Anda di halaman 1dari 16

SEMINAR NASIONAL

TEKNOLOGI MENDUKUNG INDUSTRI HIJAU KEHUTANAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KETEKNIKAN KEHUTANAN DAN PENGOLAHAN
HASIL HUTAN
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kesadaran lingkungan telah mengubah perilaku konsumen (consumer


behavior) produk-produk hasil hutan, khususnya kayu di pasar global. Konsumen tidak
lagi hanya concern dengan kualitas atau harga produk, melainkan sudah
mempertanyakan apakah suatu produk menggunakan bahan baku yang berdampak
negatif bagi lingkungan atau kesehatan. Dengan kata lain, selain harus membuktikan
legalitas bahan baku, Industri pengolahan hasil hutan kini juga dituntut bertransformasi
menjadi industri hijau, yakni Industri yang eco-friendly dan health-safe atau yang ramah
terhadap alam/lingkungan dan aman bagi kesehatan. Perlu disadari juga bahwa
perubahan consumer behavior sudah mulai dilembagakan sejumlah negara menjadi
standar-standar yang dalam prakteknya berfungsi sebagai non-tarrif barrier. Satu contoh
ialah ketentuan emisi formaldehida dari kayu lapis, sehubungan dengan penggunaan
perekat sintetis urea formaldehida, atau standar kandungan unsur pada wood pellet.
Terlepas dari adanya muatan persaingan bisnis multi nasional, namun tidak ada pilihan
bagi negara produsen selain mengikuti tuntutan konsumen bila tidak mau kehilangan
pasar.
Parameter industri pengolahan hasil hutan yang eco-friendly dan health-safe mencakup
antara lain sumber bahan baku, efisiensi penggunaan bahan baku, konsumsi energi
fossil, penggunaan bahan pembantu anorganik, serta karakteristik limbah. Untuk
mewujudkan industri hijau di bidang pengolahan hasil hutan mutlak diperlukan dukungan
teknologi. Teknologi diperlukan untuk menghasilkan bahan baku tanpa membahayakan
kelestarian sumberdaya hutan, untuk berproduksi secara efisien (limbah minimal atau
zero waste), untuk menyediakan energi alternatif pensubstitusi energi fossil (terkait emisi
gas rumah kaca), untuk menyediakan bahan pembantu alternatif yang aman, serta untuk
menangani Iimbah industri.
Pertanyaan saat ini ialah apakah teknologi-teknologi yang diperlukan sudah tersedia,
sehingga memungkinkan para praktisi industri pengolahan hasil hutan untuk mulai
menerapkan industri hijau?. Tentu sudah cukup banyak riset yang dilakukan oleh
berbagai lembaga. Hasil-hasil riset tersebut perlu dihimpun dan disintesa untuk
mengetahui tingkat ketersediaan teknologi sekaligus mengidentifikasi aspek-aspek yang
masih memerlukan riset lebih lanjut.
B. Tujuan
Seminar ''Teknologi Mendukung Industri Hijau Kehutanan" bertujuan untuk mengetahui
status terkini ketersediaan teknologi pengolahan hasil hutan yang mendukung
terwujudnya industri kehutanan ramah Iingkungan dan memenuhi tuntutan standar pasar
global. Informasi mengenai ketersediaan teknologi akan menjadi dasar rekomendasi
kebijakan dan penyempurnaan program riset lembaga-Iembaga terkait, sekaligus bisa
menjadi area kolaborasi pihak-pihak terkait.

II. DASAR PENYELENGGARAAN

a. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.40/Menhut-II/2010 tanggal 20 Agustus 2010


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan
b. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun 2011, No. 0179/029-
07.1.01/12/2010 tanggal 20 Desember 2010
c. Surat Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pegembangan Keteknikan Kehutanan
dan Pengolahan Hasil Hutan Nomor: SK. 15 /VIII/P3KKPHH-3/2011 Tanggal 12
September 2011 tentang Penunjukan Regu Kerja Seminar Teknologi Mendukung
Industri Hijau Kehutanan

III. PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

Seminar Nasional Teknologi Mendukung Industri Hijau Kehutanan ini dilaksanakan


selama 1 hari, yaitu pada tanggal 9 November 2011 bertempat di IPB Internasional
Convention Center–Botany Square Bogor, dengan susunan acara sebagaimana
pada lampiran 2
B. Peserta Seminar
Peserta yang diundang pada acara seminar Nasional Teknologi Mendukung Industri
Hijau Kehutanan ini sebayak 125 orang, terdiri dari berbagai kalangan antara lain:
1. Sekretariat Badan Litbang Kehutanan
2. Fak Kehutanan UNLAM
3. BPTSTH Kuok
4. BPTPTH Bogor
5. Balai Besar Pulp dan Kertas bandung
6. Kementerian Perindustrian
7. PT. Musi Hutan Persada
8. Puskonser
9. APHI
10. P3KR
11. Perhutani
12. BPT HHBK
13. Pustanling
14. PT. Korindo Hutani
15. BSN
16. Fak Kehutanan UNHAS
17. LIPI Bio Material
18. BPK Makasar
19. Korindo Group
20. IHHP- Kemenperin
21. Sinar Mas Forestry
22. PT. Arara Abadi
23. APKINDO
24. Baristan Industri Banjar Baru
25. Puslitbang Pemukiman Bandung
26. Universitas Tanjung Pura Kalimantan Barat
27. Puspijak
28. Puslitbang Perhutani
29. Fakultas Kehutanan UGM
30. LIPI
31. Pusprohut
32. Pustekolah
Daftar hadir selengkapnya sebagaimana pada Lampiran 3.

C. Materi Seminar

Pembahasan dalam makalah terkait dengan topik yang telah disepakati yaitu:
1. Produksi bahan baku lestari dan ramah lingkungan
2. Peningkatan efisiensi pengolahan (kayu dan bukan kayu) serta peningkatan nilai
tambah
3. Bahan Pembantu alternative ramah lingkungan
d. Energi alternatif yang terbarukan
e. Penanganan/pemanfaatan limbah

Makalah yang terdaftar di panitia terdiri dari makalah undangan dan makalah
sukarela. Makalah sukarela yang masuk ke panitia sebanyak 32 makalah selanjutnya
makalah diseleksi berdasarkan kesesuaian dari topik. Sehingga makalah yang
dipresentasikan pada seminar menjadi 1 makalah key note speech, 10 makalah
utama dan didukung oleh 11 makalah penunjang. Makalah-makalah tersebut
membahas berbagai aspek terkait dengan industri kehutanan yang antara:

1. Keynote Speak
Sebuah Komitmen Menuju Industri Kehutanan yang berkelanjutan
oleh Ir. Arya Wargadalam, MA, Kementerian Perindustrian (IHHP)

2. Makalah Utama
a. Standardisasi Hasil Hutan Guna Memenuhi Pasar Global
oleh Ir. SY. Chrystanto, M.For.Sc. dari Pustanling
b. Pembangunan HTI Mendukung Penyediaan Bahan Baku yang Ramah
Lingkungan: Pengalaman PT Musi Hutan Persada oleh Dr. Tjipta Purwita, M.BA
c. Pemanenan Kayu Ramah Lingkungan oleh Prof.Ir. Dulsalam, MM . dari
Pustekolah
d. Pembuatan Papan Serat Berkerapatan Sedang Menggunakan Campuran Pulp
Limbah Pembalakan Hutan Tanaman dan Arang Aktif oleh Han Roliadi, Dian
Anggraeni & Rosi M Tampubolon dari Pustekolah
e. Industri Pulp dan Kertas Menuju Green Indonesia
Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung oleh Dr. Ir. Ngakan Timur Antara,
f. Perekat Berbasis Resorsinol dari Ekstrak Limbah Kayu Merbau
oleh Prof. Dr. Drs. Adi Santoso, M.Si dari Pustekolah
g. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Biodiesel Nyamplung (Calopyllu
Inophylum L) oleh Prof.Dr. Sudradjat, M.Sc.dari Pustekolah
h. Pemanfaatan Limbah Sludge Industri Pulp dan Kertas oleh Dr. Rina S. Sutopo
dari Balai Besar Pulp dan Kertas. Bandung
i. Ketahanan Papan Serat MDF Terhadap Serangan Rayap Kayu Kering oleh Jasni ,
Gustan Pari, Rena Siagian dari Pustekolah
j. Hasil Uji Coba Produksi Kayu Lapis Sawit Padatan (Desified Oil Palm Plywood)
oleh Ir. Jamal Balfas, M.Sc dari Pustekolah

3. Makalah Penunjang
a. Penelitian Awal Pemuliaan Araucaria cunninghamii sebagai Jenis Alternatif Kayu
Pulp Di Bondowoso, Jawa Timur oleh Dedi Setiadi, Balai Besar Pemuliaan
Tanaman Hutan, Yogyakarta
b. Pembuatan Pulp Ramah Lingkungan dari Limbah Agro Industri Sawit oleh
Zulfansyah, Hari Rionaldo dan Nur Asma Deli Universitas Riau
c. Sifat Pemesinan Kayu Dolok Diameter Kecil Jenis Manglid oleh Mohamad
Siarudin, Ary Widianto, Balai Penelitian Teknologi Agroforesty, Ciamis
d. Pengaruh Waktu dan Nisbah Pelarut pada Ekstraksi Tumbuhan Pewarna Alami
Lawsonia Inermis oleh Yelin Adalina Puskonser
e. Persepsi Petani terhadap Pemanfaatan dan Budidaya Nyamplung sebagai Sumber
Biofuel Alternatif oleh Devy P. Kuswantoro, Tri S. Widyaningsih, BPT Agroforestry
Ciamis
f. Potensi Bioenergi Ceiba pentandra L. Gaertn dan Prospek Pengembangannya oleh
Titi Kalima Puskonser
g. Potensi Nyamplung Sebagai Sumber Energi Alternatif bagi Masyarakat Kabupaten
Kayong Utara , Kalimantan Barat oleh Burhanudin, Sudirman Muin, Eddy Thamrin,
Abdurranni Muin Universitas Tanjungpura
h. Paper Mills Sludge : Limbah atau Sumberdaya? (Everview Penelitian Pemanfaatan
PMS Sebagai Bahan Amelioran Tanah) oleh Enny Widyati, Pusprohut
i. Manfaat Sludge Limbah Padat Pabrik Kertas untuk Pupuk oleh Happy Widiastuti,
Tati Rostiwati
j. Pengawetan Kayu Mindi Melalui Rendaman Dingin dengan Bahan Pengawet BAE,
oleh Endah Suhaendah BPT. Agroforesty , CIamis
k. Selektivitas Delignifikasi Proses Kraft dan Soda dari Jenis Acacia mangium pada
Tingkat Waktu Pemasakan dan Alkali Aktif oleh Saptadi Darmawan,
I.M Sulastiningsih. BPK . Mataram.

Secara rinci makalah yang disampaikan terdapat pada Lampiran 2.

IV. PENUTUP

1. Untuk menjaga kelestarian sumberdaya hutan disatu pihak dan meningkatkan industri
dilain pihak kiranya produk-produk yang dihasilkan perlu adanya standarisasi dan
sertifikasi, karena dengan standarisasi, dalam pasar global merupakan rantai
penghubung yang penting antara pelaku ekonomi dan transfer teknologi. Dengan
standarisasi juga dapat melancarkan perdagangan internasional sehingga dapat
meningkatkan daya saing produk kehutanan di pasar global, dapat mengurangi
hambatan teknis dalam perdagangan dan dapat membantu sistem perdagangan
antar negara dengan memberikan perlindungan kualitas pada konsumen karena
mutu, keamanan, kesehatan dan lingkungan dapat terjaga.
2. Industri pengolahan sumberdaya hutan tidak boleh lagi dipandang hanya sebagai
wacana melainkan harus dilaksanakan secara benar dan konsisten. Pengelolaan
hutan yang ramah lingkungan harus dilakukan bukan semata-mata karena pasar
dunia menghendaki produk hijau, tetapi dilaksanakan untuk memenuhi kepentingan
dan kebutuhan masyarakat luas terutama masyarakat sekitar hutan.
3. Pemanenan kayu ramah lingkungan dapat mengurangi dampak negative terhadap
lingkungan, dilain pihak dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan kayu. Tingkat
efisiensi pemanenan kayu ramah lingkungan dihutan alam maupun dihutan tanaman
mencapai 85-95%. Pemanenan kayu ramah lingkungan dihutan alam juga dapat
mengurangi kerusakan tegakan tinggal sebesar 4-9% dan dapat mengurangi
keterbukaan tanah sekitar 2%, oleh sebab itu pemanenan kayu ramah lingkungan
seyogyanya diaplikasikan pada seluruh perusahaan yang bergerak dibidang
kehutanan.
4. Kulit kayu mangium belum banyak dimanfaatkan, sehingga potensinya sebagai tanin
untuk bahan perekat cukup potensial. Oleh sebab itu diharapkan pemanfaatan tanin
sebagai salah satu macam senyawa polifenol untuk perekat dalam pembuatan MDF
dapat menyamai bahan perekat konvensional yang sudah banyak digunakan pada
pengolahan MDF diantaranya urea formaldehida.
5. Papan serat MDF kayu gmelina, perlakuan asetilasi di atas 25%. Dengan perekat UF,
kelas ketahanannya meninngkat dari kelas II menjadi kelas I. Sedangkan untuk
perekat kitosan papan serat MDF tetap kelas I.
Disamping meningkatkan kelas ketahanannya juga dapat mengurangi kerusakan
papan serat akibat serangan rayap kayu kering, dimana derajat serangan pada papan
serat tanpa serangan organisme perusak.
6. Pengelolaan hutan yang ramah lingkungan harus dilakukan bukan semata-mata
karena pasar dunia menghendaki produk hijau, namun juga untuk memenuhi
kepentingan dan kebutuhan stake holder terutama manfaat pengelolaan hutan bagi
masyarakat sekitar kawasan hutan.
7. Senyawa ekstraktif yang berwarna merah yang keluar dari kayu merbau keadaannya
mirip dengan larutan fenol atau resolsinol diyakini banyak dalam tumbuh-tumbuhan,
dimana peran penolik ini sebagai salah satu pembangun dinding sel dan system
pertahanan tumbuhan terhadap serangan serangga tanaman. Dari hasil ekstrak cair
limbah kayu merbau dapat menghasilkan kayu lamina tipe ekterior sangat rendah
emisi dibandingkan dengan perekat sistetis impor.
8. Krisis energy yang terus-menerus mengakibatkan naiknya harga bahan bakar minyak
dan mendorong pengembangan energy alternaitf dengan memanfaatkan energy
terbarukan salah satu energy alternative dikembangkan biofuel. Sehingga pemerintah
mengeluarkan kebijakan energy nasional merbasis bioful pada tahun 2025 sebesar
25% dari total kebutuhan energy minyak nasional.
9. Batang kayu sawit bekas penebangan dari kayu sawit yang sudah tidak produktif lagi
sering dianngap sebagai penyebab terjadinya masalah misalnya mengakibatkan biaya
pengolahan tanah menjadi tinggi, terjadinya polusi udara akibat pembakaran dll.
Namun dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti Pustekolah bahwa batang sawit
yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kayu dengan memakai
perlakuan tertentu dapat dimanfaatkan untuk panel kayu lapis dengan menggunakan
fasilitas konvensional yang sudah ada pada industri kayu lapis
Lampiran 1: Susunan Panitia

Berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan


Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Nomor SK.15/VIII/P3KKPHH-3/2011, tanggal 12
September 2011, tentang Penunjukan Regu kerja Seminar Nasional Mendukung Industri
Hijau Kehutanan dengan susunan sebagai berikut:

Penanggung Jawab : Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan


Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Ketua : Kepala Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut


Penelitian

Sekretaris : 1. Kepala Sub Bidang Data, Informasi dan Diseminasi


2. Kepala Sub Bidang Tindak lanjut Hasil Penelitian

Bendahara : Sophia Pujiastuti

Seksi Materi : 1. Drs. Juli Jajuli


2. Deden Nurhayadi, S.Hut.

Seksi Acara : 1. Dede Rustandi, S.Kom.


2. Yusi Sugiharti

Seksi Akomodasi/ : 1. Susi Haryati


Konsumsi 2. Aulia Lanni Putri, S.Hut

Seksi Dokumentasi : Maulana Jiwa Osly, SH

Seksi Umum : 1. Fahir Mulyana


2. M. Mudrika
Lampiran 2. Jadwal Acara

WAKTU ACARA PETUGAS


08.00-08.30 Registrasi Susy Haryati, Sophia Pujiastuti,
Yusi Sugiharti
MC N. Popy Diah Puspita
08.30-08.35 Do’a Drs. M Muslich, M.Sc
08.35-08.40 Laporan Kepala Pusat Ka. Pustekolah:
Dr.Ir. IB. Putera Parthama, M.Sc
08.40-09.00 Arahan dan Pembukaan oleh Ka. Badan Litbang Ka. Badan Litbang:
Kehutanan Dr.Ir. Tachrir Fathoni, M.Sc.
09.00-09.20 Keynote Speech Sebuah Komitmen Menuju Ir. Aryan Wargadalam, MA
Industri Kehutanan yang berkelanjutan Kementerian Perindustrian (IHHP)
09.20-09.40 Break
09.40-12.30 Sesi I
Moderator Prof. Dr. Yusuf Sudo Hadi, M.Sc
Notulis Silvy Agtriarini, S.Hut
Aulia Lani Putri, S.Hut
a. Standardisasi Hasil Hutan Guna Memenuhi Ir. SY. Christanto, M.For.Sc
Pasar Global
b. Pembangunan HTI Mendukung Penyediaan Dr. Tjipta Purwita, M.BA
Bahan Baku yang Ramah Lingkungan:
Pengalaman PT Musi Hutan Persada
c. Pemanenan Kayu Ramah Lingkungan Prof.Ir. Dulsalam, MM Pustekolah
d. Industri Pulp dan Kertas Menuju Green Dr. Ir. Ngakan Timur Antara,
Indonesia BBPK, Bandung
e. Pembuatan Papan Serat Berkerapatan Dr. Ir.Han Roliadi,M.Sc, Dian
Sedang Menggunakan Campuran Pulp Anggraeni,S.Hut & Rosi
Limbah Pembalakan Hutan Tanaman dan M Tampubolon,S.Hut, Pustekolah
Arang Aktif
12.30-13.30 Isoma
13.30-16.30 Sesi II
Moderator Dr. Amin Wardana, M.For. Sc.
Notulis Silvy Agtriarini, S.Hut.
Aulia Lani Putri, S.Hut.
a. Perekat Berbasis Resorsinol dari Ekstrak Prof. Dr.Drs. Adi Santoso, M.Si.
Limbah Kayu Merbau Pustekolah
b. Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Prof.Dr. Sudradjat, M.Sc.
Biodiesel Nyamplung (Calopyllu Inophylum L) Pustekolah
c. Pemanfaatan Limbah Sludge Industri Pulp dan Dr. Rina S. Sutopo, M.Si.
Kertas Balai Besar Pulp dan Kertas
Bandung
d. Ketahanan Papan Serat MDF Terhadap Dra. Jasni,M.Si , Prof.Dr.Gustan
Serangan Rayap Kayu Kering Pari, M.Si, Ir. Rena M. Siagian,
MS.Pustekolah
e. Hasil Uji Coba Produksi Kayu Lapis Sawit Ir. Jamal Balfas, M.Sc Pustekolah
Padatan (Desified Oil Palm Plywood)
16.30-16.40 Penutupan Ka. Pustekolah
Dr.Ir. IB. Putera Parthama, M.Sc.
Lampiran 3. Peserta Seminar Nasional Mendukung Industri Hijau Kehutanan

No Mama Instansi

1 Wisnu P Sekretaris Sekretariat Badan


N. Popy Diah Puspita Sekretariat Badan
2
C. Nugroho Sekretatiat Badan
3
4 M. Faisal Mahdi Fak Kehutanan UNLAM
5 Yusuf Sudo Hadi Fak Kehutanan IPB
6 Wayan Darmawan Fak Kehutanan IPB
7 Syamsu Rijal Fak Kehutanan UNHAS
8 Joko Sulistyo Fak Kehutanan UGM
9 Abdurrani Muin Fak Kehutanan UNTAN
10 Siti Wahyuningsih BPTSTH Kuok
11 Kusminto BPTPTH Bogor
12 Yadi Haryanto BPTHHBK Mataran
13 Saptadi Darmawan BPT HHBK Mataram
14 Mardiansyah BPK Makasar
15 Amir Wardhana BBPBTH Yoyakarta
16 Rina S. Sutopo BBPK
17 Sri Purwati BBPK
18 Susi Sugesti BBPK
19 Ngakan TA BBPK
20 Dasman BBPK
21 Hana Rachmanasari BBPK
22 Kristaufan Joko P BBPK
23 Enung Fitri M BBPK
24 Cucu BBPK
25 Srihartini BBPK
26 Yoveni Yanimarfitri BBPK
27 Fenti J. Salaka Pupijak
28 Subandi Puspijak
29 Tuti Herawati Pusprohut
30 Sutijasno Puslitbang Perhutani
31 Indiah Hudiyani Pustanling
32 Crystanto Pustanling
33 Lisna Efiyanti Puskonser
34 Yelin Adalina Puskonser
35 Titi Kalima Puskonser
36 Haryono Pusbang Karet
37 Nurul Aini Puslitbang Permukiman
38 Anita Rianti P3KR
39 Vivin Silvaliandra P3KR
40 Sukma Surya LIPI
41 Deni Zulfiana LIPI
42 Nanang Masruchin LIPI Bio Material
43 Danil Ibrahim Kementerian Perindustrian
44 Yusis Anggunita K IHHP. Kementerian Perindustrian
45 Aryan Warga Dalam Kementerian Perindustrian
46 Tjipta Purwita PT. MHP
47 Supandi PT Korindo
48 Margono PT. Korindo
49 Andrianto Gunawan PT. Sinar Mas Forestry
50 Asep Taufik Hidayat PT Arara Abadi
51 Rianto Marolop PT Arara Abadi
52 Ratna BSN
53 Paribotro Sutigno APKINDO
54 Eddy Sudiono APHI
55 Asep Rusnandar Perhutani
56 Taupan Perhutani
57 Asef Rustandarsa Perhutani
58 Herrawan Perhutani
59 Sri Komarayati Pustekolah
60 Adi Santoso Pustekolah
61 Jasni Pustekolah
62 Jamal Balfas Pustekolah
63 Andianto Pustekolah
64 Barly Pustekolah
65 Zakaria Basari Pustekolah
66 Han Roliadi Pustekolah
67 Ratih Damayanti Pustekolah
68 R, Sudradjat Pustekolah
69 Rosi Margareth Tampubolon Pustekolah
70 MI. Iskandar Pustekolah
71 Jamaludin Malik Pustekolah
72 Gunawan Pasaribu Pustekolah
73 R. Esa Pangrsa G Pustekolah
74 IM. Sulastiningsih Pustekolah
75 Ayit T. Hidayat Pustekolah
76 Krisdianto Pustekolah
77 Martono Pustekolah
78 Cece Hediana Pustekolah
79 Gustan Pari Pustekolah
80 Abdurachman Pustekolah
81 Dulsalam Pustekolah
82 Yuniawati Pustekolah
83 Sri Rulliaty Pustekolah
84 Wesman Endom Pustekolah
85 Maman M. Idris Pustekolah
86 Sukanda Pustekolah
87 Sona Suhartana Pustekolah
88 M. Iqbal Pustekolah
89 Totok K Waluyo Pustekolah
90 Agus Ismanto Pustekolah
91 Syarif Hidayat Pustekolah
92 M. Muslich Pustekolah
93 Sihati Suprapti Pustekolah
94 Sukadaryati Pustekolah
95 Achmad Supriadi Pustekolah
96 Edi Sarwono Pustekolah
97 Dadang Setiawan Pustekolah
98 Dian Angraeni Pustekolah
99 Listya Mustika Dewi Pustekolah
100 Djeni Hendra Pustekolah
101 Gusmailina Pustekolah
102 Tjuk Sasmito Hadi Pustekolah
103 Aulia Lani Putri Pustekolah
104 Tumtum R Pustekolah
105 S. Pujiastuti Pustekolah
106 Juli Jajuli Pustekolah
107 Maulana Jiwa O Pustekolah
108 M, Mudrika Pustekolah
109 Susy Haryati Pustekolah
110 M. Hanas Pustekolah
111 Deden Nurhayadi Pustekolah
112 Dede Rustandi Pustekolah
113 IB Putera Parthama Pustekolah
114 Silvi Agtriarini Pustekolah
115 Wening Wulandari Pustekolah
Lampiran 5. Photo Pelaksanaan kegiatan Seminar Nasional Mendukung Industri
Hijau Kehutanan

Peserta seminar sedang melakukan registrasi/


pendaftaran

Laporan pelaksanaan Seminar Teknologi Sekretaris Badan Litbang sedang memberikan


Mendukung Industri Hijau oleh Kepala arahan dan sekaligus membuka acara pelaksanaan
Pustekolah Seminar

Ir. SY. Chrystanto, M.Foe. Sc. sedang Prof .Ir. Dulsalam, MM sedang menyampaikan
menyampaikan key notes speec h. makalahnya

Anda mungkin juga menyukai