Anda di halaman 1dari 3

Case Study Of Electric Vehicle Home Charging

Langkah-langkah pengembangan ekosistem bisnis yang dilakukan oleh Danish Electric Vehicle home charging.

Adopsi kendaraan listrik (EV) merupakan bagian penting dari transisi energi Denmark menuju masyarakat yang mandiri fosil. EV plug-in skala besar
akan berdampak langsung pada jaringan distribusi. Pengisian EV tidak hanya akan menciptakan permintaan listrik yang lebih tinggi tetapi juga
penetrasi yang tinggi ke jaringan. Arsitektur ekosistem bisnis yang sesuai dirancang untuk menyelidiki dampak pengisian rumah EV pada jaringan
distribusi. Investigasi riset pasar mengenai pasokan listrik dan jaringan distribusi di Denmark ditemukan dengan investigasi regulasi dan deskripsi
kelistrikan melalui situs web dan laporan otoritas terkait. Analisis pasar untuk solusi pengisian EV dilakukan dengan pencarian di internet, misalnya
menggunakan mesin pencari Google untuk penyedia pengisian rumah EV di Denmark. Untuk setiap penyedia pengisian daya rumah EV, model
bisnisnya diidentifikasi dengan menyelidiki halaman webnya. Arsitektur ekosistem bisnis dikembangkan melalui lima tahap :

Tahap dari bisnis


Arsitektur Tujuan Kegiatan Keluaran Metode
Ekosistem
Tahap 1 - Batas Tentukan dan jelaskan bisnis yang Menyelidiki Batas ekosistem bisnis yang Riset pasar
identifikasi ditargetkan batas ekosistem 1) rantai pasokan ditargetkan didefinisikan dan
Ekosistem bisnis dengan dua dimensi (domain yang primer dan sekunder, dijelaskan dengan dua dimensi,
ditargetkan dan budaya/ batas 2) bisnis utama, Rantai pasokan primer dan
geografis) 3) pasar sekunder, bisnis utama, dan pasar
dijelaskan
Tahap 2 - Identifikasi aktor dan peran 1) Identifikasi peran sesuai Aktor dan peran mereka Hasil dari
Identifikasi aktor mereka dengan persyaratan hokum diidentifikasi langkah 1
dan mereka peran untuk primer dan/atau pasokan Riset pasar
dalam sekunder rantai dan pasar
Bisnis ekosistem
2) Identifikasi aktor dan peran
mereka berdasarkan peran yang
diberikan kepada mereka
Tahap 3 - Mengidentifikasi nilai proposisi Mengidentifikasi nilai proposisi Proposisi nilai dan model bisnis Hasil dari
Identifikasi nilai untuk masing-masing peran dan dan model bisnis terkait untuk untuk masing-masing berkorelasi langkah 2
actor proposisi mengidentifikasi interaksi peran yang berkorelasi peran diidentifikasi dan dijelaskan Riset pasar
potensial antar peran
Tahap 4 - Mengidentifikasi jenis dan isi dari 1) Identifikasi interaksi konten Meja interaksi Hasil dari
Identifikasi interaksi antara peran antara dua peran langkah 3
interaksi antar 2) Identifikasi jenis (di antara Riset pasar
aktor lima jenis interaksi) dari Asumsi
interaksi antara
dua peran dengan warna yang
berkorelasi
Tahap 5 - Desain minimum yang layak 1) Mengidentifikasi minimum Tabel MVE dan daftar aktor, Hasil dari
Verifikasi dari ekosistem dan peta jalan elemen (aktor, peran, dan peran, dan interaksi Tahap 3
Bisnis ekosistem ekosistem Visualisasikan ekosistem interaksi mereka) dari bisnis Diagram peta ekosistem bisnis dan Tahap 4
Arsitektur bisnis yang dikembangkan yang ditargetkan ekosistem Lima angka untuk empat aliran (bisnis
desain Arsitektur 2) Identifikasi ekosistem peta nilai dan interaksi nilai tidak model)
Cek kelengkapan jalan dengan tahap ekspansi berwujud Riset
dan ekosistem yang diperluas tujuan/fokus
(jika diperlukan)
3) Konversikan minimum
bisnis yang layak arsitektur
kosistem (dari Interaksi tabel)
ke peta ekosistem bisnis
4) Cek kelengkapan aliran nilai
individu dan nilai tak berwujud
interaksi antara objek dan aktor
Kesimpulan dari studi kasus ini adalah memaparkan metodologi lima tahap untuk merancang arsitektur ekosistem bisnis dengan penjelasan
terperinci dan studi kasus pengisian daya rumah EV. Studi kasus menunjukkan bahwa metodologi yang diusulkan adalah pendekatan sistematis
dan dapat dengan mudah diterapkan pada setiap desain arsitektur ekosistem dengan lima tahap. Apalagi dengan tiga teknik State-of-the-Art (riset
pasar, tinjauan literatur, dan pencarian paten), arsitektur ekosistem yang dirancang dapat mewakili sistem fisik dan bisnis. Lima tahap arsitektur
ekosistem dikembangkan :

 Tahap 1- Identifikasi batas ekosistem bisnis


 Tahap 2- Identifikasi pelaku dan perannya dalam ekosistem bisnis
 Tahap 3- Identifikasi proposisi nilai aktor
 Tahap 4- Identifikasi interaksi antar aktor
 Tahap 5 Verifikasi desain arsitektur ekosistem bisnis

Metodologi yang diusulkan untuk desain arsitektur ekosistem memberikan struktur perilaku dan spesifikasi yang jelas dan divisualisasikan untuk
ekosistem bisnis tertentu. Dibandingkan dengan pendekatan pengembangan arsitektur sistem klasik yang terutama bertujuan untuk memberikan
pedoman, misalnya TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (The Open Group Architecture Framework) (The Open Group Architecture
Framework)2020) dan DoDAF (Department of Defense Architecture Framework) (Departemen Pertahanan AS 2010), metodologi yang diusulkan
secara sistematis memperkenalkan bagaimana melakukan desain arsitektur ekosistem bisnis langkah demi langkah. Metodologi yang diusulkan
tidak hanya menerjemahkan proses untuk mengonfigurasi peran dan aktor, tetapi juga interaksi dalam ekosistem bisnis. Metodologi ini juga sangat
relevan bagi praktisi dan pengambil keputusan, terutama untuk merefleksikan adopsi dan implementasi teknologi baru.

Anda mungkin juga menyukai