Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KELOMPOK I:

/ Devina Nur Jayanti (11)


/ Faisal Amir Maz (16)
/ Hilya Aulia Fasha (21)
/ Laila Katika Dewi (25)
/ Nilam Nurul Aeni L K (28)
/ Nur Afrizal Toya (29)
/ Raihan Fanani N (31)
/ Yuyun Sukmawati (34)
Memahami Makna
Ekonomi Dalam Islam
&Pengertian
Kata ekonomi barasal dari bahasa Yunani (Greek),
yaitu oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga,
sedangkan nomos berarti aturan, kaidah, atau
pengelolaan.
Dalam bahasa Arab, ekonomi sering diterjemahkan
dengan al- iqtisad yang berarti hemat, dengan
penghitungan. Jadi apabila kita simpulkan ekonomi
adalah aturan atau kaidah dalam pemenuhan dan
pengelolaan kebutuhan rumah tangga.
Pengertian ekonomi menurut islam adalah kaidah dan
aturan yang didasarkan kepada Al-Quran dan hadis
dalam rangka mengatur pemenuhan kebutuhan rumah
tangga sehari-hari
Dasar Hukum Ekonomi Islam
Seperti yang telah disampaikan tadi bahwa ekonomi dalam
islam adalah kaidah dan aturan yang didasarkan kepada Al-Quran
dan hadis dalam rangka mengatur pemenuhan kebutuhan rumah tangga
sehari-hari. Hal ini menegaskan bahwa dasar ekonomi islam adalah
Al-Quran dan hadis.serta nilai-nilai yang digali dari keduanya,
baik yang terdapat dalam ijma’ (kesepakatan para ahli agama)
maupun qiyas (menyamakan status hukum dikarenakan adanya
kesamaan illah).
Inti dari dasar hukum islam dimaksudkan agar dalam pemenuhan
kebutuhan rumah tangga senantiasa memperhatikan status halal dan
haramnya suatu materi yang kita gunakan. Dan kita harus
menghindarkan diri jangan sampai menggunakan dan memakan barang-
barang yang haram dan bukan hak kita. Sebagaimana yang
diterangkan Allah SWT dalam Q.S al-Baqarah ayat 168

‫شميعطابن إبننمه لعمكمم ععمدوو ممببينن‬ ‫سمكملوا بمنما اايفبااملعامر ب‬


‫ض عح ع بللعطييببا ع عولاانتعتبب معوا مخمطعوا ب‬
‫اال ا ن‬
‫ت‬ ‫اااعياا أعييعها اال اننا م‬

Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik


dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.
Prinsip Ekonomi
ISLAM
Terdapat beberapa prinsip yang harus dipenuhi
dalam ekonomi islam, yaitu:

2Barang yang digunakan dalam transaksi ekonomi


(produksi, konsumsi, distribusi, dan investasi)
adalah barang halal, baik halal secara zatiyyah
maupun aridiyyah.
2Dalam kegiatan transaksi ekonomi baik produksi,
konsumsi, distribusi, maupun investasi tidak
mengandung unsur riba.
2Dalam kegiatan transaksi ekonomi tidak mengandung
unsur garar atau penipuan.
2Kegiatan transaksi ekonomi terjadi karena adanya
kemauan dari kedua belah pihak yang
bertransaksi.
Jual Beli Dalam Islam
&Pengertian
Jual beli menurut hukum islam memiliki pengertian
tukar menukar harta dengan harta dengan tujuan
memindahkan kepemilikan menggunakan ucapan atau
perbuatan yang menunjukkan terjadinya transaksi jual
beli. Berdasarkan pengertiannya tersebut jual beli
sangat berhubungan dengan harta atu hal-hal yang
memiliki nilai ekonomi.
Islam membagi harta menjadi 3:
1. Benda: baik berupa aktiva tetap seperti tanah atau
rumah, atau aktiva bergerak seperti buku,
sepeda motor, dan mobil.
2. Hak: misalnya jual beli hak cetak buku dan jual
merek dagang.
3. Manfaat: yaitu jual beli kewenangan untuk
memanfaatkan barang milik orang lain.
& Dasar hukum Jual Beli
1. Al-Qur’an
Yang mana Allah SWT. Berfirman dalam surat:
 An-Nisa : 29
“Hai orang – orang yang beriman! Janganlah
kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan perdagangan
yang berlaku atas dasar suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu. Sungguh Allah maha penyayang
kepadamu.”
 Al – Baqarah : 275
“Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.”
2. Sunnah (hadist)

Suatu ketika nabi ditanya tentang


mata pencaharian yang paling baik.
Beliau menjawab, “seseorang bekerja
dengan tangannya dan setiap jual beli
yang mabrur”
Maksud mabrur dari hadist tersebut
adalah jual beli yang terhindar dari
usaha tipu-menipu dan merugikan orang
lain.
3. Ijma’
Para ulama’ sepakat bahwa jual beli
diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia
tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya
tanpa bantuan orang lain. Namun demikian,
bantuan atau barang milik orang lain
tersebut, harus diganti dengan barang
lain yang sesuai.

Mengacu pada Al-Quran dan hadist, hukum


jual beli adalah mubah (boleh). Namun
dalam situasi tertentu pula hukum jual
beli bisa menjadi wajib, haram, maupun
makruh.
&Rukun dan Syarat Jual beli
1. Ada penjual dan pembeli
Syarat-syarat penjual dan pembeli:
a. akil atau berakal sehat
b. balig dan dewasa
c. atas kehendak sendiri
2. Ada barang yang diperjualbelikan
Syarat-syarat barang yang diperjualbelikan:
a. Barang yang diperjualbelikan dalam keadaan
suci atau sesuatu yang halal
b. Barang itu ada manfaatnya
c. Barang dapat diserahkan
d. Barang itu milik si penjual atau dibawah
kekuasaan
e. Barang hendaklah diketahui si penjual dan
pembeli, baik zat, bentuk, kadar, maupun
sifat-sifatnya
3. Ijab kabul

Ijab adalah perkataan si penjual, misalnya ”Saya jual


barang ini dengan harga Rp 100.000,00”. Kabul adalah
adalah perkataan pembeli , misalnya “ Saya beli barang
ini dengan harga Rp 75.000,00”.
&Macam-macam Jual Beli
1. Jual beli yang sah dan tidak terlarang

jual beli yang sah dan tidak terlarang adalah jual beli yang
semua syarat dan rukunnya terpenuhi. Yang termasuk jual beli yang
sah dan tidak terlarang adalah sering dilakukan dimasyarakat secara
umum atau di pasar tradisional.

2. Jual beli yang sah tetapi terlarang

jual beli yang sah tertapi terlarang adalah jual beli yang semua
syarat dan rukunnya terpenuhi tetapi dilarang oleh islam karena
merugikan penjual , pembeli atau orang lain. Jual beli dilarang
jika mempersulit peredaran barang atau merugikan kepentingan umum.
Berikut ini jual beli yang sah tetapi terlarang:
/ Membeli barang dengan harga lebih mahal daripada harga
pasar agar orang lain tidak dapat membeli barang tsb
/ Membeli barang yang sudah dibeli oleh orang lain tetapi
masih dalam khiyar (tawar menawar)
/ Monopoli, yaitu menimbun barang agar dapat dijual kembali
dengan harga yang lebih mahal
/ Menjual barang yang berguna, kemudian dijadikan
sebagai alat maksiat oleh orang yang membelinya
/ Jual beli yang disertai unsur penipuan dan kecurangan.

3. Jual beli yang tidak sah dan terlarang

jual beli yang tidak sah dan terlarang adalah jual beli yang
salah satu atau semua rukun dan syaratnya tidak terpenuhi.
Berikut ini yang termasuk jual beli tersebut:
a. Menjual air mani hewan ternak
b. Menjual barang yang baru dibeli, sebelum barangnya
diterima
c. Menjual buah-buahan, sebelum saatnya dipetik atau
dipanen
d. Menjual anak hewan yang masih berada dikandungan
induknya
e. Menjual barang-barang yang diharamkan, seperti
minuman keras, bangkai, babi, anjing dan patung.
&Khiyar
Khiyar adalah hak memilih bagi penjual dan pembeli untuk
meneruskan jual belinya atau membatalkan karena adanya
sesuatu hal. Fikih islam mengartikan konsep khiyar yaitu
memilih untuk meneruskan atau membatalkan akad jual beli.
Ada tiga macam khiyar:
1. Khiyar majelis: pembeli dan penjual boleh meneruskan
atau mengurungkan jual beli selam
keduanya masih dalam satu tempat
2. Khiyar syarat : khiyar yang dijadikan syarat pada waktu
akad oleh penjual atas pembeli, khiyar ini hampir
sama dengan garansi yang kita kenal selama ini yaitu
terdapat syarat dan jangka waktu
3. Khiyar ‘aib : pembeli boleh mengembalikan barang yang
dibelinya apabila barang tsb memiliki cacat yang
mengurangi kualitas barang.

Anda mungkin juga menyukai