Anda di halaman 1dari 4

Leadership Series:

EXECUTION MATTERS!
Synopsis

Puluhan tahun berkecimpung di dunia


perbankan menjadikan seorang ZULKIFLI ZAINI
kaya akan pengalaman tentang konsep menjadi
leader yang sesungguhnya. Setidaknya dengan cara
yang bisa dibilang cukup sederhana, namun lebih
terasa manfaatnya. Cukup banyak kita melihat
seorang pemimpin mampu menciptakan sebuah
gagasan yang terkesan extraordinary, namun
implementasinya nol. Dalam buku ini, beliau
membagi pengetahuannya berdasarkan
pengalamannya menjadi seorang pemimpin sejak di
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) hingga
menjadi seorang Direktur Utama Bank Mandiri pada
tahun 2010 – 2013 dengan konsep yang mungkin akan menohok bagi sebagian pemimpin
perusahaan lain. Eksekusi adalah yang penting, sesuai dengan judul buku, dimana seorang
pemimpin seharusnya memiliki fokus pada eksekusi yang baik. Perencanaan memang
penting, namun eksekusi lah yang menentukan segalanya.
Lahir pada 13 Januari 1956 silam, sosok ini telah berkecimpung di dunia perbankan
sejak tahun 1988 dengan memulai karirnya sebagai account officer di Bapindo. Dari jangka
waktu yang cukup lama, Zulkifli Zaini dalam buku ini menawarkan setidaknya 65 (enam
puluh lima) konsep berpikir seorang pemimpin yang mudah dicerna sehingga visi dan misi
serta tujuan pemimpin tersebut dapat tercapai. Enam puluh lima konsep kepemimpinan
seakan terlalu banyak untuk dipahami, namun setidaknya hal tersebut akan berkurang setelah
kita membaca buku ini hingga selesai dan memahami maksud yang disampaikan oleh buku
ini. Beliau mengemasnya dengan cara yang sangat simple dengan gaya penulisan story telling
sehingga pembaca tidak akan bosan dan mampu menyerap apa yang disampaikan. Enam
puluh lima bab tersebut dikelompokkan lagi menjadi enam bagian. Enam bagian ini meliputi,
1. Praktik Kepemimpinan; 2. Mengelola Human Capital; 3.Membangun Budaya; 4. Strategi
Untuk Menang; 5. Disiplin Eksekusi; dan 6. Sukses Berkesinambungan.
Cara penyampaian yang simple oleh Zulkifli Zaini menyadarkan kita akan bahwa
salah satu tugas dari pemimpin adalah mampu membuat orang lain menyerap dengan mudah
apa yang kita sampaikan. Dalam bab tentang Simple Communication Matters, beliau
mengingatkan kita pentingnya suatu komunikasi yang sederhana sehingga dapat dimengerti
oleh setiap orang. Seperti saat beliau menyampaikan arahan terkait dengan konsep-konsep
bisnis, beliau hanya memakai kata-kata kunci yang memudahkan orang untuk mengingat inti
pesannya. Selain itu dalam komunikasi yang simple, tidak kalah penting seorang pemimpin
memiliki sense of humor. Terkesan aneh memang, namun justru tipikal penyampaian seperti
inilah yang akan diingat oleh orang-orang.
Bab selanjutnya menawarkan pemikiran dari Zulkifli Zaini yang tidak kalah menarik.
Beliau menerapkan suatu pengaruh kepada anak buahnya untuk melakukan arahannya tanpa
harus diawasi terus menerus dan tanpa harus bertemu sehingga mereka dapat selalu bekerja
sebaik-baiknya. Beliau memilih istilah remote influence. Paradigmanya adalah sebuah remot
yang dapat mengatur suatu benda dari jarak jauh sesuai dengan keinginan kita. Itulah yang
diterapkan oleh beliau dalam memonitor dan mengontrol pegawainya untuk mampu bekerja
sebaik-baiknya. Istilah leadership is about influencing others, sangat melekat dalam dirinya.
Dengan begitu, seorang pemimpin mampu bekerja melalui orang lain lewat pengaruhnya dan
mampu memengaruhi orang lain untuk bekerja sebaik-baiknya tanpa kehadiran pemimpin
tersebut. Remote influence mampu membuat setiap pegawai merasa seolah-olah diawasi dan
disupervisi. Bahkan, remote influence turut berpengaruh kepada direksi anak perusahaan
Bank Mandiri.
Pentingnya suatu identitas dari pemimpin tidak ketinggalan dari buku ini. Zulkifli
Zaini sering berkata kepada rekan-rekan yang akan menjabat dengan kalimat “jangan pakai
sepatu orang lain, bisa lecet kaki kita”. Maksud beliau adalah dalam memimpin hendaknya
dengan “sepatu sendiri”, menggunakan gaya kepemimpinan yang kita miliki sehingga
mencerminkan identitas dan kepribadian kita. Kita dapat terinspirasi dan mengadopsi gaya
kepemimpinan siapa pun, namun kita tetap harus menonjolkan karakter kita yang berbeda
dengan orang lain. Intinya adalah tidak penting bagaimana style seseorang dalam memimpin,
yang paling penting adalah eksekusi, eksekusi dan eksekusi sehingga mampu menghasilkan
kinerja yang baik bagi perusahaan.
Seorang pemimpin wajib memiliki sifat-sifat dasar kepemimpinan, seorang Zulkifli
Zaini pun demikian. Zulkifli Zaini berpedoman pada empat sifat dasar kepemimpinan.
Pertama, pemimpin yang baik mampu mengambil keputusan dengan tepat dan cepat dengan
percaya diri. Kedua, seorang pemimpin yang baik memiliki kemampuan untuk mengerahkan
dukungan seluruh stakeholder dalam mengeksekusi rencana kerja dan strateginya.
Stakeholder utama meliputi, pegawai, pelanggan dan pemegang saham serta tidak melupakan
stakeholder lain seperti regulator, birokrasi pemerintah dan aparat keamanan. Ketiga,
seorang pemimpin seyogyanya mampu secara proaktif memosisikan perusahaannya menjadi
pemenang lingkungan bisnis yang terus berubah. Keempat, pemimpin yang mumpuni harus
bisa diandalkan dan harus dapat dipercaya.
Menyelami lebih dalam buku ini, Zulkifli Zaini mengingatkan bahwa seorang
pemimpin harus mampu bekerja sepenuh hati dan mampu memotivasi pegawainya. Semangat
dan selalu berpikiran positif, itulah kuncinya. Tidak salah memang bila ada orang yang hanya
bekerja memenuhi kewajibannya sesuai dengan posisinya dalam perusahaan. Namun orang
yang memiliki semangat dan pikiran positif tentu dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih
baik dibanding lainnya. Sebagai pemimpin pun demikian, selain memotivasi dirinya sendiri,
pemimpin harus mampu memotivasi pegawainya. Dalam hal ini pemimpin juga harus dapat
memposisikan dirinya untuk mendengar pendapat pegawai sehingga pegawai merasa lebih
dihargai dan dihormati. Pemimpin pun harus dapat memotivasi pegawainya dengan berbagai
macam cara, salah satunya dengan memfasilitasi kebutuhan pegawai untuk berkembang
dalam perusahaan dan meningkatkan kualitas diri mereka.
Pentingnya eksekusi semakin ditegaskan dalam Bagian V dari buku ini yaitu tentang
Disiplin Eksekusi. Pada bagian ini, pentingnya suatu execution menjadi lebih jelas. Semasa
menjadi Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini sering mengucapkan “Rencana itu
penting, tetapi rencana saja tidak akan mengubah apapun. Eksekusilah yang mengubah
sesuatu.” Oleh karena itu, rencana dan eksekusi merupakan dua faktor yang sangat
memengaruhi keberhasilan pencapaian-pencapaian tujuan dan target yang kita tetapkan.
Zulkifli Zaini menegaskan pentingnya project management. Dalam penerapannya, beliau
menegaskan pentingnya memperhatikan 3 (tiga) hal untuk mencapai manajemen proyek yang
baik dan andal sebagai berikut: Pertama, seberapa besar harga (biaya) dari proyek yang akan
dijalankan; Kedua, adalah waktu. Kecepatan dan ketepatan waktu pelaksanaan proyek
menjadi variable yang penting dalam proses-proses manajemen proyek perusahaan; Ketiga,
adalah kualitas. Suatu proyek yang berkualitas dapat dilihat dari proses pengerjaan dan hasil
yang baik sesuai apa yang direncanakan. Disiplin dalam eksekusi manajemen proyek juga
tidak kalah penting bagi beliau.
Sebagai sosok pemimpin, Zulkifli Zaini adalah sosok yang tidak pernah puas. Beliau
mengajak kita untuk selalu tidak gampang puas dengan kinerja yang telah dicapai. Jika tidak,
kita dapat terjebak dalam posisi comfort zone dan menjadi malas untuk berpikir, bekerja dan
belajar. Beliau juga mengingatkan pentingnya teamwork. Beliau sangat menyadari bahwa
kinerjanya sebagai Direktur Utama Bank Mandiri selama tiga tahun tidak terlepas dari peran
dirut dan semua karyawan terdahulu yang telah berkontribusi terhadap prestasi dalam era
kepemimpinannya. Pentingnya teamwork beliau ceritakan dalam pengalamannya menghadiri
launching produk dari sebuah perusahaan. Saat itu, terjadi gangguan teknis saat salah satu
direktur perusahaan mendemonstrasikan suatu produk. Secara spontan, seluruh pegawai
perusahaan tersebut bertindak sigap, bahu membahu bekerja sama untuk mengatasi masalah
tersebut. Ini adalah salah satu culture of teamwork yang baik dalam suatu perusahaan dimana
seluruh karyawan saling bahu membahu saat merasakan adanya sense of crisis.
Teknik penulisan buku yang tidak kaku namun tidak meninggalkan tujuan dari
diterbitkannya buku ini membuat buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan.
Khususnya bagi mereka yang ingin belajar tentang kepemimpinan. Model kepemimpinan
Zulkifli Zaini yang berorientasi pada hasil dapat dijadikan inspirasi sehingga dapat
mengembangkan gaya kepemimpinan kita yang sudah ada. Terlebih dengan dasar
pengalaman yang sangat banyak, tentu apa yang diutarakan beliau dalam buku ini tentu
bukan suatu retorika namun adalah fakta.

Oleh : Muhammad Najib Ridho

Anda mungkin juga menyukai