1, (2012) 1-6 1
AbstrakPerubahan kualitas sungai Brantas akibat biologis (dengan metode biomonitoring). Biomonitoring
perubahan lahan menjadi alasan perlunya pengukuran kualitas adalah monitoring kualitas air secara biologis yang dilakukan
badan air untuk mengetahui kondisi terkini dari sungai Brantas. dengan melihat keberadaan kelompok organisme petunjuk
Tujuan penelitian ini adalah mengukur kualitas fisik-kimia dan (bioindikator) yang hidup di dalam air. Pada penelitian ini,
biologis air, mengetahui korelasi antara kualitas fisik-kimia dan
bioindikator yang digunakan adalah makroinvertebrata.
biologis, serta mengetahui perbandingan kualitas air dengan
kualitas tahun 1997. Penelitian dilakukan di 14 titik sampling Sedangkan parameter fisik (kekeruhan, pH, dan suhu) diukur
dengan 3 segmen sungai yaitu segmen hulu, tengah, hilir. Lokasi sebagai dasar analisis pencemaran secara fisik yang
sampling di Kota Batu, dan kabupaten Malang, dan Kota diakibatkan oleh zat pencemar (baik dari aktifitas industri
Malang. Sampling dilakukan pada bulan April dan Mei 2012, dan maupun rumah tangga) yang masuk ke dalam air. Parameter
terdiri dari sampling air dan makroinvertebrata. Parameter kimia yang digunakan pada penelitian ini adalah BOD, DO,
untuk kualitas fisik-kimia adalah pH, suhu, kekeruhan, DO, fosfat, dan amonium yang dipilih berdasarkan aktifitas
BOD, fosfat, dan amonium dengan metode intepretasi Dutch pembuangan limbah yang sebagian besar adalah limbah
Score dan LISEC Score. Interpretasi kualitas air secara biologis domestik, pertanian, dan industri rumah tangga. Tujuan
menggunakan metode Belgian Biotic Index, Extended Trent Biotic
penelitian ini adalah mengukur kualitas fisik-kimia dan
Index, dan Biological Monitoring Working Party Average Score
per Taxon. Korelasi antara kualitas fisik-kimia dan bilogis biologis air, mengetahui korelasi antara kualitas fisik-kimia
dihitung menggunakan rumus korelasi r. Berdasarkan metode dan biologis, serta mengetahui perbandingan kualitas air
LISEC Score, diketahui kualitas air baik pada titik 1, 2, 3, 4, 6, 7, dengan kualitas tahun 1997.
8, 11, 12, 13, dan 14 dan sedang berada pada titik 5, 9, dan 10.
Makroinvertebrata yang teridentifikasi adalah dari famili
Baetidae, Bithyniidae, Lumbricidae, Chironomidae, Culicidae, II. KUALITAS AIR
Tubificidae, Glossosomatidae, Hydrobiidae, Hydropsychidae,
Leptophlebiidae, Limoniidae, Lymnaeidae, Planorbidae, Tipulidae, A. Parameter Fisik-kimia
Ptychopteridae, dan Thaumaleidae. Berdasarkan hasil interpretasi Pada metode LISEC Score data-data yang dibutuhkan
metode Belgian Biotic Index, kualitas air agak tercemar pada titik untuk menentukan kualitas air adalah suhu, DO, BOD,
2, 3, 4, 5, 6, 13, dan 14, tercemar sedang pada titik 1, 7, 8, 10, dan amonium, dan fosfat. Klasifikasi data untuk menentukan
12, tercemar sangat berat pada titik 9 dan 11. Korelasi antara
LISEC Score dapat dilihat pada Tabel 1.
kualitas biologis dan fisik-kimia adalah sebesar -0.44 (korelasi
cukup). Metode Belgian Biotic Index kurang representatif
Tabel 1.
terhadap kualitas fisik-kimia. Hasil perbandingan dengan hasil
Klasifikasi Data untuk Metode LISEC Score[2]
penelitian tahun 1997 adalah kualitas air menurun yang % DO BOD Amonium Fosfat
dicerminkan oleh berkurangnya jumlah famili makroinvertebrata Skor Saturasi (mg/L) (mg/L) (mg/L)
yang sensitif.
1 91-110 <3 <0,5 <0,05
Kata KunciAir sungai Brantas, Bioassessment, Kualitas air, 71-90;111-
Makroinvertebrata 2 120 3,1-6,0 0,5-1,0 0,05-0,25
51-70;121-
3 130 6,1-9,0 1,1-2,0 0,25-0,90
I. PENDAHULUAN 31-50;131-
4 150 9,1-15,0 2,1-5,0 0,90-1,5
Tabel 2. Tabel 3.
Interpretasi LISEC Score[2] Indeks Biotik Metode Belgian Biotic Index (BBI)[6]
Skor rata- Jumlah total kelompok fauna yang
Kelas rata Kualitas Air ada
Kelompok Fauna
I 4-6 Sangat Baik 0-1 2-5 6-10 10-15 16+
II 6-10 Baik Indeks Biotik
Beberapa
III 10-14 Sedang
unit 7 8 9 10
Terdapat sistematik
IV 14-18 Tercemar
Plecoptera atau
Ecdyonuridae hanya 1
V 18-20 Sangat Tercemar
unit 5 6 7 8 9
sistematik
Metode Dutch Score memiliki prinsip perhitungan yang sama, Beberapa
namun parameter yang digunakan hanya %DO saturasi, BOD, unit 6 7 8 9
dan amonium. Trichoptera sistematik
berselubung hanya 1
unit 5 5 6 7 8
B. Parameter Biologis sistematik
Bioassessment adalah metode evaluasi terhadap kondisi lebih dari 2
Ancylidae, unit 6 7 8
badan air menggunakan survei secara biologis dan pengukuran sistematik
Ephemeroptera
langsung terhadap organisme yang hidup di biota air kecuali 2 atau < 2
permukaan[3]. Kelebihan dari metode ini adalah: Ecdyonuridae unit 3 4 5 6 7
a. Komunitas biologis mencerminkan keseluruhan integritas sitematik
ekologi (yaitu kimia, fisik, dan biologis).
semua unit
b. Komunitas biologis mengintegrasikan efek stres yang Aphelocheirus atau
sistematik
berbeda. Odonata atau
yang
c. Komunitas biologis mengintegrasikan tekanan lingkungan Gammaridae atau 3 4 5 6 7
disebutkan
Mollusca kecuali
dari waktu ke waktu. Sphareridae
di atas
d. Pemantauan rutin terhadap komunitas biologis dapat relatif tidak ada
lebih murah.
semua unit
e. Apabila kriteria dampak lingkungan yang spesifik tidak ada Asselus atau
sistematik
Hirudinea atau
komunitas biologis dapat menjadi satu-satunya cara praktis yang
Sphareridae atau 2 3 4 5
untuk evaluasi[3]. Hemiptera (kecuali
disebutkan
di atas
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah: Aphelocheirus)
tidak ada
a. Tidak dapat diketahui secara spesifik polutan yang
semua unit
mempengaruhi kualitas lingkungan. Tubicidae atau sistematik
b. Faktor lain yang mempengaruhi kehidupan komunitas Chironomidae dari yang
1 2 3
biologis (seperti cuaca, makanan, dan pemangsa) dapat kelompok disebutkan
membuat hasil analisis menjadi tidak akurat, sehingga perlu Thummiplumosus di atas
tidak ada
diperhatikan.
semua unit
Pada peneletian ini, bioindikator yang digunakan adalah sistematik
makroinvertebrata, dengan dasar pemilihan: yang
Eristalinae 0 1 1
a. Sangat peka terhadap perubahan kualitas air tempat disebutkan
di atas
hidupnya
tidak ada
b. Ditemukan hampir di semua perairan
c. Jenisnya cukup banyak dan memberikan respon yang Indeks biotik untuk metode Extended Biotic Index dapat
berbeda terhadap gengguan dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4.
d. Pergerakannya terbatas Indeks Biotik Metode Extended Biotic Index (EBI)[6]
e. Tubuhnya dapat mengakumulasi racun Jumlah Total Kelompok Fauna yang Ada
Extended
f. Mudah dikumpulkan dan diidentifikasi[4]. Biotic index 0- 2- 6- 11- 16- 21- 26- 31- 36- 41-
Organisme yang termasuk makroinvertebrata adalah phylum 1 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Tabel 4. Tabel 5.
Indeks Biotik Metode Extended Biotic Index (BBI)[6] Skor Indeks Biotik BMWP ASPT[6] (lanjutan)
Jumlah Total Kelompok Fauna yang Ada Famili Skor
Extended
Biotic index 0- 2- 6- 11- 16- 21- 26- 31- 36- 41- Valvatidae, Hydrobiidae, Lymnaeidae, Physidae, Planorbidae,
1 5 10 15 20 25 30 35 40 45 3
Sphaeriidae, Glossiphonidae, Hirudidae, Eropobdellidae, Asellidae
Nimfa
Ephemerop-
Lebih Chironomidae 2
tera (tidak
termasuk
dari 1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Oligochaeta (semua kelas) 1
spesies
Organisme yang cenderung semakin tidak ada dengan meningkatnya pencemaran
Baetis
rhodani)
Hanya 1
5 6 7 8 9 10 11 12 13
C. Tingkat Korelasi
spesies
Perhitungan korelasi menggunakan rumus (Sudjana,
Adanya
Lebih
dari 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1993) :
larva 1 spesies
Trichoptera
atau Baetis
n fi xi yi ( fx xi)( fy yi)
Hanya 1
4 4 5 6 7 8 9 10 11 12
rhodani spesies
r (2)
Semua
{n fx xi ( fx xi) }{n fy yi ( fy yi) }
2 2 2 2
Adanya spesies
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gammarus di atas
tidak ada
Dimana :
Semua r = koefisien korelasi
Adanya spesies
Asellus di atas
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
xi = variabel ke-i
tidak ada
x = rata-rata variabel x
Adanya
tubifcidae
yi = variabel ke-i
Semua
dan/atau
spesies y = rata-rata variabel y
larva 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Chirono-
di atas n = jumlah data
tidak ada
midae
merah
Kemung-
kinan
Kisaran nilai koefisien korelasi adalah -1< r < 1.
adanya Koefisien korelasi negatif artinya semakin besar nilai
Semua beberapa
tercemar
spesies di biota
0 1 2
suatu variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya.
atas tidak yang
ada tidak Nilai derajat kepercayaan (a) yang digunakan adalah
memer-
lukan 0,05, sehingga selang kepercayaan (1-a) x 100 %) yaitu
oksigen
95 %[7].
Skor indeks biotik untuk metode BMWP ASPT dapat dilihat
pada Tabel 5. III. METODE PENELITIAN
Tabel 5.
Skor Indeks Biotik BMWP ASPT[6] A. Pelaksanaan
Famili Skor
Siphlonuridae, Heptageniidae, Leptophlebiidae, Ephermerellidae,
Penelitian dilakukan di 14 titik sampling dan membagi titik
Potamanthidae, Ephemeridae, Taeniopterygidae, Leuctridae, sampling tersebut menjadi 3 segmen sungai yaitu segmen hulu,
Capniidae, Perlodidae, Perlidae, Choloroperlidae, Aphelocheiridae,
10 segmen tengah, segmen hilir. Lokasi sampling berada di Kota
Phryganeidae, Molannidae, Beraeidae, Odontoceridae,
Batu, Kabupaten Malang, dan Kota Malang. Sampling
Leptoceridae, Goeridae, Lepidostomatidae, Brachycentridae,
Sericostomatidae dilakukan pada bulan April dan Mei 2012, dan terdiri dari
Astacidae, Lestidae, Agriidae, Gomphidae, Cordulegasteridae, sampling air dan sampling makroinvertebrata.
Aeshnidae, Corduliidae, Libellulidae, Psychomyiidae, 8
Philopotamidae B. Metode Pengukuran Kualitas Air Fisik-kimia
Caenidae, Nemouridae, Rhyacophilidae, Polycentropodidae,
7 Alat yang digunakan untuk pengambilan sampel air adalah
Limnephilidae
Neritidae, Viviparidae, Ancylidae, Hydroptilidae, Unionidae, sebagai berikut:
6
Corophiidae, Gammaridae, Platycnemididae, Coenagriidae - Botol (kapasitas disesuaikan dengan volume air yang
Mesoveliidae, Hydrometridae, Gerridae, Nepidae, Naucoridae, dibutuhkan)
Notonectidae, Pleidae, Corixidae, Haliplidae, Hygrophilidae,
Dytiscidae, Gyrinidae, Hydrophilidae, Clambidae, Helodidae, - Label
5
Dryopidae, Eliminthidae, Chrysomelidae, Curculionidae, - Spidol permanen
Hydropsychidae, Tipulidae, Simuliidae, Planariidae, - Alat pengambil air yang terdiri dari pipa panjang dengan
Dendrocoelidae
Baetidae, Sialidae, Piscicolidae 4
botol
Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan cara
berikut ini :
- Sampel air diambil sebelum ada orang masuk ke dalam
sungai yang berada di titik sampling, untuk menghindari
kekeruhan air dan berpindahnya makroinvertebrata
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 4
- Sampel air diambil dengan botol yang bersih. Volume air - Ambil makroinvertebrata dari kantong sampel sedikit demi
yang diambil harus sudah diperkirakan agar tidak sedikit
kekurangan pada saat pengujian. - Letakkan pada saringan
- Beri label berisi waktu (jam, tanggal, bulan, tahun) dan - Siram dengan air bersih untuk menghilangkan lumpur
tempat pengambilan contoh - Ambil bagian yang tertinggal pada saringan
- Lakukan uji kimia yang dapat dilakukan langsung di - Pindahkan ke dalam wadah nampan/baki plastik
lapangan seperti DO, suhu, kekeruhan, dan pH[4]. - Tambahkan sedikit air
Metode analisis kualitas air yang digunakan adalah sebagai
- Pisahkan untuk tiap-tiap jenis yang berbeda
berikut:
- Masukkan ke dalam botol yang telah diisi alkohol 70%
- pH dan suhu: pengukuran langsung dengan pH meter
- Hitung jumlah yang ditemukan pada masing-masing jenis
HANNA HI 98127
- Beri label berisi waktu dan tempat pengambilan sampel
- Kekeruhan: pengukuran langsung dengan turbidimeter [4].
HANNA HI 98703 Setelah contoh makroinvertebrata dipisahkan berdasarkan
- Dissolved oxygen: titrasi dengan menggunakan jenisnya, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi.
tiosulfat[8] - Ambil makroinvertebrata yang sudah dipisahkan
- Amonium: metode Nesssler[9] - Letakkan pada cawan petri
- Fosfat: metode spektrofotometri[9] - Amati dan lakukan identifikasi sampai tingkat famili,
- Chemical oxygen demand: metode closed reflux[9] dengan mencocokkan gambar pada referensi yang
C. Metode Pengukuran Kualitas Air Biologis digunakan[4].
Tahap-tahap yang dilakukan untuk pengambilan sampel air
adalah: IV. HASIL DAN DISKUSI
- Substrat dasar sungai diaduk dengan menggunakan kaki
- Batu-batu yang ada di sungai, ranting-ranting, dan akar A. Kualitas Air Fisik-kimia
tumbuhan yang menggantung di tebing sungai Kualitas fisik-kimia air diukur dengan prinsip memberikan
digoyangkan skor terhadap kuantitas parameter dan mengakumulasikan skor
- Jaring ditempatkan dan aliran air yang telah diaduk tersebut sesuai dengan titik sampling. Total skor untuk setiap
ditampung (bercampur bahan terlarut) titik sampling berdasarkan metode yang digunakan dapat
- Pada substrat bebatuan, jaring ditempatkan pada tempat dilihat pada Tabel 6.
yang mudah dijangkau dan ambil sampel lebih banyak Tabel 6.
Total Skor Setiap Titik Sampling
- Pada substrat pasir, jaring ditempatkan sedikit di atas Titik Dutch Score
dasar sungai agar tidak banyak pasir yang terbawa LISEC Score (4-20)
Sampling (3-15)
- Sampel yang diambil dari jaring dimasukkan ke dalam 1 8 10
botol. 2 6 8
3 6 9
- Kembalikan ke sungai apabila ditemukan jenis hewan lain 4 7 10
masuk ke jaring seperti ikan, karena hewan yang diamati 5 8 11
hanya kelompok makroinvertebrata 6 7 10
- Periksa terlebih dahulu hewan lain sebelum dikembalikan 7 7 10
ke sungai dan pastikan bahwa tidak ada 8 7 10
9 9 12
makroinvertebrata yang menempel di tubuh hewan
10 9 12
tersebut 11 7 10
- Beri label berupa kode, waktu dan tempat pengambilan 12 5 8
sampel pada wadah (lakukan double coding untuk 13 6 9
memastikan label tidak hilang karena luntur oleh air atau 14 6 9
lumpur).
Pengawetan sampel dilakukan agar sampel tetap dalam Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa air berkualitas
kondisi baik hingga sampel dianalisis di laboratorium. Untuk sedang terdapat pada titik 5, 9, dan 10.
memudahkan identifikasi jenis-jenis makroinvertebrata yang
telah dikumpulkan, maka dilakukan pemisahan sampel terlebih
dahulu. B. Kualitas Air Biologis
- Pisahkan sampel dari lumpur, ranting maupun batu-batu Berdasarkan hasil analisis laboratorium, diketahui famili
yang terbawa pada saat pengambilan sampel makroinvertebrata yang teridentifikasi seperti pada Tabel 7a
- Lakukan segera untuk menghindari kerusakan pada tubuh dan 7b.
makroinvertebrata, jangan menunda proses pemisahan
sampai lebih dari dua hari
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 5