PEMISAHAN DENGAN
METODE DESTILASI
(1)
3
Pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih (fasa
cair menjadi fasa gas) pada tekanan tertentu
Bila suhu (t) dinaikkan, tekanan uap (p) akan naik
4
Bila titik didih tercapai, tekanan uap
campuran sama dengan tekanan atmosfir &
suhu relatif konstan
Fasa cair dan fasa gas akan setimbang
(Cairan yang setimbang dengan uapnya
pada suhu tetentu memiliki komposisi
yang berbeda)
Terjadi transfer massa komponen dari fasa
cair ke fasa gas
Tekanan uap parsial komponen akan
mengikuti Hukum Raoult
5
Untuk memahami proses destilasi perlu diketahui
hubungan titik didih atau tekanan uap dari
campuran senyawa beserta komposisinya, misal
Campuran Biner
7
Hubungan komposisi uap, tekann uap dan
komposisi dalam keadaan cair pada tekanan tetap
Jika xA = fraksi mol A dan xB = fraksi mol B dalam keadaan
fasa cair, serta YA = fraksi mol A dan YB = fraksi mol B dalam
fasa uap, maka hubungan antara tekanan parsial dengan
komposisi adalah:
PA PB
=Y A dan =Y B
Pt Pt
Dengan hubungan ini dapat ditulis perbandingan antara PA
dengan PB adalah:
P A Y A X A P0 XAA
= = =α
PB Y B X B P 0
XBB
1) Campuran senyawa biner yang
mengandung heksana dan heptana
dengan perbandingan 54:46 % mol
mempunyai titik didih campuran 80oC.
Apabila diketahui po heksana dan heptana
berturut-turut adalah 1050 torr dan 427
torr (1 torr = 1 mmHg):
a) Hitung berapa komposisi uap masing-
masing komponen
b) Hitung komposisi, bila kondensat hasil
destilasi (a), didestilasi kembali
9
a) Komposisi uap :
pheks = 0,54 x 1050 torr = 560,0 torr
phept = 0,46 x 427 torr = 196,42 torr
pt = (560,0 + 196,42) torr = 763,42 torr
% mol Heksana = 560,0/763,42 x 100% = 74,27%
mol
% mol Pentana = 196,42/763,42 x 100% = 25,73%
mol
b) Komposisi uap bila destilat (a) didestilasi ulang:
pheks = 0,7427 x 1050 torr = 779,83 torr
phept = 0,2573 x 427 torr = 109,82 torr
pt = (779,83 +109,82) torr = 889,65 torr
% mol Heksana = 779,83 /889,65 x 100% = 87,6%
mol
% mol Pentana = 109,82 /889,65 x 100% = 12,4% mol
10
Beberapa jenis destilasi yang dipergunakan
dalam analisis pemisahan adalah:
1) Destilasi Sederhana (Simple Distillation)
2) Destilasi Bertingkat (Fractional Distillation
3) Destilasi Uap (Steam Distillation)
4) Destilasi Vakum (Vacuum Distillation)
5) Destilasi Molekuler (Moleculer Distillation)
11
Disebut Destilasi Sederhana karena
menggunakan peralatan destilasi yang
sederhana
Destilasi sederhana dipergunakan untuk
Memurnikan larutan yang stabil pada titik
didihnya
Memisahkan komponen dengan Td
besar (= 70-80oC)
Contoh: pemisahan Anilin (184oC) dari
Eter (35oC)
Contoh lain? (lihat Td)
12
Destilasi Sederhana
Agar destilasi sederhana dapat berfungsi
optimal dalam pemisahan campuran,
beberapa hal yang menjadi pertimbangan:
Perbedaan titik didih komponen 80 oC atau lebih
Bila ketidakmurnian hanya sedikit, misalnya
10% atau lebih rendah
Bila satu atau beberapa komponen tersebut
tidak akan terdestilasi karena sukar menguap
(misalnya garam dalam air, atau gula dalam air)
Destilasi sederhana dilengkapi peralatan:
Boiler, Kondensor, Termometer, Boiling chip
dan Penampung
Termometer
kondensor
Still Head
Wadah boiler
Wadah
Masuk/keluar air penampung
21
Pada suhu T2, dalam plat kedua terdapat
komposisi C2 kaya komponen A
Pada suhu T3, dalam plat ketiga, dengan
komposisi C3 lebih kaya A dari C2
Bila suhu dinaikkan, plat berikutnya akan
lebih kaya A lagi
Uap yang terkondensasi dengan komposisi
kaya A
Pemisahan terjadi selama komponen berada
dalam kolom dengan fraksi yang berbeda
22