Oleh :
Akmal Hakim Lubis
(5173520002)
Oleh :
Akmal Hakim Lubis
(5173520002)
Ketua Jurusan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syikur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Magang Industri II
selama 30 hari kerja magang di PKS PT.Perkebunan Nusantara IV Dolok Ilir, Kab.
Simalungun Kec. Dolok Batu Nanggar dan telah menyelesaikan Laporan Magang
Industri II yang berjudul “Pemanfaatan Conveyor Nut Sebagai Material Handling
Untuk Mengoptimalkan Daya Pada Stasiun Pemecah Biji“.
Terima kasih sampaikan kepada Bapak Drs. Selamet Riadi, MT, dan kedua
orang tua yang telah mendukung dan membimbing dalam penulisan laporan Praktek
Kerja Lapangan Industri ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
2. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST. MT. Ph.D. selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Mesin UNIMED.
3. Bapak Drs. Selamet Riadi, MT. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
ii
Sumatera Utara.
10. Ibu Widya K. Laningsih, Selaku Asisten Tata Usaha PT. Perkebunan Nusantara
IV PKS Dolok Ilir, Kab. Simalungun, Kec. Dolok Batu Nanggar Sumatera
Utara.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan PKLI dan
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan laporan PKLI ini masih terdapat banyak
kekurangan, sehingga saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan sebagai
masukan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis mengharapkan
semoga laporan ini dapat menambah wawasan dan berguna bagi kita semua.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Aktivitas Pelaksanaan PKLI..............................................................................16
C. Pembahasan Hasil PKLI....................................................................................19
a. Permasalahan.................................................................................................19
b. Alternatif Solusi.............................................................................................19
c. Pembahasan...................................................................................................21
D. Refleksi Mahasiswa Praktikan..........................................................................27
BAB IV.......................................................................................................................29
PENUTUP..................................................................................................................29
A. Kesimpulan........................................................................................................29
B. Saran..................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................30
Lampiran 1. Desain Conveyor Nut.............................................................................31
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Magang Industri II...........................................32
Lampiran 3. Penilaian Pelaksanaan PKLI..................................................................33
Lampiran 4. Surat Pengantar PKLI Dari Fakultas......................................................34
Lampiran 5. Surat Kesediaan Dari Tempat PKLI......................................................35
Lampiran 6. Surat Selesai PKLI.................................................................................36
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. PKS Dolok Ilir...........................................................................................2
Gambar 1. Struktur Organisasi PKS Dolok Ilir..........................................................3
Gambar 3. Stasiun Pengolahan Biji...........................................................................9
Gambar 4. Depericaper.............................................................................................10
Gambar 5. Polishing Drum........................................................................................10
Gambar 6. Destoner...................................................................................................11
Gambar 7. Nut Silo...................................................................................................11
Gambar 8. Ripple Mill...............................................................................................12
Gambar 9. Elevator Crack Shell................................................................................12
Gambar 10. LTDS......................................................................................................13
Gambar 11. Hydroocyclone.......................................................................................14
Gambar 12. Kernel Drier...........................................................................................14
Gambar 13. Bunker Inti Sawit...................................................................................15
Gambar 14. Conveyor Nut.........................................................................................20
Gambar 15. Conveyot Nut Tampak Depan................................................................21
Gambar 16. Ukuran Panjang Talang dan Body Talang............................................22
Gambar 17. Ukuran Lapisan Dalam Talang.............................................................23
Gambar 18. Ukuran Diameter Daun dan As.............................................................24
Gambar 19. Ukuran Pemakaian Bahan Pengikat Talang dan Siku Talang..............25
Gambar 20. Gear motor 2,2 Kw................................................................................26
vi
DAFTAR TABEL
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Kebun Dolok Ilir dibuka oleh maskapai bangsa Belanda yang diberi nama
Namlosde Venotshap Hendis Vereeniging Amsterdam (NV. HVA) pada tahun 1915
dengan ditanami komoditi serat nenas (Agape Sisalana) dan Serat Pisang (Manila
Henep). Semasa pengembalian Irian Barat ke Indonesia tahun 1958 Unit Usaha
Dolok Ilir di Nasionalisasikan oleh pemerintah dan mulai dikelola oleh bangsa
Indonesia. Adapun periode pengelolaannya adalah :
1
13/HGU/BPN/2006 dengan luas Konsensi Unit Usaha Dolok Ilir 7.348,81 Ha.
a. Tujuan Perusahaan
Sebagaimana lazimnya pabrik yang ada dibawah naungan PTPN IV, memiliki
tujuan untuk mendukung dan memberikan kontribusi kepada visi dan misi yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, dimana visi dan misi PT. Perkebunan Nusantara IV
Dolok Ilir adalah sebagai berikut :
VISI
MISI
1) Menjalankan udaha dengan prinsip - prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya
saing tinggi.
2) Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit.
3) Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, pendukung agroindustri dan
pendayagunaan aset dengan preferensi pada teknologi terkini yang teruji
(Proven) dan berwawasan lingkungan.
2
b. Struktur Organisasi (Manajemen Perusahaan)
Struktur organisasi pada perusahaan atau Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV
Dolok Ilir adalah sebagai berikut :
3
b. Masisnis Kepala (Head Of Factory)
Tugas utama seorang Asisten Tata Usaha dalam Pabrik Kelapa Sawit
PT.Perkebunan Nusantara IV adalah :
Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas dibidang
administrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah, pergudangan dan laporan-
laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja.
Mengkoordinir tugas-tugas administrasi di sentral gudang.
Bertanggung jawab kepada Manajer Unit.
4
e. Asisten Pengelolahan (Palm Oil Procesing Assisstant)
a. Bagian Kantor
Untuk bagian ini hanya ada 1 shift dengan 7 jam per hari dan 40 jam per
minggu adalah sebagai berikut :
2) Hari Jumat
3) Hari Sabtu
5
Pukul 09.30-10.30 WIB : istirahat
b. Bagian Pabrik
Mutu CPO yang di hasilkan pabrik dapat dipengaruhi oleh kualitas panen,
pengangkutan, proses pengolahan dan penimbunannya/penyimpanan. Mutu
CPO atau minyak sawit dapat mempengaruhi nilai penjualan. Untuk itu di PTPN IV
Dolok Ilir melakukan analisa laboratorium setiap memproduksi minyak sawit.
6
C. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan Industri
1. Bagi Mahasiswa :
a. Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan dan melakukan
pekerjaan atau kegiatan lapangan.
b. Dapat mengetaui dan memahami berbagai macam aspek.
c. Kegiatan dalam perusahaan.
d. Dapat membandingkan teori-teori yang diperoleh dibangku akademis
dengan kerja lapangan.
e. Memperoleh pengetahuan yang berguna bagi perwujudan kerja yang akan
dihadapi kelak setelah melakukan studinya.
2. Bagi kampus/jurusan :
7
a. Mempererat kerja sama antara perusahaan dengan kampus.
b. Memperluas pengenalan akan jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Medan di perusahaan-perusahaan.
3. Bagi perusahaan :
a. Sebagai masukan atau usulan bagi pihak perusahaan untuk memperbaiki
sistem metode kerja yang ada.
b. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan dalam memajukan
pendidikan dan pembangunan dalam hal peningkatan efisien.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Stasiun Pengolahan Biji
Tempat Pengolahan inti sering disebut Stasiun Kernel. Proses pengolahan biji
sawit bertujuan agar inti sawit sesuai dengan persyaratan mutu.
Pada Stasiun Pengolahan Biji terdapat beberapa tahapan, antara lain sebagai
berikut :
a. Depericarper
Depericarper digunakan untuk memisahkan antara Fiber dan Nut. Fiber dikirim
ke conveyor untuk dijadikan bahan bakar Boiler. Sementara Nut turun ke Polishing
Drum.
9
Gambar 4. Depericaper
b. Polishing Drum
Polishing Drum berfungsi untuk membersihkan atau menghilangkan serabut-
serabut halus yang masih melekat pada biji kemudian membawanya menuju Nut
Conveyor. Kecepatan putaran kerja dari mesin ini berkisar antara 24-25 rpm.
c. Destoner
Destoner berfungsi untuk mengantar Nut/menghisap Nut dengan sistem hisap
(dari blower) masuk kedalam Nut silo. Disamping itu, Destoner juga sebagai
pemisah batu-batuan, besi dan biji dura.
10
Gambar 6. Destoner
d. Nut Silo
Nut Silo adalah sebuah storage tempat penyimpanan biji sebelum memasuki
tahapan pemecahan.
e. Ripple Mill
Ripple Mill adalah alat yang dugunakan untuk memecahkan biji dengan cara
digiling dalam putaran rotor bar, sehingga biji akan bergesek dengan Ripple plate.
Proses pemecahan ini terjadi karena tekanan dan kecepatan yang disebabkan putaran
rotor bar. Ripple Mill terdiri dari beberapa komponen, yaitu antara lain :
1. Rotor bar, yaitu bagian alat yang bergerak yang terdiri dari batang – batang besi
yang berfungsi sebagai alat pemecah Nut. Rotor Bar digerakkan oleh motor
listrik, sehingga Rotor Bar berputar dengan putaran ± 1100 rpm.
11
2. Ripple Plat, yaitu bagian alat yang diam terdiri dari plat yang bergerigi sebagai
landasan / alas Nut agar proses pemecahannya bagus.
12
g. Light Tenera Dust Separator (LTDS)
LTDS adalah alat pemisah inti dan cangkang sistem kering. Untuk
meningkatkan efisiensi pengutipan inti, pemisahan dilakukan dengan 2 tahap yaitu
di LTDS 1 dan LTDS 2. Pada LTDS 1 terjadi pemisahan antara serabut, cangkang
halus dan debu yang dikirim kesilo cangkang sebagai bahan bakar boiler, fraksi
berat yaitu inti utuh, biji utuh, biji ½ pecah jatuh ke conveyor menuju kesilo inti
untuk dikeringkan. Fraksi medium yaitu inti dan cangkang masuk ke LTDS 2 dan
terjadi pemisahan inti dan cangkang.
1. Bak air penampung cracked mixture terdiri dari 3 bak pemisah yang masing-
masing dilengkapi dengan dua unit pompa pengutip dan conis cyclone inti ø 60-
70 mm dan conis cyclone cangkang ø 50-55 mm.
2. Tromol/vibrating untuk inti dan cangkang.
13
Gambar 11. Hydroocyclone
i. Kernel Drier
Kernel Drier adalah tempat pengeringan Kernel yang basah dari Claybath.
Pada Kernel Drier terdapat sistem Pemanas (Heater) yang digunakan utnuk
memanaskan Inti agar kadar air di bawah 7 %. Cara pengoperasian Kernel inti :
1. Blower inti dijalankan 5 menit setelah stasiun pabrik biji dijalankan. Hal ini akan
mengurangi beban listrik untuk stasiun ini pada saat proses dijalankan.
2. Monitor jalannya blower atas suara dan getaran yang tidak biasa.
3. Atur/kondisi temperature pada Kernel drier : Bagian 70 – 80 ℃, tengah 60 -
70℃, bawah 50 - 60℃.
14
Gambar 13. Bunker Inti Sawit
15
BAB III
TEKNIK PELAKSANAAN
A. Metodologi Pelaksanaan PKLI
Dalam penyusunan laporan ini dibutuhkan proses kerja praktik yang baik serta
data-data akurat yang akan digunakan dalam laporan kerja praktik ini. Untuk
memperoleh data-data yang akan digunakan dalam laporan ini maka dilakukan
metode-metode sebagai berikut :
1. Orientasi Lapangan
Pengenalan profil dan sistem pengolahan di PTPN 4. Pabrik Kelapa Sawit Unit
Usaha Dolok Ilir.
2. Metode Survei
3. Metode Wawancara
4. Metode Literatur
16
Selama pelaksanaan PKLI seluruh aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa
mendapat pengawasan dan bimbingan dari Pembimbing lapangan. Dengan adanya
kerjasama yang baik antara mahassiswa dengan pembimbing lapangan, maka
mahasiswa dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang berlaku.
Dalam melaksanakan pekerjaannya mahasiswa dituntut untuk mandiri dan
bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
Analisis Kegiatan Harian yang dilakukan Selama PKLI di PTPN IV Dolok Ilir
adalah sebagai berikut :
17
Kelapa Sawit.
Peninjauan langsung ke Stasiun Perebusan dan
wawancara kepada kepala operator.
Pembuatan laporan magang.
Peninjauan langsung ke stasiun Bantingan dan
wawancara kepada kepala operator..
Peninjauan langsung ke Stasiun Kempa dan
5. 13 – 14 Januari 2020 wawancara kepada kepala operator.
Peninjauan langsung ke Stasiun Pabrik Biji dan
wawancara kepada kepala operator.
Pembuatan Laporan dan mendesai Conveyor
nut.
Breaving oleh Pembimbing Magang.
Peninjauan langsung ke Stasiun Minyakan
(Klarifikasi) dan wawancara kepada kepala
operator.
Peninjauan langsung ke Boiler dan wawancara
6. 15 – 16 Januari 2020 kepada kepala operator.
Peninjauan langsung ke Stasiun Kamar Mesin
(Power House) dan wawancara kepada kepala
operator.
Pembuatan Laporan dan mendesai Conveyor
nut.
7. 17 – 18 Januari 2020 Breaving oleh Pembimbing Magang.
Mengerjakan Laporan Magang.
Tanya jawab dengan masinis reparasi.
Mengerjakan Laporan Magang.
8. 20 – 21 Januari 2020 Peninjauan langsung ke pabrik untuk
melakukan wawancara kepada karyawan.
Ricis buah sawit dari tandan.
9. 22 – 23 Januari 2020 Tanya jawab dengan masinis reparasi.
Mengerjakan Laporan Magang.
10. 24 Januari – 07 Februari Mengerjakan Laporan Magang Industri dan
2020 melakukan revisi bersama dengan Pembimbing
Industri.
Melakukan diskusi dengan Pembimbing
Industri, dan Karyawan.
Bertemu dengan Manager untuk
18
menandatangani Pengesahan Magang Industri
II.
Berpamitan dengan staff dan para pekerja.
1. Pemakaian daya listrik menjadi tidak stabil dikarenakan saat screw press pada
stasiun kempa harus dijalankan 4 unit yang terdapat pada line 1 dan 2. Jika
pemakaian daya listrik menjadi tidak stabil akan berdampak pada hasil pressan
yang kurang baik dan keseimbangan energy di PKS Tidak dapat tercapai secara
kontinu.
3. Banyak Nut yang berserakan dilantai, dimana akan menambah beban pekerjaan
para karyawan.
b. Alternatif Solusi
Adapun solusi yang ditawarkan untuk megatasi permasalahan atau hambatan
diatas adalah dengan membuat sebuah alat bantu berupa Conveyor Nut yang
berfungsi sebagai material handling untuk membawa atau memindahkan Nut dari
line 1 menuju line 2 atau sebaliknya dari line 2 menuju line 1 pada pengolahan
pabrik biji.
19
Gambar 14. Conveyor Nut
Manfaat dari pembuatan ularan nut (Conveyor Nut) dalam pengolahan pabrik
biji adalah sebagai berikut :
2. Mengurangi pemakaian bahan bakar untuk ketel dan genset atau menghemat
pemakaian bahan bakar.
3. Memperingan pekerjaan karyawan karena tidak akan memasukkan Nut yang jatuh
dilantai.
Dengan adanya conveyor nut pada stasiun pengolahan biji, telah mengurangi
pemakaian daya listrik sebesar 175 Kw pada saat pabring mengolah 1 line dengan
pemakaian kempa yang 2 line. Conveyor nut memakai elektro motor berkapasitas 2
Kw sebagai penggerak dan disambungkan ke cam stater untuk merubah putaran dari
kiri ke kanan atau sebaliknya dari kanan ke kiri.
20
C. Pembahasan
5
6
1
2
3
Keterangan :
1. Body Talang.
2. Lapisan Dalam Talang.
3. Daun Ularan.
4. As Ularan.
5. Pengikat Talang.
6. Siku Talang.
Adapun analisa yang dibuat untuk pembuatan 1 unit ularan conveyor nut
adalah analisa pemakaian bahan yang diperlukan dari setiap komponen.
21
Gambar 16 Ukuran Panjang Talang dan Body Talang
Bahan : Ms Plat Uk 1200 × 2400 × 6 mm : 1,2 × 2,4 : 2,88 m2
1,628 m2.
Sehingga untuk membuat sisi melengkung talang memerlukan bahan 2,381 m2.
1,628+2,381 4,009
=¿ =¿ 1,39 Lembar
2,88 2,88
Diperoleh untuk membuat body talang diperlukan bahan sebanyak 1,39 Lembar
plat. Pada Pks Dolok Ilir memiliki toleransi pembelian bahan, hasil dari
perhitungan 1,39 lembar dibulatkan menjadi 2 lembar plat.
22
2. Analisa Pemakaian Bahan Lapisan Dalam Talang
0.444 m2.
∅ 398 mm ×3,14
×Panjang talang : 624.8 mm × 3700 mm : 2.311.000 mm2 :
2
2,311 m2.
Sehingga untuk membuat sisi melengkung talang memerlukan bahan 2,381 m2.
0.444+2,311 2.755
=¿ =¿ 0.95 Lembar
2,88 2,88
Diperoleh untuk membuat body talang diperlukan bahan sebanyak 0,95 Lembar
plat. Pada Pks Dolok Ilir memiliki toleransi pembelian bahan, hasil dari
23
perhitungan 0,95 lembar dibulatkan menjadi 1 lembar plat.
1
Bahan Pipa As : Bj Carbon Sch 40 ∅ 2 × 6 m.
2
Tarikan Daun
Rumus : + Diameter Daun−6 mm
7
280
: +360−6 :394 mm Bukaan Plat Sebelum Jadi.
7
24
Gambar 19. Ukuran Pemakaian Bahan Pengikat Talang dan Siku Talang
Mencari Pemakaian Bahan Siku Talang
Sehingga, bahan yang diperlukan untuk membuat siku talang 1,2 batang.
Sehingga, bahan yang diperlukan untuk membuat pengikat talang 0,085 batang.
5. Gear Motor
Gear motor adalah suatu alat penggerak dengan menggunakan sumber energi
listrik yang kemudian dirubah menjadi tenaga gerak atau putar. Pada conveyor nut,
penggerak menggunakan elektro motor dengan kapasitas daya 2,2 Kw.
25
Gambar 20. Gear motor 2,2 Kw
Berikut merupakan analisa biaya untuk membuat 1 buah coveyor nut sesuai
dengan perhitungan pemakaian bahan yang telah di cari :
Gaji bulanan karyawan teknik pada PTPN IV sebesar Rp. 3.000.000. Upah
harian karyawan menjadi Rp. 100.000/ hari. Untuk membuat 1 buah Conveyor NutI
dibutuhkan 3 orang pekerja dengan jangka waktu pengerjaan 2 hari.
26
Upah Per Hari
No. Jumlah Pekerja Waktu Pekerjaan Total (Rp)
(Rp)
1. 3 Orang 2 Hari 100.000,00 600.000,00
Pelaksanaan PKLI sangat lah dibutuhkan oleh mahasiswa, hal ini karena
mahasiswa dapat menghubungkan dan menerapkan teori-teori yang didapat selama
perkuliahan di dunia industri. Dari hal ini penulis membuat beberapa hal yang dapat
menjadi refleksi selama pelaksanaan PKLI yaitu:
1. Pada dunia industri, mahasiswa harus dapat menerapkandan menghubungkan
teori-teori yang di perkuliahan dengan praktek nyata di dunia industri.
2. Penulis mendapat banyak manfaat dari hasil kegiatan selama PKLI terutama
dalam prosedur dan management Pabrik Kelapa Sawit.
3. Untuk pembuatan sebuah Conveyor Nut perusahan mengeluarkan dana sebesar
Rp. 6.352.000,00 yang dikerjakan oleh 3 orang karyawan bagian teknik selama 2
hari. Dengan adanya Conveyor Nut diharapkan masalah yang terdapat pada
stasiun Pengolahan biji dapat teratasi.
4. Penulis dituntut lebih disitplin dan bertanggung jawab selama PKLI.
27
Penulis juga berpendapat bahwa PKLI menjadi kegiatan penting dalam
menjalin kerjasama antara Universitas dan Dunia Industri dalam menciptakan
Karakter mahasiswa yang lebih baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil peninjauan dan pengamatan melalui PKLI selama 30 hari berkerja
28
dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tempat Pengolahan inti sering disebut Stasiun Kernel. Proses pengolahan biji
sawit bertujuan agar inti sawit sesuai dengan persyaratan mutu.
2. Pada stasiun pengolahan biji PKS Dolok Ilir terdapat 2 line pengolahan atau
sering disebut line 1 dan line 2. Line 1 pengolahan biji menggunakan listrik yang
berasal dari ketel uap dan line 2 menggunakan listrik yang berasal dari genset.
Adapun permasalahan yang terjadi adalah kestabilan arus listrik yang terkadang
menghabat proses produksi. Dari permasalah tersebut, solusi yang ditawarkan
berupa conveyor nut yang menghubungkan line 1 dan line 2 pada pengolahan biji.
3. Dengan adanya conveyor nut, pengolahan biji hanya perlu menjalankan 1 line,
line 1 atau line 2. Sehingga penggunaan daya listrik menjadi stabil dan berdampak
baik pada stasiun pengolahan yang lain.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan setelah kami selesai
melaksanakan Magang Industri II di PKS Dolok Ilir, Kab. Simalungun, Kec.
Dolok Batu Nanggar Sumatera Utara yaitu :
1. Perawatan Mesin-mesin di PKS Dolok Ilir sudah baik, dan sebaiknya lebih
ditingkatkan lagi untuk kedepannya dalam perawatan mesin – mesinnya.
2. Membedakan pakaian kerja antara Pekerja Teknik dan Pengolahan.
3. Menyediakan lahan parki yang lebih luas agar tertata dengan rapi.
4. Lebih meningkatkan dan memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
5. Meningkatkan hasil produksi dengan lebih memperhatikan quality produk dari
setiap produk yang dihasilkan.
6. Mengurangi losses yang kerap sekali terjadi di setiap stasiun, yang jika di
perhitungkan dapat menghasilkan gaji sehari satu orang pekerja.
7. Meningkatkan kenyamanan dilingkungan pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
PTPN IV (Pesero), 2010. Standar Operasional Prosedur PTPN IV. Medan.
Direktorat Jendral Perkebunan, 2017. Statistik Perkebunan Indonesia 2015-2017.
29
Jakarta : Sekretariat Direktorat Perkebunan Indonesia.
BPS, 2017. Statistik Kelapa Sawit Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik
Indonesia.
30
Lampiran 1. Desain Conveyor Nut
31
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Magang Industri II
32
Lampiran 3. Penilaian Pelaksanaan PKLI
33
Lampiran 4. Surat Pengantar PKLI Dari Fakultas
34
Lampiran 5. Surat Kesediaan Dari Tempat PKLI
35
Lampiran 6. Surat Selesai PKLI
36