Latar Belakang
Artinya :
penyakit gila[175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
1
berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali
kekal di dalamnya.
[174] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah
pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl
ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak
penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang
dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi
[176] Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh
tidak dikembalikan.
Jual beli atau perdagangan dalam istilah fiqh adalah al-ba’i yang berarti
menjual atau mengganti. Jual beli adalah si penjual memberikan barang yang
2
barang tersebut.Jual beli adalah pertukaran benda dengan benda atau
memindahkan hak milik, serta menyerahkan pengganti atas benda yang ditukar
dengan saling meridhoi atau dengan kata lain saling merelakan dengan jalan yang
yaitu: “Saling menukar harta dengan harta melalui cara tertentu,”. Atau, “tukar-
menukar sesuatu yang diinginkan dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang
bermanfaat”1
dimaksud ulama Hanafiyah dengan kata-kata tersebut adalah melalui ijab dan
qabul, atau juga boleh melalui saling memberikan barang dan harga dari penjual
dan pembeli”.2
sesama manusia. Islam mengatur hubungan kuat antara akhlak, akidah, ibadah,
sistem perekonomian yang sesuai dengan nilai-nilai dalam Islam dan ketentuan
1
Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010,
cet. Ke-1, h. 68.
2
Ibid.
3
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh Jilid I, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 8
3
Dalam jual beli terdapat beberapa syarat barang yang diperjual belikan (Al-
Mu’qad alaih)
Barang atau benda yang akan diperjual belikan adalah milik seseorang atau
milik sendiri bukan milik orang lain. Barang yang sifatnya belum dimiliki
seseorang tidak boleh diperjual belikan seperti memperjual belikan ikan yang
masih di dalam laut atau burung yang masih di alam bebas, karena ikan atau
burung itu belum dimiliki penjual.Jika seseorang menjual harta orang lain dengan
syarat jika pemilik barang itu suka, dan jika tidak suka jual beli dibatalkan, atau
seseorang membeli barang untuk orang lain tanpa persetujuannya, jual beli sah
jika yang dibelikan suka. Jual beli semacam ini dalam ilmu fiqh disebut jual beli
fudhul.4
mengetahui harganya. Hal ini untuk menghindari kesamaran baik wujud, sifat dan
kadarnya. Jual beli yang mengandung kesamaran adalah salah satu jual beli yang
diharamkan oleh Islam. Boleh menjual barang yang tidak ada ditempat akad
tersebut dapat diketahui. Jika ternyata barang tersebut sesuai dengan yang
disepakati, maka wajib membelinya, tapi jika tidak sesuai dengan yang disifatkan
maka dia mempunyai hak memilih untuk dilangsungkan akad atau tidak.5
4
Nasrun Haroen, Op. Cit, hlm. 118
5
Ibid., hlm. 119
4
Barang atau benda diserahkan pada saat akad berlangsung atau pada waktu
d. Suci Bendanya Barang yang tergolong najis adalah bangkai, darah, dan
daging babi.
Salah satu bentuk muamalah yang terjadi ialah jual beli pakaian bekas.
penjual dan pembeli yang saling berhubungan yaitu harus didasarkan dengan
adanya ijab dan qabul. Mengenai masalah jual beli, maka kita juga harus
mengetahui tentang adanya hukum-hukum dan aturan-aturan jual beli itu sendiri.
Pakaian bekas adalah barang yang berasal dari impor luar negeri yang
tentang larangan impor pakaian bekas dalam Pasal 2 yang berbunyi, “Pakaian
Indonesia pada atau setelah tanggal Peraturan Menteri ini berlaku, wajib untuk
dimusnahkan”. Secara rasio, barang bekas tidak terlepas dari sifat cacat selain
melihat barang yang dijual, pembeli juga membutuhkan tempat, sehingga dapat
tersebut sesuai atau tidak dengan kekurangan barang yang dijual. Karena cacat
5
sendiri menurut bahasa adalah segala sesuatu yang dapat menghilangkan kejadian
masyarakat adalah menyangkut dengan jual beli. Jual beli pada dasarnya
dibolehkan oleh ajaran Islam.7 Kebolehan ini didasarkan kepada firman Allah
ع ْن تَ َراض
َ ً ارة ِ َيَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََل تَأ ْ ُكلُوا أ َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ْالب
َ اط ِل ِإ ََّل أ َ ْن تَ ُكونَ ِت َج
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
29).8
melarang kaum muslimin untuk memakan harta orang lain secara bathil,
konteks ini memiliki arti yang sangat luas yakni melakukan transaksi
bersifat spekulatif (maysir/judi) atau mengandung unsur garar, selain itu ayat
6
Ahmad AzharBasir, Azas-azas Hukum Muamalah, (Yogyakarta: Fakultas UII,1993), h.83
7
Syafii Jafri, Fiqh Muamalah, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), hlm. 45
8
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan terjemahnya, hlm. 65
6
ini juga memberikan pemahaman bahwa dalam setiap transaksi yang di
kegiatan yang sudah biasa, karena pakaian adalah salah satu kebutuhan manusia
untuk menutupi dan melindungi diri. Di era globalisasi seperti ini tentunya kita
sudah tidak asing lagi dengan fenomena pakaian bekas yang di jual sangat murah
diimport dari luar negeri dan dijual di pasar-pasar. Pada masyarakat dengan
ekonomi menengah kebawa mereka lebih tertarik untuk membeli pakaian bekas
dibanding pakaian baru. Dalam praktik jual beli pakaian bekas mereka menjual
berbagai jenis pakaian, mulai dari pakaian dalam wanita dan pria, baju, dress,
terhadap 25 contoh pakaian bekas yang beredar di pasar. Contoh diambil di Pasar
Senen Jakarta terdiri atas beberapa jenis pakaian yaitu : pakaian anak (jaket),
pakaian wanita (vest, baju hangat, dress, rok, atasan, hot pants, celana pendek),
pakaian pria (jaket, celana panjang, celana pendek, kemeja, t-shirt, kaos, sweater,
Staphylococcus aureus (S. aureus), bakteri Escherichia coli (E. coli), dan jamur
9
Dimyauddin Djuwaini,Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.
70.
7
sejumlah koloni bakteri dan jamur yang ditunjukkan oleh parameter pengujian
Angka Lempeng Total (ALT) dan kapangpada semua contoh pakaian bekas yang
infeksi luka pada kulit manusia. Sementara bakteri Escherichia coli menimbulkan
gangguan pencernaan (diare), serta jenis jamur seperti kapang(Aspergillus sp) dan
saluran kelamin.Hal ini dikarenakan nilai parameter angka lempeng total (ALT)
hasil pengujian menunjukkan total jumlah koloni bakteri dan jamur pada contoh,
akan tetapi pada contoh tersebut masih terdapat bakteridan jamur kapang yang
Ketidak tahuan masyarakat dalam hal ini tentang bahaya yang ditimbulkan
masyarakat. Karena jika dilihat sekilas dengan mata kita tidak akan bisa melihat
bakteri yang ada dalam pakaian tersebut, karena bakteri dalam pakaian bekas
memenuhi ketentuan dalam Islam dilihat dari syarat dan rukun jual beli tersebut,
dan para ulama fiqih menyatakan bahwa suatu transaksi jual beli dianggap sah
apabila : Jual beli itu terhindar dari cacat, seperti kriteria barang yang diperjual
10
Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, Siaran Pers, Jakarta 4 Februari 2015.
8
belikan itu tidak diketahui, baik jenis, kualitas maupun kuantitasnya, jumlah harga
tidak jelas, jual beli itu mengandung unsur paksaan, tipuan, mudarat, serta adanya
dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan pakaian baru. Harga baju
bekas di pasar pinasungkulan mulai dari harga lima ribu rupiah, tentunya itu
adalah harga yang sangat murah, dan masyarakat lebih banyak memilih untuk
membeli pakaian bekas di banding pakain baru tanpa mengetahui bahaya dari
B. Rumusan Masalah
berikut:
11
Abdul Rahman Ghazali, Ghufron Ihsan, Sapiudin Shidiq, Fiqih Muamalat,Jakarta :
Kencana Prenada Media Group, 2010,hlm. 77.
9
C. Tujuan dan Kegunaan
D. Telaah Pustaka
Beli Pakaian Bekas “.12Perspektif hukum Islam tentang jual beli pakaian
adalah sah atau shahihkarena telah terpenuhinya rukun dan syarat dalam
jual beli. Namun dibatalkan dari segi objeknya karena pakaian bekas ini
termasuk dalam barang yang ilegal, meski masih tergolong aman untuk
12
Hafifah Agustin, Perspektif Hukum Islam Tentang Jual Beli Pakaian Bekas (Studi Kasus di
Pasar Perumnas Way Halim Bandar Lampung). Sebuah Skripsi untuk menyelesaikan program
Sarja (S1) Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung (2018)
10
banyak pihak karena berpotensi membahayakan kesehatan manusia,
khiyar aib pada pelaksanaan transaksi jual beli pakaian bekas antara agen
dikarenakan objek pada jual beli pakaian bekas ini mengandung unsur
ukurannya.
13
Andriyani Pangesti, Khiyar Aib Tentang Jual Beli Pakaian Bekas Dalam Perspektif Hukum
Islam (Studi Kasus di Pasar Pringsewu) Sebuah Skripsi untuk menyelesaikan program Sarja (S1)
Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung (2017)
14
Istiana, Tinjaun Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pakaian Bekas di Pasar Beringharjp
Yogyakarta, Sebuah Skripsi untuk menyelesaikan program Sarja (S1) Fakultas Syari’ah dan
Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2015)
11
diperjualbelikan, mendorong adanya spekulasi dan masuk dalam unsur
penipuan.
E. Metode Penelitian
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara
dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat
1. Jenis Penelitian
15
Sugiyno, ”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D”. (Bandung, Alfabet, cet.ke-
25),2017 hlm.2
12
mendeskripsikan, menjelaskan dan menggambarkan secara sistematis
selain itu juga penelitian ini dilandasi dengan penelitian kepustakaan yaitu
2. Sumber Data
Yaitu data yang diambil dari sumber kedua yang berupa buku-
Hukum Islam.
16
Saifuddin Azwar, “Metode Penelitian”. (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, cet,1), 1998, hlm.91
13
3. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
ini dilakukan untuk melihat apakah praktik jual beli pakaian bekas
b. Wawancara
17
Cholid Narbukodan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 70
18
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.113
14
daftar pertanyaan untuk peneliti ajukan secara langsung kepada
Ongkaw Tiga.
a. Dokumentasi
Hukum Islam.
4. Pendekatan Penelitian
menggunakan pendekatan:
masyarakat tersebut.
19
Abuddin Nata. “Metodologi Studi Islam”, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persda, cet, III), 1999,
hlm.39
15
c. Normatif, yaitu pendekatan berdasarkan hukum Islam atau KHI
berikut:
data yang masuk (raw data) atau terkumpul itu tidak logis dan
yang telah diperoleh untuk mengetahui catatan itu cukup baik dan
20
Lexi J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”. (Bandung, PT Remaja Rosdakarya), 2002,
hlm.103
21
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2010), h. 30
16
b. SistematisasiData (Sistematizing), adalah menempatkan data
sistematis data yang sudah diedit dan diberi tanda itu menurut
Sistematika Pembahasan
22
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan PenelitianHukum, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2004), h. 126
17
e. Bab kelima, merupakan penutup dari semua pembahasan, yang
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana Prenada Media
UII,1993), h.83
2015.
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram, Jakarta : Robbani Press, 2000, hlm.87
18
Hafifah Agustin, Perspektif Hukum Islam Tentang Jual Beli Pakaian Bekas (Studi
Kasus di Pasar Perumnas Way Halim Bandar Lampung). Sebuah Skripsi
untuk menyelesaikan program Sarja (S1) Fakultas Syari’ah UIN Raden
Intan Lampung (2018)
Andriyani Pangesti, Khiyar Aib Tentang Jual Beli Pakaian Bekas Dalam
Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Pasar Pringsewu) Sebuah Skripsi
untuk menyelesaikan program Sarja (S1) Fakultas Syari’ah UIN Raden
Intan Lampung (2017)
Istiana, Tinjaun Hukum Islam Terhadap Jual Beli Pakaian Bekas di Pasar
Beringharjp Yogyakarta, Sebuah Skripsi untuk menyelesaikan program
Sarja (S1) Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
(2015)
Abuddin Nata. “Metodologi Studi Islam”, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persda, cet,
III), 1999, hlm.39
19
http://herina-br.blogspot.com/2011/10/pengertian-bisnis-menurut-para-
Bekas” (Studi Kasus di Pasar Perumnas Way Halim Bandar Lampung). Sebuah
Skripsi untuk menyelesaikan program Sarja (S1) Fakultas Syari’ah UIN Raden
Andriyani Pangesti, “Khiyar Aib Tentang Jual Beli Pakaian Bekas Dalam
Perspektif Hukum Islam” (Studi Kasus di Pasar Pringsewu) Sebuah Skripsi untuk
menyelesaikan program Sarja (S1) Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung
(2017)
Sarja (S1) Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2015)
20
Cholid Narbukodan Abu Achmadi, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta:
21