Anda di halaman 1dari 6

REPORT ISOLASI MINYAK ATSIRI DAN EUGENOL

JUDUL ISOLASI Isolasi Minyak Atsiri Dari Daun Jeruk Purut


JUDUL JURNAL Ekstraksi Maserasi Oleoresin Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix Dc) : Optimasi Rendemen Dan Pengujian
Karakteristik Mutu
TUJUAN Untuk mengetahui jumlah kadar minyak atsiri yang terdapat dalam daun jeruk purut dengan destilasi stahl
ALAT DAN BAHAN Alat
- Beaker glass
- Talenan
- Pisau
- LAB
- Plastic
- Pinset
- Alat deslitasi stahl
- Elenmenyer
- Gelas ukur
- Bejana
- Yellow tip
- Oven
- Kaca penutup
- Kertas saring
- Silika gel
- Kertas Kalkir
- Gunting
- Kain serbet
Bahan
- Daun jeruk
- Air 300ml
- Etil asetat
- N- heksana
- Vanillin- asam sulfat
- Vaselin
CARA KERJA 1. Lipat daun jeruk menjadi 2 bagian kemudian dipotong kecil-kecil
2. Timbang daun jeruk sebanyak 100gr lalu masukkan kedalam alat LAB yang sudah diberi batu didih
menggunakan piset
3. Setelah itu tambahkan air sebanyak 300ml ke dalam LAB
4. Rangkai alat destilasi stahlnya dan atur pada suhu 40 derajat celcius
5. Tunggu samapai air dan minyaknya tertampung dalam alat tesrsebut
6. Setelah itu tuang airnya kedalam elenmenyer dan minyaknya dimasukkan kedalam botol kecil
7. Setelah dilakukan isolasi selanjutnya yaitu proses identifikasi dengan metode KLT
8. Olesi mulut bejana dengan vaselin kemudian masukkan etil asetat dan n-heksana sebagai fase gerak
9. Lalu masukkan kertas penjenuhan tutup menggunakan kaca penutup
10. Setelah itu lakukan penotolan sampel dan isolate bakunya ke silikat gel
11. Lalu dimasukan kedalam bejana
12. Amati dibawah sinar UV 254 lalu gambar spot yang muncul pada kertas kalkir
13. Setelah itu semprotkan vanillin etaniolik dan asam sulfat sebagai reagen penyemprot
14. Tunggu samapi kering masukkan kedalam oven
15. Setelah itu akan terlihat baku dan sampelnya
HASIL A. Organoleptis Hasil Isolasi
Orgaoleptis Minyak atsiri
Bentuk Cairan jernih
Warna Bening
Rasa Hangat dikulit
Bau Khas jeruk

B. Rendemen Minyak Atisiri Daun Jeruk Purut


Optimasi Rendemen Oleoresin Daun Jeruk Purut
Data rendemen oleoresin yang diperoleh dari berbagai variasi perlakuan selanjutnya akan dianalisis
dengan Response Surface Methodology (RSM) menggunakan software Matlab versi 7.0 untuk
menentukan kondisi optimalnya. Pada Tabel 3 ditampilkan hasil analisis rendemen oleoresin daun jeruk
purut :

Hasil analisis varian untuk rendemen oleoresin daun jeruk purut menunjukkan nilai R2 sebesar 85,76 %,
hal ini mengindikasikan bahwa variabel tetap (X1 dan X2) memberikan pengaruh sebesar 85,76 %
terhadap model. Pvalue REGRESI SEBESAR 0,001 lebih kecil daripada derajat signifikasi = 5%. Hali ini
berarti variabel-variabel penelitian memberikan pengaruh yang berarti dalam model, baik model linear
maupun model kuadratik. Model matematika yang diperoleh untuk memprediksi nilai rendemen
oleoresin daun jeruk purut adalah sebagai berikut :
Karakteristik Mutu Oleoresin Daun Jeruk Purut pada Kondisi Rendemen Optimum

Rendemen oleoresin daun jeruk purut.

Rendemen oleoresein daun jeruk purut yang diperoleh dari hasil verifikasi sebesar 8,8%. Hasil
verifikasi proses ekstraksi pada kondisi optimum ternyata menunjukkan rendemen yang lebih tinggi
daripada nilai hasil prediksi dengan RSM. Variasi rendemen dari ekstrak mungkin karena bahan
tanaman berbeda memiliki komposisi kimia yang berbeda, atau sifat tanah dan kondisi agroklimatik.

C. HASIL KLT
Tidak ditemukan pada jurnal.
Pengujian kadar sitronelal dalam oleoresin menggunakan GC-MS. Pada Gambar 3 memperlihatkan
hasil kromatogram GC-MS oleoresin daun jeruk purut.

PEMBAHASAN 1. Pentingnya senyawa tersebut diisolasi karena untuk untuk mengetahui kondisi rendemen optimum
dalam proses produksi oleoresin daun jeruk purut pada berbagai variasi suhu (70°C, 75°C dan 80°C)
dan waktu kontak (4, 5 dan 6 jam) selama proses ekstraksi maserasi serta mengetahui karakteristik
mutu oleoresin daun jeruk purut yang meliputi kadar sitronelal, kadar minyak atsiri dan kadar sisa
pelarut pada rendemen yang optimum.
2. Prinsip isolasi terhadap senyawa target adalah maserasi dan destilasi.
3. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi karena melewati proses pemisahan
bahan dengan mmenggunakan pelarut yang sesuai dan menghentikan proses ekstraksi setelah
mendapat kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi pada
sel tanaman.
4. Bahan daun jeruk purut dan menggunakan pelarut etanol 96% dengan perbandingan 1 : 5. Cara
pengambilan pelarut akan menentukan kandungan sisa pelarut yang masih tertinggal di dalam
oleoresin, karena sisa pelarut ini akan mempengaruhi mutu oleoresin (Lestari, 2006).
DAFTAR PUSTAKA Kawiji (dkk).2015.” EKSTRAKSI MASERASI OLEORESIN DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC): OPTIMASI
RENDEMEN DAN PENGUJIAN KARAKTERISTIK MUTU ” dalam Jurnal AGRITECH, Vol. 35, No. 2. Surakarta

Dhesta Panji,2020,”Isolasi Minyak Atsiri Dari Daun Jeruk Purut Menggunakan Metode Ekstraksi Destilasi- Minyak
Atsiri”. https://www.youtube.com/watch?v=n5GrKe9bRqc diakses pada tanggal 28 Juli 2021

PEMBAGIAN KERJA Jurnal :


Hilda Fanesa Putri (2203062)

Point 1 – 4
(Judul isolasi, Tujuan, Alat dan Bahan, Cara Kerja) :
Awalus Sitah Rahmawati (2203057)

Point 5 (Hasil) :
Hilda Fanesa Putri (2203062)

Point 7 (Pembahasan) :
Awalus Sitah Rahmawati (2203057), Hilda Fanesa Putri (2203057)

Anda mungkin juga menyukai