Anda di halaman 1dari 2

Pemanfaatan tongkol jagung dengan perekat kanji dalam biobriket sebagai alternatif energi

Nur Azizah Lathifah, Nikmatul Azmi Zakiyah,

Rina Nur Farida, Ressa Novinta,

Fahma Rasyida, Annisa Aulia

Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Semarang

Abstrak

Keyword

Pendahuluan

Energi merupakan permasalahan yang utama di dunia saat ini. Mengingat semakin
meningkatnya kebutuhan penggunaan energy oleh manusia yang menggunakan bahan bakar terutama
bahan bakar minyak yang diperoleh dari fosil tumbuhan maupun hewan. Menipisnya bahan bakar fosil
akan berdampak pada perekonomian. Bahan bakar fosil sudah menjadi bahan bakar untuk memenuhi
kebutuhan energi saat ini, sedangkan para penggunanya terkadang tidak memikirkan bahwa energy
tidak dapat diperbarui (Sulistyaningkarti, L., & Utami, B. 2017).

Peningkatan penggunaan energi tidak cukup diimbangi dengan efisiensi pemakaian energi.
Untuk itu maka pelaksanaan konservasi energi dinilai cukup penting. Indonesia memenuhi kebutuhan
energi umumnya dari hasil tambang, dimana persediannya makin lama makin menipis dan suatu saat
akan habis. Selain itu bahan bakar minyak di Indonesia merupakan sumber devisa yang diperlukan dan
dikonsentrasikan untuk menunjang Penelitian Nilai Kalor Briket. Andi Mangkau, Abdul Rahman & Glendi
Bintaro Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik
Mesin Volume 5 : Desember 2011 TM3 - 2 biaya pembangunan. Untuk itu peranan bahan bakar minyak
di wilayah pedesaan perlu dikurangi dengan mengoptimalkan sumber-sumber energi selain minyak.
Mengingat hal tersebut, maka perlu diupayakan untuk mencari dan mengembangkan berbagai macam
sumber energi alternatif termasuk biomassa, biogas, energi angin, energi surya, tenaga air dalam skala
kecil, dan lain-lain (Mangkau, A.,dkk. 2011).

Jagung adalah tanaman sejenis rumput-rumputan yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah.
sebuah fosil teosinte, sejenis rumput liar yang diyakini sebagai nenek moyang jagung ditemukan didekat
Mexico City. Istilah teosinte menjelaskan seluruh speseis dari genus zea. Perkembangan tanaman
diperkirakan berlangsung sejak 7500 tahun yang lalu. Tanaman ini tersebar dibenua Asia dan Afrika
melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-60, jagung disebar luaskan oleh
orang Portugal ke Asia termaksud Indonesia ( Lukum, H., Isa, I., & Sihaloho, M. 2012).

Tongkol jagung merupakan salah satu limbah bagian tanaman yang belum banyak
dimanfaatkan. Dengan demikian jumlah limbah tongkol jagung akan terus meningkat. Cara mudah yang
dilakukan para petani adalah dengan membakarnya. Tentunya hal ini akan menimbulkan masalah baru
bagi lingkungan karena pembakaran merupakan polusi. Tongkol jagung memiliki kandungan serat yang
cukup tinggi, yakni 33%. Kandungan selulosa sekitar 44,9 % dan kandungan lignin 3,3 % memungkinkan
jika tongkol jagung dijadikan sebagai energy alternatif ( Lestari, L.,dkk.2010).

Proses pembuatan briket telah banyak dilakukan oleh para peneliti terdahulu seperti :
Himawanto (2005) telah melakukan pembuatan briket dengan cara bahan yang akan dibuat briket
dihancurkan menjadi halus dengan campuran yang homogen kemudian dicampur batu kapur dan
ditambahkan media perekat berupa tetes tebu kemudian ditekan dalam mesin pres sehingga keluaran
yang didapatkan berupa briket berbentuk silindris. Briket selanjutnya dimasukkan ke dalam tempat
karbonisasi dan dikarbonisasi pada temperatur 80 °C, 120a °C dan 140 °C. Setelah dikarbonisasi
kemudian briket tersebut dibakar dalam alat uji pembakaran. Adapun kecepatan aliran udara yang
digunakan adalah 0,2 m/s pada kondisi temperatur udara luar 28 °C - 34 °C. Mulia (2007), telah meneliti
pembuatan briket dari campuran tandan kosong kelapa sawit memakai perekat tanah liat. Bahri (2007),
telah melakukan penelitian pembuatan briket dengan memanfaatkan limbah industri pengolahan kayu
dengan memakai perekat kanji. Pembuatan briket dari limbah hasil hutan dibuat dengan penambahan
bahan perekat dengan cara bahan baku dihaluskan terlebih dahulu yang selanjutnya dicetak dan dipres
dengan hidrolik (Affandy, R. 2011).

Affandy, R. (2011). Karakteristik briket dari tongkol jagung dengan


perekat tetes tebu dan kanji. Jurnal Dinamika Penelitian Industri, 22(2), 1-
10.

ISO 690

Sulistyaningkarti, L., & Utami, B. (2017). Pembuatan Briket Arang dari Limbah Organik Tongkol
Jagung dengan Menggunakan Variasi Jenis dan Persentase Perekat. Jurnal Kimia dan Pendidikan
Kimia, 2(1), 43-53.

Lestari, L., Aripin, Y., & Zainudin, S. Marliani.(2010). Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol
Jagung yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji. Jurnal Aplikasi Fisika, 6(2), 93-96.

Mangkau, A., Rahman, A., & Bintaro, G. (2011). Penelitian Nilai Kalor Briket Tongkol Jagung
dengan Berbagai Perbandingan Sekam Padi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin, Makassar.

Lukum, H., Isa, I., & Sihaloho, M. (2012). PEMANFAATAN ARANG BRIKET LIMBAH TONGKOL
JAGUNG SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF. Sainstek, 6(05).

Anda mungkin juga menyukai