Kelompok 112
1.Pendahuluan
Islam adalah agama yang sempurna karena segala persoalan yang ada di dunia ini termasuk
semua bentuk perbuatan manusia telah diatur didalamnya. Agama islam diturunkan oleh Allah
Swt.untk dijadikan pedoman hidup bagi manusia baik yang berkaittan hubungan manusia dengan
Allah (hablum minallah) maupun hubungan manusia dengan manusia (hablum minanas). Hal ini
karena tugas manusia didunia ini tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada allah swt. Sebagaimana
firman allah swt dalam surat Az-zariyat ayat 56 yang artinya ;
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Tafsiran ayat diatas menurut tafsir jalalain (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku) pengertian dalam ayat ini sama sekali tidak bertentangan
dengan kenyataan, bahwa orang-orang kafir tidak menyembah-Nya. Karena sesungguhnya tujuan dari
ayat ini tidaklah memastikan keberadaannya. Perihalnya sama saja dengan pengertian yang terdapat di
dalam perkataanmu, "Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya." Dan
kenyataannya terkadang kamu tidak menggunakannya.
Meskipun ibadah merupakan tugas manusia tetapi pelaksanaan ibadah sejatinya bukanlah
untuk allah. Ibadah pada dasarnya adalah kebutuhan dan keutamaan manusia itu sendiri. Ada
persoalan yang patut dijawab mengapa terkadang kita menjumpai orang yang mengerjakan shalat tata
caranya beraneka ragam misalnya cara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, posisi telunjuk
tangan ketika tahiyat dan lain lain. Mengapa bisa seperti itu ? Padahal bukankah sumber hukum
perintah beribadah adalalah sama yaitu Al qur’an.
Untuk menjawab semua itu tentunya kita harus bisa membedakan mana syari’ah, fiqih, dan
ibadah. Untuk itu mari kita pelajari dan kita gali persoalan tersebut dalam pembahasan ini.
1
Muamalah, diajukan untuk memenuhi tugas aik dosen pengampu asep mukhsin
2
Rizal ramdani
Aldi faisal al farobi
Rayhan bintang pratama
A. Pengertian muamalah
Muamalah merupakan bagian dari hukum islam yang mengatur seseorang dan orang lain, baik
seseorang itu pribadi tertentu maupun berbentuk badan hukum seperti perseroan, firma, yayasan dan
Negara. Contoh hukum islam yang termasuk muamalah seperti jual beli, sewa menyewa, perserikatan
di bidang pertanian dan perdagangan, serta usaha perbankkan dan asuransi yang islami.
Artinya ;
“ ibadah ituterdiri dari sepuluh bagian, Sembilan bagian dari padanya terdapat pada mencari
rejeki yang halal”. (H.R. As-Sayuti).
Artinya ;
“Nabi Muhammad saw telah melarang jual beli yang mengandung penipuan”. (H.R. Muslim)
c. Khiyar
Khiyar adalah hak memilih bagi si penjual dan pembeli untuk meneruskan jual belinya atau
membatalkan karena adanya sesuatu hal, misalnya ada cacat pada barangnya.
Hukum islam membolehkan hak khiyar agar tidak terjadi penyesalan bagi penjual maupum
pembeli, antara lain disebabkan karena merasa tertipu. Rasulullah bersabda ;
Artinya ;
“Barangsiapa yang rela mencabut jual beli terhadap saudaranya, maka allah pun akan
mencabut kerugiannya di hari kiamat”. (H.R. Tabrani)
2. Simpan pinjam
Rukun dan syarat utang piutang atau pinjam meminjam, menurut hukum islam sebagai
berikut ;
Yang berpiutang (yang meminjam) dan yang berutang (peminjam), syaratnya sudah baliq dan
berakal sehat. Yang meminjami atau yang berpiutang tidak boleh meminta pembayaran lebih
dari pokok piutang, sedangkan peminjam tidak boleh melebihi atau menunda-nunda
pembayaran utangnya. Rasulullah saw bersabda ;
Artinya ;
“setiap piutang yang sengaja untuk mencari manfaat (pembayaran lebih) adalah riba”. (H.R.
Bukhari dan Muslim)
Barang (uang) yang diutangkan atau dipinjamkan adalah hak milik sah dari yang
meminjamkan.pengembalian utang atau pinjaman tidak boleh kurang nilainya. Rasulullah
bersabda ;
Artinya ;
“Orang yang paling baik diantara kamu ialah orang yang membayar uangnya dengan yang
lebih baik”. (H.R Ahmad dan Tarmizi)
3. Ijarah
a. Pengertian
Menurut bahasa ijarah berasal dari bahasa arab yang artinya upah, sewa, jasa atau
imbalan. Salah satu bentuk kegiatan muamalah dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Seperti sewa menyewa, kontrak dan jasa perhotelan.
Definisi ijarah menurut ulama mazirab syafii adalah transaksi tertentu terhadap suatu
manfaat yang dituju. Bersifat mubah dan bisa dimanfaatkan dengan imbalan tertentu.
Artinya ;
“Berikanlah upah/jasa kepada orang yang kamu pekerjakan sebelum kering keringatnya”.
(H.R. Abu Ya’la, Ibnu Majah, Tabrani dan tarmizi)
c. Macam-macam ijarah
Dilihat dari segi objeknya, ulama fiqih membagi akad (transaksi) ijarah menjadi dua
macam, yaitu ;
1. Ijarah yang bersifat manfaat seperti sewa menyewa, rumah, took, kendaraan dan aneka
busana.
2. Ijarah yang bersifat pekerjaan ialah dengan cara memperkerjakan seseorang untuk melakukan
pekerjaan. Misalnya pembantu rumah tangga, buruh bangunan, tukang jahir dan tukang sepatu
2. Mudarabah
Mudarabah adalah pemberian modal dari pihak emilik modal kepada seseorang yang akan
memperdgangkan modal dengan ketentuan bahwa untung rugi ditanggung bersama sesuai dengan
perjanjian antara keduannya pada waktu akad.
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam mudarabah adalah sebagai berikut ;
* Muqrid (pemilik modal) dan mugtarid (yang menjalankan modal) hendaknya sudah baliq, berakal
sehat dan jujur.
* Uang atau barang yang dijadikan modal hendaknya diketahui jumlahnya atau nilainya dengan
tunai.
* Jenis usaha dan tempatnya sebaiknya disepakati bersama, tetapi jangan terlalu dibatasi sehingga
menyultkan pihak yang menjalankan modal.
* Besar keuntungan hendaknya sesuai dengan kesepakatan pada wktu akad.
* Muqtarid hendaknya jujur dantidak menggunakan modal untuk kepentingan sendiri atau orang
lain tanpa izin mugrid.
Saran
Banyak hal yang perlu kita pelajari tentang hukum-hukum islam tentang muamalah perlu
ditanamkan sedini mungkin khususnya kita sebagai seorang pelajar bisa mengetahui dan
melaksanakannya dalam lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal kita karena jika
diterapkan dalam setiap kegiatan ekonomi, tentu pelaku-pelaku ekonomi akan memperoleh
mardatillah dan manfaat-manfaat yang banyak, baik bagi kehidupan dunia maupun bagi kehidupan
akherat.
Al-Khuly, Muhammad, Abdul aziz. 1989. Akhlak rasulullah saw. Terjemahan abdul sanhaji,
semarang. Wicaksana.diakstanggal 16 maret 2020