Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KUNJUNGAN PPSDM MIGAS (REFINERY AREA) DAN

LABORATORIUM LAPANGAN EKSPLOITASI – PRODUKSI

Ditulis oleh:

Assyfa Zahra (201420043)


Dian Parisma Sitindaon (201420003)
Antoni Batlayeri (201420056)
Muhammad Alfayed (201420040)

1
KATA PEGANTAR

Puji syukur kepada Allah ada Allah yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan kunjungan lapangan Trans-Pacific
Petrochemical Indotama pada tanggal 11 November 2019 dapat terselesaikan
dengan baik. aikan dengan baik. Laporan ini saya susun berdasarkan data-data
yang diperoleh selama kegiatan kunjungan lapangan dan data-data dari internet.
Saya mengucapkan terimakasih terutama kepada:

1. Bapak Farid Alfalaki Hamid ki Hamid,S.Si., M.T. selaku . selaku


dosen pembimbing PEM Akamigas  pada kunjungan
tersebut.
2. Kepada pak Hadiyono yang telah memberikan pengarahan serta
bimbingan kepada kami saat kunjungan di Laboratorium Lapangan
Eksploitasi – Produksi
3. Kepada pak Widiantoro sebagai sebagai karyawan PPSDM Migas
yang telah memberikan pengarahan serta bimbingan kepada kami saat
kunjungan dilaksanakan

Saya menyadari bahwa penyusunan laporan kunjungan lapangan ini masih


banyak  kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Demikian
kata  pengantar  pengantar ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bermanfaat
khususnya bagi khususnya bagi pribadi pribadi saya sendiri sendiri dan pembaca
pada umumnya.

Cepu, 29 November 2020

Penulis

2
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kunjungan

Telah dilaksanakan dilaksanakan

Kunjungan : Laboraturium eksplorasi dan eksploitasi Menggung

Kegiatan : Kunjungan Lapangan

Tempat : Laboratorium eksplorasi Menggung, Kampungbaru,


Karangboyo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah

Hari/Tanggal : Selasa, 24 November 2020

Oleh :

Antoni Batlayeri (201420056)


Assyfa Zahra (201420043)
Dian Parisma Sitindaon (201420003)
Muhammad Alfayed (201420040)

Cepu, 28 November 2020

Menyetujui,

Dosen pengampu

Farid Alfalaki Hamid, S.Si,. M.T.

NIP:198403152015031003 15031003

3
DAFTAR ISI
Judul ......................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ..........................................................................................................2

Lembar Pengesahan...................................................................................................3

Daftar Isi ....................................................................................................................4

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .....................................................................................................5

1.2 Tujuan ..................................................................................................................5

1.3 Profil Lokasi Kunjungan Lapangan ...................................................................6-7

1.4 Manfaat…………………………………………………….…………………………………………………,,8

BAB II : Pembahasan

2.1 Eksploitasi dan Produksi Migas……………………………………………………………………….8

2.1.1 Proses Produksi Migas………………………………………………………………………8-9

2.1.2 Proses dari Tahap Hulu ke Hili……………………………………………………….9

2.2 Kilang PPSDM Migas Cepu…………………………………………………………………….10

2.2.1 Sejarah PPSDM Migas Cepu…………………………………………………11-12


2.2.2 Proses Pengolahan Migas PPSDM Migas Cepu ……..………….12-13
2.3 Alat Pompa pada Kunjungan…………………………………………………….…………13-14

2.3.1 Pompa Sentrifugal …………………………………………………….………………..14-20

2.3.2 Pompa Reciprocatin…………………………………………………….……………..20-25

BAB III : Penutup

3.1 Kesimpulan …………………………………………………….…………………………………………….26

3.2 Saran…………………………………………………….……………………………………………………..26

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….………………………………………….27

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kunjungan lapangan dipilih untuk menambah pengalaman dan wawasan


mahasiswa mengenai dunia kerja. Kegiatan kunjungan lapangan tersebut
berkaitan dengan mata kuliah PIM Hilir & Hulu dengan tujuan agar mahasiswa
mengerti proses eksploitasi, produksi dan pengolahan minyak dan gas serta
peralatan yang digunakan. Mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi
tentang kunjungan lapangan untuk memperoleh pengetahuan tentang proses
eksploitasi, produksi dan pengolahan minyak dan gas. Kunjungan lapangan
dilakukan untuk memberikan gambaran tentang proses eksploitasi, produksi
dan pengolahan minyak dan gas. Mahasiswa harus membandingkan proses
eksploitasi, produksi dan pengolahan di dunia kerja dengan ilmu yang
diperoleh di perkuliahan. Siswa diwajibkan membuat laporan atas informasi
yang diperoleh selama kunjungan lapangan tentang proses serta peralatan yang
bersangkutan.

1.2 Tujuan

Tujuan kegiatan kunjungan lapangan ke PPSDM Migas dan Laboratorium


Lapangan Eksploitasi - Produksi adalah sebagai berikut :

1. Mengamati dan membandingkan teori yang didapat pada mata kuliah


Pengantar Industri Migas Hilir dan Hulu dengan keadaan sesungguhnya
di lapangan
2. Memahami rangkaian proses ekploitasi dan produksi minyak bumi

5
3. Memahami rangkaian proses pengolahan minyak bumi menjadi produk
minyak dan gas beserta turunannya
4. Memahami cara kerja peralatan yang digunakan dalam rangkaian proses
eksploitasi, produksi dan pengolahan minyak dan gas

1.3 Profil Lokasi Kunjungan Lapangan


1. PPSDM Migas (Refinery Area)

Kilang PPSDM Migas (Kilang Cepu) merupakan kilang tertua di


Indonesia, dan selama lebih dari satu abad telah ikut mewarnai perkembangan
sejarah perminyakan dan gas bumi di Indonesia. Kilang Minyak PPSDM
Migas Cepu merupakan salah satu sarana Pendidikan dan Pelatihan sumber
daya manusia di sektor minyak dan gas bumi. Selain sebagai sarana pendidikan
dan pelatihan, Kilang PPSDM Migas juga berfungsi sebagai tempat uji
kompetensi (TUK) dan pelayanan jasa sarana pengolahan. Kilang PPSDM
Migas merupakan unit pengolahan minyak bumi dengan kapasitas terpasang
3,800 bbl/day atau 600 m3/hari dengan mengolah crude oil dari PT. Pertamina
EP Asset 4 Field Cepu. Kilang PPSDM Migas merupakan unit Distilasi
Atmosferik (Crude Distilling Atmospheric = CDU) yang merupakan primary
processing dalam pengolahan minyak bumi. Produk CDU PPSDM Migas
adalah:

a. Pertasol CA (sebagai pelarut)


b. Pertasol CB (sebagai pelarut)
c. Pertasol CC (sebagai pelarut)
d. Solar
e. Residu

Sarana prasarana utama unit kilang adalah tangki minyak mentah dan
produk, Furnace, kolom fraksinasi, stripper, cooler, condensor dan pompa.

6
2. Laboratorium Lapangan Eksploitasi – Produksi

Tempat disediakannya peralatan kegiatan Hulu dengan tujuan


membandingkan peralatan dilapangan dengan yang dipelajari oleh mahasiswa
di perkuliahan. Di sini juga merupakan tempat melakukan simulasi kegiatan
eksplorasi dan produksi.

1.4 Ma
nfa
at

7
Laporan perjalanan ini adalah untuk menggambarkan suasana kegiatan
kuliah lapangan yang kami lakukan. Dari mulai melihat kondisi lapangan hulu
migas di Menggung juga proses produksi migasnya, sampai kepada proses
pengolahan migas di PPSDM Migas dengan memfokuskan konsentrasi alat
pengolahan yaitu cooler. Di dalam laporan ini kami akan membahas mengenai
proses kegiatan yang berlangsung pada tanggal 24 November 2020.

8
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Eksploitasi dan Produksi Migas

Industri minyak dan gas bumi (migas) secara umum melakukan lima tahapan
kegiatan, yaitu eksploitasi, produksi , pengolahan, transportasi, dan pemasaran.
Lima kegiatan pokok ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu kegiatan hulu
(upstream) dan kegiatan hilir (downstream). Kegiatan usaha hulu migas adalah
kegiatan eksploitasi dan produksi, sedangkan kegiatan usaha hilir adalah
pengolahan, transportasi, dan pemasaran. Kegiatan industri hulu migas terdiri atas
kegiatan eksploitasi dan produksi. Eksploitasi suatu kegiatan yang meliputi studi
geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran. Eksploitasi adalah tahap
awal dari seluruh kegiatan usaha hulu migas. Kegiatan ini bertujuan mencari
cadangan minyak baru. Jika ditemukan cadangan minyak baru maka akan
dikembangkan, kegiatan eksploitasi akan dilanjutkan dengan kegiatan produksi.

Kegiatan produksi adalah mengangkat migas ke permukaan bumi. Aliran


migas akan masuk ke dalam sumur, lalu dinaikkan ke permukaan melalui tubing
(pipa salur yang dipasang tegak lurus). Pada sumur yang baru berproduksi, proses
pengangkatan ini dapat memanfaatkan tekanan alami, tanpa alat bantu. Namun,
bila tekanan formasi tidak mampu memompa migas ke permukaan, maka
dibutuhkan metode pengangkatan buatan.

Berdasarkan kondisi lapangan di laboratorium lapangan eksploitasi dan


produksi migas di Menggung, kami dapat memaparkan hasil kunjungan kami,
yaitu: mengenai proses eksploitasi dan produksi migas, serta alat-alat apa saja
yang berhubungan dengan proses tersebut.

2.1.1 Proses Produksi Migas

Berdasarkan kunjungan kami ke Lapangan Hulu Migas Menggung, kami


dapat merangkum proses produksi migas. Adapun rangkuman prosesnya yaitu :

9
1. Sebelum melakukan kegiatan produksi, langkah awal yang harus kita
lakukan adalah mensurvei tempat yang berpotensi menyimpan cadangan migas
didalamnya.
2. Setelah melalui beberapa proses dalam kontrak kerja dan pembukaan
wilayah kerja aktif, maka mulailah dengan memasang alat-alat pemboran. Adapun
alat-alat yang dapat kami lihat di Laboratorium Hulu Migas di Menggung itu
adalah antara lain, seperti: Pompa angguk, fitting pipe, manifold, transformer,
hingga separator yang digunakan untuk pemisahan awal migas setelah diambil
dari dalam sumur.
3. Setelah semua alat-alat drilling siap digunakan, maka migas yang telah
diangkat dari sumur melalui pompa dan pipa maka akan dialirkan menuju
separator (alat pemisah minyak, gas, dan air) melalui pipa salur. Separator akan
memisahkan minyak (liquid) dan gas dan beberapa impurities-impurities lainnya
yang terikut dalam liquid tersebut. Setelah liquid itu terpisah dengan impurities-
impurities yang ada, liquid selanjutnya akan dialirkan menuju tangki pengumpul,
sedangkan gas akan dialirkan melalui pipa untuk selanjutnya dimanfaatkan, atau
dibakar, tergantung pada volume, harga, dan jarak ke konsumen gas.

2.1.2 Proses dari Tahap Hulu ke Hilir

Setelah produk crude oil yang dihasilkan dari sumur pemboran, maka crude
oil tersebut akan ditampung dalam tanki penyimpanan, yang akan disalurkan
melalui pipa-pipa penyalur ke mobil tanki atau bahkan langsung dari lokasi
lapangan pemboran ke lokasi kilang pengolahannya. Adapun salah satu lokasi
kilang pengolahan migas yang kami kunjungi kemarin adalah kilang PPSDM
Migas Cepu.

2.2 Kilang PPSDM Migas Cepu

Salah satu kilang di Indonesia yang beroperasi dari dulu sampai sekarang
adalah Kilang PPSDM Migas Cepu, yang berlokasi di Kecamatan Cepu,
Kabupaten Blora, Jawa Timur. Kilang ini beroperasi sebagai tempat pengolahan
curude oil yang bahan mentah nya disuplai dari daerah Ledok, Nglobo, dan

10
Kawengan, yang menghasilkan produk migas seperti Pertasol CA, CB, CC, solar
maupun residu.

2.2.1 Sejarah PPSDM Migas Cepu

Kilang PPSDM Migas ini merupakan salah satu kilang yang tertua di
Indonesia. Kilang ini didirikan oleh seorang berdarah Belanda dan berdiri pada
tahun 1886 dengan nama Dordtche Petroleum Maatschappij (DPM). Kilang ini
berdiri dan dibangun pada masa penjajahan kolonial dulu, yang mana orang-orang
Belanda sebagai pemegang jabatan tinggi di kilang ini dan rakyat pribumi lah
yang menjadi pekerja dengan sistem kerja rodi pada saat itu. Kemudian sekitar
tahun 1900-an, kilang ini diubah namanya menjadi Bataafsche Petroleum
Maatschappij (BPM) dengan sistem kerja dan birokrasi yang sama sebelum
akhirnya pihak Belanda pada saat itu menandatangani surat penyerahan kekuasaan
terhadap Indonesia ke Jepang. Setelah pada tahun 1942, Belanda menyerah
kepada Jepang, dan pengalihan kekuasaan dan lain-lainnya. Maka kilang ini pun

11
jatuh ke tangan pihak Jepang sebagai pengelola. Hingga pada tahun 1945, Jepang
mengalami kekalahan terhadap sekutu pada perang dunia kedua. Akhirnya rakyat
Indonesia pun memanfaatkan kondisi pada waktu itu untuk membebaskan
bangsanya dari penjajahan Jepang. Dengan kekalahan Jepang pada tahun 1945
oleh sekutu dan kemerdekaan Indonesia, maka kekuasaan bangsa Indonesia
sepenuhnya jatuh kepada bangsa Indonesia sendiri. Seiringan dengan peristiwa
tersebut, pada tahun 1948 kilang ini beroperasi dibawah kepemerintahan
Indonesia dengan nama Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN).

Seiring dengan berjalannya kepemerintahan di Indonesia, maka akan kami


simpulkan sejarah kilang PPSDM ini setelah kepemerintahan Indonesia sudah
terstruktur:

 Pada tahun 1950, berganti nama menjadi Administrasi Sumber Minyak


(ASM)
 Pada tahun 1957, berganti nama menjadi Perusahaan Tambang Minyak
Rakyat Indonesia (PTMRI)
 Pada tahun yang sama, diubah menjadi Tambang Minyak Nglobo, CA
 Pada tahun 1961, berganti menjadi PN Perusahaan Minyak dan Gas Nasional
(Permigan)
 Pada tahun 1966-1978, menjadi Pusat Pendidikan dan Latihan Lapangan
Perindustrian Minyak dan Gas (Pusdiklap Migas) yang merupakan bagian
dari Lemigas tahun 1966-1978
 Pada tahun 1978-1984 berubah menjadi Pusat Pengembangan Teknologi
Minyak dan Gas Bumi (PPTMGB LEMIGAS)
 Pada tahun 1984-2001 menjadi Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan
dan Bumi (PPT Migas)
 Pada tahun 2001-2006, berubah menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Minyak dan Gas Bumi (Pusdiklat Migas)
 Pada tahun 2006-sekarang, berganti nama menjadi Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas (PPSDM Migas)

2.2.2 Proses Pengolahan Migas PPSDM Migas Cepu

12
Pengolahan Crude oil di PPSDM Migas dilaksanakan dengan sistem
pemisahan yang terjadi pada CDU. Proses ini terjadi di Distilasi Atmosferik. Unit
distilasi atmosferik adalah suatu unit yang bertugas melaksanakan seluruh
rangkaian kegiatan pemisahan crude oil menjadi produk-produk minyak bumi
berdasarkan trayek titik didihnya pada tekanan satu atm. Kilang PPSDM MIGAS
mengolah campuran crude oil dari lapangan Kawengan dan Ledok milik PT.
Pertamina EP Aset 4 Field Cepu. Adapun karakteristik crude oil dari lapangan
Kawengan merupakan minyak HPPO (High Pour Point Oil) bersifat parafinis,
yaitu mengandung lilin, alkana rantai lurus dan nilai oktan rendah. Sedangkan
crude oil dari Lapangan Ledok bersifat aspaltis, yaitu mengandung Aspal, struktur
rantai tertutup, nilai oktan tinggi. Crude oil Ledok sering disebut minyak LPPO
(Light Pour Point Oil). Produk utama dari pengolahan crude oil di PPSDM Migas
saat ini adalah Pertasol CA, Pertasol CB, Pertasol CC, Solar dan Residu. Dalam
melaksanakan operasinya, Kilang PPSDM MIGAS didukung oleh fasilitas utilitas
yang tersedia didalamnya.

2.3 Alat Pompa pada Kunjungan

Pompa merupakan alat yang berfungsi untuk mendistribusikan fluida dari satu
tempat ke tempat yang lain, melalui suatu media pipa (saluran) dengan cara
menambah energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung kontinyu.
Pompa beroperasi dengan mengadakan perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dan bagian keluar (discharge).

Pompa yang digunakan adalah pompa reciprocaring (torak) dengan penggerak


steam, pompa centrifugal dengan penggerak motor listrik dan pompa crew dengan
penggerak motor listrik.

Pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga


(penggerak) menjadi tenaga cairan, dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan
cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran

Penggunaan pompa menurut fungsinya adalah :

1. Pompa Feed (umpan)

13
Digunakan untuk memompa feed (umpan) dari tangki feed ke
proses.
2. Pompa Reflux
Digunakan untuk memompa dari tangki naphta ke kolom C-1 dan
C-2
3. Pompa Fuel Oil
Digunakan untuk mengubah bahan bakar (fuel oil) dari tangki
fuel oil ke furnace dan boiler.

4. Pompa Distribusi
Digunakan untuk memompa produk dari satu tangki ke tangki
yang lain.

Klasifikasi pompa berdasarkan cara pemindahan dan pemberian energi dan cairan:

a. Pompa Pemindah Positif (Positive Displacement Pump)

Merupakan pompa dengan ruangan kerja yang secara periodic berubah


dari besar ke kecil atau sebaliknya selama pompa bekerja. Energi yang
diberikan kepada cairan ialah energi potensial, sehingga cairan berpindahan
volume per volume.

b. Pompa Pemindah Non Positif (Non Positive Displacement Pump)/ Pompa


Dinamik

Adalah pompa volume ruang yang tidak berubah saat pompa


bekerja.Energi yang diberikan kepada cairan ialah energi kecepatan, sehingga
cairan berpindah karena adanya perubahan energi kecepatan yang kemudian
dirubah menjadi energi dinamis didalam rumah pompa itu sendiri.

Pada kunjungaan di Laboratorium Lapangan Eksploitasi – Produksi dan kilang


PPSDM Migas terdapat beberapa pompa, yaaitu sebagai berikut :

2.3.1 Pompa Sentrifugal

14
Klasifikasi pompa sentrifugal berdasarkan :

a. Berdasarkan jumlah impeller dan desain impeller pompa sentrifugal


digolongkan menjadi :

1. Pompa Single Stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing

2. Pompa Double Stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing

3. Multiple Stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu
casing

4. Multi Impeller multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.

b. Berdasarkan poros :

1. Poros tegak
2. Poros mendatar

c. Berdasarkan Jumlah isapan/suction Pompa sentrifugal digolongkan menjadi :

1. Pompa Single Suction


2. Pompa Double Suction

d. Kapasitas

1. Kapasitas rendah < 20 m3 / jam


2. Kapasitas menengah 20 -:- 60 m3 / jam
3. Kapasitas tinggi > 60 m3 / jam

15
e. Tekanan Discharge :

1. Tekanan Rendah < 5 Kg / cm2


2. Tekanan menengah 5 -:- 50 Kg / cm2
3. Tekanan tinggi > 50 Kg / cm2

f. Arah aliran keluar impeller :

1. Radial flow
2. Axial flow
3. Mixed fllow

Bagian atau komponen dari pompa sentrifugal dan fungsinya :

A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.

B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa
melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau Teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.

D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing
dan interstage atau distance sleever.

E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.

16
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

G. Eye of Impelle
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.

H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati
bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeller.

J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.

K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).

17
Prosedur operasi pompa sentrifugal :

Sebelum Start Up :

• periksa pelumas pompa untuk meyakinkan bahwa tersedia pelumasan setiap saat
pada pompa.

• bearing, grease fittings harus diberi grease secara teratur dan mangkoknya harus
terisi grease, angan berlebihan.

• temperatur pompa akan naik atau meningkat pada saat cairan dipompakan atau
karena gesekan.

• bagian dari pompa yang tidak boleh menerima temperatur yang berlebihan harus
disediakan sistem pendinginan.

• Jika pompa digunakan untuk menangani cairan yang panas, packing box harus
selalu didinginkan untuk mencegah kerusakan paking karena panas yang
berlebihan.

• Pompa yang digunakan untuk memompakan cairan yang panas harus dipanaskan
sebelum di start untuk mencegah kerusakan dari bagian bagian pompa karena
pemuaian (unequal expansion).

• Pemuaian menyebabkan peralatan menyentuh/ menggesek bagian- bagian yang


tidak bergerak /tetap.

• Pompa harus dipanasi secara teratur dengan sirkulasi yang lembut.

• Setelah prime mover diperiksa dan pelumasan sudah sesuai, poros pompa (pump
shaft) pastikan dengan mudah bisa diputar dengan tangan dan pompa siap
dioperasikan.

• Jangan sekali-kali mengoperasikan pompa sentrifugal dalam kondisi kering


karena bisa menyebabkan pemanasan yang berlebihan dan pemuaian.

• Pompa sentrifugal harus dipancing.

• pompa dipancing sebelum di start dengan mengisi cairan pada casing.

18
• vent valve digunakan untuk membuang uap atau udara, sehingga casing benar-
benar terisi penuh dengan cairan.

• pompa yang dioperasikan suction head system dipancing dengan membuka


suction valve dan menutup discharge valve.

• vent atau bleed valve kemudian akan ditutup sehingga casing pump terisi penuh
dengan cairan dan semua udara atau uap akan hilang.

Pompa siap di start jika:

1. vent valve tertutup dan pompa telah dipancing

2. discharge valve tertutup

3. suction valve terbuka

4. sistem pelumasan telah diperiksa

5. sistem pendinginan yang digunakan telah diperiksa

Start up :

1. Membuka suction valve kemudian menutup discharge valve dan start prime
mover

2. Jika pompa sudah berputar, discharge valve dibuka pelan-pelan

3. Periksa discharge pressure, ingat kondisi normal dan steady (tetap). ini berarti
bahwa pompa telah beroperasl secara normal jangan mengoperaslkan pompa
untuk waktu yang lama dengan kondisi discharge valve tertutup, ini bisa
mengakibatkan panas berlebihan karena ltu jadi gesekan yang sangat kuat

4. Jika discharge pressure tidak bisa naik, atau naik kemudian turun lagi,
kemungkinan pompa kehilangan prime

5. Jika pompa kehilangan prime, pompa harus di shut down kemudian dipancing
kembali (reprimed)

Running Checks :

19
1. Pompa harus di periksa dari kebocoran casing, packing box, pipe flanges dan
bleed valves

2. Packing box harus diperiksa untuk melihat apakah terdapat bocoran kecil untuk
meyakinkan pelumasan paking. kebocoran ini tidak seharusnya terjadi dalam
jumlah yang besar

3. Temperatur paking dan bearing harus di cek, biasanya dengan menyentuhnya.

4. Pelumasan, pendinginan, dan gangguan pada mesin akan menunjukkan


peningkatan temperatur

5. Unit pompa harus diperiksa vibrasinya

6. Dengarkan kebisingannya jika terjadi gangguan pada pompa akan


menyebabkan kebisingan dan harus di shut down.

Shut Down :

1. Menutup discharge valve

2. Shut-down prime mover

3. Jika pompa berhenti, tutup suction valve

Keistimewaan Pompa Sentrifugal :

• Impeller berputar dengan halus, aliran cairan dari pompa juga halus

• Aliran suatu cairan dalam pompa sentrifugal dapat dihentikan tanpa menambah
tekanan secara berlebihan karena impellernya masih bergerak secara bebas

• Pompa sentrifugal mempunyai konstruksi yang sederhana dengan beberapa


bagian peralatan yang bisa dipindahkan dan relatif tidak mahal.

2.3.2 Pompa Reciprocating

20
Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanis
penggerak pompa diubah menjadi energy aliran dari zat cair yang dipindahkan
dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak – balik di alam sebuah silinder.

Pompa reciprocating memiliki torak, plunger, diafragma yang bergerak maju


mundur didalam sebuah silinder. Silinder ini dilengkapi dengan katup – katup isap
dan buang. Gerakan dari torak, plunger, diafragma bersama – sama dengan gerak
yang sesuai dari katup – katup yang menyebabkan cairan mengisi dan tersalur
secara silih berganti dari silinder.

1. Pompa torak

Bila torak bergerak ke atas maka cairan akan terhisap, jika torak bergerak ke


bawah maka cairanakan tertekan. Karena torak selalu memilki kecepatan yang
tidak tetap, maka pada pompa torak terjadi aliran zat cair yang tidak teratur.

a. Komponen dari Pompa torak/reciprocating :

21
1. Piston/plunger memiliki fungsi untuk mengisap fluida ke dalam dan
menekannya kembali keluar silinder.
2. Batang Piston memiliki fungsi sebagai penerus tenaga gerak dari mesin ke
piston.
3. Mur Piston memiliki fungsi untuk mengikat piston pada batang piston.
4. Ring/seal memiliki fungsi untuk mencegah kebocoran fluida dari dalam
silinder.
5. Silinder memiliki fungsi sebagai tempat pergerakan piston dan
penampungansementara fluida.
6. Silinder liner memiliki fungsi sebagai pelapis selinder yang bagian
dalamnyaharus mempunyai permukaan yang halus guna memperlancar
gerak piston.
7. Packing memiliki fungsi sebagai pencegah kebocoran fluida dari dalam
silinder.
8. Perapat packing memiliki fungsi sebagai penekan supaya packing tetap
pada posisinya sewaktu batang piston bergerak.
9. Katup Isap memiliki fungsi untuk mengatur pemasukan dan penutupan
fluida padasaat piston langkah isap.
10. Katup buang berfungsi untuk mencegah kembalinya fluida dari ruang.

Prinsip Kerja Pompa Torak :

Cara kerja popma torak silinder tunggal :

Bila torak bergerak ke atas maka cairan akan terhisap, jika torak bergerak ke
bawah maka cairanakan tertekan. Karena torak selalu memilki kecepatan yang
tidak tetap, maka pada pompa torak terjadi aliran zat cair yang tidak teratur. Pada
awal dana akhir langkahnya, yaitu pada titik mati,torak berhenti sebentar dan
torak itu mempunyai kecapatan terbesar pada bagian tengahlangkahnya. Pada
pompa torak satu silinder yang bekerja tunggal, yang penghisapan
dan pengempaannya hanya terjadi pada satu sisi torak, pompa malah tidak
mengeluarkan zat cair selam waktu tertentu.

22
Cara kerja pompa torak satu silinder kerja ganda

Pompa mempunyai sebuah silinder, sebuah torak, dua buah katup isap dan dua
buah katupkempa. Bila torak bergerak ke kanan, maka katup isap akan tertutup
dan katup kempa akanmembuka. Zat cair yang berada di sebelah kanan sisi torak
di kempa ke saluran kempa melaluisaluran kempa.
Tinggi           melepaskan tekanan          pengukur tekanan,
tinggi kondisi operasi
Pompa Bergetar           kurang selaras           Keselarasan, perakitan
kopling, pompa menekan
baut, baut landasan
          insufflcient NplPa           Kondisi operasi,
instrumentasi, sifat cair
          entrained gas/uap di          Kondisi pasokan cair
dalam cairan
Penurunan Daya           Ring piston/torak           Jika ring piston/torak
sudah aus harus diganti

2. Pompa Flunger

Prinsip kerja pompa resiprokating plunger :

Perbedaannya pompa plunger dengan pompa piston yaitu bentuknya labih


panjang dan pakingnya menempel pada silinder. Sedangkan pada pompa piston,
pakingnya menempel pada piston itu sendiri. Prinsip kerja pompa ini hampir sama

23
dengan pompa piston, hanya saja tidak digunakan piston, melainkan digunakan
silinder baja yang panjang atau biasa disebut plunger. Fluidi masuk melalui dua
arah yang berlawanan, yang pertama masuk melalui katup isap pada bagian
bawah, sedangkan yang kedua fluida masuk ketika plunger tersebut ditekan.
Plunger tersebut dihubungkan oleh sebuah batang sehingga bergerak serempak
dan fluida juga dapat masuk secara bersamaan dari arah yang berlawanan.
Kemudian karena tekanan pada bagian katup buang lebih tinggi maka fluida akan
terdorong ke atas dan keluar melalui katup buang tersebut.

3. Pompa Diafragma

Pada pompa diafragma elemen pemindah cairan digunakan


diafragma(membran) yang bergerak berubah-ubah posisi cembung-cekung.
Gerakan ini terjadi disebabkan adanya tekanan (pada salah satu sisi diafragma)
yang berubah-ubah, sedang sisi yang lain berhubungan dengan cairan yang
dipompa.
Pompa jenis ini cocok memompa fluida yang bersifat korosi. Bagian-
bagian dari pompa ini, yaitu :
1. Crucible casing.
2. Diaphragma sheet.
3. Suction & discharger valve.
4. Suction & discharger port.
5. Piston mechanisme atau hydraulic piston mechanism.

24
Media untuk menekan diaphragma dapat digunakan dengan cara
mekanik(mechanical drive) atau tekanan cairan (liquid drive). Diaphragma sendiri
merupakan flexible material yang tipis, tetapi kuat dan mampu menaha
tekanan(mechanic atau hydroulic). Bahan yang sering digunakan adalah rubber
synthetis, thermo plastic(P.T.F.E.).

Keuntungan dan kelemahan pompa reciprocating :

 Keuntungan :
1. Dapat menghisap sendiri(self priming).
2. Kapasitas dipengaruhi oleh kecepatan
3. Tekanan yang dibangkitkan tergantung dari tenaga penggerak
4. Cocok untuk semua jenis cairan, khususnya yang bersifat korosi
digunakan pompa diaphragma.
 Kelemahan :
1. Aliran tidak uniform
2. Konsstruksi relative besar untuk daya dan kapasitas yang kecil.
3. Banyak meknisme yang bergerak sehingga diperlukan perawatan
yang intensif.

25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pada Praktik kunjungan lapangan ini kami mengunjungi PPSDM


MIGAS Cepu dan Laboratorium Lapangan Eksploitasi – Produksi. pada
Unit Kilang di PPSDM MIGAS CEPU kami dapat mengetahui dari mana
asal feed (bahan baku) dan kami dapat mengetahui alat-alat yang di gunakan
di Unit Kilang seperti pada bagian kami membahas mengenai pipa-pipa
yang digunakan di bidang Migas, serta proses yang di lakukan hingga feed
dapat kita olah menjadi produk sperti Pertamina Solvent (pelarut), Naptha,
Solar, dan Residu.
Di Laboratorium Lapangan Eksploitasi – Produksi kami dapat
mengetahui alat-alat yang di gunakan di kegiatan Eksploitasi – Produksi dan
kami dapat mengetahui proses pencarian, pengeboran, pengambilan,
pengumpulan dan hingga pendistribusian ke kilang minyak.

3.2 Saran

Dalam melakukan kunjungan ke PPSDM MIGAS CEPU dan Laboratorium


Lapangan Eksploitasi – Produksi, di harapkan adanya perencanaan estimasi waktu
dan materi pembelajaran yang lebih lagi karena kunjungan di PPSDM MIGAS
Cepu dan Laboratorium Lapangan Eksploitasi – Produksi di rasa kurang terutama

26
pada saat penjelasan tentang PPSDM MIGAS Cepu kurang detail dan waktu
untuk keliling alangkah baiknya di perbanyak lagi sehingga kami dapat
mengetahui alat-alat di PPSDM MIGAS lebih baik lagi dan lebih memahami
penggunaan alat-alat tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.alkonusa.com/news/pengertian-pompa-sentrifugal-dan-prinsip-
kerjanya/
http://www.alkonusa.com/news/mengenal-pompa-reciprocating/
http://majalah1000guru.net/2019/02/pompa-sentrifugal-kerja-manfaat/

27

Anda mungkin juga menyukai