NIM : 203020902008
Mata Kuliah : Kinetika Kimia
Prodi : Kimia
1. Reaksi antara natrium tiosulfat pada 25 °C diamati dengan mennetukan konsentrasi reaktan
pada berbagai waktu reaksi dan dihasilkan data:
t(menit) 0 4,75 10 20 35 55
Na2SO2O3(m/M) 35,35 30,50 27,0 23,32 0.789 18,6
Buktikan apakah reaksi ini termasuk orde 0, 1, 2, atau 3 dan tentukan konstanta laju
reaksinya.
(Note: sertakan grafik masing-masing orde yang telah kalian buat di excel yang disertai
dengan persamaan (y = ax + b) serta nilai R nya)
Jawaban :
t (menit) 0 4,75 10 20 35 55
Na2SO2O3(m/M) 35,35 30,50 27,0 23,32 0.789 18,6
Orde 0
1
Na2SO2O3
Na2SO2O3
(m/M)
0.5
35,35
30,50 27,0
0 23,32
0 50 100 0.789
time (menit)
t (menit) 0 4,75 10 35 20
55
-
ln Na2SO2O3 3.565298 3.417727 3.295837 3.149311 0.23699 2.923162
Orde 1 y = -0.4092x +
4.1179
4
R² = 0.2792
3
ln (Na2SO2O3 )
ln
2 Na2SO2O
3
1
Linear (ln
Na2SO2O
0
3)
0 5 10
-1
time (menit)
t (menit) 0 4,75 10 20 35 55
1/Na2SO2O3(m/M) 0.028289 0.032786885 0.037037 0.042882 1.267427 0.053763
Orde 2 y = 0.1096x -
0.14
1.5
R² = 0.1672
1
1/Na2SO2O3
Series1
0.5
Linear
0 (Series1)
0 5 10
-0.5
time (menit)
t (menit) 0 4,75 10 20 35 55
2
1/Na2SO2O3(m/M) 0.000800267 0.001074979 0.001371739 0.001838865 1,60637120 0.00289
Orde 3
y = 0.1379x -
2
0.2136
R² = 0.1551
Na2SO2O3(m/M)2
1.5
1 Series1
0.5
Linear
0 (Series1)
0 5 10
-0.5
time (menit)
Reaksi yang diatas tidak terdapat pada orde masing-masing tersebut, tetapi reaksi yang diatas
lebih mendekati pada orde 1 yaitu 0.2792.
Y = ax +b
= -0,4092 x+ 4,1179
a=k
k = -0,4092
Jawaban :
3. Perubahan 0.75 M siklopropana menjadi propena (40% dari konsentrasi awalnya) dalam
fasa gas mengikuti reaksi orde pertama pada suhu 500 oC. Tentukan:
Jawaban :
SOAL UAS KINETIKA KIMIA
Jawaban :
2. Reaksi pembentukan hydrogen oksida : I2(g) + H2 (g) 2 HI (g)
Reaksi Rantai :
Jawaban :
3. Jelaskan:
a) Mekanisme kerja katalis dalam sebuah reaksi
Katalis merupakan suatu zat atau substansi yang dapat mempercepat reaksi (dan
mengarahkan atau mengendalikannya), tanpa terkonsumsi oleh reaksi, namun
bukannya tanpa bereaksi.
1. Katalis dapat mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi
reaksi. Energi aktivasi reaksi merupakan banyaknya energi minimum yang
dibutuhkan oleh reaksi agar reaksi dapat berlangsung.
2. Katalis tidak muncul di dalam persamaan stoikiometri reaksi, karena katalis
bukanlah reaktan dan juga bukan produk. Hal berlaku secara umum, kecuali
pada kasus reaksi autokatalitik. Katalis muncul di dalam mekanisme reaksi,
serta muncul (secara langsung maupun tidak langsung) dalam persamaan
kecepatan reaksi.
3. Kuantitas atau banyaknya katalis tidak mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung. Kendatipun demikian, seiring dengan berlangsungnya proses,
pada kenyataannya katalis dapat mengalami perubahan sifat-sifat kimia dan
fisika secara irreversibel yang mengarah kepada terjadinya deaktivasi.
4. Komposisi kimiawi suatu katalis tidak berubah pada akhir reaksi.
5. Katalis dibutuhkan oleh suatu reaksi dalam kuantitas yang sangat sedikit.
Contoh: 1 gram katalis logam Pt dibutuhkan untuk reaksi penguraian 108 liter
H2O2 .
6. Jika lebih dari 1 (satu) reaksi berlangsung secara simultan pada saat yang
bersamaan, maka pada umumnya katalis mempengaruhi arah atau selektivitas
atau spesifisitas reaksi. Artinya, katalis bersifat unik (spesifik); katalis tertentu
hanya mempercepat jenis reaksi tertentu.
7. Katalis dalam reaksi menurunkan energi aktivasi (Ea) namun tidak
berpengaruh terhadap perubahan entalpi (ΔH) reaksi. Katalis hanya
berpengaruh terhadap sifat kinetika reaksi
8. Katalis tidak memulai berlangsungnya suatu reaksi, tetapi mempengaruhi
kecepatan reaksinya. Katalis hanya mempromosikan reaksi-reaksi yang
perubahan energi bebas Gibbs (ΔG)-nya berharga negatif.
9. Katalis hanya mempercepat reaksi untuk mencapai kesetimbangan.
10. Katalis mempunyai suhu operasi optimum.
11. Keaktifan katalis dapat diperbesar oleh suatu zat yang disebut pemercepat
katalis (promotor).
12. Pada reaksi-reaksi tertentu, terdapat salah satu produk reaksi yang dapat
berfungsi sebagai katalis untuk reaksi yang bersangkutan. Zat atau produk
reaksi ini disebut autokatalis, sedangkan reaksinya biasa disebut reaksi
autokatalitik.
b) Jenis-jenis katalis, beserta contoh dan penggunaannya
1. Katalis Homogen
Yakni fase katalis sama dengan fase reaktan dan fase produk reaksi (atau: fase
katalis= fase reaksi). Yang paling umum berupa fase cair, dengan katalis dan reaktan
berada dalam larutan. Keunggulan: aktivitas dan selektivitasnya tinggi, tidak mudah
teracuni oleh keberadaan pengotor, mudah dioperasikan, mudah dimodifikasi, mudah
untuk dipelajari. Kekurangan: sulit dipisahkan dari campuran reaksi, kurang stabil
pada suhu tinggi.
Contoh penggunaanya : Di industri, biasanya dalam pembuatan zat kimia khusus,
obat-obatan, dan makanan; proses alkilasi olefin, dan hidroformilasi.
2. Katalis Heterogen
Fase katalis tidak sama dengan fase reaktan dan/atau fase produk reaksi : fase katalis
→ padatan ; fase reaksi → gas. Sifat-sifat katalis heterogen: Mudah dipisahkan dari
campuran reaksi, tahan dan stabil terhadap suhu relatif tinggi, mudah disiapkan dalam
bentuk pellet katalis padat, konstruksinya sederhana.
Contoh penggunaanya : Katalis padat Fe untuk Proses Haber pada pembuatan amonia:
N2 (g) + 3 H2 (g) ↔ 2 NH3 (g)
Katalis padat Fe2O3-BiO2 untuk oksidasi amonia pada pembuatan asam nitrat:
4 NH3 (g) + 5 O2 (g) ↔ 4 NO (g) + 6 H2O (g)