JUDUL :
Oleh :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapang
Kampung Pinisi yang bertempat di Jalan Jendral Sudirman, kecamatan Klandasan Ilir,
Kota Balikpapan ini ditetapkan sebagai objek wisata lokal sejak 2018. Berawal hanya sebagai
pemukiman biasa yang terlihat kumuh, kini kampung Pinisi RT 32 bisa membuktikan
kemenarikkannya. Karena kampung Pinisi letaknya diatas laut dan dekat dengan pesisir pantai
maka wilayah ini termasuk salah satu kampung pesisir di Kota Minyak. Lokasinya tepat berada
di samping Hotel Golden Tulip dan Bank Sinarmas, serta hanya butuh 15 menit dari Bandara
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan bila menggunakan kendaraan roda empat. Dengan
jumlah penduduk kurang lebih 340 jiwa yang terdiri dari 141 kepala keluarga, kampung ini 80
persennya dihuni oleh etnis Bugis. Itulah mengapa Pinisi menjadi nama kampung ini. Pinisi
sendiri merupakan nama dari kapal-kapal tradisional Sulawesi yang menjadi inspirasi warga
sekitar sebagai bentuk ciri khas mereka yang mayoritasnya adalah orang Bugis dari Sulawesi.
Di kampung tersebut terdapat Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang dikelola
secara konsisten oleh warga. Ini membuat Kampung Pinisi kerap disebut dengan KWPI, yakni
Kampung Wisata Peduli Inflasi. Warga berinisiatif dengan memanfaatkan pekarangan rumah
sebagai lahan untuk bercocok tanam dan nantinya hasil panen tersebut bisa dikonsumsi sendiri
atau dijual. Selain itu, di Kampung Pinisi terdapat anjungan yang merupakan spot terbaru
berbentuk kapal yang menawarkan pemandangan laut dan mampu menampung 50 pengunjung
sekaligus cocok dijadikan tempat bersantai dan kegiatan lainnya. Kerja sama yang baik dan
tingginya kesadaran warga dalam mewujudkan kampung yang bersih, asri dan tertata rapi
membuat lingkungan ini dikenal banyak orang serta dilirik banyak kalangan yang ingin
menyalurkan bantuan dukungan. Seperti anjungan yang difasilitasi oleh Yayasan Danamon
Peduli tersebut, dapat menarik minat dari luar untuk berkunjung dan menjadi harapan untuk
dapat meningkatkan perekonomian warga yang terbilang masih cukup rendah.
Pemerintah Kota Balikpapan juga meresmikan kampung ini sebagai Kampung Tangguh
Nusantara. Keberadaan kampung tangguh ini yaitu untuk mencegah Covid 19 yang semakin
meluas di Balikpapan. Yang mana masa pandemi ini membuat Kampung Pinisi harus ditutup
sementara dan menjadikan kampung ini sedikit meredup. Ada beberapa tempat yang butuh
perbaikan seperti posyandu dan kamar mandi umum. Mushola, yang menjadi tempat ibadah
warga yang mayoritas beragama Islam, dilantai atasnya sudah tidak terurus juga. Sebagai tempat
wisata, tentu saja kampung ini berpotensi dikunjungi oleh orang asing yang tidak bisa berbahasa
Indonesia dan butuh komunikasi dengan warga, tetapi kesadaran warga dalam berbahasa
Internasional yaitu bahasa Inggris masih sangat kurang. Oleh karena itu, melalui program PMM
Bhaktimu Negeri ini kami mulai membangun kesadaran tersebut dan meningkatkan minat
berbahasa Inggris sejak dini kepada anak-anak atau pelajar di Kampung Pinisi.
BAB 2
IDENTIFIKASI SUMBER DAYA
Kampung Pinisi memiliki tema yang unik seperti biota bawah laut. Sebagian besar
lukisan mural yang ada di Kampung Pinisi ini adalah ikan dan laut. Tema biota bawah laut
dipilih karena Kampung Pinisi ini berada di pinggir Pantai Klandasan. Keunikan lain dari
Kampung Pinisi yaitu setiap rumah yang ada di kampung tersebut mempunyai warna cat yang
berbeda dan mempunyai lukisan yang berbeda-beda. Kampung Pinisi ini dibagi menjadi 9 blok
yang disetiap bloknya mempunyai nama blok yang berbeda yaitu, blok perjuangan, blok
pahlawan, blok persatuan, blok merah putih, blok merdeka, blok nusantara, blok garuda, blok
pantang mundur, dan blok Pancasila. Karena keunikan inilah yang menjadikan Kampung Pinisi
menjadi salah satu definisi wisata yang ada di Kota Balikpapan. Selain itu, karena Kampung
Pinisi ini berada diatas laut. Tidak jarang juga kampung tersebut dijadikan tempat untuk
memancing ikan laut bagi yang suka mancing.
Kampung Pinisi memiliki beberapa tempat yang dapat dijadikan sebagai potensi dan
fasilitas dikampung tersebut. Di Kampung Pinisi terdapat fasilitas tempat ibadah yaitu Mushola,
Posyandu, dan Tanaman Hidroponik. Keadaan alam yang dimiliki Kampung Pinisi sebagian
besar wilayahnya adalah lautan, kampung ini dibangun tepat diatas lautan. Sehingga kampung ini
tidak mempunyai banyak potensi alam di bidang perkebunan. Namun, penduduk memiliki
inisiatif untuk membuat tanaman hidroponik yang ditanam dan dipakai untuk pribadi serta
terkadang dijual ke toko setempat.
No Agama Jumlah
1 Islam 968
2 Kristen 7
3 Katolik -
4 Budha -
5 Hindu -
Table 3 Penduduk berdasarkan Pendidikan pada bulan Mei 2021
7. Sosialisasi dengan judul “Dua Masker Lebih Ibu-ibu dan anak-anak yang ada
Baik” di kawasan Kampung Pinisi.
7. Nama Progam Kerja Sosialisasi dengan judul “Dua Masker Lebih Baik”
7. Sosialisasi dengan judul Diikuti oleh Ibu-ibu dan Melakukan metode via
“Dua Masker Lebih Baik anak-anak dari Kampung zoom dikarenakan
Pinisi sedang pemeberlakuan
PPKM
BAB 4
KESIMPULAN
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan Kulah Kerja Nyata
Alternatif dari Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan tersebut dikenal sebagai
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Dilaksanakan di Kampung Pinisi, Klandasan
Ilir, Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur berlangsung kurang lebih 30 hari,
mulai 4 Juni 2021 sampai dengan 7 Juli 2021.
Program yang telah kami laksanakan di Kampung Pinisi, Klandasan Ilir, Balikpapan
Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Adapun program kerja terkait Sosialisasi tentang
kegiatan yang akan dilakukan di Kampung Pinisi, Kedua mengadakan Fun English Learning
pembelajaran bahasa inggris dengan metode belajar sambil bermain, Ketiga melakukan renovasi
posyandu atau mengecat ulang, Keempat Penyemprotan cairan disinfekta, Kelima Pembagian
new normal kit, Keenam Pendataan anak-anak kampong pinisi untuk mengikuti lomba, Ketujuh
mengadakan lomba tebak gambar untuk tingkat SD dan untuk tingkat SMP yaitu speeling bee
dan menyusun kata dan terakhir ada sosialisasi dua masker lebih baik.
A. Evaluasi
1. Dalam menjalankan setiap program yang ada, diharapkan seluruh anggota PMM
gelombang 9 kelompok 6 di Kampung Pinisi untuk selalu bekerja secara kolektif dan
saling berkoordinasi dalam semua kegiatan yang sedang berjalan sehingga program
kerja yang disusun dapat terlaksana dengan tepat waktu dan sesuai hasil.
2. Dalam menjalankan program kerja yang ada sebaiknya mengadakan evaluasi dalam
setiap minggu nya sehingga kita para seluruh anggota PMM dapat memperbaiki
kesalahan kedepannya dikarenakan evaluasi sangat penting untuk menyelesaikan
kekurangan selama kegiatan yang berlangsung.
B. Masukan
1. Dalam melaksanakan kegiatan hendaknya selalu melakukan pola komunikasi yang
baik dengan ketua RT maupun warga sekitar.
2. Dalam mengelola program kerja sebaiknya dapat menyesuaikan dengan kondisi di
daerah pelaksaan kegiatan. Sehingga dapat membantu serta memberikan solusi guna
menyelesaikan kendala yang ada di tempat pelaksanaan PMM.
Lampiran 1
- Kegiatan Sosialisasi tentang apa saja yang akan dilakukan di Kampung Pinisi
selama kurang lebih 30 hari
https://youtu.be/keAgyeEnxV0