(EXPERIMENT VII)
PENENTUAN COULD POINT,COLD POINT DAN POUR
POINT
(DETERMINING OF CLOUD POINT,COLD POINT AND POUR
POINT)
Thermometer WaterBath
Tabung Reaksi Corong
7.6. Perhitungan
Konversikan ke suhu oF, oR, oK dan Ra
= 64,4 ᵒF
b. 18 ᵒC → ᵒR
4
= ( 5 x 18 )
= 14,4 ᵒR
c. 18 ᵒC → ᵒK
= 18 + 273
= 291 ᵒK
d. 18 ᵒC → oRa
= ᵒF + 460
= 64,4 + 460
= 524,4 oRa
Volume 2 ml
a. 17 ᵒC → ᵒF
9
= ( 5 x 17 ) + 32
= 62,2 ᵒF
b. 17 ᵒC → ᵒR
4
= ( 5 x 17 )
= 13,6 ᵒR
c. 17 ᵒC → ᵒK
= 17 + 273
= 290 ᵒK
d. 17 ᵒC → oRa
= ᵒF + 460
= 62,2 + 460
= 522,2 oRa
7.6.1 Cold Point
Volume 7 ml
a. 8 ᵒC → ᵒF
9
= ( 5 x 8 ) + 32
= 46,4 ᵒF
b. 8 ᵒC → ᵒR
4
=(5x8)
= 6,4 ᵒR
c. 8 ᵒC → ᵒK
= 8 + 273
= 281 ᵒK
d. 8 ᵒC → oRa
= ᵒF + 460
= 46,4 + 460
= 506,4 oRa
Volume 2 ml
a. 9 ᵒC → ᵒF
9
= ( 5 x 9 ) + 32
= 48,2 ᵒF
b. 9 ᵒC → ᵒR
4
=(5x9)
= 7,2 ᵒR
c. 9 ᵒC → ᵒK
= 9 + 273
= 282 ᵒK
d. 9 ᵒC → oRa
= ᵒF + 460
= 48,2 + 460
= 508,2 oRa
7.6.1 Pour Point
Volume 7 ml
a. 35 ᵒC → ᵒF
9
= ( 5 x 35 ) + 32
= 63 ᵒF
b. 35 ᵒC → ᵒR
4
= ( 5 x 35 )
= 28 ᵒR
c. 35 ᵒC → ᵒK
= 35 + 273
= 308 ᵒK
d. 35 ᵒC → oRa
= ᵒF + 460
= 63 + 460
= 523 oRa
Volume 2 ml
a. 32 ᵒC → ᵒF
9
= ( 5 x 32 ) + 32
= 89,6 ᵒF
b. 32 ᵒC → ᵒR
4
= ( 5 x 32 )
= 25,6 ᵒR
c. 32 ᵒC → ᵒK
= 32 + 273
= 305 ᵒK
d. 32 ᵒC → oRa
= ᵒF + 460
= 89,6 + 460
= 549,6 oRa
7.7 Pembahasan
Di dalam percobaan terdapat titik kabut, titik beku dan titik tuang. Titik
kabut adalah titik yang pertama kali crude oil mengalam kabut atau kekabutan.
Titik beku adalah titik dimana crude oil pertama kali mengalami pembekuan, dan
titik tuang adalah titik pertama kali crude oil menetes setelah terjadinya proses
pembekuan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sampel adalah, yang pertama suhu
ruangan, semakin banyak orang yang terdapat di dalam ruangan, semakin tinggi
suhu (hangat/panas) lalu sebaliknya, semakin sedikit orang yang berada di ruanga
maka suhu ruangan rendah. Yang kedua es batu, pada percobaan ini es batu
berfungsi untuk mengurangi suhu pada water bath yang diisi crude oil, sebab
minyak berat lebih cepat unutk membeku. Ketiga adalah kertas alumunuim, kertas
alumunium digunaka untuk menutup tube dan termometer yang di dalamnya,
yang sebelumnya sudah terisi sampel agar udara tidak masuk ke dalam tube.
Keempat yaitu garam, bagus tidaknya, banyak tidaknya garam yang diletakkan
pada percobaan, mempengaruhi lambat-cepatnya proses tersebut.
Lalu fungsi garam pada percobaan ini yaitu menjaga suhu es agar tidak
mudah mencair. Sifat molekul garam ini dikarenakan unsur Natrium dan Klorda
pembentuk garam memiliki sifat berlawanan. Gaya tarik yang saling tolak
menolak antar molekul garam membuat garam berfungsi sebagai bahan penahan.
Apabila garam tercampur air, maka garam akan terlarut menjadi ion-ion.
Rumus molekul :
NaCl(s) + H2O(l) → NaOH + HCl
Aplikasi lapangan pada cloud point, jika sampel beruap dan menemukan
cloud point, lalu sampel itu membeku, seperti layaknya di lapangan, crude oil atau
minyak yang naik ke permukaan melalui flow line, jika pada saat itu suhunya
tinggi, minyak tersebut akan membeku dan mengestuck di sana. Untuk
mencairkan minyak tersebut, dibutuhkan penginjeksian uap panas dan bahan-
bahan kimia lainnya jika minyak tersebut tidak kunjung cair.
Discussion
In this experiment, there are the cloud point, cold point and pour point. Cloud
point is the first time crude oil it's cloud. Cold point is the point where crude oil
first time in cold condision. And pour point is the first time crude oil drops after a
freezing.
The factors that affect the sample is the first room temperature, more and
more people in the room, the higher the temperature (heat) and a few people that
are in the room then the room temperature. The two ice cubes, to the test the ice
serves to reduce the temperature of water bath filled with crude oil, because
heavy fuel oil to freeze. All three are aluminum, aluminum used to close the tube
and a thermometer in which it is filled with samples, to allow the air do not enter
into the tube. The four of salt, good or not, many of the salt is put on trial, slow
the pace of that.
Then the salt of the trials, which is trying to keep the temperature of ice that
are not easily melting. The molecules of salt is due to the Natrium and Klorida
form of salt have the opposite direction. The attraction each other to between the
molecules of salt makes salt serves as a barrier. If salt mixed water, then th sal
would dissolved into ions.
The application of the field in the cloud point, if the steamy and find cold
point, then that sample was frozen, as in the field, crude oil or oil are rising to the
surface via the flow line, if at the time the temperature is high, oil will be frozen
and mengestuck in there. To break the oil frozen, needed trampling of the heated
steam and other chemicals, if oil is never to melting.
7.8 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang didapat dari percobaan penentuan cloud
point, cold point dan pour point ini adalah sebagai berikut :
1. Penentuan cloud point, cold point dan pour point ini berhubungan dengan
sifat fisik fluida lainnya yaitu viskositas.
2. Jika viskositas tinggi dan temperatur rendah maka minyak tersebut minyak
berat dan sangat cepat mencapai titik kabut, titik beku dan titik tuang.
3. Pada pengaplikasiannya di lapangan, perjalanan crude oil dari reservoir ke
permukaan mengalami perubahan suhu.
4. Semakin crude oil ke atas (menuju surface) suhu semakin turun dan dapat
menyebabkan crude oil membeku.
5. Untuk itu diperlukan parameter untuk mengantisipasi atau mengawasi
perjalanan crude oil naik ke permukaan.
7.9 Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan titik kabut, titik beku dan titik tuang
dan apa yang dapat mempengaruhi besar kecilnya derajat cloud point and
pour point.
Jawab :
a. Titik kabut (cloud point) adalah titik pertama crude oil mengalami
kekabutan.
b. Titik beku (cold point) adalah titik pertama kali crude oil mengalami
pebekuan setelah mengalami kekabutan.
c. Titik tuang (pour point) adalah titik yang pertama kali crude oil menetes
setelah terjadinya proses pembekuan.
Yang mempengaruhi besar kecilnya derajat cloud point dan pour point :
Volume yang besar mempunyai titik cloud point yang tinggi dibandingkan
yang volumenya kecil. Dan volume yang besar memiliki titik pour point
yang lebih rendah dibandingkan volumenya yang kecil.
2. Jelaskan jenis minyak bumi beserta grafiknya?
Jawab :
Jawab :
Dik : Cloud point = 8oC, 10oC, 24oC,32 oC dan 50oC
Dit : Hitunglah oR, oF, oK dan Ra = ?
Jawab :
A. a. 8ᵒC → ᵒ R
4
= ( 5 x oC )
4 d. 32ᵒC → ᵒ R
=(5x8)
4
= ( 5 x oC )
= 6,4 ᵒR
4
= ( 5 x 32 )
b. 10ᵒC → ᵒ R = 25,6 ᵒR
4
= ( 5 x oC )
4 e. 50˚C → ᵒ R
= ( 5 x 10 )
4
= ( x oC )
= 8 ᵒR 5
4
= ( 5 x 50 )
c. 24ᵒC → ᵒ R = 40 ᵒR
4
= ( 5 x oC )
4
= ( 5 x 24 )
= 19,2 ᵒR
B. a. 8 ᵒC → ᵒF C. a. 8 ᵒC → K
9 = 273 + oC
= ( 5 x 8 ) + 32
= 273 + 8
= 46,4 ᵒF
= 281 K
b. 10 ᵒC → ᵒF
9 b. 10 ᵒC → K
= ( 5 x 10 ) + 32
= 273 + oC
= 50 ᵒF
= 273 + 10
= 283 K
c. 24 ᵒC → ᵒF
9
= ( x 24 ) + 32 c. 24 ᵒC → K
5
= 75.2 ᵒF = 273 + oC
= 273 + 24
d. 32ᵒC → ᵒF = 297 K
9
= ( 5 x 32 ) + 32
= 86,9 ᵒF d. 32 ᵒC → K
= 273 + oC
= 122 ᵒF
e. 50 ᵒC → K
= 273 + oC
= 273 + 50
= 323 K
D. a. 8 ᵒC → oRa = 757 oRa
= ᵒF + 460
= 46,4 + 460 d. 32ᵒC → oRa
= 506,4 oRa = ᵒF + 460
b. 10ᵒC → oRa = 305 + 460
= ᵒF + 460 = 756 oRa
= 50 + 460
= 510 oRa e. 50ᵒC → oRa
= ᵒF + 460
c. 24ᵒC → oRa = 323 + 460
= ᵒF + 460 = 783 oRa
= 297 + 460
5. Jelaskan hubungan antara cloud point,cold poin dan pour point dengan
viskositas dan densitas!
Jawab :
Titik kabut adalah tanda akan terjadinya titik beku dan perubahan sekitar 30˚ C
akan merubah crude oi menjadi pour point . sementara densitas dan viskositas
berbanding lurus
Jadi cloud, cold dan pour sangat berhubungan dengan densitas dan
viskositas . apabila terjadi perubahan suhu maka juga akan terjadi perubahan
viskositas dan densitas ( suhu ↑ maka densitas dan viskositas ↓) dan sebaliknya
jika ( suhu ↓ maka densitas dan viskositas ↑).
6. Dalam study kasus jika crude oil yang akan diproduksi ke permukaan
dalam reservoir merupakan jenis minyak berat sehingga dalam proses
produksinya akan mengalamai penyumbatan pada flowline pipa. Lalu sebagai
seorang engineering, langkah apa yang akan anda lakukan ?
Jawab :
Jika terjadi penyumbatan pada flowline pipa pada kasus seperti ini, maka saya
sebagai seorang engineering akan mengupayakan mengatasi masalah tersebut
dengan cara menginjeksi uap panas ke dalam reservoir supaya minyak berat
tersebut lebih encer dan akan mudah untuk mengalir. Apabila cara tersebut
kurang berhasil, maka saya akan menginjeksi bahan-bahan kimia aditive
seperti surfaktan atau polimer supaya minyak bisa mengalir kembali dengan
lancar.