Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN

MANUFAKTUR & TRADE DI UD MULIA


(TAHAP I)

DPL: Choirul Daroji, Lc., M.H.


Disusun oleh: Kelompok 11 A

1. Ardhan Faiza Akbar : 401210038


2. Aryan Nurhuda : 401210046
3. Muhamad Aziz Hidayat : 401210191
4. Moh Batu Ahmaru : 401210189
5. Nabila Rahmawati : 401210212

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN PONOROGO
2024
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Nama dan Jenis Usaha : Pembuatan arang dan briket kayu UD. Mulia
Tempat dan Waktu Pelaksanaan : Ponorogo, 2 Januari 2024 s/d 18 Januari 2024
Nama Anggota : 1. Aryan Nurhuda
2. Ardhan Faiza Akbar
3. Nabila Rahmawati
4. Muhamad Aziz Hidayat
5. Moh Batu Ahmaru

Laporan praktikum manufaktur dan trade ini telah diteliti, dipresentasikan


dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Lapangan.

Ponorogo, 18 Januari 2024

Mengesahkan:
Dosen Pembimbing Lapangan Pendamping Lapangan

Choirul Daroji, Lc., M.H. M Jumangin


NIP. 198808062020121010

Mengetahui:
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

Dr. Luhur Prasetiyo, M.E.I.

NIP. 197801122006041002

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena atas
pertolongan-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan praktikum manufaktur &
trade pada tahap I ini dengan lancar. Sholawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga
pada umatnya sampai akhir zaman.

Dalam penulisan laporan ini tentunya kami tidak terlepas dari kesulitan
dan masalah dalam pengerjaannya, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai
pihak maka kesulitan dan masalah tersebut dapat teratasi. Khususnya kepada
Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Choirul Daroji, Lc., M.H. Serta kepada
seluruh pihak yang turut membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah membantu di dalam penyusunan laporan penelitian ini. Pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih.

Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan praktikum manufaktur & trade
tahap I ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi penyempurnaan laporan penelitian ini dan semoga laporan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Ponorogo, 18 Januari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II : DESKRIPSI USAHA ............................................................................. 3
A. Alamat Usaha ....................................................................................... 3
B. Sejarah Berdirinya Usaha .................................................................... 3
C. Susunan Personalia .............................................................................. 4
D. Job Deskripsi ........................................................................................ 5
E. Portofolio Usaha (Produk) ................................................................... 6
F. Mekanisme Produksi ............................................................................ 7
G. Strategi Pemasaran ............................................................................... 7
H. Laporan Keuangan ............................................................................. 10
BAB III : ANALISIS TEORITIS ....................................................................... 11
A. Analisis Kelayakan Bisnis ................................................................. 11
B. Analisis SWOT .................................................................................. 14

BAB IV : PENUTUP ............................................................................................ 16


A. Kesimpulan ....................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
A. Lampiran Berkas ................................................................................ 19
B. Foto-Foto Kegiatan ............................................................................ 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan praktikum merupakan suatu media pembelajaran dimana para
pelakunya melakukan percobaan secara langsung di suatu tempat usaha.
Praktikum sendiri memiliki banyak kelebihan, diantaranya para pelaku
praktikum memperoleh pengalaman dan keterampilan secara langsung serta
mempertinggi rasa partisipasi para pelaku baik secara individu maupun
perkelompok. Dalam kegiatan praktikum juga mengajarkan tentang bagaimana
cara menerapkan prosedur kerja yang baik dan benar.
kegiatan praktikum dalam bidang trade dan manufaktur didasarkan pada
pentingnya pengalaman praktis bagi para mahasiswa atau peserta untuk
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan industri
trade dan manufaktur. Melalui praktikum, mahasiswa atau dapat memahami
secara mendalam proses, tantangan, dan peluang yang ada dalam industri trade
dan manufaktur. Dengan bekerja di lingkungan praktikum yang nyata, mereka
dapat mengasah kemampuan komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah,
serta memahami kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Praktikum ini juga
memberikan kesempatan bagi mahasiswa atau peserta untuk menjembatani teori
yang dipelajari di kelas dengan praktik di dunia nyata, sehingga mereka siap
untuk berkontribusi dan berhasil dalam karir di industri yang dinamis dan
berkembang pesat.
Sebelum melakukan kegiatan praktikum tentunya para mahasiswa akan
diberi pembekalan sebelum dilaksanakannya kegiatan praktikum, hal ini
bertujuan agar mahasiswa pelaku kegiatan praktikum siap dalam melaksanakan
kegiatan ini. Setelah kegiatan pembekalan selesai, para mahasiswa ditugaskan
untuk mencari tempat praktikum yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh pihak kampus.

1
Dalam kegiatan praktikum ini, kelompok kami mendapat tugas yang sesuai
dengan tema pada bidang trade dan manufaktur mulai dari proses pembakaran
kayu menjadi arang, menata kayu dalam bunker pembakaran, menutup lubang
bunker pembakaran, penyortiran arang sesuai dengan ukuran yang ditentukan
berkisar 2-3 cm, mengayak arang untuk memisahkan ukuran yang kecil,
mengemasi arang dalam karung, menimbang arang dalam karung, menjahit
karung berisi arang yang sudah ditimbang, menghaluskan sisa arang untuk bahan
briket, mengemasi briket dalam kemasan plastik, dan membantu proses
pengambilan kayu dari beberapa tempat untuk dijadikan bahan baku.

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Trade dan Manufaktur.
2. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang usaha dalam bidang trade
dan manufaktur, khususnya di UD Mulia.
3. Untuk dapat mengetahui proses perencanaan maupun pembuatan produk-
produk yang ada di UD Mulia.
4. Untuk dapat mengetahui strategi apa saja yang dilakukan UD Mulia dalam
memasarkan usahanya.
5. Untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya ilmu dalam
berwirausaha khususnya dalam bidang produksi arang dan briket kayu.

C. Manfaat
1. Sebagai bahan bacaan atau pertimbangan bagi penulis selanjutnya.
2. Sebagai salah satu sarana memperdalam ilmu pengetahuan dan dapat menjadi
referensi bagi kalangan akademis maupun non akademis.
3. Sebagai bekal untuk mahasiswa memulai usaha dalam bidang produksi serta
dapat mengembangkan sesuai dengan ilmu yang didapatkan.
4. Mahasiswa dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya
dan menerapkan keterampilan komunikasi dan kerjasama dalam tim.
5. Mengubah pemikiran mahasiswa bahwa dunia kerja tidak hanya menjadi
karyawan, tetapi bisa juga sebagai pengusaha dan membuka lapangan kerja.

2
BAB II

DESKRIPSI USAHA

A. Alamat Usaha

UD Mulia berlokasi di Jl. Poncosiwalan No 65, Ngunut, Kecamatan


Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur 63491.

B. Sejarah Berdirinya Usaha

Bermula dari Bapak Jumangin yang diberikan amanat oleh temannya


untuk mengelola bisnis ternak ayam beliau belajar mengenai ilmu manajemen
bisnis. Beliau memiliki 5000 ekor ayam dengan omzet yang sangat besar pada
awal pengelolaannya. Meskipun demikian, pada bulan-bulan selanjutnya beliau
mengalami penurunan omzet secara terus-menerus bahkan hingga mengalami
kerugian. Setelah 2 tahun menjalani bisnis ini Bapak Jumangin kemudian
memutuskan untuk resign.

Meskipun sempat mengalami kegagalan pada bisnis sebelumnya Bapak


Jumangin tidak berhenti untuk terus berbisnis. Dengan bermodal ilmu yang
didapat dari bisnis sebelumnya beliau memulai usaha bisnis suplai kayu untuk
kebutuhan daerah lokal hingga perusahaan di beberapa daerah. Seiring
berjalannya waktu dan usaha yang semakin berkembang Bapak Jumangin
kemudian membuka usaha Mebel. Usaha ini menjadi sangat besar dengan pasar
hingga ke berbagai daerah. Akan tetapi usaha ini harus terpaksa terhenti karena
dampak pandemi.

Tantangan demi tantangan yang ada tidak membuat Bapak Jumangin


menyerah begitu saja. Beliau melihat potensi limbah kayu yang sangat banyak
pada usaha mebel yang dapat dimanfaatkan produk dengan nilai jual lebih yaitu

3
arang. Beliau kemudian mempelajari cara produksi arang dari temannya yang
telah lebih dulu menjalankan bisnis tersebut. Bapak Jumangin kemudian
membuat bunker yang selanjutnya digunakan sebagai tempat pembakaran arang
sehingga dimulai bisnis pembuatan arang dan briket kayu beliau yang berjalan
hingga pada saat ini. Bisnis ini selanjutnya berjalan dengan pesat hingga
memiliki pasar di tingkat internasional. Bapak Jumangin kemudian
mengembangkan alat produksi untuk meningkatkan produksi dengan tetap
memperhatikan aspek AMDAL.

Selanjutnya beliau juga mengembangkan produk turunan dari arang yaitu


briket yang memiliki potensi pasar tinggi di tingkat internasional, selain itu ada
juga asap cair yang dapat digunakan pada berbagai bidang mulai dari peternakan,
pertanian dan lainnya.

C. Susunan Personalia

PEMILIK
M Jumangin

Bendahara
Endang

Pengrajin kayu
Khodri
Sutek

Karyawan pendukung Buruh angkut barang


Rudi, Riski, Sudarman, Hariyadi, Sido,
Somiran, Imam Anggara

4
D. Job Deskripsi

Deskripsi jabatan yaitu suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan
tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang
ada. Pada dasarnya usaha ini tidak memiliki pembagian tugas secara spesifik.
Adapun job deskripsi dari UD Mulia adalah sebagai berikut:

1. Pemilik usaha, yaitu menentukan dan memutuskan peraturan dan kebijakan


tertinggi perusahaan, bertanggung jawab penuh dalam memimpin
perusahaan, dan bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan
termasuk juga keuntungan perusahaan. Dimana dalam menjalankan usaha
tersebut UD Mulia dipimpin oleh Bapak M Jumangin.

2. Bendahara, yaitu mengelola keuangan dan kebutuhan barang organisasi,


memfasilitasi kebutuhan pembiayaan program kerja dan roda organisasi,
menyusun laporan dan pembukuan, mengetahui transaksi organisasi, serta
mengatur dan mengelola bukti transaksi. Dalam usaha ini, yang bertugas
sebagai bendahara adalah Ibu Endang.

3. Pengrajin kayu yaitu memperoleh kayu, menentukan konsep produk,


memotong kayu, memotong kayu hingga menjadi sebuah produk yang di
inginkan. Dalam usaha ini, yang bertugas sebagai pengrajin kayu adalah
Bapak Khodri dan Bapak Sutek.

4. Buruh angkut barang, yaitu memuat dan membongkar muatan kayu yang
menjadi bahan baku maupun hasil produk yang sudah jadi nantinya. Dalam
usaha ini, yang bertugas sebagai buruh angkut barang adalah Bapak
Sudarman, Bapak Hariyadi, Bapak Sido, Bapak Anggara.

5. Karyawan pendukung, yaitu karyawan ini bekerja saat dibutuhkan saja,


misalnya saat ada banyak pesanan. Dalam usaha ini, yang bertugas sebagai
karyawan pendukung adalah Bapak Rudi, Bapak Riski, Bapak Somiran,
Bapak Imam.

5
E. Portofolio Usaha (produk)

Produk yang ditawarkan oleh UD Mulia antara lain:

1. Arang Kayu

Arang kayu merupakan salah satu komoditas ekspor nonmigas yang


terbuat dari bahan dasar berupa limbah kayu. Arang kayu ini digunakan
secara luas sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak, atau bisa juga
dimanfaatkan sebagai media tanam, baik media tanaman murni, media
tanam hidroponik, maupun campuran media tanam berbasis tanah.

2. Briket Kayu

Briket adalah salah satu jenis produk turunan dari arang. Briket dibuat
dengan menggunakan bahan baku arang yang sudah jadi kemudian
dihaluskan menjadi powder lalu di cetak menjadi briket.

3. Asap Cair

Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari


uap atau asap yang pembakarannya baik secara langsung maupun tidak
langsung berasal dari proses pembakaran arang. kegunaan dari asap cair ini
sangat banyak mulai di bidang peternakan dan pertanian hingga untuk
pengawetan makanan, untuk bahan kosmetik, disinfentan, pengusir hama
dan pestisida nabati.

4. Mebel

Selain 3 produk arang dan turunannya di atas, UD Mulia juga


melayani pemesanan produk mebel. Mebel atau furniture adalah
perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan
lemari dll.

6
F. Mekanisme Produksi

Mekanisme produksi dari UD Mulia melalui beberapa tahap sebagai


berikut:

1. Pemesanan: konsumen yang ingin memesan produk dapat memesan melalui


online via whatsapp ataupun offline dengan datang di gudang pembuatan
ataupun rumah pemilik, kemudian akan disepakati tentang produk yang
diinginkan, jumlah, ukuran dan detail lainnya.

2. Pengadaan bahan: Setelah menerima pemesanan, proses selanjutnya adalah


mengecek ketersediaan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
serta mencari bahan baku yaitu kayu dengan kualitas yang diinginkan.

3. Pembakaran: Setelah bahan baku sudah ada, proses selanjutnya adalah


pembakaran kayu pada bunker. Proses ini memerlukan waktu berkisar 7-10
hari dengan memanfaatkan hawa panas pembakaran. Pada proses ini juga
dapat dihasilkan asap cair.

4. Penyortiran: Setelah matang, arang akan didiamkan terlebih dahulu untuk


selanjutnya disortir ukurannya sesuai dengan keinginan konsumen. Sisa
arang dengan ukuran sangat kecil selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan briket dengan menggunakan bantuan alat mesin.

5. Packing: Setelah penyortiran, selanjutnya dilakukan packing produk serta


penimbangan dan penghitungan jumlah dengan disesuaikan pesanan

6. Pengiriman: Produk yang sudah siap dikirim ke alamat yang telah disepakati
dengan konsumen.

G. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh UD Mulia yaitu dengan


menerapkan bauran pemasaran marketing mix 4P sebagai berikut:

7
1. Strategi produk (product)

UD Mulia menyediakan berbagai macam kebutuhan perlengkapan


rumah, seperti kursi, meja, dan lemari. Tidak hanya itu limbah dari usaha
mebelnya juga dapat menghasilkan produk arang dan briket yang
mempunyai nilai jual serta memiliki berbagai kegunaan. Produk yang
disediakan oleh UD Mulia sangat beragam dengan strategi dari setiap
produknya harus terdapat stok yang cukup untuk menerima pesanan.
Kualitas kayu yang digunakan juga dengan kualitas tinggi untuk pembuatan
keperluan mebel dengan pemilihan kayu yang selektif. Berbeda dengan
produk arang yang bisa menggunakan kayu yang lebih fleksibel, contohnya
kayu hasil penebangan pohon di pinggir jalan raya. Walaupun kayunya tidak
mulus karena terdapat berbagai bentuk hasil tancapan paku masih layak
digunakan untuk bahan baku pembuatan arang yang berkualitas tinggi.
Bahan baku briket itu juga hasil arang yang sudah dihaluskan menggunakan
mesin penggiling. Kemudahan mendapatkan bahan baku ini juga berdampak
pada produk arang yang bisa produksi sampai ber ton-ton untuk dipasarkan.

2. Strategi harga (price)

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,


mengingat harga menjadi salah satu penyebab laku tidaknya produk yang
ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat terhadap tidak
lakunya produk di pasaran. Penetapan harga yang tepat dalam pemasaran
mampu berjalan dengan baik dan berjalan secara optimal terhadap barang
yang ditawarkan dan sesuai dengan presentase kebutuhan produksi. Harga
jual dari produk-produk yang ada pada UD Mulia memiliki ciri khas yang
lebih murah dibandingkan kompetitor lainnya, hal ini terjadi karena dalam
penetapan harga selalu bernegosiasi bersama pembeli sebelum kesepakatan.
Pada produk mebel, seperti kursi, meja, dan lemari harganya disesuaikan
dengan model dan ukuran yang diminta pembeli. Sedangkan pada produk
arang dan briket itu dinilai dari berat perkilonya, untuk produk arang sendiri

8
harganya berkisar Rp. 2.000 – Rp. 3.000 perkilo dan produk briket harganya
berkisar Rp. 10.000 perkilo. Harga tersebut mencangkup berbagai ukuran
arang dan briket disesuaikan dengan pesanan yang diminta.

3. Strategi promosi (promotion)

Strategi penjualan yang dilakukan oleh UD Mulia dengan cara


memaksimalkan relasi pemiliknya yang sudah terbentuk besar. Hal ini
dilakukan karena target pasar dari rata-rata produknya itu kepada pemilik
usaha besar yang membutuhkan pasokan untuk menjalankan usahanya.
Walaupun begitu, ketika ada pembeli dengan jumlah kecil yang datang ke
tempat produksi tetap dilayani dengan baik. Pemilik dari UD Mulia aktif
dalam melakukan pendekatan kepada konsumen dengan memperkenalkan
produk menggunkan media sosial facebook dan whatsapp business untuk
memberikan infomasi dan mempromosikan produk. Hal ini dilakukan karena
jangkuan media sosial yang luas dan cukup komunikatif. Dengan adanya
media sosial konsumen dengan mudah mengakses dan mendapatkan
informasi yang diinginkan. Pemasaran langsung dilakukan berawal dari
pemilik dari UD Mulia yang selalu memantau dan memberikan infomasi ke
dalam grup facebook yang sesuai dengan target produknya. Setelah itu
biasanya akan berlanjut ke media komunikasi whatsapp business untuk
membicarakan lebih lanjut dari produk-produk yang ditawarkan.

4. Strategi tempat (place)

Strategi tempat UD Mulia cukup strategis dapat dilihat bahwa pabrik


pengolahan terletak di Jalan Poncosiwalan No 65 Ngunut Babadan
Ponorogo. Lokasi pabrik ini dipilih karena akses yang mudah dan strategis
jika dilihat dari tempat pengumpulan bahan baku. Dengan tempat yang
termasuk besar dan tidak berada dekat dengan jalan raya yang dapat
mengganggu kenyamanan pengendara, hal ini sesuai dengan peraturan
pemerintah. Tempat tersebut juga mudah untuk mendapatkan tenaga kerja
dalam proses produksinya yang didukung dengan sarana lain, seperti listrik,

9
air, dan telepon. Ditambah lagi dengan jalan yang memiliki akses mudah
untuk transportasi apapun.

H. Laporan Keuangan

Laporan Laba Rugi


“UD MULIA”
Periode Januari 2024

Pendapatan:
Pendapatan produk arang Rp 25.000.000,00
Pendapatan produk mebel Rp 5.500.000,00
Pendapatan produk asap cair Rp 1.500.000,00
Jumlah Pendapatan Rp32.000.000,00
Beban:
Beban Operasional Rp 5.000.000,00
Beban Gaji Rp 2.000.000,00
Beban Bahan baku Rp 15.000.000,00
Beban Transportasi Rp.500.000,00
Jumlah Biaya Usaha Rp22.500.000,00
Laba Bersih Rp9.500.000,00

10
BAB III

ANALISIS TEORITIS

A. Analisis Kelayakan Bisnis

1. Analisis Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan,


kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki.Selain
itu dalam aspek hukum dapat mengetahui dalam bentuk apa badan hukum
usaha tersebut tergolong. Jenis-jenis badan hukum usaha terdiri dari
perseorangan, firma, perseroan terbatas, perseroan komanditer, perusahaan
negara, perusahaan daerah, yayasan dan koperasi. Keabsahan dan
kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan
atau mengeluarkan dokumen tersebut.1 Bentuk badan hukum dari “UD
Mulia” ini adalah usaha perseorangan di mana perusahaan tersebut hanya
dimiliki oleh perseorangan saja. Perusahaan perorangan adalah perusahaan
swasta yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha perseorangan.

2. Analisis Keuangan

Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa


saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan
dikeluarkan, kemudian menilai seberapa besar pendapatan yang akan
diterima jika proyek dijalankan. Dalam aspek keuangan terdiri dari beberapa
komponen yaitu kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi laba rugi dan juga
proyeksi aliran kas.2 Untuk modal produksinya adalah dengan memutar
uang dari konsumen, sehingga ada uang dari konsumen tersebut yang

1
Lilis Sulastri, Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha (Bandung: LGM - LaGood’s
Publishing, 2006), 38.
2
Ibid., 45.

11
dilakukan untuk pembelanjaannya. Dalam mengambil proyek harus dapat
menghasilkan pendapatan yang mencukupi untuk menutupi biaya dan
memberikan keuntungan.

3. Analisis Teknis dan Operasi

Dalam aspek ini yang akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha,
layout, mesin, dan peralatan. Tujuan dari aspek ini adalah agar perusahan
dapat menentukan lokasi yang tepat, agar perusahaan dapat menentukan
layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih, agar peusahaan bisa
menentukan teknologi yang paling tepat dalam menjalankan produksinya.3

Pemilik UD Mulia ini menentukan lokasi berdasarkan kawasan yang


memiliki aksesibilitas pasar, infrastruktur yang memadai, ketersediaan
tenaga kerja terampil dengan biaya yang kompetitif, akses mudah ke
pasokan bahan baku, peraturan lingkungan dan perizinan, stabilitas politik,
biaya energi, kebijakan pajak dan insentif pemerintah, serta risiko bencana
alam. Semua itu dilakukan untuk membantu perusahaan memilih lokasi
yang mendukung efisiensi operasional, pengendalian biaya produksi, dan
keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

4. Analisis Manajemen dan Organisasi

Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur
organisasi yang ada. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak
untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang
baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Dalam suatu
organisasi terdapat beberapa bentuk organisasi di antaranya yaitu organisasi
garis atau lini,organisasi lini dan staf, organisasi fungsional, organisasi lini,
staf dan fugsional, serta T form organisasi.4

3
Zhulmaydin Chairil Fachrussyah dan Alfi Sahri Remi Baruadi, “Pengaruh Aspek Teknis
dan Operasional Penangkapan Ikan Nike Menggunakan Tagahu di Kota Gorontalo,” Jurnal
Sumberdaya Akuatik Indopasifik 6, no. 1 (2022): 24.
4
Bayu Suci C., “Analisis Finansial Usaha Ternak Ayam Probiotik: Studi Kasus KPA
Berkat Usaha Bersama Kota Metro,” Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis 4, no. 1 (2016): 148.

12
Struktur organisasi usaha “UD Mulia” sama dengan yang berada pada
susunan personalia di awal. Bahwa organisasi perusahaan ini masih standart
yaitu hanya ada pemilik, bagian bendahara, bagian produksi yang dijalankan
oleh pemilik dan istrinya, serta karyawan. Untuk bentuk organisasinya
adalah termasuk dalam organisasi garis karena bercirikan jumlah karyawan
sedikit, puncak pimpinan adalah pemilik usaha, struktur organisasi masih
sederhana, hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung
melalui suatu garis wewenang.

5. Analisis Ekonomi Sosial

Penelitian dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu di telaah


apakah jika usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara
ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Pengaruh
terutama ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat
secara keseluruhan.5 Dampak yang ditimbulkan dengan adanya usaha UD
Mulia ini adalah tentunya menambah penghasilan, tersedianya produk yang
ada dalam suatu masyarakat sehingga dapat dengan mudah untuk memenuhi
kebutuhnnya. Selain itu mengurangi pengangguran karena usaha ini
membutuhkan karyawan.

6. Analisis AMDAL

Merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena


setiap proyek yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap
lingkungan disekitarnya, baik terhadap darat, air, dan udara, yang pada
akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan yang ada disekitarnya. Pengutamaan telaah AMDAL
secara khusus meliputi dampak lingkungan disekitarnya, baik di dalam
usaha maupun di luar usaha yang dijalankan.6

5
Samsul Alam Fyka dkk., “Analisis Dampak Pengembangan Wisata Pulau Bokori
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo (Studi Kasus di Desa Mekar Kecamatan
Soropia),” Habitat 29, no. 3 (2018): 108.
6
Suci C., “Analisis Finansial Usaha Ternak Ayam Probiotik: Studi Kasus KPA Berkat

13
Usaha UD Mulia ini dalam pengelolaan limbah hasil produksi,
sebelum dilakukan pembuangan ke TPS telah disediakan tempat sampah
kecil sementara yang berada didekat tempat produksi sehingga limbah tidak
tercecer dan mengganggu aktivitas dalam produksi. Sedangkan dalam
proses pembuatan briket dari limbah kayu, produksi polusi dapat
diminimalkan. Asap yang dihasilkan selama konversi limbah kayu menjadi
arang relatif sedikit dan tidak berbahaya, karena berasal dari bahan organik
yang tidak terlalu mengganggu lingkungan sekitar.

B. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan)
a. Harga bahan baku yang murah dan mudah didapat.
b. Produk yang dihasilkan ramah lingkungan.
c. Kualitas produk yang baik dan dapat bertahan lama.
d. Potensi pasar yang besar dan permintaan terhadap produk yang tinggi.
2. Weakness (Kelemahan)
a. Kualitas bahan baku yang tidak konsisten.
b. Rentang waktu dalam proses produksi yang cukup lama khususnya pada
saat pembakaran.
c. Masih terdapat keterbatasan dan kendala selama proses produksi.
3. Opportunities (Peluang)
a. Adanya dukungan dari pemerintah dalam pengembangan usaha yang
ramah lingkungan.
b. Permintaan ekspor yang tinggi.
c. Adanya pelanggan tetap.
d. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sehingga
beralih menggunakan produk yang ramah lingkungan.

Usaha Bersama Kota Metro,” 167.

14
4. Threats (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru.
b. Adanya pesaing yang menawarkan harga dibawah pasaran.
c. Terjadinya gangguan dalam pasokan bahan baku.
d. Adanya pengembangan teknologi baru yang dapat mengancam
keberadaan arang briket.

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Usaha bidang trade dan manufaktur merupakan sebuah bisnis yang
mengkombinasikan antara tenaga, ilmu dan juga keahlian dalam bidang tertentu.
UD Mulia ini merupakan usaha di bidang manufaktur yang dikelola oleh pendiri
sekaligus pemiliknya sendiri yaitu Bapak Jumangin. UD Mulia memiliki
berbagai macam produk diantaranya ada arang kayu, briket, dan mebel. Tidak
hanya itu UD Mulia juga menyediakan dan menjual limbah cair hasil
pembakaran yang biasanya dapat digunakan sebagai desinfektan pembersih
kandang ternak.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh UD Mulia sudah sesuai dengan
strategi pemasaran pada umumnya yaitu dengan cara menerapkan bauran
pemasaran 4P. Pada strategi produk UD Mulia mengunggulkan kualitas produk
dalam proses produksi secara optimal dan membangun loyalitas terhadap
konsumen serta sangat memperhatikan aspek kualitas dan kuantitas. Pada
strategi harga UD Mulia sangat diperhatikan, hal ini disesuaikan dengan
ketersediaan bahan baku dan jumlah pesanan. Pada strategi promosi UD Mulia
menggunakan media sosial. Dan pada strategi distribusi produk diluar wilayah
Ponorogo akan dikirimkan melalui ekspedisi.
Salah satu strategi yang sangat menguntungkan UD Mulia dalam
mendirikan usaha yaitu dalam pemilihan lokasi yang tepat, karena lokasi yang
digunakan UD Mulia tersebut berada dekat dengan jalan raya. Selain itu lokasi
UD Mulia juga dekat dengan pemukiman warga. Tingkat persaingan usaha UD
Mulia juga rendah karena tidak berdekatan dengan usaha produsen arang briket
manapun, bahkan UD Mulia ini juga menampung hasil produksi arang rumahan
dari masyarakat sekitarnya. Sehingga tidak heran jika UD Mulia ini mempunyai
penghasilan yang menjanjikan.

16
B. Saran

1. Memperhatikan bahan baku dan mempertahankan kualitas produk serta


mengganti peralatan produksi yang dirasa sudah tidak memadai.

2. Memperbanyak pekerja tetap sehingga dalam proses produksi tidak perlu


memakan waktu yang lama.

3. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang laporan di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan jelas yang tentunya dapat
dipertanggung jawabkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fachrussyah, Zhulmaydin Chairil, dan Alfi Sahri Remi Baruadi. “Pengaruh Aspek
Teknis dan Operasional Penangkapan Ikan Nike Menggunakan Tagahu di
Kota Gorontalo.” Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik 6, no. 1 (2022).

Fyka, Samsul Alam, Lukman Yunus, Muhammad Aswar Limi, Awaluddin


Hamzah, dan Darwan Darwan. “Analisis Dampak Pengembangan Wisata
Pulau Bokori Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo (Studi
Kasus di Desa Mekar Kecamatan Soropia).” Habitat 29, no. 3 (2018).

Suci C., Bayu. “Analisis Finansial Usaha Ternak Ayam Probiotik: Studi Kasus
KPA Berkat Usaha Bersama Kota Metro.” Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis 4,
no. 1 (2016).

Sulastri, Lilis. Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. Bandung: LGM -


LaGood’s Publishing, 2006.

18
LAMPIRAN

A. Lampiran Berkas

19
20
21
22
23
24
B. Foto-Foto Kegiatan

25
26
27

Anda mungkin juga menyukai