Anda di halaman 1dari 8

9.

Sensor suara
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu merubah gelombang Sinusioda suara
menjadi gelombang sinus energi listrik. Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya
kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya
membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun.
Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka
pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir
melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya
gelombang listrik yang dihasilkannya.

Contoh Sensor suara adalah mikrofon

Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat Elektronik


seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio maupun alat komunikasi lainnya
seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie Talkie serta Home Entertainment seperti Karaoke.
Pada dasarnya sinyal listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu
diperlukan penguat sinyal yang biasanya disebut dengan Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh
dengan Microphone yang hampir setiap hari kita gunakan ini. Berikut ini adalah penjelasan cara
kerja microphone (mikrofon) secara singkat :

Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke
Microphone.
Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma (diaphragm) yang
terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan bergetar sesuai dengan
gelombang suara yang diterimanya.

Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang diafragma akan
ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.

Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau Kumparan tersebut
akan menciptakan medan magnet seiring dengan gerakan Coil.

Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.

Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat) atau alat
perekam suara.

Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi
Energi Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah sebagai
berikut :

Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi


Elektromagnetik.
Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan logam
dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat sehingga
keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone disebut juga
Capacitor Microphone.
Electret Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan listrik
sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif yang
digantungkan pada medan magnet.
Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang terbuat
dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika menangkap getaran
sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
14. Sensor Gerak

Sensor gerak sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja ketika kita
hendak memasuki pintu mall, bank, atau gedung perkantoran yg pintunya akan membuka dengan
sendirinya. Bentuk lain penampakannya dari tempat-tempat tersebut ialah adanya suara ketika
kita memasuki pintu, seperti Selamat Datang; Assalamualaikum; atau mungkin bunyi
lainnya sesuai dengan rekaman alat elektronik yang dipasang. Nah, komponen yang dipakai
dalam sensor gerak ini dinamakan Passive Infrared Sensors atau disingkat PIR.

Sensor dari PIR tersebut bisa menangkap sebuah aktivitas halus seperti halnya
menafsirkan bilamana terdapat seseorang yg beralih tempat menuju luar radius sensornya. Secara
umum komponen sensor gerak ini memiliki bentuk kecil, konsumsi dayanya rendah dan tak
cepat aus serta harganya relatif mahal. Komponen ini selain acap kali disebut PIR, juga biasa
dinamakan IR gerak atau Piroelektrik. Tentunya komponen yang kita bahas ini berbeda ya dgn
komponensensor cahaya sebagaimana artikelnya telah saya tulis sebelumnya di blog ini. Berikut
adalah gambaran dari sensor PIR:

Prinsip kerja dari komponen ini adalah sebagai pengukur energi infra merah yg ditangkap
oleh sensor didalam PIR tersebut. Infra merah yang diukur tersebut tidak bisa dihasilkan sendiri
oleh komponen ini, karena itu komponen ini dinamakan sbg komponen pasif. Trus darimanakan
cahaya Inframerah yang digunakan untuk indikator ada-tidaknya sinar yg dideteknis komponen
ini? Secara singkat, dapat kita gambarkan langkah kerja sensor gerak itu dilapangan karena
adanya panas. Sebagaimana kita ketahui bahwa energi dari infra merah itu adalah hasil dari
panas. Hewan dan Manusia merupakan makhluk hidup yang bisa memproduksi panas alami
walaupun energi panas yang dikeluarkannya terbilang kecil, yakni rata-rata sekitar sembilan
hingga sepuluh mikrometer enerti infra red.

Biasanya radius spektrum komponen ini sebagaimana yang digambarkan diatas bisa
sampai ke lima meter, sehingga layak dan efektif untuk dibuat menjadiSensor Gerak. Coba
perhatikan lagi gambar diatas, terlihat bahwa komponen ini tak bisa menafsirkan berapa
banyakkah jumlah dari manusia yg berada di sektor area radius sensor. Namun demikian sensor
bisa menafsirkan telah terjadi berbubahnya energi panas atau inframerah di radiusnya. Sip dah,
sekian dulu ya tulisan kali ini. Moga bisa membantu sobat semua untuk mengerti mengenai
sensor gerak.
15. Sensor Level

Sensor Level merupakan sensor yang mendeteksi atau mengukur ketinggian/volume suatu benda
baik itu cair/liquid ataupun solid. Sistem pengukuran level terbagi dua yaitu pengukuran level titik (point)
yang merupakan pengukuran secara diskrit/digital yang biasanya menggunakan metode pensaklaran
switching sebagai contoh signal untuk level low-low, low, high, high-high, ada juga sistem pengukuran
level Kontinyu pengukuran ini menggunakan metode analog (4-20 mA) contoh seperti sensor level yang
memakai prinsip kerja gelombang mikro (microwave radar) atau gelombang suara (ultrasonic). Berikut
jenis-jenis sensor level yang sering kita temui di dunia indutri khususnya pabrik semen:

Level Switch

Gambar Sensor Level Switch

Prinsip kerja dari sensor level switch ini cukup sederhana, sensor ini cuman melakukan
pensaklaran biasa, apabila material semen kontak dengan sensor sehingga switch tertekan maka kita
cukup menghubungkan kaki NO/NC nya dengan tegangan signal baik itu 24 VDC atau 220 VAC, yang
kemudian signal kita dapat teruskan ke controller (PLC/DCS).
Radar Level

Gambar Radar Level Sensor

Gambar Prinsip Radar Level Sensor

Prinsip kerja sensor ini mengeluarkan gelombang mikro (microwave) yang kemudian gelombang
tersebut kembali dipantulkan oleh material yang diukur, dan rentang waktu antara pengiriman
(transmitter) sampai kembali di terima (receiver) ini kemudian dikali kecepatan cahaya dibagi dua
sehingga kita mendapatkan jarak ketinggian (4-20 mA).
Silo Pilot

Gambar Silo Pilot

Gambar Silo Pilot


Gambar Prinsip Pengukuran Level Silo Pilot

Prinsip kerja dari silo pilot ini ialah yang pertama silo pilot akan mendapatkan perintah/command
(CCR/Local) yang memerintahkan motor untuk menurunkan bandul, lalu jika bandul menyentuh material
maka pita pada silo pilot akan mengendor sehingga menyentuh/menekan kontak switch pada silo pilot
yang kemudian silo pilot memerintahkan motor untuk membalik putaran sehingga bandul kembali naik ke
atas, dengan itu ketinggian/volume material dapat diketahui dari panjang pita bandul yang diturunkan
tadi. Signal dari silo pilot ini berupa analog (4-20 mA atau 0-20 mA).

Penggunaan sensor level di pabrik semen biasanya di pasang di bin material, Silo ataupun untuk
mengetahui ketinggian/volume tandon air (water treatment). Dari ketiga sensor level di atas yang paling
cocok untuk pengukuran level di pabrik semen adalah silo pilot karena selain cukup handal sensor ini
juga baik untuk pengukuran material bulk seperti semen .

Anda mungkin juga menyukai