EDISI XIII
TIM PENYUSUN
Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata UNNES, Edisi XIII Tahun 2015
Penanggung Jawab
Pengarah
Ketua
Anggota
: Totok Sumaryanto F.
: Etty Soesilowati
: Dwijanto
:
1. Mashuri
2. Puji Lestari
3. Burhan Rubai Wijaya
4. Andi Suhardiyanto
5. Aprila Niravita
6. Sukardi
7. Cahyo Yuwono
8. Sri Prastiti K.A.
9. Endro Puji Purwono
10. Sukirman
11. Rosidah
12. Karsinah
13. M. Yamin
14. Muhammad Kurniawan
KATA PENGANTAR
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib
diikuti oleh semua mahasiswa S1 Universitas Negeri Semarang (Unnes). Keberadaan
kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tidak akan berarti
tanpa dilandasi oleh penelitian. Demikian juga substansi perkuliahan kurang optimal
manfaatnya tanpa didasari hasil penelitian. Oleh karena itu untuk membantu
menyelesaikan permasalahan masyarakat, bahan perkuliahan dan temuan-temuan
penelitian hendaknya dapat diabdikan kepada masyarakat.
Kegiatan KKN dilaksanakan secara interdisipliner dan merupakan bentuk
pengintegrasian antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, yang konsepnya berbeda dengan bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa yang
lain. Kegiatan KKN Unnes tidak hanya menyiapkan mahasiswa menjadi manusia
pembangunan, tetapi juga wujud dari tanggung jawab perguruan tinggi melalui
pengabdian mahasiswa. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu memecahkan
persoalan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan
dengan tetap memperhatikan pemeliharaan lingkungan (konservasi)yang tidak hanya
terbatas secara fisik saja tetapi lebih dari itu, yakni bersifat hakiki dalam menjaga
keseimbangan hak dan kewajiban. Hal ini sesuai dengan misi Universitas Negeri
Semarang sebagai Universitas Konservasi.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKN, Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Unnes sebagai unsur pelaksana, memandang perlu untuk menerbitkan
Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes, agar dapat dijadikan sebagai
pedoman untuk mengarahkan kegiatan supaya sesuai dengan harapan dan kaidah-kaidah
ilmiah.
Akhirnya, dengan terbitnya buku petunjuk ini, saya mengucapkan terima kasih
kepada Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, Tim Penyusun, serta semua pihak yang
telah membantu penyusunan buku ini.
Semoga Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes ini, dapat
bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan KKN di lingkungan Unnes
dan masyarakat luas.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian
manusia secara sistematis agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab.
Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan
dan tindakan yang bijaksana dan berani menanggung segala konsekuensi yang
ditimbulkan. Demi cita-cita ini Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan
pendidikan dengan cara membekali dan mengembangkan kecakapan, keterampilan,
kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemberdayaan dan pembangunan
kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
Peran perguruan tinggi dalam pembangunan tidak saja mendidik generasi muda
dalam menyiapkan dirinya menjadi manusia pembangunan dan mengkaji serta
mengembangkan IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga
menjamin bahwa IPTEKS yang relevan dengan kebutuhan pembangunan itu benarbenar sampai kepada masyarakat dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni hanya mempunyai makna apabila dapat diterima dan
dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat yang memerlukan untuk dapat
meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus dapat
meyakinkan dirinya sendiri, melalui berbagai kegiatan tri dharmanya, untuk
membuktikan bahwa ipteks-nya memang relevan, dapat diterima dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pembangunan.
Peningkatan dan pengembangan yang terangkum dalam Tri Dharma Perguruan
Tinggi adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Ketiga dharma itu dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang,
harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan Unnes dapat menjadi
manusia yang berilmu pengetahuan memadai dalam bidangnya masing-masing,
mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan
umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.
B. Pengertian
KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tri
dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat)
dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam
kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan
ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja,
dan persyaratan tertentu.
KKN merupakan kegiatan yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan
berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Dengan demikian, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. Kegiatan dan
pengelolaan KKN dapat menjamin diperolehnya pengalaman belajar melakukan
kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkrit yang bermanfaat bagi mahasiswa
dan masyarakat dimana mereka ditempatkan. Selain itu, kegiatan dan pengelolaan
KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademikteoritik dan dunia
empirik.
2.
3.
Keputusan Presiden:
a. Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;
b. Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas;
4.
5.
6.
Nomor
260/MPK.A4/KP/2014
Negeri
tentang
Pengangkatan
Rektor
Universitas
8.
9.
10. Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 16 Tahun 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata bagi Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang.
D. Dasar Konseptual
Dasar konseptual pelaksanaan KKN Unnes adalah sebagai berikut. Pertama,
keterpaduan ketiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN merupakan program
kegiatan lapangan yang memadukan aspek-aspek pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang pelaksanaannya tidak
terpisahkan dari tujuan dan isi kurikulum yang berfungsi sebagai penghubung
konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat. Tujuannya adalah
memperkaya pengalaman teoritis melalui pengalaman praktis di lapangan,
mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dengan
cara mahasiswa diajak untuk mengamati, menganalisis, dan menarik simpulan untuk
memecahkan suatu masalah
E. Prinsip Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata Unnes berdasarkan prinsip:
1.
KKN dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri
Semarang dan Pemerintah Kota, Kabupaten atau lembaga lain sebagai mitra kerja;
2.
3.
4.
KKN tidak digabung atau dititipkan pada kegiatan PPL di sekolah/PKL di tempat
kerja;
5.
mahasiswa
dalam
memberdayakan
masyarakat
dengan
G. Tujuan
Pelaksanaan KKN Unnes bertujuan untuk:
1.
H. Strategi
Pendekatan
interdisipliner
(jurusan)
dalam
kuliah
kerja
nyata
yang
pengalaman
keterampilan
kepada
mahasiswa
sebagai
kader
pembangunan dan diharapkan terbentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan
tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat diberbagai bidang.
f. Melalui pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih menumbuhkan
sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa.
2. Masyarakat dan Pemerintah
a. Masyarakat perkotaan dan pedesaan yang mempunyai prospek pembangunan yang
diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan serta keterampilan
sumber daya manusia melalui pemberdayaan keluarga.
b. Pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah memperoleh bantuan pemikiran dan
tenaga dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan berbasis konservasi.
c. Kelompok masyarakat tertentu dengan jalinan kerjasama yang baik antara
perguruan tinggi pelaksana dengan lembaga, pengusaha, klub atau perkumpulan
yang dapat mensinergikan dan memberdayakan kemampuan masing-masing untuk
keuntungan bersama.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik dari hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat
sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan
perkembangan pembangunan.
b. Dosen memperoleh berbagai pengalaman berharga yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam proses pendidikan.
masyarakat
tertentu.
KKN
ipteks
alternatif
untuk
b.
KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN yang diajukan atas dasar kerjasama
antara
Kebangsaan
merupakan
KKN
yang
diselenggarakan
oleh
pelaksanaanya setiap
tahun bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ditunjuk. Unnes sudah 2
Negeri
Semarang
dengan
harapan
dinamis
dan
berkesinnambungan.
8) KKN Vokasi
KKN Vokasi adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus guna
memberikan
pengalaman
belajar
kepada
mahasiswa
dalam
hal
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA KKN
A. Struktur Organisasi Kuliah Kerja Nyata
STRUKTUR ORGANISASI KULIAH KERJA NYATA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
REKTOR
PR I
DEKAN
KETUA LP2M
SEKRETARIS
LP2M
KEPALA PUSAT
LP2M
KEPALA PUSAT
PENGEMBANGAN KKN
KOORDINATOR
SEKRETARIS
DAN PEMBANTU
UMUM
KOORDINATOR BIDANG
PERENCANAAN DAN ANGGARAN
KKN
KOORDINATOR
KKN LOKASI
KOORDINATOR
DIKLAT &
PERLENGKAPAN
KOORDINATOR
KABUPATEN (KORKAB)
KOORDINATOR
KKN ATERNATIF
KOORDINATOR
BIDANG
TRASPORTASI
DAN
DOKUMENTASI
KOORDINATOR
BIDANG
EVALUASI
LAPORAN DAN
PUBLIKASI
KOORDINATOR
KABUPATEN (KORKAB)
KOORDINATOR
KECAMATAN (KORCAM)
KOORDINATOR
KECAMATAN (KORCAM)
DOSEN PEMBIMBING
LAPANGAN (DPL)
(b)
BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA
mahasiswa
di
lokasi
KKN
ditentukan
oleh
Pusat
Pengembangan KKN.
2) Penempatan mahasiswa dalam satu kelurahan/desa/dukuh bersifat
interdisiplin (jurusan).
2. Pelaksanaan
a. Pembekalan
1) Setiap mahasiswa calon peserta KKN Lokasi yang memenuhi syarat
sebelum diterjunkan ke lokasi KKN wajib mengikuti pembekalan sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pusat Pengembangan KKN.
2) Pembekalan KKN Lokasi dilaksanakan dalam bentuk pembekalan umum
dan pembekalan khusus sesuai jenis program KKN yang dilaksanakan.
3) Waktu, jadwal materi, dan pembicara dalam pembekalan ditentukan oleh
Pusat Pengembangan KKN.
4) Pembekalan diakhiri dengan evaluasi materi/hasil pembekalan sebagai
bagian integral penilaian terhadap mahasiswa peserta KKN Lokasi.
ketentuan
ke
Portal
KKN
(http://kkn.unnes.ac.id),
serta
3. Evaluasi
a. Komponen yang dinilai:
1) Pembekalan dan perencanaan program kerja KKN (N1)
bobot 3;
bobot 4;
bobot 3;
2) 81 85
: AB;
3) 71 80
4) 66 70
: BC;
5) 61 65
6) 56 60
: CD;
A;
B;
C;
7) 51 55
D;
8) kurang dari 51
E.
e. Sumber Penilaian
Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari:
1)
Kepala Desa/Lurah;
2)
3)
4)
5)
B. KKN Alternatif
1. Persiapan
a. Pendaftaran Peserta KKN
1) Mahasiswa calon peserta KKN wajib mendaftarkan diri sesuai dengan
ketentuan tata cara pendaftaran yang berlaku (lihat tata cara pendaftaran).
2) Pendaftaran sebagai peserta KKN dilakukan dan diatur oleh Pusat
Pengembangan KKN LP2M Unnes.
b. Penentuan Lokasi KKN Alternatif
1) Penentuan lokasi KKN Alternatif ditentukan dan disesuaikan oleh pola
jalinan pelaksanaan KKN Alternatif yang direncanakan.
2) Pola jalinan KKN Alternatif dapat berbentuk mandiri, kerjasama dan program
khusus.
a) Pola jalinan KKN Alternatif Mandiri adalah KKN Alternatif yang
dilaksanakan atas dasar usulan oleh sekelompok mahasiswa berdasarkan
hasil pencermatan dan penemuan permasalahan di lapangan.
b) Pola jalinan KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN Alternatif yang
dilaksanakan atas dasar kerjasama antara instansi/lembaga/kelompok
masyarakat/badan usaha dengan Unnes.
c) Pola jalinan KKN Alternatif Program Khusus adalah bentuk pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Unnes yang
kegiatannya diakui setara dengan KKN Alternatif.
c. Pengajuan Proposal
1) Mengajukan proposal rencana pelaksanaan KKN Alternatif kepada Pusat
Pengembangan KKN sebanyak 2 (dua) eksemplar;
2) Format, isi, dan sistematika proposal sesuai ketentuan Pusat Pengembangan
KKN;
3) Bidang garapan KKN Alternatif adalah bersifat interdisipliner, minimal
didukung oleh tiga jurusan atau program studi;
4) Bidang garapan meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan/
infrastruktur;
2) Program yang telah diusulkan dan disetujui oleh Pusat Pengembangan KKN
dimungkinkan adanya penyempurnaan yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi lapangan terkini;
3) Kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif diizinkan melaksanakan program
titipan dari lembaga mitra/masyarakat setempat sepanjang tidak mengganggu
kegiatan dan keberhasilan pencapaian program utama. Apabila hal tersebut
terjadi, maka harus dimusyawarahkan dengan penitip program mengenai
konsekuensinya dan lain sebagainya, serta harus diinformasikan kepada DPL,
Pusat Pengembangan KKN dan desa/kelurahan.
bobot 4;
bobot 3;
c) keberhasilan program;
d) dampak kegiatan bagi masyarakat/khalayak sasaran.
4) Sub komponen perilaku meliputi:
a) kedisiplinan;
b) tutur kata;
c) caraberpakaian;
d) toleransi;
e) sopansantun;
f) kejujuran.
5) Sub komponen laporan meliputi;
a) format laporan;
b) isilaporan (pemaparan hasil kegiatan);
c) bahasa dan tata tulis.
d. Kriteria Nilai:
1) 86 100
: A;
2) 81 85
: AB;
3) 71 80
: B;
4) 66 70
: BC;
5) 61 65
: C;
6) 56 60
: CD;
7) 51 55
: D;
8) Kurangdari 51
: E.
e. Sumber Penilaian
Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari:
1) Kepala desa/lurah;
2) Pejabat pemerintah daerah/lembaga mitra;
3) Masyarakat sasaran KKN;
4) Satgas pelaksana KKN;
5) teman mahasiswa KKN satu posko.
BAB IV
SYARAT KETENTUAN DAN TATA TERTIB KKN
Jumlah sks lulus dan sks semester aktif minimal 100 sks
Pemesanan
mata
kuliah
KKN
secara
online
di
Sikadu
(http://akademik.unnes.ac.id).
3
KKN
dengan
penuh
tanggung
jawab
sesuai
dengan
n. melaporkan semua kegiatan KKN yang telah, sedang dan akan dilaksanakan
kepada Satgas dan/atau DPL yang berkunjung ke lapangan;
o. meminta ijin DPL dengan sepengetahuan induk semang atau pejabat setempat
apabila meninggalkan lokasi/tempat KKN dengan cara mengisi blangko surat ijin
meninggalkan lokasi KKN (dapat dilihat di lampiran 18) yang ditandatangani oleh
induk semang atau pejabat setempat;
p. membuat jadwal piket lengkap dengan nomor handphone (HP) dan melaksanakan
piket di posko KKN kecamatan dan posko lokasi KKN sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan;
q. mengikuti semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan KKN;
r. membuat laporan pelaksanaan KKN sesuai format dan ketentuan yang berlaku.
2. Larangan
Mahasiswa peserta KKN dilarang;
a. meninggalkan lokasi KKN secara bersama-sama, kecuali pada hari yang
ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN karena sesuatu hal;
b. memberikan laporan kepada pejabat/instansi mengenai hal-hal yang dapat
merugikan/menurunkan kewibawaan seorang pejabat/lembaga mitra yang terkait;
c. memberikan informasi kepada wartawan/media massa tentang kegiatan KKN
yang dapat menimbulkan opini negatif;
d. membuat cap/stempel yang ada kaitannya dengan KKN Unnes;
e. menghubungi dinas/instansi yang lebih tinggi tanpa ijin pejabat setingkat di
bawahnya dan/atau lembaga mitra;
f. menerima tamu bermalam dan/atau peserta KKN tidur bersama baik di dalam
maupun di luar tempatpemondokannya;
g. membawa kendaraan roda empat kecuali sudah seijin DPL atau Pusat
Pengembangan KKN.
h. membawa/mengemudikan kendaraan roda dua tanpa Surat Ijin Mengemudi (SIM)
dan tanpa perlengkapan sesuai aturan yang berlaku;
i.
j.
3. Sanksi
a. Mahasiswa peserta KKN yang dengan sengaja melanggar larangan-larangan yang
telah ditetapkan akan dikenakan sanksi.
b. Terhadap pelanggaran yang sangat berat, sanksinya dapat berupa pembatalan
KKN atau ditarik dari lokasi KKN tanpa peringatan terlebih dahulu.
E. Tata Tertib Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
1. Calon DPL harus melakukan pendaftaran secara on-line di http://kkn.unnes.ac.id.
2. Calon DPL yang memenuhi syarat administrasi (akan diumumkan Pusat
Pengembangan KKN) wajib mengikuti pembekalan calon DPL KKN Unnes.
3. DPL wajib hadir dan mendampingi pembekalan mahasiswa.
4. DPL wajib mengikuti penerjunan dan penarikan mahasiswa KKN Unnes.
5. DPL wajib melaksanakan koordinasi, bimbingan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program KKN mahasiswa yang dibimbingnya.
6. DPL melaksanakan bimbingan/monitoring minimal 3 kali ke lokasi KKN.
7. DPL wajib memeriksa laporan KKN yang telah dibuat mahasiswa bimbingan dan
untuk selanjutnya memantau proses unggah laporan pada http://kkn.unnes.ac.id.
8. DPL memberikan hasil evaluasi KKN mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
F. Sanksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana mestinya, diberikan sanksi sebagai berikut.
1.
Peringatan lisan,
2.
Peringatan tertulis,
3.
G. Lain-lain
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dalam
ketentuan tersendiri.
BAB V
PENUTUP
Kuliah Kerja Nyata berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan
dengan berbagai sektor pembangunan didasarkan atas dunia akademik, teoritik dan dunia
empirik, pelaksanaannya berprinsip pada keterpaduan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, pragmatis, dan partisipatif.
Dua bentuk KKN Unnes yaitu KKN Lokasi dan KKN Alternatif diformulasikan
untuk pemberdayaan masyarakat baik pedesaan, perkotaan maupun masyarakat usaha
dalam upaya mengoptimalkan sivitas akademika untuk tanggap dan berpartisipasi dalam
pembangunan dengan membentuk jaringan kerja sama secara sinergi antara perguruan
tinggi dengan berbagai pihak.
Hasil pelaksanaan KKN Unnes diharapkan dapat membawa manfaat yang
bermakna baik untuk mahasiswa maupun masyarakat. Oleh sebab itu,
diperlukan
komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program harus dirancang
secara sistematis, terintegrasi, dan bersinergi.