Anda di halaman 1dari 4

Naskah Presiden

Yang terhormat para pemimpin negara, yang kami hormati kepala pemerintahan, yang
kami hormati para delegasi dan duta besar. dan seluruh hadirin sekalian. yang saya
hormati atas nama besar bangsa Indonesia, saya menyambut anda di Indonesia. negara
penggagas dan tuan rumah konferensi asia afrika 1965

assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. om swasti wastu om santi santi ong,


salam sejahtera bagi kita semua.
selamat datang di Bandung, kota di mana anti terhadap penjajahan dan ketidakadilan
digelorakan. yang mulia, dahulu di ruangan ini. hadir para pendahulu kita yang
menginspirasi kita. di ruangan ini semangat sang inisiator Bung Karno masih menggema,
di ruangan ini gelora perjuangan pemimpin besar jawaharlal Nehru terasa masih menyala.
di ruangan ini, semangat solidaritas pemimpin besar muhammad ali bogra terasa
belumlah padam. di ruangan ini, cita-cita suci pemimpin besar sir john kotelawala untuk
memakmurkan warganya terasa masih menggema. di ruangan ini, kesadaran revolusioner
pemimpin besar terasa masih menyentuh dinding-dinding hati kita.

India adalah cita-cita, pakistan adalah cita-cita, srilangka adalah cita-cita, myanmar
adalah cita-cita, Indonesia juga adalah cita-cita. cita-cita tentang sebuah kehidupan yang
merdeka, adil, dan sejahtera. cita-cita yang menginspirasi lahirnya semangat Bandung.
dari kota ini, mereka menggelorakan perjuangan kemerdekaan, memperjuangkan
kesejahteraan, dan memperjuangkan keadilan bagi bangsa asia afrika. begitulah sikap
luhur para negarawan pendahulu kita, cita-cita yang lebih besar dari zamannya.

yang mulia, yang saya hormati. 67 Tahun lalu hanya tiga negara afrika yang mengikuti
konferensi asia-afrika, bahkan sudan hadir dengan kain putih dengan bertuliskan kata
sudan. ia belumlah merdeka dan belum punya bendera. kini peta dunia telah berubah,
konferensi asia afrika ini dihadiri oleh lebih dari 91 negara dengan semangat yang sama
dengan tantangan yang sama. kita menyadari bahwasanya cita-cita kita harus diraih
dengan bekerja sama dan bermitra dengan sejajar dengan negara lain. sekali lagi, bekerja
sama dan bermitra dengan sejajar dengan negara lain. sebagai presiden negara republik
indonesia yang memimpin lebih dari 200 juta penduduk. saya menyadari bahwa
indonesia belum terbebas dari kemiskinan, kami masih tertinggal dengan negara-negara
lain. permasalahan ini juga, masih dihadapi oleh negara-negara di asia dan afrika

oleh sebab itu, dalam peringatan konferensi asia afrika yang ke 67 ini, saya menyeruakan
mari kita gelorakan semangat bandung, mari kita lanjutkan perjuangan pemimpin kita
dahulu. kita harus meningkatkan saling pengertian dan mewujudkan perdamaian dunia.
segala bentuk kekerasan harus segera dihentikan, kemerdekaan palestina harus tetap
diperjuangkan. selaiin itu, kita harus bahu membahu meningkatkan kesejahteraan dengan
bekerja sama dalam bidang ekonomi dan perdagangan. kita harus bahu membahu agar
negara kita sejajar dengan negara di belahan dunia lain. saya berharap, semangat
konferensi asia afrika akan terus kita perjuangkan secara bersama-sama dan di masing-
masing negara kita. terima kaih atas partisipasi aktif yang mulia dan para hadirin yang
semua di konferensi asia afrika pada kesempatan kali ini
wa billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warrahamtullahi wabarakatuh
Dear leaders of the country, which we respect the head of government, which we
respect the delegates and ambassadors. And all of the attendees. What I respect in the
name of the Indonesian nation, I welcome you in Indonesia. The Attendance Countries
and Hosts of the 1965 Asia African Conference.

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Om Swasti Wastu Om Santi


Santi Santi Ong, Salam Sejahtera for all of us. Welcome to Bandung, the city where anti-
infection of occupation and injustice was interpreted. Your Majesty, first in this room.
Present of our predecessors that inspire us. In this room the spirit of the Bung Karno
initiator still echoed, in this room the struggle of the great leader Jawaharlal Nehru was
still burning. In this room, the spirit of solidarity of the great leader Muhammad Ali
Bogra was not extinguished. In this room, the holy ideals of the great leader Sir John
Kotelawala to prosper the citizens still echoed. In this room, the revolutionary awareness
of the great leader was still touching the walls of our hearts.

India is an ideal, Pakistan is a dream, Sri Lanka is the ideal, Myanmar is an ideal,
Indonesia is also a dream. The ideal of a life is independent, fair, and prosperous. The
ideals that inspire the birth of the spirit of Bandung. From this city, they splashed the
struggle of independence, fighting for welfare, and fighting for justice for the Asian
Africa. That's how the noble attitude of our predecessor statesists, a greater ideal of his
time.
Your Majesty, which I respect. 67 years ago only three African countries
participated in the Asian-African conference, even Sudan came with a white cloth by
reading Sudan said. He has not been independent and has no flag. Now the world map
has changed, this African Asian Conference was attended by more than 91 countries with
the same enthusiasm with the same challenges. We realize that our dreams must be
achieved by working and partnering with other countries. Again, work together and
partner with parallel to other countries. As the President of the State of the Republic of
Indonesia which led more than 200 million inhabitants. I realized that Indonesia had not
been free from poverty, we were still lagging behind other countries. This problem is also
still faced by countries in Asia and Africa therefore.

in the commemoration of the 67th African Asia Conference, I ambush, let's get
the spirit of Bandung, let's continue the struggle for our leaders first. We must increase
mutual understanding and realize world peace. All forms of violence must be stopped
immediately, Palestinian independence must still be fought for. Selaiantin, we must work
together to improve welfare by working together in the fields of economics and trade. We
must work together so that our country is parallel to the country in other parts of the
world. I hope that the spirit of the Asian African Conference will continue to be struggled
together and in each of our countries. Thank God for His Majesty Participation and
Attendees all at the Asian African Conference on this occasion Wa Billahi Taufik Wal
Hidayah, Wassalamualaikum Warrahamtullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai