Anda di halaman 1dari 15

Fiqih Muamalah 100 Hari

Kitab: Syarah Al-Mumti’


Karya: Syaikh Ibn ‘Utsaimin
Hari 1
Kitabul Bai’
Para ulama memulai kitab fiqih mereka dengan bab ibadah, lalu muamalah
kemudian bab nikah lalu yang berkaitan dengan darah lalu dengan pengadilan.
Mereka memulai dengan ibadah karena itulah tujuan diciptakannya manusia dan
memulainya dengan ibadah sholat karena pentingnya. Dan mereka mengawali bab
sholat dengan thoharoh karena thoharoh adalah syarat sahnya sholat.
“Dibersihkan dulu kotorannya lalu dihiasi dengan hal yang baik”
Setelah sholat lalu zakat, karena ini rukun islam terpenting setelah sholat lalu
sholat baru hajji.
Jihad masuk kepada bab ibadah bukan di bab hukum karena lebih dominan unsur
ibadah daripada unsur lain
Lalu bab muamalah, bab nikah karena secara fitroh manusia itu mengisi perut
baru nikah. Dan salah satu cara tercepat mendapat uang dengan jual beli karena
itu fiqih muamalah dimulai dengan jual beli. Dan manusia jika sudah kenyak baru
kemudian dia butuh nikah, karena itu mereka membahas nikah seteleh muamalah.
Setelah terpenuhi keduanya maka kemudian biasanya sifatnya dzolim, mereka
akan melakukan kejahatan dan perbuatan melampaui batas, dan karena dia punya
kekuatan. Karena itu dibahaslah bab darah dan pengadilan. Dan kajian tentang
kesepakatan dan pengakuan dibahas terakhir walaupun bisa termasuk di dalam
bab muamalah. Karena mereka berharap semoga akhir dari ucapan kita di dunia
adalah mengakui dan mengucapkan syahadat, dan ulama lain menjadikan bab
terakhir adalah bab pembebasan budak. Mereka berharap membebaskan budak
seperti keluar dari neraka.
Ada juga sekarang mereka membuat fiqih dengan huruf hujaiyah. Karena bisa saja
tiap mazhab berbeda-beda tapi kalau huruf hijaiyah manusia pasti sepakat. Dan ini
merupakan cara pandang yang baik dan menarik. Ini telah diterapkan pada
ensklipedia fiqih.
- Jual beli itu hukumnya mudah
Jual beli adalah tukar mmenukar harta atau manfaat seperti Lorong atau koridor
dengan yang semisalnya, selamanya selama bukan riba atau utang piutang
- Makna secara Bahasa umumnya lebih lluas dari definisi istilah atau syariat

Al ba= satu tangan, masing-masing menjulurkan tangannya satu memberi dan satu
mengambil
Secara istilah, jual beli adalah tukar menukar harta walau secara tanggungan
selamanya dan bukan riba atau utang piutang
- Tukar menukar harta,
- Harta, semua zat yang mubah dan bermafaat dalam keadaan normal bukan
karena mendesak atau karena ada kebutuhan. Contoh emas, perak,
gandum, garam, mobil, peralatan dapur, perabot rumah dll
- Boleh dimanfaatkan, benda itu harus punya manfaat. Benda yang tidak
manfaat maka tidak disebut harta. Jika bukan harta dan ditukar dengan
harta berarti dzolim
- Keluar dari definisi ini benda yang haram seperti seluring, gitar dan alat
musik lain karena alat musik adalah haram dan tidak termasuk harta

- Tanpa hajah, bangkai dan kulit bangkai yang haram bisa menjadi boleh
jika darurat (bukan benda yang seperti ini)
“segala sesuatu yang mubah dan punya manfaat dalam keadaan normal bukan
mubah karena kondisi tertentu”

- Walaupun benda yang tidak spesifik dengan yang spesifik

- Misal 1k gula dengan 10 real. Ini dzimmah (dalam tanggungan) dengan


dzimmah. Gula apapun itu terserah, tidak detail yang penting satu kilo.
Dan 10 real terserah no terbitnya berapa no serinya berapa.
- Sesuatu yang bermanfaat dengan harta maka boleh
- Contoh seseorang punya rumah lalu dia punya tetangga yang rumahnya
diantara rumah dia dengan jalan. Jika mau keluar maka dia harus melewati
Lorong tetangga itu padahal itu hak tetangga itu maka dia boleh membeli
hak menggunakan jalan itu. Menukar harta dengan hak menggunakan jalan
Dia tidak boleh melakukan hal yang lebih selain jalan saja
Sudah lewat:
- Benda dengan benda. Yang muayyad dan dzimmah
- Benda dengan manfaat

- Manfaat yang mubah


Maka manfaat dari alat music tidak boleh
- Fi’il itu sebagai objek jual beli (mutsman)
- Huruf ba itu untuk alat tukarnya (tsaman)
- Salamanya, ini untuk membedakan antara jual beli dengan menyewa
Bukan riba

Bukan utang-piutang

- Utang tidak sama dengan jual beli walaupun sama jenisnya, karena
tergantung niatnya
Terikat

Dengan ijab qobul

- Ijab, lafal dari penjual atau yang mengganti penjual


- Qobul, lafal dari pembeli atau yang mewakili pembeli

- Qobul baru ada setelah ijab


- Jika qobul duluan maka tidak sah
- Bisa sah qobul duluan jika orang disitu memahami akad tersebut adalah
jual beli
- Dalam Bahasa arab harus menggunakan lafadz perintah atau madhi tidak
boleh pakai istifham

Jika qobul tidak langsung dan ada jeda lama maka harus ada syarat
- Satu majelis
- Tidak tersibukan dengan hal yang memutus antara ijab dengan qobul
- Qobul harus sesuai ijab yang ditawarkan
Jika tidak maka ijab qobul harus diulang
- Jika harganya dikurangi dari yang diijabkan maka tidak sah tapi kalau
lebih maka tidak mengapa karena itu mashlahat bagi penjual. Karena jika
ditambah maka dia telah menambah kebaikan
- Akad bisa dilangsungkan dengan ucapan dan bisa perbuatan (tanpa
bicara/muathoh)

Hari 2
Jual beli Harus saling ridho
Hukum akan sesuatu itu merupakan cabang turunan daripada gambaran sesuatu
itu
Hukum jual beli adalah mubah berdasarkan dalil alquran sunnah ijma dan akal
Syarat-syarat jual beli
Ada 7 syarat
1. Saling ridho antar dua pihak
Dalilnya
1)
2)

3)

Jadi jika terpaksa maka tidak sah. Kecuali jika pemaksaan itu dibenarkan
2. Merupakan orang yang diijinkan oleh syariat untuk melakukan transaksi
1) Merdeka
Bukan budak. Karena budak itu tidak memiliki tapi semuanya milik
pemilik budaknya

2) Baligh
Bukan anak-anak yang belum baligh tanpa izin dari walinya. dalilnya

3) Berakal
Bukan orang gila atau orang pikun
4) Paham dalam bertransaksi
Yaitu orang yang bisa bertransaksi hartanya dengan baik dan telah
paham harta tidak boleh dikeluarkan untuk yang haram atau yang tidak
berfaedah. Bukan orang yang bodoh. Kecuali ada izin dari walinya,
yaitu otang yang menjaga harta dari orang yang bodoh tersebut
Baik secara Mutlaq atau mu’ayan
Baik secara Mutlaq atau mu’ayan
- Bermanfaat
- Mubah dalam kondisi normal bukan karena kebutuhan (Mutlaq bukan
terbatas)
Anjing tidak boleh karena Nabi ‫ ﷺ‬melarang. Adapun kucing maka ada
berbeda pendapat ada yang membolehkan jika punya manfaat.
Tapi kalau kulit bangkai maka boleh dalam pendapat yang lebih kuat
Bagol, peranakan antara keledai dengan kuda (ibu).
Dan ini haram, karena campuran dari mani yang halal dan yang haram (keledai),
dan jika bercampur maka yang didahulukan adalah haram. Dan kita tidak tahu
bagian bagol mana yang halal dan mana yang haram. Karena kata para ulama jika
bercampur haram dan halal maka didahulukan yang haram. Karena untuk
menjauhi yang haram adalah sesuatu dan wajib dan kita tidak bisa meninggalkan
haram kecuali dengan meninggalkan yang halal tadi dan meninggalkan yang halal
adalah halal atau boleh.
Tapi bagol boleh diperjual belikan karena dari jaman dahulu telah biasa
diperjualbelikan, begitu juga dengan keledai. Dalilnya adalah ijma’ para ulama
dan kaum muslimin sejak jaman dahulu.

Jika dia membeli untuk tujuan konsumsi maka haram karena kita tidak boleh
mengambil keuntungan dari sesuatu yang haram. Tapi jika untuk ditunggangi
maka halal.
Ulat sutra, boleh diperjualbelikan walaupun serangga, karena ada manfaatnya
begitu juga ulat sutra yang masih kecil karena masih bisa dimanfaatkan saat dia
besar
Gaja, hewan buas yang bisa digunakan untuk berburu
Boleh diperjualbelikan karena gajah bisa bermanfaat untuk mengangkat barang-
barang berat dll. Begitu juga hewan buas yang sudah terlatih untuk berburu.
Walaupun itu hewan buas karena tujuannya adalah manfaatnya. Kecuali anjing
karena Nabi ‫ ﷺ‬sudah bersabda walaupun dia bisa bermanfaat untuk berburu.
Karena kita berbicara soal dalil maka tidak ada ruang untuk akal, analogi atau
qiyas.
Serangga
Tidak boleh diperjualbelikan karena tidak memiliki manfaat, jika kita beli sesuatu
yang tidak bermanfaat maka itu termasuk pemborosan harta dan Nabi ‫ ﷺ‬melarang
ini. kecuali yang punya manfaatnya

Bangkai
Tidak boleh diperjualbelikan

Hari 3
Ulama berbeda pendapat dalam pengharaman bangkai dalam perkataan Nabi ‫ﷺ‬
“tidak dia haram”. Ada yang mengatakan yang dimaksud adalah haram penjualan
bangkai.
“Bangkai tidak boleh diperjual belikan, tetapi boleh dimanfaatkan”
‘Jika bercampur sesuatu yang haram pada sesuatu yang halal dan bisa dipisahkan
maka boleh diperjual belikan seperti baju yang terkena najis, yang penting telah
diberitahukan terlebih dahulu”
“Tidak boleh menjual sesuatu yang kita belum miliki”
“Boleh jual barang milik orang jika dia ijinkan”
“Boleh jual barang orang lain jika kita tahu dia ingin menjualnya dan ada
maslahatnya”
Boleh jual beli tanah/rumah
Boleh menjual dan menyewakan rumah-rumah di mekah kecuali di tempat2 haji
Yang dibuka dengan peperangan maka boleh disewakan tapi tidak boleh
diperjualbelikan kecuali bangunannya
Yang dibuka dengan damai maka boleh diperrjualbelikan dan boleh disewakan
Ga boleh menjual air yang keluar dari mata air dan berada di sumur karena ada
hadits dari Nabi ‫ ﷺ‬manusia memiliki 3 hal bersama air, api dan rumput
Karena air itu keluar bukan dari usaha manusia tapi dari kekuasaan Allah
(yg tumbuh sendiri)
5. Bisa diserahterimakan uang dan objelnya
6. objek jual beli harus jelas baik dengan penglihatan atau penyebutan sifat baik
penjual dan pembeli
Lihatnya sebelum akad

Anda mungkin juga menyukai