Langkah-langkah pengembangan ekosistem bisnis yang dilakukan oleh Danish Electric Vehicle home charging.
Adopsi kendaraan listrik (EV) merupakan bagian penting dari transisi energi Denmark menuju masyarakat yang mandiri fosil. EV plug-in skala besar
akan berdampak langsung pada jaringan distribusi. Pengisian EV tidak hanya akan menciptakan permintaan listrik yang lebih tinggi tetapi juga
penetrasi yang tinggi ke jaringan. Arsitektur ekosistem bisnis yang sesuai dirancang untuk menyelidiki dampak pengisian rumah EV pada jaringan
distribusi. Investigasi riset pasar mengenai pasokan listrik dan jaringan distribusi di Denmark ditemukan dengan investigasi regulasi dan deskripsi
kelistrikan melalui situs web dan laporan otoritas terkait. Analisis pasar untuk solusi pengisian EV dilakukan dengan pencarian di internet, misalnya
menggunakan mesin pencari Google untuk penyedia pengisian rumah EV di Denmark. Untuk setiap penyedia pengisian daya rumah EV, model
bisnisnya diidentifikasi dengan menyelidiki halaman webnya. Arsitektur ekosistem bisnis dikembangkan melalui lima tahap :
Metodologi yang diusulkan untuk desain arsitektur ekosistem memberikan struktur perilaku dan spesifikasi yang jelas dan divisualisasikan untuk
ekosistem bisnis tertentu. Dibandingkan dengan pendekatan pengembangan arsitektur sistem klasik yang terutama bertujuan untuk memberikan
pedoman, misalnya TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (The Open Group Architecture Framework) (The Open Group Architecture
Framework)2020) dan DoDAF (Department of Defense Architecture Framework) (Departemen Pertahanan AS 2010), metodologi yang diusulkan
secara sistematis memperkenalkan bagaimana melakukan desain arsitektur ekosistem bisnis langkah demi langkah. Metodologi yang diusulkan
tidak hanya menerjemahkan proses untuk mengonfigurasi peran dan aktor, tetapi juga interaksi dalam ekosistem bisnis. Metodologi ini juga sangat
relevan bagi praktisi dan pengambil keputusan, terutama untuk merefleksikan adopsi dan implementasi teknologi baru.