IBADAH PRAKTIS
Akidah
&
Ibadah
PANDUAN
IBADAH PRAKTIS
SAMBUTAN DIREKTUR UMUM DAN SDM
Semoga buku ini dapat memberikan manfaat serta menuntun kita semua dalam
pelaksanaan ibadah khususnya dalam ruang lingkup wudhu dan shalat sesuai dengan
tata cara yang baik dan benar sesuai syariat Islam.
| i
SAMBUTAN KETUA YAYASAN AL MAGHFIRAH
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada suri tauladan kita baginda Nabi Muhammad SAW.
Biidznillah, dengan izin Allah SWT buku ini terbit yakni buku “Panduan Ibadah
Praktis”. Semoga dengan adanya buku panduan ibadah ini kita sama-sama dapat
mendalami kembali perjalanan ibadah kita sehari-hari agar lebih khusyu dan paham
betul isi buku ini.
Pedoman ibadah selain bagian dari proses penyadaran fitrah kemanusiaan sebagai
hamba Allah yang berkewajiban untuk komitmen terhadap ajaran Islam melalui ibadah
mahdah, juga sebagai proses pembentukan sikap dan prilaku yang kredibel.
Dari proses itu, pedoman ibadah termasuk proses pembentukan insan kamil yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta sebagai terapi mentalitas
keagamaan yang pada intinya mencakup bimbingan dan nasehat.
Kami berharap kehadiran buku ini dapat memberikan inspirasi dan urun rembuk pada
pemecahan, mencerdaskan dan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan
pedoman ibadah.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kepentingan umat dan mendapat ridho Allah
SWT, sehingga segala ibadah yang kita lakukan sehari sehari dapat diterima oleh Allah
SWT, karena ibadah tanpa ilmu bagaikan pohon yang tak berbuah.
H. Didin Haryono
Ketua Yayasan Al Maghfirah
ii |
SAMBUTAN KETUA PHBI
Segala puji dan syukur tak henti-hentinya kami haturkan ke Hadirat Allah SWT yang
berkat segala karunia, rahmat, serta hidayah-Nya penyusunan buku ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Buku Panduan Ibadah Praktis ini disusun sebagai pedoman singkat bagi seluruh insan
BPJS Ketenagakerjaan dalam menjalankan ibadah sehari-hari khususnya ibadah
terkait 5 Rukun Islam, yakni syahadat, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan bagi semua pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian buku ini.
Semoga buku Panduan Ibadah Praktis ini dapat memberikan manfaat sebagaimana
mestinya.
| iii
DAFTAR ISI
iv |
8. Tayamum ..................................................................................................... 16
8.1. Syarat Tayamum ............................................................................... 16
8.2. Tata Cara Tayamum .......................................................................... 17
9. Shalat ........................................................................................................... 18
9.1. Macam Shalat Wajib .......................................................................... 18
9.2. Syarat Sah Shalat .............................................................................. 19
9.3. Rukun Shalat ..................................................................................... 19
9.4. Gerakan dan Bacaan Shalat Wajib.................................................... 19
9.5. Shalat Jumat ...................................................................................... 26
10. Puasa Ramadhan ........................................................................................ 26
10.1. Syarat Wajib Puasa ........................................................................... 27
10.2. Syarat Sah Puasa .............................................................................. 27
10.3. Syarat Wajib Melakukan Puasa ......................................................... 27
10.4. Rukun Puasa ..................................................................................... 28
10.5. Orang Yang diperbolehkan Tidak Puasa ........................................... 28
10.6. Sunah Puasa ..................................................................................... 28
10.7. Hal Yang Dapat Merusak Pahala Puasa ........................................... 29
10.8. Fidyah ................................................................................................ 29
11. Zakat: Muallaf Sebagai Mustahik ................................................................. 30
11.1. Kelompok Muallaf .............................................................................. 31
12. Haji ............................................................................................................... 31
12.1. Syarat Wajib Haji ............................................................................... 32
12.2. Syarat Haji Bagi Pria.......................................................................... 32
12.3. Kebutuhan Yang Harus Dipenuhi Bagi Pria Yang Berhaji ................. 32
12.4. Syarat Haji Bagi Wanita ..................................................................... 32
12.5. Syarat Sah Haji .................................................................................. 32
12.6. Miqot Makani ..................................................................................... 33
12.7. Rukun Haji ......................................................................................... 33
12.8. Pelaksanaan Ibadah Haji ................................................................... 33
12.9. Tata Cara Tahalul .............................................................................. 35
12.10. Tahalul kedua .................................................................................... 36
12.11. Hadyu ................................................................................................ 36
12.12. Mabit di Mina ..................................................................................... 36
12.13. Thawaf Ifadhah .................................................................................. 37
| v
1. PANDUAN PRAKTIS UNTUK MUALAF
a. Syahadat
Membaca dua kalimat syahadat dan meyakini di dalam hati Allah
Maha Esa dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
ُ ﺳ ْﻮ
ِ ل
ﷲ ﺤ ﱠ
ُ ﻤ ًﺪا َر ﺷ َﮫ ُﺪ أَ ﱠ
َ ن ُﻣ ْ َﺷ َﮫ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِﻟ َﻪ إِ ﱠﻻ ﷲُ َو أ
ْ َأ
Lafal syahadat :
Asyhadu an la ilaha illallah.
Wa asyhadu anna muhammadar rasuulullah
b. Mandi
c. Shalat 5 waktu
d. Mempelajari ilmu Ma`rifatullah
Artinya mengenal Allah, dengan mengetahui dan memahami sifat
Allah, baik yang wajib, mustahil maupun yang jaiz (boleh).
e. Mengetahui dan memahami sifat-sifat Nabi Muhammad SAW.
| 1
3. Mandi Junub
Mandi junub adalah mandi untuk menghilangkan hadas besar agar ibadah
yang dilakukan seorang muslim atau muslimah dianggap sah.
2 |
Bagi mereka yang memiliki hadas besar atau dalam kondisi junub maka
haram membaca Al-Qur'an, menyentuh atau membawa mushaf Al-Qur'an,
shalat, berdiam diri di masjid, serta thawaf mengelilingi Ka'bah. Ketika
mandi junub boleh menggunakan sabun maupun sampo baik bagi pria
maupun wanita. Namun, boleh juga tidak menggunakan sabun maupun
sampo.
| 3
? ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ ً ﺔ َﻓ ْﺮ
ِ ِ ﺿﺎ َ ﺤ َﺪثِ اﻷَ ْﻛﺒ َِﺮ ِﻣﻦَ ْاﻟ
ِ َﺠﻨَﺎﺑ َ ﻞ ﻟِﺮ َْﻓﻊِ اﻟ ْ ﺖ ْاﻟ ُﻐ
َ ﺴ ُ ﻧَ َﻮ ْﻳ
Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta'ala.
4 |
§ Mengguyur
kepala 3 kali,
bersama
§ Berwudhu dengan
mengucap
niat.
| 5
? ﺗَ َﻌﺎﻟَﻰ ً ﺔ َﻓ ْﺮ
ِ ِ ﺿﺎ َ ﺤ َﺪثِ اﻷَ ْﻛﺒ َِﺮ ِﻣﻦَ ْاﻟ
ِ َﺠﻨَﺎﺑ َ ﻞ ﻟِﺮ َْﻓﻊِ اﻟ ْ ﺖ ْاﻟ ُﻐ
َ ﺴ ُ ﻧَ َﻮ ْﻳ
Nawaitul gusla lirof'il hadatsil akbari minal jinabati fardlon lillahi ta'ala.
6 |
4.4. Ilmu Bagi Wanita Yang Mengeluarkan Darah Penyakit dari Rahim
a. Apabila darah yang keluar adalah darah haid maupun nifas maka
seorang wanita harus berhenti shalat dan ibadah lainnya. Namun,
apabila darah yang keluar adalah darah penyakit maka seorang
wanita hendaknya mengerjakan shalat dan ibadah lain.
b. Jika seorang wanita mengeluarkan darah haid sebelum ia
mengeluarkan darah penyakit tetap waktunya. Sebagai contoh jika
darah keluar selalu di awal bulan atau di akhir bulan, maka
hendaklah ia mempergunakan ketentuan itu. Artinya, waktu haidnya
yang dahulu itu ditetapkan pula sekarang menjadi waktu haid yang
biasa. Ia tidak boleh shalat selain pada waktu yang dipandang
sebagai waktu suci. Selama waktu yang demikian itu ia wajib shalat,
puasa, dan mengerjakan ibadah wajib lainnya.
c. Apabila wanita tidak dapat membedakan darah haid dari darah
penyakit dan waktu haidnya yang biasa tidak menurut waktu yang
tertentu, atau ia lupa waktunya, hendaknya masa haidnya
dijadikannya sebagai kebiasaan kebanyakan wanita dalam hal
yang semacam itu (yaitu enam atau tujuh hari). Hendaklah ia
meninggalkan shalat dan ibadah yang lain dalam masa tujuh atau
enam hari tiap-tiap bulan. Selain dari waktu yang ditentukan itu
dirinya dipandang suci, maka ia wajib shalat dan melakukan ibadah
yang lain selama 23 atau 24 hari tiap-tiap bulan.
| 7
8 |
5.3. Hal Yang Dilarang Karena Hadas, Haid, Atau Nifas
a. Shalat
Seorang muslim dilarang mengerjakan shalat baik fadhu maupun
sunah ketika sedang dalam haid ataupun nifas.
b. Thawaf
Seorang muslim dilarang mengerjakan tthawaf baik fadhu maupun
sunah ketika sedang dalam haid ataupun nifas.
c. Menyentuh maupun membawa mushaf Al-Qur’an
d. Diam di dalam masjid
e. Puasa
Seorang muslim dilarang mengerjakan shalat baik fadhu maupun
sunah ketika sedang dalam haid ataupun nifas. Wanita yang
meninggalkan puasa karena haid atau nifas wajib melakukan qada
puasa yang ditinggalkannya itu. Adapun shalat yang ditinggakannya
sewaktu haid atau nifas maka tidak wajib qada.
f. Suami haram menalak istri yang sedang haid atau nifas
g. Suami istri haram bersetubuh ketika istri dalam haid atau nifas
sampai ia suci dari haid atau nifasnya dan sesudah ia mandi.
| 9
6. Istinja
Istinja adalah membersihkan diri dari segala kotoran yang keluar dari qubul
(saluran kencing) dan dubur manusia yaitu air kecil dan air besar dengan
menggunakan air atau batu.
10 |
h. Tidak boleh berbicara ketika buang hajat kecuali darurat seperti
melihat hewan buas, dan hewan buas tersebut mendekati.
i. Makruh Ketika buang hajat menghadap matahari dan rembulan.
ﺚ َ ﺚ َو ْاﻟ
ِ ِﺨﺒَﺎﺋ ِ ﺨ ُﺒ َ ِﻢ إِﻧِّﻲ أَ ُﻋ ْﻮ ُذ ﺑ
ُ ﻚ ِﻣﻦَ ْاﻟ ﷲ اﻟﻠ ّ ُﮫ ﱠ
ِ ﻢ ْ ِﺑ
ِ ﺴ
| 11
ْ ﺣ ﱠﺪﺛَ ُﻜ
ﻢ َ َﻦ ْ ﻣ:ﺖ ْ َا? َﻋ ْﻨﮫَﺎ َﻗﺎﻟُﻲ ﱠ َ ﺿِ ﺸ َﺔ َرَ ِﻦ َﻋﺎﺋ ْ َﻋ
ﻣَﺎ،ﺪ ُﻗﻮ ُه
ِّ ﺼَ ﻤﺎ َﻓ َﻼ ُﺗً ِل َﻗﺎﺋَ ا? ﷺ ﺑَﺎ ِﱠ َ َﺳﻮ
ل ُ نر أَ ﱠ
ً ِإﻻ ﺟَﺎﻟ
ﺴﺎ ﻮل ﱠ َ َﻛ
ُ ﺎن ﻳَ ُﺒ
Artinya : Diriwayatkan dari ‘Aisyah radliyallahu‘anha beliau berkata,
“Barangsiapa yang berkata bahwa Rasulullah kencing dengan berdiri,
maka jangan kalian benarkan. Rasulullah tidak pernah kencing kecuali
dengan duduk’.”
12 |
7. Wudhu
Wudhu merupakan aktivitas yang dilakukan oleh orang untuk mensucikan
diri dari hadas kecil.
c. Berkumur-kumur
Berkumur-kumur sebanyak 3 kali. Memutar air
dalam rongga mulut untuk membersihkan gigi
dari sisa makanan dan mengeluarkannya.
| 13
g. Mengusap kepala
Mengusapkan kepala dari depan hingga ke
belakang sebanyak satu kali. Ada yang
memperbolehkan dengan cara membasuh
kening hingga ujung kening atau sebagian
kepala sebanyak 3 kali. Keduanya sama-sama
termasuk tata cara wudhu yang benar.
14 |
،ﺷ ِﺮﻳﻚ ﻟَ ُﻪ َ َﺣ َﺪ ُه ﻻْ ا? و ُ أن َﻻ إﻟ َﻪ إِﻻ ﱠ ﱠ ْ َﺪ ُ أﺷﮫ ْ
ﻢ ﱠ
اﻟﻠ ُﮫ ﱠ،َﺳﻮﻟ ُﻪ ُ ُ ﻤﺪا َﻋﺒ ُْﺪ ُه َور ً ﺤ ﱠَ َﺪ أن ُﻣﱠ ُ وأﺷﮫ ْ
َﮫ ِﺮﻳﻦِّ َﻤﺘَﻄ ْ
ُ واﺟ َﻌﻠﻦ ِﻣﻦَ اﻟْ ْ
، َاﺟ َﻌﻠﻨِﻲ ِﻣﻦَ اﻟ َﺘ ﱠﻮاﺑِﯿﻦ ْ
َﺤﯿﻦ
ِ ِﺼﺎﻟ ك اﻟ ﱠ َ ﻋﺒَﺎ ِدِ ﻦ ْ اﺟ َﻌ ْﻠ ِﻨﻲ ِﻣْ َو
| 15
d. Tidak ada apapun yang dapat mengubah sifat air dan mencegah air
masuk pada tubuh seperti riasan anti air, cat kuku, dan sebagainya
e. Mengetahui mana yang sunah dan wajib
f. Air untuk berwudhu merupakan air bersih dan suci, yakni tidak
berbau, kotor, memiliki rasa, air bekas wudhu, ataupun tercampur
bahan
8. Tayamum
Tayamum adalah tindakan bersuci dari hadas kecil atau hadas besar tanpa
menggunakan media air, tetapi dengan tanah yang berdebu.
16 |
ِ ّ ِ ﺼ َﻼ ِة
? ﺗَ َﻌﺎﻟﻰ ﺔ اﻟ ﱠ ْ ﻢ ِﻻ
َ ﺳﺘِﺒَﺎ
ِ ﺣ ﺖ اﻟ ﱠﺘﯿ ﱡ
َ َﻤ ُ ﻧَ َﻮ ْﻳ
| 17
9. Shalat
Shalat wajib adalah shalat yang harus dilaksanakan oleh muslim dan
muslimah, termasuk muallaf. Jika tidak mengerjakannya maka berdosa.
18 |
| 19
Takbiratul Ihram
Niat Shalat
(Allahu Akbar)
20 |
| 21
g. Ruku’
Ruku’ dilakukan dengan cara badan dibungkukkan dengan kedua
tangan memegang lutut dan ditekankan.
ْ ﻢ َو ﺑِﺤ
َﻤ ِﺪه ِ ﻲ ْاﻟ َﻌ
ِ ﻈ ْﯿ َ ﺳ ْﺒﺤ
َ ّ َِﺎن َرﺑ ُ
h. Itidal
Bangkitkan badan dan angkat kedua tangan sambil membaca :
ﻤ َﺪ ُه َ َﻦ
ِ ﺣ ُّ ﻊ
ْ ا? ﻟِﻤ َ ﻤ َ
ِ ﺳ
“Sami'allaahu liman hamidah”
Artinya : "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."
Lalu membaca :
َ ﺷ ْﺌ
ْ ﺖ ِﻣ
ﻦ ِ ﻞ ُء ﻣَﺎ
ْ َو ِﻣ،ْض َ ﱠ ْ ﻚ ْاﻟﺤ
ْ ِﻣ،َﻤ ُﺪ
ﻞ ًء َ ََرﺑﱠﻨَﺎ ﻟ
ِ اﻟﺴﻤَﺎوَاتِ وَاﻷر
ْ ﻲ ٍء ﺑ
َﻊ ُد ْ ﺷ َ
i. Sujud
Membaca takbir intiqal (takbir perpindahan)
“Allahu Akbar” lalu ambil posisi sujud
22 |
k. Sujud kedua
Lakukan sujud kedua dengan gerakan
dan bacaan yang sama dengan saat
melakukan sujud pertama.
| 23
l. Tasyahud awal
Setelah melakukan sujud kedua lakukan gerakan duduk tasyahud
awal dengan duduk membentuk tasyahud awal dengan sikap kaki
kanan tegak dan kaki kiri diduduki sambil membaca bacaan :
24 |
Jadi begitu berdiri takbir, lalu membaca surah Al-Fatihah yang
dilanjutkan dengan gerakan takbir, ruku’, i`tidal, sujud, dan
seterusnya. Jika shalat yang dikerjakan adalah shalat subuh atau
shalat sunah dua rakaat, begitu selesai sujud terakhir langsung
lanjutkan dengan gerakan dan bacaan tahiyat akhir.
m. Tahiyat akhir
Tahiyat akhir menjadi gerakan shalat
yang dilakukan di setiap rakaat terakhir.
Gerakan ini dilakukan setelah sujud
terakhir dengan cara duduk kaki bersilang
(tawarruk). Pangkal kaki kanan
ditegakkan dan pangkal kaki kiri berada di
bawah kaki kanan. Bacaan yang harus
dibaca saat tahiyad akhir adalah sebagai
berikut :
| 25
n. Salam
Selesai membaca bacaan tahiyat akhir, tutup tata cara shalat
dengan melakukan gerakan salam. Caranya dengan menoleh ke
sebelah kanan lalu ke sebelah kirri, sambal mengucapkan :
ُ َﺣﻤ
ّ َﺔ
?ا ْ ﻼم َﻋﻠَ ْﯿ ُﻜ
ْ ﻢ َو ر ﱠ
ُ اﻟﺴ
“Assalaamu'alaikum warahmatullaah.”
Artinya : “Semoga keselamatan serta rahmat Allah terlimpah
untukmu.”
26 |
masuk maghrib. Dalil kewajiban puasa pada bulan Ramadan adalah firman
Allah SWT pada surah Al- Baqarah ayat 183 :
| 27
28 |
10.8. Fidyah
Fidyah secara umum bermakna harta benda dengan kadar tertentu
yang wajib diberikan kepada fakir miskin sebagai ganti meninggalkan
suatu ibadah. Umat Islam yang berusia lanjut atau memiliki
keterbatasan sehingga tidak dapat berpuasa Ramadan dapat
membayarkan fidyah.
a. Orang yang wajib membayar fidyah
§ Orang yang sakit dan secara umum ditetapkan sulit untuk
sembuh
§ Orang tua atau lemah yang sudah tidak kuat lagi berpuasa
§ Wanita hamil dan menyusui apabila ketika puasa
§ mengkhawatirkan anak yang dikandung atau disusuinya.
b. Mereka wajib membayar fidyah saja menurut sebagian ulama,
namun menurut Imam Syafi’i selain wajib membayar fidyah juga
wajib mengqadha’ puasanya. Sedangkan menurut pendapat lain,
tidak membayar fidyah tetapi cukup mengqadha :
§ Orang yang menunda kewajiban mengqadha puasa
Ramadhan tanpa uzur syar’i hingga Ramadhan tahun
berikutnya telah menjelang.
| 29
c. Kafarat
Orang yang sengaja merusak puasanya ramadhan dengan
senggama atau hubungan seksual wajib menjalankan kifarah
‘udhma (kafarat besar) dengan urutan kafarat (denda) :
§ Memerdekakan hamba sahaya perempuan yang beriman, tak
boleh yang lain. Sahaya yang dimerdekakan harus bebas dari
cacat yang mengganggu kinerjanya.
§ Jika tidak mampu maka berpuasa selama dua bulan berturut-
turut.
§ Jika tidak mampu maka ia harus memberi makanan kepada 60
orang miskin, masing-masing sebanyak satu mud (kurang lebih
sepertiga liter).
Namun, dalam fiqih Umar (pendapat dari sahabat Umar bin Khattab r.a)
bahwa muallaf bukanlah mustahik lagi, tetapi muallaf menjadi mustahik
karena kefaqiran atau kemiskinannya.
30 |
12. Haji
Dalil Kewajiban Haji : Jika seorang muallaf memiliki kemampuan untuk
pergi haji maka wajib baginya untuk pergi haji. Bagi muallaf yang ingin
menunaikan ibadah haji ia seharusnya sudah melaksanakan shalat
dengan baik dan benar, mulai dari gerakan hingga bacaan.
?ا َﻦ َﻛ َﻔ َﺮ َﻓ ِﺎ ﱠ
َن ﱣ ْ ﺳﺒِ ْﯿ ًﻼ ۗ َوﻣ ِ ع اِﻟَ ْﯿ
َ ﻪ َ اﺳﺘَﻄَﺎ
ْ َﻦ ﺣ ﱡ
ِ ﺞ ْاﻟﺒَ ْﯿ ِ َِ? َﻋﻠَﻰ اﻟ ﱠﻨﺎس ِ وِﱣ
ِ ﺖﻣ
ِ َﻦ ْاﻟﻌٰ ﻠ
َﻤ ْﯿﻦ َﻏﻨِ ﱞ
ِ ﻲ َﻋ
| 31
32 |
ﻤ َﺔ ْ ن ْاﻟﺤ
َ َﻤ َﺪ َو اﻟ ِﻨّ ْﻌ إِ ﱠ, ﻚ
َ ﻚ ﻟَﺒﱠ ْﯿ
َ َﻚ ﻟ َ ﻟَﺒﱠ ْﯿ, ﻚ
َ ﻚ َﻻ
َ ﺷ ِﺮ ْﻳ َ ﻢ ﻟَﺒﱠ ْﯿﻚ اﻟﻠ ّ ُﮫ ﱠ َ ﻟَﺒﱠ ْﯿ
َ َﻚ ﻟ
ﻚ َ ﺷ ِﺮ ْﻳَ ﻚ َﻻ َ ﻤ ْﻠُ ﻚ َو ْاﻟَ َﻟ
“Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, inna
al-hamda, wa ni’mata laka wa al-mulk. Laa syariika laka.”
Artinya : “Aku datang ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-
Mu, aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang, sesungguhnya
segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan adalah
milik Engkau, tiada sekutu bagi-Mu.
| 33
b. Wukuf di Arafah
Ibadah ini dilaksanakan pada tanggal
9 Dzulhijjah. Waktunya dimulai setelah
matahari tergelincir sampai terbit fajar
pada hari nahar (hari menyembelih
kurban) tanggal 10 Dzulhijjah.
34 |
| 35
12.11. Hadyu
Hadyu adalah hewan yang dibawa oleh
jamaah haji atau umroh ke tanah haram
untuk disembelih dan diserahkan kepada
Allah. Diwajibkan bagi orang yang berhaji
tamattu’ dan berhaji qiron. Adapun berhaji
ifrod maka tidak wajib untuk menyembelih
hadyu.
36 |
| 37
PANDUAN
IBADAH PRAKTIS
Akidah
&
Ibadah
YAYASAN AL-MAGHFIRAH
Gedung Grha BPJamsostek. Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79 Jakarta Selatan 12930
Akte Notaris : Yunita Permatasari, SH Rekening Nomor : 301-019-1643 Rekening Nomor : 070-00-0419752-6
Nomor 11 Tahun 2019 Bank Muamalat Gedung Muamalat Tower Bank Mandiri KC Jakarta Gedung Jamsostek
NPWP : 91.753.955.3-063.000 Jl. Prof. DR. Satrio No.18 Jakarta 12940 Jl. Jend Gatot Subroto No.79 Jakarta 12930