Anda di halaman 1dari 200

MENGUKIR SENYUM, MERAJUT KISAH DI

SUDUT KALEBAREMBENG

Editor :

Quraisy Mathar, S.Sos, M.Hum.

Jufriadi, S.E, M.Ak.

Penyusun:

Nensir
Radi Mega Irawan Saputra
Wahyudiansyah
Winda Elyanto
Cici Nur Pratiwi
Titi Nurhayati
Syahratulnisa Syamsuar
Nur Aita
Ramlah
Rahmawati

PUSAKA ALMAIDA

2019

i
LEMBAR TIM PENYUSUN

MENGUKIR SENYUM, MERAJUT KASIH DI


SUDUT KALEBAREMBENG

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan KKN Angkatan ke-


60 UIN Alauddin Makassar Tahun 2019 di Desa
Kalebarembeng, Kecamatan Bontonompo’, Kabupaten
Gowa.

ISBN :
Penyusun : Nensir, Radi Mega Irawan Saputra,
Wahyudiansyah, Winda Elyanti, Cici Nur
Pratiwi, Titi Nurhayati, Syahratulnisa
Syamsuar, Nur Aita, Ramlah dan
Rahmawati
Editor : Quraisy Mathar, S.Sos, M.Hum, Jufriadi,
S.E, M.Ak
Desain cover : Radi Mega Irawan Saputra

Penerbit :

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Pengabdian Pada Masyarakat oleh Mahasiswa KKN UIN
Alauddin Makassar Angkatan ke-60 di Desa
Kalebarembeng, Kecamatan Bontonompo’, Kabupaten
Gowa yang berjudul: Mengukir Senyum, Merajut Kisah
di Sudut Kalebarembeng telah diperiksa dan disahkan
pada tanggal ………………………….. Bertepatan dengan
tanggal ………………………………

Dosen Pembimbing BP-KKN UIN


Alauddin

Quraisy Mathar, S.Sos, M.Hum. Jufriadi, S.E, M.Ak.

NIP: 197603162006041001 NIP:198412202009011011

Mengetahui:

Ketua PPM UIN Alauddin

Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.H.I.

NIP: 195606031987031003

iii
SAMBUTAN REKTOR

Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN)


merupakan agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin
Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN
yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN.
Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari
berbagai fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa
pelaksanaan KKN ini dalam melakukan program-program
kerjanya dilakukan dengan multi disiplinerapproach, sehingga
program kerja KKN bisa dilaksanakan dalamberbagai
pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang
ditempatkan di posko-posko KKN.
KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu
diharapkan mampu mendekatkan teori -teori ilmu
pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan
berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat.
Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak
universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M),
khususnya pada Pusat Pengabdian kepada Masyarakat
(PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin
Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan
dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah
keilmiahan dalam arti bahwa program yang dilakukan di
lokasi KKN adalah program yang diangkat dari sebuah
analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan
langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan
s e c a r a i l m i a h .
Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar,
Rektor menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan
kepada Ketua LP2M saudara Prof. Dr. Muhammad Saleh
Tajuddin, M.A., Ph.D. terkhusus kepada Kepala PPM
saudara Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI atas inisiatifnya

iv
untuk mempublikasikan dan mengabadikan karya-karya
KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil
pelaksanaan KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada
m a s a - m a s a y a n g a k a n d a t a n g .

Makassar, 22 April 2019

Rektor UIN Alauddin Makassar

Prof. Dr. H. Musafir Pababari, M.Si.


NIP 195607171986031003

v
SAMBUTAN
KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada


Masyarakat (LP2M) memiliki tugas pokok untuk
menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan
penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan
oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN
merupakan wadah pengabdian yang diharapkan
memberikan bekal dan peluang kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan
di kampus.
KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan
salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin
Makassar sebelum memperoleh gelar sarjana dalam bidang
disiplin ilmu masing-masing. Pelaksanaan KKN ini tidak
hanya sekedar datang dan mengabdi ke dearah-dearah
lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan
dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam
perspektif ini, maka KKN harus dirancang, dilaksanakan,
dan terlaporkan secara ilmiah sehingga dapat terukur
pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN Alauddin
Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat
mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.
Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar
menginisiasi untuk mempublikasikan rancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan melakukan
analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja
KKN yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan
agar segala capaian pelaksanaan KKN dapat terlaporkan
dengan baik dan dapat terukur pencapaiannya, sehingga
KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi

vi
mahasiswa dapat dilakukan secara sistematis dari masa ke
masa.
Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk
publikasi hasil-hasil KKN ini tidak terlepas dari upaya
maksimal yang dilakukan oleh segala pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua LP2M
menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Drs.
H.M. Gazali Suyuti, M.HI., yang telah mengawal upaya
publikasi laporan pelaksanaan KKN, serta apresiasi tinggi
atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi di
PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan
antar PPM sesama PTKAIN.

Makassar, 22 April 2019

Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar

Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.


NIP 19681110 1993031006

vii
KATA PENGANTAR
KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDIN
MAKASSAR

Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian


kepada masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (PPM) UIN Alauddin Makassar
senantiasa berusaha melakukan terobosan dan langkah-
langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan
inovatif. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab
pengabdian terhadap masyarakat dan UIN Alauddin
Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat bisa
semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN
Alauddin dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan
langsung dalam pembangunan masyarakat.
Upaya membukukan dan publikasi laporan
pelaksanaan KKN ini merupakan inovasi yang telah
dilakukan oleh PPM UIN Alauddin sebagai upaya
memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses
hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa
KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan
adanya publikasi ini, program-program KKN dapat diukur
capaiannya dan jika suatu saat nanti lokasi yang yang
ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh mahasiswa
angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis
capaian yang telah adauntuk selanjutnya dibuatkan
program-program yang berkesinambungan.
Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil
‘kunjungan pendalaman’ ke beberapa PTKIN (Jakarta,
Bandung, dan Cirebon) serta bisa terlaksana dengan baik

viii
berkat dukungan dan bimbingan Bapak Rektor, Ketua dan
Sekretaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus
kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan
Pelaksana KKN UIN Alauddin Makassar saya
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, berkat
ketekunan dan kerjasamanya sehingga program publikasi
laporan KKN ini bisa terlaksana. Penghargaan dan ucapan
terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh mahasiswa
KKN Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian
yang dilakukan dan menjadi kontributor utama penulisan
buku laporan ini.

Makassar, 22 April 2019

Kepala PPM UIN Alauddin Makassar

Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.H.I.


NIP 19560603 1987031003

ix
KATA PENGANTAR PENULIS

Alhamdulillah, segala puja dan puji penulis


panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniah-Nya, sehingga penulias
dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kuliah kerja nyata
(KKN).
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada
junjungan Nabiyullah Muhammad saw. Atas rahmat,
petunjuk dan risalah yang mengiringi kehadiran Rasulullah
saw. di bumi, sebagai juru selamat ummat manusia.
Kuliah Kerja Nyata ini adalah merupakan salah
satu persyaratan untuk dapat lulus di perguruan tinggi yang
wajib ditempuh di Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar yang telah dilaksanakan kurang lebih 45hari. Buku
ini adalah laporan akhir KKN UIN Alauddin Makassar
Tahun 2019 di Desa Kalebarembeng sebagai bentuk
laporan pertanggungjawaban.
Dengan selesainya laporan kuliah kerja nyata ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak-pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Oleh
karena itu, penulis akan menyampaikan penghargaan yang
tinggi dan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Prof. Dr. H. Musafir Pababari, M.Si., selaku Rektor
UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk mengikuti Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Kalebarembeng,
Kecamatan Bontonompo’.
2. Prof. Dr. Saleh Tajuddin, M.Ag., selaku Ketua
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LP2M) yang telah memberikan
peluang untuk melaksanakan KKN di Desa
Kalebarembeng, Kecamatan Bontonompo’.
3. Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.H.I., selaku Ketua
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) yang

x
telah memberikan pembekalan dan membantu
dalam proses penyelesaian KKN di Desa
Kalebarembeng, Kecamatan Bontonompo’.
4. Jufriadi, S.E. M.Ak., selaku Badan Pelaksana (BP)
KKN yang turut disibukkan untuk memfasilitasi
kami dalam pelaporan akhir KKN.
5. Quraisy Mathar, S.Sos, M.Humselaku Dosen
Pembimbing yang telah membimbing dan
mendapingi kami meski kadang direpotkan dengan
berbagai masalah yang ada di lokasi KKN.
6. M. Yasin Mallingkai, SS,M.Si selaku camat
Bontonompo’ beserta para staff yang telah
menyambut kami.
7. H. Saharuddin, SE Dg. Nyonri selaku Kepala Desa
Kalebarembeng yang banyak diganggu aktifitasnya
untuk kelancaran program kerja KKN di Desa
Kalebarembeng, Kecamatan Bontonompo’.
8. Abdul Malik, Dg. Luru dan Salma Dg. Tarring
beserta keluarga selaku bapak dan Posko sekaligus
menjadi orang tua asuh kami selama berKKN.
9. Seluruh Kepala Lingkungan di Desa
Kalebarembeng yang telah bersedia meluangkan
waktu membantu kami dalam merampungkan
program KKN di Lingkungan masing-masing.
10. Seluruh masyarakt Desa Kalebarembeng yang telah
berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN di
Desa Kalebarembeng.
11. Kawan-kawan mahasiswa KKN UIN Alauddin
Angkatan ke-60 yang mau berbagi dalam suka dan
duka selama ber-KKN di Desa Kalebarembeng.

Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat


kitasemua, khususnya kepada kampus tercinta “Kampus
Peradaban” UIN Alauddin dan diri kami semua. Saran dan
kritik senantiasa penulis harapkan dari para pembaca.

xi
Makassar, 22 April 2019

Penyusun

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................... Error! Bookmark


NOMOR ISBN .......................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................
SAMBUTAN REKTOR .................................................................................................
KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN
ALAUDDIN MAKASSAR ............................................................................................
KATA PENGANTAR PENULIS................................................................................
DAFTAR ISI
………..…………………………………………………
…………..x
MUQADDIMAH
……………………………………………………………
…xii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. Dasar Pemikiran ..................................................................................................
B. Gambaran Umum Desa Kalebarembeng........................................................
C. Permasalahan .......................................................................................................
D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angkatan ke-60 ........................................
E. Fokus atau Prioritas Program ...........................................................................
F. Sasaran dan Target ..............................................................................................
G. Jadwal Pelaksanaan Program.............................................................................
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM .................................................
A. Metode Interverensi Sosial ................................................................................
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ...............................................
BAB III KONDISI DESA KALEBAREMBENG ...................................................
A. Sejarah Singkat Desa Kalebarembeng .............................................................
B. Letak Geografis ...................................................................................................
C. Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah ..................................................................
D. Kondisi dan Ciri Budaya Wilayah .....................................................................
E. Sejarah Sukses Desa Kalebarembeng ..............................................................
F. Struktur Kepemimpinan dan Pelayanan Publik .............................................
G. Demografis Kependudukan Desa Kalebarembeng .......................................

xiii
H. Rekapitulasi Jumlah Penduduk .........................................................................
I. Potensi ..................................................................................................................
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN
PEMBERDAYAAN DI DESA KALEBAREMBENG ...........................................
A. Kerangka Pemecahan Masalah .........................................................................
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan dan
Pemberdayaan Masyarakat ..........................................................................................
C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ........................................................................
BAB V PENUTUP ..........................................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................................
B. Rekomendasi........................................................................................................
TESTIMONI ....................................................................................................................
A. Testimoni Masyarakat Desa Kalebarembeng .................................................
B. Testimoni Mahasiswa .........................................................................................
LAMPIRAN ......................................................................................................................

xiv
xv
MUQADDIMAH

Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas


Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan Pengembangan
serta Pengabdian Masyarakat menggambarkan secara utuh
fase-fase menuju pembelajaran sejati. Juga mendeskripsikan
bagaimana proses belajar yang baik bagi seorang mahasiswa
secara keseluruhan. Dari dalam ke luar, Dari hal yang kecil
ke hal yang besar.
Belajar di Perguruan Tinggi termasuk di UIN
Alauddin Makassar tidak hanya didapatkan lewat pertemuan
formal dalam kelas namun juga lewat penelitian dan
pengabdian pada masyarakat. Pendidikan dan pengajaran,
Penelitian dan pengembangan serta Pengabdian Masyarakat
merupakan wujud Tri Darma Perguruan Tinggi.Dalam
proses belajar mengajar di kelas, mahasiswa mendapatkan
teori-teori yang dibutuhkan dalam penelitian dan
pengabdian pada masyarakat. KKN merupakan aksi
pengabdian pada masyarakat tempat mahasiswa belajar
sesungguhnya ketika berbaur dengan masyarakat. Ujian
bukan hanya di atas kertas namun ujian sesuangguhnya
ketika mahasiswa mampu menjawab persoalan-persoalan
yang terjadi pada masyarakat dan mengembangkan potensi
yang dimiliki oleh masyarakat.
KKN kami istilahkan sebagai sebuah pembelajaran
di alam nyata, setelah kurang lebih 7 semester belajar di
bangku kuliah. KKN adalah belajar dari ruang-ruang kelas
menuju ruang-ruang masyarakat. Mahasiswa dituntut untuk
mampu menghadapi segala kondisi kehidupan yang
dihadapi di lokasi KKN. Bagi kami, mahasiswa yang hebat
adalah mahasiswa yang mampu menaklukkan alam,
mahasiswa
yang mampu memoles dan mewarnai kehidupan masyarakat
menjadi lebih indah. Bukan mahasiswa yang memaksakan
diri untuk bermanja-manja di tengah kerasnya kehidupan
yang dihadapi masyarakat di lokasi KKN.

xii
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
Angkatan ke-60 di Desa Kalebarembeng, Kecamatan
Bontonompo’, Kabupaten Gowa beranggotakan 10 orang
dari 7 Fakultas yag berbeda. Ketujuh fakultas tersebut
adalah Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Adab dan
Humaniora, Fakultas Sains dan Tekhnologi, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ushuluddin, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Fakultas Dakwah &
Komunikasi. Kegiatan KKN berlangsung selama kurang
lebih 45 hari sejak keberangkatan 25 Februari 2019-11
April 2019.
Peserta KKN Kecamatan Bontonompo’ terbagi
menjadi 14 posko sesuai dengan jumlah Desa yang ada di
Kecamatan Bontonompo' dan 1 Posko Induk. Masing-
masing posko terdiri dari 10 orang kecuali posko Induk
yang terdiri dari 15 orang.
KKN adalah tempat dimana kami mulai
memahami arti kehidupan dan berbaur dengan masyarakat.
45 hari di Desa Kalebarembeng mungkin adalah waktu
yang singkat, tapi semoga masyarakat bisa terus
mengingatnya bahwa kami KKN UIN Alauddin Makassar
Angkatan 60 pernah mengukir Senyum dan Merajut kisah
disana.

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan pada waktu
dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN ini
biasanya berlangsung selama 1-2 bulan dan bertempat di
daerah pedesaan. Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia
mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan
KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri
dharma perguruan tinggi yaitu: Pendidikan, Penelitian, dan
pengabdian terhadap masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan secara terstruktur
sebagaimana diatur dalam kurikulum pendidikan tinggi yang
wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi strata
satu (S1). Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya kuliah yang
dilakukan dari ruang kelas keruang masyarakat. Ruang yang
sangat luas dan heterogen dalam menguji teori-teori
keilmuwan yang telah didapatkan dibangku perkuliahan.
Masyarakat adalah guru kehidupan yang dikemukakannya.
Teori keilmuan yang didapatkan dibangku kuliah,
kemudian diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai
salah satualat menguji kebenaran teori tersebut, disinilah
dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari
pengembangan diri dan diuji nyali sebelum terjun ke
masyarakat yang sesungguhnya.
KKN merupakan sebagai bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman pembelajaran kepada
mahasiswa agar hidup ditengah-tengah masyarakat. Secara
terstruktur melalui beberapa tahap persiapan pembekalan,
observasi sampai pada tahap evaluasi. Persiapan adalah
tahap awal sebelum melaksanakan KKN, persiapan ini
dilaksanakan agar kegiatan ini terstruktur dengan baik.
Persiapan telah dilakukan baik oleh pihak LP2M selaku

1
kordinator dan mahasiswa sebagai peserta KKN. Dalam
pelaksanaan KKN di masyarakat, peserta diharapkan
mampu memberikan bantuan tenaga, pemikiran dan ilmu
pengetahuan dalam melaksanakan program pengembangan
desa.
Pembekalan KKN diselenggarakan oleh pihak
LP2M pada tanggal 12-16 Februari 2019 di Gedung
Auditorium dan membekali mahasiswa dengan beberapa
materi diantaranya Penyuluhan BNN, BAWASLU dan
materi yang terkait dengan teknis kegiatan KKN.
Melakukan kordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) KKN kelompok secara efektif. Mahasiswa KKN
juga secara rutin melakukan pertemuan guna membahas
program kerja yang akan dilaksanakan di lokasi KKN.
Ketika mahasiswa tiba di lokasi KKN, para peserta
melakukan kegiatan observasi guna untuk mengetahui
kondisi masyarakat setempat. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengamati secara langsung terhadap situasi, kondisi, sarana
dan prasarana yang ada dilokasi KKN dalam hal ini guna
mendukung proses Kuliah Kerja Nyata di desa tersebut.
Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari
program Kuliah Kerja Nyata adalah untuk mengoptimalkan
pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni
menghasilkan Sarjana yang mengerti permasalahan
masyarakat dan mampu memberi solusi dan permasalahan
secara pragmatis, dan membentuk kepribadian mahasiswa
sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang
komprhensif.
Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang
diharapkan sebagai modal besar bagi mahasiswa dari
program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan
pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu,
teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan,
mahasiswa memiliki skill untuk merumuskan serta
memecahkan persoalan yang bersifat “ Cross Sectoral”

2
secara pragmatif ilmia dengan pendekatan interdisipliner,
serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.
Bagi masyarakat dan pemerintah, program Kuliah
Kerja Nyata adalah bagian dari kerja kreatif mahasiswa
dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam
pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam
memperbaiki pola pikir dalam merencanakan, merumuskan,
melaksanakan berbagai program pembangunan khususnya
dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi
masyarakat setempat, serta menumbuhkan potensi dan
inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat. Dalam
upaya memenuhi lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.
Kepentingan lain dari program Kuliah Kerja Nyata
ini dapat ditemukan antara lain: melalui mahasiswa/ Dosen
Pembimbing, diperoleh umpan balik sebagai pengayaan
materi kuliah, penyempurnaan kurikulum dan sumber
inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang lain atau penelitian. Demikian pula,
diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau
perluasan kerja sama dengan pemerintah setempat,
termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

B. Gambaran Umum Desa Kalebarembeng


Kondisi umum desa Kalebarembeng dapat di
gambaran secara Umum Berdasarkan hasil penghimpunan
data dari beberapa lembaga serta pendataan yang dilakukan
pada pemutakhiran data penduduk dan beberapa data lain
misalnya data Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional merupakan adopsi dan pembanding dari data yang
dibuat oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat desa
Kalebarembeng serta tim tim kerja perumusan RPJMDes
Data yang dilakukan oleh Kader Pemberdayaan
Masyarakat desa Kalebarembeng serta tim tim kerja
perumusan RPJMDes merupakan data langsung pada
lapangan melalui pendataan dan sensus sosial berdasarkan
hasil peringkat kesejahteraan masyarakat ( PKM ) yang

3
dilakukan pada bulan oktober tahun 2010 dan divalidasi
sampai pada akhir desember 2010.
Metode yang digunakan oleh Kader Pemberdayaan
Masyarakat desa Kalebarembeng serta tim tim kerja
perumusan RPJMDes adalah metode melalui ovservasi desa
atau pangamatan langsung , Kunjungan Tokoh dan
investigasi , Pleno dusun Diskusi dengan masyarakat
ekslusive dan inklusif seperti perempuan dan kaum
termajinalkan serta unsur pemuda. Dengan metode CLAPP
GSI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari metode
Participatory Rular Appraisal (PRA) dan Rapid Rular
Appraisal (RRA). Yang merupakan bahan pengayaan data
desa Kalebarembeng yang sudah ada
Dengan dilahirkannya Dokumen RPJMDesa
dengan metode perencanaan dan pembelajaran bersama
masyarakat maka dapat dilihat beberapa data yang sangat
bermanfaat bagi perencanaan Desa Kalebarembeng 5 tahun
kedepan.

C. Permasalahan
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama 3
hari, ditemukan beberapa masalah yang memungkinkan
untuk diselesaikan selama masa Kuliah Kerja Nyata,
diantaranya:
1. Bidang Edukasi
a) Malasnya warga memeriksakan kesehatan secara rutin
b) Kurangnya sosialisasi pentingnya lahan perkuburan
c) Rendahnya Sumber Daya Manusia
d) Tidak adanya sarana dan prasarana sebagai penunjang
pendidikan atau tempat baca
e) Skill bahasa yang tidak pernah dilatih
f) Kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan tinggi
g) Tenaga profesional guru dibidang pengetahuan umum
yang masih kurang
h) Tidak adanya inisiatif untuk membentuk forum belajar

4
i) Banyaknya anak-anak yang tidak menempuh pendidikan
TK yang terlalu jauh
2. Bidang Kesehatan
a) Kurangnya sarana kesehatan
b) Masih kurangnya petugas kesehatan
c) Kurangnya penyuluhan kesehatan
d) Kurangnya obat-obatan
e) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan
3. Bidang Pembangunan dan Sosial
a) Jauhnya jarak sarana kesehatan dari pemukiman warga
b) Tidak adanya nama dan arah jalan
c) Terdapat jalan di dusun Salekowa berbentuk teltelpor
dan sirtu membuat kendaraan lambat dan cepat rusak
d) Terdapat saluran irigasi yang belum permanen
e) Tidak adanya tanda batas kabupaten Gowa dan Takalar
f) Kepadatan penduduk yang hidup dibawah garis
kemiskinan

D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angkatan ke-60


Mahasiswa KKN Angkatan ke-60 berasal dari
berbagai kompetensi keilmuan, yaitu:
Radi Mega Irawan Saputra, adalah mahasiswa
Program Studi Arsitek Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Alauddin Makassar. Mahasiswa ini memiliki potensi
dibidang Desain dalam bentuk 2 dimensi , dan 3 dimensi
serta mampu mengoperasikan sebagian media aplikasi yang
berupa aplikasi Desain Grafis dan Seni.
Wahyu AS, adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin
Makassar. Mahasiswa ini memiliki sedikit potensi ilmu
sesuai jurusan nya.
Nensir, adalah mahasiswa Program Studi
Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Alauddin Makassar. Mahasiswa ini memiliki potensi
dibidang fotografer dan editor.

5
Cici Nur Pratiwi, adalah mahasiswa Program
Studi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar. Mahasiswa ini memiliki potensi
dibidang mengajar sesuai dengan jurusannya.
Rahmawati, adalah mahasiswi Program Studi
Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Alauddin Makassar. Mahasiswi ini memiliki potensi
dibidang belajar mengajar, puisi, serta paham dalam urusan
dapur.
Titi Nurhayati, adalah mahasiswa Program Studi
Fisika, Fakultas Sains dan Tekhnologi. Mahasiswa ini
memiliki potensi dibidang mengajar di semua mata
pelajaran SD dan paham dalam urusan masak-memasak.
Ramlah, adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar. Mahasiswi ini memiliki potensi
dibidang mengajar sesuai jurusannya, mengajar TK/TPA
serta memiliki suara yang merdu dalam Tilawah dan
Shalawatan.
Nur Aita, adalah mahasiswa Program Studi
Agama-Agama Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik
UIN Alauddin Makassar. Mahasiswa ini memiliki potensi
dibidang mengajar SD dan TK/TPA serta terampil dalam
bidang Tata Busana (jahit-menjahit).
Winda Elyanto, adalah mahasiswa Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Alauddin Makassar. Mahasiswa ini memiliki potensi
dibidang olahraga dan seni.
Syahratulnisa Syamsuar, adalah mahasiswi
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Mahasiswi ini
memiliki potensi dibidang mengajar SD dan TK/TPA.

6
E. Fokus atau Prioritas Program
Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Angkatan ke-60 Tahun 2019 meliputi bidang Pendidikan,
bidang Sosial Kemasyarakatan, bidang Keagamaan, bidang
Kesehatan, dan bidang Pembangunan.
Prioritas Program dan
Fokus Permasalahan
Kegiatan
 Kegiatan belajar
Bidang Pendidikan mengajar di SD
 Bimbingan belajar
Bidang Sosial dan  Kegiatan sabtu bersih
Kemasyarakatan  Gotong royong
 Kegiatan belajar
mengajar di TK/TPA
 Kegiatan jum’at ibadah
 Bimbingan pelatihan
Bidang Keagamaan
Qasidah dan Tari
 Pembinaan TK/TPA
 Melatih adzan, da’i, dan
tadarrus
 Pengadaan tempat
sampah di Mesjid dan
Sekolah
Bidang Pembangunan
 Pembuatan plang nama-
nama jalan di setiap
Dusun

F. Sasaran dan Target


Setiap program kerja yang dilaksanakan di lokasi
KKN memiliki sasaran dan target, yaitu:

7
Program
No. Sasaran Target
Kegiatan
Bidang Pendidikan
Kegiatan Mengajar di SD Membantu
Belajar Guru SD
1.
Mengajar di
Sekolah
Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
2. Sabtu Bersih Seluruh Menanamkan
lingkungan yang pentingnya
ada di dusun hidup bersih
Salekowa dan sehat
Memudahkan
Pembuatan Desa masyarakat
3.
Plang Nama Kalebarembeng untuk mencari
alamat
Membantu
masyarakat
untuk
Pembuatan
membiasakan
4. Tempat Dusun Salekowa
diri
Sampah
membuang
sampah pada
tempatnya
Bidang Keagamaan
5. Mengajar Anak-anak usia Menambah
Mengaji SD pengetahuan
tentang ilmu
agama dan
bacaan Al-
Qur’an

G. Jadwal Pelaksanaan Program


Kegiatan ini dilaksanakan selama 30 hari pada:
Tanggal : 1 Maret – 30 Maret 2019

8
Tempat : Desa Kalebarembeng, Kec.Bontonompo,
Kab.Gowa.

Secara spesifik waktu implementasif kegiatan KKN


Reguler Angkatan ke-60 ini dapat dirincikan sebagai
berikut:
Pra KKN (Februari 2019)
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembekalan KKN 12-16 Februari
Angkatan 60 2019
2. Pembagian Lokasi
18 Februari 2019
KKN
3. Pertemuan
Pembimbing dan 19-20 Februari
Pembagian 2019
Kelompok
4. Pelepasan 25 Februari 2019

Pelaksanaan program kerja di lokasi KKN


(Maret 2019)
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Penerimaan di
Kantor Camat 25 Februari 2019
Bontonompo
2. Observasi dan Survey 25-27 Februari
lokasi 2019
3. Implementasi
1-30 Maret 2019
Program Kerja
4. Kunjungan Dosen
19-20 Maret 2019
Pembimbing
5. Kunjungan Pimpinan
UIN Alauddin 3 April 2019
Makassar dan Dosen

9
Pembimbing
6. Penarikan Mahasiswa
11 April 2019
KKN

Laporan dan Hasil Evaluasi Program (Maret


2019)
No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Penyusunan buku
5 April 2019
laporan akhir KKN
2. Penyelesaian buku
21 April 2019
laporan
3. Pengesahan dan
penerbitan buku
laporan
4. Penyerahan buku
laporan akhir KKN
ke P2M
5. Penyerahan buku
laporan akhir KKN
ke kepala Desa dan
Seluruh Mahasiswa
KKN

10
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Interverensi Sosial


Interverensi sosial dapat diartikan sebagai strategi
dalam memberikan bantuan kepada masyarakat (individu,
kelompok, dan komunitas). Interverensi sosial merupakan
metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada
bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial. Pekerjaan
sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di
lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan
sosial adalah dua bidang yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan
kembali fungsi sosialnya.
Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana
terhadap individu, kelompok, maupun komunitas.
Dikatakan perubahan terencana agar upaya bantuan yang
diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilan.
Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya
untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok
sasaran perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga, dan
kelompok. Keberfungsian sosial menunjuk pada kondisi
dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya
sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang
dimilikinya.
KKN UIN Alauddin Angkatan ke-60
menggunakan metode intervensi sosial dalam melakukan
pendekatan kepada warga masyarakat di Desa
Kalebarembeng sebagai salah satu metode dalam mengatasi
masalah sosial dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa
Kalebarembeng. Melalui pendekatan inilah bisa diketahui
kemampuan dan kebutuhan masyarakat Desa.
Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan
melakukan Observasi ke beberapa dusun yang ada di Desa
Kalebarembeng yakni Dusun Bontoba’do, Dusun
Bontomanai, Dusun Barembeng dan Dusun Salekowa. Di

11
Desa Kalebarembeng ini terdiri dari 20 RT dan 9 RK.
Kegiatan observasi ini dilakukan selama kurang lebih 4 hari.
Melalui kegiatan ini, kami mendatangi rumah masyarakat
setempat dan muali berbaur bersama masyarakat dan
mendengarkan segala keluh kesah mereka. Menanyakan
berbagai informasi baik itu tentang informasi kondisi
ekonomi, pendidikan, serta sosial dan masyarakat Desa.
Dari informasi tersebut kemudian dapat diketahui
kemampuan yang dimiliki, peluang, tantangan dan hal-hal
apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat
dikembangkan. Kemudian melalui informasi inilah kami
merealisasikan dengan membuat program kerja mencakup
hal-hal yang dibutuhkan yang disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada di masyarakat. Adapun program-
program yang dipandang perlu dilaksanakan diantaranya
yatiu mengajar di sekolah-sekolah, mengajar TPA di mesjid-
mesjid, sabtu bersih, jumat ibadah, membuat plan nama
serta tempat sampah.
Dari pelaksanaan program-program itulah
pendekatan terhadap masyarakat dilakukan dan harapkan
mampu memberikan pengetahuan dan kemampuan yang
bisa digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan dan
sumber daya manusia masyarakat setempat.

1. Tujuan Intervensi sosial


Tujuan utama dari intervensi sosial adalah
memperbaiki fungsi sosial orang (individu, kelompok,
masyarakat) yang merupakan sasaran perubahan ketika
fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan
bahwa kondisi kesejahteraan akansemakin mudah dicapai.
Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara
harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar. Melalui intervensi
sosial hambatan-hambatan sosial yang dihadapi kelompok
sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi
sosial berupa memperkecil jarak antara harapan lingkungan
dengan kondisi riil clien.

12
2. Tahapan dalam intervensi
Menurut Pincus dan Minahan, intervensi sosial
meliputi tahapan sebagai berikut:

a. Penggalian masalah merupakan tahap di mana pekerja


sosial mendalami situasi dan masalah klien atau sasaran
perubahan. Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah
membantu pekerja sosial dalam
memahami,mengidentifikasi, dan menganalisis faktor-
faktor relevan terkait situasi dan masalah tersebut,
pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan
ia selesaikan, tujuan dari upaya perubahan, dan cara
mencapai tujuan. Panggilan masalah apa yang akan ia
selesaiakan, tujuan dari upaya perubahan, dan cara
mencapai tujuan. Penggalian masalah terdiri dari
beberapa konten, diantaranya:
1) Identifikasi dan penentuan masalah
2) Analisis dinamika situasi sosial
3) Menentukan tujuan dan target
4) Menentukan tugas dan strategi
5) Stabilitasi upaya perubahan
b. Pengumpulan data, merupakan tahap di mana pekerja
sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait
masalah yang akan diselesaikan. Dalam melakukan
pengumpulan data, terdapat tiga cara yang dapat
dilakukan yaitupertanyaan, observasi dan penggunaan
data tertulis.
c. Melakukan kontak awal.
d. Negosiasi kontrak, merupakan tahap di mana pekerja
sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak
pelibatan klien atau sasaran perubahan dalam upaya
perubahan.
e. Membentuk sistem aksi, merupakan tahap dimana
pekerja sosial menentukan sistem aksi apa saja yang akan
terlibat dalam upaya perubahan.

13
f. Menjaga dan mengkoordinasikan sistem aksi,
merupakan tahap dimana pekerja sosial melibatkan
pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya
tujuan perubahan.
g. Memberikan pengaruh
h. Terminasi
3. Jenis-jenis pelayanan yang diberikan
a. Pelayanan sosial
Pelayanan sosial diberikan kepada klien dalam
rangka menciptakan hubungan sosial dan penyusaian sosial
secara serasi dan harmonis diantara lansia, lansia dan
keluarganya, lansia dan petugas serta masyarakat sekitar.
b. Pelayanan fisik
Pelayanan fisik diberian kepada klien dalam rangka
memperkuat daya tahan fisik pelayanan ini diberikan dalam
bentuk pelayanan kesehatan fisioterapi, penyediaan menu
makanan tambahan klinik lansia, kebugaran sarana dan
prasarana hidup sehari-hari dan sebagainya.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat


Problem solving adalah suatu proses mental dan
eloktual dalam menemukan masalah dan memecahkan
berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat
diambil kesimpulan yang tetap dan cermat (Hamalik,199 :
151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara
problem identification untuk ke tahap syntesis kemudian
dianalisis yaitu pemilihan seluruh masalah sehingga
mencapai tahap aplication untuk mendapatkan solusi dalam
penyelesaian masalah tersebut.
Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau
strategi memberikan bantuan kepada masyarakat (individu,
kelompok, dan komunitas). Intervensi sosial merupakan
metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada
bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial. Pekerjaan
sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di

14
lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan
sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua bidang yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui
upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya.
Interverensi sosial adalah upaya perubahan
terencana terhadap individu, kelompok maupun komunitas.
Dikatakan perubahan terencana agar upaya yang diberikan
dapat dievaluasi dan diukur keberhasilan. Interverensi sosial
dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran,
perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga dan kelompok.
Fungsi sosial menunjuk pada kondisi dimana seseorang
dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan
harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.

KKN UIN Alauddin Angkatan ke-60


menggunakan metode intervensi sosial dalam melakukan
pendekatan kepada warga masyarakat
di Desa Bolaromang sebagai salah satu metode dalam
mengatasi masalah sosial dan Sumber Daya Manusia
(SDM). Melaluipendekatan inilahbisa diketahui kemampuan
dan kebutuhan masyarakat.

15
BAB III
KONDISI DESA KALEBAREMBENG

A. Sejarah Singkat Desa Kalebarembeng


Nama Barembeng menurut cerita turun temurun
dari masyarakat adalah nama orang yakni Daeng
Barembeng. Dan nama itu sekarang berubah menjadi nama
kampung atau dusun di Desa Kalebarembeng.
Desa Kalebarembeng Sebelumnya adalah sebuah
Dusun yang berada dibawah pemerintahan Anrong Guru
Bontolangkasa. Kampung tersebut terdiri dari persebaran
Kampung yakni Kampung Bontomanai, kampung
Salekowa, kampung Bontobaddo, kampungtersebut
sebelumnya masih sangat kurang rumah dan rata- rata
rumah adalah rumah kayu. Kampung Barembeng pada
jaman anrongguru dijabat oleh Jannang Barembeng pada
masa tersebut Pengolahan lahan pertanian dilakukan
setahun sekali dengan mengandalkan air hujan.

B. Letak Geografis
Desa Kalebarembeng secara geografis merupakan
daerah dataran rendah dengan ketinggian 10 -50 m diatas
permukaan laut dengan intensitas curah hujan pada cuaca
normal antara 100-120 hari dalam 365 hari dengan kisaran
suhu rata rata pertahun adalah 29- 31 °C.
Secara Administratif Desa Kalebarembeng terletak
di kecamatan Bontonompo kabupaten Gowa provinsi
Sulawesi- Selatan.
Luas wilayah 2,9 Km persegi setelah
pemekarandesa Kalebarembeng adalah hasil pemekaran
yang berinduk di desa Barembeng.

16
1. Demografi/Batas Desa Kalebarembeng
a. Disebelah Utara : Berbatasan dengan Desa
Bontobiraeng
Selatan dan Desa Romanglasa.
b. Disebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa
Barembeng, Desa
Bentang Kec. Galesong Kab. Takalar.
c. Disebelah barat : Berbatasan dengan
DesaBontomangngape
Kec. Galesong Kab. Takalar.
d. Disebelah Timur : Berbatasan dengan Desa
Baembeng, Desa Bontolangkasa.
2. Desa Kalebarembeng berbatasan dengan Ibu kota
Kecamatan Bontonompo.
a. Dari Ibu Kota Kabupaten 20 Km.
b. Dari Ibu Kota Provinsi 30 Km.
3. Luas Wilayah Desa Dalam Tata Guna Lahan
Luas Wilayah Desa Kalebarembeng 258,528 Hektar
(Ha) terdiri dari :
a. Tanah Perumahan : 42,10 ha
b. Persawahan : 211,23 ha
c. Pembuatan Batu Merah : 5,2 ha
4. Pembagian Wilayah Desa Kalebarembeng terdiri dari
4 (Empat) Dusun yaitu:
a. Wilayah Dusun Barembeng terdiri dari 2 (Dua) Rukun
Kampung dan 5 (Lima) Rukun Tetangga (RT),
1) RK 01 Barembeng (2) RT
2) RK 02 Barembeng (3) RT
b. Wilayah Dusun Bontobaddo 1 terdiri 2 (Dua) Rukum
Kampung dan 4 (Empat) Rukun Tetangga (RT),
1) RK 01 Bontobaddo (2) RT
2) RK 02 Bontobaddo (2) RT
c. Wilayah Dusun Bontomanai terdiri 3 (Tiga) Rukum
Kampung dan 7 (Tujuh) Rukun Tetangga (RT),
1) RK 01 Bontomanai (2) RT
2) RK 02 Bontomanai (3) RT

17
3) RK 03 Bontomanai (2) RT
d. Wilayah Dusun Salekowa terdiri 2 (Dua) Rukum
Kampung dan 4 (Empat) Rukun Tetangga (RT),
1) RK 01 Salekowa (2) RT
2) RK 02 Salekowa (2) RT

C. Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah


Desa Kalebarembeng adalah dataran rendah
dengan area persawahan yang lebih luas dari pada daerah
pemukiman penduduk jenis tanah, cokelat, dan gemburu
dan beberapa tempat ditemukan jenis tanah berpasir sekitar
1-2 meter bagian bawah tanah.
Dibagian barat desa Kalebarembeng terdapat
sungai yang merupakan anak sungai dari air sungai
Je’neberang yang bermuara kelaut daerah Kabupaten
Takalar. Pada daerah di sekitar sungai terbentuk pula rawa-
rawa yang memiliki lumpur hidup dan mata air yang kecil.
Pada bentangan persawahan di dusun Bontobaddo
dan dusun Salekowa membentang hamparan persawahan
yang luas dan jenis tanah yang subur bahkan petani
menanam padi sampai 2-3 kali.
Pada deretan pinggiran kampung didusun
Bontobaddo bagian barat struktur tanahnya keras dan padat
dan di daerah ini digunakan oleh masyarakat untuk
membuat batu merah.
Tingkat kadar air pada tanah sangat basah dan
sumber air pada galian tanah 2-3 meter didapatkan air yang
jernih dan bersih.

D. Kondisi dan Ciri Budaya Wilayah


Wilayah Desa Kalebarembeng merupakan daerah
kerajaan masa lampau dan adat istiadat masih dipegang
teguh oleh penduduk desa Kalebarembeng, hal tersebut
dapat dilihat pada rumah penduduk pada bagian atap depan
atau dalam bahasa makassar “Sambulayang” dan bahasa

18
lainnya adalah timba, silea. Terdapat 4 tingkatan dengan
ciri-ciri atap depan dan belakang antara lain.
Lapisan lima atau lima susun timba’ silea adalah
rumuh golongan, karaeng. Lapisan 3 adalah rumah
golongan atau baji atau keturunan karaeng, bangsawan
cendikia. Lapisan 2 adalah rumah atau, atau masyarakat
biasa, sedangkan satu lapisan tegak adalah rumah golongan
tau barani atau pemberani, merupakan golongan yang
dahulu kala nenek moyangnya adalah panglima perang
kerajaan.
Ciri budaya yang masih terjaga lestari dapat juga
dilihat pada pesta-pesta perkawinan, khitanan , atau acara-
acara adat di desa Kalebarembeng.

E. Sejarah Sukses Desa Kalebarembeng

Kejadian, Peristiwa (Kisah


Tahun/Zaman
Sukses)
 Nama Barembeng menurut
cerita turun temurun dari
masyarakat adalah nama
Jaman Kerajaan/ orang yakni Daeng
Annongguru Barembeng. Dan nama itu
sekarang berubah menjadi
nama kampung atau dusun
di Desa Kalebarembeng.
 Desa Kalebarembeng
sebelumnya adalah sebuah
Dusun yang berada dibawah
pemerintahan Anrong Guru
Bontlangkasa. Kampung
1970
tersebut terdiri dari
persebaran kampung yakni
Kampung Bontomanai,
Kampung Salekowa,
Kampung Bontobaddo,

19
Kampung-kampung
tersebut sebelumnya masih
sangat kurang rumah dan
rata-rata rumah adalah
rumah kayu. Kampung
barembeng pada jaman
Anrongguru dijabat oleh
Jannang Barembeng pada
masa tersebut Pengolahan
lahan pertanian dilakukan
setahun sekali dengan
mengandalkan air hujan.
 Kepala Desa Bontolangkasa
pada waktu itu adalah Dg.
Rewa,
Mulailah Digalakkan
Operasi Lappo Ase yakni
mengganti bibit padi dari
Ase Bakka’ Lompo (Padi
yang umurnya 6 bulan)
diganti dengan padi hibrida
dengan jenis bibit IRRI 66
yang umurnya 3-4 bulan,
awalnya masyarakat seperti
di Salekowa menolak untuk
menanam padi tersebut dan
tetap menanam padi yang
biasa mereka tanam
sehingga pada saat itu
dengan model
kepemimpinan Militer
masyarakat dipaksa
menanam padi bibit unggul.
Dg Rewa mencabut
tanaman padi yang sudah
ditanam oleh masyarakat

20
apa bila yang ditanam bukan
bibit padi yang digalakkan
oleh pemerintah, seperti
yang terjadi di Salekowa
waktu itu umur padi Ase
Bakka’ lompo yang ditanam
oleh masyarakat dicabuti
oleh Dg. Rewa padahal
umur padi sudah mulai
tinggi, kira-kira berumur 1
bulan. Sejak saat itu
masyarakat tidak lagi berani
menanam padi kalau bukan
bibit yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
 Pada masa itu masyarakat
hanya menanam padi 1 kali
setahun dan pada musim
kemarau menanam palawija
dan sayur-sayuran seperti
Kacang Tanah, Langga,
Kacang Panjang, dll.
 Desa bontolangkasa
dimekarkan menjadi
beberapa desa yakni Desa
1999 Bontolangkasa Selatan dan
Desa Barembeng.
 Kepala Desa Barembeng
yang pertama adalah Musari
Dg.Gading dengan wilayah
dusun yang bentuknya
melebar kebarat. Yakni
dusun Barembeng, Dusun
Bontomanai, Dusun
Salekowa, Dusun
Bontobaddo serta Dusun

21
Kampung Parang, Dusun
Bontoma’rinra dan pusat
pemerintahan yang berada
di bagian timur berbatasan
dengan Bontolangkasa
Selatan.
 Desa Barembeng
dimekarkan lagi menjadi 2
Desa dengan memisah
persebaran barat dan selatan
yakni Dusun Bontomanai,
Dusun Salekowa, Dusun
Barembeng, dan Dusun
Bontobaddo menjadi 1 desa
yang nama desa tersebut
muncul berbagai nama
antara lain Barembeng, dan
Kalebarembeng. Masyarakat
pada 4 dusun lebih
cenderung menginginkan
nama Barembeng karena
2007
nama Barembeng
sebenarnya berada pada
daerah pemekaran
sedangkan induknya adalah
desa induk dan desa
pemekarang desa induk juga
menginginkan nama desa
barembeng karena dari segi
pemahaman desa induklah
yang masyarakat luas
mengenal bahwa daerah
induklah Barembeng, dan
hasil kesepakatan nama
tersebut menjadi
Kalebarembeng.

22
 Desa Kalebarembeng pada
awal bentuknya dijabat
Kades PJS oleh Abdul
Razak Daeng Ngerang yang
selanjutnya membagi 3
wilayah dusun yakni, Dusun
Salekowa, dengan Kadusnya
ialah Hasan Dg.Narang,
Dusun Bontomanai dengan
Kadusnya adalah Ayahnya
Dg.Limpo, Dusun
Barembeng dengan
Kadusnya Hasan Dg.Tiro.
 Dari 3 dusun yang ada di
Kalebarembeng, masyarakat
selain bertani masyarakatnya
juga mengembangkan
berbagai keterampilan yang
2010
pada akhirnya membuat
masyarakat dari tahun
ketahun makin meningkat,
ini terbukti dari kondisi desa
saat ini yang sudah banyak
membangun rumah batu,
keterampilan yang mereka
kembangkan antara lain
perempuan di Dusun
Bontomanai memiliki
keterampilan mengayam,
Takraw, membuat cetakan
kue, membuat ember, siram
tanaman dari seng, timbah
air, keterampilan membuat
kurungan ayam
(songkokang), keterampilan
baru yang dikembangkan

23
oleh ibu-ibu rumah tangga
di Bontomanai adalah
membuat kue, kerupuk yang
bahan dasarnya adalah biji
jambu mente, sedangkan
industri batu merah
dikembangkan menjadi 3
dusun yang ada di Desa
Kalebarembeng. Sedangkan
di Dusun Salekowa, ibu-ibu
rumah tangga
mengembangkan
keterampilan tenun sutera
secara tradisional,
keterampilan tersebut
merupakan peninggalan
nenek moyang mereka yang
di ajarkan turun temurung.
 Pada tahun 2007 diadakan
pemilihan kepala Desa
Kalebarembeng yang
pertama setelah difinitip dan
terpilihlah H.Saharuddin
Daeng Nyonri sebagai
kepala desa.
 Pada awal memimpin Desa
Kalebarembeng dusun di
mekarkan menjadi 4 yakni
dusun barembeng di
mekarkan lagi menjadi 2
dengan nama dusun
Bontobaddo’ dengan tujuan
lebih memudahkan
pelayanan.
 Dengan adanya berbagai
program yang masuk di

24
Desa Kalebarembeng
melakukan penataan desa
dengan membangun jalan
tani, Pembuatan drainase,
Pembuatan MCK Umum
serta Saluran irigasi tersier
yang mengairi lahan
persawahan di 4 dusun
tersebut. Dengan adanya
saluran irigasi tersebut
persawahan dapat ditanami
padi 2 kali dan 1 kali
palawijah seperti kacang –
kacangan, sayur
sayuran,yang pada akhirnya
dapat menambah
penghasilan masyarakat.
Aktifitas lain yang dilakukan
ibu-ibu adalah membuat
batu merah membantu
suaminya. Pada kegiatan
usaha kurang lebih 20
kelompok simpan pinjam
perempuan yang ada di
Desa Kalebarembeng
terbentuk dan
mengembangkan usaha
mikro mereka dengan
bantuan lunak dari PNPM-
MP dan dana tersebut telah
digulirkan dari tahun 2007.
 Pada tahun 2010 desa
Kalebarembeng mendapat
program baru dari
pemerintah Kabupaten
Gowa yakni Program

25
pembuataan Sertifikat tanah
gratis di 4 dusun di desa
Kalebarembeng, dengan
adanya Sertifikat tanah yang
dimiliki masyarakat desa
Kalebarembeng dapat
digunakan pada lembaga
Bank untuk menambah
modal usaha mereka.

F. Struktur Kepemimpinan dan Pelayanan Publik


Rukun Tetangga dan Rukun Warga sebagai satuan
organisasi dalam satu wilayah dari Pemerintahan Desa
Kalebarembeng memiliki fungsi yang sangat penting
terhadap kepentingan pelayanan mesyarakat, terutama
berkaitan hubungannya dengan Pemerintahan pada level di
atasnya. Kepala dusun terdiri dari 4 dusun memiliki peran
penting dalam membantu tugas-tugas kepala desa serta
melakukan pendekatan persuasive masyarakat dalam hal
pembayaran pajak, konflik individu dan kelompok
masyarakat, pelaksanaan program desa dan sifat kegotong-
royongan warga dan tugas lain yang tertera pada aturan dan
mekanisme kerja.
Struktur Pemerintahan desa Kalebarembeng
mengacu pada Perda Kabupaten Gowa No.54 tahun 2008
tanggal 22 Desember 2008. Hal ini dapat dilihat yang tertera
dibawah yakni:

26
STRUKTUR PEMERINTAHAN DESA
TABEL 1

NAMA PEJABAT ADMINISTRASI DESA


KALEBAREMBENG

NO JABATAN NAMA
Kepala Desa H. Saharuddin Dg. Nyonri
Sekretaris Desa Nurramdayani, S.Ap
Kasi Pemerintahan Suhardi
Kaur Administrasi Hermianti Makkarawa Z
Kaur Umum Rita Anriani
1
Kasi Pembangunan Zhulkifli
Kaur Keuangan Khaerul
Kasi Kesra Agussalim
Staf Kasi Pemerintahan Hijrawati, S.Pd
Staf Kaur Keuangan Syamsurijal

TABEL 2
NAMA-NAMA KEPALA DUSUN
1. Dusun Barembeng Syahrir

NAMA 2. Dusun Bontomanai Rusli Dg Lira


2 KEPALA
DUSUN 3. Dusun Salekowa Abd. Malik Dg Luru

4. Dusun Bontobaddo Jamaluddin Dg Duni

27
TABEL 3
NAMA-NAMA IMAM
NAMA IMAM
3 Najamuddin Dg Bunga
DESA

1. Dusun Barembeng Muh Tahir Dg Lewa

2. Dusun Bontomanai Jasman Dg Nawang


NAMA IMAM
4
DUSUN
3. Dusun Salekowa Abdullah Dg Tutu

4. Dusun Bontobaddo H.Rasyid Dg. Ngitung

TABEL 4
NAMA-NAMA BADAN PERMUSYAWARATAN

1. Ketua Mallawa Dg Lili

2. Wakil Ketua Risal Dg Rase

3. Sekretaris Ahmad Dg Ruppa

4. Anggota Najamuddin Dg Bunga

3 NAMA BPD 5. Anggota Sirajuddin Dg Gassing

6. Anggota Muh. Tahir Dg Lewa

7. Anggota H. Muh Amin Dg Nai

8. Anggota Maddatuang Dg. Madda

9. Anggota Syamsuddin Dg Ronrong

28
DESA (BPD)

G. Demografis Kependudukan Desa Kalebarembeng


Sampai pada desember 2010 jumlah penduduk di
desa Kalebarembeng berdasarkan sensus peringkat
kesejahteraan massyarakat ( PKM ) yakni laki- laki sebanyak
1585 jiwa dan perempuan sebanyak 1757 jiwa atau
perbandingan 47 % laki- laki dan perempuan 53 % dengan
akumulasi data per rukun tetangga dan rukun kampung
menjadi jumlah per dusun dan di akumulasi menjadi jumlah
penduduk desa.

H. Rekapitulasi Jumlah Penduduk


DATA JUMLAH PENDUDUK DESA
KALEBAREMBENG
TAHUN 2018
Jenis Presentase
No Jumlah
Kelamin (%)
1. Laki-Laki 1.730 47%
2. Perempuan 1.920 53%
Total 3.650 100%
Sumber Data Profil Desa Kalebarembeng Tahun 2018

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN


KELOMPOK UMUR
DESA KALEBAREMBENG
TAHUN 2018
LAKI-
No. UMUR PEREMPUAN JUMLAH
LAKI
1. 0-5 85 80 165
2. 5-7 57 64 121
3. 7-13 174 175 349
4. 13-16 107 144 251

29
5. 16-19 121 129 250
6. 19-23 112 177 289
7. 23-30 213 219 432
8. 30-40 268 249 517
9. 40-56 329 338 667
10 56-65 132 134 266
11. 65 – 75 74 120 194
12. 75 –Dst 58 91 149
Jumlah 1.730 1.920 3.650
Sumber Data Profil Desa Kalebarembeng Tahun 2018

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN


PENDIDIKAN
DESA KALEBAREMBENG
KECAMATAN BONTONOMPO
TAHUN 2018
No. PENDIDIKAN LAKI- PEREMPUAN JUMLAH
LAKI
1. Tidak Pernah Sekolah 83 141 224
2. Sd 179 208 387
3. Tamat Sd 319 342 661
4. Sltp (Sekarang) 259 304 563
5. Tamat Sltp 115 145 260
6. Sedang Sma 117 132 249
7. Tamat Sma 329 333 662
8. Sedang D -2 0 0 0
9. Tamat D-2 0 1 1
10. Sedang D-3 0 9 9
11. Tamat D-3 4 13 17
12. Tamat D-4 0 2 2
13. Sedang S1 12 17 29
14. Tamat S1 43 65 108
15. Tamat S2 2 0 2
16. Sedang Slb-A 2 1 3

30
17. Sedang Slb-B 0 2 2
18. Sedang Slb-C 0 2 2
19. Tidak Dapat Membaca
27 33 60
Dan Menulis
20. Belum Masuk
123 129 252
Tk/Kelompok Main
Jumlah 1.682 1.964 3.650

31
No. PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Petani 473 29 502
2. Buruh Tani 96 17 113
3. Pns 16 28 44
4. Pedagang Kelontong 21 6 27
5. Nelayan 4 0 4
6. Montir 5 0 5
7. Tni 13 0 13
8. Polri 4 0 4
9. Pengusaha Menengah,
15 4 19
Kecil,Besar
10. Guru Swasta 3 1 4
11. Pedagang Keliling 23 3 26
12. Tukang Batu 18 0 18
13. Karyawan Swasta 53 32 85
14. Wiraswasta 91 15 106
15. Tidak Mempunyai
27 21 48
Pekerjaan Tetap
16. Belum Bekerja 223 312 535
17. Pelajar 428 451 879
18. Ibu Rumah Tangga 0 883 883
19. Pensiunan/Purnawiarawa
26 16 42
n
20. Perangkat Desa 10 4 14
21. Buruh Harian Lepas 156 51 207
22. Sopir 29 0 29
23. Tukang Jahit 0 16 16
24. Tukang Rias 0 2 2
25. Karyawan Honorer 9 13 22
26. Pialang 1 0 1
27. Pelaut 2 0 2
28. Tukang Batu 18 0 18
Jumlah 1.746 1.904 3.650
Sumber Data Profil Desa Kalebarembeng Tahun 2018

32
DATA TINGKAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Kategori Presentase
Jumlah
No. Tingkat Tingkat
KK
Kesejahteraan Kesejahteraan
1. Prasejahtera 414 42%
2. Sejahtera I 392 38%
3. Sejahtera II 132 13%
4. Sejahtera III 61 5%
5. Sejahtera IV 19 1%
TOTAL 1.020 100%
Sumber Data Profil Desa Kalebarembeng Tahun 2018

JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN


KELOMPOK PEKERJAAN
DESA KALEBAREMBENG
TAHUN 2018
Sumber Data Profil Desa Kalebarembeng Tahun 2018

I. Potensi
Kekuatan dan hal yang yang ada pada desa
Kalebarembeng baik berupa fisik ataupun non fisik atau
sesuatu yang tidak kelihatan namun membawa manfaat dan
bernilai kekuatan maka hal tersebutlah yang dipandang
sebagai potensi oleh masyarakat desa Kalebarembeng.
Potensi tersebut dapat di analisah berdasarkan hasil
pengamatan langsung dengan melihat kondisi umum, FGD
sensus peringkat kesejahteraan masyarakat, fgd potensi dan
masalah, perumusan cita-cita realistis dan fgd-fgd yang
dilaksanakan serta investigasi dan wawancara langsung di
desa Kalebarembeng data tersebut berupa Sumber Daya
Alam, Sumber Daya Manusia, fisik, ekonomi social, politik
dan budaya. Potensi tersebut dituangkan dalam penta gonal
aset dan selanjutnya memisahkan potensi dan
permasalahannya. Potensi desa Kalebarembeng dapat
dilihat berupa:

33
1) Aspek Sumber Daya Alam (SDA).
2) Aspek Sumber Daya Manusia (SDM).
3) Apek Fisik.
4) Aspek Finansial
5) Sosial Politik dan Budaya

1. Potensi Sumber Daya


Potensi Desa Kalebarembeng dengan melihat 5
aspek adalah kekayaan Desa Kalebarembeng pada dusun
Salekowa.
 Potensi Fisik
- Terdapat jalan di dusun Salekowa yang
terbentuk telpor dan sirtu.
- Terdapat jembatan bambu.
- Terdapat saluran irigasi.
- Adanya Kader Posyanduk menimbang Balita.
- Banyaknya anak-anak usia TK.
- Banyaknya Rumah Penduduk.
 Potensi Sumber Daya Alam
- Pekarangan rumah.
- Struktur Tanah kuat dibuat batu merah.
- Lahan persawahan yang luas.
- Tanah pertanian yang subur.
 Potensi Sumber Daya Manusia
- Tamatan SMA.
- Tamatan Sarjana.
- Pemuda yang kreatif bekerja.
- Semangat bertani tinggi.
- Kaum perempuan rajin melakukan aktifitas
usaha dan ekonomi.
- Terdapat banyak keterampilan masyarakat.
- Penduduk yang cacat fisik.
- Pekerjaan masyarakat yang berfariasi.

34
 Potensi Ekonomi dan Finance
- Gabungan kelompok tani mengelolah kredit
usaha tani,
- Adanya kelompok Simpan Pinjam PNPM-
MP,
- Masyarakat Terampil menganyam takraw,
- Masyarakat terampil membuat cetakan,
- Masyarakat terampil membuat tenyn sutera
secara tradisional,
- Masyarakat terampil membuat batu merah,
- Masyarakat terampil membuat kue kering dan,
- Terdapat kelompok usaha menjahit.
 Potensi Sosial Politik
- Adat Istiadat dan Budaya Gotong Royong,
- Pengurus Partai Politik,
- Adanya Organisasi Karang Taruna,
- Kelompok Tani, Gapoktan, P3A.

35
Matrik SWOT 01 Bidang Edukasi
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Masyarakat Desa Kurangnya fasilitas Mahasiswa sebagai Anak-anak sekolah
Kalebarembeng, bimbingan belajar pelaksana kegiatan dasar masih sering
Dusun Salekowa seperti buku belajar mengajar ribut disaat proses
sangat mendukung panduan merasa senang belajar mengajar
segala kegiatan pembelajaran karena partisipasi berlangsung sehingga
yang dilaksanakan kurikulum anak anak-anak sekolah proses pembelajaran
oleh Mahasiswa sekolah dasar. dasar yang tersebut kurang
KKN UIN menunjukkan efektif.
Alauddin Makassar. keseriusan belajar
yang tinggi serta
keakraban anak-anak
kepada mahasiswa
KKN UIN Alauddin
Makassar.
Dari matrik SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai
berikut:
- Tarbiyah SD

Matrik SWOT 02 Bidang Sosial dan Kemasyarakatan


Strenghts Weakness Opportunities Threats
Warga sangat Kondisi masyarakat Dengan antusiasnya Kurangnya antusiasme
antusias dalam dalam bergotong mahasiswa KKN masyarakat dalam
berpartisipasi di royong sudah UIN Alauddin gotong royong apalagi
bidang sosial. hampir hilang di Makassar untuk masyarakat sibuk
wilayah ini. kerja bakti sehingga dengan mencari mata
masyarakat yang pencahariannya
melihat mau ikut masing-masing.
berpartisipasi dalam
kegiatan bersih-
bersih tersebut.
Dari matrik SWOT diatas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai
berikut:
- Mengadakan kegiatan sabtu bersih.
Matrik SWOT 03 Bidang Keagamaan
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Besarnya tali Kurangnya alat Antusiesme anak- Kurang motivasinya
silaturahim dengan peraga yang anak untuk belajar untuk tetap belajar.
anak-anak di dusun digunakan dalam bersama mahasiswa
Salekowa. pelatihan qasidah KKN UIN Alauddin
dan tari. Makassar.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai

36
berikut:
- Pembinaan TK/TPA
Matrik SWOT 04 Bidang Keagamaan
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Besarnya tali Kurangnya alat Antusiasme anak- Kurang keseriusan
silaturahim anak- peraga yang anak untuk belajar untuk tetap belajar.
anak di dusun digunakan dalam bersama mahasiswa
Salekowa. pelatihan qasidah KKN UIN Alauddin
dan tari. Makassar.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai
berikut:
- Bimbingan pelatihan Qasidah dan Tari.
Matrik SWOT 05 Bidang Pembangunan dan Sosial
Strenghts Weakness Opportunities Threats
Besarnya antusias Kurangnnya bahan Menjalin dan Terkendalanya
masyarakat yaitu bambu yang mempererat pembuatan tugu
berpartisispasi diingankan sehingga silaturahmi kepada pembatas Kabupaten
dalam kegiatan pembuatan tugu warga Dusun Gowa-Takalar karena
dibidang pembatas Salekowa. tidak adanya bahan
pembangunan dan Kabupaten Gowa- bambu yang
sosial. Takalar belum bisa berdiameter besar
terlaksana. seperti apa yang
diinginkan oleh warga
masyarakat setempat.
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai
berikut:
- Pembuatan tempat sampah, Pembuatan Plang jalan dan Pembuatan Tugu
batas Kabupaten Gowa- Takalar.

37
BAB IV
DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN
PEMBERDAYAAN DI DESA KALEBAREMBENG

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Dalam rangka mempermudah analisis terhadap
satu per satu permasalahan desa dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Analisis SWOT (Strenghts, Weaknes,
Opportunities and Threats). Metode analisis SWOT adalah
metode praktis yang digunakan dari setiap permasalahan.
Dalam suatu permasalahan, dapat digali atau potensi yang
sudah dimiliki, kemudian dicari kelemahan yang ada
sehingga hal tersebut menjadi suatu permasalahan. Lebih
jauh lagi, upaya pemecahan masalah digali melalui
kesempatan atau dukungan suportif yang dimiliki serta
meluruskan hambatan yang ada. Penjelasan permasalahan
desa melalui metode analisis SWOT akan diuraikan
perdusun atau perlokasi binaan KKN, yaitu:

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan dan


Pemberdayaan Masyarakat

Bidang Edukasi
Nomor Kegiatan 01
Nama Kegiatan Tarbiyah di SD
Tempat/ Waktu SD Inpres Salekowa/ 6 x
seminggu
Lama Pelaksanaan Rutin 6 x seminggu
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Posko
10
Kontributor : Seluruh
Anggota
Tujuan Untuk membantu para
pendidik SD Inpres
Salekowa dalam proses
belajar mengajar

38
Sasaran Peserta didik SD Inpres
Salekowa
Target Guru SD Inpres Salekowa
terbantu dalam Kegiatan
belajar mengajar
Deskripsi Kegiatan Proses belajar mengajar ini
dilakukan rutin oleh
Mahasiswa KKN UIN
Alauddin Makassar
Angkatan 60, 6 x Seminggu
dan kegiatan ini membatu
tenaga pendidik yang masih
kurang.
Hasil Kegiatan 30 x proses belajar mengajar
selama KKN berlangsung.
Kelanjutan Program Program Berlanjut

Bidang Sosial dan


Kemasyarakatan
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Sabtu Bersih
Tempat/ Waktu Mesjid Nurul Hidayah
Salekowa, Lingkungan
Dusun Salekowa, Kantor
Desa Kalebarembeng
Lama Pelaksanaan Rutin 1 x seminggu
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Posko
10
Kontributor : Seluruh
Anggota
Tujuan Untuk melastarikan budaya
gotong royong dalam
menciptakan lingkungan yang
bersih.
Sasaran Masyarakat Desa

39
Kalebarembeng
Target Mahasiswa KKN dan
masyarakat mampu
melestarikan budaya gotong
royong secara rutin tiap
minggunya agar tercipta
lingkungan yang bersih
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini berlangsung
selama 1 x seminggu selama
jangka KKN berlangsung
dan masyarakat sangat
berpartisipasi dalam kegiatan
ini.
Hasil Kegiatan 4 x proses gotong royong
selama KKN berlangsung.
Kelanjutan Program Program Berlanjut

Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 03
Nama Kegiatan Pembinaan TK/TPA
Tempat/ Waktu Masjid Nurul Hidayah
Salekowa/ 3 x seminggu
Lama Pelaksanaan Rutin 3 x seminggu
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Posko
10
Kontributor : Seluruh
Anggota
Tujuan Menambah motivasi anak-
anak dalam mengembangkan
ilmu spiritualnya.
Sasaran Anak usia dini dan Anak SD.
Target Tunas muda dapat mampu
mengembangkan bacaaan,
hafalan ayat-ayat al-Qur’an
serta hafalan do’a-do’a/

40
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini sangatlah wajib
untuk diselenggarakan karena
tunas muda akan terbiasa
mendalami ilmu keagamaan
jika selalu dibina sejak kecil .
Hasil Kegiatan 12 x terlaksana selama
program KKN berlangsung.
Kelanjutan Program Program Berlanjut

Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 04
Nama Kegiatan Mengajar Qasidah dan Tari
Tempat/ Waktu Pelataran rumah bapak
Dusun Salekowa
Lama Pelaksanaan Rutin 4 x seminggu
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Posko
10
Kontributor : Seluruh
Anggota
Tujuan Melatih keterampilan anak-
anak di bidang qasidah dan
tari.
Sasaran Anak SD dan Anak SMP.
Target Anak-anak dapat
mengembangkan
keterampilan dan skill yang
mereka miliki.
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini dapat
membekali pengetahuan dan
pengalaman, sehingga dapat
bermanfaat di kemudian hari.
Hasil Kegiatan 8 x terlaksana selama
program KKN berlangsung.
Kelanjutan Program Program Berlanjut

41
Bidang Keagamaan
Nomor Kegiatan 05
Nama Kegiatan Jum’at Ibadah
Tempat/ Waktu Masjid Nurul Hidayah
Salekowa, Kantor Desa
Kalebarembeng dan Mesjid
Bontoba’do. 2 x sebulan
Lama Pelaksanaan Rutin 2 x sebulan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab :
masyarakat dan Posko 10
Kontributor :masyarakat dan
Seluruh Anggota posko 10.
Tujuan Ajang untuk silaturahim dan
Menambah pengetahuan
masyarakat mengenai ilmu
agama melalui ceramah
agama.
Sasaran Mahasiswa KKN dan
Seluruh masyarakat Desa
Kalebarembeng.
Target Masyarakat akan lebih
mendalami pemahaman
mengenai ilmu Agama Islam.
Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini sangat penting
untuk dilaksanakan karena
akan menambah
pengetahuan masyarakat
mengenai ilmu agama dan
dapat meningkatkan kualitas
ibadah mereka.
Hasil Kegiatan 3 x terlaksana selama
program KKN berlangsung.
Kelanjutan Program Program Berlanjut

Bidang Pembangunan dan Sosial

42
Nomor Kegiatan 06
Nama Kegiatan Pembuatan Plang Nama
Jalan dan Rumah Kepala
Desa, Dusun, dan Ketua
BPD.
Tempat/ Waktu Desa Kalebarembeng/ 3 x
seminggu
Lama Pelaksanaan Rutin 2 x seminggu
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Posko
10
Kontributor : Seluruh
Anggota
Tujuan Memudahkan masyarakat
mengetahui jalan dan rumah
aparat Desa.
Sasaran Jalan dan Rumah aparat
Desa
Target Masyarakat dapat
mengetahui nama-nama jalan
, Rumah Kepala Desa,
Dusun, dan Ketua BPD.
Deskripsi Kegiatan Pembuatan Plang Nama
Jalan dan Rumah aparat
Desamerupakan salah satu
program yang memberikan
informasi kepada masyarakat
tentang Nama Jalan dan
Rumah Kepala Desa, Dusun,
dan Ketua BPD.
Hasil Kegiatan 4 plang nama dan arah jalan,
1 plang nama Rumah Kepala
Desa, 4 plang nama Rumah
kepala dusun, 1 plang nama
Sekolah Inpres Salekowa dan
1 plang nama rumah Kepala
BPD Kalebarembeng.

43
Kelanjutan Program Program tidak berlanjut.

Bidang Pembangunan dan Sosial


Nomor Kegiatan 07
Nama Kegiatan Pembuatan Tempat sampah
Tempat/ Waktu Desa Kalebarembeng/ 2 x
seminggu
Lama Pelaksanaan Rutin 2 x seminggu
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Posko
10
Kontributor : Seluruh
Anggota
Tujuan Peduli lingkungan dan
Membiasakan membuang
sampah pada tempatnya.
Sasaran Mahasiswa KKN dan
masyarakat.
Target Masyarakat dapat
mengetahui nama-nama jalan
, Rumah Kepala Desa,
Dusun, dan Ketua BPD.
Deskripsi Kegiatan Pembuatan tempat sampah
ini merupakan salah satu
program untuk menanmkan
kepada Mahasiswa dan
masyarakat kepedulian
terhadap lingungan dan
membiasakan membuang
sampah pada tempatnya.
Hasil Kegiatan 4 (Empat) buah tempat
sampah.
Kelanjutan Program Program tidak berlanjut.

44
C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil
Dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan kegiatan.Terdapat faktor pendorong dan
penghambat jalannya program pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Jennae.

1. Faktor Pendukung
 Dana dari iuran mahasiwa KKN.
 Antusiasme masyarakat Dusun Salekowa,
Desa Kalebarembeng sangat tinggi.
 Kurangnya tenaga pengajar di sekolah dan
TK/TPA di Dusun Salekowa.
 Budaya masyarakat yang mengetahui agama,
meski masih kurang mengamalkannya.
 Kebersamaan dan solidaritas para pemuda
di Dusun Salekowa sangat tinggi.
 Dukungan moril dari pihak pemerintahan
dan warga masyarakat.

2. Faktor Penghambat
Dalam menjalankan beberapa program
kerja selama ber KKN, ada beberapa hambatan
mendasar yang kami hadapi, antara lain :
 Kurangnya koordinasi antara kepala Desa,
Kepala Dusun, RT dan RW sehingga
Sebagian masyarakat terkesan cuek dengan
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
 Kurangnya sosialisasi dalam setiap kegiatan.
 Masih sangat kurangnya sumber daya manusia
(SDM) tenaga pengajar keagamaan.
 Kurangnya fasilitas tempat sampah di Masjid
dan Sekolah.

Penyelesaian dari kendala-kendala di atas yaitu


mahasiswa KKN Angkatan ke-60 berupaya

45
berpartisipasi aktif dengan menjadikan beberapa
masalah itu menjadi sebuah program kerja. Meski
disadari keterbatasan waktu dan kemampuan kami
dalam menyelesaikan semua masalah yang ada.
Keaktifan dan keikutsertaan membantu program
kerja Desa Kalebarembeng juga merupakan bagian
dari upaya kami melibatkan diri untuk menanamkan
karya-karya yang akan dikenang oleh masyarakat.
Beberapa program kerja yang telah disebutkan secara
umum terlaksana dengan baik, berkat dukungan
semua pihak.

46
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan bentuk
pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin
Makassar kepada masyarakat Desa Kalebarembeng
Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Sebanyak 10
Mahasiswa yang berasal dari Program Studi berbeda yaitu,
Arsitek, Manajemen, Pendidikan Matematika, Pendidikan
Fisika, Jurnalistik, Pendidikan Agama Islam, Sains Fisika,
Ilmu Hukum, Studi Bahasa dan Sastra Arab, dan Studi
Agama-agama.
Program-program yang dilaksanakan merupakan
kegiatan yang berdasarkan hasil survei dan potensi serta
permasalahan yang ada di lokasi KKN.Program tersebut
berkontribusi aktif dalam penyelesaian masalah yang ada di
Desa mencakup peningkatan mutu pendidikian, olahraga,
sosial dan keagamaan.Mahasiswa KKN telah memberi
dampak positif terhadap masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan masalah yang telah diidentifikasi.
Adapun program utama yang telah dilaksanakan
adalah mengajar TK/TPA, SD yang berlangsung selama
kurang lebih 1 bulan di Desa Kalebarembeng, dusun
Salekowa karena di Desa ini perkembangangan ilmu
pengetahuan dan teknologi begitu sangat minim sehingga
kami memilih program ini sebagai program yang utama.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kegiatan mahasiswa KKN yang telah
dilakukan, maka kami telah merekomendasikan beberapa
hal terhadap pihak-pihak tertentu.
1. Rekomendasi untuk pemerintah setempat
a. Pemerintah Desa Kalebarembeng seharusnya
memberikan respon lebih terhadap mahasiswa
KKN UIN Alauddin Makassar khususnya posko

47
10 Dusun Salekowa, karena bimbingan dan
pembinaan sangatlah dibutuhkan demi kelancaran
program kerja yang diselenggarakan.
b. Pemerintah Desa Kalebarembeng agar lebih
memperhatikan masyarakat terutama pada daerah
yang terletak di wilayah terpencil yang masih
sangat membutuhkan pelayanan sarana dan
prasarana, baik berupa perbaikan akses jalan
maupun kebutuhan pembinaan masyarakat dan
pendidikan untuk anak.
c. Pemerintah Desa Kalebarembeng seharusnya
mengaktifkan kembali peran tokoh pemuda
(Karang Taruna) dalam setiap program kerja baik
yang diadakan oleh Mahasiswa KKN UIN
Alauddin Makassar maupun Desa.
2. Rekomendasi untuk masyarakat setempat
a. Antusias masyarakat dalam berbagai bentuk
program kerja Desa dan Mahasiswa KKN UIN
Alauddin Makassar perlu ditingkatkan khususnya
jum’at ibadah dan kerja bakti.
b. Partisipasi anak dalam program pendidikan
maupun sosial perlu didukung oleh orang tua dan
pemerintah.
3. Rekomendasi untuk Lembaga Penelitian dan
Pengembangan Masyarakat (LP2M)
a. Pihak LP2M sebaiknya memberikan informasi
dan kejelasan mengenai pemberian hadiah
khususnya pada kegiatan Festival Anak Shaleh.
b. Pihak LP2M seharusnya memberikan masukan
dan saran mengenai proker-proker yang kami
laksanakan agar proker yang akan dilaksanakan
dapat terarah dengan baik.
4. Rekomendasi untuk Pengabdi selanjutnya
a. Desa Kalebarembeng khususnya Dusun Salekowa
masih membutuhkan perhatian yang lebih dalam
bidang pendidikan.

48
b. Masyarakat Desa Kalebarembeng terkhusus anak-
anak remaja masih membutuhkan pembinaan
moral, etika dan soft skill.
c. Desa Kalebarembeng masih sangat
membutuhkan tenaga pengajar di sekolah
terutama di bidang matematika.
d. Direkomendasikan kepada pengabdi KKN
selanjutnya agar mengajak tokoh pemuda (Karang
Taruna) untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai
kegiatan.
Direkomendasikan kepada pengabdi KKN selanjutnya
untuk membentuk remaja Mesjid di setiap Dusun

49
TESTIMONI

A. Testimoni Masyarakat Desa Kalebarembeng


1. Kepala Desa Kalebarembeng H. Saharuddin, SE
Dg. Nyonri

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…


Saya atas nama pemerintah Desa Kalebarembeng ,
pertama-tama saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada kampus UIN Alauddin Makassar yang telah
mengirimkan mahasiswa (i) terbaiknya KKN di wilayah
kami Desa Kalebarembeng. Ungkapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada seluruh mahasiswa yang berposko
di tempat kami yaitu di dusun Salekowa yang telah
melaksanakan tugas KKN selama 45 hari. Banyak sekali
program yang dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan
seperti, membantu proses belajar mengajar para guru, sabtu
bersih dan masih banyak lagi yang lainnya. Semoga dengan
adanya adek-adek KKN ini bisa memacu kepada seluruh
masyarakat terkhususnya masyarakat dusun Salekowa bisa

50
melanjutkan program program yang telah dibuat oleh adek-
adek KKN. Semoga adek-adek KKN UIN juga bisa
mendapatkan pelajaran berharga selama berada di desa
Kalebarembeng dan juga menjadi motivasi untuk menjadi
manusia yang memiliki rasa social yang tinggi baik di
lingkungan kampus maupun di rumah atau di tempat kerja
nantinya. Kami juga atas nama pemerintah desa
Kalebarembeng mengucapkan mohon maaf sebesar-
besarnya jika selama kalian berKKN banyak kesalahan baik
itu ucapan maupun perbuatan dalam membimbing adek-
adek selama berKKN. Akhir kata semoga adek-adek KKN
yang berposko di desa Kalebarembeng bisa secepatnya
menyelesaikan studinya dan bisa mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan cita-cita yang diimpikan serta bisa
kembali ke kampong halamannya membangun desa masing-
masing serta menjadi manusia yang bermanfaat di tengah-
tengah masyarakat. Sekian dan terima kasih .

51
2. Salma Dg. Tarring selaku ibu posko

Saya sangat senang dengan kedatangan


Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar ke desa
Kalebarembeng dan ditempatkan di dusun Salekowa karena
baru pertama kali ada anak KKN yang ditempatkan disini.
Selama 45 hari Mahasiswa KKN tinggal di dusun ini
mereka memperlihatkan akhlak/perilaku yang baik kepada
masyarakat dusun Salekowa, rajin melaksanakan ibadah di
Mesjid dan selalu menjaga kebersihan. Mereka juga selalu
rajin dan sabar menghadapi anak-anak di dusun kami,
apalagi pada saat mereka latihan untuk mengikuti lomba
baik yang diadakan oleh KKP Unismuh di Desa
Parambambe maupun yang diadakan oleh Mahasiswa KKN
UIN Alauddin Makassar di Lapangan Barembeng. Kami
merasa bersyukur dengan kedatangan Mahasiswa KKN

52
karena berkat mereka semua anak-anak di Dusun Salekowa
bisa mendapat juara.

3. Pemuda Dusun Salekowa

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Nama saya Erwin Saputra, saya adalah salah satu
pemuda yang ada di Bontonompo’ tepatnya di Desa
Kalebarembeng Dusun Salekowa. Bagi saya, Mahasiswa
KKN UIN Alauddin Makassar adalah salah satu opsi untuk
melatih keterampilan dari adik-adik kami, ini bukanlah hal
yang mudah bagi KKN UIN Alauddin Makassar sebab
tidak sedikit dari kalangan adik-adik kami yang bisa cepat
menerima apa yang diajarkan, KKN UIN Alauddin
Makassar harus menggunakan strategi dan pendekatan
khusus. Disini juga KKN UIN Alauddin Makassar
mengajarkan kepada masyarakat khususnya bagi pemuda,
pemudi dan anak-anak, bahwa betapa pentingnya menjaga

53
dan melestarikan budaya dan adat yang ada di Dusun
Salekowa. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena
saya melihat sebagian dari program kerja Mahasiswa KKN
UIN Alauddin Makassar itu sering menampilkan adat dan
budaya di dusun Salekowa melalui peranan dari adik-adik
kami. Sekali lagi terima kasih kepada Mahasiswa KKN UIN
Alauddin Makassar yang telah menjadi tongkat stafet bagi
regenerasi yang ada di Dusun Salekowa. Semohga apa yang
telah kalian ajarkan dapat menjadi awal sebuah perjalanan
dari adik-adik kami.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

B. Testimoni Mahasiswa

1. Nama : Nensir

Jurusan : Jurnalistik

Fakultas : Dakwah dan Ilmu Komunikasi

54
Pendaftaran kakaeng

Malam hening dibisik lantunan suara jangkrik


sesekali diputus dengan terpaan derian suara knalpot
kendaraan lewat, saat itu waktu menujjukkan pukul 23:00
kami semua sedang menikmati zona-zona ternyaman di
bangku kuliah, dimana kita bisa berkumpul dan bermain
tanpa beban tugas dari kampus. Ya betul kami sudah
hampir memasuki semester VIII tinggal menunggu hari saja
kembali normal sistem di kampus yang telah menunda
beberapa kali pembayaran UKT. Ya itulah kalau kita semua
berkumpul biasa kami semua sibuk dengan gawai kami atau
gadget masing-masing.

Tiba-tiba ada datang mengendarai sepeda motor


dengan wajah mekar bahagia, kemudian nada santai dan
raut wajahnya sedikit meledek memecah konsentrasi yang
lain dari gawainya “oii terbukami pendaftaran KKN, saya

55
sudahma” seketika semua yang ada disitu langsung
membuka website kampus untuk memastikan dan ternyata
benar bahkan pendaftar sudah mencapai 500 orang. ada
yang masih panjang waktu pendaftaran dan kuota juga
masih banyak. Lanjutkan saja dulu itu gamesebelum istirahat
terlelap hingga pukul dua dini hari pendaftar sudah
mencapai 800 orang kami masih tenang saja.

Langit tampak kesal dan bersedih sejak,


tangisannya hingga membuat banjir wilayah samata, aku
masih terlelap nyaman, ketika bangun ternyata jam sudah
hampir berputar setengah ternyata sudah pukul sembilan
pagi dan horornya pendaftar hampir memenuhi kuota yang
telah disediahkan dan saya belum memiliki berkas yang di
butuhkan, samapinya di kampus ternyata para pimpinan
tidak ada, mereka semua ada acata Training centerhingga
pukul 2500 dan kuota yang telah di tentukan sebelumnya
telah terlampaui jauh. Dengan sedikit pasrah dan terpaksa
aku dan beberapa yang lainnya menyusulnya kesana alhasil
mereka paraf surat kami.

Meski pun sedikit ragu tapi saya tetap mendaftar


dengan alasan pendaftaran masih bisa kalaupun belum
dapat berangkat di angkatan berharap bisa ada
pemberangkatan secepatnya setelah ini. Alhamdulillahnya
ternyata pas pengumuman pembekalan nama saya ada di
antara 3000an pendaftar. Saya berada di gugus C dari empat
pembagian gugus yang telah ditentukan.

Memasuki pembekalan hari pertama kedua yakni


jadwal bagi gugus A dan gugus B ini masih menambah detat
jantung sedikit kencang karena belum tenang perassan
sebab hampir tidak keluar KKN dapat lagi kabar di
pembekalan akan ada beberapa nama di sebut masing-
masing dua orang perfakltas, di perlihatkan biodata yang
telah mereka isi waktu pendaftaran termasuk kelebihan-
kelebihan kita kemudian disuruh mempraktikannya didepan

56
semua peserterta pembekalan dan menurutku sedikit
mamalukan, lebihnya lagi bukan bukan saya yang mengisi
biodata saya jangan sampai dalam aneh–aneh. Syukurnya
nama saya tidak keluar saat itu.

Menuju lokasi Kakaeng

Saat yang di tunggu-tunggu kini telah keluar,


apakah itu? Adalah pengumuman Kuliah Kerja Nyata
(KKN) UIN Alauddin Makassar angkatan 60 periode 2019.
Waktu aku sedang menikmati waktu tenang di kampung
halaman pasca pembekalan dua hari sebelumnya. Tiba-tiba
grup whatsuppheboh ternyata isinya pembagian
perkecematan lokasi tujuan pengabdian masing-masing
nantinya berserta jadwal pertemuan dengan dosen
pembimbing. Sebenarnya ada sedikit kekecewaan sebab
harapanku ditempatkan di daerah-daerah terjauh dari
wilayah kampus, misalkan Palopo paling tidak Bulukumba
lah nyatanya malah yang terdekat yakni di kecamatan
Bontonompo, kabupaten Gowa.

Bayangkan saja berharap akan melaksanakan


panjang justru estimasi waktu dari ke kampus ke wilayah itu
hanya membutuhkan waktu 45 menit atau ¾ jam saja.
Hanya berselang tiga hari lagi-lagi kekecewaan bertambah
pengumuman perposko keluar. Sebenarnya bukan karena
pengumuman saya kecewa tapi karena tidak ada yang mau
jadi Kordinator Desa (KorDes), dengan rasa sedikit kesal
dan setelah di hubungi oleh beberapa orang yang tidak saya
kenal meskipun akan menjadi teman poskoku, akhirnya
kuterima sebagai Kordes.

Bagaimana tidak kesal dan kecewa seharusnya


sudah waktunya santai-santai di kampungnya orang, belum
apa-apa sudah disibukkan dengan beberapa pertemuan,
dengan pembimbing misalkan teman antar kordes lah
ataukah pihak LP2M tapi sudalah.

57
Lokasi kakaeng

Tepat tanggal 25 maret 2019 waktunya


pemberangkatan pertama dan kecamatan bontonompo
salah satunya. Kami dijadwalkan kumpul depan gerbang
keluar kampus sebulum pukul 08.00, meski sulit karena
susah bangun pagi-pagi ternyata antusiasnya teman-teman
sanagat tinggi, setiba saya disana dan waktu itu belum
masuk jadwal yang tentukan nyatanya lokasi sudah ramai
bahkan sudah yang di bus siap untuk berangkat.

Kami pun berangkat bersama-sama sekitar 150an


orang termasuk yang naik motor ke lokasi tujuan kita.

Hanya sekitar 40-45 menit naik bus tibalah kita di


kantor kecamatan Bontompo dan di terima bapak camat
sendiri beserta perangkatnya. Lanjut diperkenalkan dengan
kepala desa masing-masing dan jemput olehnya. Dan
disinilah cerita kami dimulai sebagai mahasiswa KKN.

Dari sini kami di jemput oleh kepala desa


Kalebarembeng uniknya dari tiga kelurahan dan sebelas
desa hanya kami yang dijemput menggunakan mobil pick up.
Disini teman mulai saling lirik dan diam-diam akupun mulai
coba cairkan suasana dengan candaan dan sedikit genit
pengalaman dari tontonanku di salah satu stasiun televisi
swata dengan jenis program Waktu Indonesia Timur (WIT)
di NET TV. Awalnya garing bahasa istilah orang Makassar
alias dianggap tidak lucu atau mereka ketawa tidak ikhlas.

Mengawali Kakaeng

Pengalaman-pengalaman di desa Kalebarembeng


pun telah dimulai degan berjalan-jalan kampung yang
penuh keramahan menyusuri lorong/gang dengan berharap
kamu yang disampingku, mendampingiku dan
menghampiriku. Waktu itupula kami diberi kesempatan

58
memcoba membuat batu bata atau orang kampung sekitar
menyebutnya batu merah, alhasil saya membuat enam biji
meskipun terlihat agak kusut dan teman mengatakan
rantasana (kurang rapi).

Masa di KKN memang terasa indah untuk pertama


kalinya berat badan saya naik 3kg hanya dalam tiga minggu
melampaui batas saat hendak mendaftar angkatan di waktu
baru-baru tamat SMA, waktu itu berat badang saya hanya
naik 2,7 kg dala dua bulan padahal target saat itu 6kg
bahkan sudah di bantu dengan obat penambah berat badan.
Dan karena itulah saya tidak jadi daftar sebagai prajurit
negara.

Bagaimana berat badan tidak naik banyak makan,


banyak tidur dan kurang kerja hehehe,,, baru bangun pagi
sudah disuguhkan dengan segelas oleh kopi hangat dengan
berbagai cemilan, siang hari makan lagi dengan makanan
yang berat serta malam hari pula.

Keseruan Bersama Anak-anak

Kehidupan di dusun Salekowa merasakan adanya


kampung halaman keduaku anak-anak Sekolah yang kami
ajar sangat antusias. Selesai kami ajar disekolah, belum
istirahat mereka sudah kumpul di depan posko kami.
Berada antara mereka disaat merasakan kebahagiaan dimana
mendapat kemenangan di beberapa lomba.

Namun pernah terjadi hal sedikit memalukan,


waktu itu selesai salat magrib sambil tunggu masuk isya
kami dan beberapa anak TK-TPA di mesjid. Aku sebagai
anak-anak KKN UIN mencoba mengajar mereka dasar-
dasar agama, tiba-tiba ada salah seorang anak bertanya doa
dan tidak enaknya itu doa saya tidak hapal. Sempat saya
berpikir untuk jawab apa, akhirnya saya kepikiran untuk
bertanya ke anak yang lain dengan nada seperti ini “kita

59
bede apa doanya itu?” untungnya dia hafal, akhirnya
selamat dari rasa malu pada anak-anak.

Solidaritas Pemuda Salekowa

Di desa Kalebarembeng banyak pemuda-pemuda


disana bahkan organisasinya aktif seperti karang taruna
bahkan disetiap dusunnya termasuk di dusun lokasi saya ini
di ujung kabupaten Gowa disana aktif organisasi
pemudanya bernama Ipemsa “Ikatan Pemuda Salekowa”.
Para pemuda inilah selalu membantu kami dari segi hal baik
materil maupun moril. Program kerja kami terselesaikan
dengan adanya mereka ini.

Mereka inilah tempat keluhan kami, mereka


selalunya datang di posko kami, ada atau tidaknya kegiatan,
selalu menemani kami di saat heningnya malam di sudut
Salekowa ini. Kebaikannya tidak akan mampu kami balas,
bayar dan bayangkan. Apa punyang kami butuhkan tidak
ada mengatakan “sebentar dulu karena lagi capek” pasti
mereka berbondong-bondong datang.

Suatu hari kami laki-lakinya diajak pergi campingdi


salah satu pantai yang tidak jauh jaraknya dari lokasi kai
KKN mereka melayani kami layaknya seorang raja, mereka
lebih memeilih makan makanan yang hampir basi dan
memberikan kami beberapa nasi bungkus. UNTUK
MENCERITAKAN TENTAN MEREKA TIDAK
ADA HABISNYA.

Terimah kasih Posko 10

Terima kasih banyak juga pada semua teman-teman


posko desa Kalebarembeng yang telah bersama saya selama
45 hari kemarin. Terutama kepada perempuannya, pertama
pada Nur Aita, dia jurusan Studi Agama-Agama Fakultas
Ushuluddin, Filsafat dan Politik (FUFP), dia berasal dari

60
kabupatan Gowa, tepatnya di Sungguminasa, katanyadia
sempat nangis karena di tempat KKN di Bontonompo.
meski pun wataknya sedikit kenak-kanakan dan kalau
masuk kamar mandi pasti panjang doanya baru keluar,,,,
tapi dia memiliki pengaruh yang besar dalam KKN ini,
memiliki beberapa kelebihan termasuk di bidang indusrti
produksi pakaian. Banyak kontribusinya dalam kerja
program kerja kami. Untuk saya pribadi juga membawa
pengaruh yang selama berKKN, dia selalu menurut apabila
yang disuruhkan termasuk cucikan pakaian bahkan sepatu
saya di cucikan juga sama dia, dan maniski tawwa orangnya
hehehe.... pokoknya terima kasihlah sebanyak-banyaknya.

Kedua kak Titi Nurhayati, jurusan Fisika dari


Fakultas Sains dan Teknologo (FST) dia merupakan
kordinator dapur posko kami.Meski tidak banyak kontribusi
dalam progam kerja kami tapi dialah yang paling
berpengaru pada proses perbaikan giziku masakan yang
selalu dia sediakan seolah-olah didalam telah dia tambahkan
obat nafsu makan seakan-akan makin saya semakin lahap.
Mungkin itulah membuat berat badanku naik pesat.

Walau begitu kadang dia juga ngoceh tidak jelas


namun lebih banyak nasehat-nasehat selalu dia sampaikan
hal itulah membuat kami rindu pada dia..... kak Titi
masakanmu masih belum bisa hilang rasa di tenggorokanku
ini..... jika saya sering jahil sama kita minta maaf ka yang
sebesar-besarnya, dan saya selalu rindu masakanta kak

Ketiga Rahmawati jurusan Bahasa dan Sastra Arab


Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dialah si Fogo
entalah kenapa dia berubah namanya dan inspirasinya
darimana. Orang sih sedikit imut mengitkan kita sama Choji
di animasi Naruto. Di posko kami dia ahlinya bidang puisi
tidak tanggung berhasil membawa murid didikannya dua
kali menjuarai puisi di dua event yang berbeda di lain sisi
dua paling pandai dalam mengolah beras menjadi nasi

61
setiap sianggnya. Tapi pernah membuat marah murid kami
karena marahi saya.

Keempat Ramlah jurusan Pendidikan Agama Islam


(PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) asal
kabupaten Bone, dia si feminim kadang marah tapi ketawa
juga hehehe.... beliau adalah guru saya, ajari saya mengaji
setiap fajar dan petang, jago dalam di urusan agama
islam.Suaranya “masya Allah” saat mengaji sari tilawah
apalagi. Tapi hanya dialah yang pernah satu posko laki-
lakinya dia marahi.

Kelima Sahratulnisa jurusan pendidikan


matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK)
katanya dari kabupaten Sinjai kalau di tanya jalan atau
daerah di sinjai tidak ada yang dia tahu. Perempuan ini
anggun akan tetapi memiliki kebiasaan yang bikin saya
merinding, ketika dia melotot dan matanya tidak berkedip
sama sekali. Kalau hitung soal prestasi ditanyakan lagi
hafalan Qur’annya masya Allah, tidak berani sebut
nominalnya juznya. Sayangnya saat berKKN katanya saya
membawa pengaruh buruk sama dia, katanya gara-gara saya
membawa pergi bertamu sampai jam sebelas, dipaksa jadi
MC untuk pertama kalinya, dan masih banyak pengaruh
buruku kedia. Maaflah kalau begitu. Awalnya hampir tidak
pernah ketawa, jangankan ketawa senyum saja kalau kita
laki-lakinya tidak pernah bahkan seakan-seakan kalau kami
ini sangat menakutkan bagi perempuan, tapi alasan katanya
di pondoknya jarang memang melihat laki-laki karena
dipisah asramanya dan untuk menjaga hafalan salah satunya
mengurangi pandangan ke bukan yang marhamnya, dan
pernah terjadi pada salah satu imam mazhab yakni imam
Syafi’i.

Keenam Winda Elyanto jurusan Manajemen dari


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) ini orangnya
paling tinggi bodinya di antara perempuan lainnya, atlet tae

62
kwon do dialah bendara saya selama 45 hari posko KKN dia
tertib administrasi soal keuangan meskipun biasa juga tidak
dia peduli dengan kas kami. Dia dua diantara yang paling di
kenal oleh pemuda-pemuda yang ada dusun kami tinggal.
Dimana tidak hanya dia biasa menemani mereka disaat
mereka datang di posko.

Ketujuh Cici Nur Pratiwi, jurusan pendidikan


Fisika dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) ini
orang agak pendek kalau di bandingkan dengan winda,
kenapa ambilnya dia sebagai perbandingan karena mereka
berdua selalu kompak, entalah karena kemisitri antara
antara bendahara dan sekertaris. Oh iya belum saya
sampaikan dia ini adalah sekertaris di posko kami selalu
lincah dalam urusan adminisrtasi.
Ini juga memiliki keanehan hampir sama dengan
winda dia juga salah satu yang paling dikena oleh pemuda-
pemuda disana diantara tujuh orang teman perempuan
kami di posko. Namun sedikit unik sebab apabila dia lagi
usil-usilnya biasa disengaja untuk tidak nyambung
pembahasan.
Ada kelebihan lainnya biasa dia panggil tapi tidak
menyadarinya “pernah ada kejadian waktu dia pergi ambil
bahan laporan di kantor desa, di tanya sama perangkat desa
dia tidak menjawabnya padahal yang tegur pas di depannya
duduk”. Enaknya hidupnya dia gampang sekali tidur
bahkan pernah terciduk tidur duduk.

Itulah ketujuh srikandi-srikandi hebat atau


panglima perempuan pengabdi di desa Kalebarembeng.

Untuk selanjutnya para pelindung butuh hidangan,


pengayom tanpa ayunan, penjaga tanpa jarak pertama
adalah Wahyudiansyah asal Mamuju sulawesi barat, jurusan
Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), biasa
saya panggil senior atau kak Wahyu dia orangnya dewasa
bukan hanya orangnya tapi pemikirannya tapi orangnya

63
sangat humoris dan harmonis, selalu juga memihak untuk
kebaikan posko sepuluh termasuk dan selalu menyetujuhi
kepusan saya. Akan tetapi tidak dapat kami ceritakan
tentangnya, karena 45 hari kami tidur dan bangun bersama.

Dan terakhir ialah Radi mega Irawan Saputra biasa


saya panggil kak Radit atau senior juga jurusan Arsitektur,
Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dia orangnya di bidang
desainer dai selalu merajut garis-gasis menjadi sebuah
gambar yang dibutuhkan dalam program kerja. Orangnya
biasa offside berkata-kata apabila sedang merangkai cerita-
cerita yang lucu.

Saya cukupkan sampai disini saja dulu dan satu hal


kalian tidak akan terlupakan. SEKIAN.

WASSALAM..

64
2. Nama : Radi Mega Irawan Saputra

Jurusan : Arsitek

Fakultas : Sains dan Teknologi

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatu

Awal aku mengambil mata kuliah Kuliah Kerja


Nyata (KKN) dalam hati ini tak henti tuk berfikir dan selalu
bertanya-tanya.. Hingga aku bertanya dengan teman
sebayaku yah bisa dibilang juga teman satu jurusanlah
hehehe

65
Apasih yang terlintas di benak kalian tentang KKN
…….???

AH Pastinya dari apa yang kita semua fikirkan pertama kali


ialah sesuatu yang sangat-sangat gimana gitu..

Hingga hari di mana mahasiswa Kuliah Kerja


Nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar dikumpulkan
tepatnya pada salah satu gedung UIN Alauddin Makassar
yaitu Auditorium.

Mula-mula saya agak malas karna fikirku baru hari


pertama sudah buat saya bosan, dan apa yang membuat
saya bosan teman-teman..? karna saya capek keliling-keliling
cari absen karna yang saya dapat bukanlah absen yang ada
nama saya dan akhirnya saya melihat teman satu fakultasku
lalu aku tegur dan sapa dia dan aku pun berkata, hy bahagia
sekali kamu bro dan ia pun berkata, ialah orang mau KKN
masa sedih kan orang KKN itu santai lalu ia bertanya
kembali trus bagaimana dengan kamu. Lalu saya jawab
Insya Alloh saya suka tapi kali ini saya bingung kira kira
kalian liat absenku kah. Lalu dia malah tertawa bagaimana
saya mau lihat absenmu selama kita kenal, saya belum tau
namamu yang ku tau namamu selama ini dipanggil kah bro
trus saya juga tidak dapat absen yang namaya bro hahahaha.
Trus tidak lama ada orang yang memberikan ku absen
dengan begitu bergegaslah aku mengambil absen itu tanpa
aku perhatikan siapa yang memberiku absen bahkan aku
pun tak menatapnya dengan sibuk nya dia ngajak ngobrol
aku hiraukan karna saya sibuk mau tanda tangan absen, dan
sesudah nya aku tanda tangan lalu saya pun berbalik karna
saya penasaran sama yang memberikan absen ……

Dan pada saat saya berbalik saya cukup kaget dan


bercampur ketawa karna yang saya cueki dari tadi adalah
teman satu jurusan ku, yah saya katakan sahabat kariblah.

66
Tiba saatnya pengumuman…
Entah kenapa dari awal gua udah punya kalo gua bakal
ditempatin di lokasi yang jauh dari Samata. Tapi, gua tetap
berharap kalo gua bakal ditempatin di kabupaten yang dekat
dari kampus (di kab. gowa soalnya bisa balik pake motor
huhu). Tetapi, semua itu berubah saat Negara api
menyerang….
Pengumuman penempatan lokasi KKN
diumumkan tepat pada tanggal 18 Februari 2019, hal ini
merupakan yang paling dinantikan oleh teman-teman
semahasiswa KKN Uin Alauddin Makassar angkatan ke-60.
Saya ataupun teman-teman dilanda kecemasan akan
terdampar di lokasi mana, kabupaten apa, seposko dengan
siapa?, apakah ada teman yang saya kenal atau tidak, segala
macam kekhawatiran atau pertanyaan-pertanyaan yang
muncul di dalam diri saya. Berdasarkan pengumuman yang
telah saya dapat, saya ditempatkan di Kabupaten Gowa
Kacamatan Bontonompo. Namun lokasi pembagian desa
belum diumumkan. Akan ada jadwal tersendiri, itu
sebabnya diadakannya pertemuan antara mahasiswa
angkatan ke-60 bertempat di Kecamatan Bontonompo
dengan kedua pembimbing yang telah ditentukan oleh
panitia KKN UIN Alauddin Makassar.

Akhirnya pada tanggal 22 Februari 2019 lokasi


penempatan desa dan nama-nama teman seposko telah
diumumkan.Saya ditempatkan di Desa Kalebarembeng dan
tidak ada satupun teman posko yang saya kenal. Posko saya
beranggotakan 10 mahasiswa/i. Mereka orang baru dari
jurusan dan fakultas yang berbeda-beda. Tepat tanggal 25
Februari 2019 kami diberangkatkan ke Kabupaten
Bontonompo yang sebelumnya pada saat itu dilakukan
pembukaan di lokasi kecamatan Bontonompo guna
perkenalan setiap Kepala Desa per posko, sebelumnya
akhirnya diberangkatkan ke Desa Kalebarembeng.

67
Hari pun berganti lalu saat itu aku telah melakukan
yah registrasi, maklum sayakan mau KKN jadi saya harus
bayar dulu uang living kost and sekaligus registrasi

Oke skip…………
Sesampainya di Desa Kalebarembeng, saya mulai
beradaptasi dengan desa ini dan berkenalan dengan teman
seposko.Sepertinya inilah yang benar-benar dikatakan
dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Desa Kalebarembeng
merupakan desa yang sangat asing bagi saya meskipun
tidak terlalu jauh dari Kecamatan, desa Kalebarembeng
memiliki cuaca yang tidak beda jauh dengan kota makassar
dan sekitarnya yang dimana kadang panas, sekali panas yah
akan panas sekali dan sekali hujan akan hujan. Bukan hujan
yang sekali itu saja, seperti pada pagi hari akan hujan,
malamnya akan hujan dan dilanjut keesokan harinya.
Berbicara dengan jaringan yang terdapat di desa
Kalebarembeng, saya pribadi bersyukur karena
mendapatkan lokasi KKN yang tidak jauh-jauh dari kata
“jaringan internet”. Karena kita memasuki jaman yang
dimana serba internet dan sebagainya. Sehingga kami selaku
KKN Bontonompo tidak memiliki kendala terhadap
jaringan, baik jaringan telfon maupun internet, akses sarana
transportasi umum pun tidak memiliki kendala.

Untuk menyesuaikan diri dengan teman cewek di


posko yang beranggotakan 7 orang tidak membutuhkan
waktu yang lama, sebab saat malam pertama kami sudah
berkumpul dan bercerita di eteras rumah dusun sebagai
posko kami selama 45 hari di Desa Kalebarembeng.
Namun berkenalan dan beradaptasi dengan teman cowok
yang agak sedikit sulit dan canggung. Hari pertama kami
mulai melakukan survey di lokasi KKN kami, misalnya
kami bersilaturahmi di rumah pak RT/RW serta di rumah
warga Dusun Salekowa tak lupa pula kami pun singgah di
tempat pembuatan batu bata yang merupakan salah satu

68
pencaharian masyarakat Desa Kalebarembeng. Dilanjutkan
pada hari kedua dan ketiga kami melakukan survey sekitar
desa Kalebarembeng.Bersamaan dengan melakukan survey
kami pun juga menganalisis kekurangan dan permasalahan
yang ada di desa tersebut. Setiap malam kami mengadakan
rapat, guna membahas program kerja yang akan kami
lakukan serta persiapan seminar program kerja yang
diadakan pada hari ke-empat kami dilokasi KKN. Tidak
berlama-lama, kami pun segera menggunakan waktu kami
sebaik-baiknya agar seminar proker dilakukan segera tanpa
menunda-nunda waktu atau bersantai-santai sehingga
proker kami berlanjut dengan cepat setelah seminar
program kerja kami dilaksanakan segera.Serta guna dalam
mengadakan rapat setiap malam yaitu sebagai ajang
membangun keakraban sesama teman posko.

Hal yang membuat saya sangat berkesan selama


KKN di desa Kalebarembeng ini adalah pemandangan
alamnya yang sangat indah, warga yang begitu ramah
terhadap kami membuat kami sedih pada saat akan
penarikan. Mereka menganggap kami seperti anak sendiri,
terutama Ibu Dusun tercinta kami yang tidak pernah
mengeluh akan kekeributan kami tiap malam serta tidak
bosan-bosannya mengurus kami seperti anak sendiri. Serta
pemuda-pemuda di dusun Salekowa pun sangat ramah yang
tiap malam menyempatkan bersilaturahmi diposko kami
sampai waktu menunjukkan shalat subuh.Untuk teman-
teman posko saya merasa sangat bersyukur dipertemukan
dengan kalian, bagi saya kalian adalah Rezeki dari Tuhan
(Masyaallah).Rezeki bukan berarti dalam bentuk uang/duit,
tapi dalam bentuk teman yang dipertemukan dengan saya.
Pertama Nensir. Dia adalah sosok pemimpin di posko,
dan memiliki jiwa yang sabar dan menerima masukan dari
teman teman dan menjadi penyemangat dalam posko karna
dia orangnya penyayang, baik itu dari kalangan anak-anak
dan anggota poskonya sesuai layaknya sebagai bapak posko

69
yang merangkul anggotanya.Diapun sosok yang mempunyai
identitas yang menurut teman- teman.
Kedua.Wahyudiansyah selaku senior yang dapat
dikatakan paling tua yaitu angkatan 2013.Akan tetapi, beliau
mampu memposisikan dirinya kapan waktunya bercanda
dan serius.Beliau juga merupakan sebagai penengah
diposko kami, ketika ada beberapa teman kami yang
mengalami pertengkaran sedikit begitupun dengan saya.Tak
jarang beliau memberikan solusi yang terbaik ketika ada
permasalahan baik itu dalam program kerja maupun dalam
pencekcokan antara 1orang dan lainnya. Tak jarang, saya
pribadi yang sering memiliki perbedaan pendapat dengan
teman cewek seposko, akan tetapi beliau selalu memberikan
nasihat dan solusi yang baik
Ketiga, Winda ElyantoSosok yang memberi inspirasi dan
pribadi yang fleksibel mampu menempatkan dirinya dalam
segala hal dan yang saya tak pernah lupa adalah pribadi yang
humoris terlebih dari sisi penampilan dia adalah sosok
wanita muslim yang anggun dan berwibawa.
Keempat, Titi Nurhayati, ibu atau kakak kita diposko
yang selalu siap mendengarka kita dan sabar menjadi
panutan, sosok yang mampu memahami selera makan kami
setiap harinya dan mampu membuat resep masakan yang
membuat semua satu posko lebih cepat naiknya berat badan
dan pribadi penyayang dalam posko dan menciptakan
suasana yang seru dan tidak membosan kan ketika kita
semua berada di dapur.
Ke-Lima, Rahmawati, dia adalah teman yang humoris
dan tidak pernah marah Pemilik senyum manis nan indah
juga hadir menghiasi posko kami, memiliki kepiawaian
dalam hal ngajar mengajar di sekolah. Selain itu kak Titi
dan Rahmawati.Mereka berdua adalah partner masak.Yang
tak diragukan lagi masakannya.Calon-calon istri idaman
yang pandai dalam urusan rumah tangga terutama dalam
memasak.

70
Ke-Enam, Ramlah. Awal mula saya bertemu denganya dia
adalah sosok yang sangat pendiam dan anggun bahkan tutur
sapa yang mampu menjadi inspirasi buat saya dan menjadi
sebuah panutan bagi adek adek yang dia ajar di sekolah
karna dia cukup mempunyai skill dan kepribadian yang
ramah.
Ke-Tujuh. Nur Aita saya sering sekali memanggilnya Aitit
dia adalah wanita yang humoris, jail, nakal, sosok yang tidak
pernah saya liat marah melainkan hanya mampu tersenyum
dan tertawa dan piawai dalam bidang busana iapun sosok
yang mengajarkan adik adik untuk fashion show.
Ke-Delapan, Syahratulnisa, teman yang sangat pendiam
tapi kononnya dia sangat cerewet ketika di kamar. Kesan
pertama yang saya dapatkan dia sangat pendiam, tapi
semenjak dia bergabung dengan yang lainnya dia mulai
dapat berbaur dan tidak pendiam lagi.
Ke-Sembilan, Cici Nur Pratiwi dia adalah sosok yang
suka menonton dan murah senyum baik dan slalu
menerima masukan dan slalu ingin belajar bagaimana cara
untuk memperbaiki diri agar menjadi wanita yang lebih baik
Secara pribadi, KKN memberikan pengalaman
baru, keluarga baru, dan teman baru. Kurang lebih 1 bulan
menjalankan KKN di desa yang tak jauh dari Makassar dan
sangat dekat dari limbung dan takalar, sehingga tidak
menguras banyak tenaga dan pikiran dan finansial tentunya.

Minggu pertama di lokasi KKN tepatnya di desa


Kalebarembeng Kec.Gowa, Kabupaten Bontonompo, kami
mengadakan seminar desa dan pada seminar desa atau
seminar program kerja tersebut kami mengundang
beberapa tokoh-tokoh masyarakat agar ikut serta dalam
merumuskan program kerja akan kami lakukan selama
sebulan lebih lamanya.

Di tempat ini kami di pertemukan dalam satu


kecamatan,satu desa,satu dusu dan bahkan satu naungan
atap lebih jelasnya di rumah pak Dusun Salekowa di desa

71
Kalebarembeng sosok pribadi yang berbeda beda apalagi
kita tak pernah sebelumnya bertemu di kampus pastinya
kita agak canggung untuk pertama kalinya namun seiring
dengan berjalan nya waktu kami pun mulai bercanda gurau
dan mulai sering bertegur sapa antara satu sama lain hingga
akhirnya kami pun slalu tersenyum baik itu pembahasanya
sederhana tetapi kami cukup menikmati waktu dsan begitu
juga dengan warga,pemuda dan kalangan anak anak yang
begitu dekat dengan kita sehingga kami tidak pernah ada
waktu yang sia-sia karna kami mencoba untuk berbaur dan
mengisi waktu kami dengan melaksanakan prokram kerja
dan bercanda gurau
Untuk ibu-ibu dusun Salekowa yang sangat kreatif
dalam membuat berbagai kreatifitas khususnya dalam
pembuatan batu bata yang dimana desa tersebut terkenal
akan kaya pembuatan batu bata serta didesa ini dipenuhi
dengan sawah sehingga hal ini merupakan salah satu
pencarian mata warga desa Kalebarembeng disamping
dengan pembuatan batu batu. Mereka pun juga pandai
dalam membuat makanan atau kue-kue yang sering saya
dapatkan antusias ibu-ibu dalam membuat makanan
dirumah ibu dusun tempat saya tinggal. Beliau pun sangat
ramah terhadap anak KKN, ataupun masyarakat lain yang
mendatangi desa tersebut. Mereka secara terbuka menerima
kami dari hari pertama kami menginjakkan desa tersebut.
Kegiatan belajar mengajar di SD dan TPA masjid
dusun Salekowa dan bimbingan belajar selama kurang lebih
1 bulan lamanya. Senang rasanya dapat mengajarkan adik-
adik disini hal ini yang mampu menjadi pelajaran hidup
buat kami dan tak habis cerita keseruan yang di ciptakan
adik-adik yang terkadang membuat kami kesal tetapi hal itu
lah yang membuat kami juga tak akan melupakan kenangan
itu.
Begitu pula sering sekali adaya kegiatan malam
yaitu berkumpul dengan pemuada-pemuda yang akrab dan
mudah bergaul dan merekapun selalu ikut serta dalam

72
membantu kegiatan kami yamg bentuknya fisik dan
kamipun seperti mendapat keluarga baru.
KKN selama sebulan lebih atau 45 hari di Desa
Kalebarembeng tepatnya di dusun Salekowa memberikan
saya banyak pengetahuan dan pengalaman.Teman-teman
yang selalu membimbing saya kearah lebih baik, teman-
teman yang selalu menegur saya ketika melakukan
kesalahan, dan teman-teman yang selalu menghibur saya
ketika sedih.KKN ini telah mengajarkan saya kebersamaan,
kekompakan, dan solidaritas yang sangat tinggi.Serta yang
terpenting di KKN ini saya mendapatkan keluarga
baru.Terima kasih untuk teman-teman dan warga desa
Kalebarembeng.Mohon maaf atas kesalahan saya, semoga
tali persaudaraan kita semua tidak hanya pada saat KKN
berlangsung.Tetapi juga silaturahmi diantara kita.Jangan
lupakan kenangan yang telah kita buat meskipun hanya
dalam hitungan 45 hari.

73
3. Nama : Wahyu Ardiansyah

Jurusan : Ilmu Hukum

Fakultas : Syariah dan Ilmu Hukum

Mungkin sebelumnya kita tidak pernah


dipertemukan dalam dunia kampus, tapi kita dipertemukan
dalam suatu wadah yang tidak mungkin kita lewatkan begitu
saja dan itu adalah salah satu syarat wajib kampus yang
dinamakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) ada beberapa hal
yang tak bisa dilupakan yaitu kebersamaan kita baik susah,
sedih maupun senang. Setiap individu pasti memiliki
kekurangan, dan kelebihan bagaimana kita menyikapi arus
perubahan yang terus bergerak dinamis dan tiba saatnya
harus terpisahkan sedih rasanya berpisah dengan kalian

74
semua setelah 45 hari kita semua bersama namun saya
menyadari setiap pertemuan pasti ada perpisahan, dan
kuharap kalian semua tak melupakan saya yang sudah
menganggap kalian sebagai saudara dan maafkan jika
selama ini saya banyak melakukan kesalahan banyak
melukai perasaan kalian.

Salekowa merupakan salah satu desa yang dimana


hampir semua masyarakatnya baik dan ramah. Hal ini bisa
dilihat dari dukungan yang diberikan selama kita mengabdi
di daerah ini. Bentuk support baik materi maupun
nonmateri diberikan sehingga kita tidak pernah merasa
kesulitan dalam menjalankan program kerja.

Solidaritas, ia itulah yang menggambarkan pemuda


Dusun Salekowa. Salah satu upaya yang patut di contoh di
Dusun Salekowa ini adalah adalah adanya Ikatan Pemuda
Salekowa (IPEMSA) dimana dalam organisasi ini didirikan
untuk merangkul kawan-kawan dari pemuda Salekowa itu
sendiri. Selain itu bentuk kegiatan yang dilakukan biasanya
bersifat sosial dan memiliki feedback bagi masyarakat itu
sendiri.

Hari pertama kita datang di Dusun Salekowa sudah


disambut ramah oleh Ketua KARANGTARUNA desa
Kalebarembeng dan dilanjut oleh pemuda IPEMSA, hal
seperti inilah yang membuktikan bahwasanya masyarakat di
Dusun Kalebarembeng ini sangat ramah dan welcome
dengan kedatangan kawan-kawan dari KKN UIN Alauddin
Makassar Angkatan 60.

Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan salah


satu program mata kuliah yang paling dinantikan bagi
mahasiswa. Program yang dilaksanakan selama 45 hari ini
memberikan kesan kepada saya. Kesan terhadap teman-
teman posko maupun terhadap masyarakat desa. Tepat
pada tanggal 12-16 Februari 2019 pembekalan KKN

75
dilaksanakan di Auditorium kampus UIN. Setelah
mengikuti pembekalan yang dilaksanakan selama 5 hari
akhirnya, pengumuman penempatan lokasi KKN
diumumkan tepat pada tanggal 18 Februari 2019, hal ini
merupakan yang paling dinantikan oleh teman-teman
semahasiswa KKN Uin Alauddin Makassar angkatan ke-60.
Saya ataupun teman-teman dilanda kecemasan akan
terdampar dilokasi mana, kabupaten apa, seposko dengan
siapa?, apakah ada teman yang saya kenal atau tidak, segala
macam kekhawatiran atau pertanyaan-pertanyaan yang
muncul didalam diri saya. Berdasarkan pengumuman yang
telah saya dapat, saya ditempatkan di Kecamatan Gowa
Kabupaten Bontonompo. Namun lokasi pembagian desa
belum diumumkan. Akan ada jadwal tersendiri, itu
sebabnya diadakannya pertemuan antara mahasiswa
angkatan ke-60 bertempatan di Kabupaten Bontonompo
dengan kedua pembimbing yang telah ditentukan oleh
panitia KKN Uin Alauddin Makassar. Akhirnya pada
tanggal 22 Februari 2019 lokasi penempatan desa dan
nama-nama teman seposko telah diumumkan. Saya
ditempatkan di Desa Kalebarembeng dan tidak ada satupun
teman posko yang saya kenal. Posko saya beranggotakan 10
mahasiswa/i. Mereka orang baru dari jurusan dan fakultas
yang berbeda-beda. Tepat tanggal 25 Februari 2019 kami
diberangkatkan ke Kabupaten Bontonompo yang
sebelumnya pada saat itu dilakukan pembukaan dilokasi
kecamatan Bontonompo guna perkenalan setiap Kepala
Desa per posko, sebelumnya akhirnya diberangkatkan ke
Desa Kalebarembeng.

Sesampainya di Desa Kalebarembeng, saya mulai


beradaptasi dengan desa ini dan berkenalan dengan teman
seposko. Sepertinya inilah yang benar-benar dikatakan
dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Desa Kalebarembeng
merupakan desa yang sangat asing bagi saya meskipun
tidak terlalu jauh dari Kecamatan, desa Kalebarembeng

76
memiliki cuaca yang tidak beda jauh dengan kota makassar
dan sekitarnya yang dimana kadang panas, sekali panas yah
akan panas sekali dan sekali hujan akan hujan. Bukan hujan
yang sekali itu saja, seperti pada pagi hari akan hujan,
malamnya akan hujan dan dilanjut keesokan harinya.
Berbicara dengan jaringan yang terdapat di desa
Kalebarembeng, saya pribadi bersyukur karena
mendapatkan lokasi KKN yang tidak jauh-jauh dari kata
“jaringan internet”. Karena kita memasuki jaman yang
dimana serba internet dan sebagainya. Sehingga kami selaku
KKN Bontonompo tidak memiliki kendala terhadap
jaringan, baik jaringan telfon maupun internet, akses sarana
transportasi umum pun tidak memiliki kendala.

Untuk menyesuaikan diri dengan teman cewek


diposko yang beranggotakan 7 orang tidak membutuhkan
waktu yang lama, sebab saat malam pertama kami sudah
berkumpul dan bercerita diteras rumah dusun sebagai
posko kami selama 45 hari di desa Kalebarembeng. Hari
pertama kami mulai melakukan survey di lokasi KKN kami,
misalnya kami bersilaturahmi dirumah pak RT/RW serta di
rumah warga Dusun Salekowa tak lupa pula kami pun
singgah ditempat pembuatan batu bata yang merupakan
salah satu pencaharian masyarakat desa Kalebarembeng.
Dilanjutkan pada hari kedua dan ketiga kami melakukan
survey sekitar desa Kalebarembeng. Bersamaan dengan
melakukan survey kami pun juga menganalisis kekurangan
dan permasalahan yang ada di desa tersebut. Setiap malam
kami mengadakan rapat, guna membahas program kerja
yang akan kami lakukan serta persiapan seminar program
kerja yang diadakan pada hari ke-empat kami dilokasi
KKN. Tidak berlama-lama, kami pun segera menggunakan
waktu kami sebaik-baiknya agar seminar proker dilakukan
segera tanpa menunda-nunda waktu atau bersantai-santai
sehingga proker kami berlanjut dengan cepat setelah
seminar program kerja kami dilaksanakan segera. Serta guna

77
dalam mengadakan rapat setiap malam yaitu sebagai ajang
membangun keakraban sesama teman posko.

Hal yang membuat saya sangat berkesan selama


KKN di desa Kalebarembeng ini adalah pemandangan
alamnya yang sangat indah, warga yang begitu ramah
terhadap kami membuat kami sedih pada saat akan
penarikan. Mereka menganggap kami seperti anak sendiri,
terutama Ibu Dusun tercinta kami yang tidak pernah
mengeluh akan keributan kami tiap malam serta tidak
bosan-bosannya mengurus kami seperti anak sendiri. Serta
pemuda-pemuda di dusun Salekowa pun sangat ramah yang
tiap malam menyempatkan bersilaturahmi diposko kami
sampai waktu menunjukkan shalat subuh. Untuk teman-
teman posko saya merasa sangat bersyukur dipertemukan
dengan kalian, bagi saya kalian adalah Rezeki dari Tuhan
(Masyaallah). Rezeki bukan berarti dalam bentuk uang/duit,
tapi dalam bentuk teman yang dipertemukan dengan saya.
Untuk kordes (Nensir) posko 10 desa Kalebarembeng yang
sangat bijaksana dalam menghadapi semua teman-teman.
Untuk Radi Mega Irawan selaku partner saya diposko
yang sangat sabar, teman tidur saya. Untuk adik tercinta
saya Cici Nur Pratiwi yang sangat baik mendengar keluh
kesah saya selama diposko. Untuk cabe-cabean saya Winda
Elyanto, dia merupakan salah satu teman seposko yang
sangat cerewet dan ceplas cepolos. Untuk Titi Nurhayati,
yang selalu siap dengan lapang dada mendengarkan
keributan kami diposko, beliau pun selalu memasakkan
makanan selama 45 hari. Tak henti-hentinya menyiapkan
kami makanan. Untuk Rahmawati, dimana ada titi disitu
ada rahmawati. Mereka berdua adalah partner masak. Yang
tak diragukan lagi masakannya. Untuk Ramlah, dia adalah
teman posko yang mood nya berubah-ubah. Sering saya
dibuat bingung mood dia, dan sepertinya saya tidak bisa
masuk dalam lingkarannya sebab saya pribadi perempuan
yang ceplas ceplos yang sering membuat orang-orang

78
disekeliling saya tersinggung. Untuk Nur Aita, berbeda
dengan yang lainnya. Kesan yang saya dapatkan dari dia
yaitu seperti orang tidak memiliki masalah, orangnya sangat
santai dan enjoy . Untuk Syahratulnisa, teman yang sangat
pendiam tapi kononnya dia sangat cerewet ketika dikamar.
Kesan pertama yang saya dapatkan dia sangat pendiam, tapi
semenjak dia bergabung dengan yang lainnya dia mulai
dapat berbaur dan tidak pendiam lagi.

Secara pribadi, KKN memberikan pengalaman


baru, keluarga baru, dan teman baru. Kurang lebih 1 bulan
menjalankan KKN di desa yang tak jauh dari Makassar dan
sangat dekat dari limbung dan takalar, sehingga tidak
menguras banyak tenaga dan pikiran dan finansial tentunya.

Minggu pertama di lokasi KKN tepatnya di desa


Kalebarembeng Kec.Gowa, Kabupaten Bontonompo, kami
mengadakan seminar desa dan pada seminar desa atau
seminar program kerja tersebut kami mengundang
beberapa tokoh-tokoh masyarakat agar ikut serta dalam
merumuskan program kerja akan kami lakukan selama
sebulan lebih lamanya.

Di daerah ini kami disatukan dengan beberapa


manusia yang berbeda jurusan dan itu sangat familiar,
apalagi kita tinggal di suatu tempat yang berbeda yakni
dirumah Bapak dusun/Ibu dusun tetapi untungnya teman-
teman sangat baik dan ramah. Waktu berjalan dengan cepat,
saya semakin mengenal mereka satu dengan yang lain,
mengenal sifat watak dan karakter mereka. Dan pada saat
penyambukan masyarakat terhadap kami sangatlah antusias
dan menyambut baik kami walaupun kadang-kadang ada
problem yang dihadapi akan tetapi kita mampu melewatinya
dengan lapang dada serta antusias mereka sangatlah baik
sehingga membantu program kerja kami menjadi lebih
mudah. Sebab, pemuda-pemuda di dusun Salekowa selaku
tempat saya tinggal selama beberapa minggu pun sangat

79
baik dan selalu membantu kegiatan kami dalam banyak hal
yang saya bisa petik dan semakin belajar untuk keras dan
mandiri.

Mengajar di Sekolah Dasar memberikan motivasi


bagi Siswa/i agar tetap belajar, merupakan suatu
kebahagiaan tersendiri bagi kami. Sesering kami berkumpul
dengan pemuda-pemuda Salekowa, masyarakat dusun
Salekowa yang tak jarang memberikan kami masukan atau
saran dalam program kerja kami.

Di desa Kalebarembeng tepatnya dusun Salekowa,


kami mengajar mengaji anak-anak di TPA Masjid Salekowa
dan mengadakan bimbingan belajar untuk anak-anak
Sekolah Dasar yang ada di dusun Salekowa, kami pun juga
mengadakan program kerja seperti sabtu bersih, jumat
ibadah serta pembuatan plan nama dan tempat sampah
untuk desa Kalebarembeng dan akan ditempatkan pada 4
dusun yaitu dusun Salekowa, bontoba’do, bontomanai dan
barembeng. Banyak hal yang kami lakukan ditempat ini
yang tidak pernah kami lakukan sebelumnya ditempat lain.

Kegiatan belajar mengajar di TPA masjid dusun


Salekowa dan bimbingan belajar selama kurang lebih 1
bulan lamanya. Senang rasanya dapat mendidik anak-anak
disini dapat memberikan pengalaman hidup bercerita
banyak, tak terasa padahal kami hanya bertemu disekolah
dan diposko tempat kami mengadakan bimbingan kepada
mereka, tak jarang mereka pun sering datang mengunjungi
kami diposko dan kami merasa senang karena dengan
kehadiran mereka kami jadi merasa tidak kesepian.
Walaupun terkadang saya merindukan sosok orang tua saya
dirumah, merindukan semua hal tentang mereka tapi saya
pikir ini hanya selama 45 hari setelahnya pasti akan bertemu
dengan mereka kembali. Dan setidaknya disaat saya pulang
nanti ada banyak hal yang akan saya ceritakan kepada
mereka dan kelak akan saya ceritakan kepada anak-anak

80
saya selama melakukan KKN di desa Kalebarembeng
tepatnya di dusun Salekowa Kabupaten Gowa, kecamatan
Bontonompo ini merupakan suatu pengalaman yang belum
pernah saya dapatkan atau saya rasakan selama ini.

Untuk ibu-ibu dusun Salekowa yang sangat kreatif


dalam membuat berbagai kreatifitas khususnya dalam
pembuatan batu bata yang dimana desa tersebut terkenal
akan kaya pembuatan batu bata serta didesa ini dipenuhi
dengan sawah sehingga hal ini merupakan salah satu
pencarian mata warga desa Kalebarembeng disamping
dengan pembuatan batu batu. Mereka pun juga pandai
dalam membuat makanan atau kue-kue yang sering saya
dapatkan antusias ibu-ibu dalam membuat makanan
dirumah ibu dusun tempat saya tinggal. Beliau pun sangat
ramah terhadap anak KKN, ataupun masyarakat lain yang
mendatangi desa tersebut. Mereka secara terbuka menerima
kami dari hari pertama kami menginjakkan desa tersebut.

KKN selama sebulan lebih atau 45 hari di Desa


Kalebarembeng tepatnya di dusun Salekowa memberikan
saya banyak pengetahuan dan pengalaman. Teman-teman
yang selalu membimbing saya kearah lebih baik, teman-
teman yang selalu menegur saya ketika melakukan
kesalahan, dan teman-teman yang selalu menghibur saya
ketika sedih. KKN ini telah mengajarkan saya kebersamaan,
kekompakan, dan solidaritas yang sangat tinggi. Serta yang
terpenting di KKN ini saya mendapatkan keluarga baru.
Terima kasih untuk teman-teman dan warga desa
Kalebarembeng. Mohon maaf atas kesalahan saya, semoga
tali persaudaraan kita semua tidak hanya pada saat KKN
berlangsung. Tetapi juga silaturahmi diantara kita. Jangan
lupakan kenangan yang telah kita buat meskipun hanya
dalam hitungan 45 hari.

81
4. Nama : Syahratulnisa Syamsuar
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Matematika

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum wr.wb, sebagai pembuka


testimoni ini, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih

82
dahulu. Nama saya Syahratulnisa Syamsuar, lahir di Sinjai,
pada tanggal 28 Desember 1997. Memulai pendidikan
dengan memasuki jenjang pendidikan formal di RA
Masrurah selama 1 tahun dan dilanjutkan ke jenjang SD di
SDN Pao-Pao selama 6 tahun. Setelah sekolah dasar saya
melanjutkan pendidikan ditingkat menengah di SMPN 2
Sungguminasa, pada tahun 2012 saya melanjutkan
pendidikan dijenjang selanjutnya di SMAN 1 Sungguminasa
atau yang lebih dikenal dengan sebutan SALIS, selama 3
tahun dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun yang sama,
saya melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar pada Jurusan Pendidikan
Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Saat ini, saya
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah
satu kewajiban sebagai mahasiswa UIN Alauddin Makassar.
Sebagai mahasiswa KKN, saya akan bercerita sedikit
mengenai pengalaman saya selama ber-KKN.
Semester 8 merupakan semester yang identik dengan
KKN (Kuliah Kerja Nyata), ini merupakan salah satu tugas
wajib bagi setiap mahasiswa yang menjadi syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan. Hari itu,
tiba saatnya saya akan melaksanakan tugas KKN. Ada rasa
senang, sedih, dan bangga saat itu, tpi lebih banyak
sedihnya, mengingat sejauh ini pencapaian saya sebagai
mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Bukan hanya saya saja
yang merasakan, begitupun dengan teman-teman yang
demikian hebohnya. Mulai dari penyiapan berkas,
pendaftaran, sampai persiapan untuk KKN dilakukan
bersama.
Sebelum berangkat kelokasi KKNsaya mengikuti
pembekalan yang diadakan oleh BP-KKN selama 2 hari
yaitu tanggal 15-16 februari 2019 di auditorium kampus
UIN Alauddin Makassar. Setelah melakukan pembekalan
tibalah saat-saat yang ditunggu-tunggu yaitu pengumuman
tempat lokasi KKN yang diumumkan kurang lebih 2 pekan
setelah pembekalan KKN dilakukan. Setelah melihat

83
pembagian lokasi tersebut, ternyata saya ditempatkan di
daerah Kabupaten Gowa, Kecamatan Bontonompo dengan
pembimbing atas nama Muh. Quraisy Mathar, S.Sos,
M.Hum atau nama panggilannya pak Ais dan yang ke dua
pak Jufriad, SE, M.Ak atau nama panggilannya pak Jupe.
Saat melihat pengumuman ini, ada rasa bahagiah tersendiri
bagi saya karena Alhamdulillah ini merupakan jawaban dari
setiap doa-doa saya dan orang-disekitar saya. Dari awal saya
memang mencari lokasi yang tidah jauh untuk ber-KKN
karena ada beberapa alasan diantaranya alasan yang paling
kuat itu karena berhubung saya tidak bisa pergi jauh-jauh
atau yang biasanya perjalanan shafar dikarenakan saya
masih belum memiliki makhrom, dan Alhamdulillah
Kecamatan Bontonompo belum termasuk perjalanan
shafar. Setelah itu sayapun melihat lokasi teman kelas atau
teman sejurusan saya, ternyata rata-rata mereka ditempatkan
di Kabupaten Bulukumba.
Saya ber-KKN di Kabupaten Gowa, tepatnya di
Kecamatan Bontonompo, Desa Kalebarembeng, Dusun
Salekowa.Masyarakat di desa Kalebarembeng, dusun
Salekowa sangat ramah. Terbukti saat saya dan teman –
teman tiba di dusun ini, kami disambut dengan senyuman
masyarakat yang begitu akrab serta tutur kata yang lembut.
Di sana saya menemukan keluarga baru, orang tua baru
yang menyayangiku serta memanjakanku hingga serasa
dikampung sendiri. Saya dan teman-teman senang
berkunjung kerumah warga, mereka pun selalu menyambut
kami dengan keramahannya. Namun, saya kadang-kadang
malu untuk berkunjung karena saya dan teman-teman
berfikir bahwa kami telah merepotkan tapi ternyata mereka
malah tersinggung bila kami menolak untuk berkunjung.
Mayoritas masyarakat dusun Salekowa adalah petani dan
pembuat batu merah. Kita bisa menemukan sawah dimana
– mana, sawah yang terbentang begitu indah, bentuknya
yang tersusun rapi menjadikan desa ini bagaikan surga
persawahan.

84
Selama ber-KKN kurang lebih 45 hari, saya
mendapatkan begitu banyak cerita, pengalaman dan
kenangan yang dapat saya jadikan sebagai pelajaran
tersendiri untuk kehidupan pribadi saya.
Kami ber-KKN di Desa Kalebarembeng tepatnya di
Dusun Salekowa terdiri dari 10 orang mahasiswa-i, masing-
masing dari jurusan dan fakultas yang berbeda-beda. Mulai
dari fisik yang berbeda, karakter yang berbeda, kebiasaan
yang berbeda, pemikiran yang berbeda dan memiliki
kemampuan yang berbeda pula. Siapakah mereka? Mereka
adalah Nensir dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Jurusan Jurnalistik. Nensir diamanahkan sebagai
Koordinator Desa (KORDES) di posko kami, dia memiliki
tanggungjawab dalam membuat suatu keputusan dan
mengarahkan teman-teman dalam mengerjakan program
kerja yang sudah disepakati saat seminar desa. Cici Nur
Pratiwi dan Ramlah, mereka satu Fakultas bersama saya
tetapi beda jurusan. Cici Nur Pratiwi jurusan Pendidikan
Fisika, diberi amanah sebagai sekretaris di posko kami, Cici
orangnya baik tetapi biasanya dia kurang fokus saat diajak
berbicara, dia berasal dari Majene Sulawesi Barat.
Sedangkan, Ramlah jurusan Pendidikan Agama Islam sama
seperti saya, Ramlah salah satu anggota dari posko kami.
Orangnya baik, ramah, lembut, dia berasal dari Bone yang
terkenal dengan kelembutannya. Titi Hardiyanti dan Radi
Mega Irawan Saputra, mereka berdua berasal dari fakultas
yang sama yaitu Fakultas Sains dan Teknologi, tetapi
jurusan yang berbeda. Titi Hardiyanti yang biasa dipanggil
kak Titi memiliki jurusan Fisika, kak Titi adalah sosok
teman, kakak, dan ibu bagi posko kami. Kak Titi bisa
menjadi penengah bagi kami, mungkin karena kak Titi
sudah berkeluarga dan memiliki anak, selain itu kak Titi
juga yang selalu memasakkan kami saat di posko, Terima
kasih Kak Titi . Radi Mega Irawan Saputra yang biasa
dipanggil kak Radi memiliki jurusan Arsitek. Sesuai dengan
jurusannya, yah kak Radi bisa menggambar dan mendesain,

85
dan kadang dia juga humoris orangnya. Winda Elyanto dari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan Management.
Winda orangnya baik, sangat perhatian sesame temannya,
bisa dibilang teman mengajar dan teman pergi jajan.
Rahmawati dari Fakultas Adab dan Humaniora jurusan
Bahasa dan Sastra Arab. Rahma si chuby, bermata empat,
pintar masak, banyak bakat, dan partner MC. Dan terakhir
Wahyu AS dari Fakultas Syariah dan Hukum jurusan Ilmu
Hukum. Kak Wahyu panggilannya berhubung karena beliau
senior di atas senior, orangnya humoris sampai-sampai saat
makan beliaupun melawak sehingga kita semua tertawa
terbahak-bahak sambil makan bersama, baik hati, tidak
makan sabun.
Daerah Bontonompo yang saya dapatkan untuk
mengabdi adalah daerah dataran rendah, dan dipenuhi
hamparan sawah yang sangat luas sehingga memiliki
pemandangan yang Ma Shaa Allah. Masyarakatnya banyak
juga banyak yang bekerja sebagai pembuat batu bata.
Khususnya di desa Kalebarembeng dusun Salekowa, yang
memiliki warga masyarakat petani dan pembuat batu bata.
Setelah mengetahui lokasi KKN dan dosen
pembimbing, mulailah di buat group WA terkhusus lokasi
Kecamatan tertentu. Di grup tersebut dibahaslah hal-hal
yang berkaitan dengan KKN, mulai dari baju seragam,
spanduk, dan program kerja yang akan dilakukan di lokasi
KKN nantinya. Setelah itu, dilakukanlah pertemuan dengan
masing-masing dosen pembimbing sesuai jadwal yang ada
diwebsite, dan jadwal kami adalah hari selasa tanggal 19
Februari 2019. Pada hari itu, kami di suruh untuk
melakukan pertemuan di Perpustakaan UIN Alauddin
Makassar lantai empat. Pada pertemuan tersebut, di
lakukanlah pemilihan koordinator camat (korcam) khusus
Kecamatan, dan untuk nama-nama anggota setiap posko
akan diumumkan pada hari jumat tanggal 22 februari 2019
mendatang. Setelah mengetahui nama-nama setiap anggota
posko mulai dari posko 1 sampai posko 14 ditentukanlah

86
coordinator Desa (Kordes) untuk setiap Desa. Setelah itu,
dilakukanlah pertemuan setiap anggota masing-masing
posko, saat itu saya mendapatkan posko 10. Pertemuan
dilakukan pada hari jumat tanggal 22 februari 2019, ba’da
Jum’at bertempat di belakang Perpustakaan UIN Alauddin
Makassar. Pada saat itu saya berhalangan datang
dikarenakan ada keperluan keluarga yang tidak bisa
ditinggalkan. Pada hari itu juga, kami melakukan pemilihan
koordinator Desa (kordes), bendahara, dan sekretaris.
Adapun yang terpilih menjadi kordes yaitu Nensir yang
berasal dari Program Studi Jurnalistik, yang menjadi
bendahara yaitu Winda Elyanto yang berasal dari Program
Studi Management, sedangkan yang menjadi sekretaris yaitu
Cici Nur Pratiwi yang berasal dari Prodi Pendidikan Fisika.
Senin, 25 februari 2019 adalah hari di mana
pemberangkatan KKN Angkatan 60 dan menjadi awal
cerita di masa ber-KKN. Rombongan KKN
Kec.Bontonompo berangkat dari Kampus 2 UIN Alauddin
makassar di mana titik kumpulnya adalah di depan gedung
CBP. Sebelum berangkat ke lokasi KKN, maka dosen
pembimbing membagi bus untuk 14 posko yang akan
dinaiki. Setelah pembagian bus selesai, ternyata bus yang
ditumpangi terlalu sempit bagi kami posko 10, bergegaslah
kami untuk menaiki bus masing-masing yang akan
mengantarkan kami ke lokasi KKN. Di Sepanjang
perjalanan, saya menikmati perjalanan dengan rasa yang
bercampur aduk antara sedih dan senang tetapi, lebih
banyak sedihnya. Setelah melakukan perjalan yang cukup
jauh, sekitar  2 jam perjalanan, sampailah kami di kantor
Camat kecamatan Bontonompo. Setelah itu, dilakukanlah
penerimaan mahasiswa KKN angkatan 60 UIN Alauddin
Makassar yang dilakukan oleh bapak camat Kecamatan
Bontonompo sendiri dan diperkenalkanlah masing-masing
kepala Desa dari setiap Desa. Setelah penerimaan,
bergegaslah kita menuju rumah pak Desa dengan menaiki
mobil pick up dikarenakan barang-barang kami yang sangat

87
banyak jadi bapak kepala Desa berinisiatif untuk
menjemput kami dengan mobil pick up. Setelah melewati
jalanan yang berlubang dan dihiasi oleh sawah-sawah yang
indah,  setengah jam kita sampai di rumah pak Dusun
Salekowa yang bernama bapak Abd. Malik Dg. Luruh 
dengan sambutan yang sangat baik dan ramah.
Pada pekan pertama ber-KKN kami melakukan
observasi Desa selama 2 hari, di Desa Kalebarembeng
memiliki empat Dusun diantaranya Dusun Bonto Ba’do,
Dusun Bontomanai’, Dusun Barembeng dan Dusun
Salekowa. Setelah melakukan observasi, kami melakukan
seminar program kerja pada tanggal 28 februari 2019 bisa
dibilang posko kamilah yang pertama melakukan seminar
program kerja di kecamatan Bontonompo (Ma Shaa Allah).
Alhamdulillah hasil dari seminar program kerja posko 10
diantaranya mengajar di TK/TPA, mengajar di Sekolah
Dasar, BAKSOS (Sabtu Bersih, Jum’at Ibadah, Pembuatan
Nama jalan, Pembuatan tempat Sampah, dan Tugu
pembatas kabupaten Gowa-Takalar).
Hari demi hari kami jalani KKN di Dusun Salekowa,
kebersamaan kamisemakin terasa dan semakin erat.Kami
semakin mengenal sifat -sifat asli satu sama lain. 5 Minggu
berlalu dengan proker-proker yang kami rencanakan dan
kami melaksanakannya sesuai dengan kemampuan kami.
Dan alhamdulillah proker-proker yang kami rencanakan
100% sudah terlaksanakan. Kecuali proker pembuatan
Tugu Pembatas Kab. Gowa-Takalar, dikarenakan beberapa
masukan dari beberapa pemuda dan masyarakat setempat
serta beberapa alasan dari kami sehingga kami tidak
melaksanakan proker tersebut. Pecan ke 5 juga menjadi
pecan yang sangat sibuk bagi kami, dikarenakan pekan
tersebut kami sudah sibuk untuk mempersiapkan ramah
tamah posko 10 yang akan dilaksanakan pada tanggal 2
April 2019. Mulai dari persiapan panggung, tenda, sound
system hingga pelatihan yang dilakukan untuk beberapa
penampilan yang akan di tampilkan saat ramah tamah nanti.

88
Adapun penampilan yang akan ditampilkan diantaranya
Anngaru yang dilakukan oleh adinda Nabil, Pembacaan
Ayat Suci Al-Quran yang dibacakan oleh Ustadzah, Tari-
tarian yaitu tari Mappadendang dan tari Gandrang Bulo,
pembacaan Puisi oleh adinda Aira, serta Fashion Show.
Hari ini, tepatnya pada tanggal 2 April 2019 tibalah
saatnya acara ramah tamah kami akan dilakukan In Syaa
Allah ba’da Isya. Kami melakukan persiapan di mana laki-
lakinya memsang tenda, kursi dan juga menyiapkan
panggung. Untuk kami perempuan bertugas untuk
membuat kue yang dibantu oleh ibu Dusun, kue yang kami
buat diantaranya Pudding Lumut dan Dadar Gulung
masing-masing lebih 200 biji. Secara pribadi saya kewalahan
dalam hal membuat kue karena tidak pernah membuat kue
dadar gulung, tetapi setelah mencoba dan mempelajari
Alhamdulillah ternyata saya juga bisa . Setelah melakukan
persiapan yang sangat panjang, ada rasa degdegan
dikarenakan saya akan menjadi MC dengan partner saya
Rahmawati di acara ramah tamah, tetapi Rahma sendiri
sudah terbiasa untuk menjadi MC. Ini pertama kalinya saya
menjadi MC dan pertama kalinya saya berbicara di depan
masyarakat yang sangat banyak, itupun karena kordes yang
menunjuk langsung bersama teman-teman lainnya. Tetapi
Alhamdulillah acara ramah tamah berjalan dengan sangat
lancar, meskipun saya sebagai MC kurang maksimal dalam
berbicara hehehe… semuanya bahagiah karena perjalan
KKN kami sudah ditutup dengan acara ramah tamah yang
begitu sederhanah tetapi hikmat, dan tidak kami sangka
antusias masyarakat setempat begitu semangat (Ma Syaa
Allah). Acara ramah tamah kami ditutup dengan sesi foto-
foto bersama bapak kepala Desa Kalebarembeng, berfoto
bersama ibu dan bapak posko dan foto-foto bersama adik-
adik yang telah berpartisipasi di acara kami.
Pada tanggal 6 April 2019, kami melakukan acara
kecil-kecil bersama pemuda Salekowa. Acaranya makan
bersama-sama sebagai rasa terima kasih kami kepada

89
mereka karena telah di terima dengan baik dan diperlakukan
dengan baik di Dusun Salekowa. Tidak hanya itu, kami juga
pergi liburan bersama tetapi tidak bersama pemuda
Salekowa. Kami pergi bersama ibu dan bapak posko serta
warga dan adik-adik Salekowa di permandian Sampulungan
Galesong Utara. Saat hari Senin, tanggal 8 April 2019 kami
berangkat pukul 14:00 atau jam 2 siang menaiki mobil pick
up again hehehe. Sesampai di tempat permandian saya tidak
berniat untuk ikut mandi-mandi ataupun berenang
dikarenakan kemalasan dan rasa trauma, tetapi Kak Titi
sangat rese’ di waktu itu dia memeluk saya dan terjadilah
kejar-kejaran dikarenakan saya yg mencoba menghindar tapi
nihil saya di tangkap olehnya,,, sedihnya.. basahlah kudung
serta baju saya. Banyak cerita bersama, makan bersama
adik-adik dan warga, cerita bersama. Inilah liburan kami
yang cukup singkat tetapi banyak cerita dan kebahagiaan di
dalamnya.
Dua hari sebelum penarikan kami seposko
melakukan silaturrahmi sekalian minta izin pulang
dibeberapa rumah warga. Mereka menjamuh kita begitu
sangat baik dan ramah, warga Salekowa sangat baik dan
ramah mulai dari kami datang di hari pertama sampai kami
mau pulang tidak ada yang berubah dari mereka. Hari
terakhir kami di Salekowa kami seposko jalan-jalan ke
Kab.Takalar. kami mendatangi Taman Cinta untuk sekedar
foto-foto bersama, setelah dari situ kami singgah di Bakso
Raksasa Bontonompo. Dan kami makan malam disitu
bersama Chalista dan Mattawang selaku anak dari ibu dan
bapak posko, dan juga bersama kak Ilham selaku pemuda
Salekowa.
Hari ini tibalah saatnya kami pulang ke rumah
masing-masing, pecah juga tangisannya, ada rasa senang
tapi sedih juga karena banyak kenangan dan juga pelajaran
di Salekowa yang tidak bisa dilupakan bersama adik-adik
dan anak-anak dari ibu posko. Sebelum pulang kami ke
rumah ibu ustadzah untuk berpamitan tetapi ibu ustadzah

90
pergi mengajar jadi kami tidak sempat bertemu dengan
beliau. Setelah itu kami bergegas ke sekolah untuk
berpamitan, di sini kami semua bersedih karena melihat
adik-adik yang menangis karena kepulangan kami. Ada rasa
tidak tega terhadap mereka tetapi kami juga harus kembali
untuk melanjutkan perkuliahan kami. Kami juga berpamitan
ke rumah Bapak Desa Kalebarembeng, bapak H.
Saharuddin, S.E. kemudian kami juga singgah di kantor
Desa Kalebarembeng untuk berpamitan. Dengan muka
yang sangat sembab, kami semua bergegas ke kantor Camat
untuk penarikan.

5. Nama : Titi Nurhayati


Jurusan : Fisika
Fakuktas : Sains dan Teknologi

91
Saya Titi Nurhayati mahasiswa, dari Juruasan
Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi pada angkatan 60 ini
saya melaksanakan Kuliah kerja nyata (KKN). Saya
ditempatkan di Kecamatan Bontonompo, Desa
Kalebarembeng,Dusun Salekowa. Pemberangkatan KKN
dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2019. Saya berKKN
selama 45 hari. Di 45 hari itu saya akan mendapatkan teman
baru dan banyak kenalan baru. Tepat hari rabu saya sampai
ke kecematan Bontonompo dan kegiatan penerimaan
mahasiswa telah selesai dan saya sudah mengenal siapa dan
yang mana kepala desa yang akan menjadi orang tua saya
ditempat KKN. Setelah kegiatan selesai diantarlah saya
dan teman-teman posko kerumah yang akan kami tempati.
Senyum sapa warga sepanjang perjalanan kami temui.
Sungguh pemandangan yang sangat indah mereka sangat
bahagia dengan kedatangan kami, kami pun disuguhi
dengan pandangan sawah yang mulai menguning. Teriakan
anak sekolah yang menyapa kami. teriakan dari mulut kecil
dan wajah yang lugu.
Sepanajang perjalanan kami melewati sawah-sawah,
dan saya berfikir dimana posko yang akan saya tempati,
dan tempat itu begitu jauh menurut saya sebagai orang
yang baru menginjak lokasi tersebut. Setelah melewati
panjangnya perjalanan sampailah saya diposko yang saya
dan teman-teman akan tempati. Disana kami dsambut
oleh tuan rumah yang sangat sangat baik dan ramah. Dan
kami dtempatkan dirumah kepala dusun Salekowa. Mereka
menjadi orang tua posko, dan kami mulai memperkenalkan
diri masing-masing kepada anggota keluarga mereka.
Setelah saya berkemas menyusun semua barang bawaan
saya didalam kamar lalu saya membantu ibu-ibu yang
sedang menyiapkan jamuan mereka untuk kami.
Mereka sangat ramah, dan kadang saya terkendala
dibahasa heheheh. Mereka menanyakan asal usul kami,
singkat cerita dan saya dan teman posko selesai menikmatai

92
sajian yang dihidangkan oleh ibu posko, disuruhlah kami
beristirahat sebelum melanjutkan aktivitas sebagaimana
Mahasiswa KKN. Hari pertama itu pula menjadi hari
pertama saya mengenal baik teman posko, dan mulai
mengenal nama lengkap mereka.
Kami berjumlah 10 orang dari fakuktas dan jurusan
yang berbeda- beda. Yang pertama ada dari jurusan
Pendidikan Agama islam bernama Ramlah asal Bone
dengan sifat pendiamnya yang diawal yang pintar bertilawah
yang sabar, tapi kalau diganggui berlebihan dia agak galak
tapi dia baik sekali. Dia yamg paling lembut suaranya yang
kurus tubuhnya dan punya proker sendiri yaitu bisa
mengendarai motor dan bisa gemuk, tapi prokernya cuma
berjalan 2 hari. dan dia merasa ada lemaknya sedikit
tumbuh diperutnya hehehe. paling rajin memcuci piring
dan menyapu.
Kedua jurusan pendidikan fisika bernama Cici
Nurpratiwi asal dari majene dia orangnya sabar, pendiam,
tidak suka ribut hobi nonton youtube dan kalau sudah
masuk dikamar dan ketemu bantal tunggu tidak sampai satu
menit taraaaaa tidurlah dia, tapi takala keluar suaranya dia
selalu melucu kalau bagian dan blak-blakkan
membersihkan selalu berpasangan dengan winda, mulai dari
cuci piring sampai mencuci.
Ketiga jurusan manejemen bernama Winda
Elyanto dia perempuan satu-satunya diposko kami yang
paling tinggi. Saya suka memanggilnya Wanto, paling tidak
bisa pisah dengan handsat. Dia paling ribut kalau dapat
cicak di tempat baskom tempat cuci piring. Paling geli liat
kepala ayam. Dia kalau cuci piring paling ribut dan over
acting hahaha.
Teman keempat saya dari jurusan Bahasa dan
Sastra Arab bernama Rahmawati, dia dipanggilkan pogo
dia yg paling sabar dan kalau ketawa hilang matanya. Dia

93
imut sebab dia bondeng hahah, paling suka dia mengajari
anak-anak puisi dan berbuah hasil yang sangat memuaskan.
Anak didiknya mendapat juara I dan II di dua
pertandingan. Dia agak mudah Baper kalau lagi jelek
moodnya. Rahma partner saya di dapur, karena dia satu-
satunya yang bisa masak. Nasi dengan cara, tempat,dan
porsi banyak. Dia pintar masak rajin kalau diminta tolongi,
dan dia orang yang paling jauh asalanya yaitu
Palangga,Tombolo.
Kelima dari jurusan bernama Nuraita dan biasa
dipanggilkan Tit,dia paling kecil diantara kami, yang punya
sifat kayak anak-anak tapi dia paling sabar kalau disuruh-
suruh dan tidak baperan. Tidak pernah marah, baik, kalau
dititip suruh jaga sayur dimasak dia tinggal pergi main sama
anak-anak. Mau marah sih tapi ahh sudahlah. Tapi dia
orang yang sangat kebal dari bullyan, karena selalu
dijodohkan dengan kordes kami. Kerena ada kemiripan
tersendiri haha,dan dia hanya senyum. Tapi yang ditakutkan
dianya nanti Baper. Oh Aita maafkan kami. Dia pintar
menjahit jadi dari dia kami minta tolong untuk mengecilkan
baju sampai memotong celana dan saya mau sekali belajar
menjahit di dia. Raita juga orang yang paling jauh
kampungnya yaitu Sungguminasa.
Keenam, dari Pendidikan Matematika bernama
Syahratulnisa. Sikaca mata penghafal Quran, Masya Allah.
Dia orang yang paling paling sabar dan penurut sama kata
katanya mamanya. Matanya yang paling ditakuti kordes dan
anak anak saat mengajar. Nisa yang punya barang paling
banyak, sofelnya, parfumnya, dan camilannya selalu saya
minta. Berpasangan dengan Ramlah bagian mencuci
piring, suka sekali menggesser kedudukan orang pas lagi
makan. Tapi dia orang yang begitu baik, asal dari Sinjai
tapi cuma numpang lahir jadi jangan tanya daerah Sinjai di
Nisa. Pasti geleng kepala dan Senyum.

94
Ketujuh, jurusan bernama Wahyudiansyah asal dari
mamuju dia paling dewasa pemikirannya, tapi paling lucu
kalau bicara yaa kayak stand up comedy. Yang LDRan
dengan si Gadis idamannya jadi menelpon berjam jam di
belakang rumah. Dia diantara kami bertiga, saya dan Rahma
yang berhasil menjalankan program diet. Tapi dia adalah
pemikir kritis.
Kedelapan, dari jurusan Arsitek bernama Radi
Mega Irawan Saputra. Paling panjang namanya. Dia sabar,
muka polos padahal enggak. Yang rajin nyuci baju sendiri.
Dia satu satunya laki laki yang paling lama dikamar mandi,
mungkin dia luluran atau panjang doanya tapi entahlah. Dia
yang tidak suka pacaran tapi ada pacarnya, yang suka bikin
Ramlah marah marah. Dia pintar mengambil hati anak
anak, dia mengajar dan mempunyai sifat keiibuan hahahah.
Kesembilan, dari jurusan Jurnalistik bernama
Nensir, dia kordes kami. Asal dari Bone, ini dia yang
kami jodohkan dengan Nuraita. Dia punya proker
seperti Ramlah yaitu menambah berat badan dan dia
beramsumsi kalau dirinya sudah chuby hahaahha. Yang
selalu nitip kalau ada yang mencuci pakaian, selalu teriak
kalau sudah lapar. Itulah sedikit kisah tentang teman teman
saya diposko, yang selalu ribut diposko hingga larut
malam.
Hari kedua saya dan teman teman berkeliling
dusun untuk melihat dan menyapa warga sekitar dan
mereka merespon baik. Karena matapencarian warga disana
adalah Batu bata dan sawah maka kami iseng ikut belajar
untuk mebuat batu- bata, dan hasilnya malah bikin rusak
tapi warga tetap tertawa bahagia melihat hasil karya
kami. Waktu telah menjelang memasuki waktu magrib dan
kamipun mohon izin pulang tidak lupa pula kami
memohon maaf atas kelakuan kami telah menggangu
kerjaan mereka. Sampailah kami diposko, kami mandi satu

95
persatu dan tiba gilirannya si Tit dan lamaaaaaaa sekali.
Setelah selesai sholat magrib saya dan teman teman
menyantap makan malam dan dilanjutkan dengan brefing
untuk menyusun Program Kerja kami selama 45 hari. Hari
ketiga dan keempat kami merencanakan Proker dan pada
hari Keenam kami malakukan seminar Proker. Pada proker
kami ada Tarbiyah Tk/TPA dan SD, pembuatan plank
jalan,tempat sampah dan papan tanda rumah aparat Desa,
bimbingan belajar anak- anak.
Tepat hari sabtu kami berkunjung ke sekolah SD
Inpres Salekowa untuk memperkenalkan diri dan memohon
izin untuk membantu menyalurkan ilmu untuk adik adik.
Sayangnya pada hari itu kamibtidak bertemu kepala sekolah
hanya bertemu dengan guru guru dan alhamdulillah mereka
menyambut, merespon kami dengan senang hati. hari senin
saya dengan cici serta winda dengan Nisa mulai mengajar
dan berkenalan dengan anak anak, kesan pertama mereka
masih malu malu. kami bagi tugas antara mengajat Tk/TPA
dan mengajar di SD dan bergantian.
Pada hari itu ada undangan dari Mahasiswa
Unismuh yang kenetulan melaksana kan KKP di Takalar
mengundang anak didik kami untuk mengikuti lomba di
Parambambe. Adapun perlombaan yang dilombakan adalah
Puisi, kaligrafi, tarik tambang, makan kerupuk, lari kelereng,
menyanyi solo, adzan, hafalan surah-surah pendek, dan
qultum. Mereka sangat antusias untuk melakukan
perlombaan itu. Setiap sepulang sekolah mereka datang
keposko dan samangat mereka berlatih tapi yaa begitulah
kalau anak anak ketika mereka jenuh mereka akan main
sendiri dan tidak fokus. Tapi kami harus sabar menghadapi
anak didik kami agar menjadi lebih baik. Tepat pada hari
dimana perlombaan telah tiba kami mengantar anak anak
berasama seorang guru yang begitu semangat yang bernama
pak Talli. Beliau satu satunya guru yang sangat mendukung
kegiatan murid muridnya.Lomba demi lomba telah berhasil

96
diikuti dan hasil dari lomba akan diumumkan pada tanggal
10 April. Hari demi hari kami lewati dengan kesibukan
program kerja kami mulai dari mengajar SD, TPA dan
pembuatan Plank. Sembari kami menyiapkan acara ramah
tamah kami kami terus bersosialisasi kewarga sebagai
bentuk silaturahmi kami kemereka. pada acara ramah tamah
kami menampilkan pagelaran adat istiadat warga makassar,
sari tilawah dan fasion show.
Kami mencari bahan untuk pembuatan plank ke
warga yang kebetulan sebagai imam desa dan alhamdulillah
kami dikasi harga yang sesuai dengan kantong kami
mahasiswa. Saya dan teman teman mulai mendisain untuk
plank mulai dari huruf sampai mencat plank dengan warna
khas UINAM, yaitu warna hijau. Kami kompak
mengerjakan plank dan satu lagi kami memnuat tempat
sampah untuk rumah ibadah dan sekolah. Berhubung pada
tempat ibadah tidak terdapat tempat pah yang memadai,
pada tempat sampah kami menggunakan bahan bambu
yang kami peroleh secara cuma cuma dari bapak posko
kami yaitu bapak Dusun Salekowa karena belakang rumah
beliau banyak sekali bambu. Pada proses pemotongan kami
dibantu oleh warga dan uniknya kami dilarang
mengambil bambu pada pagi hari. sampai pembuatannya
kami juga dibantu oleh pemuda-pemuda Salekowa mereka
sangat baik dan selalu membantu kami selama berada
disana.
Pada pertandingan di Parambambe alhamdulillah
SD kami mendapat banyak juara dan termasuk juara umum.
Kami mendapat tujuh piala sekaligus. Begitu bahagia pak
Talli selaku guru yang mewakili untuk mengambil hadiah.
Pada saat itu anak didik kami juga mengikuti pertandingan
tingkat kecamatan yang diadakan oleh KKN UINAM yaitu
KKN angkatan saya. Di pertandingan itu kami meraih tiga
piala dan memenangkan empat juara.

97
Pada tanggal 2 April kami melaksanakan Ramah
Tamah dan diisi dengan penampilan adik-adik yang sudah
kami latih semaksimal mungkin. Alhamdulillah acara kami
berjalan dengan hikmat dan warga yang datangn begitu
banyak, mengingikuti acara hingga selesai serta para
pemuda-pemudi membantu kami hingga acara selesai.
Warga sangat bangga menyaksikan anak-anak mereka
tampil dengan berani diatas panggung.
Tibalah kami pada hari penarikan, semua terasa
sangat mengharukan. Saya mempunyai berjuta-juta
kenangan dengan desa Kalebarembeng dengan warga
Salekowa. Tepat pada pagi itu air mata jatuh tanpa dirasa
ketika saya memeluk dan pamit kekeluarga saya diposkon
yaitu orang yang saya anggap sudah menjadi orang tua saya
sendiri dan keluarga mereka.
Terima kasih kepada bapak kepala Desa
Kalebarembeng, orang tua kami diposko, kepada warga
yang sangat sangat sangat baik kepada saya selama saya
berada disana. Saya akan merindukan beliau semua.
Kebaikan yang begitu indah membekas dihati saya. Air
mata beliau akan kami ganti dengan doa terbaik untuk
warga Salekowa yang mengajarkan saya apa arti
bersosialisasi.

98
6. Nama : Rahmawati

Jurusan : Bahasa dan Sastra Arab

Fakultas : Adab dan Humaniora

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh….

99
Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT.
Yang telah memberikan Rahmat dan karuniah-Nya
sehingga kita masih diberi umur yang panjang dan
kesempatan yang sangat berharga untuk mengikuti KKN.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
kita Muhammad SAW. Nabi yang menjadi panutan dan suri
tauladan bagi kita semua.

Nama saya Rahmawati, mahasiswi jurusan Bahasa


dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora.
Alhamdulillah, tahun ini saya diberi kesempatan untuk
mengikuti KKN. KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan
salah satu program kampus yang harus diikuti
Mahasiswa/Mahasiswi tingkat akhir sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program S1 nya. KKN adalah
salah satu hal yang paling saya tunggu-tunggu semenjak saya
berada di semester 1 apalagi saat saya berada disemester-
semester akhir, KKN selalu terbayang dipikiran saya.
Menurut saya KKN adalah wadah untuk kita
merealisasikan/mengaplikasikan ilmu yang kita dapat
selama berada disemester 1-7, disinilah para
Mahasiswa/mahasiswi akan terjun langsung ke masyarakat
untuk mencari masalah-masalah yang sedang dihadapi, tidak
hanya itu melainkan kita juga harus mencari solusi serta
membantu masyarakat untuk menyelesaikannya.

KKN tahun ini adalah KKN ang. 60 berbeda


dengan KKN-KKN sebelumnya yang memberangkatkan
mahasiswa ke lokasi selama 2 bulan, kali ini KKN hanya
selama 45 hari dan KKN kali ini juga paling banyak
memberangkatkan Mahasiswa untuk mengabdi yakni
kurang lebih 3000 Mahasiswa. Bermula dari pendaftaran
KKN yang membuat kami agak kerepotan karena harus
mengapload berkas-berkas hingga portal saya bermasalah
dan membuat jantung seperti mau copot karena banyaknya
pendaftar dan kuota dibatasi. Tapi ternyata ada kebijakan
semua peserta yang mendaftar akan diberangkatkan.

100
Adapun tahapan-tahapan setelah pendaftaran yaitu
pembekalan, pengumuman penempatan lokasi, pertemuan
dengan pembimbing, pembagian posko dan
pemberangkatan. Semuanya berlalu seiring dengan
bergulirnya waktu.

Tibalah hari pemberangkatan pada tanggal 25


Februari 2019 hari itu saya diantar oleh ayah tercinta ke
kampus. Kecamatan Bontonompo’ kabupaten Gowa adalah
lokasi KKN yang saya dapat. Meski awalnya saya sempat
menangis karena lokasi yang saya dapat tidak sesuai dengan
keinginan saya, pengennya yang jauh-jauh eh malah dapat
yang dekat lagi-lagi saya di Gowa. Dari SD-Kuliah saya di
Gowa terus, mungkin jodoh saya orang Gowa kali yaa 
saya ditempatkan di Posko 10 Desa Kalebarembeng dengan
beranggotakan 10 orang, 7 orang perempuan dan 3 orang
laki-laki. Dan hanya 1 orang yang saya kenal, oh yaa lupa
ngenalin teman-teman posko. Ada Kak Wahyu, Kak Radi,
Kak Titi, Winda, Cici, Aita, Nisa, Ramlah dan saya sendiri
Rahma.

Perjalanan ke kecamatan Bontonompo’ tidak


menghabiskan waktu berjam-jam hanya 45 menit. Kami
semua pun sampai di kantor camat Bontonompo’ dan
disambut oleh pak camat beserta staffnya. Tak kalah juga
para bapak kepala Desa telah hadir dan siap menjemput
para mahasiswa KKN yang akan mengabdi di Desa tercinta
mereka. Setelah acara penyambutan selesai, kami pun
bertemu dengan bapak kepala Desa kami, H. Saharuddin,
S,E Dg. Nyonri. Sayang sekali, kami tidak ditempatkan di
rumah pak Desa dikarenakan ada anak KKP unismuh.

Dusun Salekowa adalah tempat yang ditunjukkan


pak Desa kepada kami. Perjalanan menuju kesana pun
dimulai dengan mengendarai mobil Pick Up yang dibawa
oleh pak Desa. Hamparan sawah yang terbentang luas
menemani perjalanan kami ke Dusun itu, angin sepoi-sepoi

101
pun mulai berhembus ditambah dengan panasnya terik
matahari di siang itu. Kami pun melindungi kepala kami
dengan topi kebanggaan kami. Melihat wajah teman-teman
saat itu saya masih menerka-nerka bagaimana sifat mereka?
Selain itu saya berpikir bagaimana kehidupan kami di
Dusun itu, apakah penduduk disana ramah atau tidak? Apa
yang bisa kami lakukan di sana? Pertanyaan-pertanyaan itu
seakan berputar-putar di kepala saya. Tapi, keseruan diatas
mobil kadang membuat saya melupakan sejenak pikiran-
pikiran itu.

Jejeran batu bata yang tersusun rapi mulai


menghiasi pelataran rumah warga, itu menandakan kami
telah sampai di dusun Salekowa. Tatapan-tatapan dan
senyuman dari warga yang melihat kami lewat pun mulai
menenangkan hati saya. Kami pun sampai di rumah pak
Dusun Salekowa Abdul Malik Dg Luru. Disana nampak
banyak warga, kami pun disambut mereka mengatakan
bahwa barusan ada anak KKN yang di tempatkan di dusun
ini. Saya pribadi merasa tersanjung dengan perkataan para
ibu-ibu itu. Para warga di sana pun sibuk menyiapkan
hidangan untuk kami, dan hari itu pertama kali kami
besepuluh makan bersama dengan hidangan yang sederhana
tapi mengenyangkan ada ikan pallu kacci dan sayur bening
campu-campur kalau orang gowa bilang sayur pallu ce’la. .
Setelah itu, rencannya kami ingin survey ke warga setempat
tapi karena hujan dan badan pun terasa lelah, kami pun
memutuskan untuk survey esok hari.

Minggu pertama disana kami gunakan untuk survey


mencari masalah-masalah apa saja yang tengah dihadapi
masyarakat dan kami akan berusaha untuk mencarikan
solusi sambil menyusun program kerja. Sore itu, kami
gunakan untuk berkunjung ke rumah pak RT, pak RW, dan
rumah warga. Kami melewati banyak warga yang tengah
membuat batu bata karena penasaran beberapa teman saya
ikut untuk membuatnya, ternyata mengasyikkan.

102
Hari demi hari mulai berganti, awalnya sebelum
melaksanakan seminar program kerja saya suntuk dan
bosan selalu menghitung hari penarikan. Jarak hari ke esok
harinya rasanya setahun karena belum ada yang di kerja.
Tapi setelah melaksanakan program kerja, kami pun mulai
bekerja. Mulai pendekatan dengan adek-adek TK/TPA,
anak-anak SD dan semuanya. Karena mereka semua adalah
target kami, maksudnya target mengajarnya kami. Karena
ada pepatah yang mengatakan “Tak Kenal maka tak
sayang”.

Kami mengajar di TK/TPA, SD dan memberi


pelatihan kepada adek-adek disana mulai dari puisi, qasidah,
Da’i, menyanyi dll. Menghadapi mereka harus penuh
dengan kesabaran dan keikhlasan, apalagi di kelas omegaaat
banyak sekali tingkah mereka yang kadang membuat saya
jengkel dan kadang saya ingin menyerah. Saya suka dengan
anak-anak, tapi anak-anak disana sungguh menguji
kesabaran.Tapi yaaah namanya tugas harus sabar dan
dinikmati sajalah.

Semakin bergulirnya waktu, anak-anak disana mulai


akrab dengan kami warga pun demikian. Rumah pak dusun
selalu ramai sampai tengah malam karena pemuda-pemuda
disana juga sering datang ngumpul, bercerita, bercanda dan
membantu kami untuk membuat tempat sampah dan yang
lainnya. Walaupun kadang mereka membuat kami
kehabisan kopi hehe.

Seiring berjalannya waktu juga, semua sifat teman-


teman seposko sudah mulai nampak. Perbedaan sifat dan
perbedaan argumen diantara kami sering terjadi, tapi kami
tetap kompak dan mulai terbiasa dengan sifat-sifat kami.
Saya deskripsikan saja yah sifat-sifat mereka.

Pertama, Wahyudiansyah sering disapa Kak


wahyu.Dia adalah mahasiswa jurusan ilmu hukum fakultas

103
Syari’ah dan Hukum angkatan 2013 tapi dia mudah
berbaurdengan kami yang juniornya. Kak wahyu orangnya
bijak, paling dewasa dan sangat humoris apalagi kalau
waktu makan, yaa ampun saking lucunya nasi yang sedang
dikunyah tidak bisa tertelan, air yang sedang diminum
tersemprot ke wajah hahaha. Tapi kalau Kak Wahyu sedang
galau atau banyak pikiran beeh jiwa humorisnya hilang
ditelan bumi entah kemana. Kak wahyu sering begadang
tapi begadangnya bukan karena duduk-duduk dengan
teman-teman melainkan telfonan.

Kedua, Radi Mega Irawan Saputra akrab


disapaKak Radi.Dia adalah mahasiswa jurusan arsitek
fakultas sains dan teknologi angkatan 2014 tapi dia kadang
tidak dianggap senior hahaha. Dia orangnya baik, sopan,
mudah akrab, suaranya lembut kayak cewek ngalahin
lembutnya suara saya, orangnya sabar kadang dia disuruh-
suruh. Disuruh parut kelapa, goreng tempe atau ikan
walaupun kadang na bikin hangus, kadang juga disuruh
sama Kak Titi ambil daun ubi atau rebunglah tapi dia tidak
pernah mengeluh. Terkadang juga kak Radi menjengkelkan
kalau dia lagi mandi, Ya Allah lama sekali seperti
perempuan saingannya Nisa dan Aita. Hal yang paling lucu
dari kak Radi adalah saat ada telfon entah itu dari siapa, dia
pura-pura mau masuk WC saya kira mau belok ke kanan eh
ternyata dia belok kiri. Itu saja kali yaah dari kak Radi.

Ketiga, Nensir dia adalah mahasiswa jurusan


Jurnalistik fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2015
sama kayak saya. Panggilan akrabnya sih Ncir dia adalah
kordes kami, awalnya saya kira dia perempuan karena
namanya seperti perempuan maafkan saya yah Ncir  dia
orangnya sabar, baik, tidak suka marah-marah kalau kami
malas mengajar atau pada saat dia menyuruh salah satu dari
kami ikut dia. Tapi harusnya dia bisa tegas sih, selama saya
kenal dengan Ncir di posko dia tidak pernah murung selalu
tersenyum, dia paling suka berbaur dengan adek-adek

104
makanya dia jadi idola adek-adek disana. Kalau dia bertemu
dengan makanan yaa ampun lahap banget katanya mau
gemuk, mau pipinya chubby tapi tidak gemuk-gemuk. Yang
paling menjengkelkan dari Ncir adalah dia suka nitip-nitip
cucian tidak mau mencuci sendiri.

Keempat, Titi Nurhayati kalau di posko sering


disapa Kak Titi tapi ibu posko dan warga disana sering
panggil dia Mbak karena dia orang Jawa. Kak Titidia adalah
mahasiswi jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
angkatan 2013 kayaknya yang jelas senior. Kak Titi itu
orangnya baik, lucu, keibuan karena dia udah punya 2 orang
anak, jago masak dan masakannya enak-enak semua. Dia
adalah partner saya masak tapi saya kalah dari Kak Titi. Dia
sering pulang karena ada mata kuliahnya dan menemui
anak-anaknya, disaat itulah saya merasa galau karena tidak
ada partner masak, pokoknya kalau ada Kak Titi kita
makannya nambah terus. Bahaya kalau saya sama Kak Titi
satu rumah bisa-bisa badan saya makin bengkak hahaha.

Kelima, Nur Aita dia sering disapa Aita bisa juga


Ta’ dan Kak Radi sering memanggilnya Tiit jadi teman-
teman posko ikutan panggil dia Tiit. Dia adalah Mahasiswi
Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin
angkatan 2015. Aita itu orangnya baik, rajin shalat, rajin
ngaji, keanak-anakan, sukanya main terus sama anak-anak
kadang kami sering jengkel dibuatnya karena kalau disuruh
biasanya lama baru bergerak dan paling lama mandi. Pernah
satu kali saya suruh Aita masak kacang hijau pas saya
kembali dia tidak ada ditempat malah main sama anak-anak.
Dan yang paling lucu lagi, dia pernah disuruh masak air gula
pasir oleh ibu posko tapi dia tinggalkan duduk di meja
makan ehh yang tadinya gula putih malah jadi gula merah
haahaha Aita.. Aitaa...

Keenam, Winda Elyanto paling akrab disapa


Winda Mahasiswi Jurusan Manejemen Fakultas Ekonomi

105
dan Bisnis Islam angkatan 2015. Winda itu orangnya baik,
cantik, tinggi makanya kalau saya berdiri dekat dia saya jadi
minder. Winda adalah bendahara di posko kami, dia jago
dalam menghitung-hitung uang pokoknya kalau soal uang
dia jagonya maklum anak Manajemen. Tapi Winda paling
menjengkelkan kalau dia membully bukan membully sih
bercanda maksudnya tidak pandang bulu mau senior atau
seangkatan na amba’ rataji,hehehe.. yang paling lucu dia itu
mau putih katanya mau ngalahin putihnya saya, makanya
dia selalu mau kena cahaya matahari katanya supaya jadi
putih dimana nyambungnya neng.. hehe

Ketujuh, Cici Nur Pratiwi biasa dipanggil Cici’


Mahasiswi jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan angkatan 2015. Cici’ itu orangnya baik, cantik,
rajin cuci piring biasanya dia cuci piring tiga kali sehari
katanya lebih baik dia cuci piring dari pada disuruh masak
aduuh Cici’, paling rajin juga merapikan piring. Dia adalah
Sekertaris di Posko kami. Awal ketemu Cici’ saya kira dia
pendiam karena pada saat kita rapat yang pertama sekali di
belakang perpustakaan dia hanya diam, dan pada saat di
posko beberapa kali kita rapat juga seperti itu. Tapi makin
hari sikap aslinya keluar ternyata dia sama seperti kami suka
bercanda dan paling tidak bisa diam kalau nonton dance
korea. Cici’ itu paling suka tidur, dapat bantal sedikit pasti
dia tertidur tapi kalau dengar orang buka makanan beeh dia
langsung bangun, peka amat telinganya yaa hehe.. Cici’ itu
paling tidak suka kalau dia tidur terus digangguin apalagi
kalau dia sementara tidur dan ada orang menelfon pasti
kena semprot deh yang nelfon.

Kedelapan, Syahratulnisa Syamsuar akrab disapa


Nisa tapi teman-teman sering nambahin Sabyan jadinya
Nisa Sabyan. Dia adalah Mahasiswi Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruaan angkatan
2015. Awal ketemu Nisa pada saat pemberangkatan di CBP,
dia diantar oleh ibunya dan pada saat saya lihat barang

106
bawaannya Astaghfirullah banyak sekali kayak orang mau
pindah rumah. Dia awalnya tidak banyak bicara dan saya
maklumi karena dia Ukhty-ukhty jilbabnya panjang, tapi
selang beberapa minggu di posko ternyata dia juga tidak
bisa diam sifat aslinya pun keluar. Nisa itu orangnya rajin
shalat, rajin ngaji, penghafal pula, dia juga baik apalagi kalau
soal makanan pasti dia bagi-bagi tidak pelit, dia sering bantu
saya di dapur walaupun hanya kupas-kupas bawang atau
bagian tumbuk-menumbuk. Nisa adalah teman MC saya
sewaktu ramah tamah, awalnya dia menolak katanya tidak
bisa tapi ternyata dia bisa gaess... Nisa itu paling lama kalau
mandi tapi lebih lama Aita sih, dia sukanya makan tempe
sama kecap ,lombok dan tidak suka makan sayur hanya
kuahnya. Yang paling ditakutin dari Nisa itu adalah
tatapannya yang sangat tajam sehingga kesan pertama adek-
adek disana tuh takut dan selalu memanggilnya dengan
nama Kakak Marah. Dia tidak suka marah cuman
pembawaannya yang memang begitu.

Terakhir yang kesembilan adalah Ramlah, dia


adalah Mahasiswi Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan angkatan 2015. Ini bukan
kali pertama saya ketemu dengan Ramlah karena dia adalah
temannya temanku makanya kami sering bertemu dan
bertegur sapa tapi baru kali ini saya serumah dengan dia
apalagi selama 45 hari. Ramlah orangnya cantik, baik, putih,
lucu apalagi kalau pake logatnya yang bahasa Malaysia
sangat sukelah saya mendengarnya. Dia tidak gampang
marah, kalau dia marah dia ketawa jadi kami tidak takut
hehehe.. Suaranya Ramlah tuh merdu dan jernih banget
apalagi kalau dia shalawatan atau tilawah saya jadi jatuh
cinta pada suaranya bukan orangnya yaah hehe . Ramlah
juga partner saya mengajar yang lucunya saat pertama kali
mengajar dia mengajarkan Bahasa Daerah (Bahasa
Makassar) tapi dia orang bugis, entah bagaimana caranya dia
mengajar saat itu. Ramlah juga orangnya sangat rajin, rajin

107
membersihkan, rajin mencuci mau cuci piring atau cuci baju
yang jelas mencuci. Selain itu, Ramlah itu orangnya lembut
dan saya paling suka kalau dia bantu saya masak atau
tumbuk-menumbuk karena semua kekesalannya dia
lampiaskan ke tumbukan jadinya cepat halus hahaha..Dia
itu paling tidak suka kalau saya nangis makanya kalau saya
nangis dia juga ikutan nangis katanya tidak tega lihat saya
menangis aduuuh Ramlah jadi terharu deh saya hehehe....

Semua sifat teman-teman posko pasti akan saya


rindukan. Tak kalah juga ibu posko,bapak posko, nenek,
Chalista dan Mattawang. Keluarga mereka begitu baik
kepada kami,mau seribut bagaimana pun kami mereka tidak
pernah menegur. makan kami sangat dijamin disana
pokoknya lengkap ada tempe, tahu, sayur, ikan besar ikan
kecil. Selama saya tinggal disana berat badan saya jadi
bertambah. Para warga disana juga sangat baik, ramah dan
pasti saya akan sangat merindukan suasana di Dusun
Salekowa.

Hari demi hari terus berganti dan hari penarikan


pun tak terasa lagi. Kami pun bergegas untuk
mempersiapka malam ramah tamah, kami mempercepat
ramah tamah karena kami ingin melatih adik-adik untuk
persiapan Bontonompo’ Fest. Setiap hari kami melatih
adik-adik angngaru, gandrang Bulo, menari Mappadendang,
puisi, Qasidah dan Fashion show untuk penampilan ramah
tamah kami. Adik-adik disana sangat antusias berlatih dan
yang paling menakjubkan juga orang tua mereka
mendukungnya. Pada saat malam ramah tamah antusias
warga disana sangat luar biasa mereka datang berbondong-
bondong menghadiri acara kami. saya tidak menyangka
ramah tamah kami akan seramai itu.

Karena adik-adik tahu kami akan pulang mereka


sangat sedih dan memberi kami gelang katanya supaya kami
tidak melupakannya adduh adik-adik kalian buat saya

108
terharu... tidak hanya itu mereka juga membelikan kami
kue dan menulis surat isi suratnya itu bikin saya mewek.
Mereka tidak membiarkan kami pergi makanya setiap hari
sampai malam mereka di posko terus.

Berselang tiga hari sebelum kepulangan kami, kami


diajak oleh ibu posko dan warga untuk refreshing ke Wisata
Pantai Galesong sampulangang, keseruan pun tercipta
diantara kami diatas mobil pick up dan saya selalu berpikir
akankah saya bisa meninggalkan mereka, meninggalkan
senyum dan tawa adik-adik yang begitu tulus, polos dan
luguh. Rasanya tidak sanggup untuk meninggalkan mereka.

Sehari sebelum kami penarikan, Kami juga


mengunjungi Taman Cinta yang ada di Takalar dan setelah
puas berfoto disana kami pun melakukan wisata kuliner
karena kata orang-orang tidak afdhal rasanya ke
Bontonompo’ kalau tidak memakan Bakso Raksasa dan
ternyata memang sangat enak apalagi saus kacangnya itu,
sangat nendang di lidah hehe...

Tibalah hari penariakan, saat itu kami


mengungjungi rumah ustadzah untuk pamit dan setelah itu
kesekolah tempat kami mengabdi. Melihat kami adik-adik
pun tahu bahwa hari itu adalah hari terakhir kami ada di
dusun Salekowa, kamipun mulai pamit ke semua guru dan
setelah itu kepada adik-adik. Deraian tangis pun mulai
meledak dan mempengaruhi saya untuk menagis juga, saya
tidak tahan melihat adik-adik menangis apalagi pelukan
mereka yang hangat seakan tak membiarkan kami pergi.
Tapi, kami harus pergi karena waktu kami sudah selesai di
dusun itu. Setelah itu, kami kembali ke posko untuk
mengambil barang-barang kami sekalian pamit kepada ibu
posko, pak dusun, keluarga dan warga yang ada disana.
Tangis pun kembali pecah dan lagi-lagi saya tidak bisa
menahan deraian air mata karena melihat mereka semua
menangis apalagi nenek yang begitu sedih karena

109
kepulangan kami, tapi apa boleh buat kami dengan berat
kami harus pergi walau itu sangat menyakitkan. Pesan warga
disana yang paling saya ingat adalah “ jangan lupakan
Dusun Salekowa dan sering-seringlah berkunjung kemari”
itu yang paling saya ingat.

Inilah mungkin serangkaian kisah dan suka duka


saya selama di Desa Kalebarembeng lebih tepatnya di
Dusun Salekowa walaupun masih banyak kisah dan cerita
yang belum bisa saya ceritakan. Semoga apa yang kami
lakukan di Dusun ini bermanfaat dan warga bisa
mengenangnya. KKN ini sangat berkesan untuk saya
pribadi, karena disinilah Kuliah dan pengabdian yang
sesungguhnya kepada masyarakat. Disinilah saya banyak
belajar akan beratnya tugas seorang guru yang menghadapi
siswanya. Banyak sekali pembelajaran dan pengalaman baru
yang saya dapatkan.

Akhir kata, tak lupa saya ucapkan terima Kasih


kepada kepada Bapak Quraisy Mathar, S.Sos, M.Hum dan
Bapak Jufriadi S.E, M.Ak selaku pembimbing kami yang
mendampingi mulai dari pembentukan posko, pelepasan
dan penarikan. Saya juga berterima Kasih Kepada Bapak
Kepala Desa Kalebarembeng H. Saharuddin, S.E Dg.
Nyonri beserta para staff Desa Kalebarembeng atas
pelayanan dan diterimanya kami di desa ini. Tak lupa juga
kami ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Posko kami
Dg. Tarring, pak dusun Abdul Malik Dg. Luru beserta
keluarga atas pelayanan yang sangat luar biasa selama 45
hari , juga kepada semua para pemuda Salekowa (IPEMSA)
atas segala bantuannya selama kami berKKN dan seluruh
warga Dusun Salekowa yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.

110
7. Nama : Cici Nur Pratiwi

Jurusan : Pendidikan Fisika

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada


Allah SWT dan Shalawat serta taslim tak lupa pula
tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW.
Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan salah satu
program mata kuliah yang paling dinantikan bagi
mahasiswa. Program yang dilaksanakan selama 45 hari ini

111
memberikan kesan kepada saya. Kesan terhadap teman-
teman posko maupun terhadap masyarakat desa. Tepat
pada tanggal 12-16 Februari 2019 pembekalan KKN
dilaksanakan di Auditorium kampus UIN. Setelah
mengikuti pembekalan yang dilaksanakan selama 5 hari
akhirnya, pengumuman penempatan lokasi KKN
diumumkan tepat pada tanggal 18 Februari 2019, hal ini
merupakan yang paling dinantikan oleh teman-teman
semahasiswa KKN Uin Alauddin Makassar angkatan ke-60.
Saya ataupun teman-teman dilanda kecemasan akan
terdampar dilokasi mana, kabupaten apa, seposko dengan
siapa?, apakah ada teman yang saya kenal atau tidak, segala
macam kekhawatiran atau pertanyaan-pertanyaan yang
muncul didalam diri saya. Berdasarkan pengumuman yang
telah saya dapat, saya ditempatkan di Kecamatan Gowa
Kabupaten Bontonompo. Namun lokasi pembagian desa
belum diumumkan. Akan ada jadwal tersendiri, itu
sebabnya diadakannya pertemuan antara mahasiswa
angkatan ke-60 bertempatan di Kabupaten Bontonompo
dengan kedua pembimbing yang telah ditentukan oleh
panitia KKN Uin Alauddin Makassar. Akhirnya pada
tanggal 22 Februari 2019 lokasi penempatan desa dan
nama-nama teman seposko telah diumumkan. Saya
ditempatkan di Desa Kalebarembeng dan tidak ada satupun
teman posko yang saya kenal. Posko saya beranggotakan 10
mahasiswa/i. Mereka orang baru dari jurusan dan fakultas
yang berbeda-beda. Tepat tanggal 25 Februari 2019 kami
diberangkatkan ke Kabupaten Bontonompo yang
sebelumnya pada saat itu dilakukan pembukaan dilokasi
kecamatan Bontonompo guna perkenalan setiap Kepala
Desa per posko, sebelumnya akhirnya diberangkatkan ke
Desa Kalebarembeng.

Sesampainya di Desa Kalebarembeng, saya mulai


beradaptasi dengan desa ini dan berkenalan dengan teman
seposko. Sepertinya inilah yang benar-benar dikatakan

112
dengan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Desa Kalebarembeng
merupakan desa yang sangat asing bagi saya meskipun
tidak terlalu jauh dari Kecamatan, desa Kalebarembeng
memiliki cuaca yang tidak beda jauh dengan kota makassar
dan sekitarnya yang dimana kadang panas, sekali panas yah
akan panas sekali dan sekali hujan akan hujan. Bukan hujan
yang sekali itu saja, seperti pada pagi hari akan hujan,
malamnya akan hujan dan dilanjut keesokan harinya.
Berbicara dengan jaringan yang terdapat di desa
Kalebarembeng, saya pribadi bersyukur karena
mendapatkan lokasi KKN yang tidak jauh-jauh dari kata
“jaringan internet”. Karena kita memasuki jaman yang
dimana serba internet dan sebagainya. Sehingga kami selaku
KKN Bontonompo tidak memiliki kendala terhadap
jaringan, baik jaringan telfon maupun internet, akses sarana
transportasi umum pun tidak memiliki kendala.

Untuk menyesuaikan diri dengan teman cewek


diposko yang beranggotakan 7 orang tidak membutuhkan
waktu yang lama, sebab saat malam pertama kami sudah
berkumpul dan bercerita diteras rumah dusun sebagai
posko kami selama 45 hari di desa Kalebarembeng. Namun
berkenalan dan beradaptasi dengan teman cowok yang agak
sedikit sulit dan canggung. Hari pertama kami mulai
melakukan survey di lokasi KKN kami, misalnya kami
bersilaturahmi dirumah pak RT/RW serta di rumah warga
Dusun Salekowa tak lupa pula kami pun singgah ditempat
pembuatan batu bata yang merupakan salah satu
pencaharian masyarakat desa Kalebarembeng. Dilanjutkan
pada hari kedua dan ketiga kami melakukan survey sekitar
desa Kalebarembeng. Bersamaan dengan melakukan survey
kami pun juga menganalisis kekurangan dan permasalahan
yang ada di desa tersebut. Setiap malam kami mengadakan
rapat, guna membahas program kerja yang akan kami
lakukan serta persiapan seminar program kerja yang
diadakan pada hari ke-empat kami dilokasi KKN. Tidak

113
berlama-lama, kami pun segera menggunakan waktu kami
sebaik-baiknya agar seminar proker dilakukan segera tanpa
menunda-nunda waktu atau bersantai-santai sehingga
proker kami berlanjut dengan cepat setelah seminar
program kerja kami dilaksanakan segera. Serta guna dalam
mengadakan rapat setiap malam yaitu sebagai ajang
membangun keakraban sesama teman posko.

Hal yang membuat saya sangat berkesan selama


KKN di desa Kalebarembeng ini adalah pemandangan
alamnya yang sangat indah, warga yang begitu ramah
terhadap kami membuat kami sedih pada saat akan
penarikan. Mereka menganggap kami seperti anak sendiri,
terutama Ibu Dusun tercinta kami yang tidak pernah
mengeluh akan kekeributan kami tiap malam serta tidak
bosan-bosannya mengurus kami seperti anak sendiri. Serta
pemuda-pemuda di dusun Salekowa pun sangat ramah yang
tiap malam menyempatkan bersilaturahmi diposko kami
sampai waktu menunjukkan shalat subuh. Untuk teman-
teman posko saya merasa sangat bersyukur dipertemukan
dengan kalian, bagi saya kalian adalah Rezeki dari Tuhan
(Masyaallah). Rezeki bukan berarti dalam bentuk uang/duit,
tapi dalam bentuk teman yang dipertemukan dengan saya.
Untuk bapak kordes tercinta kami (Nensir) posko 10 desa
Kalebarembeng yang suaranya memiliki khas tersendiri,
tutup mata sekalipun kita mampu menebak itu pasti dia
ketika dia berbicara dan pak kordes yang sangat sabar
menghadapi kami terutama wanita-wanita posko 10 yang
tak jarang berargumen disetiap waktu, yang selalu
menyempatkan mendengarkan ocehan-ocehan teman-
teman dan selaku, saya pribadi. Untuk kanda RadiMega
Irawan selaku senior kami angkatan 2014 yang begitu
penyabar, bicara seadanya, tempat meluapkan rasa amarah,
serta senior yang sangat peka ketika kita membahas
mengenai teori-teori yang hanya mampu dicerna anak usia
19+ tahun keatas. Ini bukan pembicaraan topik yang orang

114
awam katakan yaitu vulgar, tetapi kata beliau “Kita sudah
sama-sama dewasa, jangan mengambil sisi negatifnya ketika
kita membahas sesuatu yang vulgar. Akan
tetapi,pembahasan seperti ini perlu kita ketahui sebab ini
juga merupakan pedoman pada masa depan”. Untuk kanda
tercinta saya WahyuArdiansyah selaku senior yang dapat
dikatakan paling tua yaitu angkatan 2013. Akan tetapi,
beliau mampu memposisikan dirinya kapan waktunya
bercanda dan serius. Beliau juga merupakan sebagai
penengah diposko kami, ketika ada beberapa teman kami
yang mengalami pertengkaran sedikit begitupun dengan
saya. Tak jarang beliau memberikan solusi yang terbaik
ketika ada permasalahan baik itu dalam program kerja
maupun dalam pencekcokan antara 1orang dan lainnya. Tak
jarang, saya pribadi yang sering memiliki perbedaan
pendapat dengan teman cewek seposko, akan tetapi beliau
selalu memberikan nasihat dan solusi yang baik. Untuk
teman tersolo karir saya Winda Elyanto, dia merupakan
salah satu teman seposko saya yang setiap saat menemani
saya kemanapun kecuali Mandi maupun Buang Air Besar.
Tak jarang, kami selalu bersama-sama, berbagi duka sama-
sama, sebegadang setiap malam meskipun itu sampai Adzan
subuh berbunyi. Untuk Titi Nurhayati, ibu atau kakak kita
diposko yang selalu siap dengan lapang dada mendengarkan
keributan kami diposko, beliau pun selalu memasakkan
makanan selama 45 hari. Tak henti-hentinya menyiapkan
kami makanan, itulah mengapa beliau merupakan ibu
diposko kami. Diapun sangat dewasa, selalu memberikan
solusi disetiap masalah diposko. Tak jarang beliau menjadi
panutan diposko kami. Untuk Rahmawati, dimana ada kak
titi disitu ada rahmawati. Mereka berdua adalah partner
masak. Yang tak diragukan lagi masakannya. Calon-calon
istri idaman yang pandai dalam urusan rumah tangga
terutama dalam memasak. Untuk Ramlah, dia adalah
teman posko yang mood nya berubah-ubah. Sering saya
dibuat bingung mood dia, dan sepertinya saya tidak bisa

115
masuk dalam lingkarannya sebab saya pribadi perempuan
yang ceplas ceplos yang sering membuat orang-orang
disekeliling saya tersinggung. Makanya saya jarang bergaul
dengan dia, sebab saya takut dia tersinggung. Dia wanita
yang sangat feminim dan kalem. Untuk Nur Aita, berbeda
dengan yang lainnya. Kesan yang saya dapatkan dari dia
yaitu seperti orang tidak memiliki masalah, orangnya sangat
santai dan enjoy . Untuk Syahratulnisa, teman yang sangat
pendiam tapi kononnya dia sangat cerewet ketika dikamar.
Kesan pertama yang saya dapatkan dia sangat pendiam, tapi
semenjak dia bergabung dengan yang lainnya dia mulai
dapat berbaur dan tidak pendiam lagi.

Secara pribadi, KKN memberikan pengalaman


baru, keluarga baru, dan teman baru. Kurang lebih 1 bulan
menjalankan KKN di desa yang tak jauh dari Makassar dan
sangat dekat dari limbung dan takalar, sehingga tidak
menguras banyak tenaga dan pikiran dan finansial tentunya.

Minggu pertama di lokasi KKN tepatnya di desa


Kalebarembeng Kec.Gowa, Kabupaten Bontonompo, kami
mengadakan seminar desa dan pada seminar desa atau
seminar program kerja tersebut kami mengundang
beberapa tokoh-tokoh masyarakat agar ikut serta dalam
merumuskan program kerja akan kami lakukan selama
sebulan lebih lamanya.

Di daerah ini kami disatukan dengan beberapa


manusia yang berbeda jurusan dan itu sangat familiar,
apalagi kita tinggal di suatu tempat yang berbeda yakni
dirumah Bapak dusun/Ibu dusun tetapi untungnya teman-
teman sangat baik dan ramah. Waktu berjalan dengan cepat,
saya semakin mengenal mereka satu dengan yang lain,
mengenal sifat watak dan karakter mereka. Dan pada saat
penyambukan masyarakat terhadap kami sangatlah antusias
dan menyambut baik kami walaupun kadang-kadang ada
problem yang dihadapi akan tetapi kita mampu melewatinya

116
dengan lapang dada serta antusias mereka sangatlah baik
sehingga membantu program kerja kami menjadi lebih
mudah. Sebab, pemuda-pemuda di dusun Salekowa selaku
tempat saya tinggal selama beberapa minggu pun sangat
baik dan selalu membantu kegiatan kami dalam banyak hal
yang saya bisa petik dan semakin belajar untuk keras dan
mandiri.

Mengajar di Sekolah Dasar memberikan motivasi


bagi Siswa/i agar tetap belajar, merupakan suatu
kebahagiaan tersendiri bagi kami. Sesering kami berkumpul
dengan pemuda-pemuda Salekowa, masyarakat dusun
Salekowa yang tak jarang memberikan kami masukan atau
saran dalam program kerja kami.

Di desa Kalebarembeng tepatnya dusun Salekowa,


kami mengajar mengaji anak-anak di TPA Masjid Salekowa
dan mengadakan bimbingan belajar untuk anak-anak
Sekolah Dasar yang ada di dusun Salekowa, kami pun juga
mengadakan program kerja seperti sabtu bersih, jumat
ibadah serta pembuatan plan nama dan tempat sampah
untuk desa Kalebarembeng dan akan ditempatkan pada 4
dusun yaitu dusun Salekowa, bontoba’do, bontomanai dan
barembeng. Banyak hal yang kami lakukan ditempat ini
yang tidak pernah kami lakukan sebelumnya ditempat lain.

Kegiatan belajar mengajar di TPA masjid dusun


Salekowa dan bimbingan belajar selama kurang lebih 1
bulan lamanya. Senang rasanya dapat mendidik anak-anak
disini dapat memberikan pengalaman hidup bercerita
banyak, tak terasa padahal kami hanya bertemu disekolah
dan diposko tempat kami mengadakan bimbingan kepada
mereka, tak jarang mereka pun sering datang mengunjungi
kami diposko dan kami merasa senang karena dengan
kehadiran mereka kami jadi merasa tidak kesepian.
Walaupun terkadang saya merindukan sosok orang tua saya
dirumah, merindukan semua hal tentang mereka tapi saya

117
pikir ini hanya selama 45 hari setelahnya pasti akan bertemu
dengan mereka kembali. Dan setidaknya disaat saya pulang
nanti ada banyak hal yang akan saya ceritakan kepada
mereka dan kelak akan saya ceritakan kepada anak-anak
saya selama melakukan KKN di desa Kalebarembeng
tepatnya di dusun Salekowa kabupaten gowa, kecamatan
bontonompo ini merupakan suatu pengalaman yang belum
pernah saya dapatkan atau saya rasakan selama ini.

Untuk ibu-ibu dusun Salekowa yang sangat kreatif


dalam membuat berbagai kreatifitas khususnya dalam
pembuatan batu bata yang dimana desa tersebut terkenal
akan kaya pembuatan batu bata serta didesa ini dipenuhi
dengan sawah sehingga hal ini merupakan salah satu
pencarian mata warga desa Kalebarembeng disamping
dengan pembuatan batu batu. Mereka pun juga pandai
dalam membuat makanan atau kue-kue yang sering saya
dapatkan antusias ibu-ibu dalam membuat makanan
dirumah ibu dusun tempat saya tinggal. Beliau pun sangat
ramah terhadap anak KKN, ataupun masyarakat lain yang
mendatangi desa tersebut. Mereka secara terbuka menerima
kami dari hari pertama kami menginjakkan desa tersebut.

KKN selama sebulan lebih atau 45 hari di Desa


Kalebarembeng tepatnya di dusun Salekowa memberikan
saya banyak pengetahuan dan pengalaman. Teman-teman
yang selalu membimbing saya kearah lebih baik, teman-
teman yang selalu menegur saya ketika melakukan
kesalahan, dan teman-teman yang selalu menghibur saya
ketika sedih. KKN ini telah mengajarkan saya kebersamaan,
kekompakan, dan solidaritas yang sangat tinggi. Serta yang
terpenting di KKN ini saya mendapatkan keluarga baru.
Terima kasih untuk teman-teman dan warga desa
Kalebarembeng. Mohon maaf atas kesalahan saya, semoga
tali persaudaraan kita semua tidak hanya pada saat KKN
berlangsung. Tetapi juga silaturahmi diantara kita. Jangan

118
lupakan kenangan yang telah kita buat meskipun hanya
dalam hitungan 45 hari.

 KKN memberikan pengalaman baru, keluarga baru


dan teman baru. Kurang lebih 2 bulan menjalankan
KKN di desa Kalebarembeng yang tak jauh dari
makassar dan takalar, sehingga tidak memiliki
kendala untuk kekampus, dan tidak menguras banyak
tenaga serta pikiran dan finansial tentunya.
 Minggu pertama dilokasi KKN tepatnya di desa
Kalebarembeng, dusun Salekowa Kec Bontonompo
Kab. Gowa, kami melakukan Seminar Desa atau
Seminar Program Kerja dan pada seminar desa
tersebut kami banyak mengundang tokoh-tokoh
masyarakat agar ikut merumuskan program kerja
yang akan kami lakukan selama 45 hari lamanya.
 Di desa ini kami disatukan dengan beberapa orang
yang berbeda jurusan. Kemudian waktu berlalu kami
saling mengenal satu sama lain.
 Dengan adanya kegiatan KKN ini memberikan kita
pengalaman yang tidak kita dapatkan diluar sana.
 Sedih tangis dan pelukan hangat yang diberikan
masyarakat desa kalebarembenh mengiringi
kepulangan kami. Karena rasa kekeluargaan yang
terbangun selama 45 hari lamanya membuat
masyarakat dan kami seperti keluarga.
Harapan kami semua dilain waktu kami bisa kembali
dipertemukan sengaja masayarakat desa
Kalebarembeng.
 Yang paling berkesan bagi saya peribadi yaitu anak-
anak di desa ini. Meskipun mereka agak sembrono
dan saya terkadang sering memarahi mereka namun
mereka tetap mencoba mendekat dan tidak pernah
menjauhi saya. Itulah yang sanagt saya suka dari
anak-anak didesa ini.

119
 Setelah 2 minggu terakhir dan kegiatan yang dijalani
juga berkurang. Dimana kita mengadakan banyak
kegiatan perlombaan untuk masyarakat, anak-anak
dan melakukan ramah tamah. Tidak sampai disitu
para peserta KKN disibukkan juga pada pembuatan
laporan, mulai laporan individu, kelompok. Akhirnya
tanggal yang ditunggu-tunggu tiba, yaitu tanggal
berakhirnya KKN dengan hati yang sedih bercampur
bahagia kita berpamitan dengan masyarakat, dengan
murid-murid yang sempat kita ajar disekolah dan
perangkat desa setempat. Mungkin ini kisah singkat
yang kita bisa saya ceritakan yang dapat kita ambil
hikmahnya dan pelajarannya, bahwa intinya :
dikampus kita belajar untuk diuji, mengabdi di
masyarakat kita diuji untuk belajar”.
 Adapun hikma dari KKN ini dapat saya simpulkan
bahwa kepada setiap orang itu berbeda-beda dari segi
bahasa, logat serta watak setiap orang sehingga kita
diajarkan untuk bersabar.
 Ucapan terima kasih ku untuk desa Kalebarembeng
khususnya dusun Salekowa yang sudah menerima
kami ditempat ini dan mengabdi selama 45 hari,
semoga desa ini mampu menjadi desa yang semakin
maju dan tentram.
 Pesan untuk kita semua, agar kebersamaan yang telah
kita bangun dari hari pertama sampai penarikan ,
jangan berakhir KKN berakhir pula kebersamaan
kita. Tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi
diantara kita semua walaupun kadang kita pikiran kita
tidak sejalan dan walaupun terdapat badai yang
menghadang di depan kita dan jangan lupakan
kebersamaan kita yang dibangun selama 45hari.
Apabila kita melakukan sesuatu dengan bersama-
sama yakin saja hasilnya akan jauh lebih baik.
 Betapa beruntungnya saya dapat bertemu dan
mengenal kalian semua. Hal ini yang tidak dapat

120
ditukar dengan apapun. Saya berharap agaar warga
maupun anak-anak bertambah semangat, bertambah
baik dalam hal akhlak dan dalam hal apapun
terkhusus dalam hal ibadah.

8. Nama : Winda Elyanto

Jurusan : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Assalamu’alaikum

Alhamdulillah kita panjatkan puji syukur kehadirat


Allah SWT. atas berkat rahmat dan hidayahNya serta tak
lupa pula kita kirimkan shalawat kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
merupakan salah satu program wajib yang diikuti oleh
setiap mahasiswa yang mana sudah memenuhi syarat dan
ketentuan yang telah ditentukan oleh pihak Universitas
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S1.

121
Seperti yang diketahui moment KKN inilah yang paling
dinantikan dalam dunia perkuliahan. Dimana dalam proses
KKN kita dituntut untuk mengabdi di masyarakat dan
mengaplikasikan segala materi yang didapatkan dalam
bangku perkuliahan.

Hal yang serupa yang saya rasakan, antusiasme


mengikuti program Kuliah Kerja Nyata ini dapat dilihat ada
saat pembekalan tepatnya pada tanggal 12-16 Februari
2019. Wajah-wajah barupun mulai bermunculan harap-
harap cemaspun menghampiri mulai dari penempatan
lokasi KKN, kondisi desa yang ditempati sampai pada hal
teman posko. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 2019
lokasi dan teman-teman posko sudah di umumkan. Yah
lagi-lgi sedikit kecewa karena ekspektasi dan realita tidak
selaras. Dimana saya berhara di tempatkan di lokasi dimana
terdapat objek wisata berhubung saya suka traveling.

Kecamatan Bontonompo, Desa Kalebarembeng,


Dusun Salekowa. Ia itulah lokasi KKN saya, nama yang
begitu asing bahkan baru pertamakali saya mendengarnya
menginjakkan kaki di desa tersebut. Tepat ada tanggal 25
Februari kami diberangkatkan di lokasi KKN yang telah
saya sebutkan di atas. Sekaligus dirangkaikan dengan
penyambutan yang dilakukan di aula Kantor Camat
Bontonomopo. Ada sedikit cerita lucu, seperti yang
dijelaskan pada saat pembekalan, biasanya mahasiswa KKN
dijemput di kantor kecamatan oleh PAKDE singkatan dari
Kepala Desa atau sapaan akrab kami bagi mahasiswa KKN.
Cemaspun lagi-lagi melanda, ia perihal kendaraan yang akan
digunakan untuk menuju posko kami. mata melirik kiri-
kanan dan tertuju pada satu mobil pickup dan seketika
berdoa’a dan berharap semoga kita tidak dapat itu. Lucunya
hanya dari posko 10 yang mnggunakan kendaraan seperti
itu hehehe, “selamat mengabdi nyata kawan” kata yang
terlontar dariku ketika meliat kawan-kawan menaiki kereta
kencananya. Berhubung sayanya nggak mau kepanasan

122
alhasil saya nebeng di motor teman posko saya yang
kebetulan bawa kendaraan sendiri.

Hari pertama di posko kami tepatnya di dusun


Kalebarembeng, kami disambut dengan hangat oleh ibu
dusun beserta beberapa warga yang ada di posko kami.
Kegiatan yang pertama dilakukan adalah berbenah tempat
tidur dan dilanjutkan dengan survei ke berbagai tokoh-
tokoh agama dan adat yang ada di dusun setempat sembari
melihat kondisi yang ada disekitar tempat.survei berlanjut
sampai hari ke-4. Mengamati dan mempelajari kondisi
setemat kemudian hasil survei yang didapatkan dituangkan
dalam rapat yang dilakukan hampir setiap malam untuk
merumuskan program kerja yang akan dilaksanakan selama
45 hari kedepan.

Hari-hari yang kita lalui dipenuhi dengan canda


tawa oleh teman-teman. Saya pribadi tidak merasa kesulitan
dalam menyesuaikan diri dengan kawan-kawan yang lain.
Tapi tidak menutup kemungkinan perbedaan itu ada, yang
mana dari 10 orang sebelumnya tidak ada yang saling kenal
dan pertama kali dipertemukan di lokasi KKN. Perbedaan
karakter menjai warna tersendiri dalam hari-hari kita.

Saya pribadi memiliki karakter yang keras, dan


masalah saya adalah memiliki nada suara yang tinggi, jika
orang baru mengenal saya maka dia akan berpikir saya suka
marah-marah. Yah lagi-lagi saya dihadapkan dimana
beberapa dari kawan perempuan saya lemah lembut dan
tidak terbiasa menerima candaan yang mengarah ke bullyin.
Hal ini tidak dianggap sulit, melainkan tantangan bagi diri
saya sendiri yang mana saya terbiasa dilingkungan yang
teman saya didominasi oleh kaum laki-laki bicara tanpa
pikir panjang dan sudah menjadi hal lumrah bagi kami jika
di bully. Di lokasi KKN saya dituntut untuk mulai
berbenah diri, belajar mengotrol setiap ucapan yang

123
terlontar dari bibir saya dan terpenting belajar mengenai
bagaimana cara menerima dan menghargai satu sama lain.

Beberapa hal baru yang saya dapatkan dilokasi


KKN seperti saya dituntut untuk rajin cuci piring, cuci baju
sendiri yang biasanya saya mengguakan jasa laundry atau
menggunakan mesin cuci. Kemandirian, itulah pengalaman
paling berharga dalam hidup saya. Setidaknya dampak saya
rasakan ialah kurangnya tingkat kemanjaan saya yang sering
kali menjadi keluhan bagi ibu saya hehehehe maklum anak
perempuan satu-satunya sudah pasti di manja dong.

Terlepas dari itu hal yang paling mengesankan


selama saya berada di desa tersebut adalah masyarakat yang
sangat ramah, hal ini ditunjukkn pada keikutsertaan mereka
memeriahkan setiap kegiatan yang dilakukan. Selain itu
pemuda desa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda
Salekowa (IPEMSA) sangatlah friendly. Mereka sangat
membantu dalam penyelesaian program kerja yang kita
jalankan selama ber-KKN. Selain itu rutinitas yang
dilakukan hampir setiap malam ialah ngopi sembari
bercanda gurau dengan pemuda IPEMSA. Mereka
merupakan keluarga baru bagi kami. Terima kasih kawan
sudah menjadi teman terbaik selama kami ber-KKN dan
semoga pertemanan kita tidak sebtas 45 hari itu dan semoga
ada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Do’a yang kerap
terlontar untuk kawan-kawan kami di sana.

Oh ia, kami berjumlah 10 orang yang mana terdiri


dari 3 laki-laki dan 7 perempuan. Baiklah saya akan
deskripsikan mereka satu-persatu sesuai dengan
pengalaman saya selama bersama mereka. Sebut saja
Nensir dia merupakan Kordinator Desa (KORDES).
Sebenarnya dia menjabat selaku kordes dengan kondisi yang
sedikit terpaksa dimana kedua dari kawan saya adalah senior
yang mana mereka berdua memiliki rutinitas yang
mengharuskan mondar-mandir ke kampus alhasil Ncir

124
sapaan kami diangkat menjadi kordes. Sosok yang baik,
tidak neko-neko dan tidak makan sabun. Salah satu teman
saya begadang sampai jam 3 malam mian kartu hehehe
“tidak untuk ditiru”. Hal yang sering terlontar darinya ialah
“ Terserah, Ia begitumi, Atur mako” pleaseee, kami butuh
solusi pak ketua dan hal ini sering kali menjadi
pertengkaran antara saya dengan dia. Hal yang
dipertengkarkan pun tidak jauh dari proker ataupun
masalah persuratan.

Wahyudiansyah, tabe senior hehehe doi adalah


bapaknya ananaka tawwa berhubung dia paling dewasa
diantara kami jadi kami sangat menghargainya selaku yang
dituakan. Sosok pribadi yang sangat care dan paling rajin
kasi saya komisi “duit”. Alhamdulillah beliau merupakan
lulusan pesantren selama 6 tahun. jika ada panggilan untuk
ceramah maka dialah orang pertama yang sembunyi, entah
kenapa? Pun saya bingung dibuatnya. Terlepas dari itu
ucapan terima kasih tak hentinya terlontarkan sebab dia
adalah pendengar setia dengan segala macam ocehan dan
keluh kesahku baik itu masalah pribadi pun masalah antar
teman posko. Yang saya ingat pesannya “bodo amat”
artinya jangan perduli apa yang dikatakan orang, tetaplah
bersikap seperti biasanya toh nantinya keadaan akan
berubah dengan sendirinya. Dan satuji saranku senior
sepertinya anda tidak cocok jadi pengacara melainkan jadi
pelawak saja hehehe. Paling bisa mencairkan suasna.

Radi Mega Irawan Saputra, bagaimana di? Sosok


yang sangat anteng, penyabar, lemah lembut dan orang yang
sama skali tidak pernah saya dapati marah selama ber-KKN
di Dusun Salekowa. Kesan pertama, doi sosok yang
misterius tidak ada satupun dari jurusannya mengenalnya
mulai dari angkatan 2015, 2013 bahkan angkatan 2012 tak
seorangpun. Sungguh misterius dirimu senior. Tapi saya
belajar satu hal dengannya yaitu kesabaran, sabar dalam
menghadapi berbagai macam masalah.

125
Syahratulnisa, sebut saja sabyan sapaan akrab
kami dengannya selama berada di posko. Sosok yang sangat
horor, ia horor sebab doi jarang senyum dan identik dengan
muka datar itulah nisa sabyan. Btw hal yang lucu yang saya
alami dengannya adalah pada saat pembagian team work
Tarbiyah di SD INPRES Salekowa. We pasang strategi
dong, dan pilihan jatuh pada Sabyan yang mana doi
memiliki background pendidikan jadi sudah pasti bisa
ngajar dong. Minggu pertama dan kedua berjalan dengan
normal seerti yang diharapkan. Minggu ketiga ku baru sadar
ternyata ekspektsi dan realita terkadang tidak selaras alhasil
kelas kunobatkan sebagai kelas terhoror, ia seperti Sabyan
yang tidak tau senyum. Kesulitan yang kami hadapi adalah
“materi apa yang harus dibawakan” berhubung sekolah
tempat kami mengajar masih menggunakan KTSP. Singkat
cerita disela-sela waktu mengajar hal yang sering terlontar
adalah “nda laparki?” ia lagi-lagi perihal makanan, sebab
saya memiliki hobby lapar jadi saya butuh makan dong
hehehe. Dan pada akhirnya Sabyan memutuskan untuk
tidak sering-sering keluar dengan saya katanya tekor
dompet kalau kau ditemani.

Rahmawati, sapaan akrab kami Rahma. Ia sosok


yang sangat anteng, ceria paling lucu sih kalau ketawa sebab
doi matanya sipit. Eh program yang dia cantumkan untuk
dirinya adalah diet, alhasil semuanya gagal sebab doi
hobbynya tumbuh ke samping bukan ke atas, gimatuh?. Dia
sangat putih membuatku terkadang iri dan cara yang tepat
untuk putih adalah duduk di tempat yang mana terkena
pancaran sinar matahari hahaha. Btw, do’aku semoga Pak
guru segera menghalalkanmu sist, Aamiin.

Ramlah, apadi Ramlah yang punya Bone sepotong


hehehe. Orangnya mood-moodtan jadi we kadang bingung
sendiri bagaimana cara menghadapinya. Tapi sejatinya doi
baik maksudnya baik di kerjai. Maafkan temanmu yang usil
ini. Hal yang paling kuingat dari dia adalah paling tidak suka

126
kalau saya ikut-ikutan logat Bone. Mungkin tidak banyak
yang bisa saya tuangkan ditestimoni ini sebab saya sedikit
tidak terlalu akrab. Mungkin dilain waktu kita bisa lebih
mengakrabkan diri.

Nur Aita, sapaan akrabnya Tit, ia sesingkat itu.


Nama itu diperoleh dari bio WA dia. Sosok yang sangat
kekanak-kanakan, diantara kami ber-7 perempuan dialah
orang yang nampaknya tidak punya beban hidup sama
sekali. Dan hal yang paling menjengkelkan dari dia adalah
pada saat mandi, ataupun aktifitas lain yang menyangkut
wc. Entah apa yang telah dilakukan sehingga dia begitu
nyaman didalam wc. Hal ini yang kerap kali menjadi
permasalahn diposko kami, yang mana wc yang tersedia
hanya 1 dengan jumlah kawan-kawan diosko adalah 10
orang. Hmm bagaimana di’ tit. Tapi hal inilah yang
dikangenin dari sosoknya.

Titi Nurhayati, merupakan sosok ibu bagi kami,


sebab doi sudah memiliki 2 anak. Paling jago perihal masak-
memasak. Kalau sudah menyangkut dapur serahkan semua
pdanya. Eitsss skalipun doi sudah jadi ibu dari anak-
anaknya tapi dia mampu menyesuaikan diri dengan kita.
Tapi hl yang kutau darinya, suamimu ganteng kali kak
hahaha bagi tips boleh? “bercanda”.

The last, Cici Nurpratiwi, sapaan akrabnya


adalah Tuti “tukang tidur” predikat yang didapat selama
ber-KKN. Suatu kebanggan tersendiri memiliki teman
sepertinya. Doi merupakan teman yang sejiwa, kata orang
“dimana ada Winda disitu ada Cici, pun sebaliknya”.
Entahlah kenapa kita harus sama, mulai dari pagi sampai
ketemu pagi hal yang dilakukan selalu berbarengan,
misalnya saja jadwal cuci piring, mencuci dan kegiatan
diluar posko seperti urus persuratan serta antar undangan
dilakukan berdua. Bagaimana tidak orang berpikiran kita
sepaket. Terima kasih ces, setidaknya ada temanku gila-gila

127
entah apa jadinya jika tidak ada kamu. Mungkin hari-hariku
sedikit kaku seperti kanebo kering. Satu hal yang tidak
dilakukan berbarengan selama di posko ialah segala bentuk
aktivitas di dalam wc. Semoga pertemnan kita berlanjut
sampai seterusnya. Dua orang yang memiliki karakter yang
sama, sama-sama suka bercanda, membully dan terbiasa
dilingkungan yang mana bicara semaunya tanpa pikir
panjang “ceplas-ceplos”. Tapi saya sedikit bangga dengan
karakter yang dimiliki, sebab dengan begini kita memiliki
pertemanan yang luas. Buktinya saja Mahasiswa KKP
UNISMUH pun kita akrab sedikit berbeda dari kawan-
kawan yang lain.

Secara pribadi, KKN memberikan banyak pelajaran


berharga bagi. Selain dari cerita diatas rutinitas yang
dilakukan ialah, mengajar di TK/TPA yang mana kegiatan
ini merupakan rogram kerja kami yang dilaksanakan setiap
minggu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan bersama
dengan mahasiswa KKP UNISMUH. Kegiatan ini
berlangsung selama kurang lebih 1 bulan dimana
pengalaman baru bagi saya pribadi mengajar dan mendidik
anak-anak yang ada di dusun Salekowa. Tak jarang mereka
pun datang berkunjung ke posko kami untuk bermain dan
bercanda. Hal-hal kecil seperti inilah yang kerap kami
rindukan.

Salekowa merupakan salah satu dusun yang ada di


Desa Kalebarembang, yang mana mata pencarian
masyarakat di sana didominasi oleh petani dan pembuatan
Batu-batu. Salah satu wilayah penghasil Batu-bata terbesar
yang pernah saya dapati karena hampir semua masyarakat di
sana memiliki usaha yang sama. Hal yang sedikit miris saya
dapati selama berada disana yaitu tingkat jenjang
pendidikan masih kurang dilihat dari masih banyaknya
pemuda-pemudi yang tidak melanjutkan studi dibangku
perkuliahan, enatah permasalahan ini disebabkan karena
kondisi ekonomi ataukah karena pengaruh lingkungan.

128
Hal lain saya dapati adalah perempuan seusia kami
sudah melakukan pekerjaan yang notabenenya dikerjakan
oleh laki-laki yaitu bekerja di tempat pembuatan Batu-bata.
Dan dari info yang kami dapat yaitu salah satu warga di
Dusun Salekowa mengatakan “sebenarnya kami rugi kerja batu-
bata nak, tapi mau di apa karena tidak ada pekerjaaan lain dan
kami butuh uang untuk menghidupi keluarga”. Kami hanya bisa
berdo’a semoga pemerintah setemat lebih awere dengan
permasalahn-permasalahan yang ada di Dusun Salekowa
dan Dusun-dusun lainnya.

KKN selama 45 hari di Desa Kalebarembeng


tepatnya di Dusun Salekowa sangat memberi pelajaran,
serta pengalaman berharga bagi saya yang tidak akan
mungkin saya aatkan ditempat yang lain. Semoga apa yang
telah kita lalui menjadi sejarah yang nantinya menjdi cerita
untuk anak cucu kita nanti. Selama berada di Salekowa saya
merasa mendapat teman baru, serta keluarga baru. Mohon
maaf jika selama ini keberadaan saya menganggu kalian.
Dan semoga pertemanan kita tidak selesai di 45 hari itu
melinkan berlanjut sampai hari-hari kedepannya. Teriakan
“adakah kopi” akan selalu teringat, masakan khas dari
kawan-kawan serta suara-suara sumbang yang sekiranya
menganggu ketentraman tidur Ibu Dusun dan Bapak
Dusun. Canda tawa yang tidak pernah terlewatkan disetiap
malamnya akan menjaddi kenangan terindah bagi kita
semua. Dan pesan saya jangan lupakan kenangan yang telah
kita ukir bersama, baik-buruknya biarkan itu menjadi kisah
terindah dalam perjalanan hidup kita. Dan semoga
kedepannya kita dipertemukan kembali dimasa yang akan
datang.

Wassalamu’laikum

129
9. Nama : Ramlah

Jurusan :Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh..
Setelah melalui perasaan kecewa karena tidak bisa
ikut KKN (Kuliah Kerja Nyata) UIN Alauddin Makassar
angkatan 59 dengan alasan tertentu, tiba juga pendaftaran
untuk angkatan 60. Alhamdulillaah beberapa prosedur

130
untuk ikut ber KKN telah dilalui dan sampailah kita pada
hari temu pembimbing. Oh iya.. sebelum itu, kita berbagi
cerita mengenai hari terbukanya pendaftaran. Ok,
berhubung karena di angkatan 60 ini hanya akan menerima
2100 peserta dan pendaftar selanjutnya akan dialihkan ke
angkatan 61. Namun, di hari terbukanya web pendaftaran..
OMG hari itu benar-benar membuat ratusan mahasiswa di
UINAM hampir kena serangan jantung, ya bagaimana tidak,
dalam waktu kurang lebih 10 jam, pendaftar telah mencapai
2100 lebih, ini membuat beberapa teman jadi pesimis,
namun ada juga yang tetap optimis dan bilang gak masalah
kalo KKN nya angkatan 61. Sehingga, karena melihat
antusiasnya para mahasiswa untuk mendaftar KKN, maka
diadakanlah rapat oleh pimpinan dan keluarlah keputusan
bahwa semua peserta yang telah mendaftar yaitu 3.038
mahasiswa akan diberangkatkan pada angkatan 60 ini.
ALHAMDULILLAAH…..
Selama menunggu keluarnya pengumuman lokasi
KKN, saya berharap akan ditempatkan di daerah yang jauh
dari Gowa, misalnya di Bulukumba, Bantaeng, Luwu atau
daerah lainnya asalkan jangan di Gowa. Namun, lagi dan
lagi, manusia hanya bisa meminta dan Allah yang
menentukan. Keluarlah pengumuman lokasi KKN dan
jeng….jeng.. “GOWA”, tepatnya di Bontonompo.
Beberapa hari kemudian, keluarlah pengumuman di
desa mana dan posko berapa kita di tempatkan. Di
kecamatan Bontonompo ada 14 posko dan 1 posko induk.
Saya ditempatkan di posko 10, desa Kalebarembeng.
Sebelum pemberangkatan, teman-teman sepakat untuk
berkumpul di rumah Winda. Selain untuk mempererat
silaturahmi, juga untuk mendiskusikan proker yang akan
kami persembahkan untuk masyarakat di desa
Kalebarembeng.
Next, tiba juga hari pemberangkatan ke lokasi
KKN menggunakan bus kampus. Sesampainya di
kecamatan Bontonompo, diadakanlah penyambutan

131
mahasiswa KKN UINAM angkatan 60 di kantor
kecamatan. Setelah itu, kamipun diserahkan kepada kepala
desa masing-masing. Alhamdulillaah lagi karena jika
mahasiswa KKN yang lain dijempu dengan menggunakan
mobil AVANZA dan merek mobil lainnya, maka Pak De
menjemput kami dengan menggunakan pick up.
Sebelumnya, Pak De telah menyampaikan bahwa kami akan
ditempatkan di rumah pak dusun Salekowa, karena di
rumah Pak De telah ditempati oleh mahasiswa KKP
UNISMUH.
Rumah yang akan kami tempati ini ada 5 orang
yang menempatinya, yaitu Bapak dusun Salekowa sekaligus
bapak posko kami yang bernama Abd. Malik Dg.Luru, istri
beliau yang bernama Salma Dg. Tarring, pak dusun dan bu
dusun memiliki 2 orang anak, si sulung bernama Anisa
Ardani Calista Dg. Kenna yang sementara menempuh
pendidikan di SMP dan si bungsu Aswat Nadingra Pradana
Dg. Mattawang yang masih TK, serta nenek H. Hapiya Dg.
Lino.
Setibanya kami di posko, kami disuguhi secangkir
teh hangat beserta beberapa kue. Tidak hanya itu, beberapa
saat kemudian, kami dipersilahkan untuk makan siang.
Selesai makan dan membereskan piring kotor, kami pun
dipersilahkan untuk istirahat, rumah pak dusun cukup luas
bahkan setelah kehadiran kami yang berjumlah 10 orang.
Seminggu sebelumnya, tuan rumah memang telah
menyiapkan 2 kamar untuk kami. Jadi, berhubung
akhwatnya ada 7 orang, ya mau tidak mau kami harus
pintar-pintar mengatur ruangan agar 7 orang plus barang
masing-masing yang lumayan tidak sedikit, muat di kamar
yang berukuran 3x4 tersebut. Sesuai buku panduan KKN,
selama 45 hari, kami diberi waktu 3 hari untuk survey ke
desa masing-masing. Saya dan teman-teman pun mulai
melakukan survey. Di desa Kalebarembeng ini, tepatnya di
dusun Salekowa, sebagian besar masyarakat berpenghasilan
dari kerja batu merah. Kami pun berhenti di salah satu

132
tempat pembuatan batu merah milik warga, saya dan
beberapa teman sempat ikut membuat beberapa batu
merah dan itu pun masih kalah jauh bagusnya dari buatan
warga yang memang telah berkompeten di bidangnya. Di
desa Kalebarembeng ini, kami tidak melihat ada plang nama
jalan, hal ini membuat kami awalnya tidak mengetahui ini
dusun apa, dan ini rumahnya siapa. Kami juga melihat
kurangnya tempat sampah, sehingga sampah masyarakat
terlihat dimana-mana. Kami juga sempat menanyakan
tentang TK/TPA di dusun Salekowa tersebut dan jawaban
masyarakat adalah TK/TPA yang ada sekarang kurang aktif
karena ustadzah yang bertugas juga adalah seorang PNS,
jadi beliau sibuk di sekolah. Terakhir, posko kami dekat
dengan perbatasan Gowa-Takalar dan tidak adanya tugu
perbatasan.
Tiga malam kami manfaatkan untuk breafing, yang
dibahas tentu saja mengenai proker yang akan kami
seminarkan di hari ke 4 di desa Kalebarembeng, serta
konsep seminar telah kami bungkus di breafing 3 malam
tersebut.
Tibalah hari seminar proker UIN Alauddin
Makassar posko 10 desa Kalebarembeng, dan di seminar
ini, saya diamanahkan untuk pembacaan ayat suci al-Qur’an.
Alhamdulillaah seminar kami berjalan lancar bahkan
dihadiri oleh tamu undangan yang cukup banyak. Adapun
proker yang kami seminarkan yaitu mengajar di sekolah
terdekat, mengajar di TK/TPA terdekat, pembuatan plang
nama jalan, pembuatan tempat sampah untuk ditempatkan
dibeberapa titik, serta pembuatan tugu perbatasan Gowa-
Takalar yang ada di sekitar dusun Salekowa.
SUKA DUKA SELAMA DI POSKO
Berada di atap yang sama dengan orang yang tidak
dikenali sebelumnya tentu membutuhkan kemakluman
extra. Harus memaklumi mager yang datang silih berganti.
Adapun masalah keamanan si kampung tengah,
Alhamdulillaah telah diatasi oleh saudari kita Rahma dan

133
kak Titi. Namun, akan jadi kekhawatiran tersendiri ketika
kedua wanita tersebut bersamaan izin balik ke rumah. Yaa
karna walaupun waktu pendaftaran hampir dari kami semua
menuliskan bakat kami adalah memasak namun realitanya
hanya kepada 2 orang tersebutlah kami dapat percayakan si
kampung tengah. Kekhawatiran tersebut bahkan pernah
terjadi sekali selama masa KKN yang berujung kepada
menu makan anak kos, simple, praktis, mengenyangkan,
yah dia adalah si Indomie. Setelah itu kami sangat mewanti-
wanti kepulangan mereka yang secara bersamaan.
Walaupun kami terkadang berada di detik-detik
panas, namun semua dapat kami atasi dan ketawa kami
bahkan akan pecah setelah kami berkumpul.
Salah satu yang mungkin akan sulit kami lupakan
adalah ketika kami harus antri masuk WC, bagus kalau
tujuannya bukan hal yang mendesak, tapi kalau arahnya ke
yang menyiksa, di situlah kami kadang merasa sedih.
APA YANG DILAKUKAN SELAMA KKN???
Tujuan kami datang ke desa Kalebarembeng adalah
untuk kuliah, dan “hanya inilah kuliah satu-satunya yang
nyata, tidak perlu yang WAH tapi cukuplah yang
DDEHHH”, kata pak Quraisy.
Proker non fisik mulai kami jalankan sambil
menyiapkan proker fisik. Kami pun membuat jadwal
mengajar. Mengajar di sekolah terdekat 1 minggu full dan
jadwal mengajar di TK/TPA terdekat pada hari senin, rabu
dan kamis. Selebihnya diambil alih oleh mahasiswa KKP-
PLUS FAI UNISMUH yang telah lebih dulu menjalankan
proker tersebut.
Hari demi hari pun berlalu sampai suatu hari
datanglah undangan ke SDI Salekowa dari mahasiswa
KKP-PLUS FAI UNISMUH yang ada di desa
Parambambe, undangan kepada adik-adik yang bersedia
mengikuti beberapa lomba. Undangan ini juga telah disebar
ke beberapa desa karena termasuk lomba antar SD. Pihak
sekolah pun memberikan amanah kepada mahasiswa KKN

134
UIN untuk melatih adik-adik yang ada di SDI Salekowa.
Kamipun menerimanya dan mulai membagi PJ untuk
masing-masing lomba. Setiap hari adik-adik datang ke
posko untuk latihan. Semangat adik-adik inilah yang
membuat kami melawan rasa mager di saat panggilan kasur
dan bantal juga tak bisa kami elakkan. Sesuai dengan tanggal
yang tertera di undangan, kami beserta pak Talli (guru
perwakilan SDI Salekowa) mengantar adik-adik ke
Parambambe. Lombanya berlangsung selama 3 hari.
Sedangkan siapa yang menang akan diumumkan pada hari
ramah tamah mahasiswa KKP-PLUS FAI UNISMUH.
Sementara itu, kami kembali fokus pada proker
fisik, yaitu membuat plang nama jalan dan tempat sampah.
Untuk kedua proker tersebut, akhwat mengambil bagian
konsumsi dan ikut pada saat pemasangan plang nama jalan
dan tempat sampah yang diletakkan di sekolah, di masjid
dan di rumah pak dusun Salekowa atau posko kami sendiri.
Kurang lebih seminggu sebelum penarikan kami
kembali breafing untuk persiapan ramah tamah. Kami
dibantu oleh ustadzah Kartini dg. Ngalang melatih adik-
adik untuk tampil di acara malam ramah tamah. Tepatnya
pada tanggal 2 april kami melaksanakan ramah tamah. Hari
itu kami disibukkan dengan persiapan untuk malam ramah
tamah. Kami dibantu bu dusun membuat kue yang akan
menjadi konsumsi tamu undangan.
Adapun yang kami persembahkan pada malam
ramah tamah adalah tari mappadendang, angngaru, puisi,
gandrang bulo, dan qasidah. Jika biasanya malam ramah
tamah disuguhkan dengan penampilan mahasiswa KKN,
maka lain dengan posko 10 Kalebarembeng yang berusaha
untuk memberi kesempatan adik-adik untuk tampil di
depan umum. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi
orang tua dari masing-masing adik-adik. Malam ramah
tamah pun ditutup dengan karaoke dan bermain domino.
Alasan kami melaksanakan ramah tamah lebih
cepat dari posko-posko lain yang ada di Kalebarembeng

135
adalah agar kami dapat fokus untuk melatih adik-adik yang
akan diikutsertakan dalam lomba antar desa yang
merupakan program kerja posko induk UIN Alauddin
Makassar, yaitu BONTONOMPO FEST. Setelah latihan
beberapa hari, lomba pun dimulai dan berlangsung selama
kurang lebih seminggu. Adapun yang menambah semangat
kami adalah antusias yang luar biasa dari adik-adik untuk
mengikuti lomba dan teman-teman mereka yang selalu
memberikan full support, serta orang tua mereka yang
selalu setia mendampingi.
Malam yang benar-benar membuat kami menjadi
sok sibuk adalah di malam tampilnya adik kami, yaitu
Almira Juliana atau biasa dipanggil Aira dengan lomba puisi.
Mengapa? Karena malam itu bertepatan dengan malam
ramah tamah KKP-PLUS FAI UNISMUH. Jadi, walaupun
dengan kendaraan yang terbatas, kami tetap mengusahakan
agar teman-teman dan adik-adik yang ingin pergi dapat ikut
serta. Dan berangkatlah kami dengan 4 orang dengan 1
motor dan ini bukan hal baru bagi kami dan adik-adik,
karena bagi kami selama itu aman dan bisa pergi bersama
yaa… lanjutkan. Di malam itu tampillah Aira dengan
puisinya yang berjudul “Guru Adalah Adalah” karena tema
dari lomba puisi adalah pendidikan. Berkat DUIT (Doa,
Usaha, Ikhtiar, dan Tawakkal), Alhamdulillaah Aira dapat
membawakan puisinya dengan baik. Usai tampil, kamipun
bergeser ke desa Parambambe untuk menghadiri malam
ramah tamah KKP_PLUS FAI UNISMUH sekaligus untuk
mengetahui apa saja dimenangkan oleh adik-adik kami yang
telah mengikuti lomba beberapa minggu sebelumnya.
Kebanggaan kembali menghampiri kami semua karena
adik-adik berhasil memenangkan beberapa lomba dan
akhirnya 7 piala siap kami persembahkan untuk pihak
sekolah. Lelah memang ada namun itu dapat tertutupi
selama kami masih bersama-sama.
Sabtu, 06 April, tepatnya di malam ahad, malam
penutupan BONTONOMPO FEST sekaligus ramah

136
tamah untuk posko induk. Adapun lomba yang berhasil
kami menangkan adalah fashion show PA-PI yang masing-
masing juara 1, ciee… congratulation adik-adik andalan..
Aira dan Eji. Selanjutnya, puisi juara 2 yang juga
dimenangkan oleh Aira, ya tawwa Aira jiii…., dan terakhir
juara 3 lomba balap karung.
Usailah pengabdian kami untuk desa
Kalebarembeng. Bu dusun sekeluarga beserta beberapa
warga mengajak kami untuk menghabiskan waktu bersama
di salah satu wisata yang ada di Kecamatan Galesong, yaitu
“Sampulungan”. Kami berangkat dengan menggunakan
mobil pick up dan 2 motor pribadi teman. Melewati hari itu
dengan makan bersama di pinggir kolam, dengan menu
yang kami bawa dari rumah hasil masakan bersama
membuat kami mengucapkan “Maka Nikmat Tuhanmu
Mana Lagikah yang Kamu Dustakan?”.
Esoknya penarikan.. malamnya kami habiskan
dengan makan bersama dengan warga dan dihadiri oleh Bu
Desa. Bukan makan-makannya yang penting di malam itu
tapi ketika saya, Rahma, dan kak Radi memutuskan izin
keluar untuk beli cendramata buat Bu Dusun sekeluarga.
Yaa tentu pas izin sama ibu dan bapak kami tidak bilang
mau pergi beli cendramata buat mereka, kan bukan surprise
namanya. Setelah ceka-ceka karena ya maklum malam
terakhir jadi uangnya juga sisa-sisa uang terakhir, kami
keluar sekitar jam 22:00. Mungkin ini memang mengundang
ketidaksetujuan bahkan pada diri kami masing-masing
karena kami sedang tidak berada di desa kami, tapi itulah
manusia yang tidak bisa tidur ketika belum melakukan apa
yang ingin dilakukannya. Akhirnya, kamipun pulang dengan
tangan kosong dan sepakat saya dan Rahma akan ke pasar
pagi-pagi sekali karena jam sudah menunjukkan hampir jam
23:00, jam segitu sulit menemukan toko yang masih buka
dan menjual apa yang ingin kami beli.
Sekitar pukul 8, kami berangkat ke pasar
Rappokaleleng, di sana hanya ada 2 tempat yang menjual

137
apa yang ingin kami beli, berhubung di tempat yang 1 tidak
ada yang menarik, maka di tempat yang 1 nya lagi kami
memutuskan untuk memilih cangkir yang kami anggap
cantik. Waktu terus berjalan, sedangkan kami harus
berkumpul di kantor kecamatan untuk penarikan. Saya dan
Rahma pun segera mencari tempat foto copy untuk
membungkus cendramata yang akan kami serahkan kepada
Bu Dusun sekeluarga.
Setiap detik HP berdering oleh panggilan teman-
teman yang ada di posko, mereka mengarahkan agar kami
bisa bersama-sama berangkat ke sekolah untuk pamitan.
Tangisan pun mengisi lapangan sekolah hari itu, dan
kembalilah kami ke posko untuk pamitan ke Pak Dusun
sekeluarga serta warga yang menyempatkan diri untuk
datang ke posko semata-mata hanya untuk melihat
kepulangan kami. Cendramata diserahkan dan tangisan
kembali pecah, yah bengkak semua mata, kecuali laki-laki
yang pura-pura nahan air mata, padahal sebenarnya gak
sanggup, hahaha.
Terakhir.. sedikit tentang teman-teman posko yang
menemani selama 46 hari.
Rahmawati (jurusan Bahasa dan Sastra Arab),
biasa dipanggil Rahma, tapi kak wahyu memberinya gelar
“pogo” karena katanya dia mirip ikan pogo. Rahma
orangnya serba bisa, bisa masak eh bukan cuman bisa sih
tapi pinter.. pokonya gak nyesel nikah sama dia, bisa puisi
juga, punya bakat terpendam jadi MC, mau kurus tapi suka
makan.
Titi Nurhayati (jurusan Fisika), kami biasa
memanggilnya kak Titi. Kak Titi adalah senior angkatan 13,
Alhamdulillaah kak Titi statusnya sudah menikah dan
memiliki 2 anak, mungkin karna inilah kak Titi menjadi
salah satu orang yang kami hormati di posko. Selain itu, kak
Titi adalah partner masaknya Rahma, pokoknya selama
masih ada Rahma dan kak Titi di posko, perut? AMAAAN.

138
Orangnya baik, bijak, humoris, pandai bergaul, dewasa, the
best laa, tengkiyuuu kak Titi dah dimasakin selama KKN.
Syahratulnisa (jurusan Pendidikan Matematika),
bukan syahra-nya yang mudah diingat tapi nisa-nya, “nisa
sabyan” adalah panggilan yang langsung diberikan
kepadanya pas setiap kali selesai perkenalan, tapi saya sih
biasanya cuman panggil nisa, suka yang simple soalnya.
Orangnya baik hati dan tidak sombong, menurutku pribadi
dia wanita yang anggun, gak suka makan ikan dan sayur,
bukan karna pemilih tapi memang di rumahnya gak ada
makan ikan (kata nisa), makanan favorit selama di posko
tempe kali ya karna tempe hanya hitungan jari dia absen
dari menu selama KKN, makan tanpa kecap rasanya gak
afdhol,dia orangnya gak banyak ngeluh (yaa namanya juga
anak solehah, aamiin) jadi orang-orang yang ada di dekatnya
harus extra peka, survey membuktikan nisa bukan anak
yang banyak kerja pas di rumahnya karna dia banyak
menghabiskan waktu di pondok, terakhir sekedar info
Syahrtulnisa ini hafidzah 20 juz loh, Maa Syaa Allaah.
Nur Aita (jurusan Studi Agama-Agama), kami
memanggilnya Aita tapi kalau lagi mau simple ya panggil aja
tit, kenapa panggil tit? ceritanya cukup Allah dan posko 10
yang tau. Orangnya baik, kekanak-kanakan, paling suka
makan ice cream, tidak suka menunggu apalagi hal yang gak
pasti, rela gak pake bantal kepala asal pake bantal guling,
paling sering di bully di posko karna orangnya sedikit
teledor, tapi meskipun demikian dia tetap sabar dan tabah
menghadapi segala cobaan, bully an ke 2 untuknya adalah
selalu dijodoh-jodohin sama Nensir atau biasa kami panggil
Ncir (pak Kordes), pintar menjahit (calon istri idaman),
kalau Aita yang masuk WC maka di situlah kami kadang
merasa sedih.
Cici Nur Pratiwi (jurusan Pendidikan Fisika), Cici
orangnya baik, rajin, kalau belum kenal dia pasti kita
mikirnya dia pendiam, orangnya moodian, sifat kalem dan
cerewet ada dalam dirinya, paling tidak bisa tinggal di dapur

139
sampai keluar kata-kata darinya “tidak apa-apa cuci piring
berkali-kali karna dia tidak bisa masak”.
Winda Eliyanto (Manajemen), saya biasanya
memanggilnya dengan “Win” aja karna simple, orangnya
super blak-blakan, jadi kalau ada orang baperan dan baru
kenal sama dia pasti kesannya kurang baik, partner jalan
sama cici karna sifat mereka memang nyambung satu sama
lain, setelah cek and ricek ternyata Winda termasuk
memiliki tubuh yang ideal karena diantara kami ber-7 dialah
yang paling tinggi, paling tidak bisa sarapan karna ujung-
ujungnya akan sakit perut.
Nensir (anak Jurnalis), nah ini dia pak Kordes
kami “Ncir”, orangnya tahan banting, maksudnya walaupun
dia selalu mendapatkan komentar dari kami, dia tetap
menjawabnya dengan tenang, gak enakan sama anggota,
pemimpin yang kurang tegas kalau menurut saya dan
mungkin teman-teman juga merasakannya, namun alasan
dibalik ketidaktegasannya cukup membuat kami terharu
karena dia menginginkan agar kebersamaan kita tetap
terjaga, Ncir menjadi mahasiswa KKN andalan anak-anak
di Salekowa sampai pernah adik-adik mogok latihan karna
kami bersifat kurang baik kepadanya.
Radi Mega Irawan Saputra (anak Arsitek), kak
Radi adalah sapaan akrab kami untuknya karena beliau juga
termasuk salah satu senior angkatan 14, salah satu teman
bertengkar selama di posko, orangnya bijak, salah satu
korban bully-an kami, diantara 3 laki-laki kak Radi adalah
satu-satunya yang menyaingi Aita kalau sudah nyangkut
dalam WC.
Wahyudiansyah (anak Hukum), kalau yang lain
manggilnya kak wahyu, saya lebih suka panggil kak Wayyu,
angkatan 13, baginya WC adalah sumber inspirasi,
orangnya dewasa, bijak, sempat jadi guru saya pas belajar
naik motor, mungkin hanya setengah bulan kami makan
malam bersama berhubung kak Wayyu sedang istiqamah
dengan program dietnya, tipe humoris yang berkelas,

140
pokonya paling gak aman makan bareng kak Wahyu karna
kami tidak akan berhenti tertawa olehnya.

10. Nama : Nur Aita

Fakultas : Ushuluddin Filsafat Dan Politik

Jurusan : Studi Agama-Agama

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

141
Perkenalkan Nama saya Nur Aita dari Fakultas
Ushuluddin Filsafat dan Politik Jurusan Studi Agama-
agama, Angkatan 2015. Saya ingin bercerita sedikit awal
pendaftaran KKN. Pada waktu itu saya baru semester VII
kebetulan saya mendengar ada teman dari Fakultas Dakwah
dan Komunikasi yang mendaftar KKN angkatan 59 dan
saya berkeinginan juga untuk mendaftarkan diri karena
jumlah SKS yang di minta sudah mencakup. tapi sayang
waktu itu saya masih memiliki 4 matakuliah yang jadwalnya
bersamaan dengan KKN jadinya saya tidak mendaftar dan
menunggu pendaftaran KKN angkatan 60.

Memasuki semester VIII saya menunggu-nunggu


pendaftaran KKN dan ingin segera mendaftar. Namun ada
beberapa syarat untuk bisa mendaftarkan KKN salah
satunya membuat rekomendasi Surat Berkelakuan Baik dari
masing-masing Fakultas. Tiba waktunya pendaftaran KKN,
waktu itu masih sangat pagi sekitar jam 08:00 ada tetangga
saya kebetulan dari jurusan PMH yang tiba-tiba datang
kerumah memberitahu bahwa pendaftaran KKN sudah
mencapai 500an lebih pendaftar dan katanya kuota KKN
terbatas, saya mulai panik karena mereka dari Fakultas lain
sudah mendaftar sementara kami dari Fakultas Ushuluddin
masih terkendala di ruang Akademik menunggu surat
Rekomendasi.Ketika saya dan teman sekelas mulai
mendaftar KKN kami berada di nomor 1500an lebih
dengan urutan nomor yang berdekatan. Ternyata urutan
nomor tersebut adalah urutan jarak pembagian GUGUS,
dan saya berada di gugus D yang bisa dikatakan gugus
terakhir.

Sebelum ditentukan lulus tidaknya KKN kita di


proses dulu selama 3 hari pembekalan, hari pertama
perkenalan diselingi dengan beberapa materi. Hari kedua
masih pemberian materi, dan ternyata materi yang dihari 1
dan ke 2 itu dikumpulkan di kertas selembar. Karena
catatan yang saya tulis saat itu saya salin di buku kecil,

142
terpaksa buku itu saya robek selembar demi selembar.
Bukan karena saya tdk mau menyalin ulang tapi karena
bapak yang dari LP2M sudah mulai meminta resumenya,
mau tidak mau yang saya kumpulkan itu saja. Dan di hari
ketiga kami di ajarkan bernyanyi lagu KaKaeeNggg....

Salah satu bapak dari LP2M pernah berkata bahwa


pengumuman KKN itu akan keluar hari Senin, ternyata
penguman tersebut keluar cepat sehari dari dugaan. Saya
melihat Nama saya berada di Kecamatan Bontonompo,
Kabupaten Gowa. Seketika itu jiwa dan raga saya mulai
tidak bersemangat untuk ikut melanjutkan KKN. Saya
berusaha untuk bisa di pindah tempatkan KKN dimanapun
itu, asal bukan di GOWA...!!! Mungkin segala cara sudah ku
coba, mulai dari mencari teman pengganti, menghubungi
pihak dari LPM, LP2M, bahkan dosen Pembimbing saya,
Namun takdir masih saja berkata bahwa saya Harus Rela
dan Ikhlas di tempatkan di BONTONOMPO.

Sebelum berangkat KKN ke Bontonompo, kami di


bagi menjadi 14 Posko dari jumlah mahasiwa 150 orang.
saya berada di Posko 10 tepatnya di Desa Kalebarembeng
Kecamatan Bontonompo dengan jumlah 10 orang
Mahasiswa yang berasal dari Fakultas dan jurusan yang
berbeda-beda. Salah seorang teman posko saya menChat
pribadi menanyakan apakah saya orang yang bernama Nur
Aita? Karena kebetulan nama yang saya cantumkan di grup
WhatsApp adalah Ta’ kadang juga Tit untuk di masukkan
kedalam grup khusus posko 10. Berhubung karena saya
melihat hanya ada 2 orang nama laki-laki di Posko, jadi saya
mulai bertanya pada teman saya, apakah sudah ada yang jadi
Kordes? Jawabnya “ya, Nensir. Cewek?, “bukan, Laki-
laki”... aduh ternyata saya salah prasangka.

Setelah berkumpul di depan CBP dan


pemberangkatan bus menuju Bontonompo di mulai, saya
mencari teman seposko saya karena kebetulan hanya

143
beberapa yang saya kenal. Sesampainya di Kantor
Kecamatan Bontonompo kami disambut oleh Bapak Camat
Bontonompo, Dosen Pembimbing serta Bapak Desa dari
masing-masing posko dan mulai memperkenalkan diri di
hadapan kami.

Pertama kali bertemu dengan PakDesa atau biasa


anak-anak menyebutnya Pakde, kami di jemput dan diantar
menggunakan mobil Pick Up ketempat tujuan. Jarak Desa
Kalebarembeng dari kantor Kecamatan bisa terbilang jauh
sekitar 4 km. Bagaimana tidak jauh kalau Desa
Kalebarembeng itu sedikit lagi dekat perbatasan
Bontonompo Takalar. Dan Alhamdulillah ada 2 orang
teman kami yang membawa kendaraan pribadi, sehingga
mereka mengikuti kami dari belakang. Kami sangat
menikmati perjalanan di atas mobil di bawah terik matahari
yang panasdengan tiupan angin serta riuhnya padi yang
diterbangkan oleh angin semakin membuat perjalanan kami
lebih nyaman.

Awalnya kami kira akan tinggal di Rumah PakDe


namun karena adanya anak Unismuh (Universitas
Muhammadiyah Makassar) jadinya kita tinggal dirumah Pak
Dusun. Sesampai kami di rumah Pak Dusun, kami mulai
mengangkat koper yang dibantuin oleh laki-lakinya dan
mengatur barang bawaan kami. Ibu Dusun memberikan
kami 2 kamar yang bertetangga. Di antara bersepuluh hanya
ada 3 laki-laki, jadinya kita sekamar bertujuh. Disana saya
belum sepenuhnya saling kenal mengenal, namun ada
beberapa yang sudah mengenal satu sama lain karena
mereka bertetangga jurusan dan ada juga yang sudah kenal
dari UKM.

Kami memasukkankoper dan barang bawaan untuk


di atur dan susun ke dalam kamar. setelah itu kami
memasang spanduk posko di depan halaman rumah Pak
Dusun dan memasang spanduk bagan organisasi di dinding

144
depan rumah. Lalu kami mulai berdiskusi hal-hal apa saja
yang akan kita lakukan untuk observasi ke rumah-rumah
pak RT/RW dan masyarakat sekitar. Setiap malam kita
sering melakukan briefing guna untuk melakukan perbaikan
atau ada hal-hal yang ingin ditambahkan.

Pada saat itu kami diberi waktu 4 hari paling lambat


untuk melakukan seminar proposal kerja dan Alhamdulillah
tepat hari ke 4 diantara 14 posko, kami yang pertama kali
melakukan seminar Proposal Kerja di kantor lurah
Kalebarembeng. Dan dihadiri oleh Tokoh Agama,
masyarakat, pemuda dan Mahasiswa KKN Universitas
Muhammdiyah dan Mahasiswa KKN UIN Alauddin
Makassar. Banyak dari mereka yang menambahkan hasil
dari seminar kami, terutama kepada Mahasiswa Unismuh
kami sangat berterimkasih karena telah memberikan dan
membantu bekerjasama dalam hal belajar mengajar
TK/TPA di Masjid Hidayatullah Salekowa dalam hal
pembagian waktu mengajar.

Awalnya kegiatan belajar mengajar di SD dilakukan


secara bersama-sama namun dilihat dari kondisi mengajar
TK/TPA juga jadwalnya di siang hari jadinya kita membagi
masing-masing setiap hari 2-4 orang untuk pergi mengajar
ke SD dan yang mengajar di Masjid itu biasanya 3-4 orang
juga. Saya sangat senang ketika mengajarkan mereka
berhitung, membaca, bahkan bermain-main dengan mereka.

Seiring berjalannya waktu saya mulai mengenal


sedikit demi sedikitsifat dari teman-teman seposko saya.
Ternyata ada banyak kepala yang harus dimengerti karena
setiap orang itu berbeda-beda. Seperti Kak Titi orangnya
tegas, pintar masak dan sudah seperti ibu kami di posko.
Rahmawati yang pandai dalam hal mengajarkan anak-anak
berpuisi, pandai masak-memasak juga. Ramlah yang baik
hati, kalau melakukan pekerjaan selalu lama tapi rapih,
memiliki suara merdu dalam hal tilawah dan sholawatan.

145
Syahratulnisa, dikampus dia dipanggil syahro tapi kami
memanggilnya Nisa Sabyan, dia seorang ukhty yang
pendiam kalau ada banyak laki-laki, tidak nafsu makan kalau
tidak ada kecap dan saos jadi dia dibekali kecap dan saos
oleh ibunya.Winda Bendahara kami yang biasa saya panggil
Wiwin dalam pandangan saya dia itu si Ukhty boy yang
kadang-kadang kerudungnya MasyaAllaah yah, ia juga
orangnya sedikit jahil apalagi kalau dia tahu ada orang yang
sedang berada di dalam WC seketika itu dia langsung teriak
di depan WC dan berkata “siapa didalam? Mauka BAB, di
ujung tanduk mi eh,” tapi itu semua hanya bercanda kok.
Haha... Ada juga Cici Sekretaris kami yang pendiam sih
awalnya, lama kelamaan dia mulai menampakkan
keseruannya bareng kami, kata teman-teman juga dia si
tukang tidur namun kalau dilihat dia itu kuat juga begadang
yah? karena ditemani oleh wiwin, 3 sejoli dan juga anak
Ipemsa. Ada juga Chalista dan Matta anak dari Bapak dan
Ibu Dusun yang selalu juga bersama-sama kami makan
bareng. Ohiya sampai lupa, biasanya setiap malam pada saat
kita mulai briefing banyak anak-anak dari IPEMSA (Ikatan
Pemuda Salekowa) yang membunyikan klakson motornya
karena biasanya kami briefingnya itu diluar di bale-bale teras
rumah. Kadang juga mereka singgah untuk sekedar ngobrol
dan ngopi bareng laki-lakinya posko 10 dan kami sebagian
perempuan biasanya hanya menemani sebatas membawa
kopi dan makanan untuk di suguhkan kepada mereka.

Sebutan 3 sejoli saya berikan kepada mereka, yaitu


Kordes atau namanya Incir, Kak Wahyu dan Kak Radi.
Kordes yang pandai dalam hal photografer, orangnya suka
bermain dengan adik-adik Salekowa. Kak Radi yang
memiliki suara dua, maksudnya dua yah karena dia itu kalau
bernyanyi bisa suara ala-ala cewek gitu.dia pandai dalam hal
desain 3 dimensi. Dan Kak Wahyu pria dewasa yang sangat-
sangat humoris. Mereka bertiga jika sudah bertemu akan
ada banyak cerita lelucon yang membuat kami

146
perempuannya selalu dibuat tertawa oleh mereka. Belum
lagi KakTiti yang juga suka menambahkan lelucon, semakin
menambah keramaian di Posko 10.

Macam-macam karakter dari adik-adik pada saat


kami mengajar. Ada yang mau mendengarkan, ada yang
lebih suka bermain, ada yang makan, minum, Ngobrol, dll.
Membuat kami dalam mengajar harus super ekstra
SabaRrr!!! Pernah waktu itu jadwal saya mengajar di SD,
awalnya saya mengajar berdua namun karena waktu itu hari
jum’at dan kebetulan ada kajian Jum’at Ibadah. Jadilah saya
mengajar sendirian di SD dan harus menghadapi adik-adik
yang super-super aktif dalam bermain, sehingga membuat
saya ingin menangis dan kesal. Aduh, karena di satu sisi
saya hanya sendirian dan di sisi lain saya harus sabar
mengajar dan mendidik mereka. Dan disitulah saya sadar
bahwa menjadi seorang guru itu tidak semudah yang
terlihat.

Masyarakat di sana sangat baik-baik dan ramah-


ramah. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani,
karena disana banyak sawah-sawah di sepanjang jalannya,
dan pembuat batako atau batu merah. Teman saya pernah
mencobamembuat batu merah, dengan dibantu oleh ibu-
ibu yang sedang bekerja. Pertama-tama yang dilakukan yaitu
mengambil segulung tanah untuk di satukan dan di
lemparkan kedalam cetakan pergegi panjang guna untuk
membentuk tanah agar tidak mudah patah dan retak pada
saat sudah di cetak menjadi batu merah.

Setiap pagi kami selalu bangun lebih awal untuk


bagi tugas membersihkan rumah dan halaman teras rumah
ibu dusun yang sangat luas. Ada juga yang memasak dan
ada juga yang mencuci pakaian. Biasanya kalau pakaian
kotor saya lagi banyak-banyaknya mau di cuci, saya selalu
mencucinya pagi-pagi sebelum laki-lakinya bangun lagi,
karena biasa mereka menitipkan pakaiannya pada siapapun

147
yang mereka lihat sedang mencuci. Namun ada juga kak
wahyu yang sangat rajin mencuci pakaiannya sendiri
sampai-sampai kalau dia yang mencuci selalu di ledekin
sama Kak Titi “Habis lahiran yah pak Istrinya?”

sepulang sekolah anak-anak selalu singgah ke


posko dengan masih memakai seragam sekolahnya. Kami
biasa menasehatinya untuk segera pulang kerumah
mengganti pakaiannya dan makan siang, lalu pergi belajar
lagi mengaji di masjid. Karena jadwal mengaji di bagi,
khusus kami Mahasiswa KKN UIN mengajarnya itu di hari
senin, rabu dan jum’at. Pada saat jadwal mengajar anak
Unismuh, pernah sekali anak-anak tidak mau pergi mengaji
karena yang mengajar itu Unismuh, maunya di ajar sama
kami-kami. Jelas kami merasa tidak enak dengan ustdzah
dan Mahasiswa KKN Unismuh. Entah apa yang membuat
anak-anak pada waktu itu tidak mau pergi belajar mengaji.
Waktu itu anak-anak berkata “Dulu kakak KKN UIN
sangat sombong, beda dengan Kakak KKN Unismuh baik-
baik, tapi sekarang dikenalmi jadi lebih disuka mi juga
Kakak KKN disini.” Mungkin berhubung karena posko
KKN UIN yang lebih dekat dari rumah adik-adik, karena
jarak posko KKN UIN dan Posko KKN Unismuh kurang
lebih 1km, jadinya kami lebih akrab dengan adik-adik.

Ada beberapa momen yang tidak bisa saya lupakan


saat masih berKKN di rumah Pak Dusun. Pada malam itu
kami bertujuh sudah tertidur pulas. Namun entah mengapa
saya bermimpi tentang orangtua saya dirumah, mungkin
saya sedang rindu. Jadinya saya menangis sendiri di samping
teman-teman yang sedang tertidur dan berusaha untuk
menahan tangis saya agar tidak terdengar. Adalagi lagi satu
hal, saya sudah pernah bilang kepada teman-teman sekamar
bahwa saya orang yang tidak bisa tidur tanpa bantal guling.
Ada yang memaklumi, ada juga yang berusaha maklum,
karena bantal guling hanya ada 2 dan sebenarnya
keberadaan bantal guling itu semakin membuat kamar

148
menjadi lebih sempit dan membuat badan menjadi susah
bergerak pada saat ingin berbalik arah. Diantara 10 orang,
mungkin saya yang paling selalu ingin pulang kerumah dan
rindu ingin tidur di kamar saya. Dan ada satu lagi Nisa juga
selalu rindu ingin pulang ke rumahnya. Satu hal Adalagi,
saya sempat di ajar oleh Kak Radi latihan bela diri, bersama
dengan Wiwin yang kebetulan dia juga sedang latihan
karate. Kami latihan di Malam hari agar tidak mengganggu
kegiatan kita pada saat siang dan sore hari. Lagipula katanya
memang bagus latihan pada malam hari agar tubuh bisa
rileks dan segar pada saat bangun pagi.

Kebersamaan kami dengan adik-adik semakin


terjalin dengan adanya undangan kegiatan lomba yang di
adakan oleh KKN Universitas Muhammadiyah Makassar
yang mengundang SD Inpres Salekowa untuk bisa turut
andil mengikuti perlombaan yang mereka adakan di Desa
Parambambe, Takalar. Waktu itu saya di Amanahkan untuk
mengajar adik-adik yang ingin ikut lomba praktek sholat di
Parambambe. Saat kami ingin mengantar adik-adik untuk
ikut perlombaan kami selalu terkendala dengan kendaraan.
Tapi untungnya sebagian adik-adik ada yang sudah pandai
mengendarai motor dan biasa mereka meminjan motor
kakaknya untuk di pakai ke acara perlombaan.Setelah
kegiatan KKN Unismuh selesai, selang beberapa hari Posko
Induk Kecamatan dari KKN UIN mengadakanbeberapa
perlombaan yang harus di ikuti oleh adik-adik dari 14 posko
yang ada di Bontonompon yang dilaksanakan di desa
Barembeng. Dan lagi Saya di Amanahkan untuk mengajar
adik-adik yang ikut lomba Fashion Show di Lapangan
Barembeng dan dibantu oleh Rahmawati. Meski sebenarnya
saya tidak handal dalam hal peragaan gaya, tapi saya bisa di
bidang busana. dan sedikit mencontoh di you tube dalam
hal peragaan cara berjalan di atas panggung.

Saya masih ingat betul ketika Kak Wahyu, Kak


Radi dan Kordes masing-masing dari mereka pergi

149
mengantar adik-adik dengan memakai kendaraan motor
mengangkut 4 adik dalam satu kendaraan ke tempat tujuan.
Ternyata perjuangan kami selama 5 hari bolak-balik
mengantar adik-adik mengikuti perlombaan di Lapangan
Barembeng, Alhamdulillah membuahkan hasil. Tiba
waktunya pengumuman Lomba dan penyerahan hadiah.
Alhamdulillah adik-adik kami memiliki kemampuan dan
bakatnya masing-masing sehingga mereka memperoleh
piala Juara III Lomba Balap Karung, Juara II Lomba Puisi
dan Juara I Lomba Fashion show Muslim dan Muslimah.
Kami semua sangat senang melihat keberhasilan anak didik
kami, dan orangtua mereka pun ikut senang karena anaknya
mendapatkan juara. Tidak hanya itu, perlombaan yang di
adakan oleh Mahasiswa KKN Unismuh di Desa
Parambambe, adik kami juga mendapatkan juara. Juara I
Puisi lagi-lagi di menangkan oleh adik kami Almira Juliana.
Adik kami Riyuvisuka Zieji Alfath mendapatkan Juara I
Lomba Kalighrafi. Ferdiansyah dengan Juara II Lomba
makan kerupuk putra, So’na yang Juara I Lomba makan
kerupuk Putri.

Setelah selesai dari penerimaan hadiah, kami


kembali ke Posko untuk melanjutkan acara Bakar-bakar
ayam bersamaan dengan anak IPEMSA, sebagai ucapan
Rasa terimakasih telah membantu kami selama beberapa
hari tinggal di rumah Pak Dusun. Tapi karena waktu yang
sudah tengah malam dan rasa lelah serta ngantuk yang lebih
besar, saya tidak ikut bergabung dengan mereka. Namun
kata Kak Titi kalau saya tidak keluar dia akan tersinggung
karena merasa masakannya tidak di hargai dan Kordes juga
bilang setidaknya harus keluar setor wajah lalu balik lagi
kamar. Oke! dengan keadaan terpaksa itu saya lakukan.

Tiba waktunya H-5 penarikan di saat itu saya ingin


sekali pulang kerumah tapi ada teman yang melarang pulang
berhubung karena kendaraan yang tidak cukup jika saya
meminjamnya. Jadi sayapun menahan-nahan rasa rindu saya

150
pulang ke rumah. H-4 penarikan kami semua pergi liburan
ke Pantai Sampulungan bersama adik-adik, para orangtua
mereka, dan juga dengan keluarga Pak Dusun, kecuali
nenek yang tinggal dirumah. Mereka sangat menikmati
Liburannya di permandian kolam renang. Sampai-sampai
mereka teman seposko memaksa kami semua bersepuluh
harus ikut semua basah-basahan. Disitu hanya saya dan
Nisa yang tidak ingin ikutan untuk mandi-mandi karena
waktu itu saya lagi tidak enak badan dan juga yang ada di
pikiran saya adalah pulang, pulang dan pulang ke rumah,
jadinya saya tidak menikmati liburan tersebut. Sesampai di
Posko saya sangat merasa lelah, saya merebahkan tubuh
saya di kasur, tiba-tiba tangan dan kaki saya merasakan sakit
panas dingin, jadinya saya terkapar di kamar dan dirawat
oleh teman-teman perempuan yang sangat baik sekali
kepada saya karena telah merawat saya dan disaat itulah
saya baru sadar dan merasakan bahwa mereka semua itu
sudah seperti keluarga kedua saya. H-3 penarikan saya
menelpon adik saya di rumah untuk dijemput pulang
bersamaan dengan koper saya. Saya meminta izin kepada
Kordes agar bisa di izinkan pulang sehari saja, namun si
Kordes tidak mengizinkan saya pulang, tapi karena saya nya
yang ngeyel pengen banget pulang, mau tidak mau, dan
Harus pulang, terpaksa saya pulang di jemput oleh mama
dan om saya. H-2 penarikan saya kembali lagi ke posko
karena merasa tidak enak dengan teman-teman yang ingin
pergi lagi jalan-jalan ke Taman Cinta Takalar. Kami pergi
kesana tanpa Cici dan Wiwin karena pada saat itu mereka
baru saja tiba di posko dan mungkin dia juga masih lelah
habis pulang dari rumah mereka untuk mengambil
kendaraan pribadinya yang akan di kendarainya besok pada
saat penarikan.

Rasanya baru kemarin kami bertemu dan awalnya


waktu yang berjalan begitu lama bagiku, menjelang H-1
penarikan jujur berat banget rasanya ingin berpisah dengan

151
adik-adik yang begitu ceria, penuh semangat ketika kami
bersama-sama. Banyak dariadik-adik yang tidak sempat saya
realisasikan keinginanya, seperti mereka ingin mengajak saya
makan es krim bareng, makan bakso, pergi jalan-jalan
bersama Chalista ke Dermaga Galesong. Maafkan saya
adik-adik yang tidak pandai memanfaatkan waktu selama
saya mengabdi di sana.

Terselip rasa senang bercampur sedih pada saat


kami mulai pamit ke rumah-rumah masyarakat. Senangnya
itu karena waktu yang kunanti-nantikan telah tiba, dan
banyak sedihnya juga ketika harus meninggalkan kenangan
bersama nenek, adik-adik dan para orang tua. Saat kami
pamitan ke sekolah para Ibu/Bapak guru di sekolah merasa
sedih karena melihat kami yang akan segera meninggalkan
sekolah beserta anak didik kami yang menangis tidak
merelakan kepergian kami, mereka memeluk erat kami
seraya berkata “kakak jangan maki pergi, tinggal maki disini,
janganki lupakan ka’, maafkan ka’ kalau selalu nakal”.
Huftt.. saya pun tidak bisa menahan tangis saya melihat
mereka yang begitu polosnya. Pesan saya untuk adik-adik di
Dusun Salekowa, teruslah belajar dengan giat, kejar dan
raihlah cita-cita kalian semua, semoga kelak kalian menjadi
orang yang sukses. Bahagiakan ibu dan bapak kalian.

Terimakasih saya ucapkan kepada teman-teman


seposko yang pernah saya repotkan. Kalian telah membantu
saya dalam pengabdian KKN angkatan 60 ini. Berkat usaha
dan kerja keras kita mampu menyelesaikan pengabdian ini
selama 45 Hari. maafkan atas salah dan khilaf saya. Pesan
saya tetaplah menjalin tali silaturrahim kita semua, jangan
saling melupakan satu sama lain, semoga kita semua bisa
cepat lulus bisa wisuda bareng. Aamiin....

Terimakasih kepada masyarakat yang sudah


menerima dan membantu kami meyelesaikan pengabdian
kami di Desa Kalebarembeng. Juga Terimakasih saya

152
ucapkan kepada pemuda Karang Taruna, IPEMSA yang
sudah banyak membantu pas Malam Ramah Tamah kami,
tapi bukan hanya itu saja. Terimakasih Kepada Ibu
Ustadzah yang sudah membantu kami mengajarkan
Mengaji, Sholawatan, Qasidahan bersama adik-adik.
Terimakasih kepada Bapak Dusun yang sudah memberikan
kami tempat tinggal. Terimaksih kepada Ibu Dusun yang
berbaik hati selalu ke pasar membelikan kami bahan-bahan
masakan di dapur, menyuguhkan makanan jika kita tidak
memasak, ibu yang sabar menghadapi saya ketika di suruh
masak air gula tapi saya buat air gula itu menjadi hangus. Itu
adalah hal yang tidak akan saya lupakan.

153
LAMPIRAN

PEMASANGAN SPANDUK POSKO DAN


STRUKTUR ORGANISASI

154
SEMINAR PROGRAM KERJA

155
SABTU BERSIH

156
157
MENGAJAR DI TK/TPA

158
BERLATIH ADZAN

MENGIKUTI PERLOMBAAN YANG DIADAKAN


OLEH KKP UNISMUH DI DESA PARAMBAMBE

159
160
MENGIKUTI PERLOMBAAN BONTONOMPO’ FEST

161
162
163
164
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SD INPRES
SALEKOWA

165
JUM’AT IBADAH

166
PEMASANGAN PLANG JALAN, DAN PLANG
NAMA

167
168
MELATIH QASIDAH, GANDRANG BULO DAN
TARI MAPPADENDANG

169
170
RAMAH TAMAH

171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
LIBURAN

181
182
183

Anda mungkin juga menyukai