Anda di halaman 1dari 67

PEPC

PIM HILIR
KLASIFIKASI DAN KARAKTERIATIK MINYAK BUMI

Diampu oleh
Ir. Woro Rukmi H
PEM Akamigas
2019

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 1


Daftar Isi
I. Pendahuluan
• Definisi
• Jenis jenis Hidrokarbon
II. Klasifikasi Minyak Bumi
III. Jenis dan Specifikasi Produk Migas
IV. Karakteristik Minyak Bumi
• Density
• Spesific Gravity
• API Gravity
• Tekanan Uap
• Curva Destilasi
Daftar Pustaka

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 2


Brain Storming
• Apakah minyak bumi
• Sifat Fisik Kimia ?
• Produk ?
• Alat untuk mengolah?

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 3


BAB I- Pendahuluan
1.1. Definisi
• minyak bumi merupakan cairan yang terdiri
dari campuran berbagai jenis senyawa
hidrokarbon
• 4 jenis HIDROCARBON yakni : hidrokarbon
paraffin, hidrokarbon olefin, hidrokarbon
naphten dan hidrokarbon Aromat

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 4


1.1. Definisi*
• secara visual warnanya bervariasi mulai
coklat tua sampai hitam
• Secara kimiawi merupakan cairan yang terdiri
dari campuran berbagai jenis senyawa
hidrokarbon “ ringan “ sampai “berat”
• Hidrokarbon ringan apabila dipanaskan relatif mudah
menguap , sedangkan hidrokarbon berat relatif sulit
menguap.
• senyawa non hidrokarbon, misalnya Sulfur, Nitrogen,
Oksigen, besi, Vanadium

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 5


1.2. Jenis jenis Hydrocarbon*
• Hidrokarbon berasal dari kata hidrogen (H) dan karbon
(C), yang berarti suatu zat yang tersusun dari atom
hidrogen dan atom karbon.
• Atom karbon adalah satu – satunya atom yang mau
bergabung dengan sesama atom yang sama,
membentuk rantai atom karbon , mulai dari dua atom,
tiga, empat dan seterusnya, dalam bentuk rantai lurus
atau bercabang dan dalam bentuk rantai tertutup
(siklis).
• Disamping itu dalam hal kekurangan atom hidrogen,
sesama atom karbon ikatanya bisa ganda.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 6


1.2.**
• Valensi atau “tangan” atom C adalah 4,
sedangkan “tangan” atom H adalah 1 (satu),
jadi untuk membentuk molekul , 1 atom C
mampu mengikat 4 atom H atau atom C
lainya.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 7


1.2 ***
Contoh Molekul Hydrocarbon
• H H H H H H
• ! ! ! ! ! !
• H- C–H H- C– C–H H- C– C–C-H
• ! ! ! ! ! !
• H H H H H H

• Methan ( CH4 ) Ethan (C2H6 ) Propan ( C3H8 )


• H H H H H H H H
• ! ! ! ! ! ! ! !
• H- C– C-C–C-H H- C– C- C=C
• ! ! ! ! ! ! !
• H H H H H H H

• Butan ( C4 H10 ) Butylen (C4H8 )

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 8


1.2.*V
• Dalam kondisi atmosferis: Methan, Ethan ,
Propan dan Butan berupa fase gas.
• Hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi
dan produknya digolongkan menjadi 4 jenis yakni
1. Hidrokarbon Parafin
2. Hidrokarbon Olefin
3. Hdrokarbon Naphten
4. Hidrokarbon Aromat

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 9


1.2.V
• Masing – masing hidrokarbon dalam minyak bumi
mempunyai sifat yang berbeda,
• sifat – sifat minyak bumi maupun produknya
dipengaruhi oleh seberapa banyak kandungan
jenis hidrokarbon .
• Minyak bumi yang banyak mengandung jenis
Parafin, disebut minyak bumi Parafinik,
• Minyak bumi yang banyak mengandung Aromat
disebut minyak bumi Aromatik.
• Minyak bumi Naphtenik mempunyai sifat antara
Minyak Bumi Parafinik dan Aromatik.
PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 10
1.2. V*
Hidrokarbon Parafin
• Adalah hidrokarbon yang molekulnya terdiri
atas atom – atom carbon dan hidrogen yang
membentuk ikatan lurus atau bercabang, dan
semua ikatan antara atom carbon jenuh (
ikatan antar atom carbon (C) tunggal ).

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 11


Contoh Senyawa Hidrocarbon Parafinic

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 12


1.2. V**
Hidrokarbon Olefin
• Adalah hidrokarbon yang molekulnya terdiri atas atom
– atom carbon dan hidrogen yang membentuk ikatan
lurus atau bercabang, dan ada satu atau lebih ikatan
rangkap antara atom carbon .
• Hidrokarbon olefin ini tidak stabil, hanya terdapat
pada produk – produk minyak bumi dan tidak terdapat
didalam minyak bumi (crude oil).
• Hidrokarbon olefin terbentuk akibat pemrosesan
minyak bumi dan produk antara di kilang.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 13


Contoh Senyawa Hydrocarbon Olefin

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 14


1.2. V***
Hidrokarbon Naphten
• Adalah hidrokarbon yang molekulnya terdiri
atas atom – atom carbon dan hidrogen yang
membentuk ikatan siklis dan semua ikatan
antara atom carbon jenuh.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 15


Contoh Senyawa Hidrocarbon Napthten

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 16


1.2. *X
Hidrokarbon Aromatik
• Adalah hidrokarbon yang molekulnya terdiri
atas atom – atom carbon dan hidrogen yang
membentuk ikatan siklis dan sebagian ada
ikatan rangkap antara atom carbon.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 17


Contoh Senyawa Hidrocarbon Aromatik

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 18


Tabel 1
Kisaran Kandungan unsur – unsur dalam
Minyak Bumi
• Karbon 83,00 – 87,00 %wt
• Hidrogen 10,00 - 14,00 %wt
• Sulfur 0,05 - 6,00 %wt
• Oksigen 0,05 – 1,50,%wt
• Nitrogen 0,10 - 2,00%wt
• Logam 10 -5 – 0,015 %wt

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 19


II. Klasifikasi Minyak Bumi
• berdasarkan kandungan jenis hidrokarbon
yang dominan,
• berdasarkan Specific gravity,
• berdasarkan sifat penguapanya,
• berdasarkan kandungan belerangnya,
• berdasarkan Faktor Karakteristik UOP ( KUOP ),
• dan berdasarkan Faktor Kunci (Key Factor ).

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 20


II.1.Berdasarkan Kandungan Jenis
Hidrokarbon (HC) Yang Dominan
• Minyak Bumi Parafinik; banyak mengandung
jenis HC Parafin
• Minyak Bumi Aromatik, banyak mengandung
jenis HC Aromat
• Minyak Bumi Intermediate (Naphtenik) ,
banyak mengandung jenis HC Naphten

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 21


II.2. Berdasarkan Specific Gravity
(SG 60/60)

a. Minyak ringan (light crude); SG < 0,830


b. Minyak Medium ; SG antara 0,831 s/d 0,865
c. Minyak Berat ( heavy crude ); SG > 0,865

Crude oil yang diimport dari timur tengah umumnya jenis ringan
yakni:
- ALC = Arabian Light Crude
- ILC = Iranian Light Crude
- BLC = Basran Light Crude

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 22


II.3. Berdasarkan Sifat Penguapanya

• Crude oil dipanaskan dan diuapkan sampai


dengan suhu 300 0 C, volume minyak yang
menguap diukur dalam prosen
a. Minyak Ringan ; % penguapan > 50
b. Minyak Medium ; % penguapan antara 20
s/d 50
c. Minyak Berat ; % penguapan < 20

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 23


II.4..Berdasarkan Kandungan Belerangnya

• dalam minyak bumi terdapat senyawa non


hidrokarbon, antara lain Sulfur atau belerang (S).
a. Sweet Crude ; % (wt) S < 0,1
b. Sour Crude ; % S >= 0,1

Senyawa belerang ini bersifat korosif terhadap peralatan maka


kandungan sulfur dalam produk harus dibatasi dengan berbagai
proses treating. Oleh sebab itu biaya untuk mengolah sour crude
lebih tinggi dibanding sweet crude.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 24


II.5.Berdasarkan Faktor Karakteristik UOP
( KUOP )

• Metoda ini dikemukakan oleh Nelson, Watson


dan Murphy dari Bureu of Mines Amerika :

T 1/3
K UOP =
SG 60/60

• T = Molal average boiling point (0 R)

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 25


II.5.*
Dari konsep tersebut :
• untuk senyawa parafin murni  K = 13
• untuk senyawa Aromat murni  K = 10
• Minyak bumi Parafinik KOUP antara 12,9 -
12,15
• Minyak bumi Naphtenik KOUP antara 12,10 -
11,50
• Minyak bumi Aromatik KOUP antara 11,45 -
10,50

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 26


II.6. Berdasarkan Faktor Kunci
(Key Factor )
• Metoda ini dikemukakan oleh Lane dan Garton dari Bureu
of Mines Amerika.
• Crude oil didistilasi dengan metoda Hempel , semula pada
tekanan atmosferik.
• Fraksi antara trayek didih 250 0 C s/d 275 0 C di tampung
dan diperiksa API Gravity  ini merupakan faktor kunci I.
• Selanjutnya distilasi dilanjutkan pada tekanan vakum 40
mm Hg. Fraksi antara trayek didih 275 0 C s/d 300 0 C di
tampung dan diperiksa API Gravity  ini merupakan
faktor kunci II
• Faktor kunci I  mewakili fraksi ringan.
• Faktor kunci II  mewakili fraksi Berat

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 27


Tabel. 1. Klasifikasi minyak
Berdasarkan Faktor Kunci (Key Factor )

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 28


Contoh Soal 2-1
• Diketahui minyak bumi hasil distilasi metoda Hempel pada tekanan
atmosferik, fraksi antara trayek didih 250 0 C s/d 275 0 C mempunyai API
Gravity 34,5.
• Selanjutnya distilasi dilteruskan pada tekanan vakum 40 mm Hg. Fraksi
antara trayek didih 275 0 C s/d 300 0 C mempunyai API Gravity 31,7.
• Tentukan jenis Crude berdasarkan metoda Faktor Kunci.

Jawab Soal 2-1.

• Faktor kunci I  API Gravity = 34,5  Fraksi Kunci I = Intermediate


• Faktor kunci II  API Gravity = 31,7  Fraksi Kunci II = Parafinik

Kesimpulan : Jenis crude oil : Intermediate - Parafinic

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 29


III. Produk Minyak Bumi
Minyak Bumi kalau diproses akan menghasilkan produk – produk berupa Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan bukan berupa bahan bakar minyak (Non BBM).

Contoh produk BBM :


• Bensin (gasoline)
• Kerosine
• Avtur
• Minyak Solar
• Minyak Diesel

Contoh Produk Non BBM


• Pelarut (solvent)
• Minyak Pelumas
• Lilin (wax)
• Aspal

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 30


III.*
• Sifat- sifat produk minyak bumi dipengaruhi
oleh seberapa banyak (dominan ) jenis
hidrokarbon yang menyusun produk
tersebut.
• Dalam Tabel 2.1 terlihat contoh pengaruh
jenis hidrokarbon yang dominan terhadap
beberapa sifat dari produk minyak bumi.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 31


Tabel 2. Pengaruh Jenis Hidrokarbon
Terhadap Karakteristik Produk Minyak
Bumi

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 32


Latihan Soal - 2

1. Jelaskan mengapa senyawa hidrokarbon


olefin hanya terdapat di produk minyak bumi
dan tidak terdapat di crude oil.
2. Apakah yang dimaksud KUOP factor .
3.Diketahui minyak bumi mempunyai SG
60/60 = 0,812 dan Sulfur content 1.5 % .
Tentukan jenis crude berdasarkan klasifikasi
yang ada.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 33


Latihan soal 2 (lanjut) *
4. Jelaskan apakah yang dimaksud Faktor kunci I
dan factor kunci II
5. Pada table slide 35 terdapat typical (contoh)
sifat sifat umum crude oil.
a. Tentukan jenis crude oil berdasarkan SG dan ,
Sulfur content.
b. Tentukan jenis crude oil berdasarkan sifat
penguapannya
c. Tentukan jenis crude oil berdasarkan faktor kunci
I dan II

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 34


Contoh data Distilasi Minyak Bumi

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 35


BAB IV
Karakteristik Minyak Bumi
Penting untuk diketahui sebelum membahas jenis proses
pengolahan migas.
Karakteristik Minyak Bumi meliputi:
• Specific gravity, API Gravity, tekanan Uap dan kurva
distilasi.
• Pemahaman tentang hubungan antara specific gravity
dengan API Gravity dari suatu produk dan hubungan
antara tekanan uap dengan titik didih akan dibahas
secara komprehensif.
• Pengertian tentang fraksi – fraksi yang terkandung
dalam minyak bumi beserta estimasi prosentasenya
dalam suatu jenis crude oil

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 36


4.1. Specific Gravity

• Sifat yang menghubungkan antara volume


dengan berat suatu zat adalah density.

• Di industri migas disamping density, juga


dipakai specific gravity, yakni perbandingan
antara density minyak dengan density air
pada suhu yang sama.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 37


Rumus density dan Specific gravity

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 38


Rumus density dan Specific gravity*
• Volume semua zat cair dipengaruhi oleh suhu.
Pada suhu yang lebih tinggi volume zat cair
juga lebih besar, demikian pula sebaliknya.
• Karena berat zat tetap maka density zat cair
bila diukur pada suhu lebih tinggi maka
densitynya akan lebih rendah.
• Pengaruh perubahan volume zat cair oleh
perubahan suhu dipengaruhi oleh angka muai
ruang dari setiap zat cair.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 39


Rumus density dan Specific gravity**
• Dalam transaksi baik penerimaan maupun
penyerahan yang diukur adalah volume
minyak , sedangkan volume minyak berubah –
ubah tergantung suhunya.
• Oleh karena itu agar tidak ada pihak yang
dirugikan maupun diuntungkan , pengukuran
SG pada suhu observed harus dikonversi ke
suhu referensi (standard) , yakni pada suhu 15
0 C atau 60 0 F.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 40


Konversi SG pada suhu standard
SG 60/60 = SG t + C (t – 60 )

SG t = Specific Gravity yang terukur pada


suhu observed t (0F)

C = Temperature Correction coeficient


dari table 3.1

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 41


Tabel 3. Koeficient koreksi temperatur ( C )

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 42


Contoh
.
SG crude oil diukur dengan hidrometer terbaca 0,852 dan suhu crude oil
terbaca 85 0 F.
Hitunglah SG Crude pada suhu 60 0 F.

Penyelesaian.
• SG crude pada suhu 85 0 F = 0,852  dari tabel 3 C = 0, 00037
• SG 60/60 = 0,852 + 0,00037 ( 85 – 60 )
= 0,8613
Catatan :
• Peralatan pengukur SG terdiri dari gelas ukur untuk tempat contoh
minyak, hidrometer dan termometer.
• SG 60/60 dilaporkan dalam 4 digit dibelakang koma
• Dilapangan koreksi SG tidak menggunakan formula diatas, akan tetapi
digunakan table ASTM

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 43


Extended problem
• Bila pengujian berat jenis dilakukan pada suhu
ruangan 33 oC, dan Hydrometer membaca
0,852. Berapa SG 60/60

• Bila pada suhu yang sama Hidrometer terbaca


0,795. Berapa SG 60/60

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 44


4.2. API Gravity

• The American Petroleum Institute (API)


mengemukakan suatu cara untuk menyatakan
berat / ringannya suatu crude oil dan produk –
produknya yang dapat disimpan dalam tangki
atmosferis, yakni API Gravity disingkat 0 API,
yang berhubungan dengan SG 60/60 yang
dinyatakan dalam
• Minyak ringan mempunyai 0 API tinggi dan
untuk minyak berat mempunyai 0 API rendah.
Hubungan itu seperti terlihat pada Gambar 1.
berikut.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 45


Rumus API Gravity *

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 46


Gb. 2.2. Minyak dengan API Gravity
rendah vs tinggi

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 47


API Gravity**
• Dari rumus dan gambar 3.1. tersebut terlihat
bahwa untuk minyak ringan akan mempunyai
0 API tinggi dan untuk minyak berat

mempunyai 0 API rendah.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 48


Tabel 4. Contoh typical 0 API

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 49


4.3. Tekanan Uap

• Molekul – molekul zat cair yang berada di permukaan cenderung


melepaskan diri membentuk uap.
• Makin tinggi suhu zat cair tersebut makin banyak uap yang akan
terbentuk. Apa bila zat cair tersebut berada dalam bejana tertutup
setiap uap yang terbentuk akan terakumulasi diatas permukaan zat cair
dan akan menimbulkan tekanan uap.
• Pada suhu tertentu banyaknya molekul uap akan maksimum atau dalam
kondisi jenuh (saturated). Pada kondisi ini tekanan uap yang terukur
disebut tekanan uap jenuh , lazim disebut tekanan uap .
• Pada kondisi ini terjadi kesetimbangan antara kecepatan molekul cair
menguap dengan kecepatan molekul uap yang mencair kembali.
• Jadi tekanan uap adalah tekanan kesetimbangan antara uap dan
cairanya pada suhu tertentu dalam bejana tertutup. Besarnya tekanan
uap masing – masing zat cair dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu
makin banyak terbentuk molekul uap sehingga makin tinggi pula
tekanan uapnya.
PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 50
Gb. 2.3. Tekanan Uap

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 51


2.4 Hubungan tekanan uap dan Titik didih

• Suatu zat cair akan mendidih apa bila tekanan uapnya


sama dengan tekanan diatas permukaan zat cair tersebut .
Apabila tekanan diatas permukaan zat cair atmosferis,
maka titik didih tersebut disebut titik didih normal.
• Hidrokarbon berat yang terdapat dalam minyak bumi
tekanan uapnya sangat rendah sehingga untuk
mendidihkannya dengan cara di panaskan pada tekanan
vakum, agar suhu pemanasanya tidak tinggi.
• Untuk mengukur tekanan uap zat cair yang diteliti
diperlukan peralatan yang rumit dan hanya mungkin
dilakukan di laboratorium, maka tuan REID mengemukakan
metoda pengukuran tekanan uap dengan cara yang
sederhana  dikenal dengan Reid Vapor Pressure (RVP).

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 52


Tekanan Uap vs Titik Didih
• Tekanan uap dipengaruhi oleh suhu, maka pengukuran RVP
dilakukan pada suhu yang disepakati yakni pada suhu 100 0 F.
• Tekanan uap sering diidentikan dengan mudah tidaknya minyak
menguap.

• Hidrokarbon “ringan “ yang terdapat dalam minyak bumi dan


produknya molekulnya terdiri dari atom karbon yang jumlahnya
relatif kecil,  tekanan uapnya relatif tinggi  titik didih rendah
 relatif mudah menguap.

• Sedangkan hidrokarbon “ berat “ yang terdapat dalam minyak bumi


dan produknya molekulnya terdiri dari atom karbon yang
jumlahnya relatif besar,  tekanan uapnya relatif rendah  titik
didih tinggi  relatif sukar menguap.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 53


4.5. Kurva Distilasi

• Apabila air dipanaskan, maka suhunya akan berangsur-


angsur naik dan pada suhu 100 0 C air tersebut akan
mendidih dan menguap.
• Selama pemanasan diteruskan maka semakin banyak
jumlah air yang menguap dan suhu air tetap 100 0 C
sampai air tersebut menguap semua.
• Hal ini terjadi karena air (H2O) adalah senyawa murni,
sehingga hanya mempunyai titik didih tunggal yakni
100 0 C pada tekanan atmosferis .
• Pemanasan air sampai mendidih diilustrasikan dalam
gambar berikut:

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 54


Gb. 2.4. Akumulasi uap hasil distilasi

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 55


4.5. Kurva Distilasi*
• minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa
hidrokarbon, bila dipanaskan maka hidrokarbon ringan
akan mendidih dan menguap dulu, diikuti oleh hidrokarbon
yang lebih berat atau yang mempunyai titik didih lebih
tinggi.
• Selama pemanasan suhu minyak semakin tinggi dan
volume minyak yang menguap semakin banyak, sedangkan
untuk air suhunya tetap 212 0 F.
• Hubungan antara titik didih dengan kumulatif persen
volume minyak yang teruapkan disebut Kurva Distilasi .
• Setiap jenis crude oil mempunyai kurva distilasi sendiri,
dan berbeda bentuk kurvanya dengan jenis crude yang lain.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 56


Gb. 2.5. Titik Didih vs Curva Distilasi

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 57


Gb 2.6. Grafik Kurva Distilasi

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 58


2.6. Fraksi Minyak Bumi

• Sekelompok hidrokarbon yang mendidih pada


trayek didih tertentu disebut fraksi. Berikut ini
tipical trayek didih untuk beberapa fraksi dari
crude oil.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 59


Tabel 5. Fraksi Minyak Bumi vs Trayek
Didih

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 60


Gb 2.7. Grafik : Temperatur Distilasi
vs Cumulative Persent Temperature

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 61


Interpretasi Grafik
• Dengan mengetahui kurva distilasi maka akan dapat diperkirakan
prosentase masing – masing fraksi yang terkandung dalam crude oil .
Kurva distilasi dari heavy crude kemiringannya lebih terjal dari light
crude  prosentase fraksi ringan yang dikandung light crude lebih besar
dari heavy crude.
• Untuk ilustrasi pengertian fraksi, pada Gambar dapat dilihat curva distilasi
dari suatu crude oil. Untuk estimasi banyaknya masing – masing fraksi
yang terkandung dalam crude : tarik trayek didih dari masing – masing
fraksi kekanan, memotong curva, kemudian tarik kebawah. Baca pada
absis % Volume kumulatif teruapkan. Dari gambar terlihat bahwa crude
itu estimasi fraksi – fraksinya adalah sebagai berikut :
• Light Naphta = 4 % Vol.
• Heavy naphtha = 10 % Vol.
• Kerosine = 28 % Vol.
• Gas oil = 40 % Vol
• Residue = 18 % Vol

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 62


Gambar 2.8 Kumulatif % Volume Fraksi -
Fraksi Crude Oil Dalam Kurva Distilasi

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 63


Intrepretasi Grafik*
• Bentuk kurva distilasi sangat berpengaruh
terhadap % Volume kumulatif fraksi ringan /
berat yang dikandung dalam crude .
• Pada Gambar 2.8 . terlihat bentuk kurva
distilasi dari heavy crude dan light crude.
• Dari gambar tersebut terlihat bahwa fraksi
kerosine untuk heavy crude hanya 16 %
sedangkan untuk light crude sebesar 18 %.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 64


Gb. 3.9. Boiling Pint vs Cummulative % Vol

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 65


Latihan Soal - 3
1. Jelaskan apakah yang dimaksud Specific Grafity (SG) minyak . Mengapa
pengukuran SG perlu dikonversi ke kondisi standard.
2. Jelaskan apakah yang dimaksud API Grafity. Bagaimana korelasi API Grafity dan
SG.
3. Suatu produk minyak dalam tangki mempunyai SG = 0,789 pada suhu 45 0 C.
a. Hitunglah SG 60/60
b. Hitunglah 0 API
4. Suatu produk A mempunyai 0 API= 22,80 dan pproduk B mempunyai 0 API = 45,0
Hitunglah SG 60/60 dari masing – masing produk tsb.
5. Drum volumenya 220 liter berisi minyak penuh. Dari pengukuran pada suhu
31 0 C didapat SG minyak 0,895.
Hitunglah berat minyak dalam drum tersebut.
6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan :
• Reid Vapor Pressure (RVP).
• Kurva distilasi
• Fraksi minyak bumi
7. Jelaskan korelasi antara kurva distilasi dengan fraksi minyak bumi.
8. Berdasarkan gambar 3.9, estimasi berapa persen masing – masing fraksi yang
terkandung dalam heavy dan light crude oil

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 66


DAFTAR PUSTAKA

• Campbell, John M., 2001, eighth ed., “ Gas Conditioning


and Processing “, Vol. 2, John M. Campbell and Company,
Oklahoma.
• Gas Processors Suppliers Association, 1998, Eleventh ed., “
Engineering Data Book “, Vol. 2, Gas Processors Association,
Oklahoma.
• Nelson, WL. 1954. “Petroleum Refinery Engineering” . Mc
Graw Hill, New York
• William C, Lyon, 1996, “Standard Handbook Of Petroleum
and Natural Gas Engineering”,Gulf Profesional Publishing,
Houston.

PIM Hilir_Crude Oil_wrh2019_PEPC 67

Anda mungkin juga menyukai