Anda di halaman 1dari 11

Tugas makalah

EKOLOGI KEPULAUAN

POPULASI KOMUNITAS DAN EKOSISTEM

Dosen pengampuh :

Zulkifli ahmad S.Pd.,M.Sc

Di susun oleh :

Zulkarnain Abd. Rahman

03101711016

A/III

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHARUN

TERNATE

2019
KATA PENGANTAR

Assallamualaikum…wr,wb

Puji sukur kehadirat allah swt, yang mana telah membrikan nikmat kesehatan dan
kesempatan guna menyusun tugas makalah ini dan ucapan yang terhormat kepada dosen
pengampuh mata kuliah ekologi kepulauan zulkifli ahmad S.Pd.,M.Sc. dan teman-teman
seperjuangan dan seangkatan, harapan penulis dengan adanya tugas makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi orang banyak.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Ekologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan makluk
hidup dan lingkungannya. Bumi memiliki banyak sekali jenis-jenis mahkluk hidup, mulai dari
tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks hingga organisme yang sederhana seperti jamur,
amuba dan bakteri. Meskipun demikian semua mahkluk hidup tanpa kecuali, tidak bisa hidup
sendirian. Masing-masing tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun benda mati di
sekelilinganya.
Ruang Lingkup Kajian Ekologi adalah untuk memahami batas-batas ruang lingkup kajian
ekologi terlebih dahulu perlu dipahami bagaimana sistem kehidupan di muka ini tersusun dari
sistem kehidupan terbesar (biosfer) sampai ke dalam sistem kehidupan terkecil. Antara makhluk
hidup satu dengan yang lain akan selalu terjadi interaksi
Ekosistem tersusun atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya. Komponen itu membentuk satuan-satuan organism kehidupan. Antara individu yang
satu dengan lainnya dalam satu daerah akan membentuk populasi. Selanjutnya, antara populasi
yang satu dengan yang lainnya dalam satu daerah akan terjadi interaksi membentuk komunitas

1.2. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Populasi, Komunitas dan Ekosistem?
2.      Sifat yang dimiliki oleh populasi?
3.      Bagaimana pola penyebaran populasi dan komunitas?
4.      Bagaimana siksesi ekosistem?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Populasi, Komunitas dan Ekosistem

a. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk. Didalam
pelajaran ekologi, populasi adalah sekelompok individu yang sejenis. Apabila kita
membicarakan populasi, haruslah disebut jenis individu yang dibicarakan dengan menentukan
batas – batas waktunya serta tempatnya. Jadi, populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang
hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup pada
suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya saja tanaman padi di
persawahan begitu juga dengan perumputan atau serangga yang ada. Ahli ekologi memastikan
dan menganalisis jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing
spesies dan kondisi lingkungan.

b. Pengertian Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki
derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. 
Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari populasi
misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar populasi, tidak hanya
antar individu-spesies seperti pada populasi. Hubungan antar populasi ini menggambarkan
berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan sehingga terwujud sutau hubungan timbal
balik yang positif bagi kedua belah pihak (mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan
salah satu pihak dirugikan (parasitisme).
Yang harus diperhatikan bila suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi
yang ada haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem
komunitas ini berasosiasi dengan komponen non hidup (abiotik) membentuk suatu ekosistem.

C. Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dananorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini
didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan
kimiaatmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata
surya.

2.2. Sifat-sifat pada Populasi

1. Kerapatan atau kepadatan.


Kerapatan lazim digunakan pada tumbuhan, sedangkan kepadatan biasanya digunakan
pada manusia. Populasi organisme pada suatu daerah tidak akan tetap dari waktu ke waktu
berikutnya. Jika jumlah populasi suatu jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan berubah.
Ada dua hal yang mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme pada suatu daerah.
-       Adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang dari tempat lain
atau imigrasi.
-       Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati daan yang pergi pindah ke tampat
lain atau emigrasi.
-       Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang lebih besar daripada
yang pergi maka kepadatan populasi akan mengecil.
Pada suatu daerah yang tersedia cukup ruang dan makanan akan cenderung mendorong
bertambahnya jumlah individu. Hal itu akan meningkatkan jumlah populasi sekaligus
meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya jumlah populasi organisme pada suatu daerah
akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan populasi. Pertumbuhan populasi akan terus
berlangsung selama lingkungan mampu menunjang kehidupan. Apabila populasi sudah mencapai
titik maksimum atau melebihi daya dukung lingkungan akan menurun.
            Kecepatan pertumbuhan populasi pada dasarnya bergantung pada rasio antara natalitas
dengan mortalitas. Apabila natalitas lebih besar dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya
meningkat. Apabila natalitas lebih kecil dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya
menurun.

2. Natalitas (angka Kelahiran)


Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru
yang menyebabkan populasi bertambah per satuan waktu. Dengan demikan, meningkatnya
natalitas merupakan faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan populasi.

3.  Mortalitas (angka Kematian)


Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah pengurangan
individu per satuan waktu. Terjadinya kematian merupakan salah satu faktor utama yang
mengontrol ukuran suatu populasi. Populasi organisme pada suatu ekosistem senantiasa
mengalami perubahan. Perubahan tersebut ada yang tampak jelas dan ada pula yang tidak jelas.
Bentuk pertumbuhan, Penyebaran umur dan perkembangan populasi. Penyebaran umur
merupakan cirri atau sifat penting populasi yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Karena
itu suatu populasi menentukan status reproduktif yang sedang berlansung dari populasi dan
menyatakan apa yang dapat diharapkan pada masa mendatang. Biasanya populasi yang sedang
berkembang cepat mengandung sebagian besar individu – individu muda, populasi yang
stasioner memiliki umur yang lebih merata dan populasi yang menurun akan mengandung
sebagian besar individu –individu yang berumur tua. Jika dikaji lebih dalam maka terdapat tiga
umur ekologi yaitu prereproduktif, reproduktif dan posreproduktif.

4. Perluasan atau penyebaran populasi.


Perluasan atau penyebaran populasi  adalah gerakan individu – individu atau anak –
anaknya kedalam atau keluar darerah dari populasi. Ada tiga bentuk penyebaran populasi yaitu
sebagai berikut:
-          Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian individu keluar dari batas – batas tempat
populasi sehingga populasinya berkurang.
-          Imigrasi yaitu gerakan kedalam batas – batas tempat populasi, sehingga populasi
bertambah.
-          Migrasi yaitu berangkat (pergi) dan dating (kembai) secara periodik.

2.3  Suksesi Ekosistem


Suatu komunitas yang menyusun ekosistem, pada awalnya tidak langsung komplek atau
beraneka ragam jenisnya, tetapi mengalami perkembangan secara perlahan‐lahan. Proses
perubahan dalam komunitas yang berlangsung secara bertahap dan menuju ke satu arah secara
teratur disebut suksesi. Suksesi dapat terjadi sebagai akibat dari perubahan lingkungan fisik
dalam komunitas atau ekosistem. Ada beberapa konsep agarkita memahami suksesi ekosistem,
diantaranya :
a.    Suksesi berlangsung secara teratur, pasti, terarah, dapat diramalkan, dan berakhir dengan
komunits klimaks.
b.   Suksesi tidak lebih bergantian sjenis yang bersifat pionir oleh jenis‐jenis yang lebih
mantap ddan dapat menyesuaikan diri secara lebih baik dengan lingkkngan. Berdasarkan
kondisi habitat pada awal pross suksesi yang terjadi dibeddakan menjadi dua, yaitu suksesi
primer dan suksesi sekunder.

1. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi, apabila komunitas asal terganggu secara alami maupun buatan
sehingga mengakibatkan kerusakan atau hilangnya komunit asal secara total. Kemudian
tumbuhkomunitas baru dengan komposisi habitat baru yang berbeda dengan komunitas asal.
Secara ringkastahap‐tahapnya diuraikan sebagai berikut.
a.   Terjadi perubahan habitat, setelah terganggu menuju kondisi yang memberi kehidupan.
b.   Munculnya vegetasi perintis yang mampu hidup di habitat baru dalam beberapa waktu.
c.    Terjadi perubahan komposisi habitat akibat aktivitas kehidupan vegetasi perintis.
d.   Munculnya tanaman atau vegetasi sederhana lainnya sehingga memungkinkan semakin
panjangbya rantai makanan.

2. Suksesi Sekundar
Suksesi sekunder terjadi apabila komunitas assal terganggusecara alami mauupun buatan
sehingga mengakibatkan kerusakan komunitas asal, tetapi tidak merusak total kemudian tumbuh
komunitas baru yang sebagian penyusunnya berasal dari komunitas awal. Proses suksesi atau
pertumbuhan komunitas menuju komunitas klimaks diawali dengan peristiwa invasi, yaitu suatu
organisme yang berasal dari luar wilayah masuk ke dalam habitat baru. Selanjutnya, organisme
yang dapat masuk kehabitat baru tumbuh dan menduduki serta mendominasi di habitat tersebut.
Peristiwa ini disebut kolonisasi. Vegetasi yang pertama kali hidup dan membuka kemungkinan
organisme lain untuk hidup dihabitat baru disebut vegetasi perintis.

2.4. Macam-macam penyebaran pada populasi dan komunitas


Pola penyebaran bergantung pada sifat fisikokimia lingkungan maupun keistimewaan
biologis organisme itu sendiri. Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian yang
terjadi dalam alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu
1.      Penyebaran teratur atau seragam, dimana individu-individu terdapat pada tempat
tertentu dalam komunitas. Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan yang keras
sehingga timbul kompetisi yang mendorong pembagian ruang hidup yang sama.
2.      Penyebaran secara acak (random), dimana individu-individu menyebar dalam
beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya. Penyebaran ini jarang
terjadi, hal ini terjadi jika lingkungan homogen.
3.      Penyebaran berkelompok/berumpun (clumped), dimana individu-individu selalu
ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah. Pola
ini umumnya dijumpai di alam, karena adanya kebutuhan akan faktor lingkungan
yang sama.
Populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen fisik seperti cuaca, arus air, faktor
kimia yang membatasi pencemaran dan sebagainya dalam ekosistem yang mempunyai
keanekaragaman rendah atau dalam ekosistem yang menjadi sasaran gangguan-gangguan luar
yang tidak dapat diduga, sedangkan dalam ekosistem yang mempunyai keanekaragaman tinggi,
populasi cenderung dikendalikan secara biologi dan seleksi alam.
Faktor negatif ataupun positif bagi populasi adalah, Ketidaktergantungan pada kepadatan
(density independent), apabila pengaruhnya tidak tergantung dari besarnya populasi. Contohnya
iklim sering kali, tetapi tidak berarti selalu. Ketergantungan pada kepadatan (density dependent),
apabila pengaruhnya pada populasi merupakan fungsi dari kepadatan. Contohnya faktor biotik
(persaingan, parasit, dan sebagainya) tetapi tidak selalu.
Populasi dapat konstan dapat pula berfluktuasi atau dapat pula meningkat atau menurun
terus. Perubahan-perubahan demikian merupakan fokus utama ekologi populasi. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh empat faktor yang saling mempengaruhi, yaitu kelahiran
(natality), kematian (mortality) dan migrasi (emigrasi dan imigrasi).
Dalam penyebarannya individu-individu itu dapat berada dalam kelompok-kelompok,
dan kelompok-kelompok itu terpisah antara satu dengan yang lain. Pemisahan kelompok-
kelompok itu dapat dibatasi oleh kondisi geografis atau kondisi cuaca yang menyebabkan
individu antar kelompok tidak dapat saling berhubungan untuk melakukan tukar menukar
informasi genetik. Populasi-populasi yang hidup secara terpisah ini di sebut deme. Selain itu, ada
juga yang menyebutkan bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu
dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan oleh penulis dapat disimpulkan bahwa
populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup pada suatu
wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula
Sedangkan yang dimaksud dengan komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi
yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain. Pola penyebaran pada populasi untuk membentuk komunitas terbagi atas 3 cara
yaitu penyebaran teratu, acak dan rumpun/kelompok. Populasi yang membentuk suatu komunitas
menjalin interaksi satu sama lain yang akan mempengaruhi kehidupan.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dananorganisme.
DAFTAR PUSTAKA

Sastrawijaya, A.T., 2000, Pencemaran Lingkungan, Cet. II, Rineka Cipta : Jakarta.
Soeriaatmadja, R.E., 1989, Ilmu Lingkungan, Edisi ke-IV, ITB : Bandung.
Sipardi, I, 2003, Lingkungan Hidup dan Kelestariannya, Cet. II, Alumni : Jakarta.
Slamet Ryadi. 1981. Ekologi. Usaha Nasional: Surabaya
Zoer’aini Djamal Irawan. 1996. Prinsip – Prinsip Ekologi Ekosistem. Sinar Grafika Offset:
Jakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
http://www.rijalhabibulloh.com/2014/11/makalah-tentang-ekosistem-tugas-makalah.htm

Anda mungkin juga menyukai