Anda di halaman 1dari 35

BAB I

DESKRIPSI PERUSAHAAN

1.1 Tinjauan Umum Perusahaan


1.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan
PT. Perusahaan Gas Negara Tbk adalah perusahaan nasional
Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang
berperan besar dalam pemenuhan gas bumi domestik. PT. Perusahaan
Gas Negara Tbk Area Surabaya berlokasi di Jalan Pemuda No. 56 -
58, Embong Kaliasin, Genteng, Embong Kaliasin, Genteng, Kota
Surabaya, Jawa Timur 60271. PGN menjadi perusahaan yang
berdedikasi pada satu tujuan yakni memberikan keahliannya, energi
dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi Indonesia secara jangka panjang.PGN secara
berkesinabungan mengintegrasikan rantai bisnis gas bumi dari hulu
sampai hilir demi melayani masyarakat.
Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas
swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada
tahun 1859 dengan memperkenalkan penggunaan gas kota di
Indonesia yang terbuat dari batu bara.Proses peralihan kekuasaan
kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat
Jepang menyerah kepada sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh
para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik
dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif
menghadap Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan
tersebut kepada Pemerintah Indonesia.
Pada 27 Oktober 1945, Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan
Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan
kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tahun
1958, I.J.N. Eindhoven & Co dinasionalisasi dan diubah menjadi PN
Gas.

1
2

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah


menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik
Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang
dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, dua
perusahaan negara yaitu PLN sebagai pengelola tenaga listrik milik
negara dan PGN sebagai pengelola gas diresmikan.Selanjutnya pada
tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusahaan Gas Negara.
Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada
tiap tahunnya.
Perusahaan ini yang semula mengalirkan gas buatan dari batu
bara dan minyak dengan teknik Catalytic Reforming yang tidak
ekonomis mulai menggantinya dengan mengalirkan gas alam pada
tahun 1974 di kota Cirebon. Konsumennya adalah sektor rumah
tangga, komersial dan industri. Penyaluran gas alam untuk pertama
kali dilakukan di Cirebon tahun 1974, kemudian disusul berturut-turut
di wilayah Jakarta tahun 1979, Bogor tahun 1980, Medan tahun 1985,
Surabaya pada 14 Februari 1994, dan Palembang tahun 1996.
Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan, maka
pada tahun 1984 statusnya berubah menjadi Perusahaan Umum Gas
Negara dan kemudian pada tahun 1994 statusnya ditingkatkan lagi
menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) dengan penambahan
ruang lingkup usaha yang lebih luas yaitu selain di bidang distribusi
gas bumi juga di bidang yang lebih ke sektor hulu yaitu di bidang
transmisi, dimana PGN berfungsi sebagai transporter.
PGN kemudian memasuki babak baru menjadi perusahaan
terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15
Desember 2003 di Bursa Efek Indonesia dan namanya resmi menjadi
PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
3

Pada tahun 2007-2012 PGN membentuk anak Perusahaan yakni


PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, PT PGAS Solution, PT Saka
Energi Indonesia, PT Gagas Energi Indonesia dan PT PGN LNG
Indonesia. Dan pada tahun 2016, PGN memulai pembangunan dan
pengelolaan proyek jaringan gas bumi rumah tangga di wilayah
Batam, Surabaya dan Tarakan, setelah sebelumnya ditahun 2015
ditugaskan mengelola jaringan di 11 wilayah. PGN melakukan
transformasi organisasi bersama Anak dan Afliasi dalam bentuk ONE
PGN, mengukuhkan langkah ke tahapan selanjutnya menuju
perusahaan kelas dunia di bidang gas.
(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Gas_Negara)

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


a. Visi :
Menjadi Solusi Terdepan Berstandar Internasional dalam
Pemanfaatan Gas dan Pemenuhan Energi yang Berkedaulatan
b. Misi :
• Menyediakan dan mengembangkan pemanfaatan gas bagi
kepentingan masyarakat dan umum
• Menjalankan prinsip pengelolaan perusahaan yang
bertanggungjawab dan berkelanjutan
• Menyelenggarakan usaha lainnya untuk menunjang
pemanfaatan gas dan pengelolaan bisnis yang berkelanjutan

1.1.3 Lokasi Perusahaan


Jalan Pemuda No. 56 - 58, Embong Kaliasin, Genteng, Embong
Kaliasin, Genteng, Kota Surabaya, Jawa Timur 60271.
PT Perusahaan Gas Negara Kantor Area Surabaya melaksanakan
proyek jaringan gas rumah tangga dan industri meliputi Pulau Jawa
(Jawa Tengah, Jawa Timur), Bali, Kalimantan Utara (Tarakan),
hingga Papua Barat (Sorong)
4

1.1.4 Logo Perusahaan

Gambar 1.1 : Logo PT Perusahaan Gas Negara Tbk.


(Sumber : https://www.pgn.co.id/)

1.1.5 Ketentuan Jam Kerja


• PT Perusahaan Gas Negara Kantor Area Surabaya beroperasi jam
kerja setiap hari Senin sampai dengan Kamis pukul 08.00 WIB
hingga 16.00 WIB, sedangkan pada hari Jumat pukul 08.00 WIB
hingga 17.00 WIB.
5

1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1.2: Struktur Organisasi PT. Perusahaan Gas Negara Tbk


(Sumber: Lampiran I Keputusan Direksi Nomor : 030706.K/OT.00/PDO/2018)
6

1.2.1 Komisaris PT. Perusahaan Gas Negara Tbk

Gambar 1.3 :Board Of Commissioners(BOC)


PT Perusahaan Gas Negara Tbk
(Sumber : https://www.pgn.co.id/)

a. IGN Wiratmaja Puja. – Komisaris Utama


b. Hambra – Komisaris
c. Mohamad Ikhsan – Komisaris
d. Paiman Rahardjo – Komisaris Independen
e. Kiswodarmawan – KomisarisIndependen

Tugas dan tanggungjawab dari Dewan Komisaris adalah melakukan


pengawasan atas kebijakan Perseroan maupun usaha Perseroan, dan
memberikan nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat
tersebut dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan visi misi
Perseroan.Dewan Komisaris bertanggungjawab penuh atas pengawasan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan.

1.2.2 Dewan DireksiPT. Perusahaan Gas Negara Tbk

Gambar 1.4:Board Of Directors (BOD) PT Perusahaan Gas Negara Tbk


(Sumber : https://www.pgn.co.id/)
7

a. Gigih Prakoso Soewarto – Direktur Utama


b. Desima E. Siahaan – Direktur SDM dan Umum
c. Dilo Seno Widagdo – Direktur Infrastruktur dan Teknologi
d. Said Reza Pahlevy – Direktur Keuangan
e. Danny Praditya – Direktur Komersial

• Gigih Prakoso Soewarto selaku Direktur Utama memiliki tugas dan


tanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi pokok
Direksi pengelohaan perusahaan.Tugas utama Direktur Utama adalah
memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas
Perseroan, serta memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
• Desima E. Siahaan selaku Direktur SDM dan Umum yang
bertanggungjawab atas kebijakan, standar, dan pelaksanaan fungsi
pengelolaan human capital , teknologi informasi dan komunikasi,
logistik, dan fungsi pendukung, Corporote Sosial Responsibility serta
memastikan sinergi penyediaan, layanan TIK, layanan umum dan tenaga
kerja PGN Group.
• Dilo Seno Widagdoselaku Direktur Infrastruktur dan Teknologi yang
bertanggungjawab atas pengembangan proyek-proyek pembangunan
jaringan pipa gas dan penunjangnya dengan menggunakan teknologi
yang uptodate.
• Said Reza Pahlevy selaku Direktur Keuangan yang bertanggungjawab
atas kebijakan dan standar akuntansi, perpajakan, pelaksanaan fungsi
keuangan perusahaan induk termasuk mengendalikan penyerapan
anggaran serta kegiatan pengelolaan kinerja untuk keseluruhan PGN
Group.
• Danny Praditya selaku Direktur Komersial yang bertanggungjawab atas
pengelolaan perencanaan dan pasokan gas / liquefied natural gas
8

(LNG), pemasaran produk PGN Group , penjualan produk gas, serta


memastikan sinergi segmentasi bisnis niaga gas bumi PGN Group.

1.3 Kegiatan Divisi Stategic Stakeholder Management


Dalam meningkatkan nilai tambah Perusahaan dalam melayani gas
bumi kepada masyarakat, dibutuhkan manajemen strategi untuk berkerjasama
dengan stakeholder-stakeholder yang terkait dengan manajemen bisnis
perusahaan. Seperti yang dinyatakan di dalam divisi Strategic Stakeholder
Management. Pemangku kepentingan adalah orang-orang dan organisasi
yang memiliki minat dalam bisnis, khususnya mereka yang dapat
mempengaruhi bisnis.
Divisi Strategic Stakeholder Management sebagai representatif atau
yang mewakili tugas dan fungsi dari Direktur Utama Perseroan. Jadi, divisi
Strategic Stakeholder Management setiap melaksanakan tugas dan fungsi
organisasinya berdasarkan atas koordinasi dari Kantor Pusat. Untuk menjaga
hubungan dengan media massa dan pemerintah untuk mengembangkan bisnis
dan operasi perusahaan, diantara Peraturan Perundang-undangan dan hukum
serta kebijakan dan penyebaran komunikasi di Wilayah Jawa Timur, Jawa
Tengah (Semarang), Kalimantan Utara (Tarakan) dan Papua Barat (Sorong).
9

Gambar 1.5 : Struktur Organisasi Divisi Strategic Stakeholder Management


(Sumber : https://www.pgn.co.id/)

Divisi Strategic Stakeholder Management terdapat 3 sub divisi utama yaitu ;


1. Government and Community Relations memiliki fungsi menyampaikan
perspektif Perseroan atau group of companies (holding) terkait visi misi
PGN kepada stakeholders; mengelola kebijakan government dan
stakeholders relation; relasi dengan government, regulator, dan
stakeholders. Tugas dari Government and Community Relations adalah;
a. Mengelola kebijakan government dan stakeholders relation
b. Mengelola pembinaan relasi dengan government (antara lain :
legislatif, eksekutif, asosiasi, kejaksaan, dan TNI/POLRI)
c. Mengelola relasi dengan pihak regulator
d. Mengelola relasi dengan stakeholders (seperti misalnya: masyarakat,
institusi pendidikan, dan NGO/LSM)
e. Melakukan lobbying aktif untuk mendapatkan stakeholders atas misi
perusahaan.
10

f. Melakukan kegiatan surveillance intelligence dalam rangka


mengumpulkan informasi mengenai bagaimana PGN Group
dipersepsikan oleh regulator, mitra kerja, stakeholders.
g. Menyusun guideline mengenai segmentasi, alignment, dan prioritasi
program corporate social responsibility (CSR).
2. Corporate Communication yang berfungsi mengelola kebijakan media
relations, corporate branding, internal dan external communication,
serta penyusunan strategi dan program dan implementasinya untuk PGN
Group.Corporate Communication terbagi atas internal dan external
communication.

Tugas internal communication :
a. Mengelola kebijakan internal communication dan corporate
branding;
b. Mengelola program pengembangan atau peningkatan brand
image internal perusahaan;
c. Mengelolakomunikasiinternalperusahaan,termasuk
penanganan crisis communication yang terjadi di Perusahaan;

Tugas external communication :
a. Mengelola kebijakan external communication dan media
relations serta corporate branding;
b. Mengelola program pengembangan atau peningkatan brand
image external perusahaan;
c. Mengelola program pemberitaan media sebagai implementasi
komunikasi eksternal perusahaan.
d. Mengelola komunikasi external perusahaan termasuk
penanganan crisis communication yang terjadi di Perusahaan;
Mengelola kegiatan relasi media, meliputi:Perencanaan kegiatan
relasi dengan pihak media dan Kegiatan media relations
3. Licence and Permit berfungsi melaksanakan pengurusan keseluruhan
perolehan dan perpanjangan untuk izin usaha Perusahaan, izin lain terkait
operasional usaha dan perolehan tanah untuk pengembangan
11

jaringan baru dan pemindahan jaringan eksisting. Tugas dari Licence and
Permit adalah
a. Melaksanakan pengurusan, penyesuaian, dan perpanjangan atas izin
usaha (Izin Usaha Sementara dan Izin Usaha Tetap), Surat Izin Usaha
Perdagangan dan Tanda Daftar Perusahaan;
b. Melaksanakan pengurusan izin prinsip terkait dengan rencana proyek
infrastuktur dari pejabat daerah setempat (Gubernur, Walikota,
Bupati)
c. Melaksanakan pengurusan dan perpanjangan izin yang diperlukan
untuk pelaksanaan proyek infrastuktur dan operasi jaringan yang
berasal dari instansi / lembaga serta pihak ketiga lain
d. Melaksanakan proses perolehan dan perpanjangan lahan / tanah
untuk pelaksanaan proyek infrastuktur dan operasi jaringan,
e. Melaksanakan pengawasan hak atas tanah jaringan sampai dengan
proyek infrastuktur siap dioperasikan
f. Menyelesaikan permasalahan sosial yang timbul akibat pengadaan
tanah jaringan dan pengurusan perizinan.
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL

2.1 Temuan
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT Perusahaan Gas Negara
Tbk Area Surabaya divisi Strategic Stakeholder Management. Dalam suatu
perusahaan atau organisasi pasti ada saja masalah yang terjadi didalamnya.
Tidak semua bisa berjalan seperti apa yang direncanakan sebelumnya.
Terdapat temuan masalah yang terjadi di lapangan pada saat peresmian
proyek jaringan gas bumi rumah tangga di Kota Pasuruan. Proyek tersebut
merupakan proyek Pemerintah Pusat melalui Kementerian Energi Sumber
Daya Mineral (ESDM). Proyek jaringan gas tersebut melayani sebanyak
6.314 rumah tangga yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota Pasuruan.

Gambar 2.1 : Daerah Pengguna Jaringan Gas Rumah Tangga APBN 2018
Sumber : Kementrian ESDM RI

12
13

Gambar 2.2: Data Pembangunan Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga
di Kota Pasuruan Jawa Timur
(Sumber : Diolah oleh Penulis)

Berdasarkan wawancara dengan staf Goverment Relation di PT. Perusahaan Gas


Negara Tbk. Divisi Strategic Stakeholder Management, kendala yang dihadapi pada
saat peresmian proyek Jaringan Gas Rumah Tangga di Pasuruan adalah adanya
campur tangan pihak ketiga atau tender atau LSM yang menghambat proses perijinan
lokasi peresmian proyek, sehingga yang seharusnya 1 hari selesai proses perijinan
dokumen yang ditandatangani oleh Pemkot Pasuruan terhambat menjadi 2 hari
pengerjaan. LSM yang mewakili aspirasi beberapa warga menolak dengan adanya
proyek jaringan gas rumah tangga dengan alasan takut jika proyek tersebut gagal maka
berdampak negatif di sekitar lingkungan tempat tinggal warga. Selain itu adanya
keputusan mendadak terkait pemindahan lokasi peresmian proyek Jaringan Gas
Rumah Tangga yang awalnya di Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan pindah ke
Pondok Pesantren As-Salafiyah yang diperintahkan Kementrian ESDM kepada PGN
selaku pelaksana proyek.
Pembangunan jaringan gas (jargas) merupakan bagian dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional/RPJMNtahun 2015–2019 dengan tujuan
dapat memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien.
Bahkan, pemanfaatan jaingan gas mendapat perhatian utama dari Presiden RI sebagai
menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional sebagaimana dimaksud dalam
14

Perpres No. 58 Tahun 2017. Selain itu berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 268 K/10/MEM/2018 tentang
penugasan kepada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dalam penyediaan dan
pendistribusian gas bumi melalui jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga
tahun anggaran 2018.
Peresmian proyek Jaringan Gas di Kota Pasuruan untuk pertama kalinya
dilaksanakan di Pondok Pesantren As-Salfiyah. Kementrian ESDM melalui PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk. membangun 6.314 sambungan gas rumah tangga.
Jaringan gas di Kota Pasuruan memiliki 1 unit Metering Regulating Station (MRS) di
Kelurahan Gadingrejo, dan 5 Regulating Station (RS) masing-masing di Kelurahan
Gadingrejo, Kelurahan Gentong, Kelurahan Bangilan, Kelurahan Kebonsari, dan
Kelurahan Purworejo. Gas yang disalurkan ke 8 kelurahan berasal dari Husky
CNOOC Madura.

Gambar 2.3 : Unit Metering Regulating Station (MRS) yang dipasang di


Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan
(Sumber : Diolah oleh Penulis)
15

Banyak langkah-langkah yang dilakukan oleh staf PT Perusahaan Gas Negara


Tbk dalam melaksanakan proyek jaringan gas rumah tangga di lapangan diantaranya
seperti mengurus perizinan proyek, pemasangan pipa jaringan gas di tanah, sosialisasi
kepada masyarakat dan proses terakhir adalah peresmian proyek.

Gambar 2.4 : Proses Pemasangan Pipa Proyek Jaringan Gas Rumah


Tangga
(Sumber : www.pgn.co.id)

Pengerjaan jaringan gas untuk rumah tangga terdiri atas tahap prakonstruksi,
konstruksi, dan operasional. Terdapat tahap prakonstruksi, kegiatan yang
dilaksanakan meliputi pemilihan lokasi dan perizinan, termasuk izin menggunakan
lahan. Selain perizinan, juga dilakukan upaya koordinasi dengan instansi terkait yang
memiliki aringan perpipaan dan kabel di sekitar lokasi jalur pipa tersebut, seperti
Telkom, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), PLN dan lain-lain. Dalam
perizinan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat belum dilibatkan mengingat
peletakan pipa berada di dalam tanah. Lahan di atasnya masih dapat digunakan oleh
pemiliknya. Mengingat seluruh lokasi jalur pipa adalah di tepi jalan dan merupakan
lahan milik negara, baik jalan negara maupun jalan propinsi, maka kegiatan
peletakkan pipa nantinya belum membutuhkan pembebasan lahan (pembelian lahan).
Namun, untuk pemasangan Metering and Regulating Station (MR/S) dan Regulating
System (RS) akan dilakukan permintaan izin. Terkecuali, penempatan pipa berlokasi
pada sarana umum (milik Pemerintah).
16

Tahap selanjutnya yaitu tahap konstruksi merupakan tahap kegiatan fisik


pelaksanaan berupa pemasangan pipa. Kegiatan ini meliputi mobilisasi peralatan dan
material, penggalian, serta pengelasan testing and comissioning. Kegiatan pertama
yang dilakukan dalam tahap konstruksi adalah penerimaan kerja yang direkrut oleh
kontraktor pelaksana. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam tahap kontruksi ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan kualifikasi yang dimiliki. Penggunaan tenaga kerja
diprioritaskan berasal dari penduduk di sekitar lokasi kegaitan. Pekerjaan pemasangan
pipa dilakukan tergantung pada kondisi saat pemasangan pipa, khususnya cuaca.
Langkah selanjutnya adalah penyiapan lahan sebagai kegiatan fisik pertama pada
tahap konstruksi antara lain terdiri atas:
a. Pengukuran dan pematokan
b. Pembersihan jalur pipa
c. Pembuatan tanda pengaman
d. Pembuatan direksi keet
e. Pengangkutan pipa dan fittings
f. Pembuatan papan nama proyek
Setelah konstruksi, tahap berikutnya ialah operasional. Tahap operasional adalah
tahap kegiatan pengeoperasian jaringan pipa distribusi yang telah dibangun. Tahap ini
terdiri atas:
a. Pengoperasian jaringan pipa distirbusi
Pada kondisi normal, jaringan pipa distribusi dioperasikan pada tekanan yang
sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan. Alat pengatur tekanan pada distirbusi
tekanan rendah adalah Matering and Regulating Station (MR/S), sedangkan untuk
menurunkan tekanan pada meter konsumen rumah tangga menggunakan sevice
regulator.
b. Pengoperasian sistem jaringan pipa distribusi tekanan tinggi, menengah, dan
rendah
Sistem pengoperasian jaringan distribusi gas dibagi menjadi tiga system, yaitu
sistem jaringan tekanan tinggi, tekanan menengah, dan sistem jaringan pipa
distribusi. Setiap sistem jaringan pipa distribusi dipasok dari suatu sumber gas
dengan tekanan lebih tinggi. Alat pengukur tekanan dan alat untuk mencegah
17

terjadinya kelebihan tekanan yang digunakan pada sistem distribusi tekanan tinggi,
menengah, dan rendah meliputi shut off valve, active regulator, dan monitoring
regulator and shut.
Pelaksanaan pengamatan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Akan
tetapi, bila terjadi kerusakan pada MR/S, maka pengamatan akan berubah sesuai
dengan jadwal dan rencana.
c. Prosedur pengoperasian pengatur tekanan berlebih
1. Active regulator
2. Regulator monitor
3. Relief valve
4. Automatic Shut-Off
d. Perawatan pipa gas dan stasiun penerima
1. Perawatan pipa dari ganguan fisik
2. Perawatan pipa dari ancaman korosi
3. Perawatan pipa dari kebocoranOperasi stasiun “off-take” pada prinsipnya untuk
memantau seluruh proses distribusi gas di setiap MR/S dan R/S

Para staf divisi Strategic Stakeholder Management PT. Perusahaan Gas Negara
Tbk. seringkali mendapat hambatan di lapangan seperti memdapatkan pandangan
negatif masyarakat tentang gas hingga masalah pembebasan ruang atau lahan dalam
mengembangkan infrastruktur. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, tentunya
Perusahaan berupaya mendorong pemerintah mendukung dan membantu demi
kepentingan bersama. Dengan ini Strategic Stakeholder Management harus sering
menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Pasuruan. Dan komunikasi perusahaan
yang memiliki peran penting dalam hal ini adalah hubungan pemerintah (government
relations).
Sekalipun konflik sering terjadi selama proses pengerjaan hingga peresmian
proyek jaringan gas rumah tangga berlangsung, namun pada kenyataannya PGN telah
melaksanakan tugasnya dengan baik, kinerja personel yang baik berdampak kepada
peningkatan produktivitas organisasi, dimana hal ini terlihat dari tetap tingginya
peminat masyarakat menjadi pelanggan gas PGN setiap tahunnya. Karena setiap
konflik yang dihadapi harus diselesaikan melalui manajemen konflik organisasi.
18

2.1.1 Teori
1. Teori Konflik
Organisasi terdiri atas berbagai macam komponen yang berbeda dan saling
memiliki kebergantungan dalam proses kerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Perbedaan yang terdapat dalam organisasi sering menyebabkan
terjadinya konflik. Konflik dapat menjadi permasalahan serius dalam setiap
organisasi, tanpa peduli bentuk dan tingkat kompleksitas organisasi tersebut jika
konflik dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian. Oleh karena itu, keahlian
untuk mengelola konflik sangat diperlukan bagi setiap manajer atau pimpinan
organisasi.
Menurut Killman dan Thomas, konflik adalah kondisi terjadinya
ketidakcocokan antarnilai atau tujuan yang hendak dicapai, baik yang ada dalam
diri individu maupun hubungannya dengan orang lain. Sedangkan menurut
Stoner konflik organisasi mencakup ketidaksepakatan perihal alokasi sumber
daya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau
kepribadian.
Konflik dalam organisasi terjadi jika terdapat ketidaksesuaian paham pada
sebuah situasi sosial tentang pokok-pokok pikiran dan atau terdapat adanya
antagonisme-antagonisme emosional.
1. Konflik-konflik substantif meliputi ketidaksesuaian paham tentang hal-hal
seperti: tujuan, alokasi sumber daya, distribusi imbalan, kebijaksanaan dan
prosedur, serta penugasan pekerjaan.
2. Konflik emosional timbul karena adanya perasaan marah,
ketidakpercayaan, ketidaksenangan, takut dan sikap menantang, maupun
bentrokan kepribadian.
Terry (Winardi, 1994:1) mengatakan ‟konflik biasanya mengikuti suatu
pola yang teratur, yang terdiri dari empat macam tahapan, yaitu: pertama-tama
timbul suatu krisis tertentu, kedua gejala eskalasi ketiksesuaian paham terjadi,
ketiga konfrontasi menjadi pusat perhatian dan keempat krisis selanjutnya
dialihkan dalam arti dilakukan penelitian-penelitian tentang apakah keluhan-
keluhan yang disampaikan dapat benar atau tidak.
19

2. Teori Manajemen Konflik Organisasi


Secara etimologi manajemen berarti kepemimpinan; proses pengaturan;
menjamin kelancaran jalannya pekerjaan dalam mencapai tujuan dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya. Dengan kata lain manajemen secara singkat
berarti pengelolaan.
Menurut Mary Parjer Vollet, manajemen merupakan seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen mempunyai
pengertian sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya
organisasi lainnya.
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku
ataupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk
pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk
komunikasi (termasuk tingkah laku) dari perilaku ataupun pihak luar dan cara
memengaruhi kepentingan dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang
berkonflik) sebagai pihak ketiga yang diperlukan adalah informasi yang akurat
tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat
terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Pendekatan manajemen konflik menurut Leavitt, H. J. dalam Loc.Cit,
Wahyudi.2008, hlm. 135 adalah sebagai berikut;
1. Konfrontasi
Teknik konfrontasi dilakukan untuk mengurangi ketegangan melalui
pertemuan tatap muka antar kelompok, yang sedang berkonflik dengan
tujuan mengenal masalah dan menyelesaikannya. Kelompok yang sedang
berkonflik diberi kesempatan untuk berdebat dan membahas semua
masalah yang relevan hingga keputusan tercapai.
2. Negosiasi
Teknik negosiasi adalah perundingan mempertemukan dua pihak dengan
kepentingan yang berbeda untuk mencapai persetujuan. Tiap-tiap pihak
membawa serangkaian usulan yang kemudian didiskusikan dan
dilaksanakan. Dalam perundingan, tidak ada yang dikalahkan sebab semua
pihak menghindarkan perasaan telah memenangkan tuntutan.
20

3. Penyerapan (Absorption)
Teknik penyerapan (Absorption) adalah cara mengelola konflik organisasi
antara kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok kecil mendapatkan
sebagian yang diinginkannya, tetapi sebagai konsekuensinya seluruh
anggota kelompok harus ikut bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.

2.2 Analisa

Program pembangunan dan peresmian proyek Jaringan Gas Rumah Tangga di


Kota Pasuruan merupakan program nasional berdasarkan Keputusan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 268 K/10/MEM/2018 tentang
penugasan kepada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk dalam penyediaan dan
pendistribusian gas bumi melalui jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga
tahun anggaran 2018. Pembangunan jargas sepanjang 107,9 kilometer (km) ini
dilakukan untuk melayani 11.339 Sambungan Rumah (SR). Terdiri dari Kota
Pasuruan 51 km untuk melayani 6.314 SR dan Kota Probolinggo sepanjang 56,9 km
yang terbagi dalam 8 sektor untuk melayani 5.025 SR. Pembangunan jargas yang
dimulai pada bulan April hingga bulan Desember 2018 terlaksana sesuai target. Untuk
peresmian proyek jargas tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren As-Salafiyah.
(https://news.detik.com/jawatimur/4376088/jonan-resmikan-jaringan-gas-bumi-
rumah-tangga-di-kota-pasuruan)
Kementrian ESDM melalui PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. membangun 6.314
sambungan gas rumah tangga. Jaringan gas di Kota Pasuruan memiliki 1 unit Metering
Regulating Station (MRS) di Kelurahan Gadingrejo, dan 5 Regulating Station (RS)
masing-masing di Kelurahan Gadingrejo, Kelurahan Gentong, Kelurahan Bangilan,
Kelurahan Kebonsari, dan Kelurahan Purworejo. Gas yang disalurkan ke 8 kelurahan
berasal dari Husky CNOOC Madura.
(https://www.tribunnews.com/bisnis/2019/01/08/pgn-selesaikan-pembangunan-
6314-sambungan-jargas-rumah-tangga-di-pasuruan)
Berdasarkan observasi di lapangan pada saat peresmian proyek terdapat kendala
perijinan tempat, karena adanya campur tangan LSM yang menghambat proses
penandatanganan dokumen perijinan sehingga yang seharusnya 1 hari selesai proses
perijinan dokumen yang ditandatangani oleh Pemkot Pasuruan terhambat
21

menjadi 2 hari pengerjaan. LSM yang mewakili aspirasi beberapa warga menolak
dengan adanya proyek jaringan gas rumah tangga dengan alasan takut jika proyek
tersebut gagal maka berdampak negatif di sekitar lingkungan tempat tinggal warga.
Seperti jaringan gas akan meledak dan mengenai pemukiman warga.
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap PGN selaku pelaksana proyek jaringan
gas rumah tangga merupakan konflik dalam organisasi yang terjadi karena terdapat
ketidaksesuaian paham pada sebuah situasi sosial tentang pokok-pokok pikiran dan
atau terdapat adanya antagonisme-antagonisme emosional. Konflik-konflik substantif
meliputi ketidaksesuaian paham tentang hal-hal seperti: tujuan, alokasi sumber daya,
distribusi imbalan, kebijaksanaan dan prosedur. Masyarakat yang kurang memahami
tentang apa tujuan serta manfaat dari proyek jaringan gas rumah tangga, lalu
bagaimana kebijakan secara teknis yang menyetujui proyek jaringan gas rumah tangga
tersebut dilaksanakan. Sedangkan konflik emosional timbul karena adanya perasaan
marah, ketidakpercayaan, ketidaksenangan, takut dan sikap menantang, maupun
bentrokan kepribadian. Karena kurangnya pemberian informasi mengenai proyek
jaringan gas rumah tangga, menyebabkan masyarakat kurang percaya, dan takut
dengan program PGN yang akan dilaksanakan.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dibutuhkan sinergitas antara pihak
staf PGN yang diwakili oleh staf strategic stakeholder management yang menjalin
relasi dengan pemerintah khususnya Pemerintah Kota Pasuruan, Pemerintah
Kelurahan Gadingrejo, dan menemui Ketua Rukun Tetangga Kelurahan Gadingrejo,
dan LSM perwakilan dari masyarakat kelurahan Gadingrejo.
Pendekatan manajemen konflik menurut Leavitt, H. J. dalam Loc.Cit,
Wahyudi.2008, hlm. 135 adalah sebagai berikut;
1. Konfrontasi
Teknik konfrontasi dilakukan untuk mengurangi ketegangan melalui
pertemuan tatap muka antar kelompok, yang sedang berkonflik dengan tujuan
mengenal masalah dan menyelesaikannya. Kelompok yang sedang berkonflik
diberi kesempatan untuk berdebat dan membahas semua masalah yang relevan
hingga keputusan tercapai.
Saat proyek jaringan gas rumah tangga akan dilaksanakan di kelurahan
gadingrejo kota Pasuruan, sempat mendapat hambatan dari masyarakat yang
menolak pemasangan pipa jaringan di jalan raya yang menghubungkan
22

pemukiman warga. Aktivitas pemasangan pipa dianggap mengganggu mobilitas


masyarakat yang hendak melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu masyarakat
merasa khawatir terhadap dampak yang dihasilkan dari pemasangan pipa jaringan
gas, karena takut jika sewaktu-waktu pipa tersebut mengalami kebocoran
sehingga menyebabkan ledakan dan menghanguskan pemukiman warga sekitar
proyek.
Pihak LSM yang mewakili aspirasi masyarakat kemudian mendatangi kantor
kelurahan Gadingrejo untuk meminta pertanggungjawaban kepada PGN selaku
pelaksana proyek, karena terdapat laporan ketidakpuasaan masyarakat terhadap
pelaksanaan proyek jaringan gas,kemudian pihak PGN yang diwakili staf
strategic stakeholder management. mendatangi kantor kelurahan Gadingrejo dan
mengklarifikasi bahwa proyek jaringan gas rumah tangga merupakan proyek
Pemerintah Pusat dari Kementrian ESDM dan telah mendapatkan izin dari
Pemerintah Kota Pasuruan untuk melaksanakan proyek tersebut.
Sebelum masuk ketahap negosiasi dengan pihak Kelurahan Gadingrejo,
LSM, staf SSM PGN menyiapkan seluruh dokumen perijinan pelaksanaan
maupun peresmian proyek yaitu mengurus dokumen UKL/UPL di DKLH Kota
Pasuruan. Dokumen-dokumen tersebut sebagai penguat bukti atau legalitas
bahwasanya proyek jaringan gas negara yang akan dipasang di Kelurahan
Gadingrejo telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah Kota Pasuruan.

Gambar 2.5 : Pihak Staf SSM PGN Menemui Rumah Warga Yang Menolak
Adanya Proyek Jaringan Gas Rumah Tangga
Sumber : Diolah Penulis
23

2. Negosiasi
Teknik negosiasi adalah perundingan mempertemukan dua pihak dengan
kepentingan yang berbeda untuk mencapai persetujuan. Tiap-tiap pihak
membawa serangkaian usulan yang kemudian didiskusikan dan dilaksanakan.
Dalam perundingan, tidak ada yang dikalahkan sebab semua pihak
menghindarkan perasaan telah memenangkan tuntutan.
Setelah pihak LSM berargumentasi menjelaskan keluhan-keluhan yang
dirasakan warga sekitar proyek jaringan gas, pihak PGN kemudian melakukan
sosialisasi secara intensif dan komprehensif dengan mengajak partisipasi
masyarakat sekitar proyek dengan acara mengadakan pertemuan dibalai
Kelurahan Gadingrejo yang dihadiri oleh perwakilan LSM, Ketua RT, perwakilan
Kelurahan. Selama proses negosiasi dengan masyarakat pihak staf SSM PGN
menyiapkan dokumen berita acara sosialisasi yang nantinya akan ditandatangani
oleh Kepala Satuan Kerja yang mewakili pihak Pemkot Pasuruan dengan PGN,
notulensi sosialisasi, serta daftar hadir para tamu undangan. Dokumen
persetujuan proyek berupa dokumen UKL/UPL menjadi bukti legalitas pihak
PGN berhak untuk mengadakan proyek jaringan gas rumah tangga yang akan
dipasang di 8 titik kelurahan di Kota Pasuruan. Salah satunya akan dipasang
Metering Regulating Station di Kelurahan Gadingrejo.

Gambar 2.6 : Proses Negosiasi Yang Mempertemukan Staf SSM PGN, Perwakilan
LSM dan Perwakilan Kelurahan Gadingrejo
Sumber : Diolah Penulis
24

Hasil dari proses negosiasi yang dilakukan staf PGN adalah masyarakat
akhirnya menaruh kepercayaan dan menyetujui PGN melaksanakan proyek
jaringan gas rumah tangga, karena PGN telah memiliki bukti legalitas yang
menyetuji atas pelaksanaan proyek tersebut. Selain itu kelebihan dari gas PGN
dengan gas-gas rumah tangga lainnya adalah kandungan gas yang tidak mudah
bocor sehingga lebih safety dan jangka waktu pemakaiannya lebih lama sehingga
bisa menghemat pengeluaran daripada menggunakan tabung gas.
Dua strategi manajemen konflik yaitu konfrontasi dan negosiasi yang dilakukan
sama-sama efektif untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara PGN dengan
masyarakat Kelurahan Gadingrejo. Hanya saja prosesnya disesuaikan dengan waktu,
kondisi lapangan atau kebutuhan lapangan pada saat proyek dilaksanakan.

2.3 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kegiatan praktek kerja lapangan atau magang dilaksanakan pada


tanggal 03 Januari 2019 – 01 Februari 2019 di PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk. Surabaya di divisi Strategic Stakeholder Management.
Kegiatan magang dilaksanakan :
1. Hari Senin hingga Jumat
2. Senin – Kamis jam operasional pukul 08.00 – 16.00
3. Hari Jumat jam operasional pukul 08.00 – 17.00
Kegiatan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) terlampir di dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan atau Magang

No. Hari, Tanggal Kegiatan


1. Pengenalan divisi dan staf Strategic
Stakeholder Management
2. Survei ke Proyek Jaringan Gas Rumah
1. Kamis, 03 Januari 2019 Tangga di Kota Pasuruan
3. Mengunjungi kantor Sekretaris Daerah Kota
Pasuruan mengurus surat perizinan
peresmian proyek
2. Jumat, 04 Januari 2019 Izin ke Kampus
1. Survei ke tempat peresmian proyek Jaringan
Gas Rumah Tangga di Kota Pasuruan
3. Senin, 07 Januari 2019 2. Rapat koordinasi persiapan peresmian
proyek jaringan gas rumah tangga di kantor
Sekretaris Daerah Kota Pasuruan
25

Mengikuti serangkaian acara peresmian proyek


4. Selasa, 08 Januari 2019
jaringan gas rumah tangga di Kota Pasuruan
Diskusi bersama staf mengenai jobdesk divisi
5. Rabu, 09 Januari 2019
strategic stakeholder management
Membantu membuat lampiran berita acara
6. Kamis, 10 Januari 2019 dari koran sebagai laporan sponsorship PGN
dengan stakeholder
7. Jumat, 11 Januari 2019 Meminta data profil PGN
Diskusi perihal proyek-proyek jaringan gas
8. Senin, 14 Januari 2019 rumah tangga yang dilakukan divisi strategic
stakeholder management
Membantu membuat lampiran berita acara
9. Selasa, 15 Januari 2019 dari koran sebagai laporan sponsorship PGN
dengan stakeholder
10. Mengunjungi call center Pelayanan Pelanggan
Rabu, 16 Januari 2019
Gas PGN
Mengunjungi call center Pelayanan Pelanggan
11. Kamis, 17 Januari 2019
Gas PGN
12. Jumat, 18 Januari 2019 Izin ke Kampus
Mengunjungi call center Pelayanan Pelanggan
13. Senin, 21 Januari 2019
Gas PGN
Membuat power point materi rapat tentang
14. Selasa, 22 Januari 2019 update aktivitas divisi SSM PGN Surabaya
Triwulan I 2018
Rapat bersama staf Licence and Permit PGN
15. Rabu, 23 Januari 2019
Kantor Area Sumatra
Membantu membuat lampiran berita acara dari
16. Kamis, 24 Januari 2019 koran sebagai laporan sponsorship PGN
dengan stakeholder
17. Jumat, 25 Januari 2019 Izin ke kampus
Diskusi dengan pembimbing PKL mengenai
18. Senin, 28 Januari 2019 kendala-kendala yang dihadapi selama
pelaksanaan program kerja di PGN
Rapat bersama staf sekretaris daerah pemkot
19. Selasa, 29 Januari 2019 Surabaya membahas program Surabaya
Vaganza 2019
Diskusi dengan pembimbing PKL mengenai
20. Rabu, 30 Januari 2019 kendala-kendala yang dihadapi selama
pelaksanaan program kerja di PGN
26

21. Kamis, 31 Januari 2019 Melakukan wawancara dengan


pembimbing PKL
22. Jumat, 01 Februari 2019 Diskusi bersama staf terkait program kerja
divisi SSM kedepannya

Kegiatan praktek kuliah lapangan di PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Area
Surabaya adalah sebagai berikut ; pada hari Kamis tanggal 03 Januari 2019 pukul
08.00 mendatangi Kantor PGN Cabang Kota Surabaya di Jalan Pemuda No 56-
58 Surabaya. Agenda pertamanya yaitu pengenalan divisi dan staf Strategic
Stakeholder Management. Divisi Strategic Stakeholder Management sebagai
representatif atau yang mewakili tugas dan fungsi dari Direktur Utama
Perseroan. Divisi Strategic Stakeholder Management setiap melaksanakan tugas
dan fungsi organisasinya berdasarkan atas koordinasi dari Kantor PGN Pusat.
Untuk menjaga hubungan dengan media massa dan pemerintah untuk
mengembangkan bisnis dan operasi perusahaan, diantara Peraturan Perundang-
undangan dan hukum serta kebijakan dan penyebaran komunikasi di Wilayah
Jawa Timur, Jawa Tengah (Semarang), Kalimantan Utara (Tarakan) dan Papua
Barat (Sorong). Divisi Strategic Stakeholder Management memiliki 3 sub divisi
yaitu ; 1. Government and Community Realtions; 2. Corporate Communication
; 3. Licence and Permit. Setelah pengenalan divisi, kemudian mengunjungi Kota
Pasuruan untuk meninjau persiapan peresmian proyek Jaringan Gas Rumah
Tangga di Kota Pasuruan yang akan diresmikan secara langsung oleh Bapak
Menteri ESDM. Setelah itu menuju Kantor Sekretaris Daerah Kota Pasuruan
untuk mengurus surat perizinan peresmian proyek jaringan gas rumah tangga.
Senin, 07 Januari 2019 kembali mengunjungi tempat proyek pemasangan
pipa jaringan gas yakni di area Kantor Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan.
Akan tetapi sebelumnya staf SSM PGN Surabaya melaksanakan rapat koordinasi
dengan staf jaringan gas PGN Kantor cabang Kota Pasuruan. Setelah meninjau
persiapan pemasangan pipa-pipa gas di sepajang jalan raya yang
menghubungkan antara Kantor Kelurahan Gadingrejo sebagai Unit Metering
Regulating Station (MRS) dengan rumah-rumah penduduk, Lalu melanjutkan
survei ke rumah Ketua RW di Kelurahan Gadingrejo. Staf SSM
27

bersama Staf jaringan gas meninjau dapur untuk mengecek kompor gas milik
Bapak apakah gas yang disalurkan melalui pipa-pipa dan meteran gas dapat
mengeluarkan api atau berfungsi
dengan semestinya. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju kantor Walikota
Pasuruan untuk mengikuti rapat koordinasi persiapan proyek jaringan gas rumah
tangga di pondok pesantren As-Salafiyah.
Selasa 08 Januari 2019,mengikuti serangkaian acara peresmian proyek
jaringan gas rumah tangga di Pondok Pesantren As-Salafiyah Kota Pasuruan
yang dihadiri Bapak Menteri ESDM Ignasius Jonan, Direktur PGN Gigih
Prakoso, Plt. Walikota Pasuruan, KH Idris Hamid selaku pengasuh Pondok
Pesantren As-Salafiyah. Proyek pembangunan jaringan gas rumah tangga
(Jargas) ini merupakan penugasan pemerintah melalui Kementerian Energi
Sumber Daya Mineral (ESDM). Jargas Kota Pasuruan itu akan melayani
sebanyak 6.314 rumah tangga yang tersebar di beberapa kecamatan.
Rabu,09 Januari 2019 melakukan diskusi bersama staf mengenai jobdesk
divisi Strategic Stakeholder Management. Selain itu berdiskusi mengenai
evaluasi kegiatan peresmian proyek jaringan gas rumah tangga yang telah
dilaksanakan di Ponpes. As-Salafiyah kota Pasuruan.
Jumat, 11 Januari 2019 meminta data mengenai profil PT Perusahaan Gas
Negara. Karena saya tidak bisa mengakses data perusahaan secara bebas
sehingga dibantu oleh staf SSM PGN Surabaya karena harus log in dengan akun
atau data pegawai. Jadi tidak sembarangan orang mampu mengakses data
penting perusahaan.
Senin, 14 Januari 2019 berdiskusi di ruang meeting dengan pak
Hamalsyahan selaku kepala divisi SSM beserta staff lainnya membahas proyek-
proyek Jaringan Gas Rumah Tangga yang dilakukan divisi Strategic Stakeholder
Management. Beberapa proyek yang telah dikerjakan oleh PGN dan diresmikan
oleh Kementrian ESDM adalah Proyek Jaringan Gas Rumah Tangga di
Kabupaten Mojokerto dan Proyek Jaringan Gas Rumah Tangga di Kota
Pasuruan.
28

Selasa 15 Januari 2019 membantu staf Corporate Communication


membuat lampiran berita acara dari koran sebagai laporan Sponsorship PGN
yaitu lomba sepak bola anak se- Jawa Tengah Tahun 2018. Rabu-Kamis, 16-21
Januari 2019 2019 mengunjungi call center Pelayanan Pelanggan Gas PGN.
Disana semua pelanggan dilayani oleh staf jaringan gas. Bentuk pelayanan
meliputi pembayaran tagihan gas, keluhan seputar proyek jaringan gas dan lain
sebagainya.
Selasa, 22 Januari 2019 membantu membuat power point materi rapat
tentang Update Aktivitas divisi SSM PGN Surabaya Triwulan I Tahun 2018,
materi tersebut untuk mempersiapkan rapat dengan staf Licence and Permit PGN
Cabang Sumatera. Rabu, 23 Januari 2019, rapat bersama staf Licence and Permit
PGN Cabang Sumatera membahas struktur organisasi strategic stakeholder
management dan membahas proyek jaringan gas rumah tangga. Kamis, 24
Januari 2019, membantu membuat lampiran berita acara dari koran sebagai
laporan Sponsorship PGN dengan Stakeholder.
Selasa, 29 Januari 2019 bersama staf strategic stakeholder management
menghadiri undangan rapat beserta staf sekda Kota Surabaya membahas
permohonan sponsorshipterkait acara Surabaya Vaganza dalam rangka
memperingati hari jadi kota Surabaya.
30 Januari hingga 1 Februari lebih banyak berdiskusi dengan staf-staf,
,kemudian melakukan wawancara dengan pembimbing PKL sebagai informan
utama dalam menyusun data laporan magang. Diskusi perihal kendala-kendala
dalam pelaksanaan proyek di PGN dan membahas proyek-proyek yang akan
dilaksanakan oleh PGN ke depannya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan temuan di lapangan pada saat melaksanakan praktek kerja
lapangan di PT Perusahaan Gas Negara Tbk Area Surabaya dapat
disimpulkan bahwa proyek Jaringan Gas Rumah Tangga di Kota Pasuruan
telah berjalan dengan baik walaupun sedikit terkendala yaitu kurang
mendapatkan dukungan dari masyarakat yang tinggal di sekitar proyek. Maka
dari itu untuk menyelesaikan konflik di atas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk
melakukan startegi negosiasi dan konfrontasi dan hasilnya masyarakat
menyetujui proyek jaringan gas rumah tangga.
Dua strategi diatas sama-sama efektif pada saat digunakan dalam
menjalin relasi dengan stakeholders eksternal perusahaan. Hanya saja
prosesnya disesuaikan dengan waktu, kondisi lapangan atau kebutuhan
lapangan pada saat proyek dilaksanakan.

3.2 Saran
Staf divisi strategic stakeholder management sudah sangat professional
dalam melaksanakan tugasnya menjalin komunikasi maupun relasi dengan
stakeholders eksternal perusahaan. Saran penulis adalah tetap
mempertahankan strategi-strategi lobi dan negosiasi yang digunakan dalam
mencapai target proyek jaringan gas rumah tangga seperti melaksanakan
sosialisasi secara komprehensif kepada stakeholders. Serta mampu
berinovasi, bertindak cepat, dan tepat dalam melaksanakan proyek-proyek
jaringan gas rumah tangga lainnya di lapangan. Sehingga, program-program
PT Perusahaan Gas Negara Tbk dapat terwujud dan dapat dirasakan oleh
masyarakat secara terus menerus.

29
DAFTAR PUSTAKA

Https://news.detik.com/jawatimur/4376088/jonan-resmikan-jaringan-gas-
bumi-rumah-tangga-di-kota-pasuruan.html.18 Februari 2019
Https://www.tribunnews.com/bisnis/2019/01/08/pgn-selesaikan-pembangunan-
6314-sambungan-jargas-rumah-tangga-di-pasuruan.html. 18 Februari 2019
Https://www.pgn.co.id/.html. 14 Februari 2019
Https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Gas_Negara. 02 Februari 2019
Https://migas.esdm.go.id/uploads/buku-jasrgas-isi.pdf. 09 Juni 2019

Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik IndonesiaNomor


268/K/10/MEM/2018 tentang penugasan kepada PT. Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk. dalam penyediaan dan pendistribusian gas bumi melalui
jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga tahun anggaran 2018.
Lampiran I Keputusan Direksi Nomor : 030706.K/OT.00/PDO/2018 tentang
Struktur Organisasi PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 Tentang Proyek Strategis Nasional
Rusdiana.2015. Manajemen Konflik. Bandung : Pustaka Setia
Siswanto, Bedjo, 1990, Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta
: Haji Masagung. hlm.3.
Wijono, Djoko, 1993, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan,
Surabaya: Airlangga University Press, hlm.4.

30
LAMPIRAN

Gambar a : Jurnal Harian Praktek Kerja Lapangan

31
32

Gambar b : Lembar Penilaian Praktek Kerja Lapangan


33

Gambar c : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Magang


34

Gambar d : Peninjauan Pemasangan Pipa Jaringan Gas di Depan Kantor


Kelurahan Gadingrejo Kota Pasuruan

Gambar e : Menteri ESDM Bapak Ignasius Jonan didampingi Direktur PT


Perusahaan Gas Negara Tbk, Ketua Pondok Pesantren As-Salfiyah dan Plt.
Walikota Pasuruan Saat Meninjau Peresmian Proyek Jaringan Gas di
Pondok Pesantren As-Salfiyah
35

Gambar f : Pemberian Cinderamata Kepada Staf Strategic Stakeholder


Management PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. Area Surabaya

Anda mungkin juga menyukai