Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Migasian

ISSN-p 2580-5258
Vol. 1 No. 2 : Desember 2017

ANALISA KINERJA DESALTER PADA


CRUDE DISTILLATION UNIT
Suci Musyarofah, Puji Astuti Ibrahim, Aldano Bridaga Putra
Program Studi Teknik Kimia, Diploma III Akademi Minyak dan Gas Balongan Indramayu
E-mail: Sucimusyarofa96@gmail.com, pujiastutiibrahim32@gmail.com

ABSTRAK
Crude Distilation Unit (CDU) merupakan unit penting sebelum crude masuk kedalam kolom distilasi maka terlebih dahulu melalui proses
desalting di desalter. Desalter merupakan unit yang dioperasikan untuk membersihkan crude oil dari kontaminan seperti, garam-garam
mineral, ion-ion terlarut dan solid yang terikut pada saat pengeboran minyak. Kadungan pengotor yang terdapat pada crude oil dapat
menyebabkan terjadinya korosi, pemampatan pipa dan lain sebagainya. Jika kadar garam sebagai pengotor melebihi 4ptb (jumlah minimum
kadar garam dalam crude) maka crude tidak dapat lanjut ke proses berikutnya di karenakan akan merusak proses. Efisiensi kinerja desalter
selama 30 hari menghasilkan angka terbaik, pada tanggal 10 april 2017 yaitu 94,153%. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh
temperatur, spesific grafity dan density yang baik sehingga hasil efisiensinya optimal.

Kata kunci : Desalter, Efisiensi, CDU, Garam, Minyak Mentah

ABSTRACT
Crude Distilation Unit (CDU) is an important unit before crude into the distillation column then first through desalting process in desalter.
Desalter is a unit operated to clean crude oil from contaminants such as mineral salts, dissolved and solid ions that are present at the time
of oil drilling. Impurities contained in crude oil can cause corrosion, pipe compaction and so on. If the salt content as impurities exceeds
4ptb (minimum amount of salt in crude) then crude can not proceed to the next process because it will damage the process. Efficiency of
performance of desalter for 30 days yielded the best number, on 10 April 2017 that is 94,153%. This is due to the effect of temperature,
specificity graph and good density so that the optimum efficiency results.

Keywords: Desalter, efficiency, CDU, Salt, Crude Oil

Kandungan garam dalam minyak bumi dapat menyebabkan


1. PENDAHULUAN
korosi pada peralatan pengolahan dan tentunya akan
menghampat proses, sehingga kandungan mineral tersebut tidak
Minyak bumi merupakan sumber energi saat ini,
dikehendaki di dalam crude oil. [6]
terdapat berbagai macam sektor yang menggunakan fraksi
Desalter adalah suatu proses pemisahan antara crude oil
minyak bumi sebagai bahan bakarnya, tapi tentunya harus
dengan garam yang terkandung dalam minyak mentah. Garam
melalui beberapa tahap pengolahan agar dapat digunakan sebagai
yang terkandung dalam crude oil ini 0 hingga 1000 PTB atau
bahan bakar. Minyak bumi (Crude Oil) sama halnya dengan gas
Pound per thausand barel (lb/1000 barel), yang bila dibiarkan
alam dan batu bara yang terbentuk secara alami serta
garam ini bercampur dengan crude oil berakibat terjadinya
memerlukan waktu yang lama sehingga di golongkan dalam
kerusakan pada peralatan proses, sebab garam akan membentuk
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Kandungan minyak
asam kuat jika terkena panas yang mengakibatkan logam pada
bumi di Indonesia tersebar di daerah Kalimantan, Sumatera
peralatan proses korosif. Maka penulis memutuskan untuk
Utara, Irian Jaya, Jawa misalya di Cepu. Minyak mentah
mengambil alat desalter dalam tugas akhir penulis, karena
mengandung sebagian besar jenis Hidrokarbon dengan jumlah
desalter adalah salah bagian terpenting dalam pengolahan
atom C1- C50. [4]
minyak bumi.
Pengambilan crude oil dari dalam perut bumi dilakukan
dengan cara pengeboran, biasanya kandungan minyak bumi ini
berada pada kedalaman 3-4 km di bawah permukaan tanah. Rig 1.1 Crude Distilation Unit (CDU)
Crude Distillation Unit (CDU) beroperasi dengan
Pengeboran minyak bumi dilakukan di atas daratan (on shore)
prinsip dasar pemisahan berdasarkan titik didih komponen
atau di atas laut/lepas pantai (off shore). Khusus untuk
penyusunnya. Kolom CDU memproduksi produk LPG, naphtha,
pengeboran di laut, minyak mentah dari sumur pengeboran, akan
kerosene dan diesel sebesar 50-60% volume feed, sedangkan
di alirkan dengan pipa bawah laut atau diangkut menggunakan
produk lainnya sebesar 40-50% volume feed berupa atmospheric
kapal tanker menuju stasiun penyimpanan bahan baku untuk
residue. Atmospheric residue pada kilang
diolah. Tempat pengoalahan dasar crude oil dilakukan di
Unit (VDU), biasanya hanya dijadikan fuel oil yang
Refinery Unit, dengan proses dasar Destilasi, sebelum crude oil
valuenya sangat rendah atau dijual ke kilang lain untuk diolah
di masukkan ke dalam kolom destilasi, crude oil akan melewati
lebih lanjut di VDU. Sedangkan pada kilang modern,
tahap untuk menghilangkan kandugan mineral yaitu desalter,
atmospheric residue dikirim sebagai feed Vacuum Distillation
kandungan garam dalam minyak bumi bisa saja terjadi saat
Unit atau sebagai feed Residuel Catalytic Cracking (setelah
proses pengangkutan ataupun dari sumur minyak itu sendiri.
23
Jurnal Migasian - AKAMIGAS Balongan Vol. 1 No. 2 : Desember 2017
Analisa Kinerja Desalter Pada Crude Distillation Unit

sebagiannya ditreating di Atmospheric Residue Hydro Pemilihan single atau doublenya didasarkan pada kondisi salt
Demetalization unit untuk menghilangkan kandungan metal dalam minyak itu sendiri. Bila salt dalam desalter dikategorikan
atmospheric residue). Jenis umpan CDU dapat berupa sour crude tinggi, maka sistem multistage bisa digunakan.
(impurities tinggi) atau sweet crude (impurities rendah)
tergantung dari desainnya. Penggunaan crude non design tetap 1.4 Proses Desalting
dimungkinkan namun terlebih dahulu harus dilakukan uji coba Proses desalting merupakan proses penghilangan garam
pemakaian untuk mengetahui efeknya terhadap unit-unit yang dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah
dowstream. [1] dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral
yang larut dalam air. Pada proses ini juga ditambahkan asam dan
1.2 Aliran Proses Crude Distillation Unit (Distilasi Atmosferik) basa (wetting Agent) dengan tujuan untuk menghilangkan
Minyak mentah umpan masih mengandung kotoran senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses
garam dan pasir sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani proses
karena kehadiran zat-zat ini dapat mempercepat laju korosi bahan destilasi.
konstruksi unit pengolahan, menyebabkan pengendapan kerak Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran
serta penyumbatan pada peralatan kilang. Pengolahan awal yang juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses
dilakukan adalah desalting atau pemisahan garam. Minyak bumi penghilangan kotoran disebut desalting atau penghilangan garam.
mentah dipompa dan dipanaskan lalu dicampur dengan air Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah
sebanyak 3-10% volume minyak mentah pada temperatur 90-150 dengan air sehingga mineral-mineral akan terlarut dalam air.
o
C. Garam-garam akan larut dan fasa air dan minyak akan Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke
memisah dalam tangki desalter. Minyak mentah yang tidak dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa. Proses
mengandung garam dan padatan tersebut dipanaskan lagi dengan desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan
minyak residu panas lalu heater sebelum diumpankan ke kolom mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi.
distilasi atmosferik. Produk atas kolom distilasi utama (gas kilang Setelah minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya
dan straight run gasoline) ini umumnya masih perlu distabilkan minyak mentah dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan
agar tidak terlalu banyak mengandung hidrokarbon-hidrokarbon minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan
yang sangat mudah menguap seperti butana di dalam kolom dalam menara fraksinasi (menara distilasi). [4]
distilasi lain yang disebut kolom stabilisasi. Produk samping dan
bawah yang berupa cairan dilucuti oleh kukus dan diuapkan lagi
untuk menyempitkan rentang titik didihnya. Pelucutan ini
diselenggarakan dalam kolom-kolom pelucut kecil yang disusun
setelah kolom distilasi utama. [2]

1.3 Pengertian Desalter


Desalter adalah seperangkat unit/alat yang dipergunakan
untuk membersihkan crude oil dari contaminants. Contoh
kontaminan adalah garam-garam mineral, ion-ion terlarut dan
juga padatan solid yang terikut ketika pengeboran minyak. Dari
Gambar 1. Diagram Alir Desalter [3]
dulu hingga saat ini, desalter memiliki banyak jenis maupun tipe,
teknologi yang paling mutakhir adalah dengan menggunakan
Minyak mentah diinjeksi dengan air tawar dan
electrostatic desalter. Pada prinsipnya metode ini menggunakan
dilewatkan melalui katup pengaduk (mixing valve) seperti terlihat
sistem ekstraksi yang selanjutnya dipisahkan menggunakan
pada gambar 2.1, sehingga garam yang terkandung dalam
tegangan listrik alternative current (AC).
minyak mentah akan mudah terlarut di dalam air. Efek samping
Minyak dari crude oil diemulsikan dengan air dan
dari adanya pencampuran tersebut adalah timbulnya emulsi
selanjutnya dikontakkan dengan plat yang dialiri tegangan listrik
antara minyak mentah dan air, untuk itu emulsi tersebut harus
AC. Secara otomatis, ion-ion yang terlarut dalam emulsi-minyak
dipecah menjadi partikel air dan minyak oleh demulsifier
–air tertarik ke kutub-kutub plat. Partike-partikel air menjadi
maupun adanya medan listrik bertegangan tinggi. Karena
membesar dan sesuai hukum gravitasi maka tetesan air tersebut
mengandung garam maka partikel air tersebut akan terkutub (sisi
jatuh ke dasar tangki desalter.
bermuatan negatif dan sisi yang lain bermuatan positif), partikel-
Di dasar tangki, minyak dan air membentuk semacam
partikel air tersebut melewati medan listrik diantara elektrodanya
interface. Pengendali yang biasanya digunakan adalah level
(listrik bolak-balik tegangan tinggi).
indicator controller sehingga ketika ketinggian air di dalam
Akibat adanya muatan yang berlawanan dalam medan
tangki mencapai kondisi tertentu, maka valve akan otomatis
listrik tersebut maka terjadi tarik menarik untuk kutub yang
terbuka dan air dialirkan ke luar dari tangki untuk diolah kembali
berlawanan dan tolak menolak untuk kutub yang sama. Seperti
di waste water treatment plant. Jenis desalter electrostatic dapat
tertera pada gambar 2.1 maka kutub yang berlawanan akan saling
digolongkan menjadi tipe single stage dan juga tipe multistage.
©
Copyright by Jurnal Migasian, ISSN-p 2580-5258 24
Jurnal Migasian - AKAMIGAS Balongan Vol. 1 No. 2 : Desember 2017
Analisa Kinerja Desalter Pada Crude Distillation Unit

bertumburan antar partikel dan terbentuk “droplet” air yang lebih kg/cm2.
besar, sehingga “droplet” air tersebut akan turun
kebawah/mengendap sambil membawa garam dan keluar dari 1.9 Penurunan Tekanan Pada Katup Pengaduk
sistem. Untuk mendapatkan kualitas percampuran minyak
mentah dengan air ditentukan oleh katup pengaduk. Perbedaan
1.5 Variabel Operasi tekanan yang dianjurkan dikatup pengaduk berkisar antara 0,15
Variable operasi penting agar mendapatkan hasil sampai 0,4 kg/cm2. Perbedaan tekanan terlalu rendah dapat
optimum dalam pengoperasian “desalter” adalah kecepatan mengakibatkan pencampuran kurang sempurna, sebaliknya jika
aliran minyak mentah dan air pencuci, suhu minyak mentah, perbedaan tekanan terlalu tinggi dapat mengakibatkan emulsi
tekanan operasi desalter, penurunan tekanan pada katup yang terbentuk relatif stabil. Dengan kestabilan tinggi sehingga
pengaduk, suhu air pencuci, tegangan listrik pada desalter, bahan sukar untuk dipecahkan. Penentuan perbedaan tekanan pada
kimia pada demilsifier, penghilangan kotoran pada bejana. katup pengaduk dapat ditentukan oleh variabel-variabel lain,
yaitu : kecepatan aliran minyak mentah, suhu dan kecepatan air
1.6 Kecepatan Aliran Minyak Mentah dan Air Pencuci pencuci.
Peralatan pemisah garam “desalter” dirancang untuk
menurunkan kadar garam dari bermacam–macam minyak mentah 1.10 Suhu Air Pencuci
pada kecepatan aliran tertentu. Kenaikan kecepatan aliran Suhu air tidak mempunyai pengaruh yang besar pada
minyak mentah diatas kecepatan yang ditentukan (design rate) proses, tetapi bila suhu air terlalu rendah / dingin akan dapat
akan cenderung menaikkan kadar garam dan kadar air pada menurunkan suhu dari minyak mentah. Kualitas air pencuci perlu
minyak mentah hasil pemisahan. dijaga tidak boleh mengandung sesuatu yang memungkinkan
Kenaikan kadar garam dan kadar air pada produk terjadinya emulsi, karena hal ini akan mengakibatkan kesukaran
minyak mentah sesuai / sebanding dengan penambahan pada “desalter” dalam menghilangkan / memisahkan air dalam
kecepatan aliran air pencuci (injeksi air). Jumlah air pencuci minyak mentah, emulsi cenderung lebih stabil oleh adanya fenol
dijaga sesuai dengan kapasitas terancangnya yaitu (4,0 – 6,0 % ekstraksi fenol dari dalam air dapat dimodifikasi ke dalam teknik
vol dari minyak mentah). Bila injeksi air tidak cukup maka hanya fasa cair tanpa zat pembawa sehingga minyak yang dialirkan ke
sedikit kandungan garam yang dapat dihilangkan dari minyak atas kemungkinan terikutnya garam dalam air lebiih sedikit, pH
mentah. Bila air injeksi mati untuk beberapa hari, maka dapat tinggi, partikel padat dan sebagainya.
mengakibatkan endapan kotoran pada dasar bejana. Endapan Bila desalter menggunakan air seperti diatas, maka
tersebut akan menempel pada “effluent water header” sehingga harus diinjeksi bahan kimia demulsifier yang cukup. Bila air
menimbulkan problem yang serius. Bila injeksi air terlalu tinggi pencuci mengandung minyak, maka akan mengalami kesukaran
maka terjadi aliran yang berlebihan sehingga garam dan air akan dalam mengatur kualitas air buangan (effluent water). Bila air
terikut lebih banyak pada minyak mentah. pencuci mempunyai kesadahan tinggi tidak berpengaruh banyak
pada efisiensi “desalter”, tetapi dapat mengakibatkan endapan
1.7 Suhu Minyak Mentah [6] (lapisan kerak / scale) pada peralatan penukar panas dan pipa-
Suhu minyak mentah masuk sangat berpengaruh pipa.
terhadap efisiensi dari operasi “desalter”. Bila suhu lebih rendah
dari yang ditetapkan akan mengurangi efisiensi “desalter” sebab 1.11 Tegangan Listrik Pada “Desalter”
viskositas dari minyak mentah akan naik sehingga menimbulkan Perubahan pengaturan tegangan listrik dapat dilakukan
kesukaran pengendapan air pencuci. apabila terjadi gangguan baik pada feed yang masuk maupun alat
Menurut Hukum Stokes kecepatan pengendapan partikel dapat dan kondisi eksternal dari “desalter”. Keadaan yang optimum
dihitung sebagai berikut : dari tegangan “desalter” untuk setiap minyak mentah ditetapkan
Bila suhu lebih tinggi dari yang ditetapkan akan selama masa kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi
mengurangi efisiensi “desalter” karena menaikkan elektrik peralatan yang terpasang pada proyek yang dibuat
konduktivitasnya dari minyak mentah (seluruh jenis minyak “commisioning” dari unit. Setelah itu tegangan hanya perlu
mentah akan naik konduktivitasnya bila suhu dinaikkan). dirubah bila minyak mentahnya diganti.
Sehingga bila harus memilih antara suhu diatas atau dibawah dari Bila tegangan dinaikkan akan menaikkan kebutuhan
yang telah ditetapkan, maka lebih dulu harus dicoba pada suhu tenaga gaya dorong untuk dapat memisahkan air dari minyak
tertinggi dan ini harus dibawah dari suhu 175 oC (347oF) karena mentah. Perubahan tegangan tidak perlu menghentikan aliran
suhu tersebut merupakan suhu maximum dari alat. Pada kondisi minyak mentah ke bejana.
operasi normal suhu dipertahankan pada 140 oC sampai 150oC.
1.12 Bahan Kimia
1.8 Tekanan Operasi “Desalter” Pemakaiannya bahan kimia (wetting agent) berpengaruh
Tekanan dalam bejana selama proses harus dijaga cukup langsung terhadap kualitas air buangan “desalter” sehingga
tinggi untuk mencegah terjadinya penguapan dari minyak pemakaian bahan kimia ini dapat dilihat dari kadar minyak
mentah. Tekanan operasi dalam bejana diatur sekitar 8 sampai 10 didalam air buangan, jika kadar minyaknya melebihi dari yang
©
Copyright by Jurnal Migasian, ISSN-p 2580-5258 25
Jurnal Migasian - AKAMIGAS Balongan Vol. 1 No. 2 : Desember 2017
Analisa Kinerja Desalter Pada Crude Distillation Unit

ditetapkan, maka injeksi bahan kimia tersebut perlu dinaikkan. 2. METODOLOGI

1.13 Penghilangan kotoran Pada Bejana. Crude oil


Apabila kadar partikel padat pada minyak mentah
sangat tinggi atau air pencuci sangat lambat alirannya, maka ini
merupakan indikasi bahwa telah ada/cukup banyak endapan yang
terbentuk didalam bejana. Jika terjadi keadaan seperti ini, maka Desalter
sistem ini telah dilengkapi dengan fasilitas penghilangan endapan
(sludge). Pembentukan endapan pada bejana, dapat dicegah
dengan injeksi air tekanan tinggi melalui perpipaan secara teratur
(satu kali seminggu). Endapan ini akan keluar bersama air Data
buangan. Sistem perpipaan dari “effluen water header” dirancang
untuk kecepatan air yang tinggi dengan maksud untuk
memudahkan dalam pencucian.
Pengolahan Data :
 Menghitung kecepatan rata – rata aliran minyak
1.14 Teori Perhitungan Desalter  Menghitung kecepatan pengendapan
Untuk mengetahui unjuk kerja dari peralatan ini,  Menghitung pengurangan kadar garam pada
dilakukan dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut : minyak
 Menghitung % volume air pencuci terhadap
1.15 Pengurangan kadar garam[6] crude oil
So  S  Menghitung efisiensi
R= x 100 % (1)
So 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dimana :
S = Kadar garam dalam minyak mentah setelah proses HASIL PENELITIAN
desalter, ( ptb )
So = Kadar garam dalam umpan minyak mentah, ptb Tabel 1 Efisiensi Desalter Pada Crude Distilation Unit
Penguran
Umpan Air
1.16 Kadar garam optimum[6] gan Kadar Efisiensi
Tanggal Masuk Pencuci
( Z x So )  (( W x Sw )/100) M3/jam M3/jam
Garam (%)
Á= (2) (%)
XW 4/27/2017 754,80 31,10 83,52 88,86
Dimana :
4/28/2017 751,08 30,56 82,75 88,11
Á = Kadar garam optimum, ( ptb )
4/29/2017 743,09 30,66 80,00 85,14
So = Kadar garam dalam umpan minyak mentah, ( ptb )
4/30/2017 745,02 30,93 77,27 85,78
Sw = Kadar garam dalam injeksi air, ( ppm )
5/1/2017 745,73 29,96 79,45 88,44
W = Injeksi air, % volume air terhadap umpan, ( % )
5/2/2017 747,78 29,95 72,73 79,26
X = Kadar air dalam umpan / minyak mentah, ( % vol )
5/3/2017 748,61 29,75 69,39 77,39
Z = Kadar air dalam minyak mentah setelah proses
5/4/2017 750,20 29,08 77,52 86,54
desalter( % vol )
5/5/2017 751,96 28,62 63,30 69,28
5/6/2017 753,59 28,18 58,76 64,42
5/7/2017 752,96 28,04 61,09 65,48
1.17 Efisiensi Desalter[6]
5/8/2017 762,23 28,03 64,91 69,61
So  S
E= x 100 % (3)
So  A
Dimana : 4. PEMBAHASAN
S = Kadar garam dalam minyak mentah setelah proses
desalter, ( ptb ) Berdasarkan analisa hasil perhitungan efisiensi yang diperoleh
So = Kadar garam dalam umpan minyak mentah, ( ptb ) menunjukkan bahwa kinerja desalter masih sangat baik.
E = Efisiensi desalter ( % )
A = Luas permukaan bejana, ( m2 ) 5. KESIMPULAN

Dari data hasil di lapangan dan hasil perhitungan kinerja


desalter CDU RU VI Balongan , dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:

©
Copyright by Jurnal Migasian, ISSN-p 2580-5258 26
Jurnal Migasian - AKAMIGAS Balongan Vol. 1 No. 2 : Desember 2017
Analisa Kinerja Desalter Pada Crude Distillation Unit

1. Desalter adalah seperangkat unit/alat yang dipergunakan


untuk membersihkan crude oil dari contaminants. Pada
prinsipnya metode ini menggunakan sistem ekstraksi yang
selanjutnya dipisahkan menggunakan tegangan listrik
alternative current (AC). Minyak dari crude oil diemulsikan
dengan air dan selanjutnya dikontakkan dengan plat yang
dialiri tegangan listrik AC. Secara otomatis, ion-ion yang
terlarut dalam emulsi minyak dan air tertarik ke kutub-kutub
plat. Partike-partikel air menjadi membesar dan sesuai hukum
gravitasi maka tetesan air tersebut jatuh ke dasar tangki
desalter.
2. Kendala yang terjadi pada desalter yaitu apabila air pencuci
yang masuk kurang tepat dengan jumlah umpan yang masuk
sehingga akan mengakibatkan terjadinya kesukaran terhadap
proses pelarutan garam pada crude oil.
3. Kadar garam didalam umpan sebelum masuk desalter
berkisar antara 10 – 40 ptb. umpan masuk terbesar yaitu
762,2305 m3/jam dengan kecepatan alirannya yaitu 0,2485
cm/detik. Dari data yang didapatkan diketahui SG yaitu
terbesar 0,910 dan terkecil 0,8851 dengan viskositas terbesar
1,041 gr/cm detik dan terkecil 0,028 gr/cm detik. Density
minyak terbesar yaitu 0,943 dan terkecil 0,725 gr/m3, densitas
terbesar 0,976 dan terkecil 0,853 gr/m3. Effisiensi tertinggi
yaitu 94,153% dan terkecil 58,886%.

REFERENSI

[1] Adhi Budhiarto. kontributor. Buku Pintar


Indonesia.Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi.
[2] Ernest E.Ludwig.1964.Applied Process Design For
Chemical and Petrochemical Plants.
[3] Manual book Crude oil Desalting.PT Clariant Indonesia.
[4] Rompas, Rizald Max, dkk.2015.Bahan Bakar Nabati.
Yogyakarta: Deepublish.
[5] Sutardi.2016.Solusi Mahir Kimia. Yogyakarta:
Deepublish.
[6] Westerway C.R.1979.Cameron HydraulicDataSixteenth
Edition.Woodclift Lake N.Y.

©
Copyright by Jurnal Migasian, ISSN-p 2580-5258 27

Anda mungkin juga menyukai