Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ika Hasfritasari

NIP : 1608/DPS/JF/D3/ELE/41577

-Value creation for Better Life


I. PENDAHULUAN

Sebelum kita membahas bagaimana proses dan faktor terkait value creation, akan
lebih baik membahas kenapa value creation itu diperlukan bagi sebuah entitas usaha?
Jawabannya sederhana, sebab value creation merupakan salah satu jembatan yang
mampu meningkatkan nilai suatu entitas usaha pada level yang lebih tinggi. Secara
umum, terdapat tiga faktor yang create value bagi entitas usaha, yaitu: tingkat
pertumbuhan pendapatan dan tingkat keuntungan tingkat besarnya arus uang kas masuk
secara real (berapa uang kas yang dihasilkan secara real) , serta bagaimana mekanisme
pasar modal menentukan nilai harga saham per laba. Jadi secara garis besar yang
dimaksud dengan value creation PT.PLN (Persero) adalah pencapaian pertumbuhan
ekonomi perusahaan dan nilai-nilai yang perlu ditingkatkan pada sektor perusahaan serta
bagaimana cara untuk mencapainya.

II. ISI DAN PEMBAHASAN

PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan dengan asset terbesar di Indonesia,


sebagai bagian dari PLN seharusnya kita merasa bangga, PT. PLN (Persero) sendiri
memiliki beberapa keunggulan diantaranya :
- 46.000 orang pegawai dan 72.000 orang tenaga outsourcing, belum termasuk
pegawai dari mitra kerja
- Asset Rp1.200 triliun, BUMN real sector terbesar di Indonesia
- Pendapatan Rp320 triliun per tahun
- Expenditure sebesar Rp380 triliun, ~20% dari total APBN 2016, termasuk belanja
investasi Rp80 triliun per tahun, terbesar setelah budget Pemerintah RI
- Melayani lebih dari 65 juta pelanggan, 85% penduduk Indonesia menikmati listrik
- Dipercaya oleh global market sebagai bond issuer senilai US
- $1,5 miliar dengan tenor 40 tahun
Sebagai perusahaan dan sektor bisnis yang besar PLN bukan hanya sekedar
mencari keuntungan semata namun PLN juga memberikan nilai lebih dengan
menciptakan nilai tambah atau pellayanan terbaik kepada seluruh stakeholders.

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PLN hadir hadir untuk menciptakan


ketiga jenis value tersebut demi kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.

Sektor Ketenagalistrikan Masih Tumbuh


Berdasarkan grafik dan data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

Konsumsi listrik per kapita Indonesia per 2014 merupakan salah satu yang terendah
diantara negara- negara di Asia
Dibandingkan negara-negara ASEAN, konsumsi per kapita Indonesia berada di
urutan ke-5 setelah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam
Kapasitas terpasang Indonesia per 2012 sebesar 47.753 MW merupakan ke2 terbesar di
ASEAN.
Ekspansi Bisnis Tahun 2015-2019
Pembangunan infrastrukstur kelistrikan yang direncanakan mulai tahun 2015
hingga 2019 adalah 42,9 GW, dengan Rasio elektrikasi 97,4%

1. Negara ini membutuhkan tenaga listrik dalam jumlah besar guna mendorong
pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia
2. Pemerintah telah menugaskan PLN untuk melaksanakan pembangunan
pembangkit tenaga listrik berkapasitas 35.000 MW plus 7.000 MW sisa
Fsst Tract Program (FTP) beserta 46.760 kms jaringan transmisi dan 108
GVA gardu induk
3. Diperlukan dana besar bernilai Rp1.260 triliun untuk merealisasikan program
tersebut, sebesar Rp645 triliun di antaranya akan dieksekusi dan didanai
sendiri oleh PLN.

Model Bisnis PLN


Model bisnis yang dianut PLN aadalah cost plus margin mengakibatkan PLN
masih memiliki ketergantungan terhadap subsidi listrik Meskipun 12 golongan pelanggan
sudah berlaku tarif keekonomian dan price adjustment, akan tetapi pembentukan harga
jual per golongan tarif masih menggunakan model cost plus margin. Inefisiensi dalam
proses bisnis dapat mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan atas penjualan
kepada 12 golongan. Berikut adalah diagram model bisnis PLN.

Subsidi Listrik

- Kebutuhan subsidi listrik tahun 2016 adalah Rp82,7 triliun yang terdiri
dari
- Subsidi tahun berjalan sebesar Rp65,1 triliun, (2) carry over tahun 2014
sebesar Rp12,3 triliun dan (3) carry over tahun 2015 sebesar Rp5,3 triliun
- Alokasi subsidi listrik dalam APBN-P Tahun 2016 adalah Rp50,7 triliun,
sehingga terdapat desit penerimaan kas dari subsidi listrik sebesar Rp32,0
triliun
- Pada periode yang sama Perusahaan memiliki kewajiban tambahan berupa
pajak penghasilan atas revaluasi aktiva tetap sebesar Rp13,6 triliun, (2)
pembayaran dividen sebesar Rp2,1 triliun dan (3) pembayaran obligasi yang
tempo sebesar Rp9.2 triliun
- Diperlukan extra eort yang dapat meningkatkan cash inow dan/atau
esiensi cash ouVlow dengan maksud untuk menurunkan pemenuhan
likuiditas dari pendanaan, baik untuk memenuhi operasi (KMK), kredit
investasi maupun renancing.
Business Prosess and Value creation

Potensi Efisiensi
Program Inisiatif

Potensi Program
III. PENUTUP

Untuk mencapai value creation yang baik PT.PLN (Persero) sebagai


perusahaan dan bidang bisnis harus melakukan beberapa tindakan yang berdampak pada
peningkatan pemasukan dan penekanan pengeluaran diantaranya :

1. Menurunkan Tunggakan
Kenaikan penjualan akan meaningless atau tidak berguna jika tidak dapat dikonversi
menjadi uang tunai karena disamping penerimaan yang besar juga terdapat tunggakan
yang besar pula, untuk itu jumlah tunggakan harus ditekan serendah mungkin.

2. Menurunkan Susut Distribusi


Dengan adanya susut jaringan maka pendapatan akan susut juga. Untuk itu dengan
memerangi susut jaringan maka kita juga akan menyehatkan keuangan perusahaan dan
pegawai.

3. Efisiensi Material
Menyediakan cadangan di gudang memang penting, namun jika terlalu banyak juga akan
berdampak pada keuangan perusahaan karena semakin banyak cadangan maka uang yang
dikeluarkan juga semakin banyak. Maka belanjalah sesuai dengan kebutuhan.

4. Meningkatkan Capacity Factor


Meningkatkan utilisasi asset adalah bagian dari value creation yang akan menyehatkan
keuangan Persuaahaan.

Anda mungkin juga menyukai