Anda di halaman 1dari 3

No :

PT. BETA PRAMESTI ASIA


Standard Operating Procedure (SOP) Rev : 000
Analisa Oil Content dalam Water
Date : 26 Dec 2022

Team : Chemical Prepared by : Romeal Abdalla Page 1 of 3

Tujuan:
Dapat melakukan proses kalibrasi dan pengukuran oil content terhadap sample air dari lapangan
tertentu menggunakan spectrophotometer.

Prinsip:
Air yang mengandung minyak dapat diukur kadarnya, dengan cara diekstraksi menggunakan solvent
(TCE/Toluen), minyak yang terdapat pada fasa air akan berpindah ke fasa solvent setelah diekstrasi.
Semakin banyak kandungan minyak yang terdapat pada air semakin pekat intensitas warna yang
dihasilkan. Setiap lapangan mempunyai intensitas warna / absorbansi yang berbeda sesuai dengan
karakteristik minyak tersebut. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kalibrasi oil content sebelum analisa
sample air dari lapangan tersebut.

Peralatan : Referensi :
1. Spectrophotometer DR Modified manual procedure oil in water
890/DR2010/DR2700 colorimetric extraction method (HACH)
2. Separator funnel 500 mL (labu ekstraksi)
3. Gelas Ukur 50 mL
4. Micropipet 10 uL
5. Kuvet
6. 1,1,1 Trichloroethane (TCE) atau Toluene
7. Sample minyak bebas air

Prosedur Kerja
A. Persiapan
1. Peralatan yang digunakan seperti kuvet dan separator funnel dibilas dengan solvent dan
dikeringkan dengan tissue
2. Siapkan sample minyak yang bebas air untuk pengukuran kalibrasi oil content.

B. Proses Kalibrasi Oil Content


1. Hidupkan spectrophotometer setting panjang gelombang 450 nm.
2. Setting pembacaan pada mode absorbansi (abs)
3. Untuk memudahkan pengukuran sample, pengukuran kalibrasi dilakukan dengan cara dipekat
10%, hal ini sama dengan saat perparasi dan pengukuran sample solven yang digunakan 10% dari
total volume sample (artinya dipekatkan 10%).
4. Buat larutan standar 100 ppm artinya 10 ppm, dengan cara isi kuvet dengan TCE/Toluen sampai
10 mL, kemudian tambahkan 1 uL minyak bebas air dari lapangan, kocok ukur absorbansinya.
5. Buat larutan 20 ppm dengan cara menambahkan 1 uL lagi kedalam larutan 10 ppm sebelumnya,
kocok dan ukur absorbansinya.
6. Buat 30 ppm dengan cara menambahkan 1 uL lagi kedalam larutan 20 ppm sebelumnya, kocok
dan ukur absorbansinya. Buat sampai konsentarsi 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm, 70 ppm, 80 ppm dan
100 ppm.
No :
PT. BETA PRAMESTI ASIA
Standard Operating Procedure (SOP) Rev : 000
Analisa Oil Content dalam Water
Date : 26 Dec 2022

Team : Chemical Prepared by : Romeal Abdalla Page 2 of 3

10 20 30 40 50 60 70 80 100
ppm
ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm
Penambahan
1 uL 1 uL 1 uL 1 uL 1 uL 1 uL 1 uL 1 uL 2 uL
minyak
Volume Solvent 10 mL

C. Pengukuran Oil Content Sample Water

1. Catat seluruh informasi yang tertera pada label botol sampel ke dalam buku kerja dan pastikan
kondisi sampel pada suhu kamar.
2. Tuangkan seluruh sampel dari dalam botol ke dalam separatory funnel yang sudah terpasang pada
standarnya (Perkirakan volume separatory funnel yang akan digunakan tergantung pada volume
sampel).
3. Catat volume sampel dengan membaca skala yang ada di separatory funnel.
4. Isi 10% dari jumlah sample dalam separatory funnel dengan TCE/Toluen ke dalam gelas ukur 50 mL
5. Masukan TCE/Toluen ke dalam botol bekas sample, kocok sampai semua minyak yang masih
menempel larut semua.
6. Masukan hasil bilasan dalam botol sample dengan TCE/Toluen ke dalam separatory funnel yang
telah terisi sample air sebelumnya.
7. Lepaskan separatory funnel dari standarnya, tutup dan kocok dengan sempurna dan merata
selama 2 menit atau lebih kurang 100 kali. Selang beberapa kali release gas bertekanan yang
terdapat dalam funnel dan jangan mengarah ke wajah.
8. Pasangkan kembali funnel pada standar, biarkan air dan pelarut terpisah dengan jelas. Jika
pemisahan antara air dan pelarut tidak begitu jelas, diaduk dengan batang pengaduk atau dengan
penambahan zat Na2SO4 (Natrium sulfat) beberapa butir jika berbentuk kristal atau beberapa tetes
jika berbentuk larutan dan kemudia diaduk.
9. Setelah pemisahan sempurna, buang beberapa ml campuran pelarut dan minyak melalui kran
bagian bawah jika campuran pelarut+minyak berada dibawah, lalu jalur pembuangan tadi
dilap/dibersihkan dengan kertas tisu untuk menghilangkan air (untuk pelarut yang digunakan
adalah 1,1,1 Trichloroethane).
10. Jika campuran pelarut dan minyak terlarut berada di atas fase air (atau pelarut yg dipakai toluene),
maka buang terlebih dahulu seluruh fase air yang telah ter-ekstraksi, buang beberapa ml campuran
pelarut dan minyak terlarut untuk memastikan air telah keluar semua dan membilas permukaan
dalam keluaran funnel. Kemudian dibersihkan menggunakan kertas tisu.
11. Tampung sebanyak 10 s/d 25 ml lapisan bagian bawah yang terdiri dari campuran pelarut dan
minyak ke dalam kuvet/sample sell sesuai dengan volume sample.
12. Perhatikan warna larutan hasil ekstraksi, jika berwarna gelap (diperkirakan tidak terbaca di alat),
maka lakukan pengenceran dengan menggunakan pelarut murni sampai sampel bisa terbaca pada
alat spectrophotometer.
No :
PT. BETA PRAMESTI ASIA
Standard Operating Procedure (SOP) Rev : 000
Analisa Oil Content dalam Water
Date : 26 Dec 2022

Team : Chemical Prepared by : Romeal Abdalla Page 3 of 3

13. Hidupkan Spectrophotometer, setting pada panjang gelombang 450 nm, pastikan mode
pengukuran dalam absorbansi (abs).
14. Masukkan pelarut murni kedalam cuvet (sebagai blank) ke alat spectrophotometer, tekan tombol
zero.
15. Masukkan sampel ke alat spectrophotometer, lakukan pengukuran dengan menekan tombol read.
16. Catat hasil pengukuran, setelah itu lakukan kalkulasi.

D. Perhitungan

Hasil pengukuran kalibrasi oil content masukan dalam perhitungan slope dimana:
sumbu x sebagai absorbansi (abs) dan
sumbu y sebagai konsentrasi (ppm)

𝜟𝒚 𝐲𝟐−𝐲𝟏
Slope (m) = =
𝜟𝒙 𝒙𝟐−𝒙𝟏

Oil in Water (ppm) = absorbansi X slope X FP

Note: FP → Faktor Pengenceran jika ada

Anda mungkin juga menyukai