ISSN-p 2580-5258
Vol. 1 No. 2 : Desember 2017
ABSTRAK
Crude Distilation Unit (CDU) merupakan unit penting sebelum crude masuk kedalam kolom distilasi maka terlebih dahulu melalui proses
desalting di desalter. Desalter merupakan unit yang dioperasikan untuk membersihkan crude oil dari kontaminan seperti, garam-garam
mineral, ion-ion terlarut dan solid yang terikut pada saat pengeboran minyak. Kadungan pengotor yang terdapat pada crude oil dapat
menyebabkan terjadinya korosi, pemampatan pipa dan lain sebagainya. Jika kadar garam sebagai pengotor melebihi 4ptb (jumlah minimum
kadar garam dalam crude) maka crude tidak dapat lanjut ke proses berikutnya di karenakan akan merusak proses. Efisiensi kinerja desalter
selama 30 hari menghasilkan angka terbaik, pada tanggal 10 april 2017 yaitu 94,153%. Hal tersebut disebabkan karena pengaruh
temperatur, spesific grafity dan density yang baik sehingga hasil efisiensinya optimal.
ABSTRACT
Crude Distilation Unit (CDU) is an important unit before crude into the distillation column then first through desalting process in desalter.
Desalter is a unit operated to clean crude oil from contaminants such as mineral salts, dissolved and solid ions that are present at the time
of oil drilling. Impurities contained in crude oil can cause corrosion, pipe compaction and so on. If the salt content as impurities exceeds
4ptb (minimum amount of salt in crude) then crude can not proceed to the next process because it will damage the process. Efficiency of
performance of desalter for 30 days yielded the best number, on 10 April 2017 that is 94,153%. This is due to the effect of temperature,
specificity graph and good density so that the optimum efficiency results.
sebagiannya ditreating di Atmospheric Residue Hydro Pemilihan single atau doublenya didasarkan pada kondisi salt
Demetalization unit untuk menghilangkan kandungan metal dalam minyak itu sendiri. Bila salt dalam desalter dikategorikan
atmospheric residue). Jenis umpan CDU dapat berupa sour crude tinggi, maka sistem multistage bisa digunakan.
(impurities tinggi) atau sweet crude (impurities rendah)
tergantung dari desainnya. Penggunaan crude non design tetap 1.4 Proses Desalting
dimungkinkan namun terlebih dahulu harus dilakukan uji coba Proses desalting merupakan proses penghilangan garam
pemakaian untuk mengetahui efeknya terhadap unit-unit yang dilakukan dengan cara mencampurkan minyak mentah
dowstream. [1] dengan air, tujuannya adalah untuk melarutkan zat-zat mineral
yang larut dalam air. Pada proses ini juga ditambahkan asam dan
1.2 Aliran Proses Crude Distillation Unit (Distilasi Atmosferik) basa (wetting Agent) dengan tujuan untuk menghilangkan
Minyak mentah umpan masih mengandung kotoran senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Setelah melalui proses
garam dan pasir sehingga perlu dibersihkan terlebih dahulu desalting, maka selanjutnya minyak akan menjalani proses
karena kehadiran zat-zat ini dapat mempercepat laju korosi bahan destilasi.
konstruksi unit pengolahan, menyebabkan pengendapan kerak Minyak mentah (crude oil), selain mengandung kotoran
serta penyumbatan pada peralatan kilang. Pengolahan awal yang juga mengandung zat-zat mineral yang larut dalam air. Proses
dilakukan adalah desalting atau pemisahan garam. Minyak bumi penghilangan kotoran disebut desalting atau penghilangan garam.
mentah dipompa dan dipanaskan lalu dicampur dengan air Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah
sebanyak 3-10% volume minyak mentah pada temperatur 90-150 dengan air sehingga mineral-mineral akan terlarut dalam air.
o
C. Garam-garam akan larut dan fasa air dan minyak akan Untuk meghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon, ke
memisah dalam tangki desalter. Minyak mentah yang tidak dalam minyak mentah ditambah dengan asam dan basa. Proses
mengandung garam dan padatan tersebut dipanaskan lagi dengan desalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa-pipa minyak dan
minyak residu panas lalu heater sebelum diumpankan ke kolom mencegah tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi.
distilasi atmosferik. Produk atas kolom distilasi utama (gas kilang Setelah minyak mentah mengalami proses desalting, selanjutnya
dan straight run gasoline) ini umumnya masih perlu distabilkan minyak mentah dialirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan
agar tidak terlalu banyak mengandung hidrokarbon-hidrokarbon minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan
yang sangat mudah menguap seperti butana di dalam kolom dalam menara fraksinasi (menara distilasi). [4]
distilasi lain yang disebut kolom stabilisasi. Produk samping dan
bawah yang berupa cairan dilucuti oleh kukus dan diuapkan lagi
untuk menyempitkan rentang titik didihnya. Pelucutan ini
diselenggarakan dalam kolom-kolom pelucut kecil yang disusun
setelah kolom distilasi utama. [2]
bertumburan antar partikel dan terbentuk “droplet” air yang lebih kg/cm2.
besar, sehingga “droplet” air tersebut akan turun
kebawah/mengendap sambil membawa garam dan keluar dari 1.9 Penurunan Tekanan Pada Katup Pengaduk
sistem. Untuk mendapatkan kualitas percampuran minyak
mentah dengan air ditentukan oleh katup pengaduk. Perbedaan
1.5 Variabel Operasi tekanan yang dianjurkan dikatup pengaduk berkisar antara 0,15
Variable operasi penting agar mendapatkan hasil sampai 0,4 kg/cm2. Perbedaan tekanan terlalu rendah dapat
optimum dalam pengoperasian “desalter” adalah kecepatan mengakibatkan pencampuran kurang sempurna, sebaliknya jika
aliran minyak mentah dan air pencuci, suhu minyak mentah, perbedaan tekanan terlalu tinggi dapat mengakibatkan emulsi
tekanan operasi desalter, penurunan tekanan pada katup yang terbentuk relatif stabil. Dengan kestabilan tinggi sehingga
pengaduk, suhu air pencuci, tegangan listrik pada desalter, bahan sukar untuk dipecahkan. Penentuan perbedaan tekanan pada
kimia pada demilsifier, penghilangan kotoran pada bejana. katup pengaduk dapat ditentukan oleh variabel-variabel lain,
yaitu : kecepatan aliran minyak mentah, suhu dan kecepatan air
1.6 Kecepatan Aliran Minyak Mentah dan Air Pencuci pencuci.
Peralatan pemisah garam “desalter” dirancang untuk
menurunkan kadar garam dari bermacam–macam minyak mentah 1.10 Suhu Air Pencuci
pada kecepatan aliran tertentu. Kenaikan kecepatan aliran Suhu air tidak mempunyai pengaruh yang besar pada
minyak mentah diatas kecepatan yang ditentukan (design rate) proses, tetapi bila suhu air terlalu rendah / dingin akan dapat
akan cenderung menaikkan kadar garam dan kadar air pada menurunkan suhu dari minyak mentah. Kualitas air pencuci perlu
minyak mentah hasil pemisahan. dijaga tidak boleh mengandung sesuatu yang memungkinkan
Kenaikan kadar garam dan kadar air pada produk terjadinya emulsi, karena hal ini akan mengakibatkan kesukaran
minyak mentah sesuai / sebanding dengan penambahan pada “desalter” dalam menghilangkan / memisahkan air dalam
kecepatan aliran air pencuci (injeksi air). Jumlah air pencuci minyak mentah, emulsi cenderung lebih stabil oleh adanya fenol
dijaga sesuai dengan kapasitas terancangnya yaitu (4,0 – 6,0 % ekstraksi fenol dari dalam air dapat dimodifikasi ke dalam teknik
vol dari minyak mentah). Bila injeksi air tidak cukup maka hanya fasa cair tanpa zat pembawa sehingga minyak yang dialirkan ke
sedikit kandungan garam yang dapat dihilangkan dari minyak atas kemungkinan terikutnya garam dalam air lebiih sedikit, pH
mentah. Bila air injeksi mati untuk beberapa hari, maka dapat tinggi, partikel padat dan sebagainya.
mengakibatkan endapan kotoran pada dasar bejana. Endapan Bila desalter menggunakan air seperti diatas, maka
tersebut akan menempel pada “effluent water header” sehingga harus diinjeksi bahan kimia demulsifier yang cukup. Bila air
menimbulkan problem yang serius. Bila injeksi air terlalu tinggi pencuci mengandung minyak, maka akan mengalami kesukaran
maka terjadi aliran yang berlebihan sehingga garam dan air akan dalam mengatur kualitas air buangan (effluent water). Bila air
terikut lebih banyak pada minyak mentah. pencuci mempunyai kesadahan tinggi tidak berpengaruh banyak
pada efisiensi “desalter”, tetapi dapat mengakibatkan endapan
1.7 Suhu Minyak Mentah [6] (lapisan kerak / scale) pada peralatan penukar panas dan pipa-
Suhu minyak mentah masuk sangat berpengaruh pipa.
terhadap efisiensi dari operasi “desalter”. Bila suhu lebih rendah
dari yang ditetapkan akan mengurangi efisiensi “desalter” sebab 1.11 Tegangan Listrik Pada “Desalter”
viskositas dari minyak mentah akan naik sehingga menimbulkan Perubahan pengaturan tegangan listrik dapat dilakukan
kesukaran pengendapan air pencuci. apabila terjadi gangguan baik pada feed yang masuk maupun alat
Menurut Hukum Stokes kecepatan pengendapan partikel dapat dan kondisi eksternal dari “desalter”. Keadaan yang optimum
dihitung sebagai berikut : dari tegangan “desalter” untuk setiap minyak mentah ditetapkan
Bila suhu lebih tinggi dari yang ditetapkan akan selama masa kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi
mengurangi efisiensi “desalter” karena menaikkan elektrik peralatan yang terpasang pada proyek yang dibuat
konduktivitasnya dari minyak mentah (seluruh jenis minyak “commisioning” dari unit. Setelah itu tegangan hanya perlu
mentah akan naik konduktivitasnya bila suhu dinaikkan). dirubah bila minyak mentahnya diganti.
Sehingga bila harus memilih antara suhu diatas atau dibawah dari Bila tegangan dinaikkan akan menaikkan kebutuhan
yang telah ditetapkan, maka lebih dulu harus dicoba pada suhu tenaga gaya dorong untuk dapat memisahkan air dari minyak
tertinggi dan ini harus dibawah dari suhu 175 oC (347oF) karena mentah. Perubahan tegangan tidak perlu menghentikan aliran
suhu tersebut merupakan suhu maximum dari alat. Pada kondisi minyak mentah ke bejana.
operasi normal suhu dipertahankan pada 140 oC sampai 150oC.
1.12 Bahan Kimia
1.8 Tekanan Operasi “Desalter” Pemakaiannya bahan kimia (wetting agent) berpengaruh
Tekanan dalam bejana selama proses harus dijaga cukup langsung terhadap kualitas air buangan “desalter” sehingga
tinggi untuk mencegah terjadinya penguapan dari minyak pemakaian bahan kimia ini dapat dilihat dari kadar minyak
mentah. Tekanan operasi dalam bejana diatur sekitar 8 sampai 10 didalam air buangan, jika kadar minyaknya melebihi dari yang
©
Copyright by Jurnal Migasian, ISSN-p 2580-5258 25
Jurnal Migasian - AKAMIGAS Balongan Vol. 1 No. 2 : Desember 2017
Analisa Kinerja Desalter Pada Crude Distillation Unit
©
Copyright by Jurnal Migasian, ISSN-p 2580-5258 26
Jurnal Migasian - AKAMIGAS Balongan Vol. 1 No. 2 : Desember 2017
Analisa Kinerja Desalter Pada Crude Distillation Unit
REFERENSI
©
Copyright by Jurnal Migasian, ISSN-p 2580-5258 27