DESTILASI 8
1. Pengertian
Destilasi adalah pemisahan suatu zat/ komponen kimia dari
suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih atau
perbedaan volalitas komponen dalam campuran melalui
perubahan fasa komponen dari cair menjadi gas dan cair
kembali
2. Dasar Pemisahan
Adanya perbedaan titik didih atau perbedaan volalitas di antara
komponen dalam campuran.
3. Prinsip Destilasi
Campuran berupa larutan didihkan menjadi fasa gas (uap)
pada temperatur sesuai dengan titik didih dari komponen yang
titik didihnya terendah, kemudian uap yang dihasilkan
dikondensasikan menjadi fasa cair kembali.
4. Jenis-jenis Distilasi 9
DESTILASI
Bertingkat/
Sederhana Fraksinasi/
Rektifikasi
Di Bawah
Pada Tekanan
Tekanan Uap
Atmosfir
Atmosfir (Vakum)
10
a) Destilasi sederhana
Distilasi dimana uap yang dihasilkan selama pendidihan
setelah berubah menjadi kondensat tidak ada yang kembali ke
campuran awal.
Cair
CAIRAN
Suhu Volalitas
PT = PA + PB
PT = tekanan uap total (campuran)
PA & PB = tekanan uap parsial cairan A dan B
PT = PoAXA + PoBXB
Kurva komposisi (fraksi mol) vs tekanan uap total (PT) 20
500 500
= Phep (=X)
P 400 PT 400
(torr) 300 PHek 300 = Phek (=Y)
200 200
PHep = PT (= X + Y)
100 100
0 0,5 1 Heptana
1 0,5 0 Heksana
Fraksi mol
Hubungan antara komposisi campuran dengan tekanan uap
campuran dapat dijelaskan dengan contoh campuran heksana
dengan tekanan uap pelarut murni 410 torr dan heptana dengan
tekanan uap pelarut murni 141 torr pada 50o C seseuai gambar
di atas.
Simpulan :
• Semakin besar fraksi mol cairan yang volalitasnya lebih rendah
semakin kecil tekanan uap total campuran, dan sebaliknya.
21
C. Hubungan komposisi dengan titik didih
Contoh : Campuran heksana + heptana
1400
1200
P 1000 90o C
80oC
(torr) 800 70o C 800
600 600
400 400
200 200
Simpulan :
• Semakin besar fraksi mol zat yang volalitasnya lebih endah
(sukar menguap) semakin besar titik didihnya
Atau
• Semakin besar fraksi mol zat yang volalitasnya lebih tinggi
(mudah menguap) semakin kecil titik didihnya.
22
D. Perubahan komposisi pada perubahan fasa pada
distilasi sederhana
PB PoBXB
Y0B = X1B = x 100 % = x 100 %
PT PT
23
Contoh :
To Gas
line Liquid
T1 line
T2
110 Vapor
line
Temperature °C
100 Liquid
line
90
80
110 Vapor
line
Temperature °C
100 Liquid
line
90
80
110 Vapor
line
Temperature °C
100 Liquid
line
90
80
No. YB.4
Pelat XB.4
Perubahan fasa gas cair gas V
4 T4 YB.3
XB.3 Perubahan fasa gas cair gas IV
3 T YB.2
3
XB.2
2 YB.1 Perubahan fasa gas cair gas III
T2
XB.1
1 T1 Perubahan fasa gas cair gas II
YB.0
Perubahan fasa cair gas I
0 XB.0
T0
T = temperatur
X = fraksi komponen fasa cair
Y = fraksi komponen fasa gas
• Cairan (XB.0) pada pelat No. 0 dididihkan pada titik 30
didihnya T0 sehingga sebagian besar berubah menjadi
uap (YB.0). Uap tersebut naik ke bagian kolom di
atasnya (pelat no. 1). Di pelat ini uap dikondensasi
berubah menjadi cairan (XB.1) yang komposisinya = YB.0
Di pelat ini komposisi cairan yang lebih volatil lebih
besar daripada di pelat no. 0 (di bawahnya) sehingga
titik didih cairan di pelat no 0>1 atau T0>T1.
XA.f(1-XA.0)
log
XA.0(1-XA.f)
n+1=
log
l
= HETP (H)
n