Anda di halaman 1dari 14

PROSES DAN PELAYANAN DELIVERY DAN RECEIVING DI

PELABUHAN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Operasi Terminal Pelabuhan
Sarim, S.sos
Program Studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga pada
Akademi Maritim ( AKMI ) Suaka Bahari Cirebon

DISUSUN OLEH :
Dandi Ivan S
Dandi Setiawan
Feisal Ramdhan
Lalu Muhamad H P
Muhammad Hanif H
Rio Darmoney S

AKADEMI MARITIM (AKMI) SUAKA BAHARI CIREBON


2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Delivery / Receiving.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Cirebon, 21 Maret 2019

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................i

Daftar Isi ........................................................................................... ii

BAB 1 Pendahuluan ....................................................................... 1

Rumusan Masalah .............................................................. 2

BAB 2 Pembahasan ........................................................................ 3

BAB 3 Kesimpulan......................................................................... 9

Daftar Pustaka .................................................................. 10


BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Proses pengiriman barang melalui laut telah dikenal dan dilaksanakan sejak lama oleh
masyarakat secara luas. Masa era ini Indonesia mengalami tingkat perekonomian teratas di
dunia dengan total pengeluaran global mencapai 2,3%mengungguli negara-negara lainya
seperti Spanyol, Korea Selatan dan Kanadaberdasarkan laporan Internasional Comparison
Program (IPC) 2013. Hal ini mempengaruhi arus lalu lintas perdagangan yang secara otomatis
semakin padat. Indonesia merupakan Negara maritim yang mana transportasi laut menjadi
pilihan utama untuk mengangkut barang-barang dagangan dari satu pulau ke pulau lain bahkan
untuk menuju ke luar negeri.

Menggunakan moda transportasi laut tidaklah memiliki resiko yang kecil. Salah satu resiko
tersebut adalah kehilangan barang saat barang berada di gudang maupun saat pembongkaran.
Namun hal tersebut dapat dihindari jika mengemas barang menggunakan container. Dari
bentuk fisik container sudah dapat dilihat tingkat keamanannya, baik keamanan dari tangan-
tangan yang tidak bertanggung jawab maupun dari bahaya goncangan yang diakibatkan oleh
proses penumpukan di dalam palka kapal maupun di lapangan penumpukan.
 Stevedoring

Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga / tongkang / truk atau
memuat barang dari dermaga / tongkang / truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun ke
dalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal atau derek darat atau alat bongkar muat
lainnya.

 Cargodoring

Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/jala-jala di dermaga dan


mengangkut dari dermaga ke gudang/lapangan penumpukan kemudian selanjutnya disusun di
gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.

 Receiving/Delivery

Receiving/Delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari tempat penumpukan di


gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu
gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prosedur Receiving dan Delivery di pelabuhan?
2. Siapa saja yang terlibat dalam proses Receiving dan Delivery?
3. Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan porses Receiving dan Delivery
BAB II
Pembahasan

Pengertian dari Delivery dan Receiving

 Receiving : Receiving secara umum penerimaan / pemasukan barang dalam penulisan


ini receiving mempunyai arti sebagai penerimaan penyerahan petikemas ke dalam
terminal penumpukan container untuk proses pengiriman petikemas moda transportasi
laut.
 Delivery : Delivery secara umum mempunyai arti yaitu penyerahan / pengiriman.
Tetapi dalam Terminal Penumpukan lain sebagai arti biasa disebut penarikan petikemas
atau penyerahan petikemas ke pengguna jasa atas pengiriman yang telah dilakukan
ataupun sebaliknya.

Pelaku-pelaku dalam kegiatan Delivery dan Receiving

 Consigne : Consignee adalah importir atau si penerima barang. Nama dan alamat
lengkap consignee harus tertulis jelas didalam dokumen seperti : Bill of Lading ,
Packing List, Commercial Invoice, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB
(Pemberitahuan Import barang ketika importir mengurus proses pengeluaran barang
dari pelabuhan)

 Petugas gudang : Petugas gudang adalah Penerima dan penyerah barang dari dan ke
shipper dan consignee. Petugas gudang bertugas untuk mengatur barang-barang
digudang disesuaikan dengan prosedur, memeriksa kesesuaian barang yg diterima
dengan dokumen-dokumen yang telah diterima

 Shipper : Shipper adalah exportir atau si pengirim barang, nama dan alamat lengkap
shipper harus tertulis jelas didalam dokumen- dokumen seperti : Bill of Lading ,
Packing List, Commercial Invoice, PEB (Pemberitahuan Export Barang), PIB
(Pemberitahuan Import barang ketika importir mengurus proses pengeluaran barang
dari pelabuhan)
PROSEDUR RECEIVING DAN DELIVERY

1. Permohonan Pelayanan Receiving Petikemas

a. Perusahaan Pelayaran mengajukan open stack maksimal 5 (lima) hari sebelum


kapal tiba jika kapasitas Bongkar Muat > 500 boxes, kapasitas < 500 boxes 3 (tiga) hari
sebelum kapal sandar dengan menunjukan nama kapal, voyage dan master cable.
b. Batas waktu pencetakan job receiving 0 jam pada saat kapal sandar dancloosing
stack maksimal 6 (enam) jam stelah kapal sandar.
c. Perusahaan Pelayaran mengajukan permohonan pelayanan receiving petikemas ke
Petugas Petikemas di TPKN / PPSA / melaluai aplikasi web dengan mengisi formalir
Permohonan Container Receiving (PCR) dan melampirkan / mengisi dokumen –
dokumen sebagai berikut :
1) Daftar nomor Container yang akan di receiving /
menggunakansoftcopy dengan format yang sudah disepakati.
2) Shipping Instruction dengan booking number atau Shipping Order dari
Perushaan Pelayanan / Agen Pelayaran.
3) Untuk petikemas eksport melampirkan PEB
(pemberitahuan EksporBarang) yang dikeluarkan oleh Kantor bea dan Cukai
Pelabuhan Tanjung Perak.
d. Petugas Pelayanan Petikemas di TMNT / PPSA menerima dan meneliti PCR
dan softcopy data container atau DO / SI / SO beserta kelengkapan dokumen
pendukung, dengan ketentuan :
1) Apabila dokumen dinyatakan tidak lengkap / tidak benar, maka
dikembalikan ke Pengguna Jasa untuk dilengkapi / diperbaiki.
2) Apabila dokumen dinyatakan lengkap dan benar, maka selanjutnya Petugas
Pelayanan Petikemas di TMNT / PPSA melakukan entry data ke sistim aplikasi
petikemas dan menerbitkan job order receiving.
3) Apabila PCR melalui web, maka job order delivery bisa dicetak langsung
melalui web dengan formulir yang sudah disediakan oleh TPKN.
e. Petugas Pelayanan Petikemas di TMNT / PPSA menyerahkan job order
receiving kepada Pengguna Jasa, dan selanjutnya job order receiving oleh pengguna
jasa diserahkan ke Pengumudi Trailer pengangkut petikemas.
2. Operasi Pelayanan Receiving Petikemas

a. Pengemudi Trialer membawa petikemas menuju gate in dan sampai di gate


in menunjukan job order receiving ke Petugas Gate In.
b. Berdasarkan job order receiving, maka Petugas gate in meneliti kesesuainjob
order receiving dengan fisik petikemas, yaitu :
1) Kebenaran prefix dan nomor petikemas.
2) Ukuran petikemas.
3) Tipe petikemas ( DG / OH / OW / OL / dll).
4) Berat petikemas (melebihi berat yang dipersyaratkan oleh TPKN) dengan
ketentuan :
a) Mencetak struck / kitir posisi terakhir petikemas yang akan
diambil di Container Yard (CY).
b) Apabila terdapat ketidaksesuain, maka job order
receivingdikembalikan ke Pengemudi Trailer dan ditolak masuk ke CY.
c) Apabila sesuai, maka Petugas Gate In memeriksa kondisi fisik
petikemas (yaitu : kondisi atap, dinding, lantai, dan seal dan seal /
segel), yang selanjutnya :
1) Apabila kondisi petikemas terdapat kerusakan maka
member keterangan kerusakan (CEIR) pada job order
receiving dan membuat Berita Acara Kerusakan (CDR) untuk
diketahui / ditandatangani bersama Pengemudi Truck
Trailer dan dilaporkan ke Supervisor Receiving & Delivery.
2) Mencetak entry data ke sistim aplikasi petikemas (yaitu
data : nomor polisi trailer, nomor seal / segel (ya / tidak), berat
petikemas sesuai hasil timbangan dan kondisi petikemas).
3) Mencetak job receiving sebagai hasil dari entry data yang
mencantumkan kategori berat dan lokasi penumpukan
petikemas (blok, slot, row, tier).
4) Menyerahkan job order receiving ke
Pengemudi Trailer dan menginstruksikan
Pengemudi Trailer menuju CY blok muat.
c. Berdasarkan job order receiving, maka Pengemudi Trailer menuju CY blok
muat dan sampai di CY blok muat meyerahkan job receiving kepada TallyLapangan.

d. Berdasarkan job slip receiving, maka Tally Lapangan :


1) Menginstruksikan Operator alat untuk mengankut petikemas dari trailer
dan menempatkannya di Container Yard (CY) berdasarkan lokasi yang tertulis
di job receiving.
2) Melaksanakan konfirmasi petikemas yang di stack di Container Yard
(Block, Slot, Row, Tier) dengan Hand Helt Terminal yang terkoneksi dengan
sistim aplikasi petikemas.
3) Menginstruksikan Pengemudi Trailer keluar melalui gate – out

1. Permohonan Pelayanan Delivery Petikemas

a. Pengguna jasa mengajukan permohonan pelayanan delivery petikemas ke Petugas


Pelayanan Petikemas di TPKN / PPSA melalui aplikasi web dengan mengisi formulir
Permohonan Container Delivery (PCD) dan melampirkan / mengisi dokumen
- dokumen sebagai berikut :
1. Daftar Nomor Container yang akan di delivery /
menggunakan softcopydengan format yang sudah disepakati.
2. Delivery Order (asli) atau Shipping Instruction (SI) atau Shipping Order
(SO) dari perusahaan / Agen Pelayaran.
3. Untuk petikemas import harus melampirkan Surat Pemberitahuan
Pengeluaran Barang (SPPB) yang diterbitkan oleh Kantor Bea dan Cukai
Pelabuhan Tanjung Perak.
b. Petugas pelayanan Petikemas di TMNT / PPSA menerima dan meneliti PCD
dan softcopy data container atau DO / SI / SO beserta kelengkapan dokumen
pendukung, dengan ketentuan :
1) Apabila dokumen dinyatakan tidak lengkap / tidak benar, maka
dikembalikan ke pengguna jasa untuk dilengkapi / diperbaiki.
2) Apabila dokumen dinyatakan lengkap dan benar, maka Petugas Pelayanan
Petikemas di TMNT /PPSA melakukan entry data ke sistim aplikasi petikemas
dan menerbitkan job order delivery.
3) Apabila PCD melalui web, maka job order delivery bisa dicetak langsung
melalui web dengan formulir yang sudah disediakan oleh TPKN.
c. Petugas Pelayanan Petikemas di TMNT / PPSA menyerahkan job order delivery ke
Pengguna jasa, dan selanjutnya job order delivery oleh Pengguna Jasa diserahkan ke
Pengumudi Trailer pengangkut petikemas untuk mengambil petikemas di Container
Yard (CY).

2. Operasi Pelayanan Delivery petikemas

a. Berdasarkan job order delivery, maka Pengemudi Trailer menuju gate indan
sampai di gate in menunjukan job order delivery ke Petugas gate out.
b. Berdasarkan job order delivery, maka Petugas Gate In melakukan entry data ke
sistim aplikasi petikemas dan selanjutnya :
1) Mencetak struk / kitir posisi terakhir petikemas yang akan diambil
diContainer Yard (CY).
2) Menyerahkan job order delivery dan struk / kitir posisi petikemas ke
Pengemudi Trailer menuju lokasi CY dimana petikemas di letakan / distack.
c. Selanjutnya Pengemudi trailer menuju CY blok bongkar dan sampai di CY blok
bongkar menyerahkan job order delivery dan struk / kitir posisi petikemas
ke Tally Lapangan.
d. Berdasarkan job order delivery dan struk / kitir posisi petikemas,
maka Tallylapangan :
1) Menginstruksikan Operator Alat untuk mengangkat petikemas dari CY
blok bongkar dan menempatkannya di trailer.
2) Melakukan konfirmasi petikemas yang di un-stack dari CY blok bongkar
dengan Hand Helt Terminal (HHT) yang terkoneksi dengan sistim aplikasi
petikemas.
3) Menginstruksikan Pengemudi Trailer mengangkut petikemas menujugate
out.
e. Selanjutnya Pengemudi Trailer mengangkut petikemas menuju gate out dan
sampai di gate out menunjukan job order delivery dan ke Petugas Gate out.
f. Berdasarkan job order delivery, maka Petugas Gate Out meneliti job order
delivery dengan fisik petikemas, yaitu :
1) Kebenaran prefix dan nomor petikemas.
2) Ukuran petikemas.
3) Tipe petikemas.
4) Kondisi petikemas.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
(a) Apabila terdapat ketidaksesuain, maka job order
deliverydikembalikan ke Pengemudi Trailer, dan selanjutnya petikemas
tersebut tidak di perbolehkan keluar dan ditempatkan di CY
penampungan sementara.
(b) Apabila sesuai, maka Petugas Gate Out melakukan konfirmasi
petikemas keluar melalui sistim aplikasi petikemas dan job order
delivery diberikan ke Pengemudi Trailer, dan selanjutnya petikemas
dapat dibawa keluar.
Kendala – kendala yang mungkin terjadi
 Receiving
 Kesalahan entry data yang dilakukan oleh konsumen / pengguna jasa
 Keterlambatan waktu penyerahan barang
 Delivery
 Keterlambatan pengambilan barang oleh consignee
 Hilangnya Delivery Order

Penyelesaian kendala – kendala yang mungkin terjadi


 Receiving
 Sebelum memasukan data - data kedalam formulir konsumen / pengguna jasa
harus memahami data – data apa saja yang harus diisi. Dan memastikan kembali
data – data yang diisi sesuai dengan barang yg akan dikirimkan
 Sebelum menyerahkan barang kepihak carrier, shipper harus memastikan
terlebih dahulu jadwal closing time yang diterapkan oleh perusahaan dan datang
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi penundaan
pengiriman
 Delivery
 Consignee harus mengetahui jadwal kedatangan dan pembongkaran barang dari
kapal yang mengangkut muatannya sehingga keterlambatan pengambilan tidak
terjadi
 Setelah menerima delivery order consignee harus bisa menyimpan dengan baik
hingga saat waktu pengambilan datang
BAB III
Kesimpulan

Kegiatan Delivery dan Receiving di pelabuhan merupakan pekerjaan menerima barang dari
pihak pengirim atau shipper dan menyerahkan barangnya kembali kepada pihak consignee
atau penerima barang. Dalam hal ini penulis menjelaskan secara spesifik prosedur-prosedur
yang diharapkan untuk dilakukan oleh para pengguna jasa kedepannya. Kegiatan ini sangatlah
penting dan berperan aktif dalam pengiriman barang karena merupakan salah satu sarana yang
tidak dapat dilewatkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://pelabuhanku.wordpress.com/2010/08/20/istilah/
http://www.indonesiashippingline.com/index.php/daftar-pbm/428-definisi-pbm-dan-istilah-istilah-
kegaitannya
http://receivingdeliverydomestic.blogspot.com/2018/03/proses-receiving-dan-delivery-
petikemas.html

Anda mungkin juga menyukai