: Fitriani Marsim
Nim
: 1403410003
1. LARUTAN IDEAL
Larutan ideal adalah Larutan yang memiliki gaya tarik-menarik antar molekul solut
dan solvennya sama dengan gaya tarik antara molekul-molekul solut dan solvennya masingmasing. Larutan Ideal hanya bersifat hipotetis, keberadaannya hanya dapat didekati oleh
larutan nyata yang sangat encer atau dua zat dengan struktur kimia yang hampir sama.
Contoh :
metanol etanol
benzena toluena
n-heksana
n-heptana
Kalor Pelarutan
Penyimpangan
Hukum Raoult
Contoh
A-B = A-A;B-B
Nol
Tidak ada
Benzena-toluena
Etil bromida-etil
iodida
Etanol-metanol
Positif
(Endoterm)
Positif
Eter-CCl4
Etanol-heksana
Aseton-CS2
Negatif
(Eksoterm)
Negatif
Aseton-kloroform
Aseton-air
Air-asam nitrat
(x1 = 1 x2)
P = x2 P0
X1= fraksi mol pelarut
X2= fraksi mol zat terlarut
Penurunan tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut.
Semakin banyak partikel zat terlarut, semakin besar penurunan tekanan uap.
Penurunan tekanan uap dapat digunakan untuk menentukan massa molekul zat terlarut
yang sukar menguap
Suatu larutan disebut ideal jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
Homogen pada seluruh kisaran komposisi dari sistem, mulai fraksi mol nol sampai
satu (0<X<1)
Pada pembentukan larutan dari komponen-komponennya, tidak ada perubahan entalpi
(Hcampuran = 0) panas larutan sebelum dan sesudah pencampuran sama.
Perubahan volume pencampuran sama dengan nol (Vcampuran = 0) jumlah volume
larutan sebelum dan sesudah pencampuran sama.
Jika suatu larutan terdiri dari komponen A dan B, maka :
PA = XA PAo dan
PB = X B PB o
Sesuai dengan Hukum Dalton, tekanan uap total dalam campuran adalah jumlah tekanan uap
parsialnya.
Ptotal = PA + PB = XA PAo + XB PBo
Bila komposisi larutan diketahui, maka fraksi mol uapnya dapat dihitung menggunakan
persamaan :
PA = YA Ptotal
YA = PA/Ptotal = PA/PA + PB
YB = 1 - YA
YA dan YB = fraksi mol uap komponen A dan B dalam ruang diatas cairan. Hasil perhitungan
komposisi uap akan sama dengan komposisi cairan setelah dikondensasikan (diembunkan).
Campuran zat cair dengan komposisi XA, uapnya berisi YA, artinya berisi lebih banyak
komponen yang mudah menguap atau komponen uapnya lebih tinggi.
2. LARUTAN NON IDEAL
Larutan yang tidak memenuhi atau menyimpang dari hukum Raoult disebut
larutan non ideal.
Terjadinya penyimpangan (deviasi) disebabkan perbedaan gaya tarik antara molekul sejenis
dengan molekul yang tidak sejenis dalam larutan.
1. Larutan non ideal (deviasi positif)
a. Disebabkan gaya tarik antara molekul
Pada pemisahan campuran dua cairan yang menguap atau titik didihnya berdekatan
destilasi bertingkat (komponen secara bertingkat diuapkan dan diembunkan).
Campuran terbagi 2 :
1. Destilat uap yang terembunkan dan mengandung lebih banyak komponen atsiri
dibandingkan cairan aslinya.
2. Residu komponen yang sukar menguap
Bila destilat dididihkan kembali uap mengandung lebih banyak komponen atsiri sampai
diperoleh salah satu komponen murni yang mudah menguap.
Destilasi kolom fraksional lebih efisien dan cepat.
Dalam kolom uap diembunkan dan terdestilasi ulang beberapa kali sebelum meninggalkan
kolom sampai diperoleh destilat yang murni.
Contoh : industri pemisahan minyak mentah menjadi berbegai komponen.
Contoh soal!
1. Benzena (A) dan toluena (B) adalah larutan ideal dengan fraksi mol toluena 0,6. Jika
pada suhu 20oC, PoA= 74,7 mmHg dan PoB= 22 mmHg.
Hitunglah : a.tekanan total uap campuran
b.komposisi campuran bila uap itu dikondensasikan
c.gambarkan grafik tekanan uap larutan
Jawab :
a. XB = 0,6
XA = 1 0,6 = 0,4
PA= XA PoA = 0,4 x 74,7 = 29,88 mmHg.
PB= XB PoB = 0,6 x 22
Ptot = PA + PB
.
= 13,2 mmHg
= 43,08 mmHg