PRAKTIKUM
ANALISIS INSTRUMENTASI
NIM : 1932402004
Kelompok : 1(Satu)
Kelas/semester : 2 / IV (empat)
- Mahasiswa wajib menggunakan APD (sepatu, kacamata, jas lab, masker, sarung
tangan)
- Mahasiswa dilarang bercanda/bergurau/bermain saat sedang praktikum.
BAB II
DASAR TEORI
Minyak mentah (crude oil) yang baru keluar dari sumur eksplorasi mengandung
bermacam-macam zat kimia yang berbeda baik dalam bentuk gas, cair maupun padatan.
Lebih dari separoh (50-98%) dari zat-zat tersebut adalah merupakan hidrokarbon. Senyawa
utama yang terkandung di dalam minyak bumi adalah alifatik, alisiklik dan aromatik
(Supriharyono 2000).
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah
dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah terbagi atas
dua fraksi yaitu fraksi ringan dan berat :
1. Minyak mentah ringan (light crude oil), mengandung kadar logam dan belerang yang
rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil), mengandung kadar logam dan belerang
tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh atau encer.
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana
dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik. Minyak
mentah mengandung sekitar 50–98 % senyawa hidrokarbon dan sisanya merupakan senyawa
non-hidrokarbon (sulfur, Nitrogen, Oxigen, dan beberapa logam berat seperti V, Ni dan Cu).
Air dan garam hampir selalu terdapat dalam minyak bumi dalam keadaan terdispersi. Bahan-
bahan bukan hidrokarbon ini biasanya dianggap sebagai kotoran karena pada umumnya akan
memberikan gangguan dalam proses pengolahan minyak dalam kilang dan mempengaruhi
kualitas minyak yang dihasilkan.
BAB III
DATA PENGAMATAN
No Salinitas Konduktivitas Temperatur
Nama sampel pH
. (ptb) (𝝻s) (oC)
1. Crude Oil 0,3 1,003 28,170 26,92
4.1 Pembahasan
Praktikum salt analyzer memiliki tujuan untuk mengukur tingkat kadar garam
yang terkandung dalam minyak mentah (crude oil). Alat yang digunakan dlam praktikum kali
ini yaitu Salt in Crude Analayzer. Prinsip kerja alat ini yaitu berdasarkan daya hantar listrik
(konduktivitas). Semakin tinggi nilai daya hantar listriknya maka semakin tinggi pula kadar
garam (salinitas) dalam crude oil tersebut.
Pada praktikum kali ini, praktikan menggunakan crude oil sebagai sampel.
Variabel-variabel yang dicatat dalam sekali jalan nya percobaan ada 4, yaitu nilai
konduktivitas, salinitas, pH dan temperatur. Nilai salinitas yang dihasilkan sebesar 0,3 ptb,
nilai konduktivitasya sebesar 1,003 𝝻s, nilai pH-nya sebesar 28,170 serta suhu 26,92 oC.
Setelah diketahuinya nilai kadar garam dalam suatu produk minyak bumi, kemudian perlu
dilakukannya proses penghilangan garam dalam minyak bumi (desalting) dengan spesifikasi
minimum yang dibutuhkan pabrik untuk kandungan garam dalam minyak bumi. Perlu
diketahui bahwa sampel dengan kadar garam yang tinggi akan merusak kualitas dari sampel
itu itu sendiri, sehingga dapat membuat kerusakan pada unit pengolahan serta perpipaan suatu
plant, oleh karena itulah perlunya dilakukan proses desalting.
4.2 Kesimpulan
- Kadar garam memiliki pengaruh besar dalam minyak bumi, salah satunya yaitu agar
dapat ditentukan perlunya melakukan proses desalting atau tidaknya pada minyak
bumi tersebut, karena apabila ada kandungan garam yang tinggi dalam suatu minyak
bumi akan membuat penyumbatan pada pipa, terjadinya korosi serta penurunan
kualitas minyak bumi tersebut.
- Pada praktikum kali ini, kandungan pada minyak mentah (crude oil) yaitu sebesar 0,3
ptb (pounds of salt per thousand barrels) dengan konduktivitas 1,003 𝝻s serta pH
28,170 pada suhu 26,92oC.
DAFTAR PUSAKA