Anda di halaman 1dari 40

Berbagi Informasi, Merajut Komunikasi

JANUARI
2014
Agus Kuswardoyo
Bekal Sejarah Tentukan Arah Tembus Tarif
Tanpa Subsidi
Menggelar
Ular dari Tiongkok
2014
TAHUN TANTANGAN
DARI REDAKSI
ISI
Penerbit
PT PLN (Persero)
Pembina
Adi Supriono
Pemimpin Redaksi
Bambang Dwiyanto
Redaktur Pelaksana
Sampurno Marnoto
Redaksi
Ida Wardani, Ahmad Hidayat,
Anita Widyastuti, Dermawan Uloly,
Tutang Wien, Peri Irawan
Redaksi Foto
Agus Trimukti
Irwanto Sumadi
Janar Trinarima

Sekretaris Redaksi
Novita Ida Yanti
Administrasi
Asnalia Winta
Alamat Redaksi
PT PLN (Persero)
Gedung Utama Lt. 3
Jl. Trunojoyo Blok M I/135
Telp. (021) 7261122, 7251234.
Ext. 4126
Faks. (021) 7227059
Redaksi menerima artikel, kritik
dan saran, serta foto-foto kegiatan dari
pembaca.
Kirimkan ke email :
fokus@pln.co.id
Redaksi berhak memilih dan
mengedit naskah yang masuk untuk
diterbitkan.
Konsultan Media
Dinamika Komunika
www.dinamikakomunika.com
Isi di luar tanggung jawab percetakan
ISSN : 1907-1469
Gardu listrik PLN kini tak lagi kumuh. Dengan
branding listrik pintar, pada Kamis (12/12-2013),
gardu ini turut memperindah ruang terbuka hijau
(RTH) di Taman Mataram. Gardu serupa banyak
berdiri di taman lain di Jakarta. Sayangnya, font logo
listrik pintar tidak sesuai dengan panduan listrik pintar
korporat. n
Pada Fokus edisi Desember
2013, halaman 37, nama
fotografer tertulis Kiki
Waskito/Humas PLN Pusat.
Seharusnya : Harry Fitra/DIV
SIM PLN Pusat. Untuk itu,
redaksi mohon maaf.
Listrik Pintar Tidak Standar
Ralat
MATA
TAHUN BARU
Pergantian tahun, agaknya betul, selalu
mengharu-biru perasaan. Suka beraduk duka.
Gembira, karena tahun baru berarti mencuatnya
harapan baru. Lara, karena di tahun lama tertinggal
bermacam peristiwa yang lamat-lamat tertinggal
menjadi sekadar kenangan masa silam.
Kendati sebenarnya pada hari-hari awal tahun
baru pun kita dihadapkan pada sederet kejadian
yang tidak bisa disebut menyenangkan. Banjir,
tanah longsor, dan bencana lain menyergap di
mana-mana. Menjadi bahan pemberitaan hangat
di media-media massa. Sehingga, headline-
nya, Indonesia dalam kondisi darurat bencana.
Sungguh memilukan.
Dan, di tengah sergapan sejumlah musibah itu,
PLN dengan terpaksa mesti memutus aliran listrik
di beberapa gardu yang berdekatan dengan lokasi
banjir. Ini justru demi perikemanusiaan, agar warga
terhindar dari bahaya sengatan listrik. Dilematis.
Sekalipun demikian, percayalah bahwa
badai pasti berlalu. Musibah tentu bakal enyah,
berganti hari yang hangat disirami cahaya mentari.
Demikianlah kodrat alam, setelah kesulitan akan
ada kemudahan. Kesedihan bakal digantikan
kegembiraan.
Pun begitu yang dialami kita. Di balik pelbagai
kendala selama tahun 2013 lalu, PLN acap memetik
hikmah. Terbukti, banyak pencapaian positif yang
bisa diraih PLN. Dalam berbagai hal. Blessing in
disguise. Selalu ada hikmah tersembunyi di balik
sebuah peristiwa, yang tidak menyenangkan
sekalipun.
Bercermin pada masa silam yang baru
sekian hari berlalu, tak ada salahnya kita tetap
menyalakan bara api optimisme di tahun 2014.
Tahun yang diprediksi sarat dengan kesulitan.
Tahun yang diperkirakan bakal memanas lantaran
diwarnai gejolak politik. Tapi, pada tahun ini pula
sejarah baru Indonesia akan ditorehkan. Pada
sejarah baru itu, kiranya harapan baru boleh kita
gantungkan. Bahwa, Indonesia akan kian maju dan
sejahtera. n adi.supriono@pln.co.id
Peri Irawan / D.K.
TEROKA
6. PBR Buat Kemampuan Investasi Moncer
KOMITMEN
8. Mendorong Hulu Menggenjot Hilir
NASIONAL
9. Bayar Pajak Kian Rancak
12. Lebih Setengah Jalan
14. 7 Pembangkit Istirahat di Ujung 2013
TRANSPARAN
16. Kode Etik Perusahaan
Pertajam Aksi Bersih
NUSANTARA
23. Jambore OPI 2014 : Refresh to Recharge!
25. Listrik Mudah? Nggak Susah!
29. Suntik Gelisah ala PLN Babel
INFO
HORISON
32. Keunggulan PLN Lainnya
INOVASI
36. AMS Sang Pengelola Surat
LENSA
Pembangkit Murah
Pertama di Indonesia
20
3 Fokus Januari 2014
TEROKA
TANTANGAN
BERAT
Target Ketat
Secara umum, kinerja PLN
tahun 2013 positif, namun
masih cukup banyak
indikator kinerja pada KPI
2013 yang tidak tercapai.
Maka, pada tahun 2014,
insan PLN harus tetap
bekerja ekstra keras. Karena,
selain target perusahaan
semakin ketat, tantangannya
pun kian berat.
4 Fokus Januari 2014
D
emikian kesimpulan
rapat kerja PLN tahun
2014 yang digelar
di Hotel Aryaduta,
Karawaci, Tangerang,
Rabu-Jumat (22-24/1). Raker yang
diikuti semua direksi, kepala divisi,
direksi anak perusahaan, dan general
manager unit bisnis PLN seluruh
Indonesia itu mengusung tema :
Bersih, Patuh, Beretika.
Raker diawali pemaparan Kepala
Satuan Pengendalian Kinerja
Korporat (SPKK) Zulfarida Faluzy
tentang pencapaian Key Performance
Indicator (KPI) 2013 serta Kepala
Divisi Manajemen Risiko R. Krisna
Simbaputra ihwal beratnya risiko-
risiko perusahaan yang akan dihadapi
sepanjang tahun 2014. Di antaranya
risiko keterlambatan penyelesaian
proyek pembangkit PLN dan transmisi,
keterlambatan penyelesaian proyek
pembangkit IPP, dan tidak diperolehnya
pendanaan yang memadai.
Hari kedua, raker diisi pengarahan
direksi yang membahas program dan
isu-isu strategis yang bakal dihadapi
perusahaan di tahun 2014. Berlanjut
dengan diskusi kelompok untuk
mencari solusi konkret atas isu-isu
tersebut.
Raker juga menampilkan
pembicara tamu mantan wakil jaksa
agung Darmono yang mengupas
pencegahan tindak pidana dalam
rangka mewujukan good corporate
governance (GCG) serta budayawan
Franz Magnis Suseno tentang
penegakan etika dalam program PLN
Bersih.
Di awal pengarahannya, Dirut
PLN Nur Pamudji memaparkan
capaian PLN selama 2013. Di bidang
operasi, menurut Nur, secara umum
PLN berhasil melakukan kegiatan
operasi yang baik. Tapi, ada beberapa
lokasi yang kondisi pembangkitnya
pas-pasan. Contohnya di Sumatera
Utara, khususnya pada puncak musim
kemarau. Sumbar dan Riau juga
mengalami kondisi serupa. Di sana,
porsi PLTA relatif besar, sehingga
terjadi kekurangan pasokan yang
cukup serius.
Mulai Januari tahun ini, kondisi
defsit di daerah mulai membaik. Selain
beban sistem Sumut lebih rendah,
kesiapan pembangkit pun meningkat.
Riau mendapat tambahan 100 MW
dari pembangkit gas. Cukup signifkan
untuk mengurangi defsit.
Kemudian di bidang operasi, PLN
berhasil mempertahankan ranking
Getting Electricity Indonesia pada
Ease of Doing Business (survey Bank
Dunia). Tahun 2013, Indonesia berada
di posisi 121 dari 187 negara. Di tahun
2014, PLN harus bisa memperbaiki
ranking tersebut. Kalau bisa menjadi
double digit, misalnya 99, tandas Nur
Pamudji.
Pada 2013, PLN juga memperbaiki
cara pengukuran SAIDI/SAIFI lebih
cermat dan akurat. Konsekuensinya,
angka SAIDI/SAIFI lebih jelek. Tapi
di tahun 2014, diharapkan dengan
perhitungan baru itu angkanya menjadi
Suasana rapat kerja PLN tahun 2014.
Humas PLN Pusat
Fokus Januari 2014 5
lebih bagus.
Di bidang operasi, PLN mampu
memperbaiki energy mix. Porsi BBM
dapat diturunkan dari 15% ke 12,5%.
Pada tahun 2013, untuk kali pertama
dalam sejarah, penggunaan gas di PLN
menembus 410 terra bbu. Artinya, PLN
kini pemain gas terbesar di Indonesia
mengalahkan PGN. Porsi batubara
juga naik seiring banyak beroperasinya
pembangkit batubara baru. Kenaikan
pemakaian gas dan batubara sangat
signifkan memperbaiki energy mix di
PLN.
Di bidang konstruksi, PLN mendapat
dukungan services level agreement
(SLA) antara PLN dan 11 lembaga
lain yang dipimpin langsung wakil
presiden. Contoh nyata, PLN lebih
mudah mendapat izin dari Kementerian
Kehutanan. Misalnya, dari Bontang
ke Sangata sudah dapat dibangun
transmisi, padahal proyek ini lama
terkatung-katung akibat status lokasinya
sebagai hutan lindung. Pembangunan
transmisi dari Asam-asam ke Batulicin
juga berhasil dituntaskan.
Bentuk Majelis Kehormatan
Di sisi lain, pembangunan transmisi
mendapat tantangan serius di tahun
2013. Seorang pegawai PLN divonis
bersalah di pengadilan lantaran
dianggap melakukan pelanggaran
dalam pembayaran kompensasi.
Nur menegaskan, direksi akan
memperjuangkan dan membela
pegawai itu pada pengadilan yang lebih
tinggi, karena yang dilakukannya justru
untuk kebaikan perusahaan.
Nur Pamudji bahkan memiliki
gagasan untuk memberikan gelar
pahlawan pada setiap pegawai PLN yang
telah bekerja baik demi perusahaan, tapi
malah dinilai bersalah oleh lain pihak.
Dia juga mengagas untuk membentuk
majelis kehormatan karyawan, yang
akan menilai apakah seorang pegawai
PLN melanggar kehormatan atau
tidak. Jika tidak bersalah, PLN tidak
akan memecat, bahkan akan membela
karyawan tersebut meski pihak lain
memvonisnya bersalah. Badan
kehormatan kelak dipimpin orang luar
PLN yang integritasnya diakui luas
masyarakat.
Bidang pengadaan sepanjang
2013 juga mengalami perbaikan
signifkan. Misalnya, pengadaan
trafo tenaga telah menurunkan harga
cukup besar, bahkan sampai 40%.
Nur mengakui, cara baru pengadaan
yang lebih baik dan efsien membuat
beberapa pihak yang selama ini
menikmati sistem pengadaan lama
di PLN menjadi tidak kebagian.
Sebagian kemudian berpikiran
negatif dan membuat laporan
yang memftnah PLN ke lembaga
penegak hukum, sehingga beberapa
karyawan PLN dijadikan tersangka.
Tidak perlu takut. Jangan sampai
kembali lagi pada cara lama yang
tidak memberikan efsiensi kepada
perusahaan. PLN harus tetap maju
dengan cara-cara baru yang lebih
efsien, ujar Nur. PLN perusahaan
yang sangat besar, bahkan untuk
ukuran Asia sekalipun. PLN harus
terus melakukan praktik bisnis yang
juga sepadan dengan besarnya
perusahaan. PLN harus melakukan
praktik bisnis yang bisa comparable
dengan perusahaan sejenis di Asia.
Pengadaan semua peralatan
listrik PLN nanti akan diadakan
terpusat, dengan memaksimalkan
bargaining position PLN dan
pengadaannya langsung ke pabrik,
sehingga bisa memperoleh efsiensi
lebih besar.
Kinerja Hanya Dobel A
Menyangkut kinerja, PLN
secara korporat mencapai 81,3%
atau masuk dalam kategori sehat,
namun hanya AA. Hal ini disampaikan
Zulfarida Faluzy. Pasalnya, ada
beberapa revisi antara target dan
realisasi berdasarkan KPI korporat.
Revisi ini akibat kendala yang tidak
sesuai RKAP. Revisi sendiri sudah
disetujui Kementerian BUMN. Ada
indikator yang baik dan ada yang masih
bermasalah. Yang menyelamatkan
kita adalah beroperasinya PLTU
Pelabuhan Ratu, ucap Luzy.
Baiknya indikator kinerja korporat
antara lain dari kepuasan pelanggan
yang mencapai 96%, juga penambahan
jumlah pelanggan 131% atau melebihi
target. Namun, angka gangguan
SAIDI masih belum tercapai dari target
200 menit/pelanggan/tahun, sebab
realisasinya 349,6 menit/pelanggan/
tahun. Pun SAIFI, dari target 3,77 kali/
pelanggan/tahun ternyata realisasinya
7,29 kali/pelanggan/tahun.
Fuel mix BBM, termasuk IPP,
tergolong baik, mencapai 101%.
Pemakaian BBM 98%. Tambahan daya
pembangkit yang bermasalah, hanya
68%. Biaya pembangkit sewa masih
baik pada angka 97%. EAF PLTU pun
baik, mencapai 102%. Jumlah IPP
yang mencapai fnancial close agak
hati-hati, hanya 93%. Susut jaringan
pun hati-hati, hanya 91%, tutur Luzy.
Masalah tambahan daya pembangkit
pada perizinan dan pembebasan
lahan sebesar 38%, kinerja kontraktor
46%, komisioning 14%, dan proses
internal PLN (desain, supervisi, skema
pendanaan, dan lainnya) 2%.
Perihal penilaian Malcolm
Baldrige, SPKK memberi beberapa
Di bidang operasi, PLN berhasil
mempertahankan ranking Getting Electricity
Indonesia pada Ease of Doing Business (survey
Bank Dunia). Tahun 2013, Indonesia berada
di posisi 121 dari 187 negara. Di tahun 2014,
PLN harus bisa memperbaiki ranking tersebut.
Kalau bisa menjadi double digit, misalnya 99.
6 Fokus Januari 2014
catatan. Di antaranya, visi perusahaan
belum diakomodir secara jelas di unit-
unit PLN, khususnya terkait menjadi
world class organization. Sistem
kepemimpinan dan perencanaan
strategis pun belum terlihat sebagai
suatu proses sistemik yang mampu
mendukung keberlangsungan
perusahaan. Data pembanding
masih belum jelas didefnisikan untuk
peningkatan kinerja perusahaan.
Menghadapi 2014, mantan GM
PLN Wilayah Bangka Belitung itu
memaparkan strategi korporat.
Pertama, mempertahankan tingkat
kesehatan keuangan perusahaan.
Kedua, menyelesaikan fast track
program (FTP) tahap 1 serta melakukan
perencanaan dan konstruksi FTP-2
dan pembangkit reguler lain.
Ketiga, mendorong penyelesaian
fnancial closing IPP. Keempat,
menjaga kecukupan pasokan listrik.
Kelima, menjamin ketersediaan
energi primer. Keenam, optimalisasi
bauran energi melalui produksi listrik
dari pembangkit berbahan bakar non
BBM. Ketujuh, meningkatkan efsiensi
operasi. Kedelapan, meningkatkan
konsolidasi proses bisnis untuk
integritas pelayanan dan efsiensi.
Terakhir, sinergi anak perusahaan.
Sementara Krisna Simbaputra
mengatakan, dari pantauan risiko
utama korporat, keterlambatan
commercial operating date (COD)
masih belum terkelola baik. Karena,
dari pembangkit yang direncanakan
COD mencapai 3.000 MW, yang
terealisasi hanya 1.106 MW (37%).
Juga masih terjadi ketidakselarasan
penyelesaian proyek pembangkit
dan transmisinya. Contoh, PLTU
Pelabuhan Ratu sudah selesai,
tapi listriknya belum bisa dialirkan
sebagian akibat jaringan transmisi
belum selesai.
Penekanan manajemen risiko
lebih pada jangka panjang. Karena
telah menandatangani SLA, maka
hal-hal yang sudah disepakati
harus dipenuhi PLN. Salah satunya
mengendalikan subsidi. Diharapkan
dalam 4 tahun, total subsidi listrik
hanya Rp 320 triliun, kata Krisna. n
Tutang Wien - Peri Irawan / D.K.
M
enurut Nur, PBR merupakan cara regulasi terhadap utility
ketenagalistrikan yang banyak diterapkan negara lain. PBR lazim
diberlakukan kepada perusahaan utility listrik, air, gas, dan lainnya.
Model regulasi hampir seluruh perusahaan utility di dunia adalah PBR.
Saat ini dan beberapa tahun ke belakang, regulasi yang diterapkan ke
PLN oleh pemerintah adalah Cost + Margin. Awalnya, margin yang diberikan
pemerintah 9% dari cost. Tapi tahun ini, margin yang diberikan hanya 7%.
Saya melihat, regulasi yang akan diterapkan ke PLN mulai beralih
kepada PBR. PBR lebih merinci lagi cost PLN sebenarnya berapa dan untuk
apa saja. PBR ditargetkan harus mencapai performance tertentu. Misal,
performance yang berkaitan dengan operasional ada heat rate, SAIDI/
SAIFI, dan lainnya. Ada juga yang berkaitan dengan cost, ucap Nur dalam
pembukaan raker, Kamis (23/1) di Hotel Aryadutta, Karawaci, Tangerang.
Pada dasarnya, cost PLN terbagi dua. Yaitu, cost yang tidak bisa
dikendalikan PLN, seperti harga bahan bakar minyak, batubara, gas, dan
lainnya. Cost yang timbul dari market ini akan diganti pemerintah atau dihitung
apa adanya. Berikutnya, cost yang bisa dikendalikan PLN atau controllable,
seperti biaya pegawai dan sebagian biaya operasi (biaya operation and
maintenance/O&M, pengadaan barang, dan lainnya).
Untuk cost seperti ini, PLN diminta lebih efsien dan melakukan banyak
improvement. Dari tahun ke tahun, cost per unit harus turun. Misalnya, biaya
pegawai harus turun, artinya produktivitas pegawai harus naik, kata Nur.
Yang tidak kalah menarik dengan PBR adalah sisi investasi PLN. Ke
depan, investasi yang ditanamkan PLN harus lebih baik jika dipadankan
dengan perusahaan utility sejenis. Aset yang diinvestasikan PLN harus
mendapat return atau pendapatan (return on asset/RoA) yang wajar.
Misal, kelak RoA PLN minimal harus 6-8%, sehingga bisa menyehatkan
perusahaan.
Saat ini, RoA PLN hanya 2%. Hati-hati memasang angka yang kita
sanggupi jika PLN sudah menerapkan PBR. Tingkat RoA PLN harus
wajar. Perusahaan yang RoA-nya wajar ada yang 6%, 8%, atau 12%,
7 Fokus Januari 2014
PB R
Buat Kemampuan
Investasi Moncer
dan seterusnya tergantung utility-nya. Tingkat RoA
akan menentukan kemampuan perusahaan utility untuk
berinvestasi. Selama ini, RoA bukan menjadi sesuatu yang
ditargetkan pemerintah pada PLN. Regulasinya hanya
cost + margin. Dalam PBR, salah satu perhatian regulator
adalah return yang diperoleh utility. Dampak RoA ada yang
ke subsidi, ke harga listrik, dan lain-lain. Dampak terpenting
adalah kemampuan investasi perusahaan utility. Dengan
PBR, kemampuan investasi perusahaan akan meningkat,
karena utility akan mendapat return yang baik, papar Nur.
Direktur (Keuangan) Setio Anggoro Dewo
mengibaratkan PBR akan menghancurkan lemak ketiga di
PLN. Konsep PBR membuka peluang PLN untuk ke luar
dari permasalahan likuiditas keuangan, dengan adanya
alokasi pemenuhan kebutuhan pendapatan yang meliputi
biaya operasi dan biaya investasi.
PBR memerlukan akurasi data perencanaan, termasuk
data heat rate pembangkit dalam memprediksi kebutuhan
pendapatan selama empat tahun ke depan. PBR tidak lagi
membandingkannya dengan angka internal, melainkan
dengan angka eksternal. Angka susut, fuel mix, dan lainnya
akan dibandingkan dengan perusahaan utility sejenis di
negara lain, seperti India atau Singapura. Angka-angka ini
akan dipantau Bank Dunia, ucap Dewo.
Senada dengannya, Direktur (Niaga, Manajemen
Risiko, dan Kepatuhan) Harry Jaya Pahlawan menjelaskan,
PBR merupakan persoalan subsidi. Dalam skemanya, PBR
diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan pendapatan
operasi dan investasi. Yang sangat penting bagi PLN saat
ini adalah menyediakan data perencanaan yang akurat dan
mengendalikan parameter, katanya.
PLN telah berkoordinasi dengan kementerian atau
lembaga terkait dalam penyiapan rancangan peraturan
menteri keuangan terkait PBR, juga berkoordinasi dengan
divisi terkait untuk menyiapkan data awal kebutuhan
pendapatan operasi dan investasi .
Untuk 2014, kami mempersiapkan perencanaan
akurat, termasuk data heat rate pembangkit dari divisi
atau unit terkait. Unit atau anak perusahaan pun harus
didorong untuk menjaga dan meningkatkan performance
pembangkit, transmisi, dan distribusi. Juga harus dipastikan
data biaya per segmen pembangkitan, transmisi, distribusi,
dan fungsi korporat. Kami segera menyusun RKAP 2015
berbasis PBR, papar Harry.
Sementara Direktur (SDM dan Umum) Eddy. D
Erningpraja mengatakan, bagi sektor ketenagalistrikan,
penerapan PBR berpeluang mendapatkan treatment yang
sama dengan pelaku penyedia listrik lain di negara lain.
Jika ketenagalistrikan di Indonesia lebih baik dari negara
lain, maka performance PLN akan lebih baik juga dibanding
perusahaan utility sejenis di negara lain.
Di sisi tenaga kerja, kita harus memperhitungkan
tingkat produktivitas pegawai PLN berdasarkan best
practice productivity ratio pada perusahaan benchmarking
sejenis di dunia. Apakah pegawai PLN produktif, apakah
produktivitas pegawai sudah diukur dengan benar, apakah
produktivitas ditentukan pegawai saja, adakah variabel lain
atau pengukuran dilakukan dengan metode berbeda. Saat
ini, ukuran produktivitas pegawai PLN masih di bawah rata-
rata dalam beberapa hal, tapi ada juga yang sudah baik
atau di atas rata-rata, kata Eddy.
Ke depan, metodologi pembelajaran di PLN pun
akan mengarah kepada performance based learning
program dengan melibatkan PLN Corporate University.
Pembelajaran terdiri atas tiga metodologi. Pembelajaran
in class atau e-learning, seperti self learning (e-learning),
theory, group discussion, simulation, case study, exercise,
practice. Secara empiris, pembelajaran seperti ini hanya
memberikan peluang kemampuan seseorang lebih kecil
15% akan berdampak kepada perusahaan.
Selanjutnya, metodologi couching, mentoring, dan
counselling, seperti mentor assignment, community of
practices, dan membership. Tahap ini dilakukan treatment
mentoring. Lalu, metodologi on the job atau assignment,
seperti job assignment atau special project.
Jika semua fase sudah dilewati dan dinyatakan lengkap,
maka pegawai PLN berhak mendapatkan sertifkasi. Ini
yang dikatakan performance based learning program, kata
Eddy. n Tutang Wien - Peri Irawan / D.K.
Tak lama lagi, pemerintah
bakal menerapkan regulasi
berbasis performance
atau Performance Based
Regulation (PBR) untuk
beberapa perusahaan utility
milik pemerintah, salah satunya
PLN. Dalam rapat kerja tahun
2014, Direktur Utama PLN Nur
Pamudji menyinggung kesiapan
PLN mengimplementasikan
regulasi itu.
8 Fokus Januari 2014
KOMITMEN
Interkoneksi jaringan kelistrikan ASEAN bukan hal
mustahil. Langkah perdana sudah dilakukan antara
PLN dengan Sabah Electricity Sdn. Bhd. (SESB) melalui
penandatanganan memorandum of understanding (MoU)
oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dengan Managing
Director SESB Hj. Abd Razak Sallim, Jumat (10/1) di Kota
Kinabalu, Sabah, Malaysia.
Penandatanganan MoU ini membuka kemungkinan
kerja sama segala bidang untuk keuntungan kedua belah
pihak, termasuk kemungkinan interkoneksi Kalimantan
Utara dengan Sabah. PLN dan SESB akan melakukan
studi bersama untuk mewujudkan interkoneksi yang saling
menguntungkan, terutama antara Kalimantan Utara dan
Sabah.
Nur Pamudji mengatakan, kerja sama ini membuka
peluang dibangunnya pembangkit skala besar di
Kalimantan Utara. Energi listrik yang dihasilkan sebagian
besar digunakan untuk keperluan domestik dan sebagian
kecil bisa diekspor ke Malaysia. Dengan demikian,
pembangunan pembangkit di Kalimantan Utara tidak harus
dimulai dari pembangkit skala kecil karena menyesuaikan
dengan kebutuhan domestik yang masih kecil, tapi bisa
langsung ke skala besar, sehingga lebih ekonomis dan
lebih andal, kata Nur.
Kerja sama juga bertujuan meningkatkan kompetensi
pegawai kedua belah pihak melalui pendidikan, pelatihan, dan
knowledge sharing sesuai keunggulan masing-masing. n
Humas PLN.
Langkah Perdana
Interkoneksi ASEAN
Kecukupan pasokan listrik adalah fokus utama kami
di sisi hulu, Sementara di sisi hilir, kami menggenjot
penggunaan listrik pintar. Hal itu disampaikan GM PLN
Wilayah Papua dan Papua Barat (PLN WP2B) Robert
Sitorus setelah penandatanganan power purchase
agreement (PPA) independent power producer (IPP) PLTU
Nabire 2 x 7 MW dengan PT Nabire Sumber Energi di
kantor PLN WP2B, Kamis (9/1).
Saat ini, total daya mampu pembangkit di PLN WP2B
215 MW dan beban puncak 199 MW. Pertumbuhan rata-rata
selama tiga tahun terakhir berkisar 12,7%. Diperkirakan,
pertumbuhan akan lebih tajam dua tiga tahun ke depan.
Pada tahun 2016, diprediksi kebutuhan daya mampu
pembangkit menjadi 266,8 MW.
Menilik kondisi saat ini, maka harus ada upaya lebih
cepat untuk mendorong pembangunan pembangkit baru,
khususnya non BBM, agar dapat mengimbangi kebutuhan
listrik Bumi Cendrawasih. Memang saat ini sudah ada
pembangunan PLTU 2 x 10 MW di Jayapura dan PLTA 2
x 10 MW di Genyem. Keduanya diharapkan bisa memasok
listrik ke sistem Jayapura pada akhir tahun 2014 atau awal
tahun 2015.
Sejak tiga tahun lalu, PLN WP2B merintis dan mendorong
pembangunan PLTU IPP di 6 lokasi, yaitu di Jayapura 2 x
15 MW, Sorong 2 x 15 MW, Biak 2 x 7 MW, Manokwari 2 x
7 MW, Nabire 2 x 7 MW, dan Merauke 2 x 7 MW. Namun
pembangunan di Merauke dibatalkan, karena di sana ada
potensi pembangkit biomassa yang cukup besar (10 MW)
dan akan dibangun pembangkit termal kontainer (PTK) 2 x
6 MW.
Kami juga berharap, pembangunan PLTU Merah Putih
4 x 7 MW di Timika bisa terlaksana dengan baik dan tepat
waktu, karena perkembangan Kabupaten Mimika sangat
pesat, kata Robert. n Humas PLN WP2B
Mendorong Hulu
Menggenjot Hilir
Humas PLN
Humas PLN WP2B
Nur Pamudji (dua dari kanan) dan Hj. Abd Razak Sallim (dua dari kiri)
saling bertukar cendera mata.
Robert Sitorus (tiga dari kiri) menerima dokumen dari PT Nabire Sumber Energi.
Fokus Januari 2014 9
NASIONAL
Masalah pembayaran dan
pelaporan pajak yang selama ini
dihadapi Unit PLN, pada akhir 2013
sudah dapat diatasi. Keinginan PLN
untuk melakukan pembayaran pajak
secara cepat dan akurat serta praktis
dengan mekanisme yang transparan
dan akuntabel akhirnya dapat
dilakukan melalui e-Tax Payment di
seluruh Unit Pelaksana Induk yang
sudah SAP maupun Non SAP. Aplikasi
ini ada pada ftur cash management
bank (CMS) empat bank mitra (BNI,
Mandiri, BRI, Bukopin). Fase terakhir
berlangsung Kamis (19/12-2013)
dengan diluncurkannya BRI e-Tax
Payment.
e-Tax Payment merupakan skema
pembayaran pajak secara elektronik
berbasis web service yang terintegrasi
secara online antara SAP (ERP)
PLN, CMS bank mitra dengan host
Modul Penerimaan Negara (MPN)
di Direktorat Jenderal Pajak. Melalui
e-Tax Payment, pembayaran pajak
dapat dilakukan dengan mudah (tidak
perlu datang ke cabang bank mitra,
karena dapat diakses langsung melalui
CMS), cepat (dari 7 hari kerja menjadi
3 jam), dan terkendali
(dapat memonitor
aktivitas pembayaran
pajak).
Berkaitan dengan
penunjukkan PLN
sebagai Wajib
Pungut (WaPu),
ftur e-Tax Payment
dalam CMS bank mitra
menyediakan laporan pajak sesuai
format yang dibutuhkan PLN, seperti
daftar upload NTPN (Nomor Transaksi
Penerimaan Negara), daftar nomonatif
faktur pajak dan SSP (Surat Setoran
Pajak) serta BPN (Bukti Penerimaan
Negara), serta fle impor e-SPT 1111
dan e-SPT 1107 PUT.
Untuk pengamanan transaksi
pembayaran pajak melalui e-Tax
Payment, dilakukan matrix approval
yang terdiri atas Maker (menyiapkan
data pembayaran pajak dan upload
fle), Checker (memverifkasi
data pembayaran pajak), dan
Releaser (merilis pembayaran pajak
menggunakan token).
Ihwal keuntungan, volume
transaksi e-Tax Payment tidak
terbatas, sehingga Unit PLN bisa
membayar pajak dalam jumlah besar
dan dapat dilakukan secara single
maupun masal (bulk). Sistemnya
juga terintegrasi dan otomatis antara
SAP PLN, CMS bank mitra dengan
MPN di Ditjen Pajak yang melakukan
checking langsung NPWP.
Selain itu, prosesnya mudah,
cepat, terkendali, dan realtime, serta
mengurangi risiko kesalahan input
pembayaran pajak karena tidak perlu
entry manual. Pun vendor tidak perlu
mengambil SSP ke kantor PLN, tapi
dikirim lewat email. Pokonya, e-Tax
Payment efektif dan efsien. n
Herry Hasanuddin / Ketua Tim e-Tax PLN
Bayar Pajak Kian Rancak
Humas PLN
Kepala Divisi
Perbendaharaan PLN
Tjutju Kurnia (tengah)
menerima dokumen
dari perwakilan BRI
(tiga dari kiri).
10 Fokus Januari 2014
NASIONAL
Penyatuan langkah dan pesepsi bersama di antara
pelaku dan pelaksana corporate social responsibility (CSR)
unit PLN menjadi kebutuhan dalam menentukan program
kerja CSR tahun 2014. Inilah yang mendasari dua kali rapat
kerja CSR PLN.
Raker pertama berlangsung di PLN Distribusi Bali,
Rabu-Jumat (27-29/11-2013) untuk unit PLN se-Jawa, Bali,
Sumatera, dan Nusa Tenggara. Raker kedua untuk unit
PLN di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua digelar di
Balikpapan, Rabu-Jumat (4-6/12-2013).
Tiga puluh unit PLN yang tergabung di Direktorat Jawa-
Bali-Sumatera dan anak perusahaan berkumpul membahas
segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan CSR,
baik prosedur, permasalahan hingga merumuskan solusi
bersama.
Agenda raker CSR bertujuan memberikan pemahaman
sama kepada unit PLN seluruh Indonesia, menyosialisasikan
kebijakan CSR PKBL terkini dan program CSR PKBL
yang aplikatif, mengevaluasi kinerja CSR PKBL 2013
dan menetapkan rencana kerja CSR PKBL 2014, serta
mencarikan solusi bersama bagi kendala-kendala yang
dihadapi PLN secara korporat.
Visi program CSR hendaknya mewujudkan
keharmonisan PLN dengan masyarakat, sehingga
menunjang keberhasilan kegiatan PLN dalam menyediakan
tenaga listrik bagi masyarakat, ungkap Manajer Senior CSR
I Made Berata. Pelaksanaan CSR lebih baik mengutamakan
sistem kolaborasi antara unit pembangkitan, transmisi,
dan distribusi, sehingga dampaknya lebih luas terhadap
masyarakat.
Ada tiga topik utama yang disoroti. Pertama,
pengorganisasian fungsi CSR menyangkut struktur
pengelola CSR dalam struktur organisasi PLN di unit
pembangkitan, transmisi, wilayah/distribusi hingga anak
perusahaan. Kedua, prosedur permintaan dana CSR.
Terakhir, pemetaan permasalahan PLN secara korporat
dan bagaimana peran CSR di dalamnya.
Raker menyepakati pentingnya penyamaan branding
CSR dan koordinasi di suatu wilayah dalam pengelolaan
CSR secara terpadu, sehingga
dampaknya bisa dirasakan
luas. n Humas PLN Distribusi Bali +
Anita Widyastuti / Humas PLN Pusat
Perlu Koordinasi CSR
Humas PLN
Raker CSR di
Bali (atas) dan
Balikpapan
(bawah).
11 Fokus Januari 2014
NASIONAL
Pukul 10.00 wita, Rabu (11/12-2013), menjadi saat
bersejarah buat PLN Distribusi Bali dengan ditetapkannya
Go Live EAM Distribusi Deploy 2. Ini titik awal perjuangan
baru untuk memulai proses yang baru. Tantangan ke depan,
bagaimana proses dengan EAM menjadi sebuah mindset,
ungkap GM PLN Distribusi Bali IBG Mardawa Padangratha.
Go Live EAM Distribusi Deploy 2 kelanjutan dari Go Live
EAM Distribusi Deploy 1 di PLN Area Bali Utara pada 31 Juli
2013. Go Live EAM Distribusi Deploy 2 untuk PLN Area Bali
Selatan, Area Bali Timur, Area Pengatur Distribusi (APD),
dan Area Pelayanan Prima (APP).
EAM Distribusi Deploy 1 merupakan DREAMAP versi
desktop. Bedanya, Deploy 2 versi web. Area Bali Utara pun
kini versi web, ungkap Boedi Soejanto, pilot project EAM.
Dimulainya penerapan EAM Distribusi di Bali ditandai
penekanan tombol oleh Direktur (Operasi Jawa Bali
Sumatera) Ngurah Adnyana. Proses penerapan EAM
Distribusi tidak lahir dengan sendirinya, tapi bertitik pangkal
dari upaya pengelolaan aset sejak 2002, ungkap Adnyana.
Modal menerapkan EAM Distribusi tidak hanya
infrastruktur, sumber daya manusia yang mengawal, dan
proses yang baik, tapi kunci utamanya data. Sejak 2002,
kita mengawal data, meng-update, dan menugaskan SDM
yang mengelola data aset. Bali cukup siap menerapkan
EAM Distribusi, karena datanya terkelola baik, sebut
Adnyana.
Dia berpesan, ke depan harus terus dipikirkan inovasi
pelayanan kepada pelanggan, sehingga ada nilai dalam
setiap pelayanan. n Humas PLN Distribusi Bali
Awal
Perjuangan
PLN
Distribusi
Bali
Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
Ngurah Adnyana
didampingi Achmad Taufk
Haji dan IBG Mardawa
meresmikan Go Live EAM
Distribusi Deploy 2.
12 Fokus Januari 2014
NASIONAL
Lebih
Setengah
Jalan
Di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang
terdiri atas Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba
Tengah, dan Kabupaten Sumba Barat pasokan daya
listriknya mencapai 8 MW. Listrik dari energi baru terbarukan
dipasok dari PLTMH Lokomboro 2,3 MW, PLTMH Laputi 32
kW, PLTS Bilacenge 480 kWp, PLTMH Kamanggih 40 kW,
dan PLTMH Lapopu 1,6 MW.
Namun setelah Direktur (Operasi Indonesia Timur)
Vickner Sinaga meresmikan pengoperasian pusat listrik
tenaga mini hidro (PLTMH) Kamanggih 1 x 40 kW, PLTMH
Lapopu 2 x 800 kW, pusat listrik tenaga surya (PLTS) Salura
1 x 150 kWp, dan PLTS Semau 1 x 450 kWp di Kupang
yang berbasis EBT (mikro hidro dan surya), Senin (30/12-
2013), total daya energi baru terbarukan menjadi 4,452 MW
atau 55 persen dari kebutuhan keseluruhan.
Artinya, Pulau Sumba sudah lebih setengah jalan
menuju iconic island. Kelak, 100% kebutuhan listrik di
pulau itu akan dipasok dengan energi baru terbarukan.
Oleh karena itu, Vickner meminta PLN Wilayah NTT dan
PLN Area Sumba terus mengusahakan penambahan
pembangkit non BBM agar terwujud Sumba 100 % EBT
pada tahun 2014 dengan memanfaatkan local wisdom.
Usaha keras Sumba menuju iconic island diikuti prestasi
lain. Museum Rekor Indonesia memberikan penghargaan
setelah seluruh pelanggan Pulau Sumba yang berjumlah
40.465 dilayani listrik pintar. n Humas PLN NTT
Pasokan listrik dari energi baru
terbarukan (EBT) sedang dikebut
PLN, karena sangat signifkan
menekan biaya produksi listrik
dan menghemat bahan bakar
minyak (BBM). Syukur-syukur bisa
menghapus penggunaan BBM.
Humas PLN NTT
Vickner Sinaga meresmikan pengoperasian PLTMH Kamanggih
dan Lapopu serta PLTS Salura dan Semau.
13 Fokus Januari 2014
NASIONAL
Nunukan, pulau terujung utara Indonesia yang
berbatasan langsung dengan Malaysia. Sistem
kelistrikannya diatur PLN Rayon Nunukan dan Sebatik.
Nunukan dipasok enam penyulang, dengan suplai
pasokan 6 MW. Sementara Sebatik dipasok tiga penyulang,
dengan pasokan daya 1,9 MW. Listriknya berasal dari
pembangkit yang didominasi BBM.
Kondisi ini tak ayal menjadikan Nunukan dan Sebatik
sebagai duo peminum solar terbesar di kawasan utara
Kalimantan. Konsumsinya rata-rata per hari 40.825 liter.
Jika diasumsikan harga 1 liter solar Rp 8.000, maka dalam
sehari dibutuhkan Rp 326.600.000, sehingga setahun
menghabiskan Rp 117.576.000.000. Fantastis!!!
Guna menekannya, PLN melakukan diversifkasi sumber
energi dari solar menjadi gas melalui kerja sama dengan PT
Pertamina E&P site Sembakung. Lokasi site Sembakung di
Sebaung yang berdekatan dengan Nunukan dan Sebatik
semakin meyakinkan PLN untuk merealisasikan diversifkasi
itu. Terlebih, selain mendapatkan
sumber energi murah dan eco-
friendly, PLN juga berkesempatan
menginterkoneksikan dua sistem
kelistrikan utama di utara Kalimantan
tersebut.
Maka, dimulailah pembangunan
PLTMG. Tim K3 PLN Berau Edy
Purwady, Dhimas Riza, dan Lucky bergiliran dua minggu
sekali mengawal pembangunan lokasi dan instalasi mesin
PLTMG. Sementara interkoneksi dikawal langsung Manajer
Rayon Nunukan dan Supervisor Teknik-nya.
Interkoneksi PLTMG GH Sebaung menggunakan
single core cu 3 x 240 mm sepanjang 3 km, GH Sebaung
GH Pulau Nunukan memakai SKTLM kabel laut (double
circuit) cu 2 x 3 x 150 mm sepanjang 15 kms, GH Pulau
Nunukan GH Kota Nunukan menggunakan SUTM
(double circuit) 2 x 3 x 240 mm sepanjang 32 kms, GH
Pulau Nunukan GH Pulau Sebatik memakai SKTLM
single circuit 3 x 150 mm sepanjang 4,2 kms, dan GH Pulau
Sebatik Kota Sebatik menggunakan SUTM 1 x 3 x 240
mm AI sepanjang 43 kms.
Tanggal 5 Oktober 2013, PLTMG Sebaung untuk kali
pertama mengeluarkan suara emasnya saat dilakukan
commissioning test (uji coba operasi). Setelah serangkaian
uji coba, pada peringatan Hari Listrik Nasional, 28
Oktober 2013, PLTMG Sebaung
diresmikan Bupati Nunukan yang
diwakili Wakil Bupati Hj. Asmah
Gani. Acara juga dihadiri Direktur
(Pengadaan Strategis dan Energi
Primer) Bagio Riawan serta GM
PLN Wilkaltimra Nyoman S.
Astawa. n Humas PLN Kalimantan Utara
Geliat Gas
di Tapal Batas
14 Fokus Januari 2014
NASIONAL
Memasuki penghujung tahun 2013,
terungkap fakta bahwa kebutuhan
listrik lebih rendah dari hari-hari biasa.
Bahkan di sistem kelistrikan Jawa Bali,
tujuh pembangkit bisa diistirahatkan.
Pembangkit yang mengalami
reserved shutdown atau diistirahatkan
mencapai 3.684 MW. Pembangkit itu
adalah PLTU Suralaya 5-7, Paiton,
Cilacap, Paiton JP, Paiton PEC 8,
Pratu, dan Pacitan, ungkap GM PLN
P3B Jawa Bali E. Haryadi.
Fakta itu terungkap kala Wakil
Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo
bersama Inspektur Jenderal ESDM,
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan,
serta Direktur Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi
pagi-pagi buta blusukan ke kantor
induk PLN Penyaluran dan Pusat
Pengatur Beban (P3B) Jawa Bali,
Senin (23/12-2013).
Pun terungkap fakta kondisi
penyediaan tenaga listrik nasional pada
periode H-3 Natal 2013 sampai H+7
Tahun Baru 2014 sangat cukup. Rata-
rata daya mampu pembangkit 31.868
MW, dengan beban puncak 27.532
MW, sehingga terdapat cadangan
operasi 4.336 MW. Sementara di Jawa
Bali, beban puncaknya turun dari 22
ribu MW menjadi 19 MW.
Penurunan beban kelistrikan
dikarenakan banyak industri tidak
beroperasi. Diperkirakan, konsumsi
listrik tahun 2014 tumbuh 7,6%.
Sementara beban puncak kelistrikan
Jawa Bali naik hingga 24.488 MW,
tutur Haryadi.
Untuk itu, pada sistem kelistrikan
Jawa Bali akan ada pembangkit baru
yang masuk sistem pada tahun 2014,
yaitu PLTU Pratu unit 2 dan 3 (2 x 315
MW), PLTU Tanjung Awar-Awar unit 1
dan 2 (2 x 290 MW), PLTP Patuha 52
MW, PLTDG Bali 50 MW, dan PLTU
Adipala 600 MW.
Pada 2014, diperkirakan PLN
mengkonsumsi BBM 1,25 hingga 1,5
juta kilo liter. Konsumsi energi primer
yang paling tinggi masih batubara
sebesar 59,7%, gas dan LNG 28,1%,
panas bumi 5,2%, hydro 4,4%, serta
BBM 2,5%, tambah Haryadi. n
Peri Irawan / D.K.
2013
di Ujung
Pembangkit
Istirahat
7
Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
PLTU Sural aya
Susilo Siswoutomo
15 Fokus Januari 2014
NASIONAL
Tahun ini, kita harus bisa menjuarainya. Minimal tim
putri atau putra membawa trof juara ke pangkuan PLN.
Bertandinglah dengan penuh semangat untuk menjadi
nomor satu. Penuh sportivitas dan jaga team work. Sejak
dulu, PLN komit untuk terus mendukung olah raga nasional,
tegas Kepala Divisi Pengembangan Organisasi Sriyono D.
Siswoyo saat pelepasan tim di PLN Pusat, Rabu (8/1).
Maklum, tahun lalu Jakarta Electric PLN hanya mampu
menembus 4 besar untuk putri dan 8 besar untuk putra.
Maka, tahun ini atmosfer optimistis sangat kental walau
persiapan tak maksimal.
Mimpi kita adalah juara dan kita akan meraih mimpi itu.
Kami sedang mengusulkan kepada manajemen agar para
atlet bola voli PLN mendapat beasiswa pendidikan, sehingga
nanti mereka bisa menjadi pegawai PLN, tegas Ketua Tim
Jakarta Electric PLN Dadang Daryono.
Rencananya, PLN ditunjuk sebagai tuan rumah saat laga
berlangsung di Malang pada 31 Januari - 2 Februari 2014.
Dadang memaparkan, sebagai tuan rumah, PLN tidak hanya
menggelar pertandingan bola voli, tapi juga akan melibatkan
beberapa usaha kecil menengah yang telah bekerja sama
dengan CSR PLN serta menampilkan beberapa program
PLN sebagai ajang pencitraan PLN kepada masyarakat.
Proliga 2014 yang diikuti 7 tim putri dan 6 tim putra digelar
mulai 10 Januari hingga 16 Maret 2014. Berlangsung enam
seri sebanyak dua putaran di delapan kota, yaitu Pekanbaru,
Solo, Jakarta, Malang, Banyuwangi, Gresik, Yogyakarta, dan
Bandung.
Buru Tiket Final Four
Penampilan tim Jakarta Electric PLN pada ajang Proliga
2014 cukup menjanjikan setelah kendor pada seri dua di
Solo. Pada seri tiga yang digelar di hall basket Senayan
Jakarta, Jumat-Minggu (24-26/1), tim putri mampu menyapu
bersih seluruh pertandingan. Shinta Ainni cs. menekuk
Gresik Petrokimia dengan skor telak 3-0 dan melibas Jakarta
BNI 46 juga dengan skor 3-0.
Sayangnya performa tim putra tidak maksimal, kalah dari
Jakarta BNI 46 0-3 dan mengalahkan Jakarta Pertamina
Energi 3-1. Pada klasemen sementara putaran pertama, tim
putra bercokol di posisi 4, dengan nilai 7 dari 5 penampilan
(dua kali menang, tiga kali kalah). Sedangkan tim putri
berada di posisi 4, dengan nilai 9 dari 6 penampilan (tiga kali
menang, tiga kali kalah)
Tim putra dan putri Jakarta Electric PLN masih memiliki
peluang meraih tiket babak fnal four, namun harus berjuang
lebih keras di putaran dua yang akan berlangsung di Kota
Malang, Banyuwangi, dan Gresik mulai 31 Januari hingga
17 Februari 2014. n Peri Irawan / D.K. - Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
Jakarta Electric PLN
Memburu Tahta
Bermodalkan semangat serta
diperkuat pemain asing dari
Brazil, China, dan Kolombia,
tim Jakarta Electric PLN
memburu tahta di ajang
Proliga 2014.
Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
Janar / Humas PLN Pusat
Li Xinyun melakukan smes.
16 Fokus Januari 2014
Program PLN bersih yang disusun bersama
Transparency International Indonesia (TII) hingga saat
ini arahnya sudah bagus. Tahun ini tinggal mempertajam.
Salah satu hal terpenting adalah menetapkan aturan main
agar program berjalan lebih efektif, ungkap Direktur (SDM
dan Umum) Eddy D. Erningpraja, Jumat (17/1).
Aturan main yang dimaksud adalah kode etik (code of
ethic) perusahaan. Menurut Eddy, PLN baru memilki kode
perilaku (code of conduct), tapi belum mempunyai kode
etik perusahaan yang ter-declare secara resmi sebagai
dokumen perusahaan. Misalnya, apa yang dimaksud
bersih, apa dan bagaimana etika berinteraksi antarsesama
anggota perusahaan maupun dengan pihak luar, lalu apa
dan bagaimana etika transparansi, keterbukaan informasi,
integritas, akuntabilitas, dan sebagainya.
Etika perusahaan seperti apa, maka perilaku orangnya
seperti apa. Untuk itu, kami akan segera menyusun kode
etik tersebut dan diharapkan selesai tahun ini, ujar Eddy.
Di samping perlu memiliki kode etik, direksi juga
menggagas pembentukan majelis atau dewan etik
untuk mengawasi dan mengawal agar kode etik tersebut
sungguh-sungguh berjalan dengan baik dan benar. Menurut
Eddy, fungsi dan tugas majelis etik PLN seperti Dewan
Kehormatan DPR. Namun, anggota majelis etik PLN harus
orang-orang dari luar PLN agar benar-benar independen
dan tidak bias dalam melaksanakan tugasnya.
Eddy mengatakan, perlu ditetapkan aturan main
yang tegas dalam kode etik perusahaan. Misalnya,
saat bertransaksi dengan pihak luar atau mitra PLN bila
bertransaksi dengan pihak luar tidak boleh melakukan
transaksi fnansial secara tunai, tapi harus melalui
perbankan. Ini agar jangan sampai ada kontrak dengan
PLN, tapi uangnya mengalir ke pihak-pihak yang tidak bisa
diidentifkasi.
Contoh lain, kalau ada mitra kerja mendatangi seorang
direksi atau kepala divisi, maka tidak boleh hanya seorang
direksi atau kadiv yang menemuinya, tetapi harus ada
pendamping, dan tempat pertemuannya pun tidak boleh di
tempat yang tertutup, yang tidak dapat dilihat orang lain dari
luar.
Seperti diketahui, program PLN Bersih melibatkan
semua organ perusahaan, pegawai, pejabat dan pemangku
kepentingan. Untuk mendukungnya, PLN bekerja sama
dengan organisasi pemerintah maupun non pemerintah.
Diawali dengan menggandeng TII untuk mereformasi
pengadaan barang dan jasa serta pelayanan pelanggan.
Diikuti kerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) guna membantu PLN memperbaiki
pelayanan pelanggan.
PLN juga membuat komitmen penerapan Program
Pengendalian Gratifkasi (PPG) dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 4 Juli 2013.
Juga melakukan konsultasi dengan Komite Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) dalam rangka menyempurnakan
pembaharuan ketentuan pengadaan barang dan jasa di
PLN. Bahkah, PLN akan meneken MoU dengan Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
dalam rangka program pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana pencucian uang (TPPU). n Tutang Wien
Eddy D. Erningpraja
Direktur (SDM dan Umum)
Kode Etik Perusahaan
Pertajam Aksi Bersih
Program PLN Bersih yang dimulai awal 2012 hingga akhir 2013 merupakan
fase awal yang penting untuk membangun awareness (kesadaran) dalam
rangka mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan
PLN. Di tahun 2014, Direksi PLN mempertajam aksi bersih-bersih agar
program berjalan lebih efektif.
TRANSPARAN
Fokus Januari 2014 17
Program PLN bersih yang disusun bersama
Transparency International Indonesia
hingga saat ini arahnya sudah bagus. Tahun
ini tinggal mempertajam. Salah satu hal
terpenting adalah menetapkan aturan main
agar program berjalan lebih efektif.
Andre Navrada / D.K.
18 Fokus Januari 2014
INFO
Seperti anak-anak normal lain, anak cacat ganda
terlantar (disabilitas) yang ditampung di Yayasan Sayap
Ibu (YSI) Cabang Banten membutuhkan aktivitas ruang
gerak. Bermain di halaman panti salah satu terapi yang
sangat baik.
Maka, PLN melalui program corporate social
responsibility (CSR) menyalurkan dana Rp 40 juta untuk
membantu pembuatan taman bermain. Direktur (Operasi
Indonesia Timur) Vickner Sinaga memberikan bantuan
langsung pada Ketua Harian YSI Banten Renowati
Hardjosubroto di Bintaro, Selasa (31/12-2013).
Meski tidak besar, kami ingin memberi tambahan
logistik untuk membangun tempat bermain anak-anak cacat
terlantar di yayasan ini, sebagai alat terapis pengobatan
mereka, ujar Vickner.
Anak-anak nanti dapat menghirup udara segar,
menyentuh tanaman, dan bermain di halaman, selain hanya
berbaring di kamar masing-masing, ungkap Renowati. n
Peri Irawan / D.K.
PLN Bantu
Taman Aktivitas
Direktur (Perencanaan dan Pembinaan Afliasi) Murtaqi
Syamsudin melakukan kunjungan ke proyek gasifkasi
PLTGU Tambak Lorok di Semarang, Senin (13/1).
Didampingi PLT Manajer Pemeliharaan Tutug Budihantoro
selaku PLH GM, Murtaqi melihat langsung lokasi tube CNG,
compressor, pipa penyaluran, sampai control panel.
Gas dari Gundih mulai masuk pertengahan Februari
2014 dan akan digunakan dulu untuk comissioning pipa gas
oleh PT Sumber Petrindo Perkasa (SPP) selaku penyalur
gas dari Pertamina EP. Pembangunan CNG Tambak
Lorok telah selesai dan tinggal menunggu comissioning
pipa penyaluran dari SPP. Gas siap dialirkan ke CNG dan
PLTGU Tambak Lorok awal Maret 2014. n Humas IP
Sidak Tambak Lorok
PLN Wilayah Kalimantan Barat melakukan berbagai
cara untuk mengedukasi masyarakat seiring maraknya
permainan layang-layang memakai tali kawat di
Pontianak dan sekitarnya yang kerap menimbulkan
gangguan listrik. Di antaranya merudu pasar, yang
artinya mendatangi pasar secara tiba-tiba, seperti ke
Pasar Flamboyan, Pontianak.
Deputi Manajer Hukum dan Komunikasi PLN Wilayah
Kalbar M. Doing menjelaskan, untuk kalangan usia
sekolah dimanfaatkan momentum semacam Science
Fair 2013 di Sekolah Tunas Bangsa, Kecamatan Sungai
Raya, Kabupaten Kubu Raya. Tim Humas PLN Kalbar
mengenalkan berbagai program kelistrikan dan PLN. n
Humas PLN Kalbar
Edukasi
ala PLN Kalbar
Proyek PLTU Riau (2 x 110 MW) di Kecamatan Tenayan
Raya yang masuk dalam proyek percepatan 10.000 MW
tahap 1 di luar Jawa akan commercial operation date (COD)
untuk unit 1 pada September 2014 dan unit 2 Desember
2014. Beroperasinya PLTU ini sangat membantu sistem
kelistrikan Sumatera bagian tengah, khususnya Riau.
Saat ini, beban puncak Riau 474 MW, sedangkan daya
mampu pembangkit di Riau 400 MW dan dibantu sistem
Sumatera 80 MW. n Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
Kelistrikan Riau
Bakal Makin Andal
Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
19 Fokus Januari 2014
KINERJA
Penghargaan dikukuhkan lewat SK Menteri Lingkungan
Hidup No. 349 tahun 2013, lampiran nomor urut 602 - 607.
Ini mengulang kejadian tahun 2010 kala 12 unit pembangkit
PLN WKSKT menerima penghargaan SMK3 Bendera Emas,
yakni PLTU Asam-Asam, PLTD Trisakti, Barabai, Maburai,
Panangkalaan, Kapuas, Kotabaru, Pagatan, Kahayan Baru,
Baamang Sampit, Kumai Pangkalan Bun, serta PLTA Ir. Pangeran
Muhammad Noor.
Menerima Proper Biru dan Bendera Emas SMK3 harus
menjadi pemicu untuk PLN ke depan lebih baik, kata Agustinus
Tambing, Enginering LK2 PLN WKSKT.
Terlebih, masih ada sejumlah catatan yang mesti diperbaiki.
Di antaranya organisasi lingkungan dan K3 (K2) belum jelas arah,
wewenang, dan tanggung jawabnya dalam struktur organisasi
PLN; K2 masih dianggap tidak penting; materi diklat K2 tidak
menjawab tantangan dan masalah di lapangan, pelaksanaan
pembelajaran sebaiknya di lapangan bukan di Udiklat, sehingga
peserta didik langsung menemukan masalah dan dapat
menyelesaikan langsung masalah untuk contoh di unit.
Lalu, K2 hanya bersifat insidentil (menunggu kejadian baru
action); minimnya sdm dan pelibatan pegawai ahli K2; pegawai
yunior belum berinisiatif belajar dari senior; kemajuan teknologi
belum dibarengi kemampuan mengidentifkasi dan mengendalikan
semua sumber potensi bahaya yang dihadapi sesaat dan jangka
panjang; belum ada forum komunikasi antarpegawai yang ahli
mengelola K2, sehingga penanganan masalah selalu parsial,
tidak pernah tuntas, dan tidak dikomunikasikan ke semua
unit; belum semua pejabat memahami pentingnya K2 yang
mengakibatkan pasang surut pengelolaannya. n
Humas PLN Kalselteng
Proper
Biru
Tahun
Lalu
Pengalaman dan kejadian berbuah
penghargaan. Demikian dituai PLN
Wilayah Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah (WKSKT) pada tahun
2013. Lima unit PLTD : Trisakti, Barabai,
Maburai, Panangkalaan, Kotabaru, serta
1 unit PLTU Asam-Asam mendapat nilai
Taat Hukum/Biru untuk penilaian kinerja
lingkungan Proper tahun 2013.
Prinsip 3 R pengolahan limbah cair.
20 Fokus Januari 2014
NUSANTARA
Potensi ini dimanfaatkan maksimal PT Austindo Aufwind
New Energy (AANE) untuk bahan bakar pembangkit listrik
tenaga (PLT) biogas AANE Jangkang Belitung dengan
kapasitas 1,2 MW. Pembangkit itu diresmikan GM PLN
Wilayah Babel Ida Bagus Ari Wardana yang mewakili Dirut
PLN dan Presiden Komisaris AANE George S. Tahija,
Sabtu (11/1).
PLT Biogas AANE Jangkang Belitung merupakan PLT
Biogas independent power producer (IPP) pertama di
Indonesia dengan bahan baku palm oil mill effuent (POME).
Pembangkit mendapatkan power purchase agreement
(PPA) berdasarkan Permen ESDM No. 4 tahun 2012.
Dengan target produksi listrik setahun sebesar 8,5 juta
kWh, pembangkit ini dapat menyuplai listrik 2.500 rumah di
sekitar lokasi pembangkit dengan satuan sambungan rata-
rata 450 VA.
Pembangkit listrik tenaga biogas ini apabila dioperasikan
penuh 24 jam sehari, dalam setahun bisa menghemat 2,5
Pembangkit
Murah Pertama
di Indonesia
juta liter HSD. Selain itu, harga jual listriknya ke PLN jauh
lebih murah dibandingkan listrik yang dibeli dari pembangkit
listrik berbahan bakar solar (diesel).
Saat ini, pemanfaatan energi terbarukan di Belitung
masih 16,25% dari total daya mampu 35 MW, sehingga BPP
listrik di Belitung bertengger pada Rp 3.157 per kWh. Untuk
menurunkan BPP listrik, PLN membangun PLTU Suge 2 x
16 MW, PLTU Merah Putih 2 x 15 MW, dan PLTGB SWP 2 x
1 MW. Pun akan dibangun 2 gardu induk (GI) berkapasitas
30 MVA beserta transmisi pendukungnya.
Pemakaian energi listrik di Belitung Timur yang tumbuh
7,1% per tahun tentu memerlukan banyak investasi di
sektor kelistrikan, sedangkan kemampuan pembiayaan
pemerintah dan PLN terbatas. Maka, sinergi IPP sangat
membantu perekonomian Belitung, karena turut menjaga
ketersediaan pasokan listrik sebagai penggeraknya. n
Humas PLN Babel
Bangka Belitung memiliki 141.897 hektar lahan sawit,
sehingga potensi dari limbah kelapa sawit dan biomassa
lainnya sangat besar.
Humas PLN Babel
Fokus Januari 2014 21
NUSANTARA
Corporate social responsibility
(CSR) PLN menyentuh berbagai
bidang. Seperti yang dilakukan PLN
Area Malang, Selasa (7/1), dengan
menyalurkan dana CSR sebesar
Rp 175 juta untuk mendukung
lomba kebersihan Kampung
Bersinar antarRW se-Kota Malang
tahun 2013/2014. Lomba ini
untuk memeriahkan peringatan hari
ulang tahun Dinas Kebersihan dan
Pertamanan (DKP) Kota Malang.
Lomba menilai kebersihan,
keindahan, dan kekompakan
warga di lingkungannya serta tidak
ada penggunaan listrik ilegal dan
pembayaran tagihan listrik warga
dilakukan dengan tertib.
Masyarakat Desa Air Pinang, Lhok
Rukam, Panjupian, dan Simpang
Tiga kini bisa beribadah lebih khusyu
setelah mendapat bantuan corporate
social responsibility (CSR) berupa
karpet sajadah (105 x 570 cm)
dari PLN Rayon Tapaktuan Daker
Sawang, Aceh.
CSR yang diserahkan Manajer
PLN Area Malang Agung Surana
kepada Wali Kota Malang H. Moch.
Anton ini memiliki alasan kuat. Kota
Malang pada tahun 2013 mendapatkan
Adipura berkat kontribusi bank
sampah Malang (BSM) yang menjadi
binaan PLN dan Kota Malang menjadi
percontohan kota yang memiliki
pengelolaan sampah.
Saat ini, pengembangan BSM
sudah sangat luas, seperti asuransi
dengan sampah dan bangun masjid
dengan sampah, papar Kepala DKP
Malang Wasto.
Acara HUT DKP menampilkan
para kader lingkungan dan nasabah
bank sampah dalam parade, lomba
karya seni, dan fashion show. n
Dadhi / Humas PLN Malang
PLN Rayon Tapaktuan Daker
Sawang memilih desa-desa itu
lantaran warganya disiplin membayar
tagihan listrik. PLT. Manajer Rayon
Tapaktuan Rama Wahyudi menuturkan,
masyarakat di sana ternyata setuju
membayar rekening listrik secara
kolektif plus dikenakan biaya tambahan
untuk operasional petugas kolektif dan
desa.
Rayon yang memiliki omzet hampir
mencapai Rp 1,65 miliar ini terpilih
sebagai Unit Pelayanan Terbaik dan
Terpencil pada HLN ke-68 tahun 2013
dan mencapai target peridikat Lebih
Baik dari Tahun yang Lalu. Bahkan
pada tahun 2009 dan 2010 mampu
mencapwai tunggakan umumnya nihil.
Kami bekerja dengan 4AS.
Bekerja dengan ikhlAS, cerdAS, kerAS
dan tuntAS. Serta melayani dengan
5S. Senyum, Salam, Sapa, Sopan,
dan Santun, tegas Rama. n
Humas PLN Aceh
Sentuhan Berbeda
CSR PLN Area Malang
Berkah Disiplin
Bayar Listrik
Humas PLN Malang
Humas PLN Aceh
22 Fokus Januari 2014
NUSANTARA
Acara dihadiri forum warga yang
tergabung dalam jaringan Malang
Corruption Watch (MCW), Aliansi
Jurnalis Independen (AJI), akademisi,
instansi pemerintah, swata, serta
asosiasi hotel dan kelistrikan yang ada
di Kota Malang.
Rangkaian peringatan hari anti
korupsi berlangsung sejak 9 Desember
2013 (sosialisasi integritas layanan
publik ke vendor), 13 Desember 2013
(fact fnding serentak ke pelanggan
PLN se-Jawa Timur), 30 Desember
2013 (aksi turun ke jalan kampanye
PLN Bersih dengan membagi-bagikan
leafet dan spanduk serta MSHF).
MSHF terdiri atas talkshow dan
tanya jawab, deklarasi komitmen anti
korupsi, workshop bersama forum
warga jaringan MCW.
Dalam pembukaan MSHF oleh
Manajer Area Malang Agung Surana,
disampaikan perubahan proses
pelayanan PLN terkait adanya
komitmen berupa program PLN Bersih.
Diskusi panel sendiri dimoderatori
wartawan majalah Tempo Abdi
Purmono. Sementara pematerinya
GM PLN Disjatim, Rektor Widya Gama
Malang Prof. Dr. Iwan Nugroho, dan
Ketua MCW Luthf J. Kurniawan.
Dalam paparannya, Iwan Nugroho
menegaskan, secara umum ada
prinsip etika kepemimpinan dalam
pelayanan publik, yakni adil (fairness),
terbuka (transparency), tanggung
jawab (responsibility), efsiensi
(effciency), dan tidak ada kepentingan
individu (no confict of interest).
Sementara Luthf J. Kurniawan
mengatakan, masyarakat sebaiknya
terbuka mengkritisi PLN dan memuji jika
memang benar. Jangan menggunakan
budaya sungkan, sesuai prinsip
etik terhadap pelayanan publik. Dia
mengaku sangat miris melihat indeks
internasional menyangkut korupsi
dan demokrasi yang masih rendah.
Oleh karena itu, harus ada keadilan
pelayanan untuk pelanggan besar
dan kecil. Selain itu, perlu pula kontrol
dan sertifkasi terhadap rekanan dan
vendor PLN.
Menurut Luthf, yang perlu diawasi
di PLN antara lain pelayanan kepada
pelanggan yang tertutup, pengadaan
barang dan jasa, kebocoran keuangan
manajemen sering dianggap
kebocoran teknis, serta rente bisnis
dalam proses bisnis PLN. n
Humas PLN Malang
Bersama Jadikan
PLN Bersih
Dalam rangkaian perin-
gatan Hari Anti Korupsi In-
ternasional, Senin (30/12-
2013), PLN menggelar ke-
giatan Multi Stake Holder
Forum (MSHF) PLN Bersih
di Regents Park, Malang.
Humas PLN Malang
Kampanye PLN Bersih di jalan.
Fokus Januari 2014 23
NUSANTARA
Acara diikuti 150 peserta. Mereka
berasal dari delapan unit di Jawa Bali,
dua anak perusahaan (Indonesia
Power dan PJB), serta perwakilan dari
Sumatera dan Indonesia Timur.
Dalam skenario OPI, horizon
pertama mempercepat momentum
perubahan. Mulai tahun 2013 dan
menginjak 2014 memasuki horizon
kedua, yaitu tahap institusionalisasi
atau melembagakan OPI di seluruh
PLN. Jambore OPI 2014 adalah
bagian dari memberi semangat di awal
tahun, ungkap Project Management
Offcer OPI Wahyu Sulaeman.
OPI sudah dilaksanakan selama
empat tahun di PLN. Awalnya hanya
di Jawa Bali, sekarang sudah di
seluruh Sumatera, dan mulai dirintis di
Indonesia Timur. Diharapkan di tahun
kelima, OPI berlaku di seluruh unit
operasional PLN se-Indonesia. Untuk
mewujudkannya, ditempuh strategi
utama berupa Akademi, Coach, GML,
dan Optimus.
Optimus adalah OPI tracking
initiative upload machine system atau
monitoring evaluasi pelaksanaan
inisiatif tim OPI di setiap journey di
setiap unit operasional. Optimus
upgrade adalah aplikasi Optimus
yang sudah diintegrasikan dengan
PIMS. PIMS atau program initiative
monitoring system memuat ftur-ftur
lebih lengkap yang diintegrasikan ke
Optimus, sehingga nanti hanya ada
satu monitoring sistem yang berlaku
untuk OPI. Optimus salah satu tools
untuk melihat apakah OPI berjalan
baik di unit operasional.
Tahun ini, Direktorat Jawa Bali
menekankan pada pemberdayaan
para coach central, regional, dan
local terkait peningkatan kompetensi,
kemampuan pembinaan, dan
soliditas tim coach di Jawa Bali.
Utamanya melakukan capacity
building, leadership, competence level
improvement, dan sebagainya.
Akademi dihidupkan; Coach
central, regional, dan local
diberdayakan; GML di-update terus,
di mana penilaian GM pun sudah
ditentukan GML OPI. Tahun ini,
GML harus di-update dan di-inline-
kan dengan KPI; Dan, Optimus
yang di-launching dua tahun lalu
disempurnakan. Saat ini, di-launching
Optimus upgrade, tegas Wahyu.
Tahun 2014, program OPI
menekankan pembinaan para coach.
Tiga targetnya : Sebagai tim, local
coach, regional coach, dan central
coach harus menjadi tim yang solid;
Sebagai personal, para coach
harus dibina agar terus meningkat
kompetensinya; Sebagai pembina,
para coach harus menjadi pembina
yang efektif. n Anita/Humas PLN Pusat
Refresh to
Recharge!
Jambore OPI 2014
Jambore OPI 2014 atau
Refresh to Recharge
dalam rangka refreshing
sekaligus me-recharge
seluruh OPI (Operational
Performance
Improvement) coach
central, regional, dan
local berlangsung
Kamis-Sabtu (9-11/1)
di Magelang. Temanya,
Perkuat Kelembagaan
Menuju OPI Coach yang
Kompeten dan Efektif.
Anita Widyastuti / Humas PLN Pusat
Wahyu
Sulaeman
Suasana
acara Jambore
OPI 2014.
24 Fokus Januari 2014
NUSANTARA
Diangkut kapal tongkang dan setelah berhari-hari
mengarungi lautan dari Qingdao, akhirnya akhirnya dia
sampai di perairan Nunukan, tempat pelepasannya. Ular
dari Tiongkok itu bukan untuk mengurangi hama tikus,
melainkan untuk mengalirkan listrik dari Pulau Kalimantan
ke Pulau Nunukan dan Sebatik yang listriknya terbatas dan
masih menggunakan PLTD.
Lho? Ya, ular dari Tiongkok itu sebenarnya kabel laut
yang diberi nama Direktur (Operasi Indonesia Timur) Vickner
Sinaga sebagai Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah
(SKLTM). Penggelaran kabel laut ternyata tak gampang,
kendati gelombang di perairan Nunukan lebih bersahabat
ketimbang gelombang Selat Bali yang langsung berbatasan
dengan Samudera Hindia. Masalahnya, perairan Nunukan
penuh dengan budidaya rumput laut yang dijadikan mata
pencaharian utama banyak penduduk.
Beruntung, Manajer PLN Rayon Nunukan Suyatmanto
mempunyai hubungan baik dengan Pemerintah Kabupaten
Nunukan. Alhasil, permasalahan sosial yang sempat muncul
dapat diatasi dengan bantuan Pemkab Nunukan melalui
sosialisasi via poster, spanduk, dan iklan di radio lokal.
Ketika kapal pengangkut kabel laut tiba, kabel dipindah
ke tongkang penggelar kabel laut. Mudah jika kabel itu TIC,
A3C, atau SKTM. Tapi SKLTM mesti ditangani amat hati-
hati. Penggelaran kali pertama adalah kabel laut 1 sirkuit
dari Pulau Nunukan ke Pulau Sebatik sepanjang 4,2 km.
Pertimbangannya, dekat dengan posisi awal tongkang
penggelar kabel dan berat kabel laut dapat berkurang
sebelum penggelaran selanjutnya dari Nunukan ke Pulau
Kalimantan yang lokasinya lebih jauh dan melewati sungai.
Kendala muncul saat masuk Sungai Bukat di Pulau
Bukat sepanjang 3 km. Lebar sungai menyempit sampai
tinggal 10 meter ditambah tumbuhnya ranting pohon bakau
ke tengah membuat kapal terhalangi. Speedboat kecil tidak
bisa lewat, apalagi tongkang. Maka, jalur penggelaran mesti
dibersihkan. Tiga bulan dibutuhkan untuk membersihkan
jalur Sungai Bukat agar dapat dilewati ponton atau
speedboat kecil penarik kabel laut.
Hambatan lain dangkalnya kedalaman air laut, sehingga
harus melihat jadwal pasang surut. Penggelaran di Sungai
Bukat hanya dilakukan jika air pasang agar ponton bisa
bergerak di atas air dan lebih mudah diarahkan di jalur
sungai yang berkelak-kelok. Sepanjang kabel pun dipasangi
pelampung yang didesain tahan goresan ranting, akar, dan
benda tajam lain.
Penggelaran di tujuan lainnya, Sebaung, secara teknis
lebih mudah. Kecuali satu tantangan kecil, sepanjang 2-3
meter penggelaran kabel berdekatan dengan nenek alias
buaya dalam bahasa masyarakat setempat. Para penyelam
dan tenaga bantu saat proses penarikan kabel cuma
berjarak kurang dari 100 meter dari posisi sang nenek.
Maka, pekerja lain di atas ponton atau speedboat bertugas
membantu pekerja di air sekaligus mengawasi si nenek.
Sebaung, di sinilah ular dari Tiongkok berujung. Di
sana berdiri PLTMG Sebaung dengan kapasitas 7 x 2
MW. Kecil memang, namun amat berarti bagi masyarakat
Nunukan dan Sebatik. Setidaknya, mereka tidak lagi terlalu
minder jika harus melihat Tawau, kota perbatasan di negeri
jiran Malaysia, yang terlihat terang benderang di malam
hari. Pasalnya, untuk menyamai Tawau, masih panjang
sekali jalan yang harus ditempuh. Apalagi bila untuk
sekadar membuat teh manis saja sangat tergantung pada
Malaysia. n Henry Santoso / Spv Distribusi PLN Nunukan
Warna hitam dengan garis
kuning di sekujur tubuh
membuatnya sekilas mirip
sekali ular sawah. Tapi
dengan panjang 37.000
meter dan berat 925 ton,
sosoknya lebih mirip
ular naga. Ular naga, eh
ular sawah, atau apalah
namanya, yang jelas dia
datang jauh dari negeri
Tiongkok.
Ular dari Tiongkok
Menggelar
Istimewa
Fokus Januari 2014 25
NUSANTARA
Pemerintah menggelontorkan Rp 95 triliun setiap tahun untuk menyubsidi
listrik, sehingga banyak menyedot APBN. Untuk itu, diperlukan penyesuaian tarif
tenaga listrik (TTL) agar tidak semakin memberatkan anggaran.
Dengan penyesuaian TTL, pemerintah bisa menghemat subsidi listrik hingga
Rp 14 triliun. Total kenaikan TTL yang diperlukan untuk mengurangi subsidi 15%
dari tarif yang sekarang berlaku. Kenaikan TTL dilakukan bertahap tiga bulan
sekali sebesar 4-5%.
Begitu yang terungkap dalam safari dialog energi ketenagalistrikan dengan
tema Dampak Kenaikan Tarif Dasar Listrik Terhadap Perekonomian Indonesia;
Solusi Menciptakan Listrik Murah Untuk Rakyat Kecil dan Industri Dalam
Negeri. Acara digelar Rabu-Jumat (11-13/12-2013) oleh PLN bersama ASWAJA
Tengah (Asosiasi Mahasiswa asal Jawa Tengah) dengan IAIN Walisongo
Semarang, STAIN Salatiga, dan STAIN Surakarta. Intinya, menyosialisasikan
proses pengambilan kebijakan kenaikan TTL 2013 dan rencana kenaikan TTL
2014, serta memahami proses energi ketenagalistrikan dihitung dengan rupiah
sehingga menghasilkan harga untuk dibayar masyarakat.
Tampil sebagai narasumber Hardian Sakti dari Bidang Niaga PLN Distribusi
Jateng dan DIY, Bidang ESDM Provinsi Jateng, komunitas dan pengamat energi-
kelistrikan, serta tokoh perintis desa mandiri kelistrikan. Hardian mengemukakan,
Jateng memiliki potensi besar sumber daya energi baru
terbarukan (renewable energy), mulai panas bumi, air, uap,
angin, dan nuklir. Namun karena berbagai sebab, potensi
itu kurang bisa dioptimalkan penggunaannya.
Dalam dialog juga terungkap, solusi terbaik
penghematan listrik di rumah adalah menggunakan
listrik prabayar (listrik pintar). Di akhir dialog, PLN
mengajak peserta mendukung program PLN Bersih
No Suap agar mewujudkan listrik murah untuk rakyat
berbuah kenyataan. Ditegaskan pula, pelanggan yang
ingin mendaftar, info gangguan sampai pengaduan
layanan tidak perlu datang ke kantor pelayanan PLN.
Mereka cukup mengajukan melalui website PLN www.
pln.co.id atau Contact Center PLN 123 (tambahkan kode
area apabila menggunakan HP). Mudah, cepat, transparan, dan
tidak perlu calo. n Estining Widyastini / Humas PLN DJTY
Listrik
Mudah?
Nggak
Susah!
Suasana dialog energi ketenagalistrikan.
Humas PLN DJTY
26 Fokus Januari 2014
NUSANTARA
Pembangunan
Rampung
Daya Mampu
Melambung
Fokus Januari 2014 27
Ya, rampungnya pembangunan
PLTGU Keramasan 2 x 40 MW
jelas membuat daya mampu sistem
kelistrikan Sumatera Bagian Selatan
kian melambung. Proyek PLTGU
Keramasan yang didanai dari loan
JICA No IP-527 dan kontraknya
ditandatangani tanggal 22 Maret
2011, dengan masa kontrak selama
23 bulan dihitung sejak LC Opening
pada 1 Februari 2012, akhirnya dapat
diselesaikan dengan baik sebelum
masa kontrak berakhir 31 Desember
2013.
Unit 1 kelar tanggal 3 Desember
2013 dan unit 2 pada 6 Desember
2013.
Terkait beresnya proyek
pembangunan PLTGU Keramasan,
pada tanggal 12 Desember 2013
berlangsung syukuran di Palembang.
Acara dihadiri Direktur (Konstruksi
dan Energi Baru Terbarukan) Nasri
Sebayang, GM PLN UIP IX Syah
Darwin Siregar, Manajer UPK
Sumatera 9 Winarno, kontraktor utama
Marubeni Corporation, konsultan
(konsorsium J-Power, CEPCO, PB
Power, PT Connusa Energindo), PLN
Pusenlis, PLN JMK, PLN Jaser, serta
beberapa pejabat PLN KIT SBS, APB
Palembang, dan Wilayah S2JB.
Dalam sambutannya, Nasri
Sebayang menyatakan kepuasannya
atas kualitas dan waktu penyelesaian
proyek tersebut.
Bersamaan dengan syukuran,
dilaksanakan serah terima operasi
PLTGU Keramasan dari Manajer
UPK Sumatera 9 UIP IX kepada
PLN Sektor Keramasan KIT SBS.
Diharapkan, pasokan gas ke PLTGU
Keramasan berjalan lancar agar
pengoperasiannya optimal. n
Humas PLN UIP IX
Direktur (Konstruksi dan
Energi Baru Terbarukan)
Nasri Sebayang (ketiga dari
kiri) menghadiri syukuran
rampungnya pembangunan
PLTGU Keramasan.
28 Fokus Januari 2014
NUSANTARA
untuk SMAN 3 Yogyakarta
SURYA
Komitmen PLN pada dunia
pendidikan kian menemukan
pembenaran. Kamis (21/11-2013),
PLN menyerahkan bantuan corporate
social responsibility (CSR) berupa
lampu SEHEN (Super Ekstra Hemat
Energi) kepada SMAN 3 Yogyakarta.
Menurut Manajer Senior CSR I
Made Berata, bantuan ini langkah
awal PLN kepada
SMAN 3 Yogyakarta
terkait permintaan
sarana edukasi
kelistrikan dengan
teknologi tenaga
surya. Pada tahap
selanjutnya, bantuan
CSR berwujud
p e m b a n g u n a n
monumen yang
dilengkapi panel
surya sebagai alat
peraga penunjang
edukasi. Dia
me n g h a r a p k a n ,
bantuan tidak hanya
berguna bagi siswa
SMAN 3, namun juga
buat seluruh siswa
SMA di DIY dan
sekitarnya.
Lampu SEHEN
adalah lampu
hemat energi yang diciptakan PLN
untuk menaikkan rasio elektrifkasi di
kepulauan terpencil Indonesia. Produk
revolusioner lampu penerangan ini
hadir pertama kali dan satu-satunya
di Indonesia sebagai solusi sistem
penerangan lampu rumah, terutama
untuk daerah yang belum terjangkau
listrik PLN.
Keunggulan lampu SEHEN dapat
memproduksi energi listrik dari tenaga
matahari serta mengkonsumsi daya
sangat hemat. Perbandingannya : 40
Watt lampu halogen = 3 Watt lampu
SEHEN. Sistem penyimpanan energi
baterai sudah terintegrasi di dalam
lampu dan lampu dapat dilepas dari
sistemnya, sehingga mudah dibawa
ke mana-mana. n Humas PLN DJTY
I Made Berata memberikan lampu SEHEN
kepada perwakilan SMAN 3 Yogyakarta.
Humas PLN DJTY
Fokus Januari 2014 29
NUSANTARA
Disuntik jarum ketika menderita
sakit adalah hal lumrah. Tapi disuntik
gelisah agaknya hanya PLN Wilayah
Bangka Belitung yang punya acara.
Setidaknya demikian diungkapkan GM
PLN Wilayah Bangka Belitung I.B. Ari
Wardana saat memimpin Apel Gelar
Pasukan Siaga Natal dan Tahun Baru
2014 di halaman kantor PLN Area
Bangka.
Dia mengutarakan, pegawai
PLN selayaknya merasa gelisah
terhadap keadaan sekarang, bila perlu
dilakukan suntik gelisah beramai-
ramai. Maksudnya, pegawai PLN
cepat merespon ketika melihat listrik
dalam keadaan padam dan gelap.
Lebih jauh Ari Wardana
menjelaskan, gelar pasukan akan
dilaksanakan enam bulan sekali
guna persiapan kompetensi dan
sertifkasi dari mitra kerja maupun
anak perusahaan. Apel kali ini diikuti
200 pegawai Kantor Wilayah, Kantor
Area Bangka, Manajer Rayon dan
Supervisor dari lima wilayah kerja
PLN Area Bangka, petugas pelayanan
teknik, serta mitra kerja PLN Wilayah
Bangka Belitung yang tergabung
dalam AKLI, AKKLINDO, APEI,
KONSUIL, dan PPILN.
Kegiatan bertujuan memberikan
motivasi, semangat, dan dukungan
penuh dari manajemen PLN Wilayah
Bangka Belitung bagi para petugas
pelayanan terdepan agar mereka fokus
dan siaga melayani pelanggan serta
menjaga kesinambungan pasokan
listik di Pulau Bangka menjelang Natal
2013 dan Tahun Baru 2014. Apel
dimulai dengan laporan kesiapan PLN
Area Bangka menghadapi Natal 2013
dan Tahun Baru 2014, dilanjutkan
pembacaan deklarasi siaga oleh
seluruh peserta.
Dalam apel gelar pasukan
disematkan secara simbolis PIN Siaga
Natal dan Tahun Baru 2014 kepada
perwakilan petugas, juga cek kesiapan
armada/kendaraan dan peralatan
kerja yang digunakan petugas
pelayanan teknik dan mitra, diikuti
tanya jawab GM dengan petugas. Apel
gelar pasukan memang diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan
serta memberikan kepastian kepada
masyarakat terkait kecepatan
pelayanan dan kesinambungan
pasokan listrik di Pulau Bangka. n
Humas PLN Area Bangka
Suntik Gelisah ala PLN Babel
I.B. Ari Wardana mengecek kesiapan pasukan (paling atas) dan memasang helm peserta apel (atas).
Humas PLN Area Bangka
30 Fokus Januari 2014
NUSANTARA
Berbeda dengan tarif listrik di daerah lain, tarif listrik
yang diberlakukan di Batam ditentukan keputusan wali kota
setelah disetujui DPRD. Pola pentarifan ini disebut Tarif
Listrik regional. Di Batam, besaran tarif listrik yang berlaku
sudah tidak mengandung subsidi.
Kondisi ini dikarenakan sebagian besar pembangkit
listrik di Batam menggunakan gas sebagai bahan bakar dan
PLN Batam melakukan efsiensi dengan melakukan bauran
energi (energy mix) untuk mengurangi konsumsi BBM pada
berbagai pembangkit listrik yang memasok kebutuhan
sistem kelistrikan Batam.
M. Tagor Sidjabat menjelaskan, saat ini sistem Batam
mempunyai kapasitas terpasang 392 MW, dengan beban
puncak 310 MW. Sekitar 70 persen kelistrikan Batam dipasok
pembangkit gas dan 30 persen pembangkit batubara. Saat
ini semua pembangkit diesel dibungkam.
Sementara komposisi pembangkit yang
dioperasikan PLN Batam sendiri masih 20 persen
dan pembangkit swasta (independent power
producer/IPP) 80 persen. Menurut Sekretaris
Perusahaan PLN Batam Kurnia Rumdhony,
ditargetkan porsi pembangkit milik sendiri bisa
meningkat menjadi 50 persen.
Untuk mencapai target itu, PLN Batam melakukan
investasi pembangunan pembangkit baru. Pembangkit baru
yang segera beroperasi antara lain PLTG Tanjung Uncang
2 x 65 MW pada akhir 2014 dan pembangkit batubara PLTU
Batam 2 x 100 MW.
PLTG Tanjung Uncang yang menelan investasi
Rp1,3 triliun kini masuk tahap konstruksi. Kebutuhan gas
pembangkit ini akan dipasok dari lapangan gas Gajah
Baru di Natuna. Sementara untuk PLTU Batam, studi
kelayakannya sudah selesai dan diharapkan beroperasi
tahun 2015/2016.
Memiliki pembangkit sendiri akan menghapus
anggapan PLN Batam cuma berperan sebagai trader yang
kurang menguntungkan bagi perusahaan listrik yang akan
IPO, kata Kurnia Rumdhony, Sabtu (28/12-2013).
Peningkatan porsi pembangkitan sendiri memang
bertujuan mengurangi ketergantungan PLN Batam kepada
pihak swasta. Hal ini sekaligus memberikan citra positif
bagi PLN Batam yang bakal melakukan penawaran saham
perdana (IPO) pada 2014. n Agus Trimukti / Humas PLN Pusat
Tembus
Tarif Tanpa Subsidi
Rata-rata biaya listrik di Batam saat ini
Rp 1.176 per kWh, masih di bawah rata-
rata tarif nasional. Bahkan tarif pelanggan
rumah tangga di Batam lebih murah lagi.
Demikian diungkapkan Direktur Operasi
PLN Batam M. Tagor Sidjabat di Batam,
Sabtu (28/12-2013).
Istimewa
Pemandangan salah satu sudut Pulau Batam.
Fokus Januari 2014 31
NUSANTARA
Asa
dari Siding
Pusat listrik tenaga surya (PLTS)
Siding yang berdiri di atas lahan
seluas 1 hektar berada di Desa Siding,
Kabupaten Bengkayang, Kalimantan
Barat, berbatasan dengan Darah
Gumbang, desa tetangga di negeri
jiran Malaysia.
Saat melihat kondisi PLTS yang
berada di bawah pengawasan PLN
Seluas, Rayon Bengkayang, Area
Singkawang, penanggung jawab PLN
Seluas Herdi menjelaskan, operator
PLTS yang dibangun tahun 2012 itu
hanya dua orang tenaga outsourcing.
Daya PLTS Siding 40 kWp, bisa
melayani 100 kepala keluarga (kk)
calon pelanggan dengan daya 450 VA.
Kami berharap, selain PLTS ini, juga
bisa dipersiapkan energi cadangan,
ungkap Herdi yang mantan operator
PLTMH Merasap Bengkayang.
Pasalnya, pada musim penghujan
intensitas air yang turun dari gunung
cukup menjanjikan untuk dibangun
PLTMH sebagai pendamping PLTS
Siding. Ini mengingat kebutuhan listrik
Desa Siding semakin bertambah
sesuai jumlah penduduknya yang
sebanyak 120 kk.
Harapan Herdi sejalan dengan
keinginan warga Desa Siding.
Harapan kami, bisa menikmati listrik
PLN, ungkap Nimrod, Kepala Desa
Siding.
Maklum, desa tetangga mereka,
Darah Gumbang di wilayah Malaysia
sudah terang benderang. Harapan
masyarakat desa perbatasan ini
tantangan bagi insan PLN untuk
mewujudkannya. n Humas PLN Kalbar
Humas PLN Kalbar
PLTS Siding
32 Fokus Januari 2014
HORISON
Keunggulan PLN Lainnya
Bila menyanyikan lagu tersebut,
terasa kebanggaan kita sebagai
warga PLN yang bertugas melayani
kebutuhan listrik bagi seluruh rakyat
Indonesia. Terbersit. bahkan lebih
dari itu, membuncah rasa bangga
kita sebagai warga PLN. Bagaimana
tidak??? PLN telah melayani listrik
ke seluruh penjuru tanah air, mulai
dari Sabang di ujung barat sampai
ke Merauke di ujung timur Indonesia,
Kepulauan Tahuna di ujung utara
sampai Kepulauan Rote di ujung
selatan Indonesia.
Dan bukan hanya itu, sebagai
salah satu BUMN terbesar dengan
total aset Rp 540,7 triliun (2012) dan
jumlah pegawai 45.000, membuat
keberadaan PLN menjadi sangat
vital sebagai tumpuan hidup bagi
berbagai golongan masyarakat. Bukan
sederet keunggulan dari aset yang
terlihat (tangible asset) saja yang
dimiliki oleh PLN, tetapi PLN juga
memiliki keunggulan aset kasat mata
(intangible asset) yang membuatnya
bisa berhasil mengarungi kerasnya
persaingan industri serta mampu
beradaptasi dengan naik turunnya
siklus kondisi perekonomian.
Keunggulan kasat mata tersebut
terlihat mulai dari proses seleksi
penerimaan pegawai PLN. Kita
melihat betapa sangat antusiasnya
para lulusan perguruan tinggi (fresh
graduate) untuk bersaing agar dapat
diterima sebagai calon pegawai baru.
Bukan hanya calon pelamar, tetapi
juga orang tua calon pelamar sangat
antusias, terlihat dari bagaimana
mereka mengantar putra/putri mereka
ke tempat ujian sembari berdoa untuk
kelulusan mereka.
Itu merupakan suatu keunggulan
serta kebanggaan bagi PLN, di mana
lulusan terbaik dari PTN/PTS seluruh
penjuru negeri berusaha agar nama
mereka dapat tercantum dalam
Daftar Pelamar yang Lulus Diterima
Sebagai Calon Pegawai PLN. Dari
proses seleksi tersebut, terciptalah
mata rantai untuk mencetak kader-
kader muda berbakat, berdedikasi
dan pekerja keras serta loyalitas
penuh yang ditempa oleh berbagai
penugasan dan penempatan untuk
melanjutkan estafet kepemimpinan
pada perusahaan yang kita cintai ini.
Selain keunggulan intangible
asset tersebut, PLN juga memiliki
keunggulan yang lain, yaitu Budaya
Perusahaan (Corporate Culture), yaitu
Saling Percaya, Integritas, Peduli,
dan Pembelajar. Budaya perusahaan
merupakan konsep ideal perilaku dan
pola pikir dalam keseharian di PLN.
Sebagai contoh, tercermin dari betapa
warga PLN begitu kompak dalam
menghadapi krisis energi listrik yang
terjadi di Sumatera Utara.
Kita melihat bahwa tiap warga
PLN mulai dari level terendah sampai
dengan pucuk pimpinan bahu-
membahu melakukan porsi tugasnya
untuk menyosialisasikan pemahaman
kepada masyarakat mengenai
pemadaman yang terjadi. Kita melihat
kekompakan dan kerja sama tim dalam
mengatasi krisis energi tersebut.
PLN juga sedang gencar
mengimplementasikan Budaya
Perusahaan Pembelajar, dengan
meluncurkan PLN Corporate University.
Hal ini sungguh luar biasa, karena di
samping menjalankan proses bisnis,
PLN juga terus menerus melakukan
update keilmuan bagi pegawainya
secara berkesinambungan. Dengan
sederet keunggulan tersebut, baik dari
sisi tangible asset maupun intangible
asset, kita melihat bahwa peluang
PLN untuk menjadi perusahaan kelas
dunia terbuka lebar, atau paling tidak,
untuk mencapai daftar perusahaan
kelas dunia pada Fortune 500 sangat
memungkinkan.
Sungguh, dengan sederet
keunggulan tersebut, membuat kita
menjadi bangga sebagai warga PLN
atau PLNers, bila meminjam istilah
anak muda sekarang. Tugas kita
sekarang ialah bagaimana agar usaha-
usaha yang telah dirintis para senior
dapat berjalan secara berkelanjutan,
demi PLN yang maju, modern, mandiri,
dan berkelas dunia. Pertanyaannya :
Apakah kita bisa? Ya, kita bisa! n
Penulis : Pegawai PLN Wilayah Sumatera
Utara serta instruktur tidak tetap
PLN Udiklat Tuntungan dan
PLN Udiklat Padang
PLN Abdi Masyarakat, bekerja dengan penuh
tanggung jawab, menyediakan listrik ke seluruh
pelosok tanah air serta layani kebutuhan kota dan
pedesaan
oleh : Poldo Rama Pasaribu
Fokus Januari 2014 33
S
elidik punya selidik, Bhagasasi merupakan
nama kuno Bekasi, bagian penting
dari kerajaan Tarumanegara dulu. Dengan
nama Bhagasasi, Agus berkeyakinan bisa
membangkitkan kembali kejayaan Bekasi.
Bhagasasi pun akronim dari Berita Hangat
dan Gagasan Insan Bekasi. Konsep setiap
penerbitannya selalu menampilkan nilai-nilai
sejarah masa lalu bangsa Indonesia, selain
kegiatan, inovasi, dan informasi Area Bekasi. Bagi
kami, Bhagasasi mendorong untuk berimprovisasi
dalam bekerja, ujar Agus.
Pernah dalam satu edisi, redaksi Bhagasasi
menulis, kinerja PLN Area Bekasi jeblok dengan
tunggakan Rp 40 miliar, padahal pendapatannya
Rp 560 miliar per bulan. Angka susut dan
gangguan yang cukup tinggi serta komponen
kinerja buruk lainnya pun ditampilkan.
Apa tidak malu dengan kinerja yang masih
jelek itu, sebab newsletter ini dibaca pegawai PLN
se-Indonesia. Begitu saya sampaikan ke semua
pegawai Area Bekasi. Dengan menyorot kinerja
buruk sendiri, secara tidak langsung mencambuk
teman-teman di Bekasi agar bekerja lebih baik.
Kini, tunggakan mulai membaik di kisaran Rp
19 miliar per bulan. Kinerja lainnya juga turut
membaik, ucap pria kelahiran Karanganyar, 20
Juni 1970 itu.
Bagi Agus, hal paling penting adalah meletakkan
kembali dasar-dasar kepercayaan yang kuat,
bagaimana insan PLN bisa berkontribusi kepada
perusahaan. Dalam hal penertiban pemakaian
tenaga listrik (P2TL) misalnya, PLN Area Bekasi
bisa menyelamatkan 83 juta kWh yang hilang
sepanjang 2013.
Setiap sore, tim P2TL yang didominasi
outsourcing menilai dirinya sendiri, sudah sejauh
mana pekerjaan yang dilakukan. Sehingga
tumbuh perasaan, seberapa besar kontribusi yang
diberikan kepada perusahaan. Bulan Desember
saja, kami bisa menyelamatkan 17 juta kWh.
Padahal sebelumnya paling tinggi hanya 7 juta
kWh, kata suami Rina Wijayanti serta ayah dari
Carroline Zahra Lathifa, Hafz Noval Faturrahman,
dan Sissel Wening Ratri Uttari Dewi Saraswati ini.
Acap melahap buku-buku sejarah, Agus
pun amat menyukai tokoh-tokoh pewayangan.
Karakter dalam epos Mahabaratha dan
Ramayana tak dimungkiri berdampak pada
gaya kepemimpinannya. Karakter Bima cocok
diterapkan di Bekasi, karena tegas dan bijak.
Kisah Bima bertemu Dewa Ruci mempengaruhi
kedewasaan saya. Saya sendiri suka tokoh
Janoko atau Arjuna, tutur pria yang tak lama lagi
dipercaya menjadi Manajer Bidang Distribusi PLN
Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu
ini. n Peri Irawan / D.K.
Agus Kuswardoyo
SOSOK
tentukan
Sejarah
Arah
bekal
Bagi Agus Kuswardoyo, Manajer PLN Area Bekasi,
sejarah sangat penting. Dari sejarah, dia bisa
menggali ilmu pengetahuan. Berkat sejarah, kecintaan
terhadap seni menghiasi kepemimpinannya. Tengok
saja, dalam kompetisi newsletter operational
performance improvement (OPI), PLN Area Bekasi
meraih juara pertama dengan Bhagasasi-nya.
Dok. Pribadi
34 Fokus Januari 2014
Tenaga
Kian
Berdaya
Alih Daya
Setelah lama berunjuk rasa dengan
pelbagai cara, ini bisa jadi kabar gembira
yang ditunggu-tunggu tenaga alih daya
(outsourcing) di lingkungan PLN. Pada
pertengahan tahun 2013, Direksi PLN
mengeluarkan kebijakan baru terkait
tenaga alih daya di PLN.
LABORA
Melalui Surat Keputusan Nomor 500.K/DIR/2013
tentang penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
kepada perusahaan lain di lingkungan PLN, Direktur Utama
PLN Nur Pamudji menegaskan agar penggunaan tenaga
alih daya dilakukan secara tertib dan memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Keputusan ini ditujukan sebagai pedoman
untuk mendapatkan perusahaan lain yang
berkualitas dan mampu melaksanakan
pekerjaan sesuai service level agreement
(SLA) dan performance guarantee
agreement (PGA) serta menjamin tingkat
kesejahteraan pegawainya. Kebijakan
ini bukan merupakan kebijakan untuk
pengisian formasi tenaga kerja di PLN, tulis
Nur dalam surat keputusan tersebut.
Kepala Divisi Pengembangan Organisasi PLN
Sriyono D. Siswoyo mengatakan, pada SK nomor 500 itu,
manajemen PLN dengan jelas menyatakan tenaga alih
daya harus mengikuti perjanjian kerja waktu tidak tertentu
(PKWTT) pada perusahaan atau vendor. Artinya, tenaga
alih daya harus menjadi pegawai tetap di perusahaan atau
vendor tersebut.
Agar bisa menjadi pegawai tetap di perusahaan atau
vendor, maka kontrak kerja antara perusahaan atau vendor
dengan PLN harus lima tahun dan bisa diperpanjang jika
kinerja atau vendor itu berkinerja baik. Ini terobosan baru
yang dilakukan manajemen PLN terhadap tenaga alih
daya, ujar Sriyono kepada FOKUS, Senin (13/1).
Terkait banyaknya tenaga alih daya yang berdemo
dan menuntut diangkat menjadi pegawai, atau menuntut
diberi penghasilan yang wajar, kata Sriyono, pihaknya telah
memperoleh banyak masukan. Sebenarnya yang menjadi
tuntutan tenaga alih daya pada prinsipnya hanya dua hal,
yakni penghasilan yang wajar dan keberlanjutan kerja.
Dua hal tersebut, pada SK nomor 500 sudah
diakomodasikan. Dalam kepdir itu, uang penghasilan
tenaga alih daya di vendor yang bekerja sama dengan
Sriyono D. Siswoyo
Janar / Humas PLN Pusat
Fokus Januari 2014 35
PLN minimun sebesar 110% dari
UMK, ditambah tunjangan masa kerja
jika tenaga alih daya itu mempunyai
pengalaman kerja. Di samping itu, hak-
hak normatif tenaga alih daya seperti
Jamsostek atau jaminan kesehatan
harus dipenuhi vendor yang kemudian
ditanggung PLN. Begitupun dengan
keberlanjutan kerja, setiap vendor
harus melakukan PKWTT dengan
tenaga alih dayanya, sehingga mereka
merasa yakin bahwa keberlanjutan
bekerjanya akan terjamin, tuturnya.
grup PLN juga. Begitu juga bila sudah
menjadi tenaga alih daya pada vendor
lainnya. Jika vendor-nya berkinerja
baik dan terus diperpanjang kontraknya
oleh PLN, maka para pekerja di vendor
itu jangan khawatir. Pekerja vendor itu
pun otomatis menjadi pegawai tetap
vendor tersebut, tukasnya.
Dalam hal bentuk kontrak
penyerahan sebagian pelaksanaan
pekerjaan kepada perusahaan lain,
kepdir tersebut mengatur harus
dilakukan dalam bentuk kontrak
Perusahaan Penyedia Listrik
Nasional). Hal ini sesuai dengan
ketentuan dalam Permenakertrans
nomor 19 tahun 2012.
Di lain pihak, Direktur (SDM
dan Umum) Eddy D. Erningpraja
memberikan arahan terkait kebijakan
alih daya di PLN. Salah satunya,
kebijakan penyerahan sebagian
pelaksanaan pekerjaan kepada
perusahaan lain atau vendor di
PLN harus memperhitungkan
tingkat produktivitas pegawai PLN
Untuk mengimplementasikan
kepdir tersebut, PLN telah
menugaskan anak perusahaan dan
cucu perusahaan untuk menjadi
price leader dan quality center terkait
pekerjaan alih daya. Salah satunya,
anak perusahaan PLN, Haleyora
Power yang telah mengakuisisi PT
MIU untuk menjadi cucu PLN dan
berubah menjadi Haleyora Powerindo.
Tenaga kerja yang direkrut Haleyora
Powerindo, jika memenuhi kriteria
tertentu, akan menjadi PKWTT di
perusahan tersebut.
Dengan bekerja di Haleyora
Powerindo, secara otomatis bekerja di
grupnya PLN. Para tenaga alih daya
tidak perlu lagi menuntut untuk menjadi
pegawai PLN, toh sudah bekerja pada
pemborongan pekerjaan. Syaratnya,
dilakukan dengan perjanjian
pemborongan pekerjaan secara tertulis
dari PLN kepada perusahaan lain,
pekerjaan yang dialihkan merupakan
kegiatan penunjang di PLN, objek
utamanya adalah pekerjaan, harus
mempunyai SLA dan/atau PGA, serta
dalam pelaksanaannya membutuhkan
adanya pekerja, peralatan,
bahan/material, dan manajemen/
pengawasan.
Jenis-jenis kegiatan penunjang
yang dapat diserahkan kepada
perusahaan lain penerima
pemborongan tersebut mengacu
kepada alur kegiatan proses
pelaksanaan pekerjaan yang
diterbitkan oleh APPELIN (Asosiasi
berdasarkan best practice productivity
ratio pada perusahaan benchmarking
sejenis di dunia (MWH/peg, MVA/peg,
kms SUTT/peg, dan lainnya).
Jika tingkat productivity ratio
tersebut masih rendah, maka
manajemen PLN di unit-unit
harus segera melakukan program
optimalisasi pegawai PLN yang
ada. Jika terpaksa harus melakukan
kebijakan penyerahan sebagian
pelaksanaan pekerjaan kepada
perusahaan lain atau vendor, maka
manajemen harus bisa mengatur
sedemikian rupa sehingga pegawai
PLN dan pekerja perusahaan
vendor tidak mengerjakan satu jenis
pekerjaan yang sama pada satu lokasi
atau tempat yang sama. n Peri Irawan / D.K.
36 Fokus Januari 2014
AMS
Sang
Pengelola Surat
oleh : Rasid Basuki, Teguh Subiyantoro, Bayu Mahendra
(PLN Distribusi Jawa Timur)
Juara 1 Inovasi Bidang Non Technical Supporting Aplikasi
Wilayah kerja PLN Distribusi Jawa Timur
meliputi seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur
yang dibagi menjadi 16 Area (113 rayon) dan 1
Area Pengatur Distribusi. Dengan wilayah kerja
yang luas, maka pengelolaan administrasi
kesekretariatan yang masih mengandalkan
proses manual mengakibatkan lamanya
proses pendistribusian dan pengarsipan
surat. Di samping itu, arsip surat akan
tersebar, sehingga sulit untuk menelusuri
atau memantau arsip surat menyurat. Selain
waktu, terdapat kendala biaya penggandaan
dokumen dan jasa pengirimannya yang
cukup tinggi.
Kondisi ini membuat tim memutuskan untuk membuat
aplikasi yang mampu mempermudah dan mempercepat
pengelolaan administrasi surat-menyurat, mulai
penerimaan, pendistribusian, penelusuran, tindak lanjut
disposisi surat eksternal maupun internal dan pemantauan
arsip, pelaporan, serta fasilitas untuk keperluan manajerial
terhadap surat menyurat dengan metode sentralisasi arsip.
Maka, lahirlah Aplikasi Manajemen Surat (AMS).
Manfaat aplikasi ini mempermudah dan mempercepat
pendistribusian, penelusuran dan pemantauan arsip surat,
mereduksi biaya penggandaan dokumen kedinasan dan
lampirannya beserta jasa pengirimannya, juga sentralisasi
arsip di lingkungan PLN Distribusi Jawa Timur dan
mendukung program 5S, GCG, dan HTS.
AMS pertama kali dikembangkan di lingkungan Kantor
Distribusi dalam bentuk aplikasi desktop pada awal Maret
2011, serta hanya beroperasi di lingkungan Kantor Distribusi
dengan user para sekretaris dan sekretariat saja. Mulai
pertengahan tahun 2011 dikembangkan AMS versi web,
dan pada tahun 2012 diimplementasikan di lingkungan
Kantor Distribusi dan Area Metropolis.
Namun saat itu masih ada kendala, seperti user terbatas
para sekretaris dan sekretariat, searching database berat,
harus di-install di masing-masing client, dan pencarian
arsip surat softcopy masih bergantung sekretaris dan
sekretariat. Seiring waktu dan pengembangan, pada tahun
2013 AMS menjadi aplikasi berbasis web, sehingga bisa
menanggulangi masalah-masalah tersebut dan bisa diakses
di mana-mana oleh semua pegawai serta bisa dilakukan
pendeteksian waktu penyelesaian terhadap suatu surat.
Namun AMS tetap didesain untuk proses pendistribusian
INOVASI
Fokus Januari 2014 37
softcopy surat, pengelolaan, dan
pemantauan arsip surat menyurat
berupa surat NON RAHASIA, produk
hukum, surat bentuk khusus maupun
nota dinas.
Surat-surat dalam AMS
Surat-surat yang masuk dalam
ruang lingkup AMS adalah surat-
surat yang dikirimkan pihak eksternal
kepada PLN Disjatim yang ditujukan
ke Kantor Distribusi, masing-masing
Area, atau masingmasing Rayon.
Dalam hal ini, pengirim surat bisa dari
instansi PLN lain di luar PLN Disjatim
(PLN Pusat, PLN Udiklat, PLN P3B,
dan lain lain) atau dari pihak ketiga
(vendor, instansi lain, perorangan).
Kemudian surat-surat yang ditujukan
di lingkungan PLN Disjatim sendiri
(KDIS ke Area, Area ke Area, Area
ke KDIS, Area ke Rayon, Rayon ke
Rayon, Rayon ke Area) atau ditujukan
ke pihak eksternal PLN Disjatim.
Dalam tahap penciptaan atau
pembuatan, surat keluar akan
dituangkan ke dalam Form Surat Model
1001 s/d 1006 yang pembuatnya
boleh siapa saja. Hal tersebut berlaku
baik yang akan dikirim di lingkungan
PLN Disjatim maupun di luar PLN
Disjatim. Perbedaannya pada proses
pengiriman. Jika di lingkungan PLN
Disjatim harus dikirim melalui AMS,
sedang yang ke luar PLN Disjatim
bisa melalui mesin facsimile, kurir
atau jasa pengiriman surat. Setelah
proses pembuatan surat ke luar
ditandatangani/disahkan pejabat
berwenang, maka proses selanjutnya
dilakukan di AMS dan yang mempunyai
kewenangan hanya Unit Tata Usaha,
dalam hal ini Sekretariat (KDIS, Area,
Rayon).
Selain surat ke luar masuk,
AMS juga memuat surat-surat yang
penciptaan/pembuatannya dibuat
di luar AMS. Setelah surat disahkan
pejabat berwenang, baru data-data
di-entry-kan pada AMS, seperti
nota dinas, keputusan, edaran,
pengumuman, dan pemberitahuan.
Pada empat surat terakhir, yang
mempunyai kewenangan untuk entry
data hanya petugas Sekretariat (Unit
Tata Usaha). Demikian pula dengan
surat bentuk khusus, seperti MOU/
nota kesepahaman, surat perjanjian,
surat perintah kerja, surat kuasa, surat
tugas, addendum, berita acara, surat
keterangan, dan surat pernyataan.
Penciptaan/pembuatannya di luar AMS
dan kewenangan untuk entry data
hanya petugas Sekretariat (Unit Tata
Usaha).
Fitur AMS
Untuk mempermudah penggunaan,
AMS menyediakan beberapa ftur,
yaitu ftur pencarian surat yang bisa
dilakukan dengan menggunakan kata
kunci yang diinputkan user. Kata kunci
ini akan menjadi acuan pencarian
terhadap data pengirim surat, nomor
surat, dan perihal surat.
Frequently asked questions (FAQ)
merupakan daftar pertanyaan dan
jawaban terkait AMS yang bisa diakses
user untuk menambah pemahaman
user terhadap AMS. Saran adalah
ftur yang bisa digunakan user untuk
menyampaikan kritik, saran, atau
pertanyaan terkait operasional AMS.
Korelasi Surat merupakan fasilitas
untuk penelusuran hubungan surat
satu dengan lainnya dalam proses
penyelesaian masalah agar tidak
terputus ceritanya. Ini diperlukan jika
terjadi mutasi pegawai, sehingga
petugas baru bisa menggunakan
fasilitas ini untuk menelusuri awal
permasalahan surat tersebut.
Fasilitas ini sekarang dalam proses
penyelesaian metode penelusuran
untuk kemudian dapat dimasukkan
dalam tambahan fasilitas AMS.
AMS aplikasi berbasis web yang
dikembangkan menggunakan bahasa
pemrograman PHP yang bersifat
open source. Maka, diperlukan suatu
kebutuhan dan konfgurasi sistem
topologi jaringan client server yang
bisa diakses melalui intranet
dan internet. Kebutuhan sistem
terkait implementasi AMS adalah
Windows Server 2008,
Apache Versi
2, PHP
V e r s i
5.3, My
SQL Versi 5, Active Directory Server,
Email Server, dan Storage Backup
/ External Hard Disk. Spesifkasi
minimum server adalah Processor
Intel Xeon Processor 4 core, RAM
4 GB, Storage Controller hardware
support RAID 0 dan 1, HDD 2 x 146
GB SAS 15K, dan Network Controller
1Gb Ethernet.
Keuntungan penggunaan AMS
adalah biaya penggandaan dokumen
kedinasan dan lampirannya serta
biaya jasa pengiriman surat bisa
direduksi. Proses pendistribusian dan
penelusuran surat serta pemantauan
arsip surat menjadi lebih mudah dan
cepat. Risiko kehilangan surat tidak
ada dan membuat surat tersentralisasi.
AMS pun bisa dikembangkan
lebih lanjut menggantikan aplikasi
TLSK yang belum berbasis web serta
bisa ditambahkan ftur template surat,
sehingga proses penciptaan surat
bisa dilakukan di AMS dan bentuk
surat seragam.
Sampai kini, AMS sudah
diimplementasikan di PLN Kantor
Pusat, PLN Distribusi Jawa Barat
dan Banten, PLN Distribusi Bali,
PLN Distribusi Jakarta Raya dan
Tangerang, PLN Distribusi Jawa
Tengah dan DIY, PLN Wilayah
Kalimantan Barat. Sementara PLN
Wilayah Kalselteng, PLN Puslitbang,
PLN P3B Sumatera, dan PT Energi
Pelabuhan Indonesia. baru melakukan
studi banding. n
38 Fokus Januari 2014
lensa
Dalam rangka tutup tahun 2013,
PLN Area Cirebon memusnahkan
matris segel tahun 2013 dan
memberlakukan matris segel
tahun 2014. Penandatanganan
berita acara pemusnahan
dilakukan Manajer Area Cirebon
Abdul Mukhlis di ruang tera Area
Cirebon, Selasa (31/12-2013). n
Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) memberikan penghargaan pada PLN atas upaya mendekatkan ibu
menyusui dengan bayinya. PLN dipilih sebagai perusahaan Pro ASI, karena memberikan ruang laktasi untuk
menyusui, memerah, dan menyimpan ASI selama jam kerja. Penghargaan diterima Manajer Senior Pelanan Kantor
Pusat Sugeng Budiyanto dari Sekjen AIMI Farahdibha Tenrilemba, Jumat (20/12-2013) di PLN Kantor Pusat. n
Manajer PLN Area
Sumba Khairullah
menerima sertifkat
MURI di Kantor
PLN Area Sumba,
Senin (30/12-2013).
Pasalnya, seluruh
pelanggannya yang
berjumlah 40.465
sudah menggunakan
listrik pintar. n
Humas PLN Cirebon
Irwanto / Humas PLN Pusat
Humas PLN NTT
39 Fokus Januari 2014
lensa
Kepala Divisi Pembangkitan Jawa
Bali Dewa Gede Ngurah Ambara
memberikan penghargaan pada
PLN P3B JB, PLN Distribusi
Jawa Tengah dan DIY, serta PT
Indonesia Power karena aktif
meng-up load data ke dalam
website Optimus. Penghargaan
diserahkan di sela-sela Jambore
OPI 2014 di Magelang, Kamis
(9/1). n
Gledek Elektrik Numpak motor Komunitas 2013 alias
GENK 13 Area Cirebon melakukan touring Cirebon
Baturaden, Purwokerto, Sabtu-Minggu (11-12/1). Konvoi
untuk tadabur alam, bersilaturahmi, dan bertamasya itu
diikuti 59 orang menggunakan 34 motor dan 3 mobil. n
PLN Corporate
University
menyelenggarakan
Rapat Kerja Triwulan
IV-2013 di PLN
Udiklat Semarang
(Transmission and
Live Maintenance
Academy), Kamis-
Jumat (9-10/1). n
Anita Widyastuti / Humas PLN Pusat
Humas PLN Corpu
Humas PLN Cirebon
Kami Siaga Untukmu
Kala bencana mendera berbagai wilayah Indonesia,
PLN senantiasa tanggap serta siaga.
Mengerahkan segala daya dan upaya untuk mengatasi permasalahan kelistrikan.
INDONESIAKU
Jangan Menangis

Anda mungkin juga menyukai