• SRI LESTARI
• 0813 73505049
PRODUK MINYAK BUMI
• LPG , lp untuk vehicle ,
• MOGAS, naftha , range boiling 40 – 150 oC
• AVGAS, naftha
• AVTUR, kerosene
• KEROSENE, 150 - 250 oC
• MINYAK DIESEL, 250 - 300
• MINYAK BAKAR RESIDU > 300
• MINYAK PELUMAS
• MINYAK GEMUK ( grease)
• MALAM (WAX)
• ASPAL
• Green coke
• BAHAN – BAHAN PETRO KIMIA
PENGOLAHAN DASAR
• 4 ( empat ) Pengolahan dasar Minyak dan Gas Bumi
• 1. Separasi (primery process)
• - separasi berdasarkan berat jenisnya (separasi padat cair, gas cair)
• – pemisahan hidrokarbon secara fisika berdasar temperatur titik tidihny (Distilasi,
fraksinasi )
• 2. Conversi ( secondary process)
• - mengubah senyawa hidrokarbon melalui reaksi kimia
• untuk mendapatkan produk yang mempunyai nilai lebih ( Cracking, Alkilasi,
reforming )
• 3. Blending
• - mencampur produk, mengolah menjadi hasil yang diinginkan ( misal
• blending gasolin angka oktana 80 dengan bensin angka oktana 98)
• 4. Treating
• - menghilangkan kandungan di dalam suatu produk yang tidak diinginkan
• keberadaannya karena mengganggu ( H2S,CO2 removal )
•
Oleh
Sri lestari
081 575 121 994
srilestari.2009@yahoo.com
11
Pengantar Distilasi*
• Pemisahan fraksi – fraksi dari crude oil ini
dilakukan dengan proses distilasi yang tekanan
operasinya atmosferis.
atmosferis Proses distilasi ini disebut
distilasi atmosferis, yakni proses distilasi dimana
tekanan operasi dari kolom distilasi sekitar satu
atmosfer, atau tekanannya sesuai dengan
tekanan udara luar yang normal.
• Oleh sebab itu proses distilasi ini disebut juga
proses fraksinasi. Di Kilang minyak distilasi
atmosferis ini disebut Crude Distilling Unit
( CDU ), sedangkan distilasi vakum sering disebut
High Vacuum Unit (HVU).
12
Pengertian Destilasi*
• Zat cair yang terdiri dari dua komponen
atau lebih yang masing – masing
komponen mempunyai titik didih berbeda,
dapat dipisahkan dengan proses distilasi,
• Destilasi adalah proses pemisahan
komponen-komponen berdasarkan
perbedaan titik didih.
• Zat yang lebih rendah titik didihnya disebut
komponen ringan, sedangkan yang lebih
tinggi disebut komponen berat.
13
• Kebiasaan di lapangan migas
• fraksinasi digunakan untuk destilasi dua
komponen .misalnya fraksinasi propana
dari butana yang disebut depropanasi
alatnya disebut depropanizer.
• Destilasi digunakan untuk destilasi multi
komponen. Misalnya untuk minyak bumi ,
Pengertian Destilasi*
16
Tekanan Uap*
Uap
• Besarnya tekanan dari suatu zat cair
murni tergantung dari suhunya.
suhunya
• Makin tinggi suhu, makin besar tekanan
uapnya.
• Grafik tekanan uap dari beberapa
hidrokarbon ringan pada berbagai suhu
terlihat pada grafik 3.1
17
Tekanan Uap**
• Suhu dimana tekanan uap zat cair sama
dengan tekanan diatas permukaannya
disebut titik didih.
didih
• Apabila tekanan di atas permukaan zat
cair tersebut sebesar 1 atmosfer, maka
suhu tersebut disebut titik didih normal.
18
Tekanan Uap ***
• Makin tinggi tekanan uap dari suatu zat
cair, makin mudah menguap, makin
rendah titik didihnya, demikian pula
berlaku sebaliknya.
• Vapour pressure (psia)
19
Grafik 3.1 Tekanan uap dari beberapa
hidrokarbon ringan pada berbagai suhu
20
Cara pemakaian grafik tekanan uap :
• Dari suhu yang diketahui ditarik garis keatas
memotong garis hidrokarbon tertentu kemudian
ditarik garis horizontal kekiri dibaca tekanan
uap murni dari hidrokarbon tersebut.
• Catatan : Agar diperhatikan disini skala tekanan
uap (Psia) dalam skala logaritmis.(tidak linier)
• Contoh : Pada suhu 100 0 F, tekanan uap murni
dari :
– Propan = 200 Psia
– i-Butan = 80 Psia
– n-Butan = 55 Psia
21
HUKUM HUKUM CAMPURAN
GAS
Hukum Dalton :
• Tekanan campuran gas secara sederhana
merupakan jumlah tekanan masing masing gas
penyusunnya.
• Secara matematis
• P = PA + PB
• P = tekanan total
• PA , PB = tekanan uap kompone A dan tekanan
uap B dalam campuran
HUKUM HUKUM CAMPURAN
GAS
• Hukum Roult :
• “ Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh
tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut
yang terkandung dalam larutan ideal tersebut “
• Secara matematis :
• pi = pi o .Xi
• dengan pi = tekanan uap parsial komponen i
pi o = tekanan uap murni komonen i
Xi = fraksi mol. komponen i dalam campuran
• Ketika komponen dalam campuran telah
mencapai kesetimbangan, tekanan total
• Uap pada campuran dapat ditentukan
dengan menggabungkan hukum Roult
dengan hukum Dalton .menjadi
• P = poA XA + poB XB. +......
Tekanan Uap campuran
• Apabila dalam bejana berisi zat cair yang terdiri dari beberapa komponen,
maka tekanan uap yang timbul merupakan tekanan uap campuran.
• Contoh : Dalam tangki terdapat propan dan n-Butan cair pada suhu T dan
tekanan tangki P
• Pada kondisi campuran, tekanan uap absolut yang terukur (P) pada suhu T
merupakan tekanan total, yakni merupakan jumlah dari tekanan uap partial
C3 dan tekanan uap partial n-C4
25
Contoh
•Tangki horizontal berisi campuran propana dan n-butana cair terdiri atas 60
% vol propan dan 40 % n-butan vol. Suhu tangki 100 0 F. Hitunglah tekanan
absolut dari tangki tersebut.
26
Hubungan Tekanan Uap dengan Titik
Didih
• Zat cair akan mendidih apabila tekanan
uapnya sama dengan tekanan diatas
permukaan zat cair itu.
• Zat cair yang titik didihnya tinggi,
tekanan uapnya rendah,
• sebaliknya zat cair yang titik didihnya
rendah tekanan uapnya tinggi
27
Pengolahan minyak bumi
4.Distilasi
• Prinsip distilasi
• - memanaskan suatu cairan menjadi uap .
• proses ini disebut penguapan
(vaporization)
• - mendinginkan uap yang terbentuk
menjadi cairan kembali .
• Proses ini disebut sebagai pengembunan (
condensation).
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
DESTILASI
• Prinsip
• Pemanasan
• Cairan dipanaskan sampai mendidih
• Komponen yang mudah menguap,menguap lebih
dulu
• Komponen yang mudah menguap berada
• dalam uapnya
• Komponen yang sukar menguap sebagai residu
• Masing -masing dalam konsentrasi yang tinggi.
• Konsentrasi suatu komponen di dalam uap harus
berbeda dengan konsentrasinya di dalam residu .
Bila konsentrasinya sama maka distilasi tak dapat
dilakukan
Keadaan ini terjadi jika komponen mempunyai titik
didih yang sama atau berdekatan.
Bila keadaannya demikian dapat dilakukan ekstraksi
yang dilanjutkann dengan distilasi.
Prosesnya disebut distilasi ekstraksi.
Pemisahan komponen dengan distilasi tidak dapat
menghasilkan komponen dalam keadaan murni.
•
TIPE DESTILASI
Destilasi atmosferik
• Destilasi dengan tekanan atmosfir
dikenakan pada crude oil untuk
mendapatkan fraksi – fraksinya
• Distilasi vacuum
• Distilasi bertekanan
DISTILASI ATMOSFERIK
PROSES ALIR
- Crude yang sudah di “desalting” dipompakan melalui
pipa keserangkaian H.E.( heat exchanger ) . Sehingga
suhu mencapai 550oF (288oC) . dengan produk bawah
39
Gas
Reflux
Naphth
column
Distilation
a
steam
coloumn
Flash
Kerosen
e
steam
Gasoil (solar)
Furnace
H. Feed
E H.E crude oil
Resid
u Light
Gasoil
• Kolom vertikal
• Berisi tray atau plate yang dilengkapi dengan alat kontak ;
• Buble cap tray ,sieve tray atau valve tray.
• Fungsi :
• Memisahkan crude oil menjadi fraksi – fraksinya .
• Peristiwa ini disebut sebagai fraksinasi.
Kolom Distilasi
• Fungsi : untuk memisahkan komponen
“ringan” dan komponen “berat “ yang
tercampur dalam umpan ( feed ).
51
• Di dalam kolom distilasi ini feed yang
berupa uap akan naik kebagian atas
kolom,
kolom sedangkan sebagian lainya yang
berupa cairan akan bergerak turun ke
bagian bawah kolom,
kolom dan keduanya
akan bertemu di tray
Gambar 3.3
kolom Distilasi dan Tray
53
Kolom Distilasi**
Distilasi
• Jumlah tray bervariasi tergantung jenis
komponen yang akan dipisahkan dan tingkat
kemurnian produk yang dikehendaki.
• makin tinggi tingkat kemurniannya makin
banyak jumlah tray yang diperlukan,
sehingga kolom distilasi makin tinggi
• Sedangkan diameter kolom dipengaruhi
oleh jumlah umpan masuk kolom distilasi.
distilasi
54
Kolom Distilasi ***
• Di setiap tray inilah akan terjadi kontak
antara komponen ringan yang berada
dalam cairan yang turun kebawah dengan
komponen ringan yang berada dalam uap
yang naik keatas kolom.
• Demikian pula sebaliknya dalam kontak di
tray tadi fraksi berat yang terikut uap akan
mencair di tray dan bergabung dengan
cairan turun kebawah menuju tray di
bawahnya.
bawahnya
55
Beberapa jenis tray sebagai alat
kontak dalam Kolom Distilasi yakni :
56
Buble cup tray
Ada beberapa desain tray , tetapi
yang umum digunakan adalah :
bubble cap tray
Mempunyai riser atau chimney yang
melampaui lubang . Dan cap yang
menutup riser – riser tersebut .Cap
dibaut sedemikian sehingga ada
ruang antara riser dan cap yang
menyebabkan dapat berlalunya
uap. Uap naik ke chimney dan dan
diarahkan oleh cap dan melalui
slot , kemudian bergelembung
( bubling) menembus liquid pada
tray.
• Fungsi dan kinerja buble cup tray
• Setiap tray dilengkapi dengan satu atau lebih
tube terbuka yang berfungsi untuk mengatur
tinggi cairan di dalam tray dan sebagai jalan
diembunkan di kumpulkan di tray dan
difraksinasi sebagai hasil samping.
• Sedangkan uap yang tak terembunkan naik ke
tray diatas nya untuk diembunkan kembali
menjadi produk dengan titik didih lebih rendah.
Dengan demikian uap volatile di scrube dan uap kurang
volatile yang mempunyai titik didih tinggi terembunkan dan
mengalir kebawah melalui pipa terbuka yang disebut sebagai
down comer.
• Produk dengan titik didih tinggi mengembun
mengalir kebawah bersama reflux sebagai produk
samping .
• Produk samping ditarik dari samping kolom , pada
fraksi kerosene, dilewatkan ke kerosene striper.
Uap keatas dikembalikan ke kolom , sedangkan
cairan dikeluarkan sebagai produk kerosene.
• Produk samping dengan titik didik lebih tinggi dari
kerosene ditarik ke striper gasoil kemudian gas
dikembalikan ke kolom dan cairan sebagai produk
samping gasoil.
•
Posisi valve sesuai sehingga jumlah
kerosene atau gasoil yang diinginkan bisa
didapat secara kontinyu.
• Sebagai contoh kerosene dan gasoil yang
sering disebut sebagai “tray cut”
• Jumlah dan posisi Tray dan buble cap
desain dipertimbangkan sesuai dengan
tujuan, jenis dan kondisi operasi.
Gambar 3.4. Jenis buble Tray
62
Kondensor
• Kondensor adalah alat perpindahan
panas yang berfungsi untuk
mengembunkan uap yang keluar dari
puncak kolom distilasi.
• Jenis media pendingin yang digunakan di
kondensor tergantung dew point dari uap
yang akan diembunkan pada kondisi
operasi tekanan kolom.
63
Gambar Kondensor Shell and Tube
64
Gambar .4.1 : Condenser Horizontal
Gambar 4.2 : Condenser
Vertikal
67
Akumulator
68
Gambar Acumulator/Separatpr 3
phase
69
Reboiler
• Reboiler adalah suatu alat perpindahan panas yang
berfungsi untuk mendidihkan kembali produk
bawah.
bawah
• Uap yang timbul dikembalikan ke bagian bawah
kolom, dengan tujuan agar top produk yang terikut
ke dalam produk bawah naik ke atas kolom dan
keluar bersama – sama produk atas.atas
• Dengan kata lain fungsi reboiler adalah untuk
memurnikan produk bawah.
bawah
• Sumber panas dari reboiler tersebut bermacam-
macam, tergantung dari titik didih bottom produk dan
media pemanas yang tersedia.
71
Contoh sumber panas Reboiler
72
3 jenis reboiler yang sering
digunakan yakni :
• Thermo Syphon Reboiler
• Internal Reboiler
• Kettle type reboiler
73
Reboiler type Kettle
74
Reboiler Thermo Syphon dan
Internal
75
DISTILASI ATMOSFERIK
PERALATAN UTAMA
• Striper
• Kolom vertikal berisi tray
• Berfungsi untuk mempertajam spesifikasi
produk.
• Striping dibantu dengan steam yang
diinjeksikan ke dalam kolom.
• Produk kerosen atau gasoil yang masih
mengandung kondesan uap air , dikenakan
separasi untuk mendapatkan kerosennya.
DeSTILASI ATMOSFERIK
variabel operasi
• Variabel operasi yang mempengaruhi hasil
destilasi sesuai range titik didihnya
meliputi:
• - temperatur
• - tekanan
• - laju alir
DISTILASI ATMOSFERIK
variabel operasi
temperatur
• Temperatur puncak kolom naik
. Fraksi yang lebih berat ikut naik ke puncak kolom.
• FBP( end point) hasil puncak ( top produk ) naik.
• S.G dan warnanya juga bertambah.
• Jika laju alir terlalu rendah, maka terjadi aliran laminer, sehingga terbentuk
coke di dalam tube furnace.
•
• High Level
• Adalah permukaan cairan yang terlalu tinggi pada dasar kolom.
• Effisiensi turun
• Mutu produk turun
• Penyebab high level adalah banyaknya cairan yang masuk kolom,
sedangkan yang keluar sedikit.
• Gejala –gejala :
• - presure drop di dalam lebih tinggi dari pada kondisi normal
• Effisiensi kolom dan mutu produk turun.
• cara mengatasinya :
• Mengurangi cairan masuk dan atau menambah aliran keluar.
• Dry tray.
• Tray disebut kering apabila diatas tray tidak terdapat cairan sama
sekali, sehingga tidak terjadi pemisahan fraksi.
• Penyebab terjadinya dray tray:
• - penarikan produk samping yang berlebihan dari sebuah tray ,yang
menyebabkan tray dibawahnya kering.
• Bila uap yang terlalu panas memasuki kolom sebagai umpan.
• gejala terjadinya dray tray:
• Presure drop di dalam kolom lebih rendah daripada pressure drop
pada kondisi normal.
• Gradien suhu pada kelompok tray kering menurun.( lebih rendah
daripada kondisi normal).
• Cara mengatasi :
• Mengurangi banyaknya produk samping yang diatrik apabila dry
tray terletak tepat di bawh draw off point.
• Dray tray yang disebabkan oleh uap terlalu panas dapat terjadi
tepat diatas feed tray.
• Cara mengatasi:
• Menurunkan suhu umpan
• Memperbesar aliran reflux yang menuju ke bagian tray yang kering.
• Trapped water( air yang terperangkap) .
• Air dapat masuk ke dalam kolom bersama sama umpan.
• Air yang terperangkap di dalam tray selama suhu tray lebih rendah dari
pada titik didih air pada tekanan operasi.
• Cara mengatasinya:
• - menaikkan suhu puncak kolom perlahan-lahan sehingga air yang
terperangkap dapat meninggalkan kolom bersama top produk.
• Menurunkan suhu dasar kolom sehingga air yang terperangkap dapat
meninggalkan kolom bersama produk.
• Up set tray( tray yang terbalik )
• Yaitu keadaan dimana tray tidak dapat melangsungkan kontak antara
uap dan cairan.
• Penyebabnya:
• Kecepatan uap yang mendadak tinggi .
• Pengeluaran “ trapped water” dilakukan dengan kenaikkan suhu yang
mendadak tinggi.
• Bila pelaksanaan start up kurang baik, air yang masih tersisa di dalam
tray pada saat “ turn around” dapat menyebabkan tray terbalik karena
pemansan yang terlalu cepat.
• Gejala – gejalanya:
• - pressure drop di dalam kolom turun.
• Gradien suhu pada tray yang terbalik turun ( lebih rendah dari pada
gradien suhu pada kondisi normal)
• Kehabisan atau kekuarangan air pendingin
• Jika overhead kekurangan atau kehabisan air pendingin
karena kegagalan pompa, maka jumlah reflux
berkurang, akibatnya suhu puncak kolom naik dan top
produk terlalu berat.
• Cara mengatasi :
• Mengurangi panas yang masuk dengan segera ,
• Jika kolom tersebut mempunyai reboiler, maka masukan
panas ke dalam reboiler harus dikurangi.
• Jika kolom tersebut tidak mempunyai reboiler, maka
masukan panas dapat dikurangi dengan menurunkan
suhu umpan.
• Kehilangan panas.
• Jika panas yang masuk ke dalam kolom berkurang, maka panas yang meninggalkan
kolom juga harus dikurangi.
• Sebab –sebab kehilangan panas.
• Kegagalan tekanan steam yang memanasi umpan.
• Kegagalan suplai minyak panas ke dalam H.E atau reboiler.
• Jika suplai fuel oil dan fuel gas ke dalam furnace berkurang, sebagian dari burner
harus dimatikan.
• Berkurangnya panas dari furnace menyebabkan penurunan panas di dalam umpan.
• Panas dapat dipertahankan di dalam kolom dengan mengurangi banyaknya reflux
yang dikembalikan ke dalam kolom.
• Jika suplai panas berkurang, keseimbangan antara panas yang masuk ke dalam
kolom dan panas yang meninggalkan kolom harus dipertahankan.
• Suhu kolom harus di jaga se normal mungkin.
• Kenaikkan atau penurunan suhu yang mengejut di dalam kolom dapat merusak
peralatan.
•
• Plugged out ( lubang keluar yang tersumbat)
• Terdapatnya kotoran di dalam kolom disebabkan oleh :
• Adanya kotoran dan endapan ( dirt and sediment) yang masuk bersama
umpan.
• Terbentuknya kerak dan arang ( scale dan coke) selama proses berlangsung.
• Kotoran –kotoran tersebut terdapat di dalam aliran produk yang keluar dari
kolom, saringan keluar (out let screen), valve dan pipa dapat tersumbat oleh
kotoran.
• Penyumbatan tersebut dapat diatasi dengan blow down.
• Blow down dapat dilakukan dengan manaikknan pressure dropp ke jurusan
mana cairan mengalir, sehingga dapat mempercepat aliran.
• Penambahan kecepatan aliran dapat melepaskan kotoran yang menyumbat.
– Apabila blowdown justru menambah lekatnya kotoran,maka blow back
perlu dicoba, dengan menaikan tekanan ke arah yang berlawanan dengan
arah aliran umpan.
– Bila blow down maupun blow back tidak berhasil maka bagian yang
tersumbat dapat dibersihkan secara mekanik .
Latihan Soal -4-Distilasi
93