Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI


TUGAS 1 ASTM REID VAPOR PRESSURE

ASTM D 323: STANDARD TEST METHOD FOR


VAPOR PRESSURE OF PETROLEUM PRODUCTS (REID METHOD)

KELOMPOK 8

ANGGOTA KELOMPOK:
ERA RESTU FINALIS

1406507480

HARI PURNAMA

1206202015

KAMELIYA HANI MILLATI

1206202034

REXY DARMAWAN

1206202103

YUSRA YULIANA

1106139935

CHEMICAL ENGINEERING DEPARTMENT


FACULTY OF ENGINEERING
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
FEBRUARY 2015

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 1


BAB 1 : PENDAHULUAN ...................................................................................................... 2
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 2
1.2. Kegunaan Perhitungan Reid Vapor Pressure ....................................................................... 2
1.3. Ringkasan Singkat Prosedur Percobaan .............................................................................. 3
BAB 2 : ISI ................................................................................................................................ 4
2.1. Peralatan .............................................................................................................................. 4
2.2. Prosedur Percobaan ............................................................................................................. 8
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Percobaan ................................................................................ 12
BAB 3 : KESIMPULAN .......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


ASTM D-323 merupakan metode pengujian yang meliputi prosedur penentuan tekanan uap dari
bensin, minyak mentah yang mudah menguap dan produk-produk minyak yang mudah menguap
lainnya. RVP adalah tekanan uap (vapor pressure) liquid pada 100oF dalam ukuran absolut (absolute
vapor pressure). Semakin besar RVP suatu sampel menunjukan bahwa sample tersebut semakin
mudah menguap. Vapor Pressure crude dan beberapa produk sangat penting baik oleh produsen
maupun konsumen sehingga perlu diukur.
Terdapat 4 prosedur pengujian RVP berdasarkan ASTM D-323 yaitu prosedur A, B, C, dan D.
Prosedur A dapat dipakai untuk bensin dan produk-produk minyak lainnya dengan tekanan uap
kurang dari 180 kPa (26 psi). Prosedur B dapat juga dipakai untuk bahan-bahan ini, tetapi hanya
bensin yang diikutsertakan dalam program pengujian antar laboratorium untuk menentukan ketelitian
dari metode pengujian ini. Tidak ada prosedur yang dapat dipakai untuk LPG atau bahan bakar yang
mengandung senyawa oksigen selain daripada metil t-butil eter (MTBE). Prosedur C adalah untuk
bahan dengan tekanan uap lebih besar dari 180 kPa (26 psi) dan prosedur D untuk bahan bakar
pesawat terbang dengan tekanan uap kira-kira 50 kPa (7 psi). Variabel penting pada pengujian RVP
berdasarkan ASTM D-323 adalah rasio volume ruang uap dan ruang cairan, termometer bak, dan
suhu awal udara.
Nilai-nilai dinyatakan dalam unit SI yang digunakan sebagai standar. Unit pound dan inchi ditulis
dalam tanda kurung hanya sebagai informasi saja. Standar ini tidak mempunyai isi untuk menyebut
semua perhatian tentang keselamatan, jika ada akan bercampur dengan kegunaannya. Hal ini
merupakan tanggung jawab pengguna dari standar ini untuk menentukan pelatihan keselamatan dan
kesehatan yang tepat dan menentukan batasan peraturan yang dapat dipakai sebelum digunakan.

1.2. Kegunaan Perhitungan Reid Vapor Pressure (RVP)


Berikut merupakan beberapa kegunaan perhitungan RVP:
a. Tekanan uap merupakan properti fisik yang sangat penting dari cairan yang mudah menguap
(volatil). Metode pengujian ini digunakan untuk menentukan tekanan uap pada suhu 37,8C
(100F) dari produk-produk minyak dan minyak mentah dengan titik didih awal di atas 0C
(32F);
b. Tekanan uap secara kritis sangat penting baik bagi otomotif maupun bahan bakar pesawat
terbang, mempengaruhi awal, pemanasan, kecenderungan untuk mengunci uap dengan suhu
operasi yang tinggi atau sangat tinggi. Batasan maksimum tekanan uap untuk bensin secara
hukum ditujukan pada beberapa daerah sebagai ukuran dari pengawasan polusi udara;

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

c. Tekanan uap dari minyak mentah sangat penting bagi produsen minyak mentah dan pengilang
untuk penanganan umum dan perlakuan awal kilang minyak; dan
d. Tekanan uap juga digunakan sebagai ukuran tidak langsung laju evaporasi dari pelarut-pelarut
minyak yang tidak mudah menguap.

1.3. Ringkasan Singkat Prosedur Percobaan


Ruangan cairan dari peralatan pengujian tekanan uap diisi dengan sampel dingin dan
dihubungkan dengan ruangan uap yang telah dipanaskan hingga 37.8C (100F) dalam waterbath.
Peralatan yang dirangkai dibenamkan dalam waterbath pada suhu 37.8C (100F) sampai dicapai
tekanan konstan. Pembacaan yang sebenarnya dinamakan sebagai Reid Vapor Pressure.
Keempat prosedur menggunakan ruangan cairan dan uap dengan volume yang sama. Prosedur B
menggunakan peralatan semi otomatis yang dibenamkan dalam waterbath horizontal dan diputar
sementara mencapai kesetimbangan. Baik Bourdon Gauge atau transduser tekanan dapat dipakai
dalam prosedur ini. Prosedur C menggunakan ruangan cairan dengan dua katup terbuka. Prosedur D
membutuhkan batas yang lebih ketat dalam rasio ruangan cairan dan uap.

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

BAB II
ISI

2.1. Peralatan Percobaan


2.1.1. Prosedur A

Gambar 1. Peralatan RVP Prosedur A

Gambar 2. Sampe Transfer Connection

Sumber: ASTM D 323-99A


Peralatan percobaan yang digunakan pada prosedur A adalah sebagai berikut:
a. Chamber Uap
Chamber uap merupakan bejana silinder Silinder memiliki permukaan bagian dalam dari ujung yang
sedikit miring yang berguna untuk memberikan aliran yang baik dikedua ujungnya ketika dipegang
dalam posisi vertikal. Pada salah satu ujung ruang uap dipasang gage coupling. Pada ujung dari ruang
uap yang lainnya nantinya akan disambungkan dengan ruang liquid. Perawatan harus segera
dilakukan ketika sambungan membuat liquid dan uap tidak mengalir dengan baik.
b. Chamber Cairan (Satu Bukaan)
Chamber cairan didefinisikan sebagai bagian bawah (ruang liquid) seperti yang ditunjukkan oleh
gambar 1 harus berupa bejana silinder dengan inside diameter (Di) yang sama dengan vapor chamber
dengan rasio volume uap di vapor chamber terhadap volume liquid chamber harus berada pada
kisaran 3.8 -4.2. Permuakaan dalam dari ujung sambungan harus dibuat miring untuk memberikan
drainase yang baik ketika terjadi aliran balik. Dan ujung lain dari ruang liquid harus tertutup dengan
sempurna. (Catatan: Untuk menjaga rasio volume yang tepat antara ruang uap dan ruang liquid,
pasangan alat (silinder ruang uap dan silinder ruang liquid) tidak dapat dirubah tanpa kalibrasi ulang.
Hal ini untuk memastikan bahwa rasio volume berada dalam batas yang dipersyaratkan.
c. Chamber Cairan (Dua Bukaan)
Chamber cairan digunkan untuk pengambilan sampel dari bejana tertutup, bagian cair dari ruang
liquid seperti yang ditunjukkan pada gamabr.1 harus sama dengan ruang liquid yang dijelaskan pada
liquid chamber one opening, kecuali bahwa valve 6.35 mm (0.25 in) harus dipasang didekat bagian
4

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

bawah dari ruang liquid dan valve straight through 12,7 mm (0,5 in.) jenis full opening valve harus
digunakan saat penyambungan antara 2 ruang. Volume ruang liquid (hanya kapasitas liquid yang ada
didalam valve) harus memenuhi rasio volume yang dipersyaratkan (3.8 4.2).
d. Pressure Gauge
Pengukur tekanan harus merupakan Bourdon tipe spring gage dengan kualitas pengukur 100
150 mm (4.5 6.5 in.) dengan diameter 6.35 mm (0.25 in.). Kisaran dan gradasi dari pengukur
tekanan harus diatur oleh tekanan uap dari sampel yang diuji. Hanya pengukuran yang akurat yang
akan digunakan. Ketika pembacaan alat pengukur berbeda dari tekanan yang terukur pada alat
pembaca, atau dead-weight tester reading saat alat pengukur membaca diatas 180 kPa (26 psi), lebih
dari 1% range skala alat pengukur, maka alat pengukur tersebut dianggap tidak akurat.
e. Bak Pendingin (Cooling Bath)
Cooling bath harus disediakan untuk ukuran tertentu sehingga wadah sampel dan ruang liquid
dapat benar-benar tenggelam. Sangat diperlukan untuk menjaga temperatur bath antara 0 1 oC (32
34 oF). Jangan menggunakan karbondioksida padat untuk mendinginkan sampel dalam storage atau
dalam proses saturasi udara. Hal ini dikarenakan karbondioksida dapat larut dalam gasoline dan
penggunaan karbondioksida ini telah dinyatakan menjadi penyebab kesalahan (error) data tekanan
uap.
f.

Bak Air (Water Bath)


Water bath yang digunakan memiliki persyaratan bahwa peralatan tekanan uap dapat terendamm

paling tidak 25.4 mm (1 in.) diatas bagian paling atas dari ruang uap. Diperlukan untuk menjaga
temperatur konstan bath pada 37.8 C 0.1 oC (100 0.2 oF). Untuk memeriksa temperatur tersebut,
thermometer bath harus terendam hingga 37 oC (98 oF) yang menunjukkan tekanan uap telah konstan.
g. Termometer
Termometer RVP ASTM 18C memiliki range temperatur dari 34 42 oC dan sesuai dengan
persyaratan menurut spesifikasi.
h. Alat Pengukur Tekanan
Alat pengukur tekanan memiliki rentang yang cocok untuk memeriksa pengukur tekanan. Pada
umumnya alat pengukur tekanan harus memiliki akurasi minimum 0.5 kPa (0.07 psi) dengan rentang
increment tidak lebih dari 0.5 kPa (0.07 psi).
i.

Dead Weight Tester


Alat ini dapat digunakan jika pada pengujian menggunakan manometer mercuri sebagai alat

pengukur tekanan untuk memeriksa pembacaan ukuran diatas 180 kPa (26 psi)
j.

Sample Transfer Connection


Alat ini digunakan untuk menghilangkan liquid dari wadah sampel tanpa mengganggu ruang

uap. Peralatan ini terdiri dari 2 tabung yang dimasukan kedalam sebuah two-holed stopper dengan
dimensi yang sesuai dengan bukaan wadah sampel. Salah satu tabung pendek dengan tujuan untuk

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

pengiriman sampel dan tabung lainnya cukup panjang untuk mencapai sudut bawah dari wadah
sampel (lihat gambar 2).
Metode yang harus diperhatikan untuk prosedur A agar mendapat data yang akurat:
a. Penentuan kapasitas chamber cairan
Dalam menentukan kapasitas untuk jenis Liquid chamber (two openings), kapasitas ruang cair
harus berada dibawah valve penutup. Volume diatas valve penutup termasuk bagian sambungan
yang permanen yang dipasang ke dalam ruang cair harus dianggap sebagai bagian dari kapasitas
ruang uap.
b. Metode penyambungan ruang uap dan liquid
Setiap metode penyambungan ruang uap dan cair dapat bekerja (berhasil) jika memenuhi
persyaratan berikut :

jika tidak ada sampel dari ruang cair yang hilang selama proses penyambungan

jika tidak ada efek kompresi yang ditimbulkan akibat proses penyambungan

bahwa proses penyambungan bebas dari kebocoran dibawah kondisi pengujian.


Untuk mencegah perpindahan sampel selama proses penyambungan, male fitting (bagian yg

berulir) harus berada pada ruang cair. Untuk mencegah kompresi udara selama proses
penyambungan, lubang ventilasi harus bekerja dengan baik untuk memastikan tekanan atmosfer
didalam ruang uap pada proses instant sealing (perapatan). Beberapa alat yang tersedia secara
komersil tidak membuat ketentuan yang memadai untuk menghindari efek kompresi udara. Sebelum
menggunakan alat apapun, harus ditetapkan jika proses penyambungan kedua ruangan tidak akan
mengkompresi (memampatkan) udara didalam ruang uap.

Dalam proses perakitan peralatan


(menyambung 2 ruang) tidak boleh
ada efek kompresi yg ditimbulkan
karena adanya udara dalam chamber
akan membuat pengukuran vapor
pressure tidak akurat.

Sumber: ASTM D 323-99A


c. Menghitung kapasitas volumetrik untuk ruang uap dan cair
Untuk memastikan jika rasio volume dari ruang uap dan cair berada dalam batas persyaratan
antara 3,8-4,2, perlu berhati-hati dalam mengukur jumlah air yang lebih besar yang akan dibutuhkan
dalam mengisi 2 ruangan tersebut. Tanpa tumpahan mengisi ruang cair hingga penuh sempurna.
Perbedaan antara volume awal dan volume sisa dari jumlah air yang terukur, itulah yang merupakan
6

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

volume ruang cair. Kemudian tanpa tumpahan pada sambungan kedua ruangan tersebut dan mengisi
ruang uap hingga pada daerah sambungan dengan lebih banyak air. Perbedaan antara volume akhir
yang terukur dan intermediate volume setelah pengisian ruang cair, itulah yang merupakan volume
ruang uap.

2.1.2. Prosedur B

Gambar 3. Peralatan RVP Prosedur B


Sumber: ASTM D 323-99A

Gambar 4. Tabung Ruang Uap yang dimasukkan ke dalam Ruang Uap


Sumber: ASTM D 323-99A
Peralatan percobaan yang digunakan pada prosedur A adalah sebagai berikut:
a. Peralatan Tekanan Uap
Seperti yang sudah dijelaskan pada prosedur A.
b. Pengukur Tekanan
Tipe alat seperti yang dijelaskan pada prosedur A atau transduser tekanan yang sesuai atau
pembacaan digital. Sistem pengukuran tekanan harus dapat dikontrol jarak jauh dari peralatan
tekanan uap dan terminasi diperlukan untuk sambungan cepat jenis fitting
c. Bak Pendingin
Seperti yang sudah dijelaskan pada prosedur A
d. Bak Air
Water bath harus berukuran dimana peralatan tekanan uap dapat terendam dalam posisi
horizontal. Ketentuan harus dibuat untuk merotasi peralatan pada porosnya 350 dalam satu arah dan
kemudian 350 pada arah yang berlawanan dalam mode yang dilakukan berulang. Ini berarti perlu
7

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

untuk menjaga bath pada T konstan 37.8 0.1 C (100 0,2 F) .Untuk memeriksa temperatur, bath
thermometer harus terendam pada T=37 C (98F) yang menunjukkan tekanan uap telah konstan.
Contoh bath yang cocok dan ada secara komersial seperti pada gambar 3.
e. Termometer
Seperti yang sudah dijelaskan pada prosedur A
f.

Alat Pengukur Tekanan


Seperti yang sudah dijelaskan pada prosedur A

g. Flexible Coupler
Flexible coupler harus dapat digunakan untuk menghubungkan peralatan yang dapat berputar
dengan alat pengukur tekanan.
h. Tabung Ruang Tutup
Tabung ruang uap memiliki dimensi Di = 3 mm (1/8 in.) dan L= 114 mm (4,5 in.) akan
dimasukan dalam ujung dari ruang uap untuk mencegah liquid masuk sambungan pengukur tekanan
uap (lihat gambar 4).
i.

Sample Transfer Connection


Seperti yang sudah dijelaskan pada prosedur A.

2.1.3. Prosedur C
Pada prosedur C, peralatan yang digunakan sama dengan Prosedur A, hanya saja pada prosedur
C menggunakan liquid chamber with two openings.

2.1.4. Prosedur D
Pada prosedur C, peralatan yang digunakan sama dengan Prosedur A, namun rasio dari ruang
uap dan liquid yang akan digunakan untuk pengujian aviation gasoline harus berada pada kisaran
3.95 4.05.

2.2. Prosedur Percobaan


2.2.1. Pengambilan Sampel
Penanganan sampel pada proses pengukuran Reid Vapor Pressure (RVP) harus dilakukan
dengan sangat hati hati karena proses ini memiliki sensitivitas yang sangat tinggi terhadap
terjadinya penguapan yang mengakibatkan perubahan komposisi. Berikut merupakan beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam proses pengambilan sampel (tidak termasuk untuk prosedur C):
a. Pengambilan sampel harus dilakukan sesuai dengan prosedur D 4057;
b. Ukuran tempat penyimpanan sampel harus 1 L yang berisi 70 80% sampel;
c. Pengujian pertama yang dilakukan harus berasal dari tempat penyimpanan sampel, dimana sisa
sampel lainnya pada tempat penyimpanan sampel tidak dapat digunakan untuk pengujian
berikutnya (harus menggunakan sampel baru);
8

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

d. Menjaga sampel dari panas yang berlebihan sebelum pengujian dilakukan;


e. Tidak boleh menggunakan sampel yang disimpan dalam tempat penyimpanan yang bocor; dan
f.

Medinginkan tempat penyimpanan sampel dan sampel pada suhu 0 1oC sebelum tempat
penyimpanan sampel dibuka.

2.2.2. Prosedur A: Produk Petroleum dengan Reid Vaopur Prssure Dibawah 180 kPa
Sebelum melakukan percobaan A, terdapat beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan
yaitu:
a. Verifikasi isi dari kontainer sampel
Verifikasi isi dari kontainer sampel dilakukan dengan cara mengukur volume sampel, dimana
volume sampel yang dapat digunakan berada pada rentang 70 80% dari kapasitas kontainer saat
penuh. Jika volume sampel dalam kontainer kurang dari 70%, maka sampel tidak dapat digunakan
dan harus diganti dengan sampel lain. Sedangkan jika volume sampel dalam kontainer melebihi 80%,
maka kelebihan sampel dapat dibuang sampai volume sampel berada pada rentang 70 hingga 80%.
b. Kejenuhan udara dari sampel dalam kontainer sampel
Penjenuhan udara dari sampel dalam kontainer sampel dilakukan dengan cara membuka penutup
kontainer sampel selama 2 menit dengan menjaga agar air tidak masuk ke dalam kontainer.
Kemudian, kontainer sampel ditutup, digoyangkan sekuat mungkin, dan diletakkan kembali ke dalam
bath pendingin selama 2 menit. Proses ini dilakukan sebanyak 2 kali sampai percobaan dilakukan.
c. Persiapan chamber cairan
Persiapan chamber cairan dilakukan dengan cara mencelupkan chamber cairan (posisi terbuka
dan tegak ke atas) dan alat pemindah sampel ke dalam bath pada suhu 0 1oC selama sepuluh menit.
d. Persiapan chamber uap
Persiapan cahmber uap dilakukan dengan cara menghubungkan pengukur dengan chamber uap,
kemudian mencelupkannya sampai permukaan air minimal 25.4 mm di atas bagian ujung chamber
pada suhu 37.8 0.1oC selama 10 menit. Setelah itu chamber uap disambungkan dengan chamber
cairan.
Setelah melakukan persiapan sampel, berikut merupakan prosedur uji coba untuk produk
petroleum yang memiliki RVP dibawah 180 kPa:

Gambar 5. Proses Pemincahan Sampel dari Cahmber Cairan ke Kontainer


Sumber: ASTM D 323-99A
9

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

a. Pemindahan sampel
Pemindahan sampel dilakukan seperti pada gambar 5 yaitu dengan cara memindahkan sampel
dari bath pendingin, membuka kontainer sampel, memasukkan selang penghubung, kemudian
memindahkan chamber cairan dari bath pendingin. Setelah itu, balik posisi chamber dan kontainer
dengan cepat sehingga posisi chamber berada di bawah (ujung selang penghubung berada pada 6
mm dari dasar chamber) dan kontainer berada di atas. Sampel akan mengalir dari kontainer ke dalam
chamber cairan.
b. Penyusunan peralatan
Penyusunan perlatan dilakukan dengan cara memindahkan chamber uap dari bath berisi air dan
menyambungkannya dengan chamber cairan yang sudah terisi sampel. Proses ini harus dilakukan
secepat mungkin (<10 detik) sehingga tidak terjadi pertukaran udara antara chamber (37.8 oC) dan
ruangan (25oC).
c. Penempatan peralatan dalam bath
Proses penempatan peralatan dalam bath dilakukan dengan cara mengubah posisi alat yang telah
disusun terbalik agar sampel cari chamber cairan dapat mengalir ke chamber uap. Saat perlatan masih
dalam posisi terbalik, perlatan digoyangkan sekuat mungkin sebanyak 8 kali ke atas dan ke bawah
kemudian dicelupakn ke dalam bath dengan menjaga suhunya pada 37.8 0.1 C (sambungan antar
chamber dikondisikan berada di bawah permukaan air). Setelah itu, dilakukan uji kebocoran. Jika
terdapat kebocoran maka proses pengujian dihentikan. Sedangkan jika tidak terjadi kebocoran,
perlatan dicelupkan sampai bagian atas peralatan berada pada 25 mm di bawah permukaan air.
d. Penghitungan tekanan uap
Proses perhitungan tekanan uap dilakukan dengan cara mengetuk pressure gauge secara pelan
pelan dan membaca hasil pengukuran tekanannya (dilakukan setelah peralatan berada dalam bath
selaa 5 menit). Hal ini dilakukan beberapa kali sampai diperoleh 2 data dengan nilai tekanan yang
sama yang menandakan bahwa kesetimbangan sudah tercapai. Setelah itu, membaca tekanan pada
pressure gauge yang diperoleh yang mendekati 0.25 kPa. Nilai tekanan ini adalah nilai tekanan uap
terkoreksi dari sampel.
Setelah selesai melakukan pengukuran tekanan, kemudian presure gauge dilepaskan dari
peralatan secepat mungkin dan dilakukan pembacaan dari alat pengukur tekanan. Jika terdapat
perbedaan hasil pembacaan dari alat pengukur tekanan dan pressure gauge maka dilakukan
penambahan selisihnya terhadap nilai tekanan uap terkoreksi jika hasil pembacaan dari alat pengukur
tekanan lebih tinggi. Sedangkan jika hasil pembacaan pressure gauge lebih tinggi maka selisihnya
dikurangkan terhadap nilai tekanan uap yang terkoreksi. Hasil penambahan atau pengurangan
terhadap tekanan uap disebut sebagai reid vapour pressure (RVP).
e. Persiapan peralatan untuk pengujian selanjutnya
Proses persiapan peralatan untuk pengujian selanjutnya dilakukan dengan cara membersihkan
chamber cairan, chamber uap, dan perlatan lainnya dengan metode tertentu. Tujuan dari pembersihan
10

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

ini adalah untuk menghilangkan sisa-sisa sampel di dalam peralatan. Chamber cairan dan chamber
uap dibersihkan dengan cara mengalirkan air hangat dengan suhu di atas 32oC ke dalam chamber
cairan dan chamber uap. Proses ini dilakukan minimal 5 kali. Setelah itu, chamber dan selang
penghubung dibilas beberapa kali dengan petroleum nafta dan aseton. Setelah itu, peralatan
dikeringkan dengan meniupkan udara kering dan chamber disimpan dalam bath pendingin atau
refrigerator untuk pengujian selanjutnya.

2.2.3. Prosedur B: Produk Petroleum dengan Reid Vapor Pressure Dibawah 180 kPa
(Horizontal Bath)
Prinsip percobaan pada prosedur B memiliki sama dengan prosedur A. Pada prosedur B,
chamber cairan dalam rangkaian peralatan pengukur tekanan uap diisi dengan sampel yang telah
didiginkan dan dihubungkan dengan ruangan uap yang dipanaskan hingga suhu 37.8oC (100oF) yang
diletakkan dalam sebuah bak. Rangkaian peralatan ini direndam pada suhu 37.8oC (100oF) hingga
tekanan konstan terbaca, dan tekanan konstan inilah yang disebut dengan reid vapor pressure.
Perbedaan prosedur B dengan yang lainnya terletak pada alatnya. Pada prosedur B, alat yang
digunakan sudah bersifat semi-otomatis yang direndam dalam bath horizontal (horizontal bath) dan
diputar hingga mencapai kesetimbangan. Selain itu, pengambilan sampel pada prosedur B juga
memiliki prosedur khusus. Hal ini diakibatkan pengukuran tekanan uap memiliki sensitivitas yang
tinggi terhadap kehilangan akibat pemanasan saat penguapan yang dapat menyebabkan perubahan
komposisi.

2.2.4. Prosedur C: Produk Petroleum dengan Reid Vaopur Prssure Diatas 180 kPa
Peralatan utama yang digunakan pada percobaan prosedur C yaitu:
a. Chamber cairan-Two Openings
Untuk pengujian dari jalur tertutup, bagian cair dari chamber cairan sama dengan cairan pada
chamber cairan-satu bukaan. Keran akan berada di bagian bawah dari chamber cairan dan keran ini
memiliki diameter sebesar 0.5-in. Keran yang terbuka penuh dapat digunakan pada sambungan antar
chamber. Volume dari chamber cairan, termasuk kapasitas keran tertutup, akan memenuhi rasio yang
dibutuhkan dan diatur.
b. Kalibrasi Alat ukur Tekanan
Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan dengan aplikasi dari manometer merkuri. Alat ini
digunakan untuk memeriksa pembacaan tekanan di atas 180 kPa.
Setelah melakukan pegambilan sampel dan persiapan sampel seperti pada prosedur A, berikut
merupakan tahapan pengujian untuk prosedur C:
a. Menghubungkan keran berukuran 6.35 mm yang akan didinginkan ke kawat pendingin. Dengan
keran 12.7 mm yang tertutup, membuka keran keluaran wadah sampel dan keran 6.35 mm tadi;
b. Membuka keran 12.7 mm, chamber cairan mengisi secara perlahan-lahan;
11

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

c. Membiarkan sampel mengalir sampai volumenya 200 mL atau lebih. Memperhatikan dan
mengatur aliran ini agar tidak ada tetesan keran lagi agar tidak terjadi pressure drop;
d. Menutup semua keran yang ada;
e. Melepaskan sambungan chamber cairan dengan kawat pendingin;
f.

Segera menyambungkan chamber cairan dan vapor chamber dan membuka keran 12,7 mm tidak
lebih dari 25 detik waktu yang digunakan untuk menyelesaikan gabungan pengisian chamber
cairan ini dengan urutan sebagai berikut:

Mengeluarkan chamber uap dari wadah air rendaman;

Menghubungkan vapor chamber dengan chamber cairan; dan

Membuka keran 12.7 mm chamber cairan;

g. Jika penggunaaan alat untuk mengukur tekanan yaitu manometer merkuri maka digunakan faktor
kalibrasi dalam kilopascal dikalikan dengan tekanan uap yang tidak tepat untuk menghasilkan
keakuratan data; dan
h. Mencatat data dalam data pembacaan kalibrasi alat yang akan digunakan untuk pembacaan
ukuran tekanan.

2.2.5. Prosedur D: Bahan Bakar Transportasi Penerbangan dengan Reid Vapor Pressure 50
kPa
Prosedur D adalah proses pengujian untuk menentukan tekanan uap gasolin khusus pesawat
terbang. Semua persyaratan ditetapkan dalam bagian prosedur A sama dengan prosedur C, kecuali
secara khusus dinyatakan di sini. Peralatan yang digunakan pada prosedur D memiliki rasio volum
antara chamber cairan dan chamber uap sekitar 3.95 dan 4.05. Proses pengambilan sampel pada
prosedur D sama dengan prosedur A. Sedangkan proses persiapan pengujian pada prosedur D
dilakukan denan memeriksa pengukur tekanan atau transducer tekanan memeriksa kalibrasi alat
pengukur tekanan harus sesuai yaitu pada 50 kPa (7 Psi) terhadap kolom merkuri sebelum setiap
tekanan uap untuk memastikan bahwa itu sesuai dengan syarat-syarat dari Prosedur A. Setelah
melakukan persiapan pengujian maka dilakukan tahapan pengujian seperti pada prosedur A.

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Percobaan


2.3.1. Kelebihan
Kelebihan dari metode perhitungan RVP berdasarkan ASTM D-323 yaitu dapat mengukur
tekanan uap suatu senyawa yang memiliki nilai lebih rendah daripada tekanan atmosfer. Hal ini
disebabkan karena prosedur percobaan ASTM D-323 dilakukan dalam wadah yang tertutup.

2.3.2. Kekurangan
Kekurangan dari metode perhitungan RVP berdasarkan ASTM D-323 yaitu tidak dapat
menentukan bias yang terjadi berdasarkan prosedur percobaan ASTM D-323. Hal ini disebabkan
12

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

karena tidak terdapatnya rujukan yang dapat diterima yang sesuai dengan prosedur percobaan ASTM
D-323. Padahal nilai bias ini menunjukkan hasil tes yang tidak terdapat pada tingkat kebenaran.
Kekurangan lainnya adalah prosedur percobaan ASTM D-323 memiliki sensitivitas yang sangat
tinggi terhadap terjadinya penguapan yang mengakibatkan perubahan komposisi. Apabila hal ini
terjadi, maka data yang diperoleh tidak valid.

13

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

BAB III
KESIMPULAN

Metode pengujian ini meliputi prosedur penentuan tekanan uap dari bensin, minyak mentah
yang mudah menguap dan produk-produk minyak yang mudah menguap lainnya. Prosedur A dapat
dipakai untuk bensin dan produk-produk minyak lainnya dengan tekanan uap kurang dari 180 kPa
(26 psi). Prosedur B dapat juga dipakai untuk bahan-bahan ini, tetapi hanya bensin yang
diikutsertakan dalam program pengujian antar laboratorium untuk menentukan ketelitian dari metode
pengujian ini. Prosedur C adalah untuk bahan dengan tekanan uap lebih besar dari 180 kPa (26 psi)
dan prosedur D untuk bahan bakar pesawat terbang dengan tekanan uap kira-kira 50 kPa (7 psi).
Metode pengujian ini digunakan untuk menentukan tekanan uap pada suhu 37.8C (100F) dari
produk-produk minyak dan minyak mentah dengan titik didih awal di atas 0C (32F).
Penetapan RVP untuk bensin dan produk-produk minyak ini yang dilakukan pada 37.8C
(100F) dilakukan lewat ASTM. ASTM D 323-99 a menyediakan metode pengujian dan peralatan
yang berbeda dengan standar metode ASTM yang lainnya. Kelebihan mengevaluasi RVP melalui
metode ASTM adalah kualitas material yang dapat dipastikan karena standar operasional/metode
analisa yang sudah dibakukan.

14

UNIVERSITAS INDONESIA

PENGOLAHAN MINYAK BUMI: ASTM D 323 - REID VAPOUR PRESSURE

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1999. ASTM D 323-99A: Standard Test Method for Vapor Pressure of Petroleum Products
(Reid Method). Unisted States: ASTM International; dan
Anonim. 2014. ASTM D 323-08: Standard Test Method for Vapor Pressure of Petroleum Products
(Reid Method). Unisted States: ASTM International.

15

UNIVERSITAS INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai