Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BESAR

MANAJEMEN INDUSTRI DAN PERAWATANN


“KUJUNGAN INDUSTRI
DI PTPN IV KEC.SOSA KAB. PADANG LAWAS”
Dosen Pengampu: 1. Dr. Saut Purba, M.Pd.
2. Hasianna Situmorang

Oleh:
KELOMPOK

1. Nico G.M Situmoranng NIM: 5173520024


2. Chaisar Abed Nego NIM: 5173520010
3. Jhon Wesley Petrus NIM: 5173520019
4. Yos Sam Krisbiantoro NIM: 5173520033
5. Hanjani Sihite NIM: 5173520016

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kunjungan Industri Manajemen Indusri dan
Perawatan di PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sosa dengan baik dan tepat waktu.

Penyusunan laporan ini dilakukan berdasarkan pengamatan dan analisis secara langsung di PT
Perkebunan Nusantara IV Kebun Sosa terletak di Desa Ampolu, Desa Lubuk Bunut dan Desa
Sibodak Sosa Jae Kecamatan Sosa dan Huta Raja Tinggi Kabupaten Padang Lawas Provinsi
Sumatera Utara kebun PTPN IV lokasinya ±540 Km dari Kantor Pusat Medan Sumatera Utara.

Penulis juga menyadari bahwa bantuan dari pihak yang terkait sangat berguna dalam
pelaksanaan pelaksanaan kerja praktek. Penulis sadar bahwa terdapat beberapa kekurangan
dalam penulisan, baik itu dari segi isi materi maupun tata letak bahasa yang dipergunakan yang
merupakan keterbatasan penulis.Sehingga diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca agar laporan kerja praktek selanjutnya dapat disusun dengan lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
BAB
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kunjungan Pabrik ......................................................................................
1.2. Tujuan Kunjungan Pabrik ...................................................................................................
1.3. Manfaat Kunjungan Pabrik .................................................................................................
1.4. Ruang Lingkup Kunjungan Pabrik .....................................................................................
II. LANDASAN TEORI .................................................................................................................
2.1. Sejarah Perusahaan .............................................................................................................
2.2. Ruang Lingkup Usaha.........................................................................................................
2.3. Lokasi Perusahaan ..............................................................................................................
2.4. Daerah Pemasaran ...............................................................................................................
2.5. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan ................................................................
DAFTAR GAMBAR
1. Lokasi PT. NNUSANTARA 4 SOSA

2. Mesin Digester
3. struktur organisasi ptpn4 sosa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kunjungan pabrik merupakan salah satu kegiatann akademis yang wajib dilakukan oleh
mahasiswa. Kunjungan pabrik sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan teori-
teori yang diperoleh dibbangku perkuliahan. Sebbagian teori yang diberikan membbutuhkan
pemahaman secara langsung pabrik untuk mengenal yang sebenarnya yang ada pada dunia kerja.
Dalam mata kuliah Manajemen Industri dan Perawatan, dapat dikatakan sebagai ajang
simulasi profesi Mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa
selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipiihnya. Oleh karena itu, dalam
kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah :

a) Mengenali ruang lingkup perusahaan


b) Mengikuti proses kerja di perusahaan
c) Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan atau pembimbing lapangan
d) Mengamati perilaku sistem
e) Menyusun laporan dalam bentuk tertulis

1.2. Tujuan Kunjungan Pabrik


Tujuan dari kunjungan pabrik ke PTPN 4 SOSA adalah sebagai berikut:
Tujuan umum penyelenggaraan kunjugan industri adalah agar mahasiswa menjadi tenaga teknik
yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan kerja yang dapat menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi keterampilan, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional secara utuh dan dilakukan sejak dini supaya mahasiswa memiliki
kompetensi yang holistik seperti: mandiri, mampu berkomunikasi, mampu mengambil
keputusan, peka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar dan lain
sebagainya.
1.3. Manfaat
Manfaat yang diperoleh melalui kunjungan pabrik adalaha sebagai berikut:
1) Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di bangku
kuliah.
2) Menambah dan meningkatkan kualitas
3) Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai lingkungan kerja
4) Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang keteknikan.
1.4. Ruang Lingkup Kunjungan Pabrik
1) Mendapatkan gambaran umum tentang proses produksi dan struktur organisasi dari
perusahaan.
2) Mendapatkan pengetahuan mengenai perawatan dari mesin-mesin yang ada di
perusahaan atau dipabrik tersebut
3) Dapat mengetahui cara penangan dari kerusakan mesin yang ada dipabrik
4) Dapat mengetahui cara atau tahapan pengolahan Kelapa Sawit yang ada di perusahaan
atau pabrik tersebut
5) Dapat mengetahui sistem kerja SDM yang ada dipabrik atau perusaan tersebut
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan


Dibentuk berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang penggabungan kebun-
kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 37 tanggal 11
Maret 1996. Mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No. C2 – 8332
HT,01,01 tanggal 8 Agustus 1996, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81
tanggal 8 Oktober 1996 dan perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Akte No. 18 dari Notaris Sri
Rahayu H.Prasetio, SH tanggal 26 September 2002 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Azasi Manusia RI dengan surat keputusan No. C – 20652 HT.01.04 tanggal 23 Oktober 2002. Yang
diubah terakhir kali berdasarkan Akte Notaris Sri Ismiyati, SH Nomor 11, tanggal 4 Agustus 2008,
diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 90, tanggal 7 Nopember 2008. Tambahan Berita Negara
No. 22826.
2.2. Ruang Lingkup Usaha
PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Kelapa Sawit Sosa bergerak dalam bidang pengolahan
buah kelapa sawit dari Fresh Fruit Brunch(FBB) menjadi minyak sawit atau Crude Palm Oil
(CPO) dan inti biji sawit atau Palm Kernel.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PTPN IV) pabrik Kelapa Sawit Sosa terletak di


Desa Sibodak Sosa Jae Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara
BAB III
PEMBAHASAN
Proses Pengolahan Kelapa Sawit
Tahapan proses pengolahan Kelapa Sawit dari TBS ( Tandan Buah Segar ) hingga
menghasilkan CPO dan Kernel di Pabrik Kelapa Sawit Sosa dapat dibagi menjadi beberapa
stasiun yaitu :
1. Tahapan Penerimaan Buah
2. Stasiun Sortasi
3. Stasiun Loading Ramp
4. Stasiun Perebusan ( Sterilizer )
5. Stasiun Hoisting Crane
6. Stasiun Thresser ( Bantingan )
7. Stasiun Pressing
8. Stasiun Klarifikasi
9. Stasiun Pengolahan Kernel
10. Stasiun Boiler
11. Stasiun Water Treatment
A. TAHAPAN PENERIMAAN BUAH
1). Jembatan timbang
Jembatan timbang merupakan alat ukur berat yang berfungsi untuk menimbang dan
mengetahui jumlah berat TBS, kernel dan bahan – bahan lain yang diterima Pabrik.
Penimbangan dilakukan dengan menimbang truck bersama TBS disebut(Bruto ). Kemudian
TBS dikeluarkan dari truck dan ditempatkan ke Loading Ramp lalu truck ditimbang lagi dalam
keadaan kosong tanpa pengemudi disebut( Tarra ). Selisih antara Bruto dan Tarra merupakan
berat Netto TBS.

B. Stasiun Sortasi
1. Penyortiran TBS di PT Perkebunan Nusantara IV PKS Sosa
Setelah proses penimbangan kemudian buah TBS tersebut di pilih untuk memenuhi
standar hasil minyak yang akan diolah dari TBS tersebut. Dalam proses ini buah TBS
yang memenuhi syarat tertentu yang akan diambil.
1) Buah kontrak dari perkebunan, sebagian telah di sortir dan langsung dimasukkan ke
Loading Ramp. Sebagian lagi suatu saat akan disortir lagi apabila kelihatan ada yang
mentah.
2) Penerimaan TBS Lokal, tetap di Sortir.

2. Kriteria buah TBS yang di Sortir atau yang dipulangkan antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Buah mentah
Untuk mengetahui buah mentah, ciri – cirinya antara lain sebagai berikut :
a. Kelihatan putih pada bagian cangkang buah.
b. Di pukul menggunakan alat sortir, apabila kelihatan kunyit muda pada daging
buah maka TBS itu mentah.
C. Stasiun Loading Ramp
Loading ramp adalah tempat proses penerimaan TBS yang telah memenuhi syarat untuk
diolah. Buah TBS tersebut dimasukkan ke dalam lory.
a) Prinsip kerja Loading Ramp adalah pertama masuk, pertama keluar (first in first
out).Hal ini bertujuan agar buah yang pertama kali masuk harus segera diolah karena
sudah memiliki tingkat keasamanyang tinggi, yang sangat mempengaruhi hasil akhir.
1) Lory
Lory dengan kapasitas 2,5 ton berfungsi sebagai penampung buah yang diisikan dari Loading
Ramp untuk direbus. Lory bebentuk keranjang balok dan pada tiap sisi terdapat lubang – lubang
kecil menyebarkan steam serta untuk membuang air pada saat proses perebusan.
2). Capstand
Capstand adalah sebuah komponen berfungsi sebagai alat untuk menarik lory yang telah di isi
buah TBS maupun lory kosong untuk ditransfer ke proses pengolahan selanjutnya dengan
menggunakan kabel baja ( Cable Sling ) yang telah diikatkan pada bagian Capstand.
3.) Bollard
Alat ini digunakan untuk tempat melilitkan Kabel sling.
D. TAHAPAN PEREBUSAN ( Sterilizer )
Fungsi rebusan antara lain sebagai berikut :
1. untuk memudahkan melepaskan brondolan dari janjangnya di stasiun thresser.
2. Melunakkan daging buah untuk memudahkan di Press.
3. menahan perkembangan asam lemak bebas.
4. untuk mengurangi kadar air kernel yang ada di dalam nut, sehingga memudahkan
proses di stasiun kernel.

Dalam proses perebusan ini waktu yang diperlukan adalah sekitar90 menit tergantung kondisi
TBS., menggunakan sistem metode perebusan 3 puncak.Tekanan puncak 1 sebesar 1.5 kg/cm²,
gunanya untuk membuang sisa – sisa udara / oksigen yang ada di dalam rebusan. Puncak 2
tekanan dinaikkan menjadi 2.5 kg/Cm². Kemudian untuk proses perebusan yang maksimal
tekanan dinaikkan menjadi 3.0 kg/Cm². Setelah itu Steam tekanannya di tahan pada keadaan
Puncak 3 / Holding sekitar 40 menit( tergantung kondisi buah ) .
DidiPT Perkebunan Nusantara IV PKS Sosa terdapat 4 unit tempat perebusan horizontal
dengan kapasitas 10 lory 1 unit tempat rebusan.

F. STASIUN HOISTING CRANE


Thresser adalah alat untuk memisahkan brondolan dengan tandan / Janjangan. Buah yang
dimasukkan ke dalam Thresser akan dipisah dengan sistem putar dan banting. Setelah terpisah
janjangan yang kosong akan di distribusikan ke pembuangan dengan menggunakan Conveyor
Scrapper, sementara brondolan jatuh ke Conveyor Under Thresser untuk proses selanjutnya.
1. Conveyor Under Thresser, berfungsi untuk mendistribusikan brondolan yang
jatuhdari Thresser menuju Bottom Cross Conveyor.
2. Bottom Cross Conveyor berfungsi untuk mendistribusikan brondolan yang
berasal dari conveyor Under Thresser menuju ke Fruit Elevator.
3. Fruit Elevator berfungsi untuk mengantar brondolan yang berasal dari Bottom
Cross Conveyorke Fruit Distributing Conveyor.
4. Fruit Distributing Conveyor berfungsi untuk mendistribusikan atau
membagikanbrondolan ke digester ( Untuk dilakukan kegiatan pelumatan ).
5.Conveyor Tandan Kosong( Empty Bunch Conveyor ), Conveyor ini berfungsi
untukmendistribusikan tandan kosong yang keluar dari hasil Thresser ke
tempat pembakaran tandan kosong ( Incenerator ).

G. STASIUN PRESSING
1. Digester
Tangki pengaduk digunakan untuk mengaduk dan melumatkan daging buah yang sudah
direbus dan memisahkan daging buah dari biji sawit. Yang bertujuan agar brondolan menjadi
mudah untuk dilakukan pengepresan.
2. Screw Press
Screw Press adalah alat yang digunakan untuk meremas brondolan yang telah lumat sehingga
menghasilkan minyak. Pada proses ini dilakukan penambahan air panas agar minyak yang
dikeluarkan tidak terlalu kental. Pada proses pengepressan terpisah material padat yaitu berupa
fiber dan nut dan material cairan yaitu berupa minyak yang masih bercampur air dan sludge.

3. Oil Gutter
Untuk menampung minyak hasil pressan yang kemudian akan dilanjutkan ke Sand Trap Tank.
4. Sand Trap Tank
Sand Trap Tank adalah tempat penyaringan pasir yang terkandung di dalam cairan minyak
sebelum di alirkan ke Vibrating Screen ( Ayakan Getar ). Pembuangan pasir dan non oil solid
harus dilakukan secara rutin. Untuk memudahkan pengendapan pasir dan benda – benda kasar
lainnya, cairan minyak kasar harus cukup panas. Suhu sekitar 80˚C.
5. Alat Penyaring Getar ( Vibrating Screen )
Alat ini berfungsi untuk menyaring minyak kasar beserta air yang berasal dari mesin kempa
dari kotoran – kotoran berupa serat – serat, pasir, dan lumpur. Benda – benda padat yang telah
disaring ini dikembalikan ke Digester untuk di proses kembali, sedangkan cairan minyak yang
dihasilkan akan ditampung dalam Crude Oil Tank. Prinsip kerja dari alat penyaring getar ini
adalah menyaring material kasar, yang dilengkapi dengan saringan yang berlapis ( Double
Screen ).
H. STASIUN KLARIFIKASI
Pada stasiun klarifikasi minyak, akan di lakukan proses pemurnian minyak yang masih
mengandung kotoran – kotoran, seperti serat – serat halus, pasir, lumpur, dan kadar air yang
tinggi. Adapun proses pengolahan yang akan dilakukan meliputi :
1. Crude Oil Tank
Crude Oil Tank ( COT ) berfungsi untuk penampung sementara minyak yang berasal dari
ayakan(Vibrating Screen ) sebelum di pompakan ke CST ( Continous Settling Tank).
2. Continous Settling Tank
Minyak dari COT selanjutnya dipompakan menuju CST ( Continous Settling Tank ) yang
berfungsi memisahkan minyak dengansludge dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Temperatur
pada CST harus tetap dijaga pada kisaran 90 - 95˚. Untuk mengetahui bahwa performa kerja CST
tersebut masih bagus maka indikator yang dapat digunakan adalah kandungan minyak pada
sludge di under flow harus lebih kecil dari 6%. Fungsi utama CST antara lain :
a. Melakukan proses pemisahan minyak dari kotoran sludge.
b. Mengendapkan minyak kasar agar terpisah dari kotoran lumpur ( Sludge ) dengan
cara mengaduk dengan putaran 2 – 3 rpm. Sehingga minyak dapat terangkat keatas
dan sludge berada dibawah.
c. Minyak dipanaskan hingga temperatur 90˚C – 95˚Cuntuk memisahkan minyak.
3. Oil Tank
Cairan minyak yang berada dipermukaan tangki CST dialirkan ke dalam Oil Tank ( OT ).
Minyak ini masih mengandung air dan kotoran – kotoran ringan. Alat OT dilengkapi dengan
pipa coil pemanas, yang digunakan untuk menaikkan suhu minyak hingga 90˚. Tujuan
pemanasan minyak adalah untuk mempermudah pemisahan minyak dengan air dan kotoran
ringan dengan cara pengendapan. Fungsi utama Oil Tank adalah untuk penampungan minyak
sebelum dimurnikan melalui Vacum Drier.
4. Vacum Drier
Vacum Drier adalah suatu bejana hampa udara dimana tekanan udara dalam tangki sekitar -
720MMHg dan suhu 90˚. Pengeringan minyak bertujuan untuk mengurangi kadar air pada
minyak dengan cara penguapan hampa sehingga mencapai kadar air <0.5 %.
5. Daily Tank
Daily Tank berfungsi untuk menampung hasil produksi minyak harian.Jumlah Daily Tank
yang ada di PT Perkebunan Nusantara IV PKS Sosa ada 3 unit, dengan kapasitas 1 unitnya
1000ton dan 2 unitnya 1750 ton.
6. Vibrating Sludge
Vibrating sludge Untuk mengayak sludge yang berasal dari CST (Continous Settling Tank).
Sludge nya ke Sludge Tank, kotoran – kotorannya di buang ke Bak Solid.
7. Bak Bassin
Untuk menampung kotoran /sampah yang berasal dari Vibrating Sludge.

I. TAHAPAN PENGOLAHAN KERNEL


Tempat Pengolahan inti sering disebut Stasiun Kernel. Proses pengolahan biji sawit bertujuan
agar inti sawit sesuai dengan persyaratan mutu.
1. Cake Breaker Conveyor
Ampas yang keluar dari screw Press terdiri dari serat dan biji yang masih mengandung air
yang tinggi dan berbentuk gumpalan, oleh sebab itu perlu dipecah dengan alat pemecah ampas
yang disebut Cake Breaker Conveyor (CBC). Pemecah gumpalan ampas press yang sempurna
dapat mendukung proses pemisahan serat dengan biji. Alat ini bekerja dengan berputarnya
conveyor berupa pisau – pisau (sirip) yang melekat pada poros (as).
2. Depericarper
Depericarper digunakan untuk memisahkan antara Fiber dan Nut. Fiber dikirim ke conveyor
untuk dijadikan bahan bakar Boiler. Sementara Nut turun ke Polishing Drum.
a). Polishing Drum
Polishing Drum berfungsi untuk membersihkan atau menghilangkan serabut – serabut halus
yang masih melekat pada biji kemudian membawanya menuju Nut Conveyor.
J. BOILER
Boiler adalah bejana tertutup yang berfungsi untuk mengubah wujud suatu Fluida dari Cair
menjadi Gas. Perubahan wujud tersebut terjadi karena penambahan Kalor. Kalor yang
ditambahkan diperoleh dengan cara pembakaran.

Mesin Boiler merupakan instalasi penghasil uap yang dipkai untuk menggerakkan Turbin Uap
sebagai pembangkit Tenaga Listrik di Pabrik Kelapa Sawit. Selain itu juga uap digunakan untuk
proses perebusan dan keperluan pemanas lainnya.

K. WATER TREATMENT
Air yang digunakan untuk Boiler yang ada pada Pabrik kelapa Sawit PT Perkebunan
Nusantara IV PKS Sosauntuk dipanaskan menjadi Uap berasal dari Air Sungai. Karena air yang
diambil dari sungai masih mengandung zat – zat padat maka sebelum menuju ke Boiler, terlebih
dahulu harus dibersihkan melalui beberapa proses yang disebut Water Treatment.
.
Air sungai akan melalui beberapa tahapan proses antara lain sebagai berikut :
1. Clarifier Tank
Clarifier Tank berfungsi untuk proses penjernihan dengan menambahkan Tawas(Al2SO4),
Soda Ash ( Na2CO3 ). Hal ini dilakukan untuk membuat zat padat dalam air melayang menjadi
flok / semacam pasir sehingga mudah dilepaskan. Bak ini memiliki sekat – sekat dengan maksud
untuk menjebak zat – zat padat yang terbawa air sungai.
2. Water Basin Tank
Tempat penampungan sementara hasil penjernihan dari Clarifier Tank sebelum di alirkan ke
Sand Filter.
3. Sand Filter
Sand Filter dilakukan dengan tujuan mengilangkat zat – zat padat yang telah menjadi flok /
pasir. Pada umumnya sebelum digunakan, send filter harus dicuci ( Back Wash ).
4. Anion & Cation
Anion Exchanger berfungsi untuk menukar garam terhadap Hidrolisis dan menahan silika,
sedangkan Cation Exchanger fungsinya untuk menukar mineral – mineral terhadap asam. Dari
proses ini barulah air bisa disalurkan ke Feed Tank untuk dikirim ke Boiler.
Agar air yang berada di dalam Anion dan Cation tidak jenuh, maka perlu dilakukan
regenerasi dengan menambahkan zat kimia yaitu berupa Asam Sulfat dan Caustik Soda.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses Pengolahan Kelapa Sawit dimulai dari buah kelapa sawit ditimbang, disortasi dan
kemudian disimpan sementara di Loading Ramp. Buah kelapa sawit kemudian dibawa ke tempat
perebusan ( Sterilizer ) dengan menggunakan Lory yang ditarik oleh Capstand. Proses perebusan
( Sterilizer ) di pabrik kelapa sawit diPT Perkebunan Nusantara IV PKS Sosa menggunakan
metode perebusan tiga puncak dengan waktu sekitar 90 menit tergantung kondisi buah. Buah
hasil rebusan selanjutnya memasuki stasiun Thresser untuk memisahkan buah sawit dengan
janjangannya.
Buah dari brondolan kelapa sawit kemudian diolah lebih lanjut pada stasiun Press untuk
mendapatkan minyak sawit. Dari proses tersebut didapatkan hasil berupa minyak dan biji( Nut ).
Minyak kemudian dialirkan ke Stasiun Klarifikasi untuk dipisahkan dari berbagai macam
kotoran dan air sebelum Minyak disimpan di Storage Tank, sedangkan biji ( Nut ) diolah di
Stasiun Kernel untuk mendapatkan Inti Sawit.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan, setelah saya melaksanakan kunjunngan inndustri di
PT. Perkebunan Nusantara IV PKS Sosa
1. Perawatan Mesin – mesin di Pabrik Kelapa SawitPT Perkebunan Nusantara IV PKS Sosa
sudah baik, dan sebaiknya lebih ditingkatkan lagi untuk kedepannya dalam perawatan
mesin – mesinnya.
2. Diupayakan semua karyawan yang sedang bekerja harus memakai Alat Pelindung Diri,
sesuai dengan resiko kecelakaan kerja yang terjadi pada masing – masing stasiun.

Anda mungkin juga menyukai