Anda di halaman 1dari 118

i

SENYUMAN CERAH JAKET HIJAU DI DESA LANGKURA

Editor :
Dr. Awaliah Musgamy, M. Ag.

Tim Penyusun :
Doni Saputra
Rana Dwi Putri Alham
ST Nurhidayah
Syurai Ainun Qolbi
Nurhikmah Ramadani
Nur Karimah A
Susilawati
Asyraful Rijal Safruddin

PUSAKA ALMAIDA
2021

i
SENYUMAN CERAH JAKET HIJAU DI DESA LANGKURA

Makassar, Pusaka Almaida, 2021


xviii + hlm : 16 x 23 cm
ISBN :

Cetakan pertama : 2021


Perancang Sampul : ST Nurhidayah
Penerbit : Pusaka Almaida

Sanksi pelanggar pasal 44 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997


tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang
hak cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1987.

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau


memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, akan
dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000 (seratus juta
rupiah).
2. Barang siapa yang dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran hak cipta sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 (satu) dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp.50.000.000 (lima puluh juta
rupiah).

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip atau


memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk
apapun tanpa seizin dari penulis.

ii
SAMBUTAN DARI
REKTOR UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan agenda rutin dalam


bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN
yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN. Pelaksana KKN.
Pelaksananya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas dari
jurusan dengan asumsi bahwa pelaksana KKN ini dalam melakukan
program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner approach,
sehingga program kerja KKN bias dilaksanakan dalam berbagai
pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditempatkan di posko-
posko KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentu diharapkan mampu
mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku
kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh
masyarakat.Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, piak
Universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada masyarakat (LP2M), khususnya pada pusat
pengabdian kepada Masyarakat (PPM).
Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar, Rektor
menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada ketua
LP2M. Terkhusus Kepada kepala PPM atas inisiatif untuk
mempublikasikan dan mengabdikan karya-karya KKN dalam bentuk
sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan KKN akan menjadi
referensi pengabdian pada masa-masa yang akan datang.

Makassar, November 2021


Rektor UIN Alauddin Makassar

Prof. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D


NIP. 19701231 199603 1 005

iii
SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN
DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LP2M)


memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir
pelaksaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan
oleh dosen maupun mahasiswa.Dalam hal pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah
pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada
mahasiswa unutk mengiplementasikan kajian-kajian ilmiah yang
dilakukan di kampus.
KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata
kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum
memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-
masing.Pelaksaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke
daerah-daerah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan
dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah.Dalam perspektif ini, maka
KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah
sehingga dapat terukur pencapaiannya.Pada kerangka ini, LP2M UIN
Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat
mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.
Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk publikasi hasil-hasil
KKN ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh segala
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua
LP2M menghanturkan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala
Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM), Dr. Muhammad Suhufi
Abdullah, M.Ag, yang telah mengawal upaya publikasi laporan
pelaksanaan KKN, serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah
untuk melakukan inovasi di PPM, baik secara internal maupun
terbangunnya jaringan antar PPM sesame PTKAIN.

Makassar, November 2021


Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar

Prof. Dr. Muhammad Ramli, M.Si


NIP. 19600505 198703 1 004

iv
KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (PPM)
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada


masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan
terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan-
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif.
Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat
dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat
bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin
dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam
pembangunan masyarakat.
Upaya meningkatkan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN
ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin
sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat megakses
hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di
bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi inj,
program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat
nanti lokasi yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh
mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisi
capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program
yang berkesinambungan.
Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil “kunjungan
pendalam‟ ke beberapa PTKIN (Jakarta, Bandung, dan Cirebon) serta
bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dan bimbingan Bapak
Rektor, Ketua dan Sekertaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus
kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan Pelaksanaan
KKN UIN Alauddin Makassar yang mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga, berkat ketakutan dan kerjasamanya sehingga program
publikasi laporan KKN ini bisa terlaksana.

Makassar, November 2021


Kepala PPM UIN Alauddin Makassar

Dr. Muhammad Suhufi A, M.Ag


NIP. 19741118 200003 1 001

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat. Taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua,
tiada daya dan upaya selain dari kesempatan dan kekuatan-Nya. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah memimpin dan memberikan keteladanan bagi seluruh umat dalam
mempertahankan nilai moral dengan ajaran agama yang benar. Tak lupa
pula kami panjatkan syukur, karena program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Angkatan ke-67 UIN Alauddin Makassar di Desa Langkura, Kecamatan
Turatea, Kabupaten Jeneponto dapat terlaksana dan terselesaikan
dengan baik hingga akhir, serta penyelesaian laporan akhir KKN kami
yang berjudul “Senyuman Cerah Jaket Hijau di Desa Langkura” ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat,
sehingga mahasiswa diharapkn dapat mengaplikasikan nilai-nilai sosial
kemasyarakatan yang telah dipelajari selama berada dalam lingkungan
kampus.
Buku ini merupakan laporan akhir KKN yang disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban tertulis kami selama 45 hari melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Langkura, Kecamatan Turatea,
Kabupaten Jeneponto. Kami menyadari bahwa buku ini tidak akan
selesai tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, juga
keberhasilan dan terlaksananya program-program kerja yang telah kami
laksanakan. Untuk itu dari lubuk hati keikhlasan yang terdalam kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu, membimbing, dan mengarahkan kami, kepada :
1. Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D. selaku Rektor UIN
Alauddin Makassar, dan Wakil Rektor I, II, III, dan IV UIN
Alauddin Makassar yang telah memberikan kami kesempatan
mengikuti KKN, serta memberikan banyak bantuan, motivasi,
dan arahan dalam pelaksanaan KKN.
2. Prof. Dr. H. Muhammad Ramli, M.Si. selaku Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang
telah membuka program KKN di periode ini.
3. Dr. Muhammad Shuhufi, M.Ag. selaku Kepala Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Alauddin Makassar
yang memberikan bantuan dan arahan dalam proses KKN.

vi
4. Dr. Awaliyah Musgamy, S.Ag., M.Ag. selaku Dosen
Pembimbing KKN Kecamatan Turatea yang telah membimbing
kami selama menjalani KKN.
5. Sahabuddin SE. selaku Kepala Desa Langkura dan Hartati SH.
selaku Sekretaris Desa Langkura beserta jajarannya yang
menerima dan menyambut kami dengan baik serta senantiasa
mendukung program-program kerja kami.
6. Tokoh-tokoh masyarakat, pemuda-pemuda, adik-adik, serta
seluruh masyarakat Desa Langkura, Kecamatan Turatea,
Kabupaten Jeneponto yang telah bersedia menerima dan
membantu kami selama melaksanakan program kerja kami.
7. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan
material yang tak tergantikan.
8. Teman-teman mahasiswa KKN Angkatan 67 UIN Alauddin
Makassar di Desa Langkura yang mau berbagi dalam suka dan
duka selama ber-KKN.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala
yang berlipat ganda, yang kelak akan diperoleh hasilnya di akhirat. Kami
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam melaksanakan
program kerja kami memiliki banyak kesalahan dan kekurangan. Kami
menyadari bahwa kami adalah manusia yang tak luput dari kesalahan,
maka kami berlindung kepada Allah SWT atas segala kekurangan,
kekhilafan, dan kesalahan kami.
Semoga selama 45 hari di lokasi KKN dapat memberikan sebuah
kontribusi bagi masyarakat Desa Langkura, Kecamatan Turatea,
Kabupaten Jeneponto dalam menuju masyarakat yang maju dan
terkemuka dalam berbagai aspek, Aamiin. Semoga buku ini juga dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, terlebih pula bagi pengabdi
selanjutnya. Dan demi peningkatan kualitas buku ini, saran dan kritik
sangat diharapkan dari seluruh pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 28 November 2021

Penyusun

vii
DAFTAR ISI

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN ........................... iv


DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) .............. iv
UIN ALAUDDIN MAKASSAR ......................................................... iv
KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA .................................... v
MASYARAKAT (PPM) ........................................................................ v
UIN ALAUDDIN MAKASSAR .......................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................ vi
DAFTAR ISI ..................................................................................... viii
MUQADDIMAH ................................................................................. x
JURNAL .............................................................................................. xi
A. Judul Jurnal .............................................................................. xi
B. Abstrak .................................................................................... xi
C. Latar Belakang Masalah ............................................................ xi
D. Tujuan Pengabdian................................................................. xiii
E. Metode Pelaksanaan............................................................. xiii
F. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ............................................... xiii
G. Hasil dan Pembahasan............................................................ xiii
H. Faktor Pendukung dan Keberhasilan Kegiatan ....................... xix
BAB I ...................................................................................................1
PENDAHULUAN ...............................................................................1
H. Pendanaan ..................................................................................16
BAB II ................................................................................................17
METODE PELAKSANAAN PROGRAM ........................................17
A. Metode Intervensi Sosial .........................................................17
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat..........................19
BAB III...............................................................................................22

viii
KONDISI DESA LOKASI BER-KKN .............................................22
A. Sejarah Singkat Desa Langkura ................................................22
B. Kondisi Geografis ...................................................................23
BAB IV ...............................................................................................30
PEMBAHASAN HASIL PENGABDIAN .........................................30
A. Kerangka Pemecahan Masalah ................................................30
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan & Pengabdian Masyarakat
………………………………………………………………………………………… 33
C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ..............................................35
BAB V ................................................................................................37
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ..........................................37
A. Kesimpulan .............................................................................37
B. Rekomendasi ...........................................................................37
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................60
DOKUMENTASI KEGIATAN KKN ..............................................61

ix
MUQADDIMAH

Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan dan


pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat
menggambarkan secara utuh fase-fase menuju pembelajaran sejati, juga
mendeskripsikan bagaimana proses belajar yang baik bagi seorang
mahasiswa secara keseluruhan dari dalam ke luar, dari hal yang kecil ke
hal yang besar.
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 67 di Desa
Langkura, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto beranggotakan 8
orang dari 5 fakultas yang berbeda. Kelima fakultas tersebut adalah
Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, Fakultas Adab dan Humaniora,
Fakultas Tarbiah dan Keguruan, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan
Fakultas Syariah dan Hukum.
Pelaksanaan KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 67 Tahun
2021 berlangsung selama 45 hari yang berlokasi di Desa Langkura,
Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto. Pemberangkatan KKN
Angkatan 67 dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Oktober 2021.
KKN kami istilahkan sebagai sebuah pembelajaran di alam nyata,
setelah kurang lebih 6 semester belajar di bangku kuliah. KKN adalah
belajar di ruang-ruang kelas menuju ruang-ruang masyarakat. Mahasiswa
dituntut untuk mampu menghadapi segala kondisi kehidupan yang
dihadapi di lokasi KKN. Bagi kami mahasiswa yang hebat adalah
mahasiswa yang mampu menaklukkan alam, mahasiswa yang mampu
memoles dan mewarnai kehidupan masyarakat menjadi lebih indah.

x
JURNAL

A. Judul Jurnal
REALISASI PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN NILAI-
NILAI KEARIFAN LOKAL MELALUI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI DESA LANGKURA

B. Abstrak
Realisasi pembinaan keagamaan dan nilai-nilai kearifan lokal
melalui pemberdayaan masyarakat di Desa Langkura. Tujuan
pengabdian ini untuk memberikan pendampingan, memberdayakan
masyarakat dalam merealisasikan pembinaan keagamaan dan nilai-
nilai kearifan lokal di Desa Langkura. Pengabdian masyarakat ini
dilaksanakan selama enam minggu. Tim pengabdian melaksanakan
persiapan kegiatan dalam bentuk tindakan awal, yaitu menyusun
rancangan pemberdayaan masyarakat dalam merealisasikan nilai-
nilai keagamaan dengan cara FGD (Focus Group Discussion). Kegiatan
pengabdian masyarakat ini telah berhasil dilaksanakan dan
mendapatkan respon masyarakat yang sangat bagus.

C. Latar Belakang Masalah


Realisasi pembinaan keagamaan merupakan pondasi pembinaan
masyarakat menuju masyarakat yang lebih baik dan berkarakter.
Pembinaan keagamaan adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka memberikan bantuan kepada orang lain
yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniyah dalam lingkungan
hidupnya agar orang tersebut mampu mengatasinya sendiri karena
timbul kesadaran atau penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan
Yang Maha Esa sehingga timbul pada diri pribadinya suatu cahaya
harapan kebahagiaan hidup saat sekarang dan masa depannya.
Dalam kehidupan sosial dewasa ini, pembinaan keagamaan
menjadi ruh yang sangat dibutuhkan untuk mempertahankan dan
mengembangkan perilaku hidup yang berlatar pada nilai-nilai
Alquran dan Sunna Rasul. Apalagi pola kehidupan umat manusia di
dunia ini telah bergeser dari berbagai fase dan periode disetiap
zamannya. Tantangan pun semakin tampak mengiringi bergesernya
beberapa fase dalam kehidupan umat manusia tersebut. Salah satu
yang menandai tampak munculnya suatu tantangan adalah adanya
pergeseran nilai kebudayaan dari tahun ke tahun yang telah semakin
tampak sebagai tantangan hidup bagi manusia zaman sekarang.

xi
Penanda bergesernya nilai kebudayaan tentu dapat dilihat dari
berbagai hal seperti menurunnya praktik sikap saling hormat
menghormati, saling menghargai antar sesama warga negara, dan
tidak diterapkannya nilai-nilai keagamaan, serta tidak dijunjungnya
sikap persatuan dan kesatuan di antara sesama warga negara.
Penanda-penanda tersebut tentu muncul tidak secara alamiah,
melainkan kemunculannya tentu disebabkan oleh sebuah proses
atau perkembangan paradigma umat manusia zaman sekarang ini.
Selain itu, hal yang tak kalah penting untuk diberikan ruang
pemberdayaan adalah anak-anak usia dini sampai remaja. Di era
globalisasi ini banyak orang tua yang tidak terlalu memperhatikan
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh anaknya padahal setiap orang
tua ingin anaknya agar menjadi orang yang baik, mempunyai
kepribadian yang kuat, dan sikap mental yang sehat, serta akhlak
yang terpuji. Semua itu dapat diusahakan melalui pendidikan baik
formal (sekolah) maupun informal (di rumah oleh orang tua). Setiap
pengalaman yang dilakukan anak, baik melalui penglihatan,
pendengaran maupun perlakuan yang diterima akan ikut
menentukan pembinaan pribadinya.
Maka dari itu permasalahan di atas harus segera direspon demi
menghindari berlarutnya kemerosotan tersebut. Setiap orang harus
bertanggung jawab atas gejala tersebut demi terciptanya peradaban
hidup yang baik. Akan tetapi, hasil observasi tim pengabdian
masyarakat di Desa Langkura, Kecamatan Turatea menemukan
bahwa kemerosotan nilai islami dalam kehidupan sosial masyarakat
bukanlah persoalan yang mudah untuk dipecahakan. Untuk itu,
UIN Alauddin Makassar sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang
bermitra dengan masyarakat harus merespon gejala tersebut. UIN
Alauddin Makassar melalui PPM (Pusat Pengabdian Kepada
Masyarakat) harus memiliki kepekaan dalam menangani persoalan
sosial tersebut. SDM harus dilibatkan dalam mencari solusi tersebut
demi berkontribusi terhadap lingkungan sekitar dalam menangani
persoalan kemerosotan karakter. Salah satu respon PPM (Pusat
Pengabdian Kepada Masyarkat) UIN Alauddin Masyarakat adalah
dengan melibatkan SDM untuk mencari solusi dengan menangani
persoalan tersbut. Salah satu solusi yang tepat adalah melakukan
pemberdayaan masyarakat dengan pembinaan keagamaan dan
implementasi nilai-nilai kearifan lokal dalam bentuk kegiatan
pengabdian masyarakat.

xii
D. Tujuan Pengabdian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan pendampingan dan memberdayakan
masyarakat dalam realisasi pembinaan keagamaan di Desa Langkura.
2. Untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat dalam realisasi nilai-nilai kearifan lokal relevansi nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari di Desa Langkura

E. Metode Pelaksanaan
1. Pra Kegiatan dan Survei Lokasi
Di minggu awal, tim pengabdian masyarakat Desa Langkura
melakukan survei guna melakukan persiapan awal, yakni menyusun
rancangan pemberdayaan masyarakat dalam implementasi nilai-nilai
keagamaan dengan metode FGD (Focus Group Discussion).

2. Seminar Perkenalan Program Pemberdayaan Masyarakat


Tim pengabdian masyarakat KKN UIN Alauddin Makassar
Angkatan 67 memaparkan orientasi implementasi pembinaan
keagamaan dan nilai-nilai kearifan lokal dalam seminar perkenalan
program yang dilaksanakan di setiap Desa yang ditempati ber-
KKN. Seminar perkenalan program ini dihadiri oleh segenap
pemerintahan Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan
masyarakat. Seminar pengenalan program kerja dilaksanakan di
Kantor Desa Langkura dengan memaparkan beberaa program kerja
yang berkaitan dengan pembinaan keagamaan dan nilai-nilai
kearifan lokal, yakni di antaranya mengajar mengaji di TKA/TPA
Desa Langkura, melaksanakan festival anak saleh, serta membantu
masyarakat setempat dalam menyiapkan acara maulid Nabi
Muhammad SAW, yang mana acara maulid di Desa Langkura juga
masih sangat kental dengan nilai-nilai kearifan lokalnya.

F. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Adapun lokasi dan waktu kegiatan pemberdayaan masyarakat
dilaksanakan di Desa Langkura, Kecamatan Turatea, Kabupaten
Jeneponto. Sedangkan waktu pelaksanaanya selama 45 hari.

G. Hasil dan Pembahasan


1. Seminar Program Pemberdayaan Masyarakat

xiii
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar bersama
masyarakat Kecamatan Turatea terkhususnya masyarakat di
Desa Langkura melaksanakan seminar program pemberdayaan
masyarakat yang mana salah satu program kerjanya dalam
bidang keagamaan yakni implementasi pembinaan keagamaan
dan nilai-nilai kearifan lokal kepada masyarakat Desa Langkura,
Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto. Seminar ini
dilaksanakan secara di Kantor Desa Langkura, Kecamatan
Turatea, seminar tersebut dihadiri Kepala Desa beserta
jajarannya, para Kepala Dusun Desa Langkura, tokoh agama,
tokoh masyarakat, serta masyarakat Desa Langkura.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang
digunakan dalam pembangunan masyrakat sebagai upaya untuk
mewujudkan kemampuan dalam kemandirian dan dalam
kehidupan bermasyarakat. Pada kegiatan sosialisasi tersebut
aparat desa akan meng-agendakan dalam suatu implementasi
pembinaan keagamaan yang akan dilaksanakan oleh suatu pihak
masyarakat dengan itu dalam pemberdayaan yang hendak
dilaksanakan oleh masing-masing setiap dusun yang berada di
Desa Langkura. Selain itu dari pemerintah Desa Langkura juga
menpertegas adanya salah satu agenda pengabdian masyarakat
di setiap Desa yang dilaksanakan dalam bidang keagaamaan
seperti Maulid Nabi Muhammad Saw, Festival Anak Saleh,
Pembinaan TKA/TKA/TPA, dan pengajian Mingguan.

2. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembinaan Keagamaan


Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar bersama
masyarakat Desa Langkura melaksanakan pemberdayaan
masyarakat dalam bentuk implementasi pengajian rutin
mingguan di Desa Langkura yang melibatkan tokoh agama
seperti guru Agama dan anak-anak santriwan dan santriwati
untuk mengajarkan mengenai huruf hijaiyah dan menghafal
surah-surah pendek. Selain itu, para tokoh agama tersebut
diberdayakan melakukan pengajian rutin dengan tujuan agar
masyarakat terkhususnya anak-anak untuk terlibat aktif di dalam
pengajian mingguan. Tokoh-tokoh agama tersebut bersama
dengan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
melaksanakan kegiatan keagamaan berdasarkan program hasil
survei di setiap dusun-dusun yang ada di Desa Langkura.

xiv
Kegiatan tersebut dilaksanakan rutin setiap minggu dengan
terlibatnya suatu masyarakat se-Desa Langkura.
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk
pembinaan TKA/TPA dengan melibatkan seluruh elemen
masyarakat yang berada di Desa Langkura maupun di luar dari
Desa Langkura. Sebelum melaksanakan pembinaan TKA/TPA,
mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar telah men-survei
bahwa dalam suatu masyarakat terlibat aktif dalam suatu bidang
kegiatan keagamaan. Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
bersama mengundang para tokoh pemerintah, seperti tokoh
agama dan tokoh pemuda untuk terlibat aktif dalam pembinaan
TKA/TPA pada setiap dusun yang ada di Desa Langkura
dengan itu seluruh masyarakat akan terlibat langsung dalam
mendukung kegiatan tersebut dengan tujuan agar suatu
pembinaan di TKA/TPA agar terus meningkat. Setiap orang
tua agar kiranya bisa mengarahkan anak-anaknya untuk
mengikuti program belajar mengaji yang ada di TKA/TPA.
Selain itu Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
memberdayakan tokoh agama di Desa untuk memberikan
arahan pengajian untuk kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak yang
dilaksanakan pada suatu tempat di Desa Langkura.
Pada pemberdayaan masyarakat di Desa Langkura
dalam kaitannya dengan pembinaan keagamaan adalah adanya
pembudayaan shalat berjamaah di Masjid. Setiap Mahasiswa
KKN UIN Alauddin Makassar terlibat aktif mensosialisasikan
program pemberdayaan masyarakat tersebut. Selama berada di
masjid mahasiswa mensosialisasikan betapa pentingnya sholat
berjamaah di Masjid dengan tujuan Mahasiswa KKN UIN
Alauddin Makassar agar mengetahui pentingnya menghidupkan
shalat berjamaah di masjid. Para Mahasiswa KKN UIN
Alauddin Makassar juga melibatkan unsur pimpinan baik itu
Kepala Desa, Kepala Dusun, Tokoh Imam se-Desa Langkura
untuk suksesnya pemberdayaan masyarakat tersebut. Pentingnya
melibatkan unsure pemerintah dengan tujuan agar kegiatan
tersebut dapat dipahami masyarakat bahwa kegiatan tersebut
mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Pelibatan
tokoh agama didasarkan pada upaya memberdayakan SDM di
Desa tersebut dengan tujuan mempermudah kegiatan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang keagamaan.

xv
Sehubungan dengan pemberdayaan masyarakat di Desa
Langkura, Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
melaksanakan pemberdayaan masyarakat di Desa Langkura
dengan agar orientasi kegiatan pengaktifan pengajian rutin
mingguan pada Masjid-Masjid di setiap dusun. Masyarakat yang
dilibatkan di Desa tersebut adalah tokoh-tokoh agama yang
potensial yang bermukim berdasarkan wilayah-wilayah dusun
tersebut. Pemberdayaan tokoh agama berdasarkan wilayah
dusun tersebut oleh karena akses untuk menjangkau setiap
dusun memiliki medan yang berat sehingga pemberdayaan
masyarakatnya dilakukan oleh Mahasiswa KKN UIN Alauddin
Makassar di wilayah dusun masing-masing. Pemberdayaan
masyarakat di Desa tersebut sedikit mengalami halangan dan
rintangan yang disebabkan oleh faktor akses yang menyulitkan
Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar untuk bekerja secara
maksimal. Tetapi pada prinsipnya kegiatan pengabdian
masyarakat dilokasi tersebut dapat berjalan dengan lancar
walaupun keterbatasan SDM yang diberdayakan sehingga
kegiatan tersebut dapat berjalan lancar.
Masyarakat dan Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
bisa dilibatkan pada perayaan hari-hari besar keagamaan seperti
maulid nabi besar Muhammad SAW. Dalam pelaksanaan maulid
seluruh komponen masyarakat dilibatkan untuk mengsukseskan
acara tersebut. Dalam pelibatan masyarakat Desa Langkura
didasarkan pada pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
untuk memasyarakatkan nilai-nilai agama Islam dengan
mencontohkan dan meneladani akhlak Rasulullah SAW. Setiap
masyarakat dituntut meneladani dan mencontoh akhlak
Rasulullah SAW dan diaplikasikan dalam kehidupansehari-hari
dan uniknya di Desa Langkura terdapat acara Maulid di setiap
rumah sehingga membuat kami merasa dapat pengetahuan baru
yang tidak pernah didapatkan di daerah kami masing-masing.

3. Monitorring dan Pengambilan Data


Selama mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar
dalam pengabdian masyarakat berlangsung, tim pelaksana
pemberdayaan masyarakat memantau motivasi pelaksanaan dan
respon masyarakat terhadap pembinaan keagamaan di setiap
dusun se-Desa Langkura tampak dari 25 orang yang disampel
peneliti pengabdian masyarakat, 20 orang atau 83,3%

xvi
menyatakan sangat respect dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang keagamaan. Sedangkan sisanya, 5
orang menyatakan kurang respect atau hanya 15,7% yang
menyatakan kurang respect. 23 orang atau 90% menyatakan
kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dengan memberdayakan
masyarakat mengharapkan kegiatan tersebut setiap saat
dilaksanakan, dan hanya 2 orang yang tidak setuju kegiatan
pemberdayaan masyarakat dilaksanakan kembali atau hanya
10% dari total yang disampel yang tidak mengharapkan kegiatan
tersebut dilaksanakan kembali.
No Jumlah Responden Presentase Kategori
1. 22 73,3 % Sangat Setuju
2. 8 26,7% Setuju
3. - - Tidak Setuju
4. - - Sangat Tidak
Setuju
30 100

4. Pembahasan
Pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilibatkan
langsung mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar dan
masyarakat yang dilaksanakan di Desa Langkura,
KecamatanTuratea dalam bentuk pemberdayaan masyarakat
yang merupakan salah satu bentuk untuk memberikan
pendampingan dan memberdayakan masyarakat dalam realisasi
pembinaan keagamaan di Desa Langkura, Kecamatan Turatea
selain itu untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan
masyarakat dalam bentuk nilai-nilai kearifan lokal relevansi nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari di Desa Langkura,
Kecamatan Turatea.
Dengan itu sebelum dilaksanakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di Desa Langkura, Kecamatan
Turatea masyarakat tidak pernah diberdayakan secara maksimal
dalam kegiatan-kegiatan keagamaan akan tetapi setelah UIN
Alauddin Makassar melalui kegiatan pengabdian KKN
Angkatan 67 di Desa Langkura, kegiatan-kegiatan keagamaan
dirasakan sangat berdampak positif dalam kehidupan sosial
masyarakat, hal itu dapat dibuktikan dari persentase masyarakat
yang mengharapkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang

xvii
keagamaan harus tetap dilaksanakan secara terus-menerus.
Berdasarkan data hasil penelusuran tim pengabdian, sebanyak
25 orang atau 85,5% responden menerima dengan baik program
pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan keagamaan.
Responden yang tidak menyambut dengan baik kegiatan
pengabdian masyarakat dalam bentuk pemberdayaan masyarakat
dalam kegiatan keagamaan dan penerapan nilai-nilai kearifan
lokal di Desa Langkura, KecamatanTuratea hanya 5 orang atau
14, 5% yang tidak menyambut baik pemberdayaan masyarakat
dalam kegiatan keagamaan.

No Jumlah Responden Persentase Kategori


1. 25 85,% Sangat Setuju
2. 5 14,5% Setuju
3. - - Tidak Setuju
4. - - Sangat Tidak
Setuju
30 100

Setelah dilaksanakan kegiatan pemberdayaan


masyarakat yang ada di Desa Langkura, Kecamatan Turatea, 15
orang atau 60% responden sangat setuju pemberdayaan
masyarakat dalam bidang keagamaan dilaksanakan oleh
pemerintah Kecamatan Turatea. Sedangkan 7 orang atau 30%
yang menyatakan setuju pemberdayaan masyarakat dalam
bidang keagamaan dilaksanakan oleh pemerintah Kecamatan
Turatea, dan hanya 3 orang atau 10% dari 30 Orang responden
yang tidak setuju pemberdayaan masyarakat dalam bidang
keagamaan dilaksanakan oleh pemerintah Kecamatan Turatea.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat dikatakan program
pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh UIN Alauddin
Makassar melalui KKN Angkatan 67 mendapatkan respon
positif dari masyarakat.

No Jumlah Responden Persentase Kategori


1. 15 60% Sangat Setuju
2. 7 30% Setuju
3. 3 10% Tidak Setuju
4. - - Sangat Tidak

xviii
Setuju
30 100 %

H. Faktor Pendukung dan Keberhasilan Kegiatan


Realisasi pembinaan keagamaan serta nilai-nilai kearifan lokal
yang menjadi salah satu program kerja dari Tim Pengabdian
Masyarakat KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 67 tentunya
memiliki faktor pendukung dan keberhasilan kegiatan dalam
terealisasikannya. Adapun faktor pendukung dalam pembinaan
keagaaman dan nilai-nilai kearifan lokal melalui pemberdayaan
masyarakat. yakni :
a. Dukungan dari perangkat Desa dan sebagaian masyarakat Desa
Langkura terhadap program pembinaan keagamaan dan nilai-
nilai kearifan lokal melalui pemberdayaan masyarakat
b. Adanya jalinan komunikasi dan silaturahmi yang baik sehingga
memudahkan pelaksanaan program
c. Kekompakan masyarakat Desa Langkura dalam melaksanakan
suatu kegiatan
d. Hubungan kedekatan di antara Mahasiswa KKN dengan
Masyarakat Desa Langkura yang sudah seperti keluarga sendiri

Sedangkan tolak ukur dari keberhasilan kegiatan ini yakni,


diterima dengan baik oleh Masyarakat Desa Langkura, serta
masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran dari Mahasiswa
KKN.

I. Kesimpulan
Pemberdayaan tidak mempunyai pengertian model tunggal.
Pemberdayaan dipahami sangat berbeda menurut cara pandang
orang maupun konteks kelembagaan, politik, dan sosial budayanya.
Ada yang memahami pemberdayaan sebagai proses
mengembangkan, memandirikan, Menswadayakan, memperkuat
posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap Kekuatan-
kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Ada pihak
lain yang menegaskan bahwa pemberdayaan adalah proses
memfasilitasi masyarakat secara bersama-sama pada sebuah
kepentingan bersama atau urusan yang secara kolektif dapat
mengidentifikasi sasaran, mengumpulkan sumber daya,
mengerahkan suatu kampanye aksi dan oleh karena itu membantu
menyusun kembali kekuatan dalam komunitas. Ada juga yang

xix
memahami pemberdayaan secara makro sebagai upaya mengurangi
ketidakmerataan dengan memperluas kemampuan manusia (melalui,
misalnya, pendidikan dasar umum dan pemeliharaan kesehatan,
bersama dengan perencanaan yang cukup memadai bagi
perlindungan masyarakat) dan memperbaiki distribusi modal-modal
yang nyata (misal lahan dan akses terhadap modal). Berdasarkan hal
itu maka inti dari pemberdayaan adalah :
a. Suatu upaya atau proses pembangunan yang berkesinambungan,
yang berarti dilaksanakan secara terorganisir, dan bertahap
dimulai dari tahap permulaan hingga tahap kegiatan tindak
lanjut dan evaluasi (follow-up activity and evaluation).
b. Suatu upaya atau proses memperbaiki (to improve) kondisi
ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat untuk mencapai
kualitas hidup yang lebih baik.
c. Suatu upaya atau proses menggali dan memanfaatkan potensi-
potensi yang dimiliki masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka, sehingga prinsip to help the community to help
themselves dapat menjadi kenyataan.
d. Suatu upaya atau proses memandirikan masyarakat, dengan cara
menggalang partisipasi. Aktif dalam masyarakat berupa bentuk
aksi bersama (group action) di dalam memecahkan Masalah dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Jadi, pemberdayaan
masyarakat desa dapat dipahami dengan beberapa cara
pandang. Pertama, pemberdayaan dimaknai dalam konteks
menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat
bukanlah obyek penerima manfaat (beneficiaries) yang tergantung
pada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan
dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang
bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri
bukan berarti lepas dari tanggung jawab negara. Pemberian
layanan publik (kesehatan, pendidikan, perumahan, transportasi
dan seterusnya) kepada masyarakat tentu merupakan tugas
(kewajiban) negara secara Given. Masyarakat yang mandiri
sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan kapasitas
Mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan
sumber dayanya sendiri, Menyelesaikan masalah secara mandiri,
dan ikut menentukan proses politik di ranah negara.
Masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan
pemerintahan.

xx
Pembinaan agama di Sekolah adalah sebagai pembantu
pendidikan anak, yang dalam banyak hal melebihi pendidikan
dalam keluarga, terutama : dari segi cakupan ilmu pengetahuan
yang diajarkannya. Karena sekolah juga merupakan pelengkap
dari pendidikan dalam keluarga. Sekolah betul – betul
merupakan dasar pembinaan remaja. Apabila pembinaan pribadi
remaja terlaksana dengan baik, maka si anak akan memasuki
masa remaja dengan mudah dan membina masa remaja itu tidak
akan mengalami kesusahan. Akan tetapi jika si anak kurang
bernasib baik, dimana pembinaan pribadi di rumah tidak
terlaksana dan di sekolah kurang membantu, maka ia akan
mengahadapi masa remaja yang sulit dan pembinaan pribadinya
akan sangat sukar.

Pembinaan agama dalam masyarakat selain keluarga,


masyarakat dan lingkungan sekitar pun turut andil dalam
membina anak. Pembinaan agama yang diberikan oleh keluarga
sebagai dasar utama, sedangkan sekolah menjadi sangat penting
untuk memenuhi kekurangan maupun keluarga dalam mendidik
anak. Kebudayaan hidup yang semakin kompleks, mental anak
untuk mengetahui berbagai macam hal penemuan ilmiah dan
agama, maka perlu kerjasama antar keluarga dan sekolah serta
masyarakat untuk mengarahkan ke hal yang positif. Sehingga
mampu mengenal makna kehidupan yang sebenarnya.
Masyarakat merupakan lapangan pendidiakan yang ketiga,
keserasian antara ketiga lapangan pembinaan ini akan memberi
dampak yang positif bagi perkembangan anak termasuk dalam
pembentukan jiwa keagamaan mereka. Seperti diketahui bahwa
dalam keadaan yang ideal, pertumbuhan seorang menjadai sosok
yang memiliki kepribadian yang terintegrasi dalam berbagai
aspek, mencakup fisik, psikis, moral dan spiritual. Dalam hal ini
masyarakat mempunyai pengaruh yang sangat besar,
menyangkut hal-hal sebagai konsekuensi interaksi sebagai
berikut :

1. Anak akan mendapatkan pengalaman langsung setelah


memperhatikan (mengamati) apa yang terjadi pada
masyarakat.
2. Membina anak-anak itu berasal dari masyarakat dan akan
kembali kemasyarakat.
3. Masyarakat (dapat menjadi sumber) pengetahuan.

xxi
4. Masyarakat membutuhkan orang-orang terdidik, dan remaja
pun membutuhkan masyarakat (untuk mengembangkan
dirinya).

J. Daftar Pustaka
Adi, I. R. (2013). Intervensi Komunitas dan Pengembangan
Masyarakat sebagai Upaya
Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press.
Bakir Yusuf Barnawi,Pembinaan Kehidupan Beragama Islam Pada
Anak,
(Semarang: Dina Utama, 1993) h. 34
http://staffnew.uny.ac.id> pengabdian
Ibid., h. 26
Ibid., h. 33
Suharto, Edi (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan
Rakyat. Bandung: Refika
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama
Islam,(Jakarta:BumiAksara, 1995),h 68

xxii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
melalui pendekatan multidisipliner, sebagai kegiatan intrakulikuler
wajib, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian integral dari
kurikulum program studi yang diharapkan dapat meningkatkan
kecerdasan intelektual, emosional dan sosial. Dalam pelaksanaannya
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan sebagai kegiatan
pengabdian yang wajib diikuti bagi setiap mahasiswa strata satu
(S1). Sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi di Indonesia untuk melaksanakan KKN sebagai
kegiatan intrakurikuler yang memadukan Tri Dharma perguruan
tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Sebagai kegiatan kelompok yang terdiri dari beberapa disiplin
ilmu, Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan mampu untuk
menangani masalah nyata yang sifatnya majemuk secara terpadu
dan interdisipliner. Dalam upaya pengabdian mahasiswa tersebut,
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan selama 45 hari dan
bertempat di daerah setingkat desa atau kelurahan. Berada
ditengah-tengah masyarakat dan pemerintah, keterlibatan
mahasiswa dalam pengabdiannya selama melaksanakan masa KKN
diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dan bantuan, baik
berupa tenaga ataupun pikiran. Selain itu, mahasiswa sebagai agen
pembaharu dan harus mampu memposisikan diri di tengah-tengah
masyarakat selama mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN),
selain itu mahasiswa juga dituntut untuk berperan dalam
mengaplikasikan ilmunya sebagai fasilitator dan dinamikator
pembangunan ditengah masyarakat.
Praktek kuliah kerja nyata yang dilaksanakan UIN Alauddin
Makassar pada tahun ini sudah dilaksanakan secara normal berbeda
dengan setahun sebelumnya mulai dari sistematika sampai ruang
lingkupnya yang disebabkan karena adanya penyebaran virus
Covid-19. Namun walau KKN sudah dilaksanakan seperti biasanya
mahasiswa tetap harus lebih menjaga protokol kesehatan agar tidak
menyebarkan virus atau penyakit di lokasi penempatan KKN.

1
KKN Reguler dapat diwujudkan dengan cara terlibat aktif
dalam kegiatan-kegiatan di desa atau kelurahan pendekatan
multidisipliner approach yang berhubungan dengan kegiatan
pengendalian dan pencegahan wabah Covid-19, relasi agama dan
kesehatan (sains) dengan tepat, moderasi beragama dan pendidikan
serta dakwah keagamaan islam dan isu-isu terkini. KKN Reguler
berbasis pengabdian yang dapat dilakukan secara kelompok yang
dibuat dengan jumlah anggota maksimal delapan orang.
Selain itu, manfaat atau kepentingan lain selama menempuh
masa KKN, mahasiswa dan atau dosen pembimbing terdapat
umpan balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan
kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian. Maka dari
itu sebagai calon sarjana yang cerdas, mahasiswa harus lebih
mengembangkan inovasi dan kreativitas yang tak terbatas.

B. Gambaran Umum Desa Langkura


Awal berdirinya disebut sebagai desa persiapan karena Desa
Langkura merupakan pecahan dari Desa Paitana. Desa Langkura
berasal dari dua kosa kata yaitu Lang dan Kura, Lang dalam Bahasa
Inggris memiliki arti Panjang dan kata Kura dalam Bahasa arab
memiliki arti Kampung. Diberikan nama seperti itu karena wilayah
Desa langkura yang awalnya disebut sebagai Dusun Mattoanging ini
memiliki penduduk yang banyak dan wilayah yang panjang/luas.
Sehingga timbul ide dari “KKN UNHAS Makassar Tahun 1987”
yang saat itu sedang berlokasi di Desa Paitana yang dipimpin oleh
Bapak Syamsuddin Kr. Sanggu untuk menamainya dengan sebutan
Langkura yang akhirnya disetujui berdasarkan hasil musyawarah
tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dalam lingkungan
Mattoanging.
Desa Langkura berdiri pada tahun 1987 sebagai desa persiapan
dan dipimpin oleh Muhammad Taufan Morra Kr. Sapa. Beliau
memimpin selama 5 tahun dari tahun 1987 sampai tahun 1991.
Setelah 5 tahun kepemimpinan Muhammad Morra Kr. Sapa, maka
diadakan pemilihan Kepala Desa yang baru dan masyarakat
mengajukan 2 calon yaitu Muhammad Taufan Morra Kr. Sapa dan
Jamaluddin R yang menjabat sebagai sekretaris Desa Langkura pada
saat itu. Hasil pemilihan pada saat itu dimenangkan oleh
Muhammad Taufan Morra Kr. Sapa sehingga beliau memimpin
kembali Desa Langkura selama delapan tahun sejak tahun 1992
sampai tahun 1999.

2
Pada tahun 2000 sampai tahun 2001 Desa Langkura mengalami
masa transisi dan dijabat oleh pemerintah kecamatan, kemudian
diadakan pemilihan kembali calon kepala desa yang baru masyarakat
mengajukan 2 calon yaitu Jamaluddin R dan H. Maawiyah.
Pemilihan pada waktu itu dimenangkan oleh Jamaluddin R dan
memimpin Desa Langkura selama 5 tahun yaitu tahun 2002 sampai
tahun 2007. Setelah sampai 5 tahun Jamaluddin R kembali
mencalonkan diri menjadi Calon Kepala Desa Langkura dan Sahari
SE Kr Rowa menjadi lawan pada saat pemilihan tersebut. Pemilihan
pada saat itu dimenangkan oleh Jamaluddin R. sehingga beliau
memimpin kembali selama 1 periode sejak tahun 2008 sampai tahun
2013. Setelah 1 periode kepemimpinan Jamaluddin R, masyarakat
Desa Langkura Bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Desa Langkura membentuk panitia pemilihan calon kepala
desa yang baru yang diketuai oleh Syamsuddin Syam yang menjabat
sebagai Sekretaris Desa Langkura pada saat itu. Terdapat 4 calon
pada saat itu yaitu : Ismail DM, Sahabuddin SE, H.Basri Paibeng,
Sudirman dan Asiz Sitaba. Pemilihan saat itu dimenangkan oleh
Ismail DM dan berhak memimpin Desa Langkura selama 1 periode
dari tahun 2013 sampai tahun 2019. Pada tahun terakhir masa
kepemimpinannya Desa Langkura dipimpin oleh Pelaksana Tugas
yaitu H. Sanurdin Sansab, SKM kurang lebih selama 8 bulan karena
Ismail DM kembali mencalonkan sebagai Kepala Desa untuk
periode selanjutnya.
Setelah selesai masa kepemimpinan Pelaksana Tugas Kepala
Desa H.Sanurdin Sansab, SKM masyarakat Desa Langkura kembali
mengadakan pemilihan Kepala Desa bersama BPD. Terdapat 4
calon yaitu Ismail DM, Sahabuddin SE, SudrimanS.Pd, dan
Muhammad Agus SE Kr Tawang. Pemilihan pada saat itu
dimenangkan oleh Sahabuddin, SE dan berhak memimpin Desa
Langkura dari tahun 2019 sampai tahun 2025.

1. Kesejahteraan Sosial
Untuk mendorong peningkatan kesejahteraan sosial maka
dibutuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Kondisi sosial di
Desa Langkura terkait dengan bidang pendidikan, kesehatan
dan sosial lainnya misalnya dalam bidang sosial pada saat
mengadakan bakti sosial atau jumat bersih semua masyarakat
dari Dusun ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

3
2. Kebudayaan
Budaya yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Langkura
pada umumnya adalah berdasarkan adat istiadat yang dianut
oleh masing-masing masyarakat dengan tetap berpegang teguh
pada norma-norma yang telah disepakati secara tertulis maupun
kebiasaan secara turun-temurun.

3. Politik
Kesadaran masyarakat dalam berpolitik yang senantiasa
diarahkan untuk lebih dinamis dan mengedepankan kejujuran
dalam menjalankan aspirasi politiknya akan selalu mengacu pada
rambu-rambu yang sesuai dengan program pemerintah dengan
tetap memperhatikan keinginan dan kebutuhan masyarakat
secara umum.

4. Keamanan
Kondisi dan situasi keamanan di lingkungan masyarakat di Desa
Langkura sampai saat ini kondisinya sudah sangat kondusif
karena adanya jadwal ronda di malam hari sehingga
keamanannya terjaga.

5. Ketertiban
Ketertiban di Desa Langkura bisa dikatakan sangat bagus serta
kerja samanya terjalin dengan baik contohnya saat mengadakan
bakti sosial dan setiap acara yang diadakan di kantor desa pasti
masyarakatnya ikut berpartisipasi didalamnya.

6. Pendidikan
Fasilitas pendidikan sangat berpengaruh dalam pengembangan
ekonomi di suatu wilayah. Masyarakat yang berpendidikan dan
mempunyai pengalaman kerja dapat memanejemen pengelolaan
ekonomi untuk kesejahteraan hidupnya.

7. Ekonomi
Yang menjadi tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu
wilayah adalah tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Desa
Langkura yang terletak di wilayah daratan mempunyai potensi
untuk dikembangkan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat
seperti potensi hasil-hasil perkebunan maupun perdagangan.

4
C. Permasalahan
Permasalahan berdasarkan hasil observasi dan analisa
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata di lokasi KKN, kami memperoleh
beberapa permasalahan yang dapat di rumuskan sebagai berikut :

1. Desa Langkura
a. Bidang Sarana dan Prasarana
• Akses jalan yang kurang mendukung karena
sebagian jalan telah di aspal tetapi sebagian juga
sudah rusak.

b. Bidang Kesehatan
• Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengikuti
protokol kesehatan.
• Kurangnya pengetahuan siswa-siswi Sekolah Dasar
mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
utamanya terkait dalam hal mencuci tangan yang
benar, serta cara menyikat gigi yang baik.

c. Bidang Keagamaan
• Minimnya kesadaran masyarakat sekitar akan
pentingnya memaksimalkan pengaktifan mengajar
TKA/TPA.
• Kurangnya pengetahuan murid akan huruf-huruf
hijaiyah dan tajwid-tajwid dasar yang seharusnya
perlu diketahui.

d. Bidang Pendidikan
• Kurangnya kegiatan belajar mengajar yang bersifat
kreatif dan komunikatif bagi siswa-siswi Sekolah
Dasar.
• Ketidaksiapan dan ketidakmampuan tenaga
pendidik dalam menyelenggarakan pembelajaran
berbasis komputer.

e. Bidang Sosial dan Kemasyarakatan


• Masih minimnya perhatian warga masyarakat
tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

5
• Kurangnya kesadaran dan perhatian masyarakat
akan pentingnya merawat dan menjaga kebersihan
masjid.
• Pemuda-pemudi terlihat kurang aktif dalam
bersosialisasi dengan masyarakat terkait
pengembangan kreatifitas pemuda.

D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angkatan 67 Desa Langkura


Kuliah Kerja Nyata (KKN), merupakan suatu studi lapangan
yang harus dilalui oleh seorang mahasiswa mengingat itu adalah
salah satu tridarma perguruan tinggi yang menjadi salah satu syarat
penyelesaian di bangku kuliah S1, dengan cara berbaur secara
langsung dengan kehidupan masyarakat di pedesaan. Maka dari itu
diperlukan berbagai macam keterampilan dalam pelaksanaannya.
Dalam hal ini, mahasiswa dituntut untuk memiliki keterampilan,
seperti mengaji, berdakwah (Ceramah/Khutbah Jum’at), mengajar,
dan memasak. Selain itu, mahasiswa juga harus memiliki
keterampilan di beberapa bidang, yaitu: Bidang Sosial, Bidang
Pendidikan Seni, Bidang Pertanian, dsb yang pada dasarnya perlu
difaktualkan di tengah kehidupan masyarakat yang pada nantinya
menjadi hal yang sudah pasti akan menjadi ruang aktualisasi dari
ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
Dari ketentuan keterampilan tersebut maka diperlukan
kerjasama antar mahasiswa yang memiliki keterampilan dan
konsentrasi jurusan yang berbeda-beda, untuk melahirkan sebuah
kolaborasi yang sempurna dalam pelaksanaan KKN tersebut.
Kompetensi yang dimiliki tiap mahasiswa, pastilah berbeda-beda.
Maka pembagian lokasi KKN ditentukan berdasarkan kompetensi
yang mencakup keterampilan dan konsentrasi jurusan yang digeluti.
Ada 5 (lima) fakultas yang terlibat dalam pelaksanaan KKN di Desa
Langkura ini, antara lain :
1. Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik
2. Fakultas Adab dan Humaniora
3. Fakultas Tarbiah dan Keguruan
4. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
5. Fakultas Syariah dan Hukum

Perpaduan ke-5 fakultas inilah yang menjadikan suatu kerjasama


yang mampu menghadirkan kemampuan mahasiswa dari tiap-tiap
jurusan, untuk membentuk suatu program kerja selama ber-KKN

6
yang dianggap mampu memberikan bantuan untuk
mengembangkan potensi sumber daya manusia di pedesaan.
Mahasiswa KKN Angkatan 67 berasal dari kompetensi dan
keilmuan yang berbeda-beda, yaitu :
Identitas Mahasiswa KKN Posko 5 Desa Langkura :
1. Nama : Doni Saputra
Nim : 30400118142
Fakultas : Ushuluddin Filsafat dan Politik
Jurusan : Sosiologi Agama
TTL : Kahu-Kahu, 06 Mei 1999
Doni Saputra (Koordinator Desa) dia merupakan Kordes yang
tidak banyak bicara tetapi cepat bergerak saat disuruh, dia juga
rajin dalam melaksanakan program-program kerja. Doni juga
sangat ramah pada anak-anak, selain itu Doni juga murah
senyum dan selalu tertawa bahkan pada hal-hal yang receh.

2. Nama : Asyraful Rijal Safruddin


Nim : 10100118030
Fakultas : Syariah dan Hukum
Jurusan : Hukum Keluarga Islam
TTL : Ujung Pandang, 23 September 1999
Asyraful Rijal Safruddin (Anggota) sama dengan kordes Rijal
juga tidak banyak bicara namun bergerak cepat jika disuruh.
Walau terkesan pendiam, Rijal kadang suka melucu walau
terkadang jokesnya garing.

3. Nama : Nur Karimah. A


Nim : 40400118086
Fakultas : Adab dan Humaniora
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
TTL : Batu To’ke, 04 Juli 2000
Nur Karimah A (Anggota) Karimah memiliki suara yang indah
saat mengaji, anak-anak kecil kadang suka ke posko dan belajar
mengaji dengan Karimah. Karimah juga yang paling cepat
bangun di antara kita semua, dia yang selalu membangunkan
cowok-cowoknya untuk segera menunaikan sholat.

4. Nama : ST Nurhidayah
Nim : 40200118114
Fakultas : Adab dan Humaniora

7
Jurusan : Sejarah Peradaban Islam
TTL : Gowa, 04 Oktober 1999
ST Nurhidayah (Bendahara) akrab dipanggil Nunu, masakan
Nunu adalah yang paling the best di posko, bisa dibilang Nunu
ini yang paling lembut di posko walau kadang juga suka jahil.
Katanya ini pengalaman pertama kalinya jadi bendahara,
makanya dia suka pusing kalau lagi menghitung pengeluaran.

5. Nama : Syurai Ainun Qolbi


Nim : 50200118054
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi
Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam
TTL : Makassar, 08 Agustus 2001
Syurai Ainun Qolbi (Anggota) yang jago bicara dan tampil
depan umum, makanya kadang kalau sudah berurusan depan
publik langsung diserahkan pada Ainun wkwkwk. Ainun ini
yang paling lama bangun di posko, makanya selalu dapat antrian
terakhir untuk mandi.

6. Nama : Rana Dwi Putri Alham


Nim : 30600118052
Fakultas : Ushuluddin Filsafat dan Politik
Jurusan : Ilmu Politik
TTL : Ternate, 03 Januari 2001
Rana Dwi Putri Alham (Sekretaris) yang paling tidak banyak
bicara juga, tapi cepat dalam bekerja. Sekretaris yang cepat
dalam mempersiapkan keperluan yang dibutuhkan untuk
program kerja, Rana juga rajin dalam melaksanakan program-
program kerja.

7. Nama : Nurhikmah Ramadani


Nim : 20500118080
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Biologi
TTL : Bontoa, 01 Desember 2000
Nurhikmah Ramadani (Anggota) yang paling cepat kalau bicara
tidak ada spasinya. Hikmah orang yang ramah, suka menyapa
orang. Tapi kalau di posko Hikmah ini suka sekali jahil, yang
selalu jadi korban jahilnya itu Pak Kordes kasihan wkwkwk.

8
8. Nama : Susilawati
Nim : 50900118030
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi
Jurusan : Kesehjateraan Sosial
TTL : Bontoa, 14 Agustus 2000
Susilawati (Anggota) yang paling gesit sekali, Susi juga yang
paling diandalkan untuk bicara depan umum apalagi kalau
depannya anak-anak, langsung diam semua anak-anak. Susi ini
juga orangnya tegas dalam mengambil keputusan.

E. Fokus atau Prioritas Program


Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan, prioritas masalah
dan kompetensi mahasiswa KKN Desa Langkura menyusun fokus
atau prioritas program. Program-program tersebut antara lain :

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan


Bidang Keagamaan 1. Kegiatan mengajar mengaji
TKA/TPA Desa Langkura
2. Festival Anak Saleh
3. Maulid Nabi Muhammad Saw.

Bidang Kesehatan 1. Melakukan vaksinasi covid-19


di Kantor Desa Langkura
bekerja sama dengan partai
Gerindra Jeneponto
2. Sosialiasi PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
Bidang Sosial 1. Bakti Sosial
Bidang Pendidikan 1. Kegiatan proses belajar
mengajar
Bidang Sarana dan 1. Pembuatan tempat sampah
Prasarana 2. Pengecatan penanda batas
dusun
Bidang Olahraga 1. Senam Bersama

F. Sasaran dan Target


Sasaran dalam setiap program kerja yaitu seluruh masyarakat
Desa Langkura, sementara target dalam setiap program yaitu warga
dan anak-anak di Desa Langkura.

9
1. Bidang Keagamaan

No . Kegiatan Sasaran Target Rencana


pelaksanaan
1. Mengajar Anak- Tekniknya 25-27
mengaji Anak dengan November
TKA/TPA mengajarkan 2020
di Desa sistem mengaji
Langkura dengan tajwid
dan tartil yang
yang ditentukan
dan
mengajarkanmen
ulis huruf
hijaiyah
2. Festival Untuk 12-14
Anak Saleh Anak- meningkatkan November
Anak keterampilan dan 2021
mendorong
potensi anak-
anak di bidang
keagamaan
3. Maulid Masyaraka Untuk 19 dan 27
Nabi t Desa memperingati Oktober 2021
Muhammad Langkura hari kelahiran
SAW Nabi
Muhammad
SAW

2. Bidang Kesehatan

No. Kegiatan Sasaran Target Waktu


1. Membantu Semua Untuk mencegah
kegiatan elemen penyebaran dan
vaksinasi masyaraka meningkatkan 23 Oktober
covid-19 di t di Desa kewaspadaan 2021
kantor Desa Langkura. masyarakat
Langkura tentang Covid-19
bekerja
sama

10
dengan
partai
2. Gerindra Siswa/Sis Untuk 16 November
Jeneponto, wi Kelas mengajarkan 2021
Sosialisasi V dan VI siswa/siswi cara-
PHBS cara mencuci
(Perilaku tangan yang baik
Hidup dan benar dan
Bersih dan mengajarkan
Sehat) tentang cara
gosok gigi yang
baik dan benar.

3. Bidang Sosial

No. Kegiatan Sasaran Target Waktu


1. Pembersihan Masyarakat Untuk membantu 15
Masjid Desa masyarakat dalam Oktober
Lailatul Langkura membersihkan 2021
Qadar masjid
2. Pembersihan Masyarakat Untuk membantu 18
Masjid Desa masyarakat dalam Oktober
Lailatul Langkura mempersiapkan 2021
Qadar acara maulid Nabi
Muhammad SAW

3. Pembersihan Masyarakat Untuk membantu 22


Masjid Desa masyarakat dalam Oktober
Babussalam Langkura membersihkan 2021
masjid
4. Pembersihan Masyarakat Untuk membantu 5
Masjid Jabal Desa masyarakat dalam November
Nur di Desa Langkura membersihkan 2021
Langkura. masjid

5. Langkura Anak- Untuk memperat 18-19


Competition Anak SD rasa kebersamaan November
di Desa dan kekompakan 2021
Langkura

11
4. Bidang Pendidikan

No. Kegiatan Sasaran Target Waktu


1. Kegiatan Anak-Anak Membantu guru- 26
proses belajar TK guru di TK Negeri Oktober
mengajar di Pembina Turatea 2021
TK Negeri
Pembina
Turatea

2. Kegiatan Siswa/Siswi Membantu guru SD 28


proses belajar kelas V Inpres No 167 Oktober
mengajar SD Mattoanging 2021
Inpres No
167
Mattoanging

3. Kegiatan Siswa/Siswi Membantu guru SD 3


proses belajar kelas VI Inpres No 167 November
mengajar SD Mattoanging 2021
Inpres No
167
Mattoanging

4. Kegiatan Siswa/Siswi Membantu guru SD 6


proses belajar kelas 1 Inpres No 167 November
mengajar SD Mattoanging 2021
Inpres No
167
Mattoanging

5. Kegiatan Siswa/Siswi Membantu guru SD 8


proses belajar kelas V Inpres No 167 November
mengajar SD Mattoanging 2021
Inpres No
167
Mattoanging
6. Kegiatan Siswa/Siswi Membantu guru SD 9
proses belajar kelas VI Inpres No 167 November

12
mengajar SD Mattoanging 2021
Inpres No
167
Mattoanging

7. Kegiatan Siswa/Siswi Membantu guru SD 17


Mendampingi kelas V Inpres No 167 November
Mattoanging dalam 2021
rangka ujian di SMP
1 Paitana

8. Kegiatan Siswa/Siswi Membantu guru SD 18


Mendampingi Kelas V Inpres No 167 November
Mattoanging dalam 2021
rangka ujian di SMP
1 Paitana

5. Bidang Sarana dan Prasarana

No. Kegiatan Sasaran Target Waktu


1. Pembuatan Masyarakat Agar masyarakat 20
tempat mudah menjangkau Oktober
sampah tempat sampah serta 2020
tidak membuang
sampah
sembarangan
2. Pengecetan Masyarakat Agar masyarakat 29
batas-batas mudah mengetahui Oktober
dusun Desa batas-batas dusun 2021
Langkura yang ada di Desa
Langkura
3. Pengecetan Masyarakat Agar masyarakat 31 Otober
batas-batas mudah mengetahui 2021
dusun Desa batas-batas dusun
Langkura yang ada di Desa
Langkura
4. Pengecetan Masyarakat Agar masyarakat 2
batas-batas mudah mengetahui November

13
dusun Desa batas-batas dusun 2021
Langkura yang ada di Desa
Langkura
5. Pengecetan Masyarakat Agar masyarakat 5
batas-batas mudah mengetahui November
dusun Desa batas-batas dusun 2021
Langkura yang ada di Desa
Langkura
6. Pengecetan Masyarakat Agar masyarakat 7
batas-batas mudah mengetahui November
dusun Desa batas-batas dusun 2021
Langkura yang ada di Desa
Langkura
7. Pengecetan Masyarakat Agar masyarakat 11
batas-batas mudah mengetahui November
dusun Desa batas-batas dusun 2021
Langkura yang ada di Desa
Langkura

6. Bidang Olahraga

No. Kegiatan Sasaran Target Rencana


Pelaksanaan
1. Senam pagi Anak-Anak Agar tubuh 15 Oktober
bersama TK menjadi sehat 2021
anak-anak
TK Negeri
Pembina
turatea
2. Senam sore Anak-Anak Agar tubuh 21 Oktober
bersama Desa menjadi sehat 2021
anak-anak Langkura
Desa
Langkura
3. Senam Masyarakat Agar tubuh 24 Oktober
bersama Desa menjadi sehat 2021
bersama Langkura
masyarakat
Desa
Langkura

14
4. Senam sore Masyarakat Agar tubuh 30 Oktober
bersama Desa menjadi sehat 2021
masyarakat Langkura
Desa
Langkura

G. Jadwal Pelaksanaan Program

Program kerja atau kegiatan yang kami susun dilaksanakan


mulai tanggal 19 Oktober- Berikut tabel yang berisi waktu
pelaksanaan kegiatan atau program kerja KKN Angkatan 67 di Desa
Langkura, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto :

1. Pra KKN

No. Uraian Kegiatan Waktu


1. Pembekalan Mahasiswa KKN 15 September – 16
Angkatan 66/67 September 2021
2. Pembagian lokasi KKN 26 September 2021
3. Pembagian posko KKN 01 ktober 2021
Kecamatan Turatea

2. Pelaksanaan Program Kerja di Lokasi KKN Desa


Langkura

No. Uraian Kegiatan Waktu


1. KKN Mengajar (SD Inpres No Senin, Selasa, Rabu,
167 Mattoanging) Sabtu
2. KKN Mengajar (TK Negeri Dikondisikan
Pembina Turatea)
3. Mengajar mengaji anak-anak
Dikondisikan
4. Senam Bersama Dikondisikan
5. Maulid Nabi Muhammad SAW 19 Oktober 2021, 27
Oktober 2021
6. Bakti Sosial Setiap hari jumat
7. Pengecatan Batas Dusun Dikondisikan
8. Pembuatan & Penempatan 22 Oktober -
Tempat Sampah

15
9. Festival Anak Sholeh 12 November – 14
November 2021
10. Sosialisasi Perilaku Hidup 16 November 2021
Bersih dan Sehat
11. Langkura Competition 18 November – 19
November 2021

3. Laporan Evaluasi Program

No. Uraian Kegiatan Waktu


1. Penyusunan laporan akhir KKN 15 November – 29
November 2021
2. Penyetoran laporan akhir KKN 30 November 2021

H. Pendanaan
4. Desa Langkura

No. Kegiatan Pendanaan Nilai


1. Spanduk Seminar Mahasiswa Rp.45.000
Program Kerja
2. Pembuatan tempat Mahasiswa Rp.250.000
sampah & papan
3. Peralatan Pengecatan Mahasiswa Rp.174.000
Batas Dusun
4. Spanduk Langkura Mahasiswa Rp.50.000
Competition
5. Langkura Mahasiswa Rp. 915.000
Competition

16
BAB II
METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial


Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau
strategi memberikan bantuan kepada masyarakat (individu,
kelompok dan komunitas) Intervensi sosial merupakan metode
yang digunakan dalam praktik lapangan dalam bidang pekerjaan
sosial dan kesejahteraan sosial. Intervensi sosial mengupayakan
sebuah perubahan secara terencana pada individu, kelompok,
maupun komunitas yang dapat diukur dan dievaluasi
keberhasilannya. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki keberfungsian sosial dimana setiap individu,
keluarga atau kelompok dapat berperan sebagaimana mestinya
dalam masyarakat atau lingkungan sosialnya. Tujuan utama
metode intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial
masyarakat. Ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan
baik maka kesejahteraan masyarakat akan semakin mudah untuk
dicapai.
Community Organization/Community Development (COCD)
merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan
pada bidang pekerja sosial dengan komunitas atau masyarakat.
Community Organization adalah suatu proses untuk memelihara
keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan
sumber-sumber kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat
tertentu atau suatu bidang kegiatan tertentu Arthur Dunham,
1958). Community Work adalah suatu proses membantu
masyarakat untuk memperbaiki masyarakat melalui kegiatan
yang dilakukan secara bersama-sama (Alan Twevetres, 1993).
Secara umum, pengertian COCD atau pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat adalah suatu proses untuk
membantu masyarakat agar dapat menggali dan menggerakkan
sumber-sumber yang ada untuk mengatasi masalah atau
memenuhi kebutuhan. COCD berfungsi untuk
mengembangkan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam
aktifitas kesejahteraan sosial.
Dalam menerapkan metode COCD ini, ada beberapa
model-model intervensi yang dilakukan diantaranya adalah :
1. Pengembangan Lokal (Locality Development)/ Pengembangan
Komunitas (Community Development)

17
Dalam hal ini, mahasiswa KKN meminta partisipasi aktif
dari masyarakat dalam membantu menyelesaikan program
kerja yang telah disusun sebelumnya.
2. Perencanaan Sosial (Social Planning)
Mahasiswa KKN membuat atau menyusun beberapa
program kerja yang dianggap bisa dalam membantu atau
meminimalisir permasalahan yang ada di Desa Langkura
Kecamatan Turatea. Baik dalam lingkup pendidikan, agama,
kesehatan maupun sarana dan prasarana. Peranan
perancanaan dalam model ini meliputi pengumpulan data
fakta, menganalisis data, dan bekerja sebagai perancang
program. Fokus utama dari model ini terletak pada upaya
untuk mengidentifikasikan kebutuhan masyarakat serta
melakukan perancangan pemberian pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.
3. Aksi Sosial (Social Action)
Setelah program kerja disepakati, mahasiswa KKN
kemudian mengeksekusi setiap program kerja tersebut
dengan mengajak para elemen masyarakat maupun
penduduk setempat. Dalam hal ini, mahasiswa KKN turun
ke lapangan untuk membantu guru sekolah dalam
memberikan pelajaran kepada siswa, sosialisasi perilaku
hidup bersih dan sehat kepada siswa, mengajak pemuda
desa dalam pembuatan tempat sampah dan pengecatan
batas dusun, dan beberapa kegiatan-kegiatan lain yang
bernilai edukasi, keagamaan dan kebangsaan bagi anak-anak
serta masyarakat di desa. Dengan ikatan masyarakat serta
pemuda akan mengalami keterbukaan menceritakan
berbagai masalah dan kesulitan dalam lingkungannya.
Namun terlebih dahulu dalam memulai proses adaptasi
harus ada penggalian budaya dan sejarah perkembangan
masyarakat sebagai bahan analisis membangun hubungan
emosional dengan para masyarakat, agar terlaksana dan
mengarahnya sebuah program yang dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat.

Dari pelaksanaan program-program itulah pendekatan


terhadap masyarakat desa dilakukan dan diharapkan mampu
memberikan pengetahuan dan kemampuan yang bisa digunakan
untuk memperbaiki kesejahteraan desa.

18
B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat
1. Pendekatan Sosial
Tingkat keberhasilan program KKN berkenaan dengan
kemampuan para Mahasiswa (Peserta KKN) dalam
melakukan pendekatan sosial dengan masyarakat setempat.
Pendekatan sosial yang dimaksud disini adalah upaya dari
perguruan tinggi, khususnya kepada para mahasiswa KKN
selaku pelaksana utama dalam kegiatan KKN untuk dapat
mengintegrasikan diri ke dalam berbagai kegiatan
masyarakat agar dapat diterima dan berperan serta dalam
berbagai kegiatan di masyarakat di tempat KKN.
Pendekatan sosial dilakukan dalam seluruh rangkaian
pengelolaaan kegiatan KKN, baik pada tahap perencanaan,
pelaksanaan.
Dalam tahap perencanaan, pendekatan sosial dilakukan
dengan berusaha melibatkan masyarakat baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dalam penyusunan
program kerja KKN. Dengan melibatkan masyarakat dalam
penyusunan program kerja , maka dapat diidentifikasi
berbagai ekspekstasi, kebutuhan dan permasalahan nyata
yang dihadapi masyarakat. Pendekatan sosial dalam tahap
pelaksanaan, terutama dilakukan oleh peserta KKN, dengan
cara membangun komunikasi dan hubungan sosial yang
harmonis untuk secara bersama-sama
mengimplementasikan setiap rencana yang telah disusun.
Dalam tahap ini pendekatan sosial memegang peran
penting dan harus banyak dilakukan oleh para peserta
KKN.
Untuk tercapainya pendekatan sosial yang baik, perlu
dilakukan tahapan-tahapan pendekatan, sebagai berikut :

2. Pembukaan Komunikasi
Agar pelaksanaan KKN berjalan dengan baik dan efisien
maka perlu dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Oleh
karena itu, mahasiswa perlu membuka hubungan dan
komunikasi dengan masyarakat. Hal ini dilakukan saat awal
kedatangan mahasiswa ke lokasi KKN. Selain terjadi saling
memperkenalkan diri, dari pihak mahasiswa KKN juga
memperkenalkan tentang pengertian dan tujuan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) sehingga masyarakat memperoleh

19
pemahaman yang tepat dan mau membantu dalam
pelaksanaan program-program KKN.
a. Pemeliharaan Komunikasi
Komunikasi yang telah terjalin di awal,
selanjutnya perlu dipelihara dan dijaga agar suasana
KKN tetap berjalan kondusif. Keakraban dan saling
percaya dengan masyarakat terus dijaga melalui
komunikasi secara formal maupun informal.
Komunikasi informal dapat memberikan hasil yang
jauh lebih efektif. Oleh karena itu, pentingnya
mahasiswa KKN untuk mengembangkan komunikasi
informal dengan masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok. Misalnya saat shalat berjamaah di
masjid, melewati rumah warga, bertemu di toko atau
dalam bentuk-bentuk kegiatan informal lainnya.
b. Pembinaan Komunikasi
Pembinaan komunikasi dan hubungan
dilaksanakan oleh pengelola KKN dari pihak
Universitas pada saat mengadakan monitoring dan
evaluasi terhadap rencana dan pelaksanaan kegiatan
yang telah disetujui oleh pihak-pihak bersangkutan.
Pada tahap ini dapat terjalin hubungan kerjasama yang
baik.
c. Mengakhiri Komunikasi
Sejalan dengan berakhirnya waktu KKN, maka
secara formal hubungan kerja sama antara peserta
KKN dengan masyarakat pun telah berakhir. Meski
demikian, tidak menutup kemungkinan komunikasi
interpersonal akan terus berlanjut. Pada tahap ini
peserta KKN berpamitan dengan masyarakat, baik
secara formal maupun personal. Secara formal biasanya
dilakukan secara seremonial dalam bentuk acara khusus
pelepasan atau ramah tamah yang diadakan mahasiswa
KKN dan dihadiri oleh masyarakat setempat. Dalam
hal ini, perwakilan dari penyelenggara Kegiatan KKN
atau Dosen Pembimbing diharapkan dapat hadir.
Sedangkan secara personal, pamitan dilakukan antar
individu (interpersonal) dalam suasana yang tidak
formal. Jika tidak memungkinkan untuk pamitan
dengan seluruh masyarakat, maka setidaknya mahasiswa
KKN berpamitan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan

20
orang-orang yang telah berjasa dalam memberikan
bantuan dan bekerja sama dalam mensukseskan
berbagai program kerja KKN.
Pengakhiran hubungan dan komunikasi yang
baik ditandai dengan adanya kesan positif dari kedua
belah pihak. Kesan akhir positif hanya akan diperoleh
ketika tahapan-tahapan dalam pendekatan sosial
sebelumnya dilakukan dengan baik dan disertai karya-
karya serta program kerja yang dapat dilihat masyarakat
secara langsung.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata pada dasarnya
merupakan kegiatan interaksi sosial yang melibatkan
berbagai pihak. Kita akan menemukan berbagai bentuk
interaksi sosial, yang secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi tiga bentuk, yaitu :
• Interaksi individu dengan individu, dapat terjadi
antara peserta KKN dengan peserta KKN atau
antara Peserta KKN dengan anggota masyarakat.
• Interaksi individu dengan kelompok, dapat terjadi
antara peserta KKN dengan kelompok KKN yang
lain yang berada di Kecamatan atau Kabupaten
yang sama maupun interaksi antara peserta KKN
dengan kelompok masyarakat.
• Interaksi kelompok dengan kelompok, dapat terjadi
antara kelompok KKN dengan kelompok
masyarakat atau lembaga perguruan tinggi dengan
kelompok masyarakat.
Kegagalan dalam melakukan pendekatan sosial
dapat berdampak pada kegagalan penyelengggaraan
kegiatan KKN itu sendiri. Sebagus dan seapik apapun
program KKN disusun, jika tanpa didukung
pendekatan sosial yang baik maka tidak akan
menunjukkan hasil yang baik. Oleh karena itu, betapa
pentingnya penguasaan tentang pendekatan sosial dari
setiap mahasiswa KKN.

21
BAB III
KONDISI DESA LOKASI BER-KKN

A. Sejarah Singkat Desa Langkura


Desa Langkura adalah sebuah desa yang awal berdirinya
disebut sebagai desa persiapan karena desa Langkura
merupakan pecahan dari Desa Paitana. Desa Langkura berasal
dari dua kosa kata yaitu Lang dan Kura, Lang dalam Bahasa
inggris memiliki arti Panjang dan kata Kura dalam Bahasa arab
memiliki arti Kampung. Diberikan nama seperti itu karena
wilayah Desa langkura yang awalnya di sebut sebgai Dusun
Mattoanging ini memiliki penduduk yang banyak dan wilayah
yang panjang/luas. sehingga timbul ide dari “KKN UNHAS
Makassar Tahun 1987” yang saat itu sedang berlokasi di Desa
Paitana yang dipimpin oleh Bapak Syamsuddin Kr. Sanggu
untuk menamainya dengan sebutan Langkura yang akhirnya
disetujui berdasarkan hasil musyawarah tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh agama dalam lingkungan Mattoanging.
Desa Langkura berdiri pada tahun 1987 sebagai desa
persiapan dan dipimpin oleh Muhammad Taufan Morra Kr.
Sapa. Beliau memimpin selama 5 tahun dari tahun 1987 sampai
tahun 1991. Setelah 5 tahun kepemimpinan Muhammad Morra
Kr. Sapa, maka diadakan pemilihan Kepala Desa yang baru dan
masyarakat mengajukan 2 calon yaitu Muhammad Taufan
Morra Kr. Sapa dan Jamaluddin R yang menjabat sebagai
Sekretaris Desa Langkura pada saat itu. Hasil pemilihan pada
saat itu dimenangkan oleh Muhammad Taufan Morra Kr. Sapa
sehingga beliau memimpin kembali Desa Langkura selama
delapan tahun sejak tahun 1992 sampai tahun 1999.
Pada tahun 2000 sampai tahun 2001 Desa Langkura
mengalami masa transisi dan dijabat oleh pemerintah
Kecamatan, kemudian diadakan pemilihan kembali calon kepala
desa yang baru masyarakat mengajukan 2 calon yaitu
Jamaluddin R dan H. Maawiyah. Pemilihan pada waktu itu
dimenangkan oleh Jamaluddin R dan memimpin Desa Langkura
selama 5 tahun yaitu tahun 2002 sampai tahun 2007. Setelah
sampai 5 tahun Jamaluddin R kembali mencalonkan diri
menjadi Calon Kepala Desa Langkura dan Sahari SE Kr Rowa
menjadi lawan pada saat pemilihan tersebut. Pemilihan pada saat
itu dimenangkan oleh Jamaluddin R sehingga beliau memimpin

22
kembali selama 1 periode sejak tahun 2008 sampai tahun 2013.
Setelah 1 periode kepemimpinan Jamaluddin R, masyarakat
Desa Langkura Bersama dengan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Desa Langkura membentuk panitia pemilihan calon
Kepala Desa yang baru yang diketuai oleh Syamsuddin Syam
yang menjabat sebagai Sekretaris Desa Langkura pada saat itu.
Terdapat 4 calon pada saat itu yaitu : Ismail DM, Sahabuddin
SE, H. Basri Paibeng, Sudirman dan Asiz Sitaba. Pemilihan saat
itu dimenangkan oleh Ismail DM dan berhak memimpin Desa
Langkura selama 1 periode dari tahun 2013 sampai tahun 2019.
Pada tahun terakhir masa kepemimpinannya Desa Langkura
dipimpin oleh Pelaksana Tugas yaitu H. Sanurdin Sansab, SKM
kurang lebih selama 8 bulan karena Ismail DM kembali
mencalonkan sebagai Kepala Desa untuk periode selanjutnya.
Setelah selesai masa kepemimpinan Pelaksana Tugas Kepala
Desa H.Sanurdin Sansab, SKM masyarakat Desa Langkura
kembali mengadakan pemilihan Kepala Desa bersama BPD.
Terdapat 4 calon yaitu Ismail DM, Sahabuddin SE, Sudriman
S.Pd, dan Muhammad Agus SE Kr Tawang. Pemilihan pada
saat itu dimenangkan oleh Sahabuddin, SE dan berhak
memimpin Desa Langkura dari tahun 2019 sampai tahun 2025.

B. Kondisi Geografis
a. Luas Wilayah
Desa Langkura adalah salah satu dari 11 desa yang ada
di Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :

23
• Sebelah utara berbatasan dengan Desa Paitana.
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
Bontomate’ne.
• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bungung
Loe dan Desa Bontomate’ne;
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa
Manngepong

Desa Langkura merupakan Desa yang berada di tengah


– tengah kecamatan Turatea sehingga akses pemerintahan
baik ke kecamatan Turatea maupun ke Kabupaten sangat
tidak terlalu jauh jarak dari Desa Langkura Ke ibu kota
Kecamatan Turatea 3 Km sedangkan jarak ke Ibu kota
Kabupaten Jeneponto hanya 13 Km. Desa Langkura
memiliki 8 Dusun yang terdiri dari :
• Dusun Mattoanging Selatan
• Dusun Labuang Baji
• Dusun Mattoanging Utara
• Dusun Kunjung mange
• Dusun Tabuakang
• Dusun Kalonarang
• Dusun Mangaungi Selatan
• Dusun Mangaungi Utara

Kondisi topografi tanah wilayah Desa Langkura pada


umumnya memiliki permukaan yang datar sehingga
memiliki luas areal persawahan yang sangat luas, luas
wilayah Desa Langkura ± 4,16 km² yang dibagi menjadi
areal persawahan ± 331 Ha tegalan ± 60 Ha, Pekarangan
± 22,90 Ha dan lain – lain ± 2,10 Ha berdasarkan
informasi semua Areal persawahan di Desa Langkura
dapar melakukan penanaman sebanyak 2 kali dalam 1
tahun karena semua areal persawahan di airi oleh irigasi
teknis sehingga boleh dikata Desa Langkura merupakan
Desa yang berswasembada pangan.

b. Iklim
Desa Langkura memiliki dua musim yaitu musim hujan
dan musim kemarau, musim hujan terjadi antara bulan

24
November sampai bulan April sedangkan musim kemarau
terjadi antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober
Jumlah rata – rata curah hujan pertahun di Desa Langkura
selama 2 Tahun terakhir 1.535 ml dengan rata – rata 92
hari hujan. Curah hujan tertinggi jatuh pada bulan Januari
dan februari sedang curah hujan terendah yakni pada
bulan juli, agustus dan september.

c. Perekonomian Desa
Pendapatan masyarakat Desa Langkura masih
tergolong sangat rendah karena masyarakat hanya
mengandalkan hasil pertanian saja sehingga penghasilan
perbulan masih sangat jauh dari standar olehnya itu
kadang ada masyarakat ketika musim kemarau tiba mereka
keluar daerah untuk mencari nafkah, ini dikarenakan
sarana dan prasarana pertanian yang masih sangat kurang
sehingga untuk bercocok tanam pada musim kemarau
sangat susah hanya lahan yang berada pada dekat
pengairan yang bisa melakukan penanaman pada musim
kemarau. Data penghasilan perbulan masyarakat Desa
Langkura dapat kita lihat pada tabel berikut :

Tingkat kepemilikan kendaraan masyarakat Desa


Langkura masih sangat kurang, ini dikarenakan tingkat
penghasilan yang masih rendah hanya sebagaian yang

25
memiliki kendaraan yaitu hanya kalangan masyarakat
sedang dan kaya pada hal sekarang kendaraan sudah
menjadi kebutuhan sehari – hari. Olehnya itu perlu
perhatian pemerintah guna meningkatkan penghasilan
masyarakat. Kepemilikan kendaraan dapat kita lihat :

Masyarakat Desa Langkura juga gemar beternak karena


kondisi wilayah yang datar sehingga sangat cocok juga
untuk beternak, namun masyarakat Desa Langkura juga
masih terkendala pada modal pengadaan bibit yang juga
sangat besar sehingga hanya sebagaian kecil yang punya
ternak baik ternak kambing maupun ternak sapi kerbau
dan kuda, sebenarnya ini juga snagat cocok untuk
dikembangkan bagi masyarakat Desa Langkura karena
ditunjang juga dengan wilayah yang masih luas dan sangat
menunjang untuk pakan ternak. Untuk melihat data
kepemilikan ternak dapat kita lihat sebagai berikut :

26
d. Sarana dan Prasarana
1. Jalan
Adapun alat transportasi yang biasa digunakan oleh
masyarakat Desa Langkura yaitu mobil sewa, mobil
pribadi, motor ojek, motor pribadi, dokar, sepeda dan
lain-lain. Sarana Jalan terdapat jalan poros Desa
penghubung antar kecamatan sepanjang 800 meter dan
jalan poros Desa penghubung antar Dusun sepanjang
1800 meter yang sudah diaspal sehingga memperlancar
arus transportasi yang ada di Desa. Di sisi lain ada juga
jalan tani yang sudah dirintis sepanjang 900 meter di
Dusun Mattoanging utara, 1500 meter di Dusun
Kalonarang, 600 meter di Dusun Mangngaungi
sehingga mempermudah dan memperlancar petani
dalam pengangkutan hasil-hasil pertanian. Kemudian
sarana lain adalah terdapat jalan setapak sepanjang 500
meter di Dusun Mattoanging Utara, 250 meter di
Mattoanging Selatan, paving block di Kalonarang 246
meter, Mattoanging Utara 60 meter, Mattoanging
Selatan 100 meter, sehingga memudahkan dan
memperlacar penduduk yang berada di dalam lorong
terutama pada saat musim hujan tiba. Mendapatkan
support dana dari NUSSP, P2KP, PNPM PISEW,
PAMSIMAS, PPIP dan juga anggaran dari APBD II
kabupaten, adapun program yang diusung ke depannya
(dapat dilihat pada lampiran Matriks RPJMDes).

2. Drainase
Drainase di Desa Langkura sudah dibangun
sepanjang jalan Desa dimana di samping berfungsi
sebagai saluran air limbah masyarakat juga berfungsi
sebagai sarana irigasi bagi sawah – sawah yang ada di
wilayah Desa Langkura sehingga memiliki dwi fungsi
namun jika dilihat dari keadaan dimana kondisi drainase
tersebut sudah mulai mengalami kerusakan sehingga
perlu dilakukan pemeliharaan secara berkesinambungan
agar dapat digunakan secara berlanjut. Namun masih
ada wilayah Dusun belum memiliki drainase sehingga
perlu pembangunan agar air di jalan tidak meluap dan
masuk di rumah penduduk.

27
3. Irigasi
Walau sudah terbangun jaringan irigasi namun masih
sangat kurang sehingga belum mampu mengairi
persawahan warga sehingga kadang persawahan tidak
dapat air, apalagi pada waktu memasuki musim kemarau.
Olehnya itu perlu pembangunan dan perluasan sarana
irigasi agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan
pertanian secara berkelanjutan dan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

4. Posyandu
Terdapat 5 unit bangunan Posyandu serta terdapat
kader Posyandu yang aktif melakukan kegiatan
pelayanan terhadap bayi dan ibu hamil, hanya saja
masih ada Dusun yang melakukan pelayanan dibawa
kolom rumah masyarakat sehingga perlu perhatian
khusus untuk dibangun Posyandu setiap wilayah Dusun
untuk membantu proses pelayanan masyarakat.

5. Pustu
Terdapat 1 unit bangunan Pustu yang menjadi
tempat pelayanan kesehatan masyarakat Desa Langkura
ketika membutuhkan pelayanan kesehatan. Pustu ini
memiliki 2 orang tenaga medis 1 ornag perawat dan 1
orang bidan Desa yang selalu siap siaga melakukan
pelayanan ketika ada warga masyarakat butuh
pearawatan hanya saja fasilitas yang belum memadai
dan obat-obatan yang masih sangat kurang sehingga
kadang dirujuk ke Puskesmas terdekat.

6. Bangunan Sekolah
Sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari
bangunan PAUD sebanyak 2 unit masing –masing
terletak di Dusun Kalonarang lengkap dengan
peralatannya, tetapi masih numpang di bawah kolong
rumah, dan yang satunya terletak di Dusun
Mattoanging Selatan, yang berfungsi sebagai sarana
tempat belajar untuk anak usia dini dan bergabung
dengan TK Teladan namun beda kelas. Sarana lainnya
terdapat 1 unit bangunan Sekolah Dasar, 1 unit

28
bangunan SMP dan 1 unit bangunan SMA yang terletak
di dusun Mattoanging Selatan, sebelumnya sekolah
menengah tingkat pertama dan atas hanya ada di luar
Desa Langkura sehingga di samping yang dipikirkan
adalah transportasinya juga membawa dampak pada
minimnya siswa yang mau melanjutkan ke sekolah
menengah atas, tetapi sejak dibangun SMA tahun 2005
hal ini semakin memudahkan anak-anak untuk bisa
melanjutkan ke sekolah menengah dan tanpa harus di
luar Desa Langkura.

7. Lapangan
Salah satu sarana yang terdapat di Desa Langkura
adalah lapangan olahraga yang banyak digunakan untuk
kegiatan-kegiatan masyarakat seperti olahraga sepak
bola, bola takraw, senam dan juga terdapat area jogging
track. Lapangan juga biasa digunakan untuk pembukaan
acara-acara besar. Di samping itu sisi lapangan juga
biasa digunakan untuk kegiatan jual beli makanan dan
minuman.

29
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENGABDIAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Untuk mempermudah, kami dapat menyimpulkan
masalah yang ada di Desa Langkura, Maka kami akan
menggunakan metode SWOT (strength, Weakness, Opportunities,
and Threats). Singkatnya metode SWOT merupakan metode yang
biasa digunakan untuk mencari tahu kekuatan, kelemahan,
kesempatan dan hambatan dari setiap permasalahan.
Adapun kerangka pemecahan masalah di Jeneponto
tepatnya di Desa Langkura sebagai berikut :

1. Bidang keagamaan

Strength Weakness Opportunities Threats


Antusias Kurangnya Tingginya Adik-
masyarakat tenaga kemampuan adik
yang tinggi pengajar Adik-adik kurang
dalam kegiatan sehingga dalam fokus
keagamaan. proses membaca Iqra’ dan
kegiatan atau Al-Qur’an bermain-
keagamaan sehingga main
tidak berjalan pendidik tidak ketika
dengan terlalu mengaji.
efektif. mengajari
dasarnya.

Dari matriks SWOT di atas, penulis menyusun program kerja


mengajar mengaji di TKA/TPA Lailatul Qadar dan
TKA/TPA Al-Kahfi Desa Langkura

2. Bidang Kesehatan

Streght Weakness Opportunities Threats

30
Kepedulian Kurangnya Dengan Masih
pemerintah sosialisasi kepedulian terdapat
terhadap pemerintah masyarakat beberapa
masyarakat terhadap melakukan orang
untuk pola hidup vaksinasi dapat yang
memutus mata di new membantu mengabaikan
rantai normal yakni pemerintah anjuran
penyebaran penggunaan untuk pemerintah.
covid-19. masker, mengurangi
social dampak virus
distancing corona
dan mencuci
tangan
dengan
air mengalir.
Dari tabel SWOT diatas maka kami menyusun program
vaksinasi covid 19 di kantor Desa Langkura bekerja sama
dengan Partai Gerindra Jeneponto, Sosialisasi PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Seha).

3. Bidang Sosial

Strengh Weakness Opportuunities Threats


Antusias
B kurangnya Dengan Kurangnya
masyarakat
i kesadaran menggunakan kesadaran
yang
d tinggi masyarakat keranjang masyarakat
dalam
a kegiatan akan sampah untuk
sosial
n pentingnya masyarakat lebih menggunakan
g kebersihan mudah keranjang
membuang sampah agar
P sampah pada tidak lagi
e tempatnya membuang
n sampah
d sembarangan
Dari
i matriks SWOT di atas, penulis menyusun program kerja
membagikan
k tempat sampah ditiga tempat yaitu Kantor Desa,
Masjid
a dan Rumah Kepala Desa Langkura.

31
4. Bidang Pendidikan

Strenght Weakness Opurtunity Threats


Antusias anak- Kurangnya Dalam Ribut dan
anak dalam tenaga melakukan bermain-main
kegiatan pengajar kegiatan menjadi
pendidikan sehingga mengajar yang kendala
cukup tinggi. proses menyenangkan dalam proses
kegiatan di masa new mengajar.
belajar normal, anak-
anak-anak anak akan
tidak merasa seperti
berjalan belajar di
sebagai- sekolah
mana
mestinya.
Dalam matriks SWOT diatas, maka penulis menyususn
program kerjanya yaitu membantu guru untuk mengajar
anak-anak di sekolah SD Inpres 167 mattoanging.

5. Bidang Sarana dan Prasarana

Strength Weakness Opportunities Threats


Antusias Kurangnya Tingginya Kurangnya
masyarakat memahami kesadaran wadah
yang tinggi tentang masyarakat penampungan
dalam bidang pentingnya akan membuat sampah.
sarana dan lingkungan lingkungan
prasarana yang bersih.menjadi bersih
dan sehat
sehingga
lingkungan
nyaman
dipandang.
Dari matriks SWOT di atas, penulis menyusun program kerja
membuat tempat sampah yang kemudian diletakkan dibeberapa
tempat.

32
6. Bidang Olahraga

Strength Weakness Opportunities Threats


Antusias Kurangnya Ibu Kepala
masyarakat memahami Desa bersama
yang tinggi tentang Ibu-Ibu di
dalam bidang pentingnya Desa Langkura
olahraga hidup sehat memiliki jadwal
terutama dalam
olahraga senam melaksanakan
senam bersama
Dari matriks SWOT di atas, penulis menyusun program kerja
melaksanakan senam bersama

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan & Pengabdian


Masyarakat
Adapun kegiatan KKN kami sajikan dalam tabel di bawah ini :

No. Bidang Pendidikan


1. KKN Mengajar (SD Tempat : SD Inpres No 167
Inpres No 167 Mattoanging
Mattoanging) Waktu : Senin, Selasa, Rabu,
Sabtu
Hasil : Terlaksana
2. KKN Mengajar (TK Tempat : TK Negeri Pembina
Negeri Pembina Turatea) Turatea
Waktu : 15 Oktober 2021, 26
Oktober 2021-11-21
Hasil : Terlaksana

No. Bidang Keagamaan


1. Mengajar Mengaji Anak- Tempat : TKA/TPA Lailatul
Anak Qadar, TKA/TPA Al-Kahfi,
dan Posko 5 KKN Desa
Langkura
Waktu : 8 kali pertemuan
Hasil : Terlaksana
2. Maulid Nabi Muhammad Tempat : Masjid Lailatul
SAW Qadar , Rumah Warga Desa

33
Langkura
Waktu : 19 Oktober 2021, 27
Oktober 2021
Hasil : Terlaksana
3. Festival Anak Sholeh Tempat : Sekretariat DPK
BPKMRI
Waktu : 12 Oktober – 14
Oktober 2021
Hasil : Terlaksana

No. Bidang Sosial dan Kesehatan


1. Senam Bersama Tempat : TK Negeri Pembina
Turatea, Lapangan Desa
Langkura, Halaman Rumah
Warga, SD Inpres No 167
Mattoanging
Waktu : 4 kali pertemuan
Hasil : Terlaksana
2. Bakti Sosial Tempat : Masjid Lailatul
Qadar, Masjid , Masjid Jabal
Nur
Waktu : 15 Oktober 2021, 22
Oktober 2021, 5 November
2021
Hasil : Terlaksana
3. Membantu Kegiatan Tempat : Kantor Desa
Vaksinasi Langkura
Waktu : 23 Oktober 2021
Hasil : Terlaksana
4. Sosialisasi PHBS Tempat : SD Inpres No 167
(Perilaku Hidup Bersih Mattoanging
dan Sehat) Waktu : 16 November 2021
Hasil : Terlaksana
5. Langkura Competition Tempat : Lapangan Desa
Langkura
Waktu : 18 November – 19
November 2021
Hasil : Terlaksana

34
No. Bidang Pembangunan
1. Pengecatan Batas Desa & Tempat : Batas Dusun-Dusun
Batas Dusun Desa Langkura
Waktu : 6 kali
Hasil : Terlaksana
2. Pembuatan & Tempat : Posko 5 KKN Desa
Penempatan Tempat Langkura, Masjid Lailatul
Sampah Qadar, Kantor Desa Langkura,
Rumah Kepala Desa Langkura
Waktu : 22 Oktober 2021,
Hasil : Terlaksana

C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil


Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini kami tak
pernah lepas dari berbagai faktor, baik itu faktor yang
mendukung terlaksananya program maupun faktor penghambat.
Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) khususnya
Posko 5 yang berlokasi di Desa Langkura, hal yang sangat
mendukung aktivitas selama KKN berlangsung yakni mulai dari
tahap-tahap observasi di lapangan sampai penyusunan program
kerja dan realisasinya sampai tingkat akhir dan penyelesaian
laporan kuliah kerja nyata (KKN) tidak lepas dari kerja sama dan
kekompakan bersama, ada beberapa hal yang mendukung
terlaksananya kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan,
diantaranya, dukungan penuh dan arahan dari Tokoh Masyarakat,
Pemuda dan Tokoh Agama se-Desa Langkura. Partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan. Antusias anak-anak
tingkat SD Inpres No 167 Mattoanging khususnya Desa
Langkura pada perencanaan ini dan persiapan adalah suatu
langkah awal yang sangat diperlukan untuk menuntaskan suatu
keberhasilan dalam menuntaskan suatu program kerja di KKN
yang merupakan agenda akhir untuk menyelesaikan perkuliahan
di jenjang strata 1. Dengan adanya perencanaan pada awal
langkah maka setiap masalah dapat untuk diminimalisir atau
dihindari ketika kegiatan berlangsung.

35
Selain dari pada tahap-tahap observasi yang menjadi langkah
awal, tidak lupa juga untuk menjalin komunikasi dengan
perangkat Desa dalam hal ini aparat Desa Langkura perihal tiap
program yang akan dijalankan agar pihak Desa juga dapat
mengetahui aktivitas dan program yang akan dilaksanakan selama
45 hari selain itu saran dan masukan dari perangkat Desa cukup
diperlukan pada setiap program yang akan dijalankan, sebab
perangkat Desa lah yang jauh lebih tahu atau mengerti situasi dan
kondisi di Desa tersebut. Kemudian juga yang terpenting
mengapa komunikasi perlu dibangun dengan perangkat Desa
adalah tidak lain untuk memudahkan tiap langkah dalam
menjalankan program yang akan dilaksanakan di Desa Langkura.

2. Faktor Penghambat
Program kerja yang kami susun bersama teman-teman
anggota posko 5 Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentunya tidak
terlepas dari berbagai hambatan dan kendala dalam
pelaksanaannya.
Kendala utama yang dirasakan dan mungkin juga kendala di
setiap posko lain adalah dana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program kerja.
Kendala kedua sulitnya mengumpulkan masyarakat yang
dominasi berprofesi pedagang, wiraswasta dan PNS sehingga
hampir setiap kami melaksanakan program kerja yang sifatnya
mengumpulkan masyarakat tidak terlalu mencapai jumlah yang
kami inginkan untuk hadir.
Kendala ketiga keterbatasan kemampuan atau keterampilan
mahasiswa KKN sehingga membuat kami selektif dalam
merencanakan dan memilih program kerja. Tentunya hal tersebut
tidak lepas dari koordinasi baik antara satu dengan yang lainnya.
Penyelesaian dari penghambat tersebut yaitu mahasiswa KKN
berupaya berpartisipasi aktif dengan menjadikan beberapa
masalah itu menjadi sebuah program kerja. Beberapa program
kerja yang telah disebutkan diawal terlaksana dengan baik berkat
dukungan dari berbagai pihak.

36
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Dengan berakhirnya Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut
KKN yang dilaksanakan mulai dari tangal 12 Oktober sampai
dengan 25 November 2021, merupakan salah satu bentuk
pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar kepada masyarakat di pedesaan tertentu
yang mana dalam hal ini Desa Langkura, Kecamatan Turatea,
Kabupaten Jeneponto menjadi salah satu lokasi KKN. Sebanyak 56
mahasiswa diturunkan, yang terbagi ke dalam 7 posko dan setiap
posko terdapat 8 mahasiswa di antaranya 2 laki-laki dan 6
perempuan. Terdapat 11 Desa di Kecamatan Turatea, Kabupaten
Jeneponto. Program kerja yang dilaksanakan merupakan program
yang berdasarkan pada hasil survei dan potensi serta permasalahan
yang ada di lokasi KKN. Program tersebut berkontribusi aktif
membantu penyelesaian masalah masyarakat Desa dalam hal
pendidikan, keagamaan, dan bidang sosial. Mahasiswa KKN telah
memberi dampak positif terhadap masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan masalah yang diidentifikasi.

B. Rekomendasi
Berdasarkan dari program KKN yang telah kami laksanakan
pada dasarnya masih banyak yang perlu diperhatikan oleh berbagai
pihak. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan KKN selanjutnya
kami merekomendasikan kepada berbagai pihak yang terkait untuk
dapat melanjutkan dan melaksanakan kegiatan yang akan kami
rekomendasikan, di antaranya:

1. Rekomendasi untuk Pemerintah Desa


a. Pemerintah diperlukan agar memperhatikan masyarakat dalam
hal pentingnya menjaga kebersihan terutama kelalaian
masyarakat yang membuang sampah sembarangan maupun
pada irigasi pertanian yang menyebabkan terjadinya luapan air
sehingga menggenangi jalan.

b. Pada fasilitas kemasyarakatan yang menyangkut infrastruktur


perlu diperhatikan oleh pemerintah terutama jalan yang sekian

37
lama tambah parah serta lapangan yang digunakan Pemuda-
pemudi Desa Langkura untuk fasilitas olahraga dan
sebagainya perlu diperbaiki agar lebih layak guna.

c. Pemerintah setempat perlu memperhatikan potensi sumber


daya alam yang ada untuk dikelola secara serius, karena
potensi alamnya sangat besar untuk dikembangkan.

d. Pemerintah Desa ada baiknya senantiasa membuat banyak


kegiatan desa yang mampu menyatukan masyarakat antara
satu dengan lainnya sehingga paradigma mementingkan
kesibukan diri-sendiri dapat dikurangi dan lebih
bermasyarakat dengan sesama.

e. Pemerintah Desa perlu membangun perbatasan desa antara


Desa Paitana dan Desa Langkura, serta perbatasan Dusun
antara Dusun Mattoanging Utara dan Mattoanging Selatan

2. Rekomendasi untuk Pengabdi Selanjutnya


1. Desa Langkura masih membutuhkan perhatian Pentingnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada anak anak sekolah
dan masyarakat.
2. Memberikan Seminar Pendidikan mengenai Pentingnya
Pendidikan Tinggi
3. Memberikan Sosialisasi Penyuluhan Pertanian.
4. Pengabdi selanjutnya harus lebih giat lagi menyebarkan
mengenai program kerjanya agar masyarakat senantiasa ikut
serta dalam program kerja tersebut.
5. Pengabdi selanjutnya harus mempertahankan atau lebih
menjalin hubungan lagi dengan masyarakat setempat.

38
KESAN DAN PESAN

A. Kesan Masyarakat Atas Kegiatan KKN


1. Hartati S.H (Sekretaris Desa Langkura)

Terima Kasih untuk kalian yang telah hadir di Desa


Langkura dan telah mengajarkan pada adik-adikmu
kedewasaan, kami selaku aparat Desa Langkura berucap
syukur atas nikmat dari profesimu.
Perpisahan selalu mengajarkan kami untuk menghargai
bahwa setiap detik bersama adalah anugrah yang tidak boleh
disia-siakan. Perihnya perpisahan tidaklah seberapa
dibanding dengan bahagianya pertemuan, apalagi pertemua
baru setelah perpisahan itu.
Perpisahan pastilah menyakitkan, tetapi kita semua
yakin di balik ini semua ada kebahagiaan yang mendalam
yang Tuhan rencanakan. Kami selaku aparat Desa Langkura
mengucapkan selamat berpisah, semoga dalam mengerjakan
tugas kuliah berikutnya lancar, Aamiin.
Sukses selalu adik-adik, semoga tercapai impian dan
cita-citanya. Aamiin.

39
2. Justamin (Mahasiswa dan Pemuda Desa Langkura)
Faisal Akbar (Mahasiswa & Pemuda Desa Langkura)

Dari lubuk hati yang dalam ucapan rasa syukur akan


takdir tuhan yang telah mempertemukan kita semua di
Desa ini. Walau hanya beberapa hari namun terasa begitu
indah dan berkesan, terima kasih kakak-kakak sekalian atas
pengabdiannya selama ini. Saya senang dipertemukan walau
hanya sesaat waktu saja, yang tak terasa akan segera berlalu,
begitulah pertemuan cepat membuat nyaman namun ada
saja perpisahan yang hanya mengisahkan rasa rindu yang
entah akan terulang atau tidak Wallahu Wa'lam...
Semoga perjalanan kakak-kakak sekalian tetap sehat
amanah. Segera mewujudkan mimpi mimpi baru yang Insya
Allah akan tercapai. Semua adik-adik disini termasuk saya
walaupun tak sering jumpa, merasakan apa yang dirasa
kakak-kakak sekalian, yaitu sedih namun semua sedih adik-
adik disini kakak, akan terobati jika kakak-kakak sudah
sukses semua. Aamiin Allahumma Aamiin.
Pesan:
Tetap semangat dalam mencapai segala yang dicita-
citakan kak. Tidak ada malam yang bisa menghalangi
matahari terbit di pagi hari yang membawa berjuta
kesejukan, begitu juga tekad dan niat cita-cita kakak-kakak
sekalian.....

40
Untuk Pak Kordes aku kagum dari salah satu anggotanya
kakak .

3. Faisal Akbar (Mahasiswa & Pemuda Desa Langkura)

Bismillah
Pesan : Jaga kesehatan, sholat lima waktu, berbakti kepada
kedua orang tua, semangat terus kuliahnya terutama
pengerjaan skripsinya.

Kesan : Kesan saya terhadap kakak-kakak, kalian orangnya


baik-baik dan ramah.

B. Kesan Mahasiswa atas Kegiatan KKN

Nama : Doni Saputra


Jabatan : Koordinator Desa
Fakultas : Ushuluddin Filsafat dan Poitik
Jurusan : Sosiologi Agama

41
Nama saya Doni Saputra, berasal dari jurusan Sosiologi Agama ,
Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik. KKN (Kuliah Kerja Nyata
) adalah salah satu mata kuliah mahasiswa tingkat akhir, KKN ini
salah satu program kerja mahasiswa yang dimana kita mengabdi
kepada masyarakat, bagaimana cara kita bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar, bersosialisasi dengan lingkungan alam sekitar dan
lain-lain sebagainnya. Saya ditakdirkan oleh sang khaliq dan
ditempatkan untuk mengabdi kepada masyarakat selama 45 hari
yaitu di Desa Langkura. Desa ini terletak pada tepatnya di
Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto. Di Kecamatan Turatea
terdapat 7 posko diantaranya posko Kayu Loe Timur,
Bontomate’ne, Paitana, Bungungloe, Bululoe, Langkura, dan posko
Jombe. Posko kami terletak di posko 5 yaitu di Desa Langkura.
Kami dari jurusan yang berbeda-beda dan dari daerah yang berbeda-
beda pula. Ada yang berasal dari Bantaeng, Jeneponto, Limbung ,
Samata, Maros, Enrekang dan saya sendiri berasal dari Kepulauan
Selayar yang perjuangannya luar biasa untuk menggali ilmu, karna
ilmu itu sangat dibutuhkan sekali bagi seluruh manusia.
Sesampainnya di Desa ini saya mulai beradaptasi dengan Desa
Langkura, teman posko, serta masyarakat Desa Langkura. Pada awal
pertama kali observasi di Desa Langkura saya melihat tidak ada
tempat sampah yang saya temukan di sekitaran pinggir jalan,
sehingga munculah ide untuk dijadikan program kerja nantinya.
Setelah berjalan beberapa hari tibalah waktunya untuk memaparkan
seminar program kerja yang nantinya akan kami laksanakan bersama
teman-teman satu posko selama 45 hari ke depan. Dari observasi
selama 3 hari bersama teman-teman dan hasil musyawarah yang
telah disepakati bersama kita seminarkan kepada seluruh masyarakat
Desa Langkura, dan proker yang kami jalankan ada 9 poin dimana
poin-poin tersebut sangat membantu Desa Langkura dan saya suka
itu karena Tuhan mengajarkan kita untuk saling membantu antara
satu dengan yang lainya. Dan yang paling saya suka di Desa ini
karena masyarakatnya begitu ramah dan murah senyum terhadap
saya dan teman-teman saya. Saya dan teman-teman mengajar anak
SD Inpres Mattoanging mulai dari jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi.
Kemudian sudah shalat magrib kami bersama teman-teman
mengajar anak-anak Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Saya sangat
menyukai hal-hal yang positif dalam mengajarkan anak-anak menjadi

42
orang yang berilmu. Dan anak-anak Desa Langkura begitu
mendengarkan dan mengaplikasikan ilmu yang disampaiakan oleh
teman-teman. Saya senang di posko 5 di Desa Langkura karena
teman-teman saya yang ramah, mudah bergaul, pengertian meskipun
kadang ada sikap menjengkelkan tapi saya senang dan gembira bisa
mengenal mereka. Teman-teman yang selalu membawa saya menuju
jalan yang benar, teman-teman yang selalu menasehati saya di saat
sedang melakukan kesalahan, teman-teman yang selalu menghibur
saya di saat saya sedang sedih. Di sinilah saya belajar yang namannya
arti bagaimana roda kehidupan, dan di sinilah saya sadar bagaimana
menjadi manusia yang lebih dewasa. Desa Langkura adalah desa
yang hebat menurut pandangan saya, karena masyarakatnya yang
antusiasnya besar dan anak-anak yang semangat belajarnya tinggi
dalam menggali ilmu. Banyak anak-anak kecil yang hebat dengan
cita-cita yang luar biasa ada di sekitaran lingkungan tempat kami
bermukim yakni di Desa Langkura. Keramahan dari warga sekitar
lokasi membuat saya dan teman-teman yang lain merasa nyaman.
Mereka membuat saya dan teman-teman seakan-akan bagian dari
mereka. Kedekatan kami pun dengan anak-amak di sekitar
lingkungan membuat kami dan mereka cukup merasakan yang
namannya kesedihan ketika KKN telah usai. Waktu terasa sangat
berarti di minggu-minggu terakhir saat KKN usai .
Saya sangat bersyukur dengan adanya KKN karena saya
mendapat banyak pengalaman yang baru, ilmu pengetahuan yang
baru, keluarga yang baru, dan lingkungan yang baru. Saya berterima
kasih banyak kepada Ketua BPD Desa Langkura yang selalu
memberi saya semangat dalam menjalankan sebuah kegiatan yang
saya laksanakan , saya juga berterima kasih kepada Sekretaris Desa
Langkura yang selalu membimbing kami dalam melaksanakan atau
melakukan kegiatan yang kami jalankan selama 45 hari di Desa
Langkura. Dan saya berterima kasih banyak kepada pemuda
Langkura terkhusus Tamin, Asgar, Syahrir dan lain-lain yang selalu
menemani kami selama 45 hari , yang selalu membantu kami dalam
menjalankan program kami, mereka selalu ada di saat kami dalam
keadaan suka dan duka . mereka tidak pernah bosan menemani
kami. Pesan saya kepada kalian semua tetap menjaga keramahan
kalian, tetap solid dan kompak demi memajukan Desa Langkura
karena kemajuan Desa berada di tangan pemuda.
Seiring berjalannya waktu, hari penarikan pun tiba .hatiku
seperti merasa kehilangan, kehilangan sosok-sosok yang sudah

43
seperti saudara. Pada akhirnya kami harus mengakhiri kisah KKN
kami, singkat tapi sangat berkesan. Semoga setelah ini kita semua
menjadi orang-orang sukses dan bermanfaat. Aamiin, Wassalam.

Nama : Rana Dwi Putri Alham


Jabatan : Sekretaris
Jurusan : Ilmu Politik
Fakultas : Ushuluddin Filsafat dan Politik

Perkenalkan nama saya Rana Dwi Putri Alham, biasa dipanggil


Rana. Saya berasal dari jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ushuluddin
Filsafat dan Politik, angkatan 2018. Bercerita mengenai KKN
(Kuliah Kerja Nyata) yang merupakan program mata kuliah yang
kalau kata kebanyakan mahasiswa adalah mata kuliah yang begitu
dinanti-nantikan. Saya sendiri saat mendaftar KKN juga begitu
antusias, terlebih lagi untuk KKN Angkatan 66-67 sudah bukan
KKN-DK (Dari Kampung), saya begitu antusias untuk ditempatkan
di kabupaten terjauh dari tempat tinggal saya. Namun saat
pembagian lokasi KKN ternyata lokasi KKN saya berjarak dekat
dengan kabupaten tempat tinggal saya, dan yang muncul pertama
adalah rasa kecewa karena lokasinya yang terbilang dekat. Walau
begitu dari awal saya sudah menerima untuk ditempatkan dimana
saja. Sampai di hari pemberangkatan, di tanggal 12 Oktober 2021,
sesampainya kami semua di Kantor Camat Turatea, kami dijemput
oleh masing-masing Kepala Desa tempat kami ber-KKN, saya dan

44
teman-teman KKN kemudian di antar menuju posko KKN oleh
salah satu Kepala Dusun di Desa Langkura. Jujur, di awal-awal
KKN saya sangat merasa baru dengan suasananya terlebih dengan
teman-teman yang akan saya temani tinggal selama 45 hari di Desa
Langkura. Namun, benar kata orang-orang kalau kita sudah bisa
beradaptasi dengan baik, maka kita akan merasa nyaman dan aman.
Seiring berjalannya waktu saya sudah bisa merasa nyaman tinggal di
Desa Langkura bersama teman-teman lainnya.
Bercerita mengenai kesan-kesan saya selama ber-KKN di Desa
Langkura, dalam perjalanan menuju Desa Langkura, kita dapat
menikmati keindahan dari Baling-Baling yang menjadi ikon di
Kabupaten Jeneponto. Saya sendiri sangat suka melihat baling-
baling yang ada di Kota Jeneponto, ini jadi salah satu hal yang saya
syukuri ditempatkan di Desa Langkura. Selain itu tentu banyak hal
yang saya dapatkan dan saya pelajari, dan tentunya menjadi
pengalaman selama ber-KKN di Desa Langkura. Bertemu dengan
banyak orang-orang baru tidak selalu menjadi hal yang menakutkan,
saya sangat senang bisa mengenal dengan baik masyarakat di Desa
Langkura, mereka semua sangat ramah dan baik menyambut para
Mahasiswa KKN. Saya juga sangat senang bisa mengenal adik-adik
SD Inpres No 167 Mattoanging yang baik dan lucu.
45 hari tinggal di Desa Langkura, di minggu pertama saya sudah
merasa waktunya sangat lama. Namun, di akhir-akhir saya malah
ingin menambah waktu agar bisa lebih lama lagi berada di Desa
Langkura. Saya ingin berterima kasih banyak kepada teman-teman
KKN, Nunuts, Hike, Karimah, Ainun, Susi, Doni, Rijal, terima
kasih sudah menjadi keluarga kecil selama 45 Hari di Desa Langkura
dengan banyak kericuhan dan kehebohan di posko. Saya juga ingin
berterima kasih banyak kepada Nenek Aji yang selalu baik kepada
kami, memberikan kami makanan dan mengizinkan kami untuk
numpang mandi di rumahnya ketika di posko kami kehabisan air,
terima kasih juga kepada Siska yang selalu main-main ke Posko dan
sangat-sangat baik kepada kami, yang selalu mengizinkan kami
untuk numpang mandi di rumahnya, juga untuk Kak Inho yang
memberi banyak nasihat pada kami selama ber-KKN terima kasih ya

45
kak, dan terima kasih banyak juga kepada Asgar dan keluarga yang
memberikan banyak bantuan pada kami selama kami ber-KKN di
Desa Langkura. Untuk adik-adik SD Inpres No 167 Mattoanging,
terima kasih banyak adik-adik hingga akhir kalian terus menemani
kami, rajin belajar dan tetap semangat ya. Kalau kata-kata orang sih
dimana ada pertemuan maka di situ juga ada perpisahan, semoga
perpisahan kita kali ini akan menciptakan kembali pertemuan yang
hangat di lain waktu. Sampai berjumpa lagi.

Nama : ST Nurhidayah
Jabatan : Bendahara
Jurusan : Sejarah Peradaban Islam
Fakultas : Adab dan Humaniora

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Hai kenalkan saya ST Nurhidayah tapi lebih akrap dipanggil
Nunu', dari Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan
Humaniora. Kuliah Kerja Nyata mungkin ini adalah salah satu mata
kuliah yang paling menyenangkan dan mungkin hampir seluruh
mahasiswa perguruan tinggi menantikannya. Bagi saya Kuliah Kerja
Nyata mengajarkan saya arti tanggung jawab yang besar selaku
bendahara, baru kali ini saya memegang uang banyak dan harus
mengontrol pembelanjaan layaknya seorang ibu yang mengurus
rumah tangga, setiap minggunya ke pasar belanja kebutuhan sehari-
hari, dan setiap paginya berusaha memasak, memikirkan hari ini apa

46
yang dimasak dan juga hari esoknya. Saya berusaha dan ingin masak
yang terbaik tapi saya juga harus mempertimbangkannya karena
uang yang saya pegang harus cukup sampai penarikan, melihat
teman-teman bahagia makan makanan yang saya masak membuat
saya bahagia, tapi tidak selamanya makanan yang saya buat enak,
kadang kelebihan asin dan juga lauknya sedikit, yah... Karena lagi-
lagi harus mempertimbangkan pengeluaran.
Bagi saya menjadi seorang bendahara adalah tugas yang berat
karena dibutuhkan suatu kepercayaan, setiap harinya saya mencatat
pengeluaran dan setiap minggunya saya menghitung pengeluaran,
menjadi bendahara membuat saya setiap harinya berhitung hingga
saya terbawa mimpi, bermimpi tentang uang hehehe. Oke itu sekilas
cerita saya menjadi seorang bendahara, selanjutnya saya akan
bercerita tentang teman-teman KKN saya di posko.
Pertama, kordes saya yang bernama Doni, dia kordes yang bisa
dibilang penurut karena disuruh apapun ia turuti, kemudian yang
kedua, Rana, Rana adalah sekretaris di posko, ia salah satu teman
posko yang saya akrabpi karena dia teman tidur sekaligus teman
goncengan saya, Rana orang baik dan juga dia tidak banyak bicara,
kemudian yang ketiga, Hikmah, Hikmah orangnya pedulian, ketika
saya sakit Hikmah salah satu orang yang sangat peduli terhadap saya,
ia juga cerewet dan kadang itu yang buat saya tertawa karena cara
bicaranya yang tanpa spasi hahahaa..., Selanjutnya keempat,
Karimah, Karimah orangnya manis juga bersuara merdu apalagi saat
ia melantunkan ayat Al-Qur'an, kemudian yang kelima, Susi, Susi
adalah teman posko yang sudah mempunyai anak, menurut saya dia
wanita yang gesit, aktif dan ceria, kemudian keenam, Ainun, Ainun
orangnya cantik dan pintar tapi dia selalu kentut tanpa memberi
tahu, kadang bau kentutnya tercium duluan lalu ia beri tahu bahwa
dia Kentut, yahhh terpaksa dihirup walaupun lumayan bau hahaha,
dan yang terakhir, Rijal, Rijal teman posko yang tidak banyak bicara
juga ia orang yang sering kami suruh di posko, bahkan ia pernah ke
pasar bersama Doni membeli kebutuhan rumah tangga dan lucunya
mereka langsung memberi kertas catatan ke pedagangnya dan tanpa
menawar harga, ahahhaa... Dan selanjutnya akan saya ceritakan
mengenai Desa tempat saya ber-KKN.
Desa Langkura Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto, di
sanalah tempat saya ber-KKN, awal ber-KKN di Desa Langkura
saya dan teman-teman saya masih menyesuaikan kan dengan
lingkungan sekitar kemudian seminggu berlalu kami mulai

47
mengerjakan program kerja kami, mulai dari mengajar di
TKA/TPA, mengajar di TK mengajar di SD, memperbaiki batas
desa, merayakan hari Maulid, mengadakan Festival Anak Saleh, bakti
sosial, sosialisasi hidup sehat dan membuat perlombaan seru-seruan
(Langkura Competition).
Masyarakat di Desa Langkura adalah masyarakat yang ramah
dan baik, awalnya saya kira orang-orang di Jeneponto itu adalah
orang-orang yang keras tapi ternyata tidak semuanya seperti itu
bahkan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang baik,
terutama Nenek Aji, Kak Inho, Asgar, dan Siska, mereka adalah
orang-orang yang selalu membantu kami.
Salah satu momen yang saya senangi yaitu pergi ke sungai
makan kelapa muda sambil hujan-hujanan bersama teman-teman
KKN dan juga pemuda di Desa Langkura, hujan-hujan makan
kelapa muda di pinggir sungai rasanya sangat menyeramkan karena
momen itu belum pernah saya lakukan sebelumnya, keesokan
harinya saya langsung sakit karena diguyur hujan saat itu namun
salah saya juga sih karena sebelumnya saya memang sakit dan sok
kuat ikut ke sungai padahal perjalanan ke sungai tidak mudah harus
turun bukit, melewati hutan, sawah, dan jalanan yang lumayan
becek, oke itu ketika pergi ke sungai untuk kembali pulang lebih
ekstrem lagi karena kita harus naik tanjakan atau seperti naik gunung
dan lumayan jauh, kaki saat ingin kembali pulang rasanya gemetar
menanjaki bukit namun itu semua terbayar oleh pemandangan
pemandangan yang indah dan itu pengalaman yang pertama kali saya
lakukan.
Anak-anak di Desa Langkura adalah anak-anak yang baik dan
juga ramah, anak-anak yang kami ajar di TKA/TPA dan juga di SD
setiap hari mereka datang ke posko padahal kami sudah
merencanakan untuk rapat mengenai program kerja, kerja laporan
KKN atau mengerjakan tugas lainnya tapi anak-anak begitu
senangnya dan antusias setiap hari datang ke posko bahkan setiap
jamnya, entah itu pagi, siang, sore, lebih-lebih di malam hari,
terpaksa kami tunda sampai anak-anak kembali pulang ke rumah
mereka masing-masing.
Saya dan juga teman-teman saya merasa beruntung ber-KKN di
Desa Langkura, bagaimana tidak, anak-anaknya begitu tulus dan
ikhlas saat kami berada di sana, setiap kami melewati rumah mereka
atau setiap kami mendatangi sekolah, TKA/TPA mereka, mereka

48
sangat bahagia tersenyum begitu ceria sambil memanggil kami
KKeng bukan KKN Hehhe...

Sebelum penarikan KKN H-7 mereka mengetahui bahwa kami


akan pulang mereka merasa sedih dan tidak membiarkan kami untuk
pulang, mereka menulis kesan dan pesan dan juga memberikan kami
kado, di saat itulah detik detik perpisahan, air mata tidak dapat
dibendung karena kami akan pergi meninggalkan adik-adik. Mereka
selalu bilang "kak nanti kesini lagi yah" disitu air mata tumpah.
Hari dimana kami penarikan KKN, anak-anak begitu
antusiasnya ingin mengantar kami ke kantor kecamatan, mereka
meminta izin di sekolahnya dan bahkan ada yang rela bolos di
sekolahnya, saat Saya bertanya "kenapa ndak masuk sekolah? Sudah
minta izin ke gurunya?" Mereka bilang "kan saya sudah bilang kak
kemarin, diizinkan atau tidak diizinkan saya tetap ingin mengantar
kakak". Disitu mata ini mulai berkaca-kaca menahan air mata yang
akan jatuh karena tidak ingin menangis di depan anak-anak.
Saat mobil pick up yang kami tumpangi akan berangkat, anak-
anak tidak rela kami pergi, mereka semua ingin ikut mengantar kami
tapi karena mobil yang kami tumpangi tidak bisa menampung
semuanya jadi hanya sebagian dari mereka ikut mengantar kami,
melambaikan tangan perpisahan rasanya sangat berat dan air mata
kembali tumpah. Do'a saya semoga adik-adik sukses semuanya dan
kita dapat bertemu lagi, Aamiin, Wassalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Nama : Nurhikmah Ramadani
Jabatan : Angota
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

49
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Perkenalkan Nama saya Nurhikmah Ramadani berasal dari
jurusan Pendidikan Biologi fakultas Tarbiyah dan keguruan. Saya
ber-KKN di Jeneponto, Kecamatan Turatea tepatnya di Desa
Langkura Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) adalah suatu bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk membantu
kegiatan masyarakat di suatu daerah tertentu dalam hal kegiatan
sehari-hari dalam berbagai bidang atau profesi, selain pengabdian
kepada masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga adalah salah
satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa akhir atau
semester akhir. Kuliah kerja nyata (KKN) yang akan bisa
mempersatukan dan menyatukan mahasiswa dari berbagai jurusan
maupun bidang yang berbeda-beda dengan masing-masing ilmu dan
keahlian yang dimiliki. Dengan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
yang berlangsung selama 45 hari yang akan mengharuskan kita
sebagai mahasiswa untuk menetap di suatu daerah yang akan
ditempati (KKN).
Kuliah kerja nyata (KKN) UIN Alauddin Makassar angkatan 67
dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober sampai dengan 25
November 2021yang bersifat wajib diikuti sebagai mahasiswa.
Sepanjang perjalanan dari Kecamatan Turatea Desa Langkura mata
saya terpancar dengan keindahan alam yang begitu indah di
Kecamatan Turatea dengan masyarakat yang begitu ramah kepada
mahasiswa KKN yang menerima kita yang sangat baik di Desanya
terbukti saat saya dan teman-teman tiba-tiba di Desa ini kami
disambut dengan senyuman masyarakat yang begitu akrab dengan
tutur kata yang lembut bagi mahasiswa KKN maupun masyarakat
lainnya.
Desa Langkura Kecamatan Turatea yang berada di posko saya
menemukan keluarga baru, orang tua baru yang bisa menyayangi
saya seperti anak sendiri terbukti ketika teman saya sedang sakit
salah satu masyarakat turun tangan untuk membawa teman saya ke
puskesmas sehingga membuat saya terharu karena kami di sini
dianggap sebagai anak sendiri. Ketika saya berkunjung kerumah
warga mereka pun selalu melayani kami dengan baik. Namun saya
terkadang malu-malu untuk berkunjung karena saya dan teman-
teman berfikir bahwa kami telah merepotkan tapi ternyata mereka
malah tersinggung bila menolak untuk berkunjung kerumahnya.

50
Berbicara tentang karakter teman posko adalah sesuatu yang
sangat menarik bagi saya, masing - masing karakter berbeda-beda,
Doni Saputra adalah salah satu Koordinator Desa yang terpilih di
posko kami yaitu posko 5, dia memiliki sifat yang baik, ramah tetapi
terkadang dia suka ketawa tidak jelas. ST Nurhidayah adalah
bendahara di posko kami tapi biasa dipanggil Nunu’ dia adalah
bendahara yang jago dalam mengatur keuangan nunu’ itu orangnya
baik, sekaligus tidak pernah marah kepada teman-teman dan saya
suka masakannya karena apapun dia masak pasti rasanya nikmat
sekali. Rana Dwi Putri Alham adalah sekretaris di posko kami, dia
orangnya baik yang biasa saya panggil anak kecil karena wajahnya
baby face gitu dan saya biasa jahilin dia kalau lagi diam. Asyraful
Rijal Safruddin adalah orang yang paling sabar dalam menghadapi
kami kaum perempuan. Syurai Ainun Qolbi adalah teman posko
yang baik dan paling jahil di antara yang lain dan Nur Karimah A
adalah teman posko yang baik dan orangnya suka ngemil di antara
teman posko lainnya dan terakhir adalah Susilawati yang biasa
dipanggil Susi satu-satunya teman posko kami yang sudah menikah
dan memiliki 1 orang anak perempuan yang mungil susi itu
orangnya baik tetapi dia suka marah apabila kami membuat salah
dan dia adalah orang yang tegas dalam mengambil keputusan.
KKN usai dalam waktu 45 hari waktu begitu cepat. Perpisahan
memang selalu membawa keharuan tidak mengapa karena di setiap
pertemuan pasti ada perpisahan. Satu kalimat untuk Desa
Langkura“Semoga tetap jaya terus dalam khas makanan gantala
kudanya” dan teruntuk teman-teman se-posko “Jangan lupa untuk
saling merindukan”. Tetaplah semangat, tetaplah baik dan
melakukan yang terbaik. Untuk memetik yang baik pula. Tidak
peduli jadi apa kita kedepannya yang penting hari ini kita melakukan
yang terbaik sebab hari ini adalah esok yang kemarin. Untuk yang
belum merasakan KKN, saranku nikmatilah setiap detik maknanya
(kekeluargaan, kekompakan, rasa sayang, bersaudara, kepedulian
sosial). Sebab itu hanya sekali seumur hidup yang suasananya akan
sulit untuk diulangi apalagi dibuang.

51
Nama : Nur Karimah. A
Jabatan : Anggota
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Fakultas : Adab Dan Humaniora

Bismillahirrahmanirahim
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Perkenalkan nama saya Nur karimah. A biasa dipanggil karimah
tetapi teman-teman di posko biasanya panggil saya pake nama Ima
katanya lebih gampang disebut. Saya lahir di Buntu Dama’ pada
tanggal 04Juli 2000. Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu kegiatan
yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan perkuliahan. Maka
dari itu saya selaku mahasiswa semester VII (Tujuh) juga harus
menyelesaikan KKN angkatan-67 guna menyelesaikan salah satu
mata kuliah (KKN). Banyak hal yang sudah saya persiapkan jauh-
jauh hari guna untuk melaksanakan kegiatan tersebut, ber-KKN
adalah salah satu moment yang saya tunggu-tunggu karena banyak
hal yang bisa saya dapat dan pelajari selama ber-KKN apalagi
ditempat baru dengan suasana yang baru pula, tetapi karena virus
Covid-19 ini maka dari pihak kampus pun mengeluarkan anjuran
untuk yang melaksanakan KKN dibatasi per-posko.
Awalnya saya mengira akanber-KKN di Desa sendiri, tetapi
setelah pelepasan peserta Kuliah Kerja Nyata Angkatan-67 (KKN-)
ternyata saya ditempatkan di Jeneponto kemudian dibagi lagi
menjadi beberapa kelompok di berbagai Kecamatan yang ada di

52
Jeneponto, salah satunya adalah Kecamatan Turatea. Saya sendiri
berada di posko 5 berada di Desa Langkura yang lebih tepatnya di
Dusun Mattoanging Selatan. Jumlah kami ada 8 orang , salah
satunya berasal dari Selayar, Maros, Gowa, Limbung, Bantaeng,
Bontang, dan ada juga yang berasal dari Desa Langkura dan saya
sendiri berasal dari Enrekang.
Kata orang KKN merupakan momen yang paling asik dan seru.
KKN tempat menemukan teman baru, pengalaman baru, bahkan
yang kerap kali terjadi adalah menemukan gebetan baru atau sering
disebut cinta lokasi (cinlok) hehe. Dan benar saja, semua berawal
dari pertemuan teman KKN dengan Pemuda Desa Langkura.
Mungkin tidak banyak hal yang dapat saya ceritakan mengenai
perjalanan saya selama ber-KKN ini. Intinya saya sangat bersyukur
telah diberikan kesehatan untuk menyelesaikan program Kuliah
Kerja Nyata ini, bersyukur telah dipertemukan dengan orang-orang
baik di Desa Langkura ini.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman kelompok
saya Doni, Rijal, Nunu, Rana, Hikmah, Susi dan Ainun yang telah
membantu dan mensupport hingga KKN ini terselesaikan dengan
baik. Pengalaman yang kita lalui akan selalu dikenang hingga akhir
masa. Banyak drama yang telah terjadi tentang segala keunikan di
dalamnya. Berada dalam satu atap dengan 8 isi kepala dengan
banyak perbedaan, bukanlah hal yang sangat mudah untuk dijadikan
satu. Namunperbedaanbukanlahpenghalanguntukkitabersama.
Perbedaan mengajarkan kita untuk saling melengkapi kekurangan
bukan?
Selama ber-KKN banyak momen baru yang saya dapatkan. Hal
yang tak pernah kualami telah ku alami selama berKKN. Saya
mengatakan demikian, karena di Desa inilah saya merasakan
bagaimana rasanya kekurangan air kadang kami semua pergi ke
rumah warga numpang mandi dan lain sebagainya. Masyarakat yang
berada di Desa Langkura sangat ramah, malahan sangat baik sekali
setiap hari selalu dibawakan makanan dan kadang juga dibawakan
beras jadi kami di posko jarang beli beras karena masih ada warga
yang masih mengerti akan kondisi keuangan anak KKN. Dan di
masa-masa KKN inilah yang menjadi bagian dari cerita terindah dan
bersejarah. Dapat mengenal kakak-kakak dari Desa Langkura dan
juga anak-anak yang ada di Desa Langkura membuat saya ingin
rasanya kembali kesana dan bercengkrama dengan mereka. Setiap

53
bantuan baik material ataupun non material yang diberikan sangat
berharga.

Perpisahan hari ini sesungguhnya adalah pertemuan kita di esok


hari. Kepergian kita hari ini akan menjadi kedatangan di hari
kemudian. Semua perpisahan dan pertemuan kita hari ini
sesungguhnya sudah menghadirkan banyak kisah yang tidak
terlupakan. Terima kasih 45 harinya, kalian adalah bagian dari cerita
perjalanan hidup saya. Bahagia dan sukses selalu untuk semua
kawan.
Di akhir KKN ini ada banyak pengalaman dan pelajaran yang
saya dapatkan salah satunya belajar tentang kehidupan dan mengerti
apa makna dari kata kebersamaan, setiap pertemuan tentu saja ada
perpisahan. Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
terlibat sehingga kegiatan KKN saya berjalan dengan baik. Dan
terima kasih atas segala rasa yang tercipta selama 45 hari kemarin,
terima kasih atas segala suka dan duka kemarin.
Pesan saya semoga kita selalu saling merindukan tidak ada kata
saling melupakan dan semoga kita bisa sama-sama menyelesaikan
studi masing-masing dan memakai toga bersama-sama. KKN
Langkura Angkatan 67 is the best.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Nama : Syurai Ainun Qolbi


Jabatan : Anggota
Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

54
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sepenggal cerita di Desa Langkura Kecamatan Turatea
Kabupaten Jeneponto yang menyimpan sejuta makna yang sangat
berharga saat ber-KKN (Kuliah Kerja Nyata.) Perkenalkan nama
saya Syurain Ainun Qolbi, akrab disapa Ainun. Saya berasal dari
daerah Jeneponto yang dikenal dengan makanan khasnya yaitu
Gantala. Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya, Shalawat serta taslim
tak lupa pula tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW yang membawa kita dari alam kegelapan menuju
kealam yang terang benderang seperti saat ini.
Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan salah satu
program mata kuliah wajib yang paling dinantikan bagi mahasiswa
yang dilaksanakan selama 45 hari karena terjun langsung
mengabdikan diri ke masyarakat. Sesampainya di Desa ini kami
dibawa oleh Kepala Desa ke rumah yang akan ditempati sebagai
posko KKN selama di Desa tersebut. Pada pekan pertama, kami
masih canggung untuk bersosialisasi di Desa tersebut mungkin
karena kami merasa orang asing. Di saat pekan kedua kami mulai
bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan lancar dengan
masyarakat. Desa Langkura merupakan Desa yang pertama kali saya
menginjakkan kaki di sana walaupun saya asli Jeneponto.
Desa Langkura juga merupakan daerah yang bercuaca
panas, meski kadang hujan turun di bulan-bulan tertentu. Desa ini
berjarak sekitar 2 km dari Kecamatan Turatea. Sepanjang perjalanan
dari Kecamatan Turatea ke desa Langkura mata saya dimanjakan
dengan panorama alam, jalanan dikelilingi sawah yang begitu hijau
dan subur serta baling-baling pembangkit listrik atau biasa disebut
PLTB menjulang tinggi bagai pencakar langit serasa berada di negara
Belanda seakan mengucapkan selamat datang kepada kami.
Kesan saya selama ber-KKN, ketika saya mengetahui
tempat saya ber-KKN yaitu di daerah asal saya sendiri, awalnya saya
merasa tidak semangat karena merasa harus bersurvive di tempat
asal sendiri. Akan tetapi lambat laun waktupun terus berjalan, proker
pun berjalan, hari demi haripun terlewati, saya pun menyadari bahwa
penempatan ini sungguh anugerah yang paling sangat saya syukuri,
dimana saya mendapatkan pengalaman baru, keluarga baru, teman
serasa saudara. Banyak pengalaman serta pembelajaran bahwasanya
kita harus lebih menghargai pendapat orang lain karena setiap orang
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

55
Terima kasih kepada masyarakat Desa Langkura yang
sudah menerima kami di tempat ini dan mengabdi selama kurang
lebih 45 hari. Semoga Desa ini menjadi desa yang semakin maju
dalam segala aspek mulai dari ekonomi, pendidikan,dan kesehatan.
karena kami tahu bahwa “ Sebaik-baiknya manusia ialah manusia
yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain”. Satu pesan yang
saya minta dari kalian semua (teman-teman), kebersamaan yang
telah kita lalui bersama jangan sampai d isitu saja, tapi tetaplah jalin
komunikasi dan silahturahmi di antara kita semua walaupun kadang
pikiran kita tak sejalan, walaupun banyak perdebatan tetapi saya
sangat bangga karena kita bisa melaluinya. Perpisahan yang ternyata
ditutup dengan tangis haru dan pelukan hangat yang diberikan
masyarakat Desa Langkura, karena rasa kekeluargaan yang
terbangun selama 45 hari lamanya. Harapan kami semoga dilain
waktu kami bisa kembali dipertemukan dalam keadaan sehat
wal’afiat, Aamiin. Sekian dan terima kasih, Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabaraktuh.

Nama : Susilawati
Jabatan : Anggota
Jurusan : Kesejahteraan Sosial
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Assalamu’alaikumWarohmatullahiWabarokaatuh
Saya adalah seorang mahasiswi yang kuliah di jurusan
Kesejahteraan Sosial di fakultas Dakwah dan Komunikasi yang
katanya jurusan yang sering main dengan Masyarakat. Nah kali saya
bercerita sedikit tentang pengalaman saya di jurusan yang

56
mempelajari tentang Pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial adalah
perseorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang karena
suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan, tidak dapat melaksanakan
fungsi sosialnya, sehingga memerlukan pelayanan sosial untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani dan rohani maupun
sosial secara memadai dan wajar.
Sebelum itu saya ingin memperkenalkan diri saya, nama saya
Susilawati teman-teman memanggil saya Susi, saya angkatan 2018
jurusan Kesejahteraan Sosial fakultas Dakwah dan Komunikasi saya
anak ke-dua dari dari pasangan Jamaluddin dan Suriati, saya lahir di
Desa Kayuloe Barat, Kecamatam Turatea, Kabupaten Jeneponto.
Saya merupakan anggota Posko 5 yang berlokasi di Dusun
Mattoanging Selatan Desa Langkura Kecamatan Turatea. Banyak
ilmu dan pengalaman yang saya dapat selama kegiatan kuliah kerja
nyata (KKN) yang tidak akan pernah saya dapat ditempat lain
dengan waktu yang sama, pengalaman pertama yang saya dapat
ketika saya digabung dengan Fakultas dan jurusan yang berbeda
digabungkan dalam satu kelompok, perbedaan itu yang membuat
kami lebih akrab, dari awal pertemuannya kami acuh satu sama lain
ketika bertemu dan ketika Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu sifat acuh
itu berubah menjadi rasa persaudaraan yang erat.
Kata orang KKN merupakan momen yang paling asik dan seru.
KKN tempat menemukan teman baru, pengalaman baru, bahkan
yang kerap kali terjadi adalah menemukan gebetan baru atau sering
disebut cinta lokasi (cinlok) hehe. Dan benar saja, semua berawal
dari pertemuan teman KKN dengan Pemuda Desa Langkura yang
kami ajak untuk berkolaborasi mensukseskan program kerja terakhir
kami yaitu Langkura Competition.
Mungkin tidak banyak hal yang dapat saya ceritakan mengenai
perjalanan saya selama ber-KKN ini. Intinya saya sangat bersyukur
telah diberikan kesehatan untuk menyelesaikan program kuliah kerja
nyata ini, bersyukur telah dipertemukan dengan orang-orang baik di
Desa Langkura diantaranya Asgar dan keluarga, Justamin, Siska, Kak
Rini, Ibu haji, yang sudah banyak membantu kami,
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman Posko 5
Langkura Nunu, Karimah, Rana, Hikmah, Ainun, Doni, dan Rijal
yang telah membantu dan mensupport hingga KKN ini
terselesaikan dengan baik. Pengalaman dan kenangan yang kita lalui
akan selalu terpatri.

57
Nama : Asyraful Rijal Safruddin
Jabatan : Anggota
Fakultas : Syariah dan Hukum
Jurusan : Hukum Keluarga Islam

Bismillahirrahmanirahim
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Perkenalkan nama saya Asyraful Rijal Safruddin biasa dipanggil
Rijal tetapi teman-teman diposko biasanya panggil saya pake nama
Jhallo. Saya lahir di Ujung Pandang pada tanggal 23 September
1999. Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu dari Thidhrama
Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat dan juga
merupakan mata kuliah wajib yang harus dilulusi oleh setiap
mahasiswa untuk meraih gelar sarjana. Kuliah Kerja Nyata
dilaksanakan selama 45 hari. Banyak hal yang sudah saya persiapkan
jauh-jauh hari guna untuk melaksanakan kegiatan tersebut, ber-
KKN adalah salah satu moment yang saya tunggu-tunggu karena
banyak hal yang bisa saya dapat dan pelajari selama ber-KKN
apalagi di tempat baru dengan suasana yang baru dan juga teman
baru pula kami memang satu kampus tetapi kami baru kenal pada
saat di posko.
Awalnya saya mengira akan ber-KKN di Desa sendiri, tetapi
setelah pelepasan peserta Kuliah Kerja Nyata Angkatan-67 (KKN)
ternyata di tempatkan di Jeneponto kemudian dibagi lagi menjadi

58
beberapa kelompok di berbagai kecamatan yang ada di Jeneponto,
salah satunya adalah Kecamatan Turatea. Saya sendiri berada di
posko 5 berada di Desa Langkura yang lebih tepatnya di Dusun
Mattoanging Selatan. Jumlah kami ada 8 orang, salah satunya berasal
dari Desa Langkura, Selayar, Gowa, Limbung, Bantaeng, Bontang,
Enrekang dan saya sendiri berasal dari Maros.
Saya pun memulai KKN di Desa Langkura, saya datang dengan
penuh kepercayaan diri memakai almamater yang berwarna hijau
yang menjadi identitas saya sebagai seorang mahasiswa UIN
Alauddin Makassar. Saya sangat bangga jadi anak KKN, dalam hati
saya berkata bahwa ternyata saya sudah sampai di jenjang ini dan
sebentar lagi saya akan menyelesaikan studi saya.
Sesungguhnya tidak akan ada sebuah pertemuan yang tidak
terpisahkan. Bersama-sama dengan kalian selama 45 hari adalah
waktu yang sangatlah singkat untuk saling mengenal satu sama lain.
Banyak drama yang telah terjadi tentang segala keunikan di
dalamnya. Berada dalam satu atap dengan 8 isi kepala dengan
banyak perbedaan, bukanlah hal yang sangat mudah untuk dijadikan
satu. Namun perbedaan bukanlah penghalang untuk kita bersama.
Perbedaan mengajarkan kita untuk saling melengkapi kekurangan.
Bersama dengan kalian selama 45 hari mengajarkan saya banyak
pelajaran hidup dan ilmu yang tidak terhitung nilainya. Perpisahan
hari ini sesungguhnya adalah pertemuan kita di esok hari. Kepergian
kita hari ini akan menjadi kedatangan di hari kemudian. Semua
perpisahan dan pertemuan kita hari ini sesungguhnya sudah
menghadirkan banyak kisah yang tidak terlupakan. Terima kasih 45
harinya, kalian adalah bagian dari cerita perjalanan hidup saya.
Bahagia dan sukses selalu untuk semuanya kawan.
Di akhir KKN ini ada banyak pengalaman dan pelajaran yang
saya dapatkan salah satunya belajar tentang kehidupan dan mengerti
apa makna dari kata kebersamaan. Terima kasih banyak kepada
semua pihak yang telah terlibat sehingga kegiatan KKN saya
berjalan dengan baik. Dan terima kasih atas segala rasa yang tercipta
selama 45 hari kemarin, terima kasih atas segala suka dan duka
kemarin.
‘’Gantungkanlah cita-citamu setingga langit tapi usahakan kakimu
tetap berpijak di tanah’’

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

59
DAFTAR PUSTAKA

Anugrah, Eka Putri dkk, 45 Hari Terpatri di Butta Turatea. Cet. 1;


Makassar: Pusaka Almaida, 2020.

Firmansyah dkk, Sepotong Dunia yang Hilang. Cet. 1; Makassar: Jariah


Publishing Intermedia, 2021.

Syah, Lehan dkk, Mengetuk Sepenggal Senyum Tuhan di Bumi Agraria


Kalpataru. Cet. 1; Makassar: Pusaka Almaida, 2020.

60
DOKUMENTASI KEGIATAN KKN

1. Pemberangkatan dari Kampus menuju Lokasi KKN

61
2. Observasi awal (Kunjungan ke SDN Inpres No 167
Mattoanging dan TK Pembina Turatea)

62
3. Seminar Program Kerja

63
4. Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Lailatul
Qadar Desa Langkura

64
5. Acara Maulid Nabi Muhammad SAW di rumah warga Desa
Langkura

6. Senam Pagi Bersama Anak-Anak TK Negeri Pembina Turatea

65
7.

8. Mengajar Anak-Anak di TK Negeri Pembina Turatea

66
67
9. Mengajar Anak-Anak Kelas 1 SDN Inpres No 167
Mattoanging

68
10. Mengajar Anak-Anak Kelas 5 SDN Inpres No 167
Mattoanging

69
11. Mengajar Anak-Anak Kelas 6 SDN Inpres No 167
Mattoanging

70
71
12. Senam Sore bersama Anak-Anak di Lapangan Desa Langkura

13. Senam Sore Bersama Ibu-Ibu Desa Langkura

72
14. Pengecatan Tempat Sampah

73
15. Penempatan Tempat Sampah di Masjid Lailatul Qadar

16. Penempatan Tempat Sampah di Kantor Desa Langkura

74
17. Penempatan Tempat Sampah di Rumah Kepala Desa
Langkura

75
18. Membantu Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Kantor Desa
Langkura

76
19. Mengecat Batas Desa Langkura

77
20. Mengecat Batas Dusun Desa Langkura

78
79
21. Mengajar Mengaji Anak-Anak di TPA Lailatul Qadar

80
Mengajar Mengaji Anak-Anak di TPA Al-Kahfi

81
22. Mengajar Mengaji Anak-Anak di Posko 5 KKN

1.

82
23. Festival Anak Saleh Bekerja Sama dengan DPK BPKMRI

83
84
24. Membersihkan Masjid Jabal Nur Desa Langkura

85
25. Mendampingi Anak-Anak Kelas 5 SDN Inpres No 167
Mattoanging Ujian di SMP 1 Paitana

86
26. Sosialisasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di kelas 5
& 6 SDN Inpres No 167 Mattoanging

87
27. Langkura Competition

88
89
90
28. Berpamitan dengan Kepala Sekolah SDN Inpres No 167
Mattoanging

91
29. Acara Ramah Tamah yang dirangkaikan dengan Penerimaan
Hadiah Para Juara Langkura Competition

92
93
30. Pemberian Cendramata untuk Kantor Desa Langkura

94
31. Penarikan Mahasiswa KKN Angkatan 67 UIN Alauddin
Makassar di Kantor Camat Turatea

95

Anda mungkin juga menyukai