1. Mengapa ada unsur yang meluruh atau bersifat radioaktif dan memancarkan radiasi?
Jawab :
Peluruhan Zat Radioaktif
Inti-inti yang tidak stabil akan meluruh (bertransformasi) menuju konfigurasi yang
baru yang mantap (stabil). Dalam proses peluruhan akan terpancar sinar alfa, sinar beta, atau
sinar gamma dan energy peluruhan. Jika inti radioaktif meluruh, akan menjadi inti baru yang
beda sifat kimianya. Unsur radioaktif secara spontan memancarkan radiasi, yang berupa
partikel atau gelombang elektromagnet (non partikel).
Radiasi alpha mempunyai spektrum energi yang diskrit. Radioisotop yang memancarkan
radiasi alpha maka nomor massa akan berkurang 4 dan nomor atomnya berkurang 2, sehingga
radiasi alpha disamakan dengan pembentukan inti Helium yang bermuatan +2 (
).
Berdasarkan hukum kekekalan jumlah muatan dan nucleon maka peluruhan partikel
memenuhi hubungan yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
Energi yang dilepaskan pada saat peluruhan, disebut energi disintegrasi atau energi peluruhan
yaitu:
Q = (mx-mY-m)c2
Fraksi Energi Peluruhan
disebut antineutrino yang merupakan partikel netral dengan kelajuan c dan tidak
mempunyai massa. Energi dari antineutrino bersifat kinetic. Energi yang dilepas pada saat
peluruhan yaitu:
Q = (mx-mY)c2
Pada gambar 2.8. merupakan gambar spektrum energi peluruhan beta yang berbentuk
spectrum kontinu.
v adalah neutrino yaitu partikel sejenis dengan antineutrino dengan spin yang berlawanan.
Contoh peluruhan beta plus adalah sebagai berikut:
Pada peluruhan ini inti akan menangkap satu elektron orbital. Peristiwa ini terjadi pada inti
yang kelebihan proton tetapi tidak mempunyai cukup tenaga untuk mengeluarkan proton dari
intinya. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
gambar 2.9. Spektrum energi peluruhan gamma atom cesium 137 (Rapach, 2010)
Radiasi gamma mempunyai energi yang diskrit. Energi sinar gamma () akan berkurang atau
terserap oleh suatu material yang dilewatinya. Karena ada penyerapan energi olah bahan
maka intensitas dari sinar gamma akan berkurang setelah melewati material tersebut.
I = Io.e-x
I : intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material
Io : intensitas mula-mula
x : tebal material
: koefisien atenuasi linier atau koefisien pembanding yang besarnya tergantung sifat
material penyerap dan energi sinar gamma.
Jika tebal material penyerap L, maka:
Jika intensitas I yaitu intensitas sinar gamma yang berhasil melewati material tinggal separoh
dari intensitas awal, maka tebal material tersebut dinamakan Lapisan Harga Paroh (Half
Value Layer = hvl).