Dosen Pembimbing:
Dr. Afdal, M. Pd., Kons.
19006086
1. Bapak Dr. Afdal, M. Pd., Kons. selaku dosen pengampu mata kuliah
BK Industri dan Dunia Kerja.
2. Bapak Jenri selaku pemilik industri yang telah bersedia memberikan
izin kepada kami untuk melakukan kujungan dan wawancara industri
ini
3. Bapak/ibu karyawan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
dapat kami wawancarai dan memberikan banyak informasi serta
pengetahuan.
4. Dan semua pihak yang telah turut andil membantu pelaksanaan
kegiatan secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program kunjungan industri ini merupakan salah satu program
pendidikan yang berusaha membentuk generasi masa depan untuk
mengenal budaya industri, melaksanakan disiplin kerja sekaligus
mengenal industri manufaktur. Kunjungan industri ini merupakan salah
satu tuntutan kurikulum untuk membekali mahasiswa dengan berbagai
pengetahuan mengenai dunia industri, yang nantinya diharapkan dapat
menjadi lulusan yang profesional tidak hanya dibidang pendidikan tetapi
juga dibidang dunia industri. Untuk menambah pengetahuan tentang dunia
industri mahasiswa melakukan pengamatan dan tanya jawab dengan
narasumber secara langsung baik pemilik perusahaan maupun karyawan
perusahaan.
Di beberapa industri masih banyak ditemukan belum ada
mempunyai konselor. Mereka lebih mengandalkan pemimpin perusahaan
sebagai titik acuan kemajuan perusahaan dan menjadikan pemimpin untuk
mengatasi masalah-masalah karyawan. Padahal dalam sebuah perusahaan
sangat dibutuhkan seorang konselor untuk membantu mengatasi
permasalahan di perusahaan dengan teknik-teknik konseling sesuai dengan
permasalahan perusahaan.
Oleh karena itu dengan diadakannya kegiatan kunjungan industri
ini, diharapkan mahasiswa mengetahui lebih jauh bagaimana sebenarnya
dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan dan permasalahan dalam
dunia industri. Selain itu kegiatan kunjungan industri juga sebagai simulasi
dunia bisnis dan manajemen yang nyata agar nantinya mahasiswa terbiasa
ketika benar-benar terjun di dunia usaha sudah memiliki pengetahuan
tentang dunia usaha.
B. Tujuan
1. Memperluas pengatahuan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja.
2. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
1
3. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang manajemen dalam
perusahaan
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia
kerja.
2. Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah
cukup modern
3. Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat
sebuah industri.
D. Waktu dan Tempat
Saya melakukan kunjungan industri pada hari Minggu, 13 Juni 2021 di
Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian BK Industri
Industri adalah lembaga perusahaan yang memproduksi sesuatu
baik dalam bentuk barang maupun jasa, yang di dalamnya terdiri dari
beberapa komponen yaitu manusia, softwere, bahan-bahan material
mentah dan mesin-mesin (Yowono dan Abdullah, 1994). Menurut
Munandar (2001) konseling industri adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai
konsumen. Sutarto (2010) mengemukakan konseling di industri diadakan
dalam program khusus untuk menciptakan dan memelihara lingkungan
kerja yang dapat memberdayakan karyawan, menenangkan, membantu
atau memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah mereka dengan cara
mereka sendiri. Jadi BK industri adalah suatu pragram untuk membantu
karyawan dalam permasalahanya, mengembangkan potensi dan lain
sebagainya yang dapat membantu mensejahterakan karyawan.
B. Manfaat BK Industri
Manfaat dari adanya BK industri adalah untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi oleh karyawan agar bisa mengoptimalkan
potensinya dalam bekerja seta menempatkan kondisi sosial dan psikologi
dari lingkungan kerja memiliki arti lebih penting dari pada kondisi kerja
fisik. Konselor juga menangani karyawan yang tidak disiplin, tidak
bersemangan dan tidak semanagt dalam bekerja yang disebabkan oleh
fakto, baik faktor dari luar maupun dari dalam.
Dengan adanya BK di industri ini juga akan meningkatkan,
motivasi, efesiensi, dan kepuasan kerja para pekerja. Di dalam dunia
industri pasti akan adanya masalah dan akan menggangu seorang pekerja
dan akan mempengaruhi semangat pekerja disinilah sangat diperlukan
seorang konselor agar membantu karyawan untuk mengatasi masalahnya
sehingga bisa mendapatkan dan memelihara mental yang sehat dan
menyalurkan emosi yang dimiliki pada jalur yang membangun agar
3
mereka dapat bekerja secara efektif.
C. Tujuan BK Industri
Menurut pendapat Sutarto (2010), konseling di industri diadakan
dalam program khusus untuk menciptakan dan memelihara lingkungan
kerja yang dapat memberdayakan karyawan, menenangkan karyawan,
membantu atau memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi degan caranya sendiri. Bk industri ini memiliki tujuan untuk
mencapai para pekerja untuk dapat mengfokuskan pada dirinya sendiri
agar dapat mengembangkan potensi dan kompetensinya secara optimal
ditempat kerja serta mengentaskan permasalahan yang dihadapi oleh
karyawan tersebut.
Menurut Muhammad Zein Azra (2010 : 10-11), ada beberapa
tujuan dari BK industri, yaitu:
1. Untuk mengadakan perubahan perilaku pada para pekrja, sehingga
dapat memungkinkan hidupnya lebih produktif, memelihara serta
mencapai kesehatan mental yang produktif.
2. Untuk membnatu individu dalam memecahkan masalah yang di hadapi
dalam dunia kerja.
3. Untuk mendorong individu agar mampu mengambil keputusan yang
penting baginya untuk pekerjaannya ke depannya.
4. Untuk memfasilitasi layanan keshaatn untuk para pekerja.
5. Untuk membantu para pekerja dalam menghadapi perubahan situasi
kerja.
6. Sebagai alat untuk mengatasi terjadinya stress pada karyawan.
7. Untuk membrikan nasehat kepada para pekerja mengenai apa yang
harus dikerjakan.
8. Untuk memberikan dorongan dan keyakinan kepada para pekerja agar
tangguh dalam menghadapi masalah pekerjaan.
9. Untuk mendorong para pekerja agar bisa berfikir dengan jernih, masuk
akal, dan lebih rasional dalam melakukan pekerjaan.
4
D. Fungsi BK di Industri
Sedangkan fungsi Bk industri menurut Prayitno (1997), yaitu:
1. Untuk mempelajari perilaku konsumen dalam kaitan kebiasaan
membeli dan dalam pengambilan keputusan.
2. Untuk mempelajari interaksi dan saling mempengaruhi dalam
pekerjaan, lingkungan fisik, dan lingkungna sosial di tempat kerja.
3. Untuk mempelajari perilaku manusia di dalam lin gkungan kerja,
khususnya dalam pelaksanaantugas pekejaannya.
Sedangkan menurut Noviyanti (2016) menjelaskan konseling dalam
industri bersifat preventif, dengan fungsi antara lain:
1. Mendukung karyawan dalam menghadapi perubahan organisasi
2. Sebagai cara untuk meningkatkan kesehatan mental
3. Meningkatkan nilai sumber daya insani sebagai asen organisasi
4. Konseling ataau psikoterapi tidak hanya bertindak secara kuratif yakni
penaganan khusus yang sudah terjadi, melaikan juga penanganan secara
preventif dalam bentuk pemberian latihan dan pendidikan untuk
mencegah sakit mental
5. Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan
6. Sebagai sumber perubahan organisasi konseling membantu membawa
nilai, energi perubahan, vitalitas penerimaan, realisasi penerimaan dan
perkembangan diri menuju situasi kerja yang dinamis.
E. Bentuk Pelayanan BK Industri
Menurut Prayitno (1997) ruang lingkup kerja konselor di dunia usaha
dan industri meliputi lima bidang pelayanan, yaitu:
1. Penempatan Kerja
Pelayanan penempatan memberikan bantuan bagi para pencari
kerja dengan menyediakan berbagai informasi tentang pekerjaan,
analisis pekerjaan, serta aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
penempatan kerja lainnya. Konselor berperan membantu perusahaan
memperolah tenaga kerja yang cocok dengan keperluan perusahaan
sesuai dengan jenis, strata, dan struktur pekerjaan yang ada di
5
perusahaan itu. Dipandang dari pihak pencari kerja dan pengusaha,
konselor berusaha membangun suasana the right man on the right place,
menempatkan pekerja secara tepat sesuai dengan kondisi pribadinya,
bakat, minat, serta bidang keahliannya. Layanan penempatan seperti ini
juga berlaku bagi para pekerja yang menempati posisi baru dalam
struktur atau penjajagan yang ada.
2. Penyesuaian Kerja
Kepada para pekerja pemula konselor memberikan layanan
orientasi. Para pemula itu perlu mendapat persepsi yang tepat, wawasan
yang memadai dan cara-cara yang akurat tentang bidang kerja yang
baru dijabat itu. Tema utama bidang pelayanan ini adalah Penyesuaian
diri secara tepat dan cepat terhadap tuntutan kinerja di tempat yang
baru. Penyesuaian yang seperti ini akan memberikan jaminan awal
tentang keberhasilan kerja para pemula itu.
3. Kepuasan Kerja
Keadaan yang diharapkan adalah para pekerja merasa senang
bekerja, merasa kerasan dan puas dengan kondisi yang ada. Kondisi ini
akan mengantarkan para pekerja itu bertugas lebih lanjut dengan
semangat yang cukup tinggi bahkan semakin tinggi. Keadaan ketidak
puasan yang menimpa para pekerja dan pemula, perlu diberikan
bantuan layanan konseling untuk mengembalikan semangat kerja dan
sikap positif terhadap pekerjaan mereka itu,
4. Kepindahan Kerja
Kepindahan para pekerja tidak hanya di latar belakangi oleh faktor
ketidak puasan dengan pekerjaan yang lama, ada kemungkinan mereka
ingin pindah karena ingin memperolah pengalaman baru atau alasan-
alasan lainnya. Apapun alasannya, proses pemindahan kerja itu sering
kali memerlukan bantuan konseling baik untuk penempatan maupun
penyesuaian.
5. Pengentasan Masalah Lainnya
Masalah-masalah pribadi berkenaan denga keluarga, kesehatan,
6
sikap, dan kebiasaan sehari-hari, hoby dan waktu senggang, hubungan
sosial kemasyarakatan, dan lain sebagainya merupakan obyek
penggarapan konseling. Apabila masalah-masalah ini dibiarkan
membesar, sedikt banyaknya akan mempengaruhi hubungan kerja dan
kinerja pekerja yang bersangkutan dengan perusahaannya dan
begitupun sebaliknya.
7
BAB III
HASIL WAWANCARA
8
Seiring berkembangnya teknologi, alat yang digunakan dalam
pembuatan kopi berubah, tidak mengunakan kincir air, api colok dan
ayakan lagi, sekarang sudah mengunakan alat-alat moderen. Alamat
perusahaan ini di Jalan Imam Bonjol No.69 Panti, Pasaman, Sumatra
Barat. Pemengang perusahaan saat ini yaitu Bapak Jenri yang merupakan
cucu dari kakek Oesman yang menjadi generasi ke tiga pemegang
perusahaan.
B. Hasil Wawancara
1. Pemilik perusahaan
Nama Bapak Jenri
Usia 45 Tahun
Pendidikan S1 Peternakan
Tempat Kp.Maninjau,Panti Pasaman
Tinggal
9
piagam-piagam dari prestasi lingkungan kerja, kebesihan, penataan
ruang dan lain-lain.
9) Bagaimana prestasi dari karyawan Bapak? “prestasi dari segi
akhlak, tidak melanggar aturan perusahaan, absen. Dan kalau untuk
konsumen memberikan reword ”
10) Apakah Bapak puas dengan pekerjaan Bapak? “sedang, karna
faktor latar belakang akan mempengaruhi cara kerja
seseorang,seperti rasa tanggung jawab”
11) Apakah Bapak pernah mengalami frustasi akibat karyawab Bapak?
“tidak pernah”
12) Motivasi seperti apa yang Bapak berikan kepada karyawan agar
semangat dalam bekerja?“ jika bekerja anggaplah usaha itu milik
sendiri,jangan hanya sekedar kejar target”
13) Kemana saja pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Bapak?
“pemasahan dilakukan secara online dan langsung. Pemasaranya
sampai ke sumatra utara, pasaman, pasaman barat, riau.
10
6. Apakah ibu pernah merasakan frustasi?“tidak pernah”
7. Apa motivasi ibu selama bekerja diindustri ini?“ membantu ekonomi
keluarga”
8. Bisakah ibu bekerja dibawah tekanan? “tidak”
11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil kunjungan yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan bahwa kopi bubuk gumpas ini merupakan usaha turun
temurun dari almarhum kakek H.Oesman Sutan Palembang,Nst yang
didirikan pada tahun 1942. Yang memegang perusahaan sekarang
merupakan genersi ketiga yang bernama Bapak Jenri. Perusahaan ini
sudah mendapatkan piagam-piagam dari pemerintah karna prestasi
lingkungan kerja bersih. Usaha yang dilakukan pemilik perusahaan untuk
menangani stres kerja karyawan yaitu dengan pergi refresing misalnya
pergi jalan-jalan bersama karyawan. Karyawan dan pemilik perusahaan
memiliki hubungan yang baik, karyawan juga tidak pernah merasakan
frustasi dalam bekerja.
B. SARAN
Saran saya untuk Industri Kopi Bubuk Gunpas yaitu perusahaan
hendaknya memiliki konselor karna dari hasil wawancara dengan
karyawan apabila terjadi konflik, jika konflik tidak bisa diselesaikan maka
langsung ke pemilik perusahaan, oleh sebab itu diperlukan seorang
konselor agar masalah yang dihadapi oleh seorang karyawan bisa dibantu
diatasi oleh konselor.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
https://drive.google.com/file/d/1EzqMtyR94ZyEzJGfV4V-
w18zXClTrcmY/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1F-2kv-
iW9Mjp2fBV8iAu10RdjbO38ACH/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1FHJ0MbnuHHByDKHjzkfhly-p_ZLQY-
PO/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1FJZKLjmq5k5yDYdPhipQQrXjjehtC_po/view?u
sp=sharing
14
15
16
17
18
19