Anda di halaman 1dari 16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren
0

More NextBlog

CreateBlog SignIn

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia)
Selasa,02Desember2014

RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

waktuadalahuang

BAB1
SASTRADANSTUDISASTRA
Sastraadalahsuatukegiatankreatif,sebuahkaryaseni.Sedangkanstudisastraadalahcabangilmupengetahuan.Ada
yang mengatakan bahwa tidak mungkin dapat mempelajari Alexander Pope tanpa mencoba membuat puisi dengan
bentukheroiccouplets,atau kita harus belajar mengarang drama dalam bentuk blankverse. Seorang penelaah sastra
harusdapatmenerjemahkanpengalamansastranyadalambahasailmiah,danharusdapatmenjabarkannyadalamuraian
yangjelasdanrasional.sejumlahteoritikusmenolakmentahmentahbahwatelaahsastraadalahilmudanmenganjurkan
penciptaanulang(secondcreation)sebagaigantinyasepertiyangdilakukanolehWalterPaterdanJohnAddington
Symonds(penyairInggrisabadke19)mencobamemindahkanlukisanterkenalkaryaLeonardodaVinci,MonaLisa,
dalambentuktulisan.JohnAddingtonSymonds(kritikusInggrissezamandenganPater)mengulaskaryasastradengan
gayabahasasastrayangberbungabunga.
Cara ilmiah untuk mendekati karya seni sastra adalah dengan menerapkan (mentransfer) metodemetode yang
dikembangkanolehilmuilmualampadastudisastra.Misalnya,sikapsikapilmiahsepertiobjektivitas,kepastian,dan
sikaptidakterlibat.Usahalainadalahmenirumetodeilmuilmualammelaluistudisumber,asal,danpenyebab(metode
genetik).Secaralebihketat,kausalitasilmiahsemacaminidipakaiuntukmenjelaskanfenomenasastradenganmengacu
pada kondisi ekonomi, sosial, dan politik sebagai faktior faktor penyebab. Statistik, grafik, dan peta, yang biasanya
dipakaidalamilmueksaktajugadipakaidalampendekatanini.Akhirnyaperludicatatjugapenggunaankonsepbiologis
dalammenelusurievolusisastra.
Bagaimanapun, kita harus kembali pada masalahmasalah yang muncul dari penerapan ilmuilmu alam pada studi
sastra. Ada suatu kawasan tempat dua metodologi tersebut saling bersinggungan atau bahkan bertumpang tindih.
Metodemetodedasarsepertiinduksi,deduksi,analisis,sintesis,danperbandingansudahumumdipakaidisetiapjenis
ilmupengetahuanyangsistematis,termasukdalamstudisastra.Jikakitahendakmembahasperbedaankeduailmudi
atas secara menyeluruh, barangkali kita perlu menentukan lebih dulu sikap kita mengenai berbagai macam masalah
klasifikasiilmu,filsafatsejarah,danteoriilmupengetahuan.
Ada dua jalan keluar yang ekstrim untuk membedakan sastra dan studi sastra. Pertama adalah mengikuti metode
metodeilmiahatauilmusejarah,dengansekadarmengumpulkanfaktafaktaataumenyusunhukumhukumsejarah
yangsangatumum.Carakeduaadalahmenekankansubjektivitasdanindividualitas,sertakeunikankaryasastra.Tetapi
cara yang kedua ini diterapkan secara ekstrim. intuisi pribadi dapat mengarah pada apresiasi yang bersifat
emosional saja, suatu subjektivitas total. Penekanan pada individualitas dan keunikan karya sastra walaupun
merupakanreaksisehatterhadapkecenderunganmaingeneralisasidapatmembuatoranglupabahwatakadasatukarya
sastrapunyangseratuspersenunik.
Akhirnya, perlu diingat bahwa setiap karya sastra pada dasarnya bersifat umum dan sekaligus bersifat khusus, atau
lebih tepat lagi individual dan umum sekaligus. Yang dimaksud dengan individual di sini tidak sama dengan seratus
persenunikataukhusus.Sepertisetiapmanusiayangmemilikikesamaandenganumatmanusiapadaumumnya,dengan
sesamajenisnya,denganbangsanya,dengankelasnya,denganrekanrekanseprofesinyasetiapkaryasastramempunyai
ciriciri yang khas, tetapi juga mempunyai sifatsifat yang sama dengan karya seni lain.sedangkan kritik sastra dan
sejarah sastra samasama mencoba mencirikan kekhasan sebuah karya sastra, seorang pengarang, suatu periode, atau
kesusastraannasionaltertentu.

MengenaiSaya

indahwahyuni
Ikuti

Lihatprofillengkapku

ArsipBlog

2015(1)
2014(7)
Desember(6)
KANGDASRIP
Perjuangan
Bimbang
AntaraBerjuang
dan
Terkenang
AnalisisNovel
PadaSebuah
Kapal
Lima
Pendekatan
Mutakhir
dalam
Pembelajaran
Bahasa...
RingkasanBuku
TeoriSastra
KaryaRene
Wellekdan...
November(1)

BAB2
SIFATSIFATSASTRA
Salah satu batasan sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Menurut teori Greenlaw dan praktek
banyak ilmuwan lain, studi sastra bukan hanya berkaitan erat, tapi identik dengan sejarah kebudayaan. Kaitan studi
semacaminidengansastraterletakpadaperhatianterhadaphasiltulisandancetakan.caralainuntukmemberidefinisi
padasastraadalahmembatasinyapadamahakarya(greatbooks),yaitubukubukuyangdianggapmenonjolkarena
bentuk dan ekspresi sastranya. Di dalam hal ini kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

1/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

dikombinasikandengannilaiilmiah.Istilahsastrapalingtepatditerapkanpadasenisastra,yaitusastrasebagaikarya
imajinatif.
Istilah lain yaitu fiksi dan puisiterlalu sempit pengertiannya. Sedangkan istilah sastra imajinatif berasal dari
bahasaPrancis,kuranglebihmenyerupaipengertianetimologiskatasusastra.Untukmelihatpenggunaanbahasayang
khassastrakitaharusmembedakanbahasasastra,bahasaseharihari,danbahasailmiah.Jadibahasailmiahcenderung
menyerupai sistem tanda matematika atau logika simbolis. Bahasa sastra penuh ambiguitas dan homonim, serta
memiliki kategorikategori yang tak beraturan dan tak rasional. Bahasa sastra juga penuh asosiasi, mengacu pada
ungkapan atau karya yang diciptakan sebelumnya. Yang dipentingkan dalam bahasa sastra adalah tanda, simbolisme
suaradarikatakata.
Yanglebihsulitadalahmembedakanbahasasastradanbahasaseharihari.Bahasasehariharibukanlahsuatukonsep
yang seragam. Bahasa seharihari juga memiliki fungsi ekspresif, penuh konsep yang irasional dan mengalami
perubahankontekssesuaidenganperkembangansejarahbahasa.Kalaukitamemegangfiksionalitas,ciptaan,dan
imajinasisebagaiciricirinsastra,mungkinkitamengacupadakaryakaryaHomer,Dante,Shakespeare,danbukan
padakaryaCicero,Montagne,Bossuet,atauEmersonyanglebihbersifatfilosofis.Karyayangbesardanberpengaruh
tidak akan berkurang kehebatannya jika digolongkan menjadi karya retorik, filsafat, pamflet politik yang juga
menawarkananalisisestetis,stilistika,dankomposisisepertihalnyakaryasastra.
Ada satu catatan untuk menghindari kesalahan. Istilah sastra sebagai karya imajinatif di sini tidak berarti bahwa
setiap karya sastra harus memakai imaji (citra). Bahasa puitis memang penuh dengan pencitraan, dari yang paling
sederhana sampai pada sistem mitologi dalam puisipuisi penyair Inggris zaman Neoklasik, Blake, dan penyair awal
abad ke20, Yeats. Yang dimaksud pencitraan di sini berbeda dengan apa yang ada dalam pikiran ahliahli estetika
seperti Visher dan Eduard von Hartman. Aliran lain menganggap bahwa semua karya seni adalah karya yang
sepenuhnya nampak. Tetapi banyak karya sastra tidak membangkitkan imaji indrawi. Bahkan dalam menampilkan
tokoh,seorangpengarangtidakselaluperlumemakaicitraklasik.
Biasanya penulis membuat suatu gambaran umum yang skematis, yang dibangun atas suatu kecenderungan fisik
tertentu.Terlalubanyakilustrasikadangkadangjustruterasamengganggu.Kalaukitaharusmemvisualisasikansetiap
metafordalampuisi,barangkalikitaakanmenjadibingungdankewalahan.Tetapiiniadalahmasalahpsikologisyang
tidakbolehdisamakandengananalisisteknikmetaforpenyair.Metaforhadirsecaratersenbunyidalambahasasehari
hari, dan banyak muncul dalam slang dan kiasan populer. Terminologi yang biasa dipakai, yang menyebut sastra
sebagai organisme, sedikit menyesatkan karena hanya menekankansatu aspek saja, yaitu kesatuan dalam
keragaman.

BAB3
FUNGSISASTRA
Pada periode Renaisans di Amerika, penyair dan cerpenis Edgar Allan Poe mengkritik konsep bahwa puisi bersifat
didaktis.Poe:sastraberfungsimenghibur,dansekaligusmengajarkansesuatu.Tesisdankontratesisnyaadalahkonsep
Horace dulce dan utile : puisi itu indah dan berguna. Pandangan bahwa puisi menghibur, bertentangan dengan
pandangan bahwa puisi mengajarkan sesuatu. Pandangam bahwa puisi adalah propaganda, bertentangan dengan
pandanganbahwapuisisematamatapermainanbunyidancitra,tanpaacuankedunianyata.FormulaHoraceiniakan
banyak membantu kalau cakupannya kita perluas sehingga meliputi berbagai gaya dan kecenderungan dalan sastra,
misalnyadalamsastraRomawidanRenaisans.
Masalahlainnyadalah:apakahsastramemilikisatufungsiataubeberapafungsi?DalambukunyaPrimerforCritics,
GeorgeBoasmenguraikanbermacammacamtujuansastradantipekritiksastra.Jikakitainginmemperlakukansastra
ataupuisisecaraseriusseharusnyaadafungsiataumanfaatsastrayanghanyacocokuntuksastrasendiri.Pengalaman
bahwa sastra memiliki nilai yang unik nempaknya memang sangat mendasar pada setiap teori yang membahas nilai
sastra. Bermacammacm teori muncul dan semuanya berusaha menggarisbawahi pengalaman ini secara lebih secara
lebihsempurna.
Akhirakhir ini ada kecenderungan untuk membuktikan bahwa manfaat dan keseriusan puisi terletak pada segi
pengetahuanyangdisampaikannya.Jadi,puisidianggapsejenispengetahuan.Makayanghendakdibuktikansekarang
adalahbahwasastramemberikanpengetahuandanfilsafat.PadazamanNeoklasik,SamuelJohnsonmasihmenganggap
bahwa puisi menyampaikan halhal umum. Teori sastra dan apologetics menekankan sifat tipikal sastra atau
kekhususannya. Tingkat keumuman atau kekhususan berbedabeda kadarnya pada setiap karya sastra dan setiap
periode.
Apakah puisi mewujudkan apa yang sudah ada atau memberikan pengertian artistik baru bagi pembacanya? Secara
umum kita bisa mengerti mengapa ahliahli estetika raguragu untuk menyangkal bahwa kebenaran merupakan
kriteria atau ciri khas seni. Pertama, kebenaran adalah istilah kehormatan, dan dengan memakainya orang memberi
penghargaanpadaseni.Kedua,orangtakutbahwakalausenitidakbenar,berartiseniitubohong,sepertituduhan
Plato.Kontroversiinibersifatsemantik.Apayangkitamaksudkandenganpengetahuan,kebenaran,kognisi,dan
kebijaksanaan? kalau semua kebenaran merupakan konsep dan proposisi, maka seni termasuk seni sastra bukan
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

2/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

bentukkebenaran.
Alternatif lain adalah memakai kebenaran ganda atau jamak. Jadi tersedia berbagai cara untuk memperoleh
pengetahuan. Atau kita membedakan dua tipe dasar pengetahuan yang masingmasing menggunakan sistem bahasa
yangterdiridaritandatanda.Misalnya,ilmupengetahuanmemakaicaradiskursif,yaknimembuaturaianpanjanglebar
dan seni yang memakai cara presentasional, yakni langsung memberikan wujud atau contoh. Sistem pertama dipakai
olehparapemikirdanfilsuf.Yangkeduameliputimitoskeagamaandanpuisi.Sistemyangkeduabisadisebutbenar
dankebenaran.
Pandangan bahwa seni menemukan kebenaran atau memberi pengertian baru tentang kebenaran, berbeda dengan
pandangan bahwa seni adalah propaganda.dalam kata propaganda tersirat unsurunsur perhitungan, maksud tertentu,
dan biasanya diterapkan dalam doktrin atau program tertentu pula. Sedangkan seni yang baik, seni yang hebat, atau
Senidenganhurufbesar,bukanlahpropaganda.Seniyangseriusmenyiratkanpandanganhidupyangbisadinyatakan
dalam istilahistilah filosofis atau dalam sebuah sistem. Pandangan hidup yang diartikulasikan seniman bertanggung
jawabtidaksesederhanakaryapropagandapopuler.
Pendekkata,pertanyaanmengenaifungsisastrasudahmunculsejakdahuludiduniaBarat,sejakPlatohinggasekarang.
Karenaditantang,penyairdanpembacaterpaksasecaramoraldanintelektualmemberijawaban.Menghadapitantangan
dantuntutanuntukmembuktikanfungsi,dengansendirinyatulisantulisanpembelaanmenekankansegimanfaat,bukan
kenikmatan, dan dengan demikian menyangkut fungsi yang dikaitkan dengan hubungan ekstrinsik atau hubungan
denganhalhalyangdiluarsastra.Dengandemikianistilahfungsilebihcocokdikaitkandengantulisantulisanyang
bernadaapologetiks(membela,mencarialasan).

BAB4
TEORI,KRITIK,DANSEJARAHSASTRA
Didalamwilayahstudisastra,perluditarikperbedaanantarateorisastra,kritiksastra,dansejarahsastra.Kesusastraan
dapatdilihatsebagaideretankaryayangsejajar,atauyangtersusunsecarakronologisdanmerupakanbagiandarisuatu
proses sejarah. Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, dan kriteria. Sedangkan studi karyakarya konkret disebut
kritiksastradansejarahsastra.Ketigahaltersebuttidakdapatdipisahkansatusamalain.Takmungkinkitamenyusun
teorisastratanpakritiksastradansejarahsastra,sejarahsastratanpakritiksastradanteorisastra,dankritiksastratanpa
teoridansejarahsastra.Teorisastrajelashanyadapatdisusunberdasarkanstudilangsungterhadapkaryasastra.
Kriteria, kategori, dan skema tidak mungkin diciptakan secara in vacuo alias tanpa pijakan. Ada yang berusaha
memisahkansejarahsastradariteorisastradankritiksastra.F.W.Batesonmisalnya,mengatakanbahwasejarahsastra
menunjukkan A lebih baik dari B. Penilaian selalu tersirat pada setiap pilihan bahan. Ketika sejarawan menentukan
mana buku sastra dan mana yang bukan, berapa panjang pembahasan untuk pengarangini dan berapa panjang untuk
pengarang untuk pengarang itu. Sejarawan hanya perlu mencantumkan tanggal, judul penerbitan, dan data biografis
pengarang.Tetapijikamenyangkutmasalahyangmendalam(misalnyamengenaikritiknaskah,sumber,danpengaruh)
penilaiantidakdapatdihindari.
Adaalasanlainuntukmemisahkansejarahsastradarikritiksastra.Penialianmerupakanhalyangpenting,tidakdapat
disanggah.Tetapidikatanpulabahwasejarahsastramempunyaikriteriadanstandarnyasendiri,yaitukriteriadannilai
zaman yang sudah lalu. Kita harus memakai standar mereka dan berusaha menghilangkan segala prakonsepsi kita
sendirihistoririsme.TeorisemacaminijugatersiratpadapenelitiantentangteoriteoripsikologizamanElizabeth,
misalnyadoktrinhumoursatau konsepsi ilmiah dan pseudo ilmiah para penyair masa itu. Penelitianpenelian di atas
memangmeyakinkankitabahwatiapperiodemempunyaikonsepsipenilaiandankonvensisastrayangberbedabeda.
Pandangan mengenai sejarah sastra semacam ini menuntut kemampuan imajinasi, empati dengan masa silam atau
dengan selera masa silam. Rekonstruksi sejarah sastra telah berhasil memusatkan perhatian pada maksud pengarang,
yangditelusurimelaluisejarahkritikdanselera.Dengandemikian,bukanhanyaadasatuataudua,melainkanratusan
konsepsi sastra yang berdiri sendiri, tak berhubungan, beragam, dan masingmasing dapat dianggap benar. Sejarah
sastra terbagi atas fragmenfragmen yang terpisah dan tak bisa dipahami secara keseluruhan. Pandangan yang lebih
moderatmenekankanadanyaduakutubyangtidakdapatdijembatani,yaitualiranKlasikdanaliranRomantik.
Gagasanbahwamaksudpengarangadalahbahanutamastudisastraadalahkeliru.Karyasastraberdirisendirisebagai
suatusistemnilai.Tidakmungkinkitaberhentimenjadimanusiaabadke20ketikamempelajarisuatukaryamasalalu.
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

3/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

Didalampraktekkitasukarmemilihantarasudutpandangsejarahdansudutpandangkekinian.Kitaperlumengambil
sudut pandang lain yang mungkin cocok disebut sebagai perspektivisme. Satusatunya alasan yang bisa diterima
untuktidakmempelajaripengarangyangmasihhidupadalahkarenailmuantidakdapatmelihatkeseluruhankaryasi
pengarang.Karyasastratidakbisaditelaah,diuraikankekhasannya,dandinilaitanpadukunganprinsipkritiksastra.
Sejarahsastrasangatpentinguntukkritiksastra.Kalaukritikhendakbergeraklebihjauhdarisekadarpernyataansuka
dan tidak suka. Satu kasus yang perlu diperhatikan adalah sastra Abad Pertengaha, terutama di Inggris yang jarang
diperhatikandandidekatisecaraestetis.Penerapansudutpandangmodernakanmemberikanperspektifbarupadapuisi
Anglo Saxon atau puisi lirik Abad Pertengahan yang kaya. Sebaliknya, pendekatan sejarah dan penelitian masalah
genetikdapatmembantupemahamansastrakontemporer.

BAB5
SASTRAUMUM,SASTRABANDINGAN,DANSASTRANASIONAL
Pertama, istilah sastra bandingan dalam prakteknya menyangkut bidang studi dan masalah lain. Pertama istilah ini
dipakaiuntukstudisastralisan,terutamaceritarakyatdanmigrasinya,sertabagaimanadankapanceritarakyatmasuk
kedalampenulisansastrayanglebihartistik.Bagaimanapun,studisastralisantetapharusmendapatperhatianpenting
darisetiapilmuansastrayanghendakmemahamiproseperkembangansastra,sertaasal,danberkembangnyajenisdan
tekniktekniksastra.Sayang,hampirsemuastudisastralisanhanyamengkhususkandiripadastuditemadanmigrasi
sastralisandarisatunegarakenegaralain.
Kedua,istilahsastrabandinganmencakupstudihubunganantaraduakesusastraanataulebih.Metodologinyalebihdari
sekadar mengumpulkan informasi tinjauan buku, terjemahan, dan pengaruh. Ada masalah khusus yang menyangkut
pengertian sastra bandingan. Studistudi bandingan tidak menghasilkan suatu sistem yang khas. Biasanya, studistudi
demikianhanyamenelusurigemasuatumahakarya,migrasi,danpenyebarantemadanbentukyangdiilhamimahakarya
itu. Mundurnya tipe studi sastra bandingan ini pada awal abad ke20 menunjukkan bahwa ilmuwan mulai bosan
berurusandenganfakta,sumber,danpengaruhmelulu.
Ketiga, istilah sastra bandingan disamakan dengan studi sastra menyeluruh. Jadi sama dengan sastra dunia, sastra
umum,atausastrauniversal.Istilahsastraduniaterlalumulukdanmenyiratkanbahwayangharusdipelajariadalah
sastralimabenua,dariSelandiaBarusampaiIslandia.Istilahsastraumumduluberartipoetikaatauteoridanprinsip
sastra.MenurutPaulvanTieghem,sastraumummempelajarigerakandanaliransastrayangmelampauibatasnasional.
Sedangkansastrabandinganmempelajarihubunganduakesusastraanataulebih.Akhirnya,wilayahsastraumumdan
sastrabandinganpunbertumpangtindih.Mungkinlebihbaikkeduanyakitasebutsastrasaja.
Masihkitanantikanpenulisankembalisejarahsastradalamskalasupranasional,yaitusejarahsastrayangmerupakan
suatu sintesis. Studi sastra bandingan dengan kaliber ini menuntut penguasaan bahasa asing dan keberanian untuk
menyisihkanrasakedaerahanyangsulitdihilangkan.Sejarahtentangtema,bentuk,teknik,danjenissastrasebetulnya
bersifat internasional. Penekanan pada perbedaan bahasa ditimbulkan oleh bangkitnya semangat nasionalisme yang
romantisdanberkembangnyastudisejarahsastramodernyanglebihterarah.Akibatnya,diAmerikakurangadakontak
antaramerekayangmempelajarisastraInggrisdenganmerekayangmempelajarisastraJerman,atausastraPrancis.
Saranuntukmengadakanstudibandingansamasekalitidakmenyiratkanpermintaanagarstudisastranasionalmasing
masing negara diabaikan. Sayangnya masalah ini jarang dibicarakan dengan dasar teori yang jelas, dan justru
dikaburkanolehteoriteoriyangberbaurasialdandiwarnaisentimenkedaerahan.Masalahkebangsaanmenjadirumit
kalau kita harus menempatkan karya sastra yang ditulis dalam satu bahasa yang samake dalam kelompok beberapa
sastra nasional. Untuk menggambarkan kaitan dan peran sastra nasional dan sastra universal, kita perlu mengetahui
sejarahsastrasecaramenyeluruh.

BAB6
MEMILIHDANMENYUSUNNASKAH
Ada dua tingkat kegiatan persiapan. Pertama, menyusun dan menyiapkan naskah. Kedua, menentukan urutan karya
menurutwaktupenciptaan,memeriksakeaslian,memastikanpengarangnaskah,menelitikarya,kerjasamadankarya
yangsudahdiperbaikiolehpengarangataupenerbit.Kegiatanterakhirseringdisebutkritiktingkattinggi.Kegiatan
pertama yakni menyusun dan mengumpulkan naskah dalam bentuk manuskrip atau cetakan, telah dilakukan dengan
tuntasdalamsejarahsastraInggris.
Setelahtugasawalmengumpulkannaskahdanmembuatkatalogselesai,mulailahprosesediting.Editingadalahkerja
yang rumit, serta melibatkan interpretasi dan penelitian sejarah. Mengedit manuskrip kuno berbeda dengan mengedit
naskahcetakan.Untukmempelajarimanuskripkuno,diperlukanpengetahuanpaleografi.Paleografiadalahstudiyang
menentukan tahun penciptaan manuskrip dengan memakai sejumlah kriteria. Studi ini juga mempelajari cara
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

4/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

memahami singkatan dan istilah kuno. Memang sulit untuk menentukan mana yang benar, tetapi dalam mengedit
sebaiknyakitatetapberpegangpadanaskahpengarangyangadadanjanganberusahamerekonstuksikansuatuversiasli
yangmasihbersifathipotesabelaka.
Prosesmenetapkansilsilahteksberbedadengankritikteksdankoreksiteks.Keduakegiataninimelibatkansejumlah
sudut pandang dan kriteria lain di samping klasifikasi. Koreksi naskah didasarkan pada dua kriteria. Pertama, harus
ditelitiapakahkatakatadanbagiandarikaryasastrabetulbetultulen.Kedua,apakahpilihanitusudahtepatbenar
dari segi linguistik , sejarah, dan psikologi. Tapi pada akhirnya yang menentukan adalah perkiraan, selera, dan
kepekaan linguistik editor. Untuk menyusun naskah yang enak dibaca, pembahasan tentang konvensi coretan tangan
penulisdanmasalahsettingdibuatsesingkatmungkin.
Walaupunsecaraumumeditingmanuskripdannaskahcetakanmemilikipermasalahanserupa,adaperbedaanyangdulu
kurangdipahami.Hampirsemuanaskahklasikterdiridaribeberapaversi,sertadokumennyaberasaldaritempatdan
waktuyangberbedabeda.Haliniberbedadengannaskahcetakan.Biasanyahanyasatuatauduaedisinaskahcetakan
yangmemilikikewenangansumber.Biasanyayangdipakaiadalahedisipertamaatauedisiterakhiryangdibuatdengan
pengawasanpengarang.Dalammenyiapkansebuahedisi,kitaprlumemperhitungkantujuandansasarannya.
Selainmeyusunnaskahyangbenar,editingjugamempunyaipermasalahanlain.Urutankaryadananotasijugaharus
ditentukan. Bagi seorang ilmuwan, edisi terbaik adalah edisi lengkap yang disusun secara kronologis. Anotasi dalam
artisempityaknipenjelasanteksdarisegilinguistikdansejarahharusdibedakandarianotasiyangdilengkapidengan
datadata sumber, paralelisme dan tiruan oleh penulis lain. Yang juga berbeda adalah komentar yang bersifat estetis,
terdiridarieseitentangbagianbagiankarya,jadiberfungsisepertiantologi.
Yanglebihpentingdariurutanwaktupenciptaanadalahkeasliandanidentitaspengarang.Untukmenjawabmasalahini
diperlukan penelitian stilistikadan sejarah yang lebih mendalam. Banyak pengarang yang keaslian karyanya
dipertanyakan kembali. Pembicaraan mengenai pemalsuan naskah dalam sejarah sastra, merangsang penelitian
penelitian lain. Penelitian menunjukkan sejumlah pelanggaran konvensi yang dapat dengan cepat mendeteksi
pemalsuan.Kecurigaanbahwasuatunaskahmungkinpalsu,memaksaparailmuwanuntukmemeriksadanmemperkuat
dasardasarargumenpenetapantahunpenciptaandandentitaspengarangyangdianggapkeliru.

BAB7
SASTRADANBIOGRAFI
Biografiadalahgenreyang sudah kuno. Pertamatama biografi secara kronologis maupun secara logis adalah bagian
darihistoriografi.Adaduapertanyaanyangharusdijawabdalammenyusunbiografisastrawan.Pertama:sejauhmana
penulis biografi tersebut dapat memanfaatkan karya sastra sebagai bahan atau pembuktian? Kedua: sejauh mana
biografiiturelevandanpentinguntukmemahamikaryasastra?Dalamhalinikitaperlumembedakanduatipepenyair,
yangsubjektifdanobjektif.Tapidalammenghadapipenyairyangsubjektifsekalipun,kitatidakbolehdantidakdapat
langsungmenyamakanpernyataanyangbersifatotobiografisdenganpenggunaanmotifyangsamapadakaryasastra.
Pandanganbahwaseniadalahekspresidiriyangmurnidanpolosyakniperwujudanpengalamanpribadidanperasaan
yang keliru. Pendekatan biografis sering melupakan bahwa seni bukan sekadar perwujudan pengalaman, tetapi
merupakanmatarantaitradisisastradankonvensasi,yangmenentukanapakahsuatukaryatersebutdramaataupuisi.
Karyasastramungkinmerupakantopeng,pribadiyangberlawanan,yangtersembunyidibalikpengarang.Lagipula
haruskitaingatbahwauntukkaryanya,pengarangbisamengalamihidupdengancarayangberbedabeda:pengalaman
hidupdipakainyauntukbahankaryasastradanpengalamanitupunsudahdibentukolehtradisisastradanprakonsepsi.
Akhirnyakitaterpaksamenganjurkanagarsetiapinterpretasibiografisdanpemakaiankaryasastrauntukbiografiharus
selalu diuji dengan kritis, karena karya sastra bukanlah dokumen biografis. Perlu pula diragukan pendekatan yang
hanyamengambilsatubagiandariJaneEyreatauVolletteuntukmenyimpulkankehidupankakakberadikBronte.Hal
ini dilakukan oleh Virginia Moore dalam bukunya The life and Eager Death of Emily. Ia mengira bahwa Emily
mengalamigejolakperasaantokohnya,Heathcliff.Tipeargumensemacaminilahyangmendasaripendapatbahwapati
ShakespearepernahmengunjungiItalia,danpernahmenjadiahlihukum,tentara,guru,danpetani.
Tetapi contoh kekeliruan pandangan itu tidak menghilangkan masalah adanya kepribadian dibalik karya sastra.
Bagaimanapun tetap ada hubungan, kesejajaran, dan kesamaan tidak langsung antara karya dan pengarangnya. Tapi
konvensi yang dipakai jelas berdasarkan pengalaman dan hidupnya sendiri. Di dalam konteks inilah kita melihat
manfaat pendekatan niografis. Pendekatan ini berguna untuk menjelaskan makna alusi dan katakata yang dipakai
dalam karya sastra. Biografi juga mengumpulkan bahan untuk menjawab masalah sejarah sastra seperti bacaan
pengarang, persahabatan pengarang dengan sastrawan lain, perjalanannya, serta daerah dan kotakota yang pernah
dikunjungidanditinggalinya.
Meskipun demikian, pendekatan biografis tetap mempunyai dampak terhadap penilaian karya sastra. Kriteria
ketulusan tidak tepat diartikan: sejauh mana karya sastra patuh pada kejujuran biografis. Ini berarti mencari
persamaanlangsungantarapengalamandanperasaanpengarangdidalamdandiluarkaryasastra.Perasaanyangpaling
jujurdanmenggebugebubanyakmenghasilkansajaksajakremajayangcengengataupuisidakwahyangberteletele.
Puisitetaphidup,sedangkanairmatadanperasaanpenciptanyasudahlenyaptakbisadantakperludirekonstruksi.

http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

5/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

BAB8
SASTRADANPSIKOLOGI
Istilahpsikologisastramempunyaiempatkemungkinanpengertian.Yangpertamaadalahstudipsikologispengarang
sebagaitipeatausebagaiparibadi.Yangkeduaadalahstudiproseskreatif.Yangketigaadalahstuditipedanhukum
hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Yang keempat mempelajari dampak sastra pada pembaca
(psikologipembaca).Penyairadalahpelamunyangditerimamasyarakat.Penyairtakperlumengubahkepribadiannya,
iabolehmeneruskandanmempublikasikanlamunannya.
Teori seni sebagai gangguan emosi menampilkan masalah hubungan imajinasi dengan kepercayaan. Salah satu
kecenderungan yang lain yang ada pada seniman (terutama penyair) adalah sinestesia, penggabungan dua macam
penginderaaan,biasanyapenglihatandanpendengaran.Kecenderunganpsikologisinibersumberdarikebiasaanuntuk
tidak membedakan macammacam penginderaan. Tetapi sekarang sinestesia sudah menjadi teknik sastra, semacam
terjemahan metaforis, seperti ungkapan berlebihan sajaksajak metafisik, suatu sikap estetis tertentu terhadap
kehidupan.
PenggolonganduakutubseniyangpalingterkenaldanberpengaruhadalahyangdibuatolehNietzschedalambukunya
The Birth of Tragedy (1872). Proses kreatif meliputi seluruh tahapan, mulai dari dorongan bawah sadar yang
melahirkan karya sastra sampai pada perbaikan terakhir yang dilakukan pengarang. Struktur mental seorang penyair
berbeda dengan susunan sebuah puisi. Impresi berbeda dengan ekspresi. Sebaliknya, bagi seorang pelukis yang
menggunakan teknik apa pun, setiap impresi juga dibentuk oleh hasil pelukisnya, karena pelukis belajar dari
pengalamanyangtuntas.
Inspirasiadalahsebutantradisionaluntukfaktorbawahsadardalamprosespenciptaan.Apakahinspirasitidakbisa
didatangkan?Kebiasaankreatifdanritualsertarangsangandapatdiusahakan.Penyairpenyairmantis(jururamal)pada
masyarakat primitif diajari cara menyiapkan diri supaya dapat menjadi kesurupan. Seperti halnya pengikut aliran
kepercayaan di Timur, yang dianjurkan memakai waktu dan tempat khusus untuk berdoa, dan mengucapkan seruan
seruanyangdiulangulangataumantra,penyairmodernbelajarataumengiradapatbelajarmencapaisituasikreatif.
Sastrawan adalah spesialis dalam membuat asosiasi, disosiasi, dan mengkombinasikan kembali unsurunsur yang
dialamisecaraterpisah.Sastrawanmengumpulkankatakatasepertianakkecilmengumpulkanboneka,perangko,atau
binatang peliharaan. Bagi penyair, katakata bukanlah tanda suatu pasangan yang transparan. Melainkan simbol,
yang mempunyai nilai dirinya sendiri di samping sebagai alat untuk mewakili hal lain. Frase asosiasi ide adalah
istilahyangkurangtepatuntukmenggambarkankecenderungansastrawanterhadapbahasa.Selainhubunganasosiasi
katadengankata,adajugaasosiasipikirandenganobjek.Kategoriutamaasosiasisemacaminiadalahkaitanantara
tempatdanwaktu,sertaantarapersamaandanperbedaan.
Untuksenimansenimantertentu,psikologimembantumengentalkankepekaanmerekapadakenyataan,mempertajam
kemampuanpengamatan,danmemberikesempatanuntukmenjajakipolapolayangbelumterjamahsebelumnya.Tapi
psikologi itu sendiri baru merupakan suatu persiapan penciptaan. Di dalam karya sastra, kebenaran psikologis baru
mempunyai nilai artistik jika ia menambah koherensi dan kompleksitas karya. Dengan kata lain, jika kebenran
psikologisitusendirimerupakansuatukaryaseni.

BAB9
SASTRADANMASYARAKAT
PembahasanhubungansastradanmasyarakatbiasanyabertolakdarifraseDeBonaldbahwasastraadalahungkapan
perasaan masyarakat. Tapi sebaiknya kritik yang berbau penilaian kita tangguhkan dulu sampai kita menemukan
hubunganyangnyataantarasastradanmasyarakat.Hubunganyangbersifatdeskriptifdapatkitaklasifikasikansebagai
berikut:
Pertamaadalahsosiologipengarang,daninstitusisastra.Masalahyangberkaitandisiniadalahdasarekonomiproduksi
sastra,latarbelakangsosial,statuspengarangdanideologipengarangyangterlihatdariberbagaikegiatanpengarangdi
luar karya sastra. Yang kedua adalah isi karya sastra, tujuan, serta halhal lain yang tersirat dalam karya sastra itu
sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial. Yang terakhir adalah permasalahan pembaca dan dampak sosial
karyasastra.Sebelumkitasampaikepadamasalahlebihlanjut,yaituintegrasibudaya,kitaharusmenjelaskanterlebih
dahuluapayangkitamaksudkandenganketergantunganatauhubungansebabakibatantarasastradanmasyarakat.
Biografi pengarang adalah sumber utama, tetapi studi ini juga dapat meluas ke lingkungan atau milieu tempat
pengarang tinggal dan berasal. Kita dapat mengumpulkan informasi tentang latar belakang sosial, latar belakang
keluarga,danposisiekonomipengarang.Kitadapatmenunjukkanapaperankelompokbangsawan,kaumborjuis,dan
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

6/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

kaumproletardalamsejarahsastra.Asalusulsosialseorangpengaranghanyasedikitsekaliberperandalammenjawab
masalahstatussosial,keterlibatan,danideologi,sebabseringpengarangmelayanikebutuhankelaslain.
Keterlibatansosial,sikap,danideologipengarangdapatdipelajaritidakhanyamelaluikaryakaryamereka,tetapijuga
daridokumenbiografi.Sudahbanyakdibuatpenelitiantentangpandanganpolitikdansosialpengarang.Jikadisusun
secarasistematis,masalahasal,keterlibatan,danideologisosialakanmengarahpadasosiologipengarangsebagaitipe,
atausebagaisuatutipepadawaktudantempattertentu.Posisisastrawandalammasyarakatdapatditelusurisecarajelas
dalamsejarah.PadaAbadPertengahan,kitamengenalbeberapamacampengarang.Adabiarawanyangmengarangdi
ruangkecilnya,trubadurdanMinnesangerdiistanarajaataubaron,danilmuwanpengelanadijalanjalan.Padazaman
Renaisansmunculkelompokpenyairyangtidakmauterikat.Kaumpenyairhumanisiniberkelanadarisatunegarake
negaralain,menawarkanjasamerekakepadaparapelindung.
Jadi, studi dasar ekonomi sastra dan status sosial pengarang mau tak mau harus memperhitungkan pembaca yang
menjadisumberrezekinya.Bangsawanadalahpelindungsenimerangkappembacayangcerewet.Bagaimanapun,pola
pola lama belum sepenuhnya berubah. Grafik naikturunnya reputasi dan kemasyhuran pengarang, sukses dan
bertahannya suatu buku, adalah fenomena sosial. Stratifikasi setiap kelompok masyarakat terdiri atas stratifikasi
seleranya.Normakelasatasseringmenularkekelasbawah.Tapikadangkadangarahpengaruhberbalik.Modeadalah
gejala yang penting dalam sastra modern. Dalam masyarakat modern yang cair dan penuh persaingan, normanorma
kelasatascepatditirudancepatpuladigantidenganyangbaru.
Meskipunbanyakbuktidikumpulkan,jarangditarikkesimpulanmengenaihubunganyangpastiantaraproduksisastra
dengan dasar ekonomi, atau mengenai pengaruh yang pasti dari publik terhadap sastrawan. Kita dapat membuat
hipotesis bahwa anakanakmuda lebihlangsung dan lebih mudahterpengaruh bacaan daripada orang tuadan bahwa
pembaca yang kurang berpengalaman memperlakukan sastra secara lebih naif. Pendekatan yang umum dilakukan
terhadaphubungansastradanmasyarakatadalahmempelajarisastrasebagaidokumensosial,sebagaipotretkenyataan
sosial.Sebagaidokumensosial,sastradipakaiuntukmenguraikanikhtisarsejarahsosial.PotretsosialAmerikadapat
disusundarinovelnovelHarrietBeecherStowe,Howells,sampaiFarrelldanSteinbeck.
Situasi sosial memang menentukan kemungkinan dinyatakannya nilainilai estetis, tapi tidak secara langsung
menentukan nilainilai itu sendiri. Kita dapat mempelajari secara garis besar, bentukbentuk seni apa yang mungkin
timbul pada suatu masyarakat, dan mana yang tidak mungkin muncul. Tetapi masalah sastra dan masyarakat dapat
diletakkan pada suatu hubungan yang lebih bersifat simbolik dan bermakna: kita dapat memakai istilahistilah yang
mengacupadaintegrasisistembudaya,danketerkaitanantaraberbagaiaktivitasmanusia.sastramempunyaitujuandan
alasankeberadaannyasendiri.

BAB10
SASTRADANPEMIKIRAN
Memangkaryasastradapatdianggapsebagaidokumensejarahpemikirandanfilsafat,karenasejarahsastrasejajardan
mencerminkansejarahpemikiran.Secaralangsungataumelaluialusialusidalamkaryanya,kadangkadangpengarang
menyatakan bahwa ia menganut aliran filsafat tertentu, mempunyai hubungan dengan pahampaham yang dominan
padazamannya,ataupalingtidakmengetahuigarisbesarajaranpahampahamtersebut.Meskopundemikian,Sejarah
Pemikiranperludisambutbaikolehpeminatsastra.Manfaatpengetahuansejarahfilsafatbagipemahamankaryasastra
memangsangatbesar.Tidakdapatdisangkal,sastraInggrisdapatdipakaiuntukmenjelaskansejarahfilsafat.
Pada kesusastraan lain, studi pengaruh pemikiran pada karya sastra mungkin lebih kaya lagi. Tetapi apakah standar
filosofis dapat kita jadikan kriteria kritik sastra? Sejumlah metode yang berkembang di Jerman mencoba
memperhatikan keberatankeberatan terhadap penekanan unsur ilmiah yang berlebihan dalam pendekatan filsafat.
Unger mengklasifikasikan permasalahan yang digarap pengarang sebagai berikut. Pertama, masalah nasib. Yang
dimaksudkannya di sini adalah hubungan antara kebebasan dan keterpaksaan, semangat manusia dan alam. Kedua,
masalahkeagamaan,termasukinterpretasitentangKristus,sikapterhadapdosadankeselamatan.
Ketiga,masalahalam,perasaanterhadapalam,jugamitosdanilmugaib.Keempat,masalahmanusia.Permasalahanini
menyangkut konsep manusia, hubungan manusia dengan kematian dan konsep cinta. Kelima, masalah masyarakat,
keluarga, dan negara. Sikap seorang penulis harus dipelajari dari segi kelima jenis permasalahan ini. Sejarah tentang
sikapdanperasaansulitdisusunkarenaperasaantakdapatdiukur,dandimanamanasamasaja.Didalammempelajari
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

7/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

pengarangsecaraperorangan,pendekatanUngermempunyaikelebihan,karenamenelitisikapdanpemikiranyangtidak
diformulasikan dengan terlalu nyata dan jelas. Studi sikap pengarang semacam itu mendorong para pemikir Jerman
untuk menjajaki kemungkinan menyederhanakan permasalahan sikap pengarang dalam klasifikasi berdasarkan tipe
Weltanschauung.YangpalingterkenaladalahteoriDilthey.
DiJermanminatuntukmembuatspekulasisemacaminibesarsekalidanbanyakvariasidiciptakan.Kalaudiperhatikan
dengan akal sehat, barangkali kita perlu mencurigai kerapian skema ini, juga tipe ketiga yang terlalu ditinggikan
kedudukannya. Sebetulnya, perlu kita pertanyakan, apakah mungkin terjadi integrasi total antara tiga hal: waktu, ras,
dan karya sastra. Paralelisme, apalagi antara filsafat dan puisi, perlu diragukan. Semangat Jaman dapat dijadikan
pegangan untuk menjelaskan perubahan gaya dan ragam sastra dari zaman satu ke zaman lainnya. Tetapi jika
semangatjamandibakukanmenjadisesuatuyangabsolutdanmenjadipatokanmitosyangtetapuntuksetiapzaman
pendekataniniberbahaya.
Dunia buatan Geistegeschichte tidak dapat menjawab permasalahan umum sejarah umat manusia atau paling tidak
sejarah kebudayaan Barat. Sebetulnya, ilmuwan tidak perlu membuat spekulasi atas permasalahan yang terlalu besar
sepertisejarahfilsafatdanintegrasibudaya.Padaperhatianilmuwanperludialihkankepadamasalahmasalahkongkret
yangbelumdipecahkan,bahkanbelumcukupdibicarakan.Pertanyaanyangperludijawab,misalnyaadalahbagaimana
dan kapanpemikiranmasuk kedalam kesusastraan.Yang dimaksud dengan pemikirandisinibukanpemikiran yang
dipakai hanya sebagai bahan mentah atau informasi. Permasalahan masuknya pemikiran dalam kesusastraan baru
munculkalaupemikiranmulaidiwujudkandalamteksturkaryasastradanmenjadibagiandarikaryasastra.

BAB11
SASTRADANSENI
Hubungansastradengansenirupadansenimusiksangatberagamdanrumit.Kadangkadangpuisimendapatinspirasi
darilukisan,patung,ataumusik.Sebaliknya,sebagimanasastraterutamalirikdandramabanyakmemakaimusik,sastra
jugabisamenjaditemasenilukisataumusikterutamasenisuaradanmusikprogram.Disampingmasalahsumberdan
pengaruh,inspirasidankerjasama,adamasalahlainyanglebihpenting.Karyasastraseringmenghasilkanefekyang
samadenganefeksebuahlukisanataumenghasilkanefekmusikal.Adakalanyapuisimenjadimirippatung.
Apakahpuisidapatmencapaikesansepertimusik,lebihdiragukanlagi,meskipunbanyakyangberpendapatbahwahal
itu mungkin. Unsur musik dalam sajak, kalau dianalisis, ternyata berbeda dengan melodi musik. Banyak puisi yang
ditulisdenganmaksuddijadikanmusik,misalnyaariazamanElizabethdanlibrettountukopera.Kesejajaransastradan
seni sering membuat orang merasa bahwa lukisan dan puisi tertentu manghasilkan suasana hati yang sama. Jadi,
kesejajaran dua cabang seni yang hanya didasarkan pada reaksi emosional penonton saja tidak akan membantu
meningkatkanpengetahuan.
Salahsatupendekatanlainadalahdenganmencarimaksuddanteorisenimanpenciptanya.Pastikitadapatmenunjikkan
kesamaanteoridanformuladibalikduakaryaseniyangbebeda.Hanyasenipatungdanarsitekturyangdapatdibentuk
olehcontohcontohKlasik.JumlahtiruankaryaarsitekturdanpatungKlasikmelebihijumlahtiruanKlasikpadakarya
sastra dan karya seni lainnya. Jadi, teori dan maksud yang disadari seniman sering berbedabeda pada setiap cabang
seni, dan tidak banyak membantu kita memahami hasil kongkret si seniman: karyanya, bentuk, serta isinya yang
spesifik.
Buktibahwapendekatanmelaluimaksudpengarangtidakdapatdiandalkanterlihatdarikasuskasusyangjarangterjadi,
yakniketikapenyairmerangkapmenjadiseniman.pendekatanyanglebihbermanfaatdaripendekatanmelaluimaksud
pengarang adalah perbandingankarya seni berdasarkan latar sosial dan budaya yang sama. Kesejajaran sejati yang
datang dari kesamaan latar sosial dan intelektual jarang dianalisis secara kongkret. Nampaknya, pendekatan utama
untuk membandingkan beberapa cabang seni adalah analisis objek seni yang kongkret. Jadi, yang dilihat adalah
hubunganstruktural.
UsahayangpalingnyatauntukmemindahkankategorisejarahsenipadakesusastraanadalahpenelitianOskarWalzel,
yangmemakaikriteriaWofflin.WofflinmembedakanseniBarokdanRenaisansberdasarkanstrukturnya.Iamembuat
skema dua pertentangan dua hal yang bertolak belakang, yang bisa diterapkanpada setiap lukisan, patung, atau
arsitektur zaman itu. Lukisan Renaisans bersifat pipih atau dibuat di atas bidangbidang datar yang tersusun,
sedangkan lukisan Barok dalam, mengarahkan pandangan mata pada latar yang jauh dan tidak jelas. Wofflin
mebuktikan kesimpulannya melalui analisis yang sangat peka terhadap setiap karya seni yang dinikmatinya, dan
memperlihatkanpergeseranyangtakterelakkandarigayaRenaisanskegayaBarok.
Sebagian dari gaya Wofflin memang dengan mudah dan jelas dapat diformulasikan kembali ke dalam istilah sastra.
Nampaknya, memang mudah mengkontraskan bentukbentuk yang jelas dengan seniseni yang memiliki komposisi
longgar dan bentuk kabur. Pengalihan pasangan kontras Wofflin tidak memecahkan satu masalah penting. Kita tidak
dapat menerangkan kenyataan bahwa cabangcabang seni tidak berkembang dengan kecepatan yang sama pada satu
waktu yang sama. Akhirnya, kita dihadapkan pada satu masalah lain lagi. Pada satu waktu tertentu atau pada
kesusastraannasionaltertentu,satuatauduacabangsenisangatproduktif.

http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

8/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

BAB12
MODUSKEBERADAANKARYASASTRA
Untukmenjawabpertanyaanapadandimanapuisiataukaryasastrapadaumumnya,beberapapendekatantradisional
menawarkan jawaban. Tetapi jawaban itu harus dikritik dan dikesampingkan, sebelum kita mencari jawaban sendiri.
Jawabanyangpalingumumdantuaadalahbahwapuisimerupakansebuahartefak,sebuahobjekyangsamadengan
lukisan atau patung. Jadi, karya sastra bisa disamakan dengan garisgaris hitam pada kertas putih, atau naskah kuno,
atausepertipuisiBabilon,tulisanyangditatahpadabatubata.
Adasuatupembuktianlainbahwatulisanpadakertasataucetakanpadabukubukanlahpuisiyangsebenarnya.Satu
halamanbukuterdiridaribanyakunsuryangtidaktermasukpuisi:besarkecilnyatipehuruf,jenishuruf(Romanatau
Italik), ukuran kertas dan lainlain. Tidak dapat disangkal bahwa banyak karya sastra lenyap dan musnah karena
tulisannya hilang. Sarana tradisi oral yang secara teoretis bisa dipakai untuk menyelamatkannya, ternyata gagal
berfungsi atau terputus. Lagi pula, dalam periodeperiode tertentu dalam sejarah puisi, lukisan grafis telah menjadi
bagiandaripuisi.
Ideogram yang berbentuk gambar pada puisi Cina, menurut Ernest Fenollosa, merupakan bagian dari makna puisi.
Penentuanakhirsetiapbaris,pengelom[okanbarismenjadistansadanalinea(padaprosa),persajakandanpermainan
katayanghanyadapatdilihatmelaluiejaan,danbanyakteknikgrafislainharusdianggapsebagaifaktorintegraldalam
karyasastra.Tetapiyangpentingdisadariadalahbahwapadasetiappembacaansebuahpuisiselalumunculunsurunsur
yangmelebihipuisiitusendiri.Pembacaanpuisitidaksamadenganpuisiitusendiri,karenakitaselalubisamengoreksi
setiappembacaandalamhati.
Jawabanyangketigamerupakanjawabanyangumumkitadengar.Puisiadalahpengalamanpembacanya.Sebuahpuisi
taklebihdariprosesmentalmasingmasingpembaca.Jadi,samadengankeadaanmentalatauprosesyangkitarasakan
ketika membaca atau mendengarkan puisi. Pandangan bahwa pengalaman mental pembaca adalah puisi itu sendiri,
mengarahkan kita pada kesimpulan: puisi itu tidak ada kecuali kalau dialami dan diciptakan kembali dalam setiap
pengalamanpembaca.Biarpunmenarikdanbermanfaatuntukpendidikan,psikologipembacaakanselaluberadadiluar
objek studi sastra yakni karya sastra yang nyata dan tidak mampu menjawab pertanyaanpertanyaan tentang struktur
dannilaikaryasastra.
Alternatif lain bahwa puisi merupakan pengalaman total sadar dan tak sadar pada waktu penciptaan, juga tidak
memuaskan.Carayanglebihbaikadalahmembuatbatasankaryasastrayangberkaitandenganpengalamansosialdan
kolektif. Jawaban yang dikaitkan dengan psikologi perorangan atau sosial tidak dapat ditemukan. Puisi bukanlah
pengalaman perorangan maupun gabungan pengalaman. Puisi hanya merupakan suatu penyebab potensial dari
pengalaman. Tetapi ini merupakan masalah lanjutan. Kita masih harus memutuskan di mana dan bagaimana norma
normainihidup.
Metode yang dipakai dalam mendeskripsikan dan menganalisisberbagai strata karya sastra: (1) strata bunyi, efoni,
ritme, dan mantra, (2) unit makna yang menetukan strukturlinguistik formal, gaya serta pendekatan stilistika yang
mempelajari gaya dengan sistematik, (3) imaji dan metafor, teknik stilistika yang paling puitis dan memerlukan
pembahasankarenakeduateknikinisangatmengarahkepada(4)duniakaryasastradalamsimboldansistemyang
kitasebutmitospuitik.Duniayangdiproyeksikanolehfiksinaratifmenyajukan(5)masalahkhususmengenairagam
danteknikyangakankitabahaspadababberikutnya.Setelahmempelajarimetodeanalisisyangdapatditerapkanatas
karya sastra, kita akan menanyakan (6) sifatsifatb genre sastra dan membicarakan permasalahan utama setiap karya
sastra, yakni (7) penilaian. Akhirnya, kiuta akan kembali pada pemikiran tentang evolusi sastra dan membahas (8)
sejarahsastradankemungkinanmenyusunsejarahsastrasebagaisejarahseni.

BAB13
EFONI,IRAMA,DANMANTRA
Karyasastraadalahurutanbunyiyangmenghasilkanmakna.Didalammenganalisisefekbunyi,kitaharusmengingat
duaprinsippentingyangseringdilupakan.Pertamatama,kitaharusmembedakanpenyajianpuisisecaralisandanpola
suarapuisi.Asumsikeduayangumumadalahbahwabunyiharusdianalisisterpisahdarimakna.Dilihatdarikeutuhan
karyasastra,asumsiinikelirudanjelassalah.Lagipula,bunyisecaratersendiritidakatausedikitsekalimempunyai
efek artistik. Paling tidak, puisi itu menampilkan warna emosi tertentu. Seandainya pun ada, bunyibunyian itu tentu
terkait dalam suatu hubungan yang sederhana dan mendasar seperti yang diamati oleh Birkhoff dalam penelitiannya,
AestheticMeasure.
Kitaperlumembedakanduamacamunsurbunyi,yaituunsurbunyiyangmelekatdanyangterkait.Unsurbunyiyang
melekatmisalnyaadalahkekhasanbunyia,atauo,atauldanp,terlepasdarikuantitasnya.Sedangkanunsurbunyiyang
terkaityangmerupakandasariramadanmantraadalahtitinada,lamabunyi,tekanan,danpengulangan.Unsurunsurini
dapatdisusunsecarakuantitatif:tinggiataurendah,panjangataupendek,takanankerasataulemah,seringataujarang.
Didalamkelompokini,kualitasbunyimerupakanunsuryangdimanipulasikandandimanfaatkanolehpengarang.
Kita tidak boleh melupakan bahwa efek bunyi berbeda dari satu bahasa ke bahasa lainnya. Tiap bahasa mempunyai
sistem fonetiknya sendiri. Jadi, tiap bahasa memiliki vokalvokal yang bertolak belakang dan yang paralel, serta
konsonankonsonan yang mirip. Rima adalah suatu gejala yang sangat rumit. Sebagai pengulangan (atau mendekati
pengulangan)bunyi,rimamempunyaifungsiefoni.MenurutHenryLanzdalambukunya,PhysicalBasicofRime,rima
vokal ditentukan oleh seringnya pengulangan nada tambahannya. Yang lebih penting secara estetis adalah fungsi
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

9/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

mantrayangmenandaiberhentinyasetiapbarispuisi.Mantrajugaseringberfungsisebagaisatusatunyapenyusunpola
stanza.
Iramadanmantramembawamasalahyanglaindipengorkesan.Iramadanmantrasudahdipelajaripanjanglebar,dan
berbagaibukuditulistentanghalitu.Adairamaalam,iramakerja,iramasinyalcahaya,iramamusik.Secarakiasan,ada
irama seni plastis. Irama juga merupakan gejala linguistik. Kita memasuki wilayah ilmu sastra kalau kita harus
menerangkansifatiramaprosa,kekhasandanpenggunaanprosaberirama,misalnyapadaBibel,padakaryaSirThomas
Browne,RuskinatauDeQuincey,yangiramadanmelodinyasangatmenonjolbahkanmenarikperhatianpembacayang
kurangawas.
Tipe kedua dalah teori musik yang didasarkan pada asumsi bahwa mantra dalam puisi sama dengan irama musik.
Karenanyamenuruttipeinimantrapalingtepatdisimbolkandengannotasimusik.Teorimantraketigadisebutmantra
akustik.Teoriinisangatdisukaidewasaini.Teoriinididasarkanpadapenelitianobjektif,danseringmemakaiperalatan
seperti osilograf yang dapat membuat rekaman dan memotret pembacaan puisi. Mantra akustik telah berhasil
meletakkanunsurunsurpembentukmantrasecarajelas.Tapiilmumantralaboratoriuminijelasmengabaikanmakna.
Jadi,disimpulkanbahwatakadayangdisebutsukukata,karenayangadahanyalahbunyiyangterusmenerus:takada
kata,karenabatasantidaknampakpadaosilograf:takadamelodidalamartisempit,karenatinggirendahsuarayang
dibangkitkanolehvokaldansejumlahkonsonanseringdiinterupsiolehbunyibunyiribut.
FormalisformalisRusiamencobamenempatkanstudimantrapadadasaryanglainsamasekali.Didalammempelajari
puisi dengan mantra biasa, penelitipeneliti Rusia menerapkan metode statistik untuk mencari kaitan antara pola dan
irama ujaran yang ditetapkan, dan irama percakapan seharihari. Metode statistik yang dipakai sangatlah sederhana.
Padapuisiataubagianpuisiyangdianalisis,kitamenghitungpresentasibanyaknyasukukatayangmendapattekanan.
Ahliahli mantra Rusia menekankan bahwa tiap aliran dan tiap pengarang akan membuat pola ideal yang berbeda.
Mantradanbunyharusdipelajaridalamtotalitaskaryasastradantidakdapatdipisahkandarimakna.
BAB14
GAYADANSTILISTIKA
Maknapuisisangatkontekstual:tiapkatatidaksajamembawamaknakamus,tetapilingkaransinonimdanhomonim.
Katakata tidak hanya memiliki makna tertentu, tetapi membangkitkan kesadaran pembaca pada katakata lain yang
berkaitandenganbunyiataumaknakatatersebut,atauturunandarikataitu,ataukatakatalainyangbertentanganatau
tidak termasuk dalam jenis kata itu. Tentu studi linguistik tidak hanya penting untuk memahami katakata dan frase.
Ada dua sudut pandang dalam mempelajari bahasa karya sastra. Kita dapat memakai karya sastra sebagai dokumen
sejarahlinguistik.Tapistudilinguistikhanyabermanfaatuntukstudisastrakalaubertujuanmenelitiefekestetisbahasa.
Tentu saja stilistika tidak dapat diterapkan dengan baik tanpa dasar linguistik yang kuat, karena salah satu perhatian
utamanyaadalahkontrassistembahasakaryasastradenganpenggunaanbahasapadazamannya.Didalamprakteknya,
kitahanyamenerapkansecarainstingtifstandarstandaryangkitaperolehdaripemakaianbahasazamansekarang.Tapi
kalau kita mengakui perlunya rekonstruksi sejarah dalam kasus yang jelas seperti di atas, apakah berarti kita harus
menghadapi setiap kasus dengan cara yang sama. Seperti Teeter, kita dapat bertanya: apakah tidak sebaiknya kita
menghilangkankonotasimodern,dandalamkasuskasusyangekstrem,apakahhalitumungkin?
Ada usahausaha seperti yang dilakukan oleh Charless Ballyuntuk melihat stilistika hanya sebagi satu bagian dari
linguistik.Didalamstilistikatradisional,masalahnyabiasanyadijawabdengansembarangansaja.Bagaimanapunjuga,
tidak mungkin kita membuktikan bahwa bentuk dan teknik tertentu mempunyai efek atau nilai ekspresif yang pasti.
Meskipun ada pandangan bahwa hubungan langsung antarasatu bentuk tertentu dengan satu nilai ekspresif tertentu
harus ditinggalkan, hubungan spesifik antara kecenderungan stilistika dan efeknya bukan tidak mungkin ada.
Berdasarkankaitankatadengansebuahobjek,gayadibagimenjadigayakonseptualdangayaindrawi,gayaringkasdan
gaya berteletele, merendahkan atau melebihlebihkan, jelas atau kabur, tenang atau menggebugebu, tinggi atau
rendah,sederhanaatauberbungabunga.
Berdasarkanhubunganantarkata,gayabisadiklasifikasikanmenjadigayategangataulepas,plastikataumusikal,halus
atau kasar, tak berwarna atau warnawarni. Berdasarkan kaitan kata dengan sistem total bahasa, gaya bisa dibagi
menjadigayalisanatautulisan,kliseatauunik,danberdasarkanhubungankatadenganpengarangnya,adagayayang
objektif dan subjektif. Sayangnya banyak penelitian di bidang ini yang bertujuan sempit dan bersifat menggurui.
Stilistika dipakai untuk merekomendasikan gaya menengah tertentu yang menekankan kejelasan, ketepatan, dan
mengarahkedisiplinpendidikantertentuatauuntukmengagungkanbahasatertentu.Manfaatstilistikayangsepenuhnya
bersifatestetis,membatasilingkupbidanginikhususuntukstudikaryasastradankelompokkaryayangdapatdiuraikan
fungsidanmaknaestetisnya.
Analisis stilistika akan membawa keuntungan besar bagi studi sastra jika dapat menetukan suatu prinsip yang
mendasarikesatuankaryasastra,danjikadapatmenemukansuatutujuanestetikaumumyangmenonjoldalamsebuah
karya sastra dari keseluruhan unsurnya. Ilmuwanilmuwan Jerman juga mengembangkan pendekatan sistematis yang
disebut Motiv un Wort. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi paralelisme antar kecenderungan linguistik dengan
unsur isi. Memang, bagaimanapun hebatnya penelitian yang dilakukan, stilistika psikologis terbuka pada dua
kelemahan.Banyakhubunganyangditemukanyangtidakdidasarkanpadakesimpulandaribahanbahanlinguistik.
Kalaukitadapatmenguraikangayasuatukaryaataupengarang,tidakdiragukanlagibahwakitapundapatmenguraikan
gaya sekelompok karya, dan genre, seperti novel Gotik, drama Elizabeth, dan puisi Metafisik. Sejarah seni telah
menyusun beberapa gaya yang sudah diakui, seperti gaya Klasik, gaya Gotik, gaya Renaisans, dan gaya Barok.
Nampaknya, hal ini menarik peneliti untuk mengalihkan istilahistilah itu ke bidang kesusastraan. Tetapi dalam
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

10/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

menerapkannya,kitakembaliberhadapandenganmasalahhubungansastradanseni,paralelismeantarcabangseni,dan
uruturutanperiodesasisejarahperadaban.
BAB15
CITRA,METAFORA,SIMBOL,DANMITOS
Secara semantik keempat istilah ini memang saling bertumpang tindih: keempatnya jelas menunjuk ke suatu titik
perhatian yang sama. Yang pertama adalah keistimewaan indrawi, atau unsurunsur estetik dan indriawi yang
menghubungkanpuisidenganmusikdanlukisan,sertamembedakannyadenganfilsafatdanilmupengetahuan.Yang
keduaadalahperlambanganatautropologiwacanatidaklangsungyangberbicaradenganbahasametonimiadan
metaforayangmembandingkanduadunia,danmenyampaikantemamelaluipemindahandarisatuidiomkeidiomlain.
Pencitraanadalahtopikyangtermasukdalambidangpsikologidanstudisastra.
Daripengertianpertamayangmelihatpencitraansebagaiperwujudankembalibekasbekaspengindriaan,kitaberanjak
kepengertiankedua,yaitupencitraansebagaianalogidanperbandingan.Seperticitraatauimajiyangmelahirkan
aliranimajisme,simboljugamelahirkansuatualiransastrayaitusimbolisme.Seperticitra,simbolmunculdalam
konteks yang sangat beragam dan digunakan untuk berbagai tujuan. Simbol adalah suatu istilah dalam logika,
matematika, semantik, semiotik, dan epistemologi: simbol juga memiliki sejarah panjang di dunia teotologi. Apakah
perbedaan yang penting antara simbol dengan metafora dan citra? yang pertama harus dicatat, simbol selalu
secaraterusmenerusmenampilkandirinya.Suatucitradapatdibangkitkanmelaluisebuahmetafora.Tetapijikacitra
ituterusmenerusmunculsebagaisuatuperwujudanyangmewakilisesuatu,citraitupunmenjadisimboldanbahkan
dapatmenjadibagiandarisistemyangsimbolis,sistemyangmengandungmitos.
Di dalam membahas simbolisme puitis, biasanya kita membedakan simbolisme pribadi penyair modern dengan
simbolisme yang pernah dipakai pengarangpengarang sebelumnya dan yang sudah dipahami secara luas. Istilah
konvensional atau tradisional tidak cocok karena bertentangan dengan sifat ideal puisi yang kita harapkan selalu
memberikan halhal yang baru dan lain dari biasanya. Jadi, simbolisme pribadi lebih menyiratkan suatu sistem, dan
setiap ilmuwan sastra dapat menafsirkannya. Seperti seorang ahli naskah kuno memecahkan kodekode bahasa yang
dikenalnya.
Di luar simbolisme pribadi dan simbolisme tradisional, ada satu kutub lagi, yaitu simbolisme alami yang juga
permasalahan.BanyakpuisiFrostmemakaisimbolsimbolyangalamidansukardijelaskanacuannya.Pembacakarya
karya Frost jarang salah menafsirkan puisipuisinya. Tetapi simbolisme alami Frost, yang merupakan salah satu
penyebabkepopulerannya,seringmerugikankarenadiinterpretasikanterlalukakudanpastiolehsebagianpembacanya.
Padahal,kekakuandankepastianbukanmerupakanciripernyataanpuitis,terutamapernyataanpuitiszamanmodern.
Istilahkeempatadalahmitos,yangdipakaiolehAristotelesdalamPoeticsuntukmengacupadaalurstrukturnaratif,
ataufabel.Lawankatanyaadalahlogos.Mitosadalahnaratif,ceritayangdikontraskandenganwacanadialektis,
eksposisi. Mitos bersifat irasional dan intuitif, bukan uraian filosofis yang sistematis seperti tragedi Aeschylus
dibandingkan dengan wacana dialektis Socrates. Mitos adalah istilah yang populer dalam kritik modern. Menurut
sejarahnya, mitos mengikuti dan berkaitan erat dengan ritual.mitos adalah bagian ritual yang diucapkan, cerita yang
diperagakanolehritual.Untukbidangsastra,motifmotifmitosyangpentingadalahcitraataugambaryangditampilkan,
unsur mitos yang bersifat sosial atau supernatural, cerita atau unsur naratifnya, segi arketip atau universalnya,
perwujundan simbolis dari halhal yang ideal dalam adeganadegan yang nyata, sifatnya yang menyiratkan ramalan,
rencana,danunsurmistiknya.
Untukbanyakpengarang, mitos adalah salah satuunsur yang menyatukan puisidan agama. Memangada pandangan
modern yangmenyatakanbahwamakin lamapuisiakan makin menggantikan agama yangtidak dipercayai lagioleh
kaum intelektual. Tapi ada pandangan yang lebih kuat, yang mengatakan bahwa puisi tidak dapat terlalu lama
menggantikanagama,karenatidakakanbertahanlama.Agamamemilikimisteriyangjauhlebihmendalamdaripuisi.
Mitoskeagamaanadalahmetamorpuitisdalamskalabesar.
Studi sastra di masa lalu mempelajari citra metafora simbol dan mitos secara dangkal. Keempat unsur ini dianggap
sebagaidekorasidanembelembelretorikasaja,karenaitudipelajarisebagaibagianbagianyangbisadipisahkandari
keseluruhan karya. Sepanjang 25 tahun terakhir dalam perkembangan studi sastra, teori dan praktek citra, metafora,
simbol, dan mitos dikembangkan. Banyak yang mencoba memperkecil jumlah tipologi perlambangan yang
membengkak sampai kurang lebih 250 macam. Ada yang membagi keseluruhan perlambangan menjadi dua kategori
saja,yaituskemadanperlambangan.Adalagipembagianyangberdasarkanataspencitraanverbaldanpencitraan
pemikiran.
Puisipuisi keagamaan (Katolik maupun Evangelis) dulu dianggap sangat metaforis dan memang pada umunya
demikian.Diantarajenisjenismetaforayangsukardiklasifikasikan,yangpalingpentingadalahmetaforapuitisyang
umumdipakaiolehsatualirankesusastraanatausatugenerasitertentu.Kalaukitasudahmemindahkanperhatiandari
motivasi metafora linguistis dan ritual, dan mengalihkannya pada teleologi metafora puitis, kita harus membicarakan
sesuatuyanglebihluas,yaknifungsisastrasebagairekaan.Empatunsurdasardalampengertiankitatentangmetafora
adalahmetafora(1)sebagaianalogi,(2)sebagaivisiganda,(3)sebagaicitraindrawiyangmengungkapkanhalhalyang
tidakdapatdilihat,dan(4)sebagaiproyeksianimistis.
TigakategoriyangpalingtinggiialahcitraTenggelam,citraRadikal,dancitraEkspansif.Singkatnya,citraTenggelam
adalahcitrapuisiKlasikcitraRadikalbanyakdipakaiolehpenyairMetafisikdenganpenyairnyayangpalingmenonjol,
Donne. Citra Ekspansif paling banyak dipakai oleh Shakespeare, Bacon, Browne, dan Bueke. Kesamaan dari ketiga
pencitraaniniadalahkesusastraannyayangtinggi,ketiganyabersifatinternal,subjektif,danbidangbidangpersamaan
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

11/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

dalam metaforanya saling mempengaruhi bidangbidang itu menghasilkan makna baru jadi, bersifat produktif dan
kreatif.

BAB16
SIFATDANRAGAMFIKSINARATIF
Realitasdalamkaryafiksi,yakniilusidankenyataandankesanmeyakinkanyangditampilkankepadapembacatidak
selalu merupakan kenyataan seharihari. Dunia atau kosmos seorang novelis pola atau struktur atau organisme yang
meliputi plot, tokoh, latar, pandangan hidup, dan nada adalah unsur yang perlu kita pelajari, jika kita ingin
membandingkan sebuah novel dengan kehidupan, atau jika kita ingin menilai secara etika atau sosial karya seorang
novelis.Denganmemakaiistilahdunia,kitamemakaiistilahyangmenyangkutruang.Tapifiksinaratifataulebih
tepatnyaceritaberkaitandenganwaktuatauurutanwaktu.Ceritabanyakbersumberdarisejarah.Novelbersifat
realistis,sedangkanromansabersifatpuitisdanepik.
Kritikus yang menganalisis novel, umumnya membedakan tiga unsur pembentuk novel: alur, penokohan, dan latar.
Yangterakhirinicenderungbersifatsimbolis,dandalamteorimoderndisebutasmosphere(suasana)dantone(nada).
Komposisi sebuah novel disebut motivasi oleh ahliahli Rusia dan Jerman. Istilah ini bermanfaat karena acuannya
yang ganda. Bentuk penokohan yang paling sederhana adalah pemberian nama. Setiap sebutan adalah sejenis cara
memberikepribadian,menghidupkan.Adapenokohanstatisdanpenokohandinamiataupenokohanberkembang.Yang
terakhir terutama cocok untuk novelnovel panjang seperti War and Peace dan kurang cocok untuk drama yang
mempunyaiwaktunaratifterbatas.
Latar mungkin merupakan ekspresi kehendak manusia. Latar alami mungkin merupakan proyeksi kehendak tersebut.
Latar juga dapat berfungsi sebagai penentu pokok: lingkungan dianggap sebagai penyebab fisik dan sosial, suatu
kekuatan yang tidak dapat dikontrol oleh individu. Tujuan dan efek narasi orang pertama sangat beragam. Kadang
kadangefeknyaadalahuntukmengaburkansipencerita,membuatnyatidaksenyatatokohtokohlain.Masalahutama
dalammetodenaratifmenyangkuthubunganpengarangdengankaryanya.
Adaduamacamnarasiyangmerupakandeviasidariragamnarasiepik:yangpertamadapatdisebutnarasiromantik
ironis. Narasi ini menekankan sifat sastra tulisan. Tujuan yang berbeda diusahakan oleh metode objektif atau
dramatikyangdikemukakandandiilustrasikanolehOttoLudwigdiJerman,Flaubert,danMaupassantdiPrancis,dan
HenryJamesdiInggris.Objektifadalahistilahyanglebihbaik,karenaistilahdramatikdapatberartidialog,atau
aksi, tindakan dikontraskan dengan dunia dalam: dunia perasaan dan pikiran. Metode objektif ini tidak boleh
dianggapterbataspadadialogdantindakanyangdiceritakan.
Yang merupakan unsur inti dari metode objektif adalah penyajian melalui waktu pembaca mengikuti semua proses
yang dialami oleh tokohtokohnya. Tetapi ringkasan semacam ini harus dibuat seminim mungkin. Novel periode
Victoriaseringdiakhiridengansebuahbabyangmeringkaskarir,perkawinan,dankematianyangakandialamitokoh
tokoh sesudah ceritaberakhir. Menurut Henry James, Howells, dan pengarang sezaman mereka kebiasaan ini
merupakanperusakanartistik.Menurutteorialiranobjektif,pengarangtidakbolehmemberitahuapayangakanterjadi
kemudian,iaharusmembukagulunganceritasecarabertahap.Recit,adalahnaratifyangtelahterjadi,danyangsekarang
diceritakanmenuruthukumeksposisidandeskripsi.
Oleh ilmuwan Jerman, teknik khas novel objektif disebut erlebte Rede, dan ilmuwan Prancis menyebutnya le style
indirectlibredan le monologue interieur. Dujardin menjabarkan monolog interior sebagai suatu teknik untuk secara
langsung memperkenalkan kepada pembacakehidupan batin tokohtokohnya, tanpa ada intervensi keterangan atau
komentar dari pengarang... dan merupakan ekskresi pikiran yang paling dalam, yang sangat dekat dengan alam
bawahsadar...dalamTheAmbassadors,menurutLubbock,HenryJamestidakmenceritakantentangpikiranStrether,
tetapiiamembuatpikiranituberceritalangsung,iamendramatisasikanpikiranitu.
Penelitikittentangstratumketiga,yaituduniadiksi(alur,tokoh,latar)telahkitabahasdenganmengacupadanovel,
tetapipembahasaninijugadapatditerapkankedrama,yangjugamerupakankaryasastra.Stratumkeempatdanyang
terakhir,yaknikualitasmetafisikdekatkaitannyadenganduniarekaan.Stratumtersebutsamadenganpandangan
terhadaphidupataunadayangtersiratdariduniarekaan.

http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

12/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

BAB17
GENRESASTRA
Jenissastrabukansekadarnama,karenakonvensisastrayangberlakupadasuatukaryamembentukcirikaryatersebut.
Jenis sastra dapat dianggap sebagai suatu perintah kelembagaan yang memaksa pengarangnya sendiri. Jenis sastra
adalah suatu lembaga seperti halnya gereja, universitas, atau negara. Jenis sastra hidup tidak seperti binatang atau
bangunan, kapel, perpustakaan atau istana negara, tetapi seperti sebuah institusi. Teori genre adalah suatu prinsip
keteraturan: sastra dan sejarah sastra diklasifikasikan tidak berdasarkan waktu atau tempat, tetapi berdasarkan tipe
strukturataususunansastratertentu.
Apakah genre bersifat tetap? Mungkin tidak. Dengan penambahan beberapa karya baru, kategori bergeser. Memang
salahsatuciripenulisankritikadalahpenemuandanpenyebaransuatupengelompokanbaru,suatupolagenerikbaru.
Aristoteles dan Horace memberikan dasar klasik untuk pengembangan teori genre. Dari mereka kita mendapat
penggolongan dua jenis utama sastra, yaitu tragedi dan epik. Viktor menyarankan agar istilah genre tidak diapakai
untuk ketiga kategori di atas, dan juga tidak untuk pembagian jenis secara historis menjadi tragedi dan komedi. Ada
beberapa penelitian yang berusaha mencari sifatsifat dasar ketiga jenis ini dengan cara membuat perbedaan dimensi
waktudanmorfologilinguistik.
Salah satu kecanggungan teori semacam itu adalah kenyataan bahwa dalam zaman kita sekarang, drama mempunyai
dasaryangberbedadariepik.Puisieligidaniambicbiasanyadiiringiolehseruling,danpuisimelicataulirikdiiringi
olehlira.Sekarangpuisidannoveladalahkaryatulisyangumunyadibacaolehmasingmasingpembaca.Padaintinya
drama bersifat sastra. Cerpen hampir menyamai drama karena sifat objektifnya. Sebagian besar terdiri dari dialog
murni.Sedangkannoveltradisionalsepertiepik,mempunyaidialogcampuran,pengajianlangsung,adanarasi.Epikdan
novel adalah bentukbentuk gabungan, kita perlu membagi komponenkomponennya menjadi narasi langsung dan
narasimelaluidialog.Penggolongantigajenispokokituakhirnyaberubahmenjadinarasidialogdanlagu.Padaabad
ke18prosadianggapterdiridariduaspesies:noveldanromansa.Pembagiansemacaminilahyangberadapadaurutan
kedua yang sebaiknya disebut sebagai genre. Abad ke17 dan abad ke18 adalah abad yang menganggap genre
sebagai sesuatu yang serius. Di dalam doktrin Neoklasik genre mempunyai perbedaan yang jelas dan harus selalu
dibedakan.
SetelahituBlairmulaimembahasdenganperincianyangkaku,duajenispenulisanpuitisyangpalingtinggi,yaitupuisi
epikdandramatik.Untukyangterakhirkaliiniseharusnyaiamemberiistilahyanglebihtepat,yaitutragedi.TeoriNeo
Klasiktidakmenerangkan,menguraikan,ataumempertahankandoktrinperbedaanjenisataudasarpemikirantersebut.
Karena berdasarkan sejarahnya, aliran NeoKlasik adalah percampuran antara rasionalisme dan sikap otoriter,
kecenderungannya adalah bersikap konservatif, mempertahankan sejauh mungkin jenisjenis yang berasal dari tradisi
kuno,terutamajenistradisipuitis.
Kesetiaan pada jenis adalah sebuah doktrin yang dipelopori oleh pendukung tragedi Prancis Klasik, yang tidak
menyukai kebiasaan tragedi Elizabeth untuk memasukkan adeganadegan lucu. Kita mungkin cenderung untuk tidak
melanjutkansejarahgenresetelahabadke18.orangtidakmengharapkanlagibahwapuisidibuatdenganstrukturpola
yangberulang.Tapi,sebetulnyadapatdikatakanbahwaadapergeserankonsepsigenrepadaabadke19,bukanbahwa
kepatuhanterhadapgenresudahtidakadasamasekali.Pembacaabadke19semakinluasdengandemikian,semakin
banyak genre baru muncul. Teori Klasik juga membuat perbedaan sosial tiap genre. Epik dan tragedi menyangkut
masalahrajarajadankaumbangsawan,komedimenyangkutkelasmenengah,dansatireataufarceadalahuntukkelas
rakyat.
Kesenanganorangterhadapkaryasastraberasaldarigabunganrasasenangkarenamendapatkansesuatuyangbarudan
karena mengenali halhal yang terdapat di karya sastra. Genre menampilkan keseluruhan teknik estetis yang dapat
dipakai oleh pengarang dan sudah dipahami oleh pembaca. Topik pertama menyangkut kaitan antara genregenre
primitif dengan genregenre sastra yang berkembang. Ahli Formalis Rusia, Shklosvky, menganggap bahwa bentuk
bentuksenibaruhanyalahmerupakankanonisasigenregenreyanglebihrendah.Genregenreprimitifataudasar,yang
kalaudigabunggabungkandapatmenghasilkangenreyanglain,menurutJollesadalah:Legende,Sage,Mythe,Ratsel,
Spruch,Kasus,Memorabile,Marchen,Witz.
Masalahyanglain,menyangkutkesinambungangenregenre.BanyakyangsependapatbahwaBrunetieremengacaukan
pendekatan genologi dengan memperkenalkan teori semibiologinya mengenai evolusi. Kesimpulannya antara lain,
bahwa sejarah sastra Prancis yaitu khotbah abad ke17 akhirnya berkembang menjadi puisi lirik abad ke19.
Kesinambungan ini nampaknya didasarkan pada analogi kecenderungan para pengarang khalayaknya quelques
tendances primordiales. Kita memang perlu mencari kesinambungan formal yang lebih ketat untuk mempelajari
pergantian dan kesatuan generik. Menulis sejarah tanpa filsafat sejarah akan mengahsilkan sederetan catatan kronik
saja.Sejarahtragediharusditulisberdasarkanmetodeganda.Pertamatamaharusdijabarkantragedisecaraumum,
untukmencaripersamaanumumistilahini,lalumenelusuridengancaramembuatkronik,kaitanantaraalirantragedi
satuperiodedansatunegara,danaliranaliranberikutnya.
Masalah genre jelas merupakan masalah inti sejarah sastra dan sejarah kritik sastra, serta kaitan antara keduanya.
Masalahgenremeletakkanmasalahfilosofisyangmenyangkutkaitanantarakelasdanindividupengarang,sertakaitan
antara satu orang dan banyak orang, dalam konteks sastra yang khusus. Masalah genre adalah masalah yang
menyangkutsifatdaribentukbentuksastrayanguniversal.

http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

13/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

BAB18
PENILAIAN
Kitaperlumembedakanistilahnilaidanpenilaian.Sepanjangsejarah,orngtelahtertarikdanmenganggapsastra
lisanmaupuncetakanbernilaipositif.Tetapikritikusdanfilsufyangmembuatpenilaianterhadapsastraataukarya
sastra tertentu mungkin mengambil keputusan yang negatif. Sifat, fungsi, dan penilaian terhadap sastra harus saling
berkaitan.Jadi,kitaharusmenilaisastraberdasarkansifatsifatnya.Sastramurni,mungkinadalahimajismeatautiruan
bunyi.Tetapikalaukitaterusmencarisastrabyangpalingmurni,kitaharusmemecahmecahcampuranataugabungan
pencitraanvisualdanefonimenjadilukisanataumusik.Akhirnyapuisinyasendirilenyap.
Konsep tentang kemurnian adalah salah satu unsur analisis. Kita dapat mulai dengan unsur yang lain, yaitu unsur
susunandanfungsi.Yangmenentukansuatukaryasastraataubukansastra,bukanlahunsurunsurnya,tetapibagaimana
unsurunsur itu disatukan dan berfungsi. Sejumlah pembela sastra akan membantah bahwa secara estetis sastra dapat
dianggapsebagaisenirupa.Selebuhnyaakanmenolakkonsepkonsepsepertinialiestetisdanpengalamanestetis,
sejauh istilahistilah itu menyiratkan suatu kategori yang unik. Umumnya para filsuf sepakat mengenai keunikan
pengalamanestetis.
Karyasastraadalahsebuahobjekestetis,yangmampumembangkitkanpengalamanestetis.Kriteriautamaformalisme
Rusiayangjugadipakaidalampenilaianestetislainadalah:kebaruandankejutan.Hambatanlinguistikyangdisebut
denganistilahklisetidakakanlangsungmasukdalampersepsi:katakatadalamistilahyangklisetidakdiperhatikan
sebagaikatakata,demikianpulaacuankombinasikatakatadalamistilahklise.Kitabarusadarakankatakatadan
apa yang disimbolkannya, kalau katakata disusun secara segar dan mengejutkan. Jadi, bahasa harus mengalami
deformasi, dibentuk dengan gaya yang kuno atau asing, atau dengan gaya berbarisasi untuk menarik perhatian
pembacanya.
Kriteria kita adalah cakupan karya sastra: integrasi imajinatif dan besarnya bahan yang diintegrasikan. Semakin
ketatsusunansebuahpuisi,semakintingginilainya,demikianmenurutkritikformalisme.Dengandemikianaliranini
membatasi diri pada karyakarya yang strukturnya sangat kompleks sehingga sangat membutuhkan penjelasan. Yang
dimaksudkandengankeragamanbahanadalahpemikiran,tokoh,dantipepengalamansosialdanpsikologis.Didalam
bukunya, Three Lectures on Aesthetics, Bosanquet membedakan keindahan yang mudah dengan keindahan yang
sulit, dengan sifatnya yang rumit, menegangkan, dan luas. keindahan yang sulit dan kebesaran artistik dapat
disamakan,tetapiseniyangsempurnadanseniyangbesartidakdapatdisamakan.
Untuk sejumlah ahli estetika, kebesaran suatu karya menyangkut kriteria ekstraestetis. Tetapi dalam sebuah karya
seni sifatsifat yang menentukan kebesaran karya ini harus muncul dalam situasi nilai yang diwujudkan, sebagai
suatunilaiyangdiwujudkanuntukdinikmati.AdapandanganbahwagayanyalahyangmembuatParadiseLostsebuah
puisiyangbesar,meskipundoktrinyangdisampaikannyadapatdiabaikan.Pandanganlainyangjugatidakbisaditerima
adalah pandangan bahwa keselarasan organ dapat dipisahkan dari puisi. Kritik formalisme mengandaikan bahwa
tidakperluadakesamaankepercayaanantarapembacadenganpengarangataupuisi.Koherensiadalahkriteriaestetis
dansekaliguskriterialogika.,sedangkankematanganadalahkriteriapsikologis,dankebenaranpengalamanmengacu
padaduniadiluarkaryasastra,yangmenuntutperbandinganantarasastradankenyataan.
Sebelum abad ke19, diskusi mengenai penilaian biasanya terpusat pada peringkat (ranking) kedudukan dan hierarki
pengarang, terutama kedudukan pengarang klasik yang tetap dan akan selalu dikagumi. Keinginan untuk
mengukuhkannialinilaisastrayangobjektif,bukanberartimenjanjikanketerikatanpadasutunormanormayangstatis,
yang tidak mengenal penambahan nama dan perubahan peringkat. Sebaliknya, ada juga keinginan yang berlawanan,
terutamadarikalanganantiakademididalamataudiluaruniversitasuntukmengukuhkantiraniperubahanyangtidak
pernahberhenti.
Struktur estetis dalam karya penyairpenyair di atas sangat kompleks dan kaya sehingga dapat memuaskan generasi
generasi berikutnya. Tiap generasi selalu menyisakan unsurunsur karya sastra besar yang belum dijelajahi dan tiap
generasimenemukanadanyatingkatanataustratayangkurangindahatauterkadangjelek,tetapisecarakeseluruhan
tetapmenganggapkeseluruhankaryamemuaskan.Dengandemikian,sampailahkitapadasejenisgenerasionismeyang
menolak relativitas selera individu, tetapi memilih alternatifnya pada satu set kriteria estetis yang tergantung pada
periodensejarahsastra.
Nampaknya, kita juga sampai pada konsep multi nilai, yang menganggap bahwa karyakarya sastra yang bertahan
memenuhi selera berbagai generasi untuk berbagai alasan yang berbeda. Dengan susah payah kita akan berusaha
melampauiposisiini.Darisinidapatdisimpulkanbahwa,kitatidakperlumembatasiapresiasizamanlampauterhadap
karyakarya klasik mereka pada argumenargumen yang dikemukakan oleh kritikus zaman itu. Tidak ada seorang
kritikus pun yang kiranya dapat sepenuhnya berpegang pada generasionismeatau yang sepenuhnya berpegang pada
absolutismeyanggersangdanpedagogik,danmembakukanperingkat.
Apa yang ingin dibuktikan oleh aliran Formalisme adalah bahwa puisi bukanlah hanya sebuah sebab atau sebab
potensial dari pengalaman puitis pembaca, tetapi merupakan kontrol yang sangat terorganisasi atas pengalaman
pembacanya.Jadi,pengalamanpembacadapatdisebutsebagaipengalamanpuisiitusendiri.Caramenilaisuatupuisi,
menurut aliran ini adalah dengan mengalaminya mewujudkan kualitas estetis yang bernilai dan mewujudkan kaitan
http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

14/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

struktur yang dapat dilihat dalam puisi itu untuk semua pembaca yang kompeten. Nialinilai itu secara potensial ada
pada struktur sastra: nilainilai itu dapat direalisasi dan dihargai hanya kalau dibaca dan direnungkan oleh pembaca
yangmemenuhipersyaratan.Jadi,perbedaanyangharuskitalihatadalahantarapenilaianyangterbukadanpenilaian
tersirat.Istilahinitidakbolehdisalahartikansebagaipenilaiansadardantidaksadar.
BAB19
SEJARAHSASTRA
Harusdiakuibahwakebanyakansejarahsastraadalahsejarahsosialatausejarahpemikirandenganmengambilcontoh
karyasastra,atauimpresidanpenilaianatasbeberapakaryasastrayangdiaturkuranglebihsecarakronologis.Banyak
sejarawan lain memperlakukan sastra sebagai dokumen untuk ilustrasi sejarah nasional atau sejarah sosial, ada
kelompok lain yang menyadari bahwa karya sastra adalah seni nomor satu. Sayangnya kelompok ini tidak menulis
sejarah. Mereka hanya menampilkan satu seri esei tentang pengarangpengarang tertentu, yang saling dikaitkan oleh
pengaruhpengaruh,tetapieseieseiitutidakdidasarkanpadakonsepsievolusisejarahyangnyata.
Mengapa tidak ada dalam skala yang luas usaha untuk menelusuri evolusi sastra sebagai seni? Salah satu
penghalangnya adalah kenyataan bahwa analisisanalisis karya sastra yang pernah dilakukan sebelumnya tidak
konsisten dan sistematis. Kesulitan lain adalah prasangka bahwa sejarah sastra tidak mungkin disusun, kecuali
berdasarkan suatu penjelasan kausal yang berkaitan dengan kegiatan manusia. Kesulitan ketiga terletak pada seluruh
konsepsi perkembangan seni sastra. Untuk itu, cukup kita mengunjungi beberapa galeri seni yang disusun menurut
susunankronologis,ataumenurutalirannya.Mulamulasejarahsastrajugamempunyaimasalahyangsama,karena
mencobamenelususrisejarahsastrasebagaiseni,terpisahdarisejarahsosial,biografipengarang,atauapresiasikarya
perorangan.
Tetapi teoritikus yang mentahmentah menolak bahwa satra mempunyai sejarah, W.P.Ker mencoba membuktikan,
misalnya bahwa kita tidak membutuhkan sejarah sastra, karena objekobjek sastra selalu ada, bersifat abadi, dan
karenanya tidak mempunyai sejarah sama sekali. Seperti yang telah kita tunjukkan sebelumnya, sebuah karya sastra
tidak akan bersifat tetap sepanjang sejarah. Tetapi konsep perkembangan satu seri karya sastra agaknyamerupakan
konsepyangsangatsulit.Didalampengertianitu,tiapkaryasastraadalahsuatustrukturyangtidakdilanjutkanoleh
karyasastrayanglain.Tetapimenurutargumenyangsama,kitaharusberhentimenulissejarahbahasa,karenahanya
ada sejarah manusia yang membuat ujaran, dan kita juga harus berhenti menulis sejarah filsafat, karena yang ada
hanyalahsejarahmanusiayangberpikir.
Tetapikenyataanbahwasituasisastradalamsatukurunwaktuberubahdibandingkansituasisepuluhtahunatauseratus
tahun yang lalu, belum cukup untuk membuat dasar evolusi sejarah sastra, karena konsep perubahan juga dapat
diterapkanpadasetiapgejalaalam.Dapatkahkitaberbicaratentangevolusisastradalamsalahsatupengertiandiatas?
Menurut Ferdinand Brunetiere dan John Addington Symonds, kita dapat memakai kedua pengertian itu sekaligus.
Merekaberanggapanbahwagenresastradapatdianalogikandenganspesiespadaalam.Meskipunkitatelahmenolak
analogi biologis antara perkembangan sastra dan proses evolusi dari lahir sampai kematian ide ini tidak hilang, dan
bahkan barubaru ini dihidupkan kembali oleh Spengler dan Toynbee tapi evolusi dalam pengertian kedua ini
nampaknyalebihdekatdengankonsepevolusisejarah.
Pembahasan mengenai evolusi sastra ini mau tidak mau terpaksa bersifat abstrak. Kalau perbandingan benarbenar
difokuskanpadaduakaryayangutuh,kitamungkinakansampaipadakesimpulansejarahsastrayangmendasar,yaitu
masalah orisinalitas. Orisinalitas sering disalah artikan sebagai penyelewengan dari tradisi. Studi kaitan antara dua
karya atau lebih membawa kita ke masalah evolusi sejarah sastra yang lebih jauh. Salah satu tipe seri evolusi dapat
disusun dengan cara memisahkan salah satu kecenderungan dalam karya sastra, lalu menelususri perkembangannya
dalammencapaisuatutipeideal.Kitamungkinmengharapkanbahwatipepenelitiansemacaminiakanmengalahkan
banyakpenelitiansejarahtentangtemadanmotifsepertitemadanmotifHamlet,DonJuan,danOrangYahudiyang
berkelana.
Sejarah genre sastra dan tipe sastra menampilkan permasalahan yang lain. Pendekatan morfologis dapat dan harus
diterapkandalamskalayangluasuntukmempelajarifolklor.Padaumunyaperiodesejarahsastradibagisesuaidengan
perubahan politik.Kalu kita mempelajarisejarah sastraInggris yang ditulis akhirakhirini,kita dapat melihat bahwa
pembagian waktu berdasarkan abad atu pemerintahan rajaraja sudah hilang sama sekali dan diganti periode yang
namanamanya berasal dari berbagai kegiatan pemikiran manusia. Tetapi seandainya pun kita mempunyai satu seri
periode yang dengan rapi membagi sejarah kebudayaan manusia politik, filsafat, seni, dan seterusnya sejarah sastra
tidakbolehhanyamenerimaskemayangdidapatkandariberbagaibahanyangmempunyaitujuanberbeda.
Jadi,suatuperiodebukanlahsuatutipeataukelas,tetapimerupakanbagiabwaktuyangdijabarkanolehsistemnorma
yang melekat pada proses sejarah, dan tidak dapat dilepaskan daripadanya. Masalah penulisan sejarah periode
merupakan masalah deskripsi. Penjelasan lain adalah bangkitnya generasi baru. Pembahasan yang tak ada hentinya
telah berlangsung mengenai periodeperiode utama dalam sejarah modern. Masalah yang lebih luas dan lebih jauh,
yaitusejarahsastranasionalsecarakeseluruhan,lebihsulitlagiuntukdipecahkan.Bagaimanapunjuga,kitabarumulai
belajarbagaimanamenganalisissuatukaryasastradalamkeutuhan.
Diposkanolehindahwahyunidi18.36

Rekomendasikan ini di Google

Label:TeoriSastra

http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

15/16

4/22/2015

SASEBI(SerbaSerbiBahasaIndonesia):RingkasanBukuTeoriSastraKaryaReneWellekdanAustinWarren

3komentar:
DianPujiRahayu 11Desember201420.07
Materisastraanakdipostingdongbiarnlebihlengkap,
Balas

DeniCAji 25Desember201402.41
Wah,masihsempatmeringkasya...?,bagus,bagus...:D
Balas

Asnanda 12Januari201508.59
tampilanblognyarapihehe,tapiteksnyayangbegitubanyakmembuatmatasayangantukuntukmembacanya:D
Balas

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

GoogleAccount

Pratinjau

PostingLebihBaru

Beranda

PostingLama

Langganan:PoskanKomentar(Atom)

TemplateEthereal.Gambartemplateolehlatex.DiberdayakanolehBlogger.

http://nurindahsw.blogspot.com/2014/12/ringkasanbukuteorisastrakaryarene.html

16/16

Anda mungkin juga menyukai