Anda di halaman 1dari 7

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH

NAMA :
1. AWALUS SITAH RAHMAWATI (2203057)
2. HILDA FANESA PUTRI (2203062)
3. RISTA ARIYANI (2203067)
4. YOVITA DEWI SEPTYA ADI (2203072)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI EKSEKUTIF


STIKES NASIONAL SURAKARTA
2020/2021
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI EUGENOL DARI MINYAK CENGKEH
1. Tujuan
Dapat mengetahui dan melakukan isolasi dan identfikasi eugenol dari minyak cengkeh

2. Alat dan Bahan


 Bahan
 H2SO4
 Aquadet
 KOH1N
 Minyak cengkeh
 Eter
 Alat
 Gelas ukur
 Labu ukur
 Pipet tetes
 Timbangan
 Kaca arloji
 Batang pengaduk
 Corong pisah
 Pinset
 Plat porselin
 Cawan porselin
 Waterbath
 Flakon kecil
 Bejana
 Kertas saring
 Kaca
 Alat UV
 Oven

3. Cara Kerja
 Siapkan bahan
 Sebanyak 2,7ml H2SO4 yang telah diukur dimasukkan ke dalam labu ukur 50ml
 Kemudian bekas untuk mengukur H2SO4 dibilas dengan menggunakan aquadest dan
dimasukkan ke dalam labu ukur yang sama
 Tambahkan aquadest ad 50ml
 Setelah mencapai volume 50ml, kocok ad homogen
 Kemudian buat KOH1N
 Sebanyak 2,8 KOH yang telah ditimbang masukkan ke dalam labu ukur
 Kemudian kaca arloji bekas menimbang KOH dibilas dengan menggunakan aquadest,
kemudian tambahkan aquadest ad 50ml
 Setelah ad 50ml kemudian dikocok agar KOH larut ad homogen
 Setelah semua bahan siap (aquadest, H2SO4, KOH1N dan minyak cengkeh), kemudian
minyak cengkeh sebanyak 10ml yang telah diukur dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
 Kemudian ukur 30ml KOH1N dengan menggunakan gelas ukur
 KOH yang telah diukur sebanyak 30ml kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer,
tutup Erlenmeyer dengan menggunaka plastic, kocok selama 5 menit
 Setelah 5 menit dikocok, masukkan dalam corong pisah
 Erlenmeyer yang digunakan dibilas dengan menggunakan eter
 Ekstraksi dengan menggunakan 30ml eter, tutup corong pisah kemudian kocok dan
buang gas yang terbentuk, setelah itu kocok kembali dan buang gas yang terbentuk.
Pengocokan dilakukan sampai tidak terbentuk gas
 Setelah tidak terbentuk gas, corong pisah dibuka bagian tutupnya dan biarkan selama
beberapa saat agar terjadi proses pemisahan
 Setelah terjai proses pemisahan tampung fase air yang berada di bawah dan tampung
fase eter yang berada di atas dengan wadah yang berbeda
 Fase air yang sudah ditampung ditambah dengan H2SO4 dan cek Ph sampai ph4
 Pengecekan Ph dilakukandi plat porselin, sebelumnya ditambahkan H2SO4 sedikit
demi sedikit sebanyak 2ml per penambahan
 Setelah ditambahkan 2ml kemudian dikocok dan dicek pHnya (Pada pengecekan
pertama didapatkan Ph 9)
 Kemudian tambahkan H2SO4 lagi sebanyak 2ml dan kocok kembali, cek pHnya
(Setelah penambahan H2SO4 sebanyak 16ml, kemudian di dapatkan Ph 4)
 Kemudian fase air dipindahkan ke corong pisah
 Kemudian di ekstraksi sebanyak 3 kali. Masing – masing dengan menggunakan 10ml
eter
 Ambil fase eter yang berakhir di atas dan tampung pada cawan porselin
 Fase air ditambahkan 10ml eter, kocok. Buang gasnya. Pengocokan dilakukan sampai
tidak terbentuk gas
 Fase eter yang telah ditampung diuapkan diatas waterbath sampai bau eter hilang
 Setelah bau eter hilang tampung ke dalam flakon
 Lakukan identifikasi hasil isolate dengan menggunakan KLT
 Siapkan bahan – bahan yang diperlukan untuk KLT
 Lakukan penjenuhan bejana dengan menggunakan fase gerak, yaitu hesan etil asetat
96 : 4
 Masukkan kertas saring ke dalam bejana sebagai penanda untuk proses penjenuhan
dan tutup bejana dengan kaca
 Lakukan penotolan pada lempeng fase diam. Bagian atas jaraknya 0,5cm dan bagian
bawah 1,5cm
 Totolkan standar pada lempeng KLT dengan kolom A dan sampel pada kolom B
 Cek hasil penotolan pada sinar UV 254mm
 Setelah bejana jenuh, keluarkan kertas saring dari bejana. Masukkan fase diam ke
dalam bejana untuk proses elusi
 Setelah fase gerak naik sampai tanda batas, fase diam dikeluarkan dari bejana dan
dikering anginkan
 Deteksi pada sinar UV 366mm, pada lempeng tidak terlihat bercak. Diganti dengan
254mm, pada lempeng terlihat bercak
 Kemudian buat vanillin etanol sebagai reagen penyemprot. Selanjutnya dibuat reagen
penyemprot H2SO4 etanol dan dimasukkan ke dalam totol semprot
 Lempeng disemprot dengan vanillin sampai semua lempeng terbasahi, kemudian baru
disemprot dengan asam sulfat etanol sampai semua lempeng terbasahi
 Oven pada suhu 105 derajat selama 5 menit
 Keluarkan lempeng dari oven dan amati bercak yang terbentuk
 Kemudian lakukan perhitungan Rf dan hRf sampel dan standar eugenol
 Sebelum itu dilakukan pengukuran spot yang terbentuk pada kertas yang telah
digambar

6. Hasil
a. Organoleptis Hasil Isolasi
Hasil isolasi eugenol pada kuncup bunga cengkeh sebelum dilakukan pemisahan
pada destilat adalah warna destilat yang tampak putih keruh yang menandakan adanya
campuran antara minyak dengan air.
Setelah dilakukan pemisahan dengan corong pisah, diperoleh minyak dari kuncup
Bunga cengkeh dengan warna kuning jernih. Tetapi pada penyimpanan yang lama, minyak
akan berubah warna menjadi lebih tua karna disebabkan oleh peristiwa oksidasi

B. Rendemennya (Sertakan Rumus Perhitungannya)


Perhitungan rendemen minyak kuncup bunga cengkeh
- berat kuncup bunga cengkeh = 450 g
- minyak yang diperoleh = 21,8 ml
- bobot jenis = 1,0390
- berat minyak = 1,0390 x 21,8 = 22,65 mg
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘
- rendemen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑢𝑝 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑐𝑒𝑛𝑔𝑘𝑒ℎ (𝑚𝑔) x 100%

22,65
= 45000 𝑥 100% = 0,05%

c. hasil KLT ( nilai Rf,HrF dan warna spot) cantumkan gambar hasil KLT dan rumus
perhitungan nilai hRfnya

Perhitungan Rf dan hRf


 Standar A
Rf = Jarak tempuh / jarak tempuh eluen
= 1,2 / 8
= 0,15
HRf = Nilai Rf x 100
= 0,15 x 100
= 15
 Sampel B
Rf = jarak tempuh spot/ jarak tempuh eluen
= 1,1 / 8
= 0,13
HrF = Nilai Rf x 100
= 0,13 x 100
= 13
 Dapat disimpulkan bahwa senyawa eugenol di dalam minyak cengkeh dinyatakan
murni secara KLT dimana terbentuk 1 spot dan nilai Rf sampel mendekati nilai Rf
secara teoritis

7. Pembahasan
A. Pentingnya Senyawa Target Tersebut Diisolasi
cengkeh adalah salah satu rempah rempah asli khas Indonesia yang memiliki
berbagai manfaat sabagai bahan baku dalam industry farmasi, industry makanan, ataupun
penggunaan terbanyak sebagai bahan baku rokok.

Komponen utama minyak cengkeh adalah eugenol yaitu sekitar 70 – 90 % .


Biasanya minyak cengkeh juga digunakan untuk aromaterapi atau untuk mengobati sakit
gigi serta karna komponen eugenol dalam jumlah besar juga mempunyai sifat sebagai
stimulant,anestetik local, karminatif, antiemetic, antiseptic, dan antispasmodic.

Dengan mengetahui banyaknya manfaat yang dihasilkan oleh eugenol dalam


minyak cengkeh maka diharapkan dapat dilakukan isolasi untuk mendapatkan senyawa
eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh.
B. Prinsip Isolasi Terhadap Senyawa Target Secara Umum (Cantumkan Reaksi Yang
Terjadi Jika Ada)
sejumlah kuncup bunga cengkeh yang sudah dikeringkan dengan menggunakan
tikar dibawah sinar matahari langsung kemudian ditimbang, dimasukkan labu destilasi,
ditambahkan air secukupnya. Rangkai dalam alat destilasi kemuadian destilat ditampung
dan minyak atsiri dipisahakan dari air dengan menggunakan corong pisah setelah
didiamkan beberapa hari. Kemudian simpan minyak cengkeh dalam adah gelas tertutup
rapat terlindiung cahaya matahari.

Sejumlah minyak cengkeh yang sudah diperoleh direaksikan dengan natrium


hidroksida 10% sampai semua eugenol bereaksi dengan natrium hidroksida 10% =>
terbentuk 2 lapisan. Lapisan bawah diambil kemudian ditambah eter lalu ditambah dengan
HCl 25% => terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas diambil dan ditambahkan natrium sulfat
anhidrat secukupnya. Lapisan eter diuapkan dan eugenol diperoleh ditampung dalam
wadah gelas tertutup rapat dan terlindung cahaya.

c. Fungsi masing masing bahan dan pelarut yang digunakan


- natrium hidroksida 10% = digunakan untuk membentuk 2 lapisan
yang terdiri dari lapisan atas mengandung senyawa non fenolat sedangkan lapisan
bawah mengandung natrium eugenolat

- eter + diasamkan dengan HCL 25% = digunakan untuk mempermudah terjadinya


pemisahan sehingga terbentuk 2 lapisan.

- natrium sulfat anhidrat = digunakan untuk menghilangkan sisa sisa


air

8. Daftar pustaka
a. cantumkan acuan yang digunakan
b. upload referensi yang digunakan untuk pembahasan
9. PEMBAGIAN KERJA KELOMPOK

AWALUS SITAH RAHMAWATI (2203057)


= membuat laporan resmi minyak atsiri
HILDA FANESA PUTRI (2203062)
= membuat laporan resmi minyak atsiri
RISTA ARIYANI (2203067)
= membuat laporan resmi eugenol no 6 - 9
YOVITA DEWI SEPTYA ADI (2203072)
= membuat laporan resmi eugenol 1 - 4

Anda mungkin juga menyukai