Anda di halaman 1dari 4

Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan perbedaan titik

didih. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada proses
pemisahan yang menggunakan metode destilasi; menjelaskan bahwa tekanan uap suatu
komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan uap komponen murni
dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama.
Kesetimbangan fasa cair uap tercapai apabila kecepatan pengupan suatu cairan sama dengan
kecepatan pengembunannya.

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut
pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama
dengan tekanan atmosfer. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang
mempunyai perbedaan titik didih cairan murni.

Pada destilasi sederhana, zat-zat yang ingin dipisahkan memiliki perbedaan titik didih
yang besar. Untuk memisahkan zat-zat dengan titik didih yang berdekatan, digunakan
destilasi fraksinasi atau destilasi bertingkat.

beberapa jenis diantara nya adalah sebagai berikut:


1. ekstraksi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan kelarutan(dengan
menggunakan pelarut), ada juga ekstraksi dengan cara pengempaan yaitupengambilan
ekstrak dengan cara memberikan tekanan.
2. Evaporasi, adalah proses penguapan untuk memisahkan campuran,evaporasi ini
ditentukan berdasarkan konsentrasi.
3. Dekantasi yaitu proses pemisahan cair-cair yang bersifat emulsi.
4. Kromatografi, adalah pemisahan berdasarkan perbedaan warna yang tampak padakertas
kromagtografi.

Pada percobaan ini akan dipisahkan campuran yang terdiri dari air dan etanol. Titik
didih air adalah 100 oC, sedangkan etanol memilki titik didih 78 oC. karena kedua zat
tersebut memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar, maka destilasi yang digunakan
adalah destilasi sederhana. Pada saat campuran dipanaskan, suhu campuran akan meningkat
dan akan ditunjukkan oleh termometer. Ketika temperatur berada di sekitar 78 oC, yakni titik
didih etanol, temperatur tersebut dijaga agar tetap berada pada titik didih etanol. Hal ini
menunjukkan bahwa pada temperatur 78 oC ini, tekanan uap etanol sama dengan tekanan
atmosfer., sehingga etanol akan menguap sedangkan air akan tetap berada pada labu destilasi
karena pada temperatur tersebut belum mencapai titik didih air. Akibatnya air akan tetap
berada pada fasa cair dan tidak ikut menguap bersama etanol. Hal ini karena tekanan uap air
belum mencapai tekanan atmosfer. Uap etanol akan bergerak ke atas dan melalui kondensor.

Pada kondensor dialirkan air secara terus-menerus yang berfungsi sebagai pendingin,
sehingga pada kondensor ini terjadi peristiwa kondensasi atau pengembunan dimana uap
etanol didinginkan sehingga mengembun dan menjadi cairan kembali. Etanol cair kemudian
akan mengalir dari kondensor melalui adaptor, lalu ditampung pada tangki penampungan,
dan disebut destilat.
Pada praktikum kali ini, terjadi salah satu fenomena yang paling di hindari dalam
proses pemisahan secra destilasi ini, yaitu Flooding.
Hal yang sangat perlu diingat ialah setiap kondisi operasi yang tidak normal, maka
kualitas produk destilasi cenderung lebih buruk, bahkan dapat menyebabkan kerusakan yang
sangat serius terhadap peralatan pendukung kolom destilasi itu sendiri. Disebabkan hali ini
sangat diperlukan professional skill yang tinggi dalam menangani kondisi operasi kolom
destilasi yang tidak normal (abnormal operation).
Sebagai contoh misalnya suatu keadaan flooding pada kolom destilasi, dapat
menyebabkan hampir seluruh variable operasi berubah dan untuk dikembalikan pada kondisi
normal banyak dibutuhkan alternatif-alternatif, tindakan-tindakan perbaikan. Sebab flooding
adalah suatu kondisi tray kolom destilasi terendam oleh cairan yang didestilasi. Keadaan ini
menyebabkan kecepatan penguapan berkurang.
Kebanjiran atau flooding adalah fenomena yang paling dihindari dalam
pengoperasian kolom distilasi. Dengan terjadinya flooding pada kolom distilasi, maka
perpindahan massa tidak terjadi sehingga akan meniadakan separasi komponen. Padahal
dengan mengoperasikan kolom distilasi dekat dengan titik flooding-nya akan memberikan
kinerja yang terbaik.
Flooding sendiri mempunyai banyak pengertian dan definisi. Salah satunya ialah
Flooding adalah suatu daerah dimana perbedaan tekanan meningkat secara cepat dan
bersamaan dengan hilangnya efisiensi perpindahan massa. (Bravo dan Fair di buku
Distillation Design oleh Henry Z. Kister) Flooding itu sendiri disebabkan laju aliran uap
yang terlalu tinggi sehingga uap membawa liquid melewati kolom. Ketika terjadi flooding,
cairan tidak dapat mengalir ke bawah lagi, tetapi akan terakumulasi atau bahkan dapat ikut
terbawa ke atas oleh uap
Fenomena flooding sendiri dapat dikenali dari:
1. Beda tekanan kolom yang berlebihan.
2. Beda tekanan yang meningkat secara tajam.
3. Kehilangan bagian bawah
4. Kenaikan entrainment yang cepat dari baki kolom atas
5. Hilangnya kemampuan separasi (dapat diduga dari profil temperatur atau analisis
produk)

VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Destilasi adalah pemisahan campuran cairan-cairan berdasarkan titik didih. Apabila titik
didih dari suatu campuran yang akan dipisahkan rendah maka campuran itu akan mudah di
distilasi.
2. Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat
cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih
dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni
(destilat).
3. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih
cairan

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap


tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut
destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya
yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap
di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa murni,
suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses
destilasi adalah sama dengan titik didih destilat.
Jika larutan campuran metanol air dipanaskan, maka akan lebih banyak
molekul metanol menguap dari pada air. Jika uap-uap ini didinginkan (dikondensasi),
maka konsentrasi metanol dalam cairan yang dikondensasikan itu akan lebih tinggi
dari pada dalam larutan aslinya

http://hildanuranida.blogspot.com/2012/11/laporan-pemurnian-zat-cairdestilasi_8251.html
http://rizaauliainblogtester.wordpress.com/2011/10/01/laporan-praktikum-metodepemisahan/
http://dini9prase.blogspot.com/2013/12/teknik-destilasi.html
http://yyuniarti.blogspot.com/2012_06_01_archive.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1356/3/kimia-yusuf2.pdf.txt
http://nurani-kmt.tripod.com/tulisan.htm
http://cacingproses.wordpress.com/2010/09/29/profil-temperatur-dan-flooding-padakolom-distilasi/

Anda mungkin juga menyukai