Anda di halaman 1dari 93

PIM HILIR

• SRI LESTARI
• 0813 73505049
PRODUK MINYAK BUMI
• LPG , lp untuk vehicle ,
• MOGAS, naftha , range boiling 40 – 150 oC
• AVGAS, naftha
• AVTUR, kerosene
• KEROSENE, 150 - 250 oC
• MINYAK DIESEL, 250 - 300
• MINYAK BAKAR RESIDU > 300
• MINYAK PELUMAS
• MINYAK GEMUK ( grease)
• MALAM (WAX)
• ASPAL
• Green coke
• BAHAN – BAHAN PETRO KIMIA
PENGOLAHAN DASAR
• 4 ( empat ) Pengolahan dasar Minyak dan Gas Bumi
• 1. Separasi (primery process)
• - separasi berdasarkan berat jenisnya (separasi padat cair, gas cair)
• – pemisahan hidrokarbon secara fisika berdasar temperatur titik tidihny (Distilasi,
fraksinasi )
• 2. Conversi ( secondary process)
• - mengubah senyawa hidrokarbon melalui reaksi kimia
• untuk mendapatkan produk yang mempunyai nilai lebih ( Cracking, Alkilasi,
reforming )
• 3. Blending
• - mencampur produk, mengolah menjadi hasil yang diinginkan ( misal
• blending gasolin angka oktana 80 dengan bensin angka oktana 98)
• 4. Treating
• - menghilangkan kandungan di dalam suatu produk yang tidak diinginkan
• keberadaannya karena mengganggu ( H2S,CO2 removal )

Oleh
Sri lestari
081 575 121 994
srilestari.2009@yahoo.com

Gambar 1 : Overview Flow Diagram Pengolahan migas


PROSES PRIMER
Deffinisi proses primer ( Primary Process)
Adalah proses pemisahan senyawa hidrokarbon
secara fisika .

Proses Fisika : Pengendapan


Distilasi
Ekstraksi
Adsorpsi
Absorpsi
• Separasi pengendapan berdasarkan beda
berat jenisnya misal separasi zat padat
dengan cairannya
contoh :
- desalting pengendapan garam didalam
minyak. .
-separasi minyak dengan air.
• Destilasi : proses pemisahan berdasarkan
rentang titik didihnya .
• Contoh : destilasi crude oil menjadi produk
produknya .
• Fraksinasi : proses pemisahan
berdasarkan beda titik didihnya .
• Contoh : deetanizer, pemisahan ethan dari
komponen yang lain misalnya propana.
Ekstraksi : pemisahan suatu komponen dari
campurannya oleh pelarut yang lain
berdasarkan beda daya kelarutannya..
Pelarut yang lain disebut solven.
Contoh : Propan deaslpating mengambil
aspalt dari campurannya menggunakan
propana. Dalam hal ini aspalt mudah larut
di dalam propan.
Adsorpsi: perpindahan suatu komponen dari
campurannya ke permukaan zat padat.
Komponen yang teradsorpsi disebut
adsorbat.
Sedang zat yang mengadsorpsi disebut
adsorben.
Contoh : pemisahan kotoran dalam air
menggunakan karbon aktif.
Abosrpsi : perpindahan suatu komponen dari
suatu campurannya ke dalam suatu fluida .
Fluidanya bisa berupa cair atau gas.
Komponen yang terabsorpsi disebut
absorbat.
Sedang zat yang mengabsorpsi disebut
absorben.
Pengantar Destilasi
• Proses distilasi adalah proses
pemisahan komponen – komponen dalam
suatu campuran berdasarkan perbedaan
titik didih dari komponen – komponen itu.
• minyak bumi terdiri dari campuran
hidrokarbon, mulai dari ringan( titik didih
rendah ) sampai berat (titik didih tinggi),
dan berdasarkan trayek didihnya
mengandung beberapa fraksi.
fraksi

11
Pengantar Distilasi*
• Pemisahan fraksi – fraksi dari crude oil ini
dilakukan dengan proses distilasi yang tekanan
operasinya atmosferis.
atmosferis Proses distilasi ini disebut
distilasi atmosferis, yakni proses distilasi dimana
tekanan operasi dari kolom distilasi sekitar satu
atmosfer, atau tekanannya sesuai dengan
tekanan udara luar yang normal.
• Oleh sebab itu proses distilasi ini disebut juga
proses fraksinasi. Di Kilang minyak distilasi
atmosferis ini disebut Crude Distilling Unit
( CDU ), sedangkan distilasi vakum sering disebut
High Vacuum Unit (HVU).

12
Pengertian Destilasi*
• Zat cair yang terdiri dari dua komponen
atau lebih yang masing – masing
komponen mempunyai titik didih berbeda,
dapat dipisahkan dengan proses distilasi,
• Destilasi adalah proses pemisahan
komponen-komponen berdasarkan
perbedaan titik didih.
• Zat yang lebih rendah titik didihnya disebut
komponen ringan, sedangkan yang lebih
tinggi disebut komponen berat.
13
• Kebiasaan di lapangan migas
• fraksinasi digunakan untuk destilasi dua
komponen .misalnya fraksinasi propana
dari butana yang disebut depropanasi
alatnya disebut depropanizer.
• Destilasi digunakan untuk destilasi multi
komponen. Misalnya untuk minyak bumi ,
Pengertian Destilasi*

• Peralatan utama proses distilasi disebut


kolom distilasi.
• Kolom distilasi inilah yang bertugas
memisahkan komponen ringan dan
komponen berat.
• Komponen ringan berupa uap akan naik
keatas keluar dari top kolom sedangkan
komponen berat berupa cairan keluar
dari dasar kolom.
kolom
15
Tekanan Uap
• Tekanan uap suatu cairan adalah tekanan
kesetimbangan yang ditimbulkan oleh
molekul-molekul uap yang meninggalkan
permukaan cairan dalam bejana tertutup.
• Pada kondisi setimbang ini kecepatan
penguapan sama dengan kecepatan
pengembunan uap.
uap

16
Tekanan Uap*
Uap
• Besarnya tekanan dari suatu zat cair
murni tergantung dari suhunya.
suhunya
• Makin tinggi suhu, makin besar tekanan
uapnya.
• Grafik tekanan uap dari beberapa
hidrokarbon ringan pada berbagai suhu
terlihat pada grafik 3.1

17
Tekanan Uap**
• Suhu dimana tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan diatas permukaannya
disebut titik didih.
didih
• Apabila tekanan di atas permukaan zat
cair tersebut sebesar 1 atmosfer, maka
suhu tersebut disebut titik didih normal.

18
Tekanan Uap ***
• Makin tinggi tekanan uap dari suatu zat
cair, makin mudah menguap, makin
rendah titik didihnya, demikian pula
berlaku sebaliknya.
• Vapour pressure (psia)

19
Grafik 3.1 Tekanan uap dari beberapa
hidrokarbon ringan pada berbagai suhu

20
Cara pemakaian grafik tekanan uap :
• Dari suhu yang diketahui ditarik garis keatas
memotong garis hidrokarbon tertentu kemudian
ditarik garis horizontal kekiri  dibaca tekanan
uap murni dari hidrokarbon tersebut.
• Catatan : Agar diperhatikan disini skala tekanan
uap (Psia) dalam skala logaritmis.(tidak linier)
• Contoh : Pada suhu 100 0 F, tekanan uap murni
dari :
– Propan = 200 Psia
– i-Butan = 80 Psia
– n-Butan = 55 Psia
21
HUKUM HUKUM CAMPURAN
GAS
Hukum Dalton :
• Tekanan campuran gas secara sederhana
merupakan jumlah tekanan masing masing gas
penyusunnya.
• Secara matematis
• P = PA + PB
• P = tekanan total
• PA , PB = tekanan uap kompone A dan tekanan
uap B dalam campuran
HUKUM HUKUM CAMPURAN
GAS
• Hukum Roult :
• “ Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh
tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut
yang terkandung dalam larutan ideal tersebut “
• Secara matematis :
• pi = pi o .Xi
• dengan pi = tekanan uap parsial komponen i
pi o = tekanan uap murni komonen i
Xi = fraksi mol. komponen i dalam campuran
• Ketika komponen dalam campuran telah
mencapai kesetimbangan, tekanan total
• Uap pada campuran dapat ditentukan
dengan menggabungkan hukum Roult
dengan hukum Dalton .menjadi
• P = poA XA + poB XB. +......
Tekanan Uap campuran
• Apabila dalam bejana berisi zat cair yang terdiri dari beberapa komponen,
maka tekanan uap yang timbul merupakan tekanan uap campuran.

• Contoh : Dalam tangki terdapat propan dan n-Butan cair pada suhu T dan
tekanan tangki P
• Pada kondisi campuran, tekanan uap absolut yang terukur (P) pada suhu T
merupakan tekanan total, yakni merupakan jumlah dari tekanan uap partial
C3 dan tekanan uap partial n-C4

• Tekanan uap partial PC3 = X C3 . P0 C3


Pn-C4 = XC4 . Po n-C4

• Tekanan total P = PC3 + Pn-C4

• P0 C3 = tekanan uap murni C3 pada suhu T, dibaca dari Grafik 4.1
• Po n-C4 = tekanan uap murni n-C4 pada suhu T, dibaca dari Grafik 4.1

25
Contoh

•Tangki horizontal berisi campuran propana dan n-butana cair terdiri atas 60
% vol propan dan 40 % n-butan vol. Suhu tangki 100 0 F. Hitunglah tekanan
absolut dari tangki tersebut.

•Catatn : untuk gas fraksi mol = fraksi volume.


•Tekanan absolut tangki = tekanan total
Tekanan total P = PC3 + Pn-C4
PC3 = X C3 . P0 C3
Pn-C4 = XC4 . Po n-C4

Pada suhu 100 0 F  P0 C3 = 200 Psia


Po n-C4 = 55 Psia

P = PC3 + Pn-C4 = (0,6)(200) + (0,4)(55)


= 142 Psia

26
Hubungan Tekanan Uap dengan Titik
Didih
• Zat cair akan mendidih apabila tekanan
uapnya sama dengan tekanan diatas
permukaan zat cair itu.
• Zat cair yang titik didihnya tinggi, 
tekanan uapnya rendah,
• sebaliknya zat cair yang titik didihnya
rendah  tekanan uapnya tinggi

27
Pengolahan minyak bumi
4.Distilasi
• Prinsip distilasi
• - memanaskan suatu cairan menjadi uap .
• proses ini disebut penguapan
(vaporization)
• - mendinginkan uap yang terbentuk
menjadi cairan kembali .
• Proses ini disebut sebagai pengembunan (
condensation).
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
DESTILASI
• Prinsip
• Pemanasan
• Cairan dipanaskan sampai mendidih
• Komponen yang mudah menguap,menguap lebih
dulu
• Komponen yang mudah menguap berada
• dalam uapnya
• Komponen yang sukar menguap sebagai residu
• Masing -masing dalam konsentrasi yang tinggi.
• Konsentrasi suatu komponen di dalam uap harus
berbeda dengan konsentrasinya di dalam residu .
Bila konsentrasinya sama maka distilasi tak dapat
dilakukan
Keadaan ini terjadi jika komponen mempunyai titik
didih yang sama atau berdekatan.
Bila keadaannya demikian dapat dilakukan ekstraksi
yang dilanjutkann dengan distilasi.
Prosesnya disebut distilasi ekstraksi.
Pemisahan komponen dengan distilasi tidak dapat
menghasilkan komponen dalam keadaan murni.

TIPE DESTILASI
Destilasi atmosferik
• Destilasi dengan tekanan atmosfir
dikenakan pada crude oil untuk
mendapatkan fraksi – fraksinya

• Distilasi vacuum
• Distilasi bertekanan
DISTILASI ATMOSFERIK
PROSES ALIR
- Crude yang sudah di “desalting” dipompakan melalui
pipa keserangkaian H.E.( heat exchanger ) . Sehingga
suhu mencapai 550oF (288oC) . dengan produk bawah

- Kmudian dipanaskan di dalam furnace shg suhu


mencapai 750oF ( 399oC) .

- Kmudian dialirkan ke flash drum, atmosferik .


dengan suhu 750oF , maka sebagian besar crude
teruapkan dan residu yang ada 10 - 20 %.

Vapor dialirkan ke fraksionator untuk dipisahkan sesuai


dengan range titik didihnya.
Sedangkan reisdu dikeluarkan melalui kolom bagian
bawah .
• Uap crude oil dari flash column masuk di
bagian bawah kolom dan mengalir keatas
bertemu dengan cairan dari reflux .
• Uap dengan titik didih rendah akan naik
ke bagian atas kolom kemudian
dikondensasikan di kondensor sebagai
produk atas.
• Ditampung di reflux drum.
• Dari atas kolom mengalir reflux yaitu
produk atas yang dikembalikan ke kolom .
Fungsi reflux adalah sebagai scrubing
yaitu untuk mengambil kembali komponen
dengan boiling point yang lebih tinggi dari
boiling point yang diinginkan.

• Reflux juga berfungsi untuk mengontrol


boiling point fraksi yang dikeluarkan dari
kolom
• Komponen yang lebih tinggi mengembun
dan turun kebawah untuk diambil sebagi
produk samping.
• Produk bawah sebagai residu dialirkan
untuk dipanaskan di reboiler untuk
menguapkan fraksi dengan titik didih diatas
residu yang masih
• terikut ke dalam residu. Pemans reboiler
menggunakan steam
• Bila suatu CDU tidak menggunakan flash
drum dan umpan langsung masuk ke
kolom destilasi maka tempat masuknya
umpan disebut feed zone .
• Dibagian bawah umpan disebut srtipping
zone .
• Sedangkan diatas feed disebut rectifiying
zone .
• Dari samping kolom ditarik produk , masuk
ke stripping kolom , diabntu steam untuk
merecovery fraksi yang lebih ringan dan
dikembalikan ke kolom.
• Kerosene striper ( opsional)
• Striper yang ada gasoli striper.
DISTILASI ATMOSFERIK
PRODUK
• Produk distilasi atmosfir crude oil sesuai
dengan range titik didihnya
• Produk atas ( top) produk : gas (C1-C4)
• Produk samping : range titik didih
• Naphtha - (C5-C9) 40- 150 oC
• Kerosene - (C10- C13) 150 – 180 oC
• Gasoil (C14-C16) 180 - 220 oC
• Produk bawah
• Residu 220 - 250 oC

Susunan peralatan utama proses
distilasi terlihat dalam Gambar 3.2

39
Gas

Reflux
Naphth

column
Distilation
a
steam

coloumn
Flash
Kerosen
e
steam

Gasoil (solar)

Furnace
H. Feed
E H.E crude oil
Resid
u Light
Gasoil

Gb.1.1. Diagram alir sederhana distilasi atmosfir crude oil


Peralatan distilasi
Peralatan untuk proses distilasi terdiri
dari:
dari
Heat exchanger
Dapur / Furnace
•Kolom / menara Distilasi
•Kondensor
•Akumulator / Refluks Drum
•Reboiler
41
DISTILASI ATMOSFERIK
PERALATAN UTAMA
1. HEAT EXCHANGER
Alat penukar panas, berbentuk shell and tube
Fungsi untuk pemanasan awal crude oil
Pemansnya adalah produk bawah yang
mempunyai suhu lebih tinggi dan untuk
disimpan perlu pendinginan.
Dengan demikian menghemat pemakaian bahan
bakar di furnace
Stationary Tube – sheet Exchanger
Disain HE tube adalah stationary tube sheet H.E
atau fixed H.E.
Bagian utama :
1.Shell
2. nozle dan tube sheet
3. Front and rear end dilengkapi dengan flange
dan dua channel.
4. Channel cover .
5.baffle.
2. Furnace atau dapur
Berfungsi untuk memanaskan crude oil
Oil di dalam tube.
Dapur secara umum terdiri dari ruang radiasi
, konveksi dan stack.

Pemanasnya menggunakan bahan bakar


fuel oil atau fuel gas yang dibakar dengan
alat burner di ruang radiasi.
panas radiasi memanaskan ruangan, tube
menjadi panas dan meindahkan panas nya
ke crude oil yang mengalir di dalamnya.
Furnace tipe kabin
• Gas hasil pembakaran memanskan ruang
radiasi , kemudian mengalir ke ruang
conveksi .
• Crude didalam tube dari H.E. Mengalir
masuk ke ruang konveksi Furnace untuk
pemanasan awal, dilanjutkan masuk ke
ruanf radiasi untuk pemansan lanjut
sehingga dicapai panas yang diinginkan.
DISTILASI ATMOSFERIK
PERALATAN UTAMA
3. FLASH COLUMN
• Kolom vertikal .
• Berupa kolom kosong .
• Berfungsi untuk menguapkan crude oil yang telah dipanskan di
furnace.
• 80 - 90 % crude oil teruapkan . Keluar di bagian atas dan dialirkan
ke kolom distilasi.
• Residu 10 -20 % keluar di bagian bawah.
• Kondisi operasi ;
• tekanan : 50 psi
• Temperatur : 300 oC
DISTILASI ATMOSFERIK
peralatan utama
4. KOLOM DISTILASI

• Kolom vertikal
• Berisi tray atau plate yang dilengkapi dengan alat kontak ;
• Buble cap tray ,sieve tray atau valve tray.

• Fungsi :
• Memisahkan crude oil menjadi fraksi – fraksinya .
• Peristiwa ini disebut sebagai fraksinasi.
Kolom Distilasi
• Fungsi : untuk memisahkan komponen
“ringan” dan komponen “berat “ yang
tercampur dalam umpan ( feed ).

• Komponen Ringan akan keluar dari bagian


atas kolom berupa uap, dan komponen
berat akan keluar lewat bagian bawah
kolom berupa cairan.
50
Kolom Distilasi*
Distilasi
• Kolom atau menara distilasi didalamnya
terdapat alat kontak pada umumnya
berupa tray.
tray
• Trays dan Plates
Kata "trays" dan"plates" penggunaanya
sering ditukar – tukar.

51
• Di dalam kolom distilasi ini feed yang
berupa uap akan naik kebagian atas
kolom,
kolom sedangkan sebagian lainya yang
berupa cairan akan bergerak turun ke
bagian bawah kolom,
kolom dan keduanya
akan bertemu di tray
Gambar 3.3
kolom Distilasi dan Tray

53
Kolom Distilasi**
Distilasi
• Jumlah tray bervariasi tergantung jenis
komponen yang akan dipisahkan dan tingkat
kemurnian produk yang dikehendaki.
• makin tinggi tingkat kemurniannya makin
banyak jumlah tray yang diperlukan,
sehingga kolom distilasi makin tinggi
• Sedangkan diameter kolom dipengaruhi
oleh jumlah umpan masuk kolom distilasi.
distilasi

54
Kolom Distilasi ***
• Di setiap tray inilah akan terjadi kontak
antara komponen ringan yang berada
dalam cairan yang turun kebawah dengan
komponen ringan yang berada dalam uap
yang naik keatas kolom.
• Demikian pula sebaliknya dalam kontak di
tray tadi fraksi berat yang terikut uap akan
mencair di tray dan bergabung dengan
cairan turun kebawah menuju tray di
bawahnya.
bawahnya
55
Beberapa jenis tray sebagai alat
kontak dalam Kolom Distilasi yakni :

1.Buble cup tray


2. Sieve tray
3. Valve tray

56
Buble cup tray
Ada beberapa desain tray , tetapi
yang umum digunakan adalah :
bubble cap tray
Mempunyai riser atau chimney yang
melampaui lubang . Dan cap yang
menutup riser – riser tersebut .Cap
dibaut sedemikian sehingga ada
ruang antara riser dan cap yang
menyebabkan dapat berlalunya
uap. Uap naik ke chimney dan dan
diarahkan oleh cap dan melalui
slot , kemudian bergelembung
( bubling) menembus liquid pada
tray.
• Fungsi dan kinerja buble cup tray
• Setiap tray dilengkapi dengan satu atau lebih
tube terbuka yang berfungsi untuk mengatur
tinggi cairan di dalam tray dan sebagai jalan
diembunkan di kumpulkan di tray dan
difraksinasi sebagai hasil samping.
• Sedangkan uap yang tak terembunkan naik ke
tray diatas nya untuk diembunkan kembali
menjadi produk dengan titik didih lebih rendah.
Dengan demikian uap volatile di scrube dan uap kurang
volatile yang mempunyai titik didih tinggi terembunkan dan
mengalir kebawah melalui pipa terbuka yang disebut sebagai
down comer.
• Produk dengan titik didih tinggi mengembun
mengalir kebawah bersama reflux sebagai produk
samping .
• Produk samping ditarik dari samping kolom , pada
fraksi kerosene, dilewatkan ke kerosene striper.
Uap keatas dikembalikan ke kolom , sedangkan
cairan dikeluarkan sebagai produk kerosene.
• Produk samping dengan titik didik lebih tinggi dari
kerosene ditarik ke striper gasoil kemudian gas
dikembalikan ke kolom dan cairan sebagai produk
samping gasoil.

Posisi valve sesuai sehingga jumlah
kerosene atau gasoil yang diinginkan bisa
didapat secara kontinyu.
• Sebagai contoh kerosene dan gasoil yang
sering disebut sebagai “tray cut”
• Jumlah dan posisi Tray dan buble cap
desain dipertimbangkan sesuai dengan
tujuan, jenis dan kondisi operasi.
Gambar 3.4. Jenis buble Tray

62
Kondensor
• Kondensor adalah alat perpindahan
panas yang berfungsi untuk
mengembunkan uap yang keluar dari
puncak kolom distilasi.
• Jenis media pendingin yang digunakan di
kondensor tergantung dew point dari uap
yang akan diembunkan pada kondisi
operasi tekanan kolom.

63
Gambar Kondensor Shell and Tube

64
Gambar .4.1 : Condenser Horizontal
Gambar 4.2 : Condenser
Vertikal

Gambar 4.2 : Condenser Vertikal


Jenis kondensor dilihat dari fase top
produk :
• kondensor total,
total semua uap keluar
kondensor berupa fase cair
• kondensor partial,
partial sebagian uap keluar
kondensor berupa cairan dan sebagian
lain tetap berupa uap /gas.

67
Akumulator

• Akumulator adalah bejana yang berfungsi untuk


menampung cairan yang keluar dari kondensor,
sekaligus sebagai separator yakni memisahkan
cairan dan uap/gas bila dipakai kondensor partial.
• Dari akumulator sebagian cairan dipompakan
kembali ke puncak kolom sebagai cairan reflux,
reflux
sebagian lagi di pompa ke tangki top produk.
• Fungsi reflux untuk mendinginkan suhu top
kolom sekaligus memurnikan top produk.

68
Gambar Acumulator/Separatpr 3
phase

69
Reboiler
• Reboiler adalah suatu alat perpindahan panas yang
berfungsi untuk mendidihkan kembali produk
bawah.
bawah
• Uap yang timbul dikembalikan ke bagian bawah
kolom, dengan tujuan agar top produk yang terikut
ke dalam produk bawah naik ke atas kolom dan
keluar bersama – sama produk atas.atas
• Dengan kata lain fungsi reboiler adalah untuk
memurnikan produk bawah.
bawah
• Sumber panas dari reboiler tersebut bermacam-
macam, tergantung dari titik didih bottom produk dan
media pemanas yang tersedia.

71
Contoh sumber panas Reboiler

•Api langsung , dari proses pembakaran


fuel.
•Steam,
Steam uap air yang dihasilkan boiler
•Hot oil,
oil minyak panas sebagai media
pemanas.

72
3 jenis reboiler yang sering
digunakan yakni :
• Thermo Syphon Reboiler
• Internal Reboiler
• Kettle type reboiler

73
Reboiler type Kettle

74
Reboiler Thermo Syphon dan
Internal

75
DISTILASI ATMOSFERIK
PERALATAN UTAMA
• Striper
• Kolom vertikal berisi tray
• Berfungsi untuk mempertajam spesifikasi
produk.
• Striping dibantu dengan steam yang
diinjeksikan ke dalam kolom.
• Produk kerosen atau gasoil yang masih
mengandung kondesan uap air , dikenakan
separasi untuk mendapatkan kerosennya.
DeSTILASI ATMOSFERIK
variabel operasi
• Variabel operasi yang mempengaruhi hasil
destilasi sesuai range titik didihnya
meliputi:
• - temperatur
• - tekanan
• - laju alir
DISTILASI ATMOSFERIK
variabel operasi
temperatur
• Temperatur puncak kolom naik
. Fraksi yang lebih berat ikut naik ke puncak kolom.
• FBP( end point) hasil puncak ( top produk ) naik.
• S.G dan warnanya juga bertambah.

• Temperatur dasar kolom naik


• IBP dan Flash point hasil dasar kolom naik ( bottom produk) naik .
• Dan sebaliknya.
DISTILASI ATMOSFERIK
variabel operasi
tekanan dan laju alir
• Jika tekanan di dalam kolom naik

• Maka Titik didih fraksi naik penguapan terhambat .


• Akibatnya FBP,SG dan warna distilat turun .
• Dan sebaliknya.

• Laju alir ( flow rate )


• Jika laju alir crude oil yang masuk dapur cepat, maka pemanasan kurang
sempurna dan hasil distilat berkurang.

• Jika laju alir terlalu rendah, maka terjadi aliran laminer, sehingga terbentuk
coke di dalam tube furnace.

• Akibatnya perpindahan panas berkurang ,sehingga terjadi pemanasan


setempat yang dapat menyebabkan kebocoran pada furnace tube.
DISTILASI ATMOSFERIK
variabel operasi
tinggi permukaan cairan
• Tinggi permukaan cairan pada dasar kolom
• Bila terlalu rendah akan mempengaruhi kerja pompa
( mengakibatkan kavitasi)
• Bila terlalu tinggi, fraksi yang seharusnya keluar dari dasar kolom
ikut keluar bersama produk samping ( side stream).

• Tinggi cairan di buble cup


• Jika terlalu tinggi maka uap dari bawah tidak mampu menembus
cairan sehingga fraksi ringan tidak mampu naik ke atas kolom.
• Bila terlalu rendah maka uap fraksi berat belum sempat
terembunkan secara sempurna, akibatnya fraksi berat ikut keatas.
• optimum tinggi cairan 60% tinggi buble cap dan bisa mengalir ke
bawah .
DISTILASI ATMOSFERIK
pengendalian operasi
temperatur
• Temperatur puncak kolom (top column)

• makin tinggi temperatur puncak makin tinggi yield ( hasil).


• End point, SG dan warna yield ,makin tinggi.

• Pengendalian temperatur puncak dengan mengatur besar kecilnya reflux ke


puncak kolom.

• Temperatur dasar kolom ( bottom column).


• Makin tinggi temperatur dasar , produk dasar rendah.
• IBP dan Flash point makin tinggi.

• Pengendalian temperatur dasar kolom dikendalikan dengan mengatur


pemanasan pada aliran reboiler.
DISTILASI ATMOSFERIK
pengendalian operasi
temperatur
• Temperatur withdrawal plate
• Withdrawal plate atau tray adalah tray dimana produk
samping dikeluarkan .
• Makin tinggi temperatur withdrawal makin tinggi end
point.
• Temperatur withdrawal dikendalikan dengan mengatur
airan produk samping yang ditarik.

• Makin banyak produk yang ditarik, maka internal


reflux(cairan yang mengalir ke tray di bawahnya),makin
sedikit. Akibatnya pendinginan uap yang ditarik
dibawahnya berkurang, sehingga temperatur withdrawal
lebih tinggi.
DISTILASI ATMOSFERIK
pengendalian operasi
tekanan
• Tekanan di dalam kolom distilasi
• Tekanan di reflux accumulator mengontrol tekanan di
dalam puncak kolom.
• Tekanan di dalam puncak kolom mengontrol tekanan di
setiap titik sepanjang kolom distilasi, termasuk flash
zone.
• Tekanan di dalam flash zone mengontrol temperatur
crude oil yang keluar dari dapur.

• Tekanan reflux accumulator di kontrol dengan control


valve dipasang pada aliran gas yang tidak mengembun.
DISTILASI ATMOSFERIK
gangguan
• Flooding
• Kolom fraksinasi dikatakan flooding bila sekelompok atau beberapa kelompok tray
• Yang terisi penuh cairan
• Akibat flooding pemisahan tidak terjadi .
• Effisiensi kolom turun
• Mutu produk turun.
• Penyebab flooding , banyaknya uap atau cairan yang mengalir ke kolom lebih
banyak.
• Gejala – gejala adanya fooding :
• Pressure dropp naik (lebih tinggi dari keadaan normalnya)
• Tekanan pada puncak kolom berfluktuasi.
• Gradien temperatur pada kolom yang mengalami flooding turun( lebih kecil dari keadaan
normalnya)
• Cara Mengatasi flooding :
• Menurunkan kecepatan uap
• Mengurangi kecepatan aliran zat cair.


• High Level
• Adalah permukaan cairan yang terlalu tinggi pada dasar kolom.
• Effisiensi turun
• Mutu produk turun
• Penyebab high level adalah banyaknya cairan yang masuk kolom,
sedangkan yang keluar sedikit.

• Gejala –gejala :
• - presure drop di dalam lebih tinggi dari pada kondisi normal
• Effisiensi kolom dan mutu produk turun.
• cara mengatasinya :
• Mengurangi cairan masuk dan atau menambah aliran keluar.
• Dry tray.
• Tray disebut kering apabila diatas tray tidak terdapat cairan sama
sekali, sehingga tidak terjadi pemisahan fraksi.
• Penyebab terjadinya dray tray:
• - penarikan produk samping yang berlebihan dari sebuah tray ,yang
menyebabkan tray dibawahnya kering.
• Bila uap yang terlalu panas memasuki kolom sebagai umpan.
• gejala terjadinya dray tray:
• Presure drop di dalam kolom lebih rendah daripada pressure drop
pada kondisi normal.
• Gradien suhu pada kelompok tray kering menurun.( lebih rendah
daripada kondisi normal).
• Cara mengatasi :
• Mengurangi banyaknya produk samping yang diatrik apabila dry
tray terletak tepat di bawh draw off point.
• Dray tray yang disebabkan oleh uap terlalu panas dapat terjadi
tepat diatas feed tray.

• Cara mengatasi:
• Menurunkan suhu umpan
• Memperbesar aliran reflux yang menuju ke bagian tray yang kering.
• Trapped water( air yang terperangkap) .
• Air dapat masuk ke dalam kolom bersama sama umpan.
• Air yang terperangkap di dalam tray selama suhu tray lebih rendah dari
pada titik didih air pada tekanan operasi.

• Penyebab terjadinya traped water, umpan banyak mengandung air dan


suhu pada beberapa tray lebih rendah dari pada titik didih air pada tekanan
operasi.
• Gejala – gejala terjadinya trapped water, beberapa tray yang terisi air tidak
mempunyai gradien suhu.

• Cara mengatasinya:
• - menaikkan suhu puncak kolom perlahan-lahan sehingga air yang
terperangkap dapat meninggalkan kolom bersama top produk.
• Menurunkan suhu dasar kolom sehingga air yang terperangkap dapat
meninggalkan kolom bersama produk.
• Up set tray( tray yang terbalik )
• Yaitu keadaan dimana tray tidak dapat melangsungkan kontak antara
uap dan cairan.

• Penyebabnya:
• Kecepatan uap yang mendadak tinggi .
• Pengeluaran “ trapped water” dilakukan dengan kenaikkan suhu yang
mendadak tinggi.
• Bila pelaksanaan start up kurang baik, air yang masih tersisa di dalam
tray pada saat “ turn around” dapat menyebabkan tray terbalik karena
pemansan yang terlalu cepat.

• Gejala – gejalanya:
• - pressure drop di dalam kolom turun.
• Gradien suhu pada tray yang terbalik turun ( lebih rendah dari pada
gradien suhu pada kondisi normal)
• Kehabisan atau kekuarangan air pendingin
• Jika overhead kekurangan atau kehabisan air pendingin
karena kegagalan pompa, maka jumlah reflux
berkurang, akibatnya suhu puncak kolom naik dan top
produk terlalu berat.

• Cara mengatasi :
• Mengurangi panas yang masuk dengan segera ,
• Jika kolom tersebut mempunyai reboiler, maka masukan
panas ke dalam reboiler harus dikurangi.
• Jika kolom tersebut tidak mempunyai reboiler, maka
masukan panas dapat dikurangi dengan menurunkan
suhu umpan.
• Kehilangan panas.
• Jika panas yang masuk ke dalam kolom berkurang, maka panas yang meninggalkan
kolom juga harus dikurangi.
• Sebab –sebab kehilangan panas.
• Kegagalan tekanan steam yang memanasi umpan.
• Kegagalan suplai minyak panas ke dalam H.E atau reboiler.
• Jika suplai fuel oil dan fuel gas ke dalam furnace berkurang, sebagian dari burner
harus dimatikan.
• Berkurangnya panas dari furnace menyebabkan penurunan panas di dalam umpan.
• Panas dapat dipertahankan di dalam kolom dengan mengurangi banyaknya reflux
yang dikembalikan ke dalam kolom.
• Jika suplai panas berkurang, keseimbangan antara panas yang masuk ke dalam
kolom dan panas yang meninggalkan kolom harus dipertahankan.
• Suhu kolom harus di jaga se normal mungkin.
• Kenaikkan atau penurunan suhu yang mengejut di dalam kolom dapat merusak
peralatan.

• Plugged out ( lubang keluar yang tersumbat)
• Terdapatnya kotoran di dalam kolom disebabkan oleh :
• Adanya kotoran dan endapan ( dirt and sediment) yang masuk bersama
umpan.
• Terbentuknya kerak dan arang ( scale dan coke) selama proses berlangsung.
• Kotoran –kotoran tersebut terdapat di dalam aliran produk yang keluar dari
kolom, saringan keluar (out let screen), valve dan pipa dapat tersumbat oleh
kotoran.
• Penyumbatan tersebut dapat diatasi dengan blow down.
• Blow down dapat dilakukan dengan manaikknan pressure dropp ke jurusan
mana cairan mengalir, sehingga dapat mempercepat aliran.
• Penambahan kecepatan aliran dapat melepaskan kotoran yang menyumbat.
– Apabila blowdown justru menambah lekatnya kotoran,maka blow back
perlu dicoba, dengan menaikan tekanan ke arah yang berlawanan dengan
arah aliran umpan.
– Bila blow down maupun blow back tidak berhasil maka bagian yang
tersumbat dapat dibersihkan secara mekanik .
Latihan Soal -4-Distilasi

1. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan :


a. Proses distilasi
b. Tekanan uap
c. Tekanan uap partiil
d. Jelaskan hubungan antara tekanan uap dengan titik didih cairan
2. Tangki berisi cairan hidrokarbon yang terdiri atas propan 40 %, i-butan 25 % dan
n-butan 35 %.
a. Hitunglah tekanan absolut dari tangki pada pagi hari (suhu 80 0 F) dan siang hari (suhu 140 0 F).
b. Berapakah tekanan tangki yang terbaca dari manometer pada pagi hari (suhu 80 0F) dan siang hari (suhu
140 0 F).
4. Jelaskan fungsi dari peralatan berikutn ini :
a. Kolom atau menara distilasi b. Kondensor c. Overhead Separator
5.Salah satu variable operasi dari distilasi adalah suhu operasi kolom. Jelaskan dampaknya bila :
– Suhu puncak kolom terlalu tinggi, variable lainya tetap
– Suhun Bottom kolom terlalu rendah, variable lainya tetap
6. Jelaskan fungsi Reflux dalam kolom distilasi, dan apakah dampaknya bila reflx terlalu kecil dari kebutuhan nomal.
7. Dilihat dari tekanan operasinya ada 3 macam kolom distilasi. Sebutkan dan berikan masing – masing contoh
umpannya.
8. Jelaskan fungsi dari kolom Kero stripper
9. Jelaskan cara mendapatkan tekanan vakum pada kolom distilasi vakum
10. Jelaskan apakah fungsi air pendingin pada sistem steam jet ejector
11. Jelaskan fungsi dari minyak pelumas
12. Jelaskan jenis – jenis proses untuk meningkatkan kualitas dari lube base oil.

93

Anda mungkin juga menyukai