Anda di halaman 1dari 7

panduan praktikum

fisiologi tumbuhan
tahapan respirasi menghasilkan Co2
dosen pengampuh :
Dr. A.R Tolanggara S.Pd.,M.Pd

Kelompok : XV
Nama : zulkarnain Abd rahman
Yuyun Muhammad
Herdiana munandar
Hasnawi usman
Adam ikhsan
Warda edi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2019
I. TUJUAN
Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan CO2
II. DASAR TEORI

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai


kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses
yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang
memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang
berada di dalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi. Respirasi
merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik menjadi senyawa
anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel dan
berlangsung secara aerobik maupun anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan
dihasilkan karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak
atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol,
asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) maka persamaan reaksi dapat dituliskan
sebagai berikut:

C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi

Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol CO2 yang dilepaskan dan jumlah mol
O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ untuk karbohidrat = 1, protein < 1 (= 0,8
– 0,9), lemak <1 (= 0,7) dan asam organik > 1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau
subtrat untuk respirasi dan sempuran tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya (Krisdianto
dkk, 2005).
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
A. Respirasi Aerobik (aerob)
Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas untuk
mendapatkan energi. Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara sederhana dapat dituliskan:

C6H12O6 + 6H2O ---> 6H2O + 6CO2 + 675 kal

Dalam kenyataan reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan yang terjadi dari
awal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu
glikolosis, siklus krebs dan transport elektron (syamsuri, 1980).

B.     Respirasi Anaerobik (Anaerob)


Respirasi anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi
tanpa menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya asam
fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan membentuk asam laktat
atau alcohol. Respirasi anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan tumbuhan
yang terendam air, biji – biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel – sel ragi dan
bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian adalah glukosa. Selain glukosa,
bahan baku seperti fruktosa, galaktosa dan malosa juga dapat diubah menjadi alkohol. Hasil
akhirnya adalah alcohol, karbon dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai lengkap menjadi air
dan karbondioksida, energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi aerobik.
Reaksinya :
ragi
C6H12O6  2C2H5OH + 2CO2 ∆G⁰= 21Kal
Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan. Bahkan bakteri
anaerobik seperti klostidrium tetani (penyebab tetanus) tidak dapat hidup jika berhubungan
dengan udara bebas. Infeksi tetanus dapat terjadi jika luka tertutup sehingga member
kemungkinan bakteri tambah subur (Syamsuri, 1980).

III. ALAT DAN BAHAN


ALAT :
a. 2 botol kaca

b. Kain kasa
c. Pencatat waktu
d. Timbangan

e. Stik es kream

f. Thermometer suhu

g. Alumunium foil

h. Label

i. Tabung reaksi

BAHAN :

a. Kecambah kacang hijau

b. Air kapur

c. Tali

IV. PROSEDUR KERJA


a. 2 botol kaca diisi dengan air kapur sebanyak kurang
lebih setengah volume botol. Masing-masing botol diberi label.
b. Botol tersebut dibiarkan beberapa saat agar kapur mengendap di dasar botol dan
tidak terlarut. Apabila terlihat endapan dan larutan bagian atas tampak bening
maka percobaan siap dimulai.
c. Kecambah kacang hijau ditimbang terlebih dahulu sebanyak 20 gram, kemudian
dibungkus dengan kain kasa.
d. Bungkusan kecambah tersebut di masukkan ke dalam botol pertama yang telah
diisi air kapur dengan posisi digantung dengan menggunakan tali, sedangkan
botol ke-2 tanpa kecambah.
e. Kedua botol disimpan dalam tempat gelap selama 1 jam.
f. Setelah satu jam disimpan dalam tempat gelap, kedua botol diambil dan diamati
perubahan yang terjadi pada larutan air kapur dan kecambah.

B.     Perubahan suhu akibat aktivitas respirasi tumbuhan


1) Siapka 5 tabung reaksi, beri tanda I,II dan III, IV, V pada masing-masing tabung
tersebut dengan menggunakan spidol atau kertas label
2) Pada masing-masing tabung tersebut diberikan kondisi sebagai berikut
I. Tabung reaksi kosong (kontrol)
II. Tabung reaksi diisi kecambah kacang hijau ± ¼ tabung
III. Tabung reaksi diisi kecambah kacang hijau ± ½ tabung
IV. Tabung reaksi diisi kecambah kacang hijau ± ¾ tabung
V. Tabung reaksi diisi kecambah kacang hijau tabung penuh
3) Letakkan tabung-tabung reaksi tersebut pada rak dan pada masing-masing tabung
disisipkan thermometer. Lalu tutup mulut tabung dengan kertas alumunium atau
kapas dan masih menyisakan sebagian thermometer di luar tabung
4) Biarkan selama 120 menit, lalu amati perubahan suhu yang  terjadi dengan
kisaran 15 menit selama 2 jam. Catat suhunya dan gambarkan dalam grafik
hubunga antara jumlah kecambah, waktu dan suhu.
C. Diagram alir prosedur kerja

Siapkan botol yang telah di beri air Kecamba kacang hijau di timbang dan
kapur di dalamnya sekitar setengah dari di ikatkan pada tali dan di masukan ke
volume botol tersebut dan dibiarkan dalam botol yang telah berisi
sampai air tersebut mengendap kapunya campuran kapur dan di simpan di
dan air terlihat bening tempat yang gelap
Kemudian setelah di tinggalkan paa
Untuk mengatahui suhu, siapkan rung gelap lihat yang terjadi pada
tabung reaksi sesui kebutuhan dan di kecamba pada botol yang terdapat air
beri label kapur

Tabung di beri perlakuan utuk Kemudian lakuka pengukuran suhu


mengatahui suhu yang di hasilkan dari kisaran waktu 15 menit per tabung
masing masing tabung reaksi
Daftar pustaka
Ahmad Dary Alymahdy dkk “respirasi” Rabu, 13 April 2016, Program Studi S1 Biologi
Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga 2016

Anda mungkin juga menyukai