• SRI LESTARI
• 0813 73505049
• srilestari.2009@yahoo.com
1 sks : 16 jam
Pertemuan : 12 jam
quis 1 jam
uts 1 jam
UAS 2jam
Tugas mandiri jam
1.1. KLASIFIKASI AKTIFITAS
INDUSTRI MIGAS
• Klasifikasi Aktivitas Industri Migas
Terdapat 2 jenis kegiatan usaha di industri
migas yakni
- usaha inti (core business)
- usaha penunjang (non core business).
a. Usaha inti terdiri dari
- kegiatan hulu dan hilir,
b. usaha penunjang terdiri dari
jasa penunjang/services dan industri
penunjang
1.1.Kegiatan HULU
Kegiatan Hulu
1. Kegiatan eksplorasi
adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh
informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan
dan memperoleh perkiraan cadangan migas di
Wilayah Kerja yang ditentukan,
2. kegiatan eksploitasi
merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
memproduksi migas yang terdiri atas pengeboran dan
penyelesaian sumur, pembangunan sarana
pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk
pemisahan dan pemurnian Minyak dan Gas Bumi di
lapangan serta kegiatan lain yang mendukungnya.
1.2.Skema Kegiatan Hilir
• Skema Kegiatan Hilir
• Kegiatan usaha hilir terdiri atas kegiatan
usaha Pengolahan (Refinery),
• Pengangkutan,
• Penyimpanan dan/atau Niaga
Pengolahan/Pengilangan (Refiner
y)
Pengangkutan
• Adalah kegiatan pemindahan Minyak Bumi, Gas
Bumi, dan/atau hasil olahannya dari Wilayah Kerja
atau dari tempat penampungan dan Pengolahan,
termasuk pengangkutan Gas Bumi melalui pipa
transmisi dan distribusi.
• Penyimpanan
Adalah kegiatan penerimaan, pengumpulan,
penampungan, dan pengeluaran Minyak Bumi
dan/atau Gas Bumi, Bahan Bakar Minyak, Bahan
Bakar Gas, dan atau hasil olahan pada lokasi
diatas/dibawah tanah untuk tujuan komersial,
misalnya depot dan tangki timbun
terapung (floating storage).
Penyimpanan
•
Adalah kegiatan penerimaan,
pengumpulan, penampungan, dan
pengeluaran Minyak Bumi dan/atau Gas
Bumi, Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar
Gas, dan atau hasil olahan pada lokasi
diatas/dibawah tanah untuk tujuan
komersial, misalnya depot dan tangki
timbun terapung (floating storage).
Niaga
• meliputi kegiatan pembelian, penjualan, ekspor, impor Minyak
Bumi, Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas dan/atau Hasil
Olahan, termasuk gas melalui pipa. Untuk Kegiatan Usaha
Niaga dibagi menjadi 2 macam yaitu:
• 1. Usaha Niaga Umum (Wholesale) yaitu suatu kegiatan
usaha pembelian, penjualan, ekspor dan impor Bahan Bakar
Minyak (BBM), Bahan Bakar Gas (BBG), Bahan Bakar Lain
(BBL) dan Hasil Olahan dalam skala besar yang menguasai
atau memiliki fasilitas dan sarana niaga dan berhak
menyalurkannya kepada semua pengguna akhir dengan
menggunakan merk tertentu.
• 2. Usaha Niaga Terbatas (Trading) merupakan usaha
penjualan (Trading) produk-produk niaga migas dalam hal ini
adalah Minyak Bumi, BBM, BBG, BBL, Hasil Olahan, Niaga
gas bumi yang tidak memiliki fasilitas dan Niaga terbatas
LNG.
Jasa Penunjang (Services)
• Adalah kegiatan usaha jasa layanan dalam
kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha usaha
hilir. Kegiatan Jasa Penunjang meliputi Jasa
Konstruksi Migas dan Jasa Non-Konstruksi Migas.
Pada Jasa Konstruksi Migas terdiri dari Jasa
Perencanaan (design engineering),Pelaksanaan
(EPC, Instalasi dan Komisioning) dan
Pengawasan Konstruksi. Sedangkan Jasa Non-
Konstruksi Migas adalah usaha jasa layanan
pekerjaan selain jasa kontruksi dalam menunjang
kegiatan migas seperti : survei seismik & non
seismik, pemboran, inspeksi dan jasa lainnya.
Industri Penunjang
• Adalah kegiatan usaha industri yang
menghasilkan barang, material dan/atau
peralatan yang digunakan terkait sebagai
penunjang langsung dalam kegiatan
usaha Migas. Kegiatan Industri Penunjang
meliputi Industri Material, Peralatan Migas
dan Industri Pemanfaat Migas.
Latihan SOAL 1:
Petroleum
Petra = rock
Oleum = oil
1.4.Komposisi minyak bumi
• Minyak bumi terdiri dari unsur utama
Karbon (C) dan Hidrogen (H)
• Dan unsur yang lain : sulfur , nitrogen ,
,oksigen , logam seperti vanadium dan
nikel serta garam – garam mineral .
• Unsur - unsur tersebut terikat dalam
berbagai senyawa hidrokarbon ( HC) dan
senyawa non hidokarbon ( Non HC).
Tabel 1
Kisaran Kandungan unsur – unsur
dalam Minyak Bumi
• Karbon 83,00 – 87,00 %wt
• Hidrogen 10,00 - 14,00 %wt
• Sulfur 0,05 - 6,00 %wt
• Oksigen 0,05 – 1,50,00%wt
• Nitrogen 0,10 - 2,00%wt
• Logam 10 -5 – 0,015 %wt
Senyawa HC dan Non HC
Senyawa hidrokarbon (HC) adalah
senyawaan yang terdiri dari hidrogen dan
karbon saja.
`Parafin
`Olefin
`Napthen
`Aromat
Senyawa non hidrokarbon adalah
senyawaan campuran antara hidrogen
karbon dan salah satu unsur non
hidrokarbon, berupa senyawa Organik
maupun anorganik .
Senyawa HC dan Non HC
Parafin
GUGUS METHYL
Senyawa HC dan Non HC
parafin
Senyawa HC dan Non HC
Naphthene
Senyawa HC dan Non HC
olefine
Senyawa HC dan Non HC
olefine
Senyawa HC dan Non HC
aromat
Senyawa HC dan Non HC
Senyawa Organik sulfur
Senyawa HC dan Non HC
Senyawa organik oxygen
• Senyawa organik adalah senyawa
hidrokarbon yang mengikat sulfur
– senyawa dengan unsur sulfur : merkaptan
– Dengan unsur nitrogen : pirol, indol, karbazol.
– Dengan unsur oksigen : penol,furan,
pentamethylena furan.
– Senyawa organo metalik :
– Antara lain porpirin dengan vanadium dan nikel
•
• senyawa anorganik adalah senyawa non
hidrokarbon yang terlarut dalam air dan
tersuspensi di dalam minyak, antara lain
• garam – garam klorida dan sulfat dari
kalium, magnesium,natrium dan calsium
MgCl2; MgSO4;
KCl,K2SO4,NaCl;Na2S04;CaCl2;CaSO4
1.5. Klasifikasi minyak bumi
T 1/3
K UOP =
SG 60/60
44
Latihan Soal - 2
48
Rumus density dan Specific gravity*
gravity
• Volume semua zat cair dipengaruhi oleh
suhu. Pada suhu yang lebih tinggi volume zat
cair juga lebih besar, demikian pula
sebaliknya.
• Karena berat zat tetap maka density zat cair
bila diukur pada suhu lebih tinggi maka
densitynya akan lebih rendah.
• Pengaruh perubahan volume zat cair oleh
perubahan suhu dipengaruhi oleh angka
muai ruang dari setiap zat cair.
49
Rumus density dan Specific
gravity**
gravity
• Dalam transaksi baik penerimaan maupun
penyerahan yang diukur adalah volume
minyak , sedangkan volume minyak berubah
– ubah tergantung suhunya.
• Oleh karena itu agar tidak ada pihak yang
dirugikan maupun diuntungkan , pengukuran
SG pada suhu observed harus dikonversi ke
suhu referensi (standard) , yakni pada suhu
15 0 C atau 60 0 F.
50
Konversi SG pada suhu standard
SG 60/60 = SG t + C (t – 60 )
51
Tabel 3. Koeficient koreksi
temperatur ( C )
52
Contoh
.
SG crude oil diukur dengan hidrometer terbaca 0,852 dan suhu crude
oil terbaca 85 0 F.
Hitunglah SG Crude pada suhu 60 0 F.
Penyelesaian.
Penyelesaian
•SG crude pada suhu 85 0 F = 0,852 dari tabel 3 C = 0, 00037
• SG 60/60 = 0,852 + 0,00037 ( 85 – 60 )
= 0,8613
Catatan :
•Peralatan pengukur SG terdiri dari gelas ukur untuk tempat contoh
minyak, hidrometer dan termometer.
•SG 60/60 dilaporkan dalam 4 digit dibelakang koma
•Dilapangan koreksi SG tidak menggunakan formula diatas, akan tetapi
digunakan table ASTM
53
Extended problem
• Bila pengujian berat jenis dilakukan pada
suhu ruangan 33 oC, dan Hydrometer
membaca 0,852. Berapa SG 60/60
54
2.2. API Gravity
• The American Petroleum Institute (API)
mengemukakan suatu cara untuk menyatakan
berat / ringannya suatu crude oil dan produk –
produknya yang dapat disimpan dalam tangki
atmosferis, yakni API Gravity disingkat 0 API,
55
Rumus API Gravity *
56
Gb. 2.2. Minyak dengan API Gravity
rendah vs tinggi
57
API Gravity**
• Dari rumus dan gambar 3.1. tersebut
terlihat bahwa untuk minyak ringan akan
mempunyai 0 API tinggi dan untuk minyak
berat mempunyai 0 API rendah.
58
Tabel 4. Contoh typical API
0
59
2.6. Tekanan Uap
64
2.5. Kurva Distilasi*
• minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa
hidrokarbon, bila dipanaskan maka hidrokarbon ringan akan
mendidih dan menguap dulu, diikuti oleh hidrokarbon yang
lebih berat atau yang mempunyai titik didih lebih tinggi.
• Selama pemanasan suhu minyak semakin tinggi dan volume
minyak yang menguap semakin banyak, sedangkan untuk air
suhunya tetap 100 Oc atau 212 0 F.
• Hubungan antara titik didih dengan kumulatif persen volume
minyak yang teruapkan disebut Kurva Distilasi .
• Setiap jenis crude oil mempunyai kurva distilasi sendiri, dan
berbeda bentuk kurvanya dengan jenis crude yang lain.
65
Gb 2.5. Grafik Kurva Distilasi
66
2.8. Fraksi Minyak Bumi
67
Tabel 5. Fraksi Minyak Bumi vs
Trayek Didih
68
Gb 2.7. Grafik : Temperatur
Distilasi vs Cumulative Persent
Temperature
69
Interpretasi Grafik
• Dengan mengetahui kurva distilasi maka akan dapat diperkirakan
prosentase masing – masing fraksi yang terkandung dalam crude oil .
Kurva distilasi dari heavy crude kemiringannya lebih terjal dari light crude
prosentase fraksi ringan yang dikandung light crude lebih besar dari
heavy crude.
• Untuk ilustrasi pengertian fraksi, pada Gambar dapat dilihat curva distilasi
dari suatu crude oil. Untuk estimasi banyaknya masing – masing fraksi
yang terkandung dalam crude : tarik trayek didih dari masing – masing
fraksi kekanan, memotong curva, kemudian tarik kebawah. Baca pada
absis % Volume kumulatif teruapkan.
teruapkan Dari gambar terlihat bahwa crude
itu estimasi fraksi – fraksinya adalah sebagai berikut :
• Light Naphta = 4 % Vol.
• Heavy naphtha = 10 % Vol.
• Kerosine = 28 % Vol.
• Gas oil = 40 % Vol
• Residue = 18 % Vol
70
Gambar 2.8 Kumulatif % Volume
Fraksi - Fraksi Crude Oil Dalam
Kurva Distilasi
71
Intrepretasi Grafik*
• Bentuk kurva distilasi sangat berpengaruh
terhadap % Volume kumulatif fraksi ringan /
berat yang dikandung dalam crude .
• Pada Gambar 2.8 . terlihat bentuk kurva
distilasi dari heavy crude dan light crude.
• Dari gambar tersebut terlihat bahwa fraksi
kerosine untuk heavy crude hanya 16 %
sedangkan untuk light crude sebesar 18 %.
72
Gb. 3.9. Boiling Pint vs Cummulative
% Vol
PIM Hilir_wrh2018 73
Latihan Soal -2
1. Jelaskan apakah yang dimaksud Specific Grafity (SG) minyak .
Mengapa pengukuran SG perlu dikonversi ke kondisi standard.
2. Jelaskan apakah yang dimaksud API Grafity. Bagaimana korelasi API
Grafity dan SG.
3. Suatu produk minyak dalam tangki mempunyai SG = 0,789 pada suhu
45 0 C.
a. Hitunglah SG 60/60
b. Hitunglah 0 API
4. Suatu produk A mempunyai 0 API= 22,80 dan pproduk B mempunyai 0
API = 45,0
Hitunglah SG 60/60 dari masing – masing produk tsb.
5.Drum volumenya 220 liter berisi minyak penuh. Dari pengukuran pada
suhu 31 0 C didapat SG minyak 0,895.
Hitunglah berat minyak dalam drum tersebut.
6. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan :
• Reid Vapor Pressure (RVP).
• Kurva distilasi
• Fraksi minyak bumi
7. Jelaskan korelasi antara kurva distilasi dengan fraksi minyak bumi.
8. Berdasarkan gambar 3.9, estimasi berapa persen masing – masing
fraksi yang terkandung dalam PIM Hilir_wrh2018
heavy dan light crude oil 74