Jenis-jenis destilasi
Des. Sederhana, Des. Terfraksi, Des. Azeotrop, Des.
Ekstraktif, Des. Vakum, Des. Molekular, Sublimasi,
Des. Uap, Des. Pelarut yang tak bercampur, dan
Freeze drying.
Tekanan uap
Tekanan dari uap di atas cairan pada
kesetimbangan (kecepatan penguapan =
kecepatan pengembunan)
Bersifat khas
Naik dengan kenaikan suhu
Kemenguapan (Volatility)
Sebanding dengan tekanan uap
Berbanding terbalik dengan titik didih
DESTILASI SEBAGAI PROSES PEMISAHAN
- Dikembangan dari konsep-konsep dasar:
tekanan uap, kemenguapan, dsb.
- Digunakan untuk pemisahan cairan-cairan
dengan tekanan uap yang cukup tinggi.
- Dengan kolom yang dirancang secara baik,
dapat memisahkan cairan-cairan dengan
perbedaan tekanan uap yang kecil (tapi
tidak campuran azeotrop).
- Merupakan metode isolasi/pemurnian.
DESTILASI TERFRAKSI
(Fractional Distillation)
Definisi:
Penguapan parsial cairan dalam suatu alat
penyulingan yang dilanjutkan dengan
pengumpulan uapnya sebagai kondensat dalam
tempat terpisah.
Prinsip Dasar
Perbedaan komposisi antara uap dan cairan yang
berbeda dalam kesetimbangan.
DIAGRAM TITIK DIDIH-KOMPOSISI
V=
Volatilitas komponen 1
=
Volatilitas komponen 2
=
Volatilitas Relatif
=α
:
=
Menghitung dari sifat-sifat fisik cairan
=
dan = Tekanan uap komponen 1 dan
komponen 2
.
Catatan:
1. Hukum Roult:
Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan
uap pelarut murni dan fraksi mol zat pelarut yang
terkandung dalam larutan tersebut.
Hukum Dalton:
Tekanan total yang dihasilkan sistem adalah sama
dengan total dari tekanan parsial masing-masing gas.
.
Log = 8,9 (
Prinsip:
Pemisahan suatu campuran cairan melalui penguapan
campuran tersebut yang dilanjutkan dengan penguapan
kondensatnya berturut-turut secara mekanis dalam suatu
kolom destilasi.
.
Contoh:
Campuran A dan B dengan komposisi X1 diuapkan pada suhu t1.
Uapnya yang berada dalam kesetimbangan dengannya bila dikondensasikan akan
menghasilkan cairan dengan komposisi X2.
Ada perubahan komposisi cairan dari X1 menjadi X2 (satu tahap kesetimbangan).
Bila tahap-tahap ini diteruskan, akan diperoleh zat murni A.
KOLOM DAN EFISIENSI KOLOM
Kolom harus dirancang agar terjadi kontak yang baik
antara uap yang naik kolom dan refluks yang turun.
Efisiensi kolom dinyatakan dalam jumlah keping teoritik
dalam kolom.
Satu keping teoritik adalah panjang kolom yang diperlukan
untuk menghasilkan perubahan komposisi cairan yang
sama dengan yang dihasilkan oleh satu tahap
kesetimbangan dalam diagram suhu-komposisi.
KOLOM DAN EFISIENSI KOLOM
HETP =
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI/KETAJAMAN PEMISAHAN
- Volatilitas relatif.
- Jumlah keping teoritik.
- Perbandingan refluks:
Perbandingan mole refluks per satuan waktu
terhadap mole hasil yang diambil dari bagian atas
kolom per satuan waktu.
- Hold up:
Bagian dari cairan asal yang dimasukkan ke dalam
labu destilasi yang benar-benar ada dalam kolom
sebagai uap atau refluks pada saat tertentu.
.
- Throughput:
Kecepatan naiknya uap dalam kolom.
Ada harga maksimum dimana perbedaan tekanan
(pressure drop) sepanjang kolom demikian besar
sehingga kecepatan uap yang naik menghambat aliran
refluks.
METODE DESTILASI TERFRAKSI
1. DESTILASI KONTINU
TUJUAN
Menentukan kondisi-kondisi yang ada pada setiap titik
dalam kolom, pada setiap saat.
Memperkirakan kondisi operasi dan hasil-hasil optimum.
PERSAMAAN FENSKE
Menghubungkan komposisi destilat dengan volatilitas relatif
() dari komponen-komponen, jumlah keping teoritis, dan
komposisi labu bila kolom bekerja pada refluks total.
.
Padakondisireflukstotal
=
Biladianggapdiembunkandanberkeseimbangandenganuap
yang memasukikepingkeduamaka
= =
Bilaproses-proses
inidiulangmakauntukkesetimbanganantaracairandalamkepi
ngkeduadanuap yang masukkekepingketiga
.