Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fitriani Marsim

Tugas : Kimia inti dan radiasi

1. Mengapa ada unsur yang meluruh atau bersifat radioaktif dan memancarkan radiasi?
Jawab :
Peluruhan Zat Radioaktif
Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi) menuju konfigurasi yang
baru yang mantap (stabil). Dalam proses peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau
sinar gamma dan energy peluruhan. Jika inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang
beda sifat kimianya. Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berupa
partikel atau gelombang elektromagnet (non partikel).

Jenis radiasi yang dipancarkan radioaktif adalah:


1. Peluruhan Alpha (Alpha Decay)
Inti-inti radioaktif secara spontan menjadi inti turunan yang kadang-kadang memancarkan
partikel . Pada umumnya diikuti pula dengan peluruhan radiasi gamma.

Radiasi alpha mempunyai spektrum energi yang diskrit. Radioisotop yang memancarkan
radiasi alpha maka nomor massa akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2, sehingga
radiasi alpha disamakan dengan pembentukan inti Helium yang bermuatan +2 (

).

Berdasarkan hukum kekekalan jumlah muatan dan nucleon maka peluruhan partikel
memenuhi hubungan yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

X adalah unsur induk dan Y adalah unsur turunan.


Contoh peluruhan terjadi pada peluruhan Plutonium:

Energi yang dilepaskan pada saat peluruhan, disebut energi disintegrasi atau energi peluruhan
yaitu:
Q = (mx-mY-m)c2
Fraksi Energi Peluruhan

KY = energi kinetik inti


(inti anak)
K = energi kinetik partikel .
Pada gambar dibawah ini merupakan gambar spektrum energi peluruhan alpha yang
berbentuk diskrit.

2. Peluruhan Beta Minus (Beta Minus Decay)


Peluruhan beta () adalah suatu proses peluruhan radioaktif dengan muatan inti berubah
tetapi jumlah nukleonnya tetap. Radiasi beta minus disamakan dengan pemancaran elektron
dari suatu inti atom. Bentuk peluruhan ini terjadi pada inti yang kelebihan neutron dan pada
umumnya disertai juga dengan radiasi gamma. Radiasi beta (baik yang positif maupun yang
negatif) mempunyai spektrum energi yang sinambung (continous) serta diikuti oleh
antineutrino yang membawa kelebihan energi yang dimiliki oleh zarah beta. Seperti halnya
pada radiasi Alpha, makin tinggi energi yang dimiliki maka makin pendek umurnya. Pada
radiasi Beta minus, nomor atomnya akan bertambah satu, sedang nomor massanya tetap.
Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai:

Contoh reaksi peluruhan radiasi Beta minus adalah:

disebut antineutrino yang merupakan partikel netral dengan kelajuan c dan tidak
mempunyai massa. Energi dari antineutrino bersifat kinetic. Energi yang dilepas pada saat
peluruhan yaitu:
Q = (mx-mY)c2
Pada gambar 2.8. merupakan gambar spektrum energi peluruhan beta yang berbentuk
spectrum kontinu.

3. Peluruhan Beta Plus (Beta Plus Decay)


Radiasi ini sama dengan pancaran positron dari inti. Bentuk peluruhan ini terjadi pada inti
yang kelebihan proton. Pancaran positron dapat terjadi apabila perbedaan energi antara inti
semula dengan inti hasil paling tidak sebesar 1,02 MeV.
Menurut Pauli, radiasi beta plus sama dengan perubahan proton menjadi neutron sehingga
nomor atomnya akan berkurang satu. Reaksi secara umum dapat ditulis sebagai berikut:

v adalah neutrino yaitu partikel sejenis dengan antineutrino dengan spin yang berlawanan.
Contoh peluruhan beta plus adalah sebagai berikut:

Energi disintegrasi atau energi peluruhannya yaitu:


Q = (mx mY + 2me)c2
Pada radiasi Beta plus akan selalu diikuti dengan peristiwa Annihilasi, karena begitu
terbentuk zarah beta plus maka akan langsung bergabung dengan elektron dan menghasilkan
radiasi Gamma:

4. Tangkapan Elektron Orbital (K Capture)

Pada peluruhan ini inti akan menangkap satu elektron orbital. Peristiwa ini terjadi pada inti
yang kelebihan proton tetapi tidak mempunyai cukup tenaga untuk mengeluarkan proton dari
intinya. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:

Sebagai contoh pada peristiwa peluruhan unsur Bi

Energi disintegrasi atau energi peluruhannya adalah sebagai berikut:


Q = (mx - mY)c2
5. Peluruhan Gamma (Gamma Decay)
Suatu inti unsur radioaktif yang mengalami peluruhan, baik peluruhan maupun peluruhan
atau mengalami tumbukan dengan netron biasanya berada pada keadaan tereksitasi. Pada saat
kembali ke keadaan dasarnya inti tersebut akan melepas energi dalam bentuk radiasi gamma.
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Gambar 2.9. menunjukkan salah satu contoh
energi gamma dari atom cesium 137 (137Cs).

gambar 2.9. Spektrum energi peluruhan gamma atom cesium 137 (Rapach, 2010)

Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma () akan berkurang atau
terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada penyerapan energi olah bahan
maka intensitas dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material tersebut.
I = Io.e-x
I : intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material
Io : intensitas mula-mula
x : tebal material

: koefisien atenuasi linier atau koefisien pembanding yang besarnya tergantung sifat
material penyerap dan energi sinar gamma.
Jika tebal material penyerap L, maka:

Jika intensitas I yaitu intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material tinggal separoh
dari intensitas awal, maka tebal material tersebut dinamakan Lapisan Harga Paroh (Half
Value Layer = hvl).

DAYA TEMBUS DAN DAYA IONISASI


Salah satu sifat menguntungkan dari sinar radioaktif adalah daya tembusnya yang
tinggi. Kekuatan tembus sinar-sinar radioaktif ini dipengaruhi oleh daya ionisasinya. Daya
ionisasi adalah kemampuan sinar radioaktif menarik elektron dari atom-atom yang
dilewatinya. Partikel mempunyai daya ionisasi yang kuat karena muatannya positif. Ia lebih
mudah menarik elektron bebas dari atom-atom. Partikel memiliki daya ionisasi yang kurang
kuat dan partikel memiliki daya ionisai paling lemah. Untuk mengionisasi atom sinar
radioaktif akan menggunakan energi yang dimilikinya, sehingga semakin kuat daya
ionisasinya semakin banyak energinya yang hilang.
Hal ini tentu saja berpengaruh pada daya tembusnya. Sinar memiliki daya tembus
paling kuat , kemudian sinar dan yang paling lemah adalah sinar . Di udara terbuka sinar
akan kehilangan banyak energi karena mengionisasi molekul-molekul udara sehingga hanya
memiliki jangkauan beberapa centimeter saja. Ilustrasi berikut memperlihatkan perbandingan
daya tembus sinar-sinar radioaktif.

Anda mungkin juga menyukai