Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

RESPON ANGGOTA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA


UNIVERSITAS MATARAM TERHADAP KEBIJAKAN KUIAH DARING

Disusun sebagai tugas terstruktur Mata Kuliah: Dasar Metodologi Penelitian

Dosen Pengampuh:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.

Disusun Oleh:
Nama : Ihfan Rahmawadi
NIM : L1C019047
Prodi : Sosiologi
Semester :3

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


UNIVERSITAS MATARAM
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT atas selesainya tugas
proposal penelitian yang berjudul “Respon Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas
Mataram terhadap Kebijakan Kuliah Daring”. Proposal ini disusun sebagai syarat untuk
menyelesaikan mata kuliah Dasar Metodologi Penelitian.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I, M.Sos.
atas bimbingannya selama ini sehingga proposal penelitian ini bisa terselesaikan. Terima
kasih pula penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan proposal penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Besar harapan penulis tugas ini memberi manfaat baik bagi diri penulis pribadi
maupun bagi orang lain.

Mataram, 7 Oktober 2020


Penyusun,

IHFAN RAHMAWADI
L1C019047

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan....................................................................3
2.2 Telaah Konsep..................................................................................................3
2.3 Landasan Teoritis...............................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................................6
3.1 Pendekatan Penelitian........................................................................................6
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................6
3.3 Populasi dan Sampel..........................................................................................6
3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................................................8
3.5 Uji Validitas dan Realibilitas Data.......................................................................8
3.6 Analisis Data.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Covid-19 telah memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai ruang lingkup
dalam kehidupan kita, terutama dalam hal pendidikan. Sejak pandemi Covid-19 melanda
hingga sekarang, hampir semua instansi pendidikan di Indonesia sudah tidak lagi
menerapkan sistem pembelajaran secara tatap muka, melainkan sudah beralih ke sistem
pembelajaran jarak jauh secara online (daring). Sistem pembelajaran secara daring ini
berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Universitas Mataram sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Nusa Tenggara
Barat juga menerapkan sistem pembelajaran secara daring yang terhitung sejak
dikeluarkannya Surat Edaran Rektor Univesitas Mataram pada tanggal 15 Maret 2020.
Sejak surat edaran tersebut mulai berlaku, maka Universitas Mataram secara resmi telah
menerapkan sistem pembelajaran secara daring. Pada satu sisi, kebijakan ini disambut baik
oleh berbagai lapisan civitas akademika Universitas Mataram. Namun di sisi lain kebijakan
kuliah daring ini mengakibatkan kegiatan-kegiatan mahasiswa menjadi terhambat dan tidak
berjalan dengan semestinya.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram sebagai salah satu
organisasi kemahasiswaan yang ada di Universitas Mataram tidak terlepas dari dampak
yang ditimbulkan oleh kebijakan kuliah daring. Kebijakan kuliah daring yang mengharuskan
pelaksanaan berbagai kegiatan kampus dilaksanakan secara virtual telah memberikan
dampak yang besar terhadap kelanngsungan organisasi ini. Akibatnya, banyak kegiatan
maupun program kerja yang semestinya dilaksanakan secara langsung di dalam maupun
luar kampus menjadi terkendala. Dampaknya secara luas terhadap organisasi adalah tujuan
organisasi yang telah disusu sejak awal bisa saja tidak tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Dari pemaparan latar belakang masalah di atas, maka dapat diambil beberapa
rumusan masalah berikut ini:
1. Bagaimana respon anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram
terhadap kebijakan kuliah daring?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi respon anggota Badan Eksekutif Mahasiswa
Universitas Mataram terhadap kebijakan kuliah daring?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui respon anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram
terhadap kebijakan kuliah daring.

1
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi respon anggota Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram terhadap kebijakan kuliah daring.

1.4 Manfaat
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi sembangan
pemahaman kepada masyarakat secara umum tentang respon anggota Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram terhadap kebijakan kuliah daring serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Manfaat praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pemangku
kebijakan di kampus untuk mengevaluasi dan mengambil kebijakan lain yang dapat
dijadikan sebagai solusi permasalahan kampus selama diterapkannya kebijakan
kuliah daring.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Pnelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini dijadikan sebagai
pedoman atau acuan oleh penliti dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan konsep
dan pembahasannya tidak terlalu melebar. Selain itu, penelitian terdahulu juga berfungsi
untuk menambah wawasan peneliti mengenai teori atau fokus kajian tertentu sehingga
dapat mengkaji suatu objek yang diteliti di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti telah
mengambil beberapa penelitian terdahulu dari jurnal yang dianggap relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan ini, yaitu sebagai berikut:
No. Nama Penulis Judul Penelitian
1. Nuryansyah Adijaya, Lestanto Persepsi Mahasiswa Dalam Pembelajaran
Pudji Santosa Online
2. Firman, Sari Rahayu Rahman Pembelajaran Online di Tengah Pandemi
Covid-19
3. Nabila Hilmy SM., MBA, Yenny Persepsi Mahasiswa Terhadap Perkuliahan
Ertika SE., M.Si., dan Daring Sebagai Sarana Pembelajaran Selama
Chairiyaton SE., M.Si Masa Karantina Covid-19

2.2 Telaah Konsep


1. Respon
Menurut KBBI, respon dapat diartikan sebagai tanggapan, reaksi, dan
jawaban. Secara umum, respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau
kesan yang didapat dari pengamatan tentang subjek, peristiwa atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan-
pesan (Jalaludin Rakhmat, 1999).

2. Badan Eksekutif Mahasiswa


Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM merupakan organisasi internal
mahasiswa  yang berfungsi sebagai lembaga eksekutif di perguruan tinggi. Jika
dibandingkan dengan sebuah himpunan mahasiswa di tingkat jurusan atau unit
kegiatan mahasiswa lain, cakupan dari BEM lebih luas dan dalam praktiknya
mengadaptasi sistem pemerintahan lembaga eksekutif yang memiliki beberapa
kementerian atau departemen layaknya sebuah negara. Dalam hal ini Badan
Eksekutif Mahasiswa  bertanggung jawab untuk menerapkan hukum atau kebijakan
lainnya yang berlaku pada suatu fakultas atau pun pada suatu perguruan tinggi.
Badan Eksekutif Mahasiswa memiliki fungsi salah satunya sebagai wadah bagi
mahasiswa untuk menyalurkan aspirasinya. 

3
3. Kebijakan kuliah daring
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan diartikan sebagai
rangkaian  konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam 
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang 
pemerintahan, organisasi, dan sebagainya); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip dan 
garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran; garis haluan.
Carl J Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino (2008: 7)  mendefinisikan
kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang  diusulkan seseorang,
kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan  tertentu di mana terdapat
hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan  kesempatan-kesempatan terhadap
pelaksanaan usulan kebijaksanaan  tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Sementara itu kuliah daring (dalam jaringan) merupakan kegiatan perkuliahan
yang dilaksanakan tanpa adanya  tatap muka secara langsung antara dosen dengan
mahasiswa. Kuliah daring dapat dilakukan dengan memanfaatkan beberapa media
seperti WhatsApp Google classroom Zoom meeting dan aplikasi lainnya untuk
menunjang kegiatan perkuliahan tanpa tatap muka.
Dengan demikian kebijakan kuliahdaring dapat diartikan sebagai sebuah
kebijakan atau langkah yang diambil oleh pemangku kebijakan yang ada di sebuah
perguruan tinggi dimana sistem perkuliahan tidak lagi dilaksanakan secara tatap
muka melainkan melalui beberapa platform media tertentu.

2.3 Landasan Teoritis


1. Interaksi Sosial
Secara sederhana, interaksi sosial dapat dimaknai sebagai hubungan timbal
balik yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Gerungan (2006) menyatakan interaksi sosial adalah
proses individu satu dapat menyesuaikan diri secara autoplatis kepada individu yang
lain, di mana dirinya dipengaruhi oleh diri yang lain. Individu yang satu dapat juga
menyesuaikan diri secara aloplatis dengan individu lain, di mana individu yang lain
itulah yang dipengaruhi oleh dirinya yang pertama. Interaksi sosial dapat kita artikan
sebagai proses timbal balik yang terjadi dan di dalam hubungan timbal balik itu dapat
dipengaruhi oleh individu lain dan terdapat proses adaptasi atau penyesuaian.
Soekanto (2002) mengemukakan bahwa dalam interaksi sosial harus
memenuhi dua aspek, yaitu aspek kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial
merupakan hubungan yang terjadi antara individu yang dapat berupa menyapa,
memukul, memanggil, dan lain sebagainya namun tidak terjadi hubungan timbal

4
balik. Sementara komunikasi merupakan pertukaran informasi antara individu yang
memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik.
Interaksi sosial dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Interaksi sosial secara langsung terjadi ketika antara orang yang berinteraksi
bertemu secara langsung tanpa melalui media penghubung. Sementara interaksi
sosial secara tidak langsung terjadi ketika antara orang yang berinteraksi tidak
bertemu secara langsung melainkan melalui media penghubung seperti telepon,
video call dan lain sebagainya.
Penelitian mengenai respon anggota BEM Universitas Mataram ini akan
dikorelasikan dengan proses interaksi sosial secara tidak langsung dalam hal ini
yang disebabkan oleh kebijakan kuliah daring. Interaksi sosial yang dimaksud bisa
melibatkan antara sesama anggota BEM Universitas Mataram, dengan mahasiswa
lain, atau dengan birokrat kampus.

BAB III
Metode Penelitian

5
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena alam (Wikipedia). Dalam penelitian kuantitatif terdapat
sifat-sifat umum yaitu; (a) kejelasan unsur: tujuan, subjek, sumber data sudah mantap, dan
rinci sejak awal; (b) dapat menggunakan sampel; (c) kejelasan desain penelitian; dan (d)
analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul (Arikunto, 2006).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon anggota BEM Universitas Mataram
terhadap kebijakan kuliah daring. Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu metode
penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama untuk
mengumpulkan data (Irawan, 2007).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi untuk penelitian ini ialah di Universitas Mataram. Pemilihan Universitas
Mataram sebagai lokasi penelitian ini sebab Universitas Mataram merupakan perguruan
tinggi terbaik di Nusa Tenggara Barat yang dianggap mampu menjadi cerminan dari
perguruan tinggi lainnya yang ada di provinsi ini. Selain itu, pemilihan BEM di Universitas
Mataram juga disebabkan karena BEM Universitas Mataram merupakan salah satu
pengurus inti di aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI). Posisi BEM
Universitas Mataram di aliansi ini ialah sebagai Koordinator Wilayah Bali-NUSRA.
Sementara itu, waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal 1 September
sampai dengan tanggal 11 Oktober 2020.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari anggota yang hendak diteliti. Menurut Hadari
Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri atas manusia,
hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai sumber data
yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan. Dalam
penelitian ini, populasinya adalah seluruh anggota BEM Universitas Mataram yang
berjumlah 256 orang.

3.3.2 Sampel

6
Secara sederhana, sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti.
Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), Sampel adalah sebagian dari populasi
yang dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil
sampelnya tersebut. Penitian ini menggunakan teknik probability sampling, yang
memungkinkan semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel. Menurut Sugiyono (2014:118) bahwa: Probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Adapun untuk menentukan ukuran sampel menggunakan metode simple random
sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dan sederhana tanpa memerhatikan
stratifikasi dalam populasi. Menurut Sugiyono (2001:57) teknik simple random sampling
adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pemilihan sampel secara acak
sederhana ini dikarenakan populasi yang akan diteliti yakni anggota BEM Universitas
Mataram cenderung homogen jika dilihat dari statusnya sebagai mahasiswa dan dari
dampak yang mereka alami akibat kebijakan kuliah daring.
Rumus teknik simple random sampling adalah sebagai berikut:
N
n=
N . d 2 +1

Keterangan:
n= keseluruhan sampel
N= keseluruhan populasi
d2 = presisi

Sehingga, dalam penelitian ini dapat dirumuskan:


N
n=
N . d 2 +1

256
n=
256.(0,05)2 +1

256
n=
256 .(0,0025)❑+1

256
n=
0,64+1

7
256
n=
1,64
n = 156,09
n=157
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian dengan populasi 256 orang ini ialah sebanyak
157 orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah metode survei
dengan menggunakan angket (kuisioner). Metode pengumpulan data menggunakan angket
ini bertujuan untuk mebdapatkan data-data yang bersifat matematis sehingga dapat
diklasifikasikan dan disajikan dengan sistematis.

3.5 Validitas dan Realibilitas Data


3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas data berarti menguji kesesuaian antara instrumen pengukur dengan data
yang diukurnya. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsinya (Azwar, 2000). Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan
dengan validitas konstruk (construct validity). Uji validitas konstruk yaitu uji validitas
dengan mempertanyakan apakah butir-butir pertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai
dengan konsep keilmuan yang bersangkutan (Nurgianto, 2012:339).

3.5.2 Uji Realibilitas


Uji reliabilitas (reliability) adalah pengujian yang menunjukkan apakah suatu
instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi dapat dipercaya untuk
mengungkap informasi di lapangan sebagai alat pengumpulan data (Sugiarto dan
Situnjuk, 2006). Suatu data dikatakan reliabel apabila jawaban responden konsisten dari
waktu ke waktu. Dalam penelitian ini, uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan
internal conintery, yaitu dengan cara mencobakan intsrumen sekali saja.

3.6 Analisis Data


Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisis
statistik. Dalam teknik ini, perhitungan korelasi dilakukan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi; jenis kelamin, usia, semester,
program studi, latar belakang pendidikan, dan ekonomi keluarga. Sementara variabel
terikatnya ialah respon anggota BEM Universitas Mataram.

8
DAFTAR PUSTAKA
Adijaya, N., dan L.P.Santosa, 2018. Persepsi Mahasiswa dalam Pembelajaran Online.
Jurnal Wanastra. 10(2) : 105-110.

Firman, S.R., Rahman, 2020. Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19.


Indonesian Journal of Educational Science (IJES). 2(2) : 81-89.

Gaol, N.T.L, 2016. Teori Stres: Stimulus, Respons,, dan Transaksional. Jurnal Buletin
Psikologi. 24(1) : 1-11.

Hidayah, Y., 2017. Penguasaan Civic Skill Aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (Studi di
Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan IPS. 4(2) : 153-164.

Ramdani, T., 2019. Persepsi Pedagang Kaki Lima Alun-Alun Kota Pasuruan Terhadap
Kebijakan Relokasi. Jurnal Sosiologi Reflektif. 14(1) : 151-185.

Sadikin, A., dan A. Hamidah, 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19.
Jurnal Ilmu Pendidikan Biologi. 6(2) : 215-224.

Zhafira, N.H., Ertika, Y., dan Chairiyanton, 2020. Persepsi Mahasiswa Terhadap Perkuliahan
Daring sebagai Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina Covid-19. Jurnal Bisnis
dan Kajian Strategi Manajemen. 4(1) : 37-45.

Anda mungkin juga menyukai