PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu dan seiring perubahan zaman, manusia telah sangat
berkembang mulai dari penggunaan fasilitas dan juga cara berbicaranya. Dengan berbicara
manusia bisa menjalin hubungan atau saling berkomunikasi baik melalui facebook, twitter,
dll. Manusia juga bisa saling berbicara melalui alat komunikasi. Dengan berbicara saja kita
mampu mengubah pola pikir kita dan mengubah kehidupan kita. Dengan berbicara manusia
terkadang menyinggung sehingga menimbulkan dampak negatif. Berbicara juga dapat di
gunakan pada saat berpresentasi ataupun seminar, namun masih banyak orang yang belum
mampu berbicara dengan baik di depan umum sehingga manusia masih perlu belajar
berbicara di depan umum ataupun untuk keperluan akademiknya.
Materi ini dilator belakangi oleh suatu kenyataan bahwa berbicara sebagai suatu
keterampilan berbahasa diperlukan untuk berbagai keperluan. Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) yang akan dilakukan dalam perkuliahan ini berbentuk praktek berbicara yang
sesungguhnya, dan pemberian atau penerimaan umpan balik. Kegiatan tersebut dilakukan
secara perorangan dan berkelompok.
1
bersifat fungsional dan kontekstual maka materi yang diberikan berupa bahan pengajaran
yang betul-betul bermakna bagi kita sebagai mahasiswa maupun calon guru, seperti
bercerita, berdialog, berpidato/berceramah, dan berdiskusi.
Makalah Berbicara Untuk Keperluan Akademik ini membahas tentang bagaimana cara
yang baik dalam berbicara untuk keperluan akademik. Adapun batasan masalah yang akan
dibahas pada masalah ini yaitu :
Dalam penulisan makalah tugas mata kuliah Bahasa Indonesia tentang pembuatan karya
tulis ilmiah ini, dapat diambil rumusan masalah, yaitu :
2
1.5 MANFAAT PEMBUATAN MAKALAH
Dari pembuatan makalah ini, Manfaat yang dapat diambil antara lain :
Manfaat Toritis
o Pengembangan keilmuan dibidang sastra bahasa Indonesia terkhusus
pada bidang berbicara untuk keperluan akademik.
o Menambah khazanah kajian ilmiah dalam pengembangan media
pembelajaran mata kuliah umum bahasa Indonesia.
o Merangkum dan menyempurnakan makalah terdahulu untuk dijadikan
sebagai referensi yang lebih baik.
Manfaat Praktis
o Manfaat bagi mahasiswa yaitu melatih mahasiswa dalam membuat
suatu karya tulis ilmiah berupa makalah.
o Menambah ilmu dan wawasan baik bagi penulis maupun bagi
pembaca dalam hal berbicara untuk keperluan akademik.
o Manfaat untuk dosen yaitu menambah kajian ilmiah yang dapat
dipergunakan sebagai media pembelajaran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian akademik itu sendiri jika dilihat dari latar belakang terminologis adalah
sebuah keadaan dimana orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran,
dan atau ilmu pengetahuan sekaligus melakukan pengujian terhadapnya secara jujur, terbuka,
dan leluasa. Selanjutnya jika atmosfer akademik tumbuh maka kemudian akan berkembang
menjadi kultur akademik, hal ini ditandai dengan tumbuhnya minat baca yang tinggi, tradisi
berdiskusi dan berbeda pendapat, kreativitas menulis, serta proses belajar mengajar yang
kondusif. Berbicara untuk keperluan akademik meliputi : Presentasi, Seminar, Berpidato,
Debat dan Diskusi panel
2.2.1 DEBAT
2.2.1.1 PENGERTIAN DEBAT
4
yang dibahas, sehingga salah satu pihak dapat memperoleh kemenangan.
Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasilnya diperoleh
melalui voting atau keputusan juri.
a. Perundang-undangan
Amademen-amedemen dapat diketengahkan dan debat perlu tidaknya
mengenai amdemen-amademen akan mendahului tindakan yang akan diambil
terhadapnya. Kalau dalam perdebatan kedua belah pihak mengemukakan suatu
analisis yang lengkap mengenai kegunaan dan kelemahan rencana undang-
undang itu, maka para pembuat undang-undang (legislator) haruslah siap
melaksanakan pemungutan suara(voting) terhadap masalah itu.
b. Politik
Selama kampanye-kampanye politik berlangsung, debat-debat bersama
memudahkan pra pemilih atu pemberi suara mendengar para calo yang
bertentangan salaing mempertahankan pendapat dan menyerang kekemahan
lawan.
c. Bisnis
Dewan pimpinan dan komite-komite eksekutif dalam suatu
perusahaan, disamping diskusi, mempergunakan juga debat untuk memperoleh
keputusan dalam berbagai kebijakan
d. Hukum
Dalam kantor-kantor pengadilan, kehidupoan seseorang sering kali
tergantung pada debat yang terjadi anatara pihak penuntut dan pembela,
dimuka dewan juri atau hakim, hak-hak milik, hak-hak penduduk, tuntutan-
tuntutan kerugian, dan banyak lagi masalah kewarganegaraan yang
membutuhkan keputusan hakim.
e. Pendidikan
Pada beberapa kampus perguruan tinggi di universitas, debat telah
menjadi suatu sarana penting untuk memperkenalkan komunitas atau
masyarakat tersebut dengan masalah-masalah yang hangat diperbincangkan
kehidupan sehari-hari. Debat yang demikian bermanfaat sekali apabila
dibarengi oleh komentor-komentor yang terperinci, analitis oleh suatu panel
yang terdiri dari tiga atau empat orang ahlidan dilanjut dengan forum tanya
jawab.
5
2.2.1.3 CIRI CIRI DEBAT
6
pengadilan dan debat formal berdasarkan pada konversi-konversi debat
bersama secara politis.
a. Debat Majelis atau Debat Parlementer.
Maksud dan tujuan debat majelis adalah untuk memberi dan
menambah dukungan bagi undang-undang tertentu dan semua anggota yang
ingin menyatakan pandangan dan pendapatnya, berbicara mendukung atau
menentang usul tersebut setelah mendapat izin dari majelis. Pembatasan-
pembatasan waktu berdebat dapat diatur oleh tindakan parlementer majelis itu.
7
c. Debat Formal
Tujuan debat formal adalah memberi kesempatan bagi dua tim
pembicara untuk mengemukakan kepada para pendengar sejumlah argumen
yang menunjang atau membantah suatu usul. Setiap pihak diberi jangka waktu
yang sama bagi pembicara-pembicara konstruktif dan bantahan.
1) Kesederhanaan
Usul-usul yang rumit dan berbelit menyebabkan analisis yang sukar. Semakin
sederhana suatu pernyataan maka semakin bergunalah bagi perdebatan yang sedang
berlangsung.
2) Kejelasan
Pernyataan-pernyataan yang samar-samar dan tidak jelas menimbulkan
beragam penafsiran yang timbul dalam perdebatan yang membingungkan.
3) Kepadatan
Kata-kata hendaklah dipergunakan sedikit dan sepadat mungkin. Terlalu
bertele-tele atau panjang lebar akan mengakibatkan suatu usul menjadi tidak praktis
dan menyebabkan salah pengertian.
4) Susunan kata afirmatif
Usul yang negatif seakan-akan dapat memutar balikkan posisi-posisi afirmatif
dan negatif. Susunan kata suatu usul hendaklah bersifat afirmatif atau mengiyakan
jangan bersifat negatif atau meniadakan.
5) Pernyataan Deklaratif
Suatu pernyataan yang tegas lebih disukai, lebih baik daripada suatu
pertanyaan. Pertanyaan pada umumnya dipergunakan bagi diskusi karena maksud dan
8
tujuannya adalah menyelidiki. Pernyataan diperlukan bagi debat karena maksud dan
tujuan adalah untuk menyokong dan membela.
6) Kesatuan
Sebuah gagasan tunggal sudah cukup bagi satu perdebatan. Misalnya usul
Badan pembuat undang-undang haruslah mengadakan pemilihan wajib dan haruslah
membuat regristrasi tetap mengandung dua pokok perdebatan yang berbeda:
pemilihan wajib dan registrasi tetap.
7) Usul Khusus
Usul-usul yang bersifat umum akan mengakibatkan perdebatan-perdebatan
yang terpencar dan tidak memuaskan.
8) Bebas dari Prasangka
Bahasa yang berprasangka akan memperkenalkan asumsi-asumsi atau
pelanggaran yang tidak tepat ke dalam usul.
9) Tanggung jawab untuk memberikan bukti yang memuaskan terhadap afirmatif
Susunan kata usul hendaknya dibuat sebaik dan secepat mungkin sehingga
pembicara afirmatif akan menganjurkan serta menyokong suatu perubahan.
Dari sebuah diskusi panel anda akan memperoleh informasi yang dapat
memperkaya pengetahuan kita tentang suatu masalah atau topik dari beberapa
titik pandang yang berbeda. Pokok-pokok pembicaraan merupakan bagian
penting yang dapat diuraikan dalam suatu pembicaraan. Bagian penting itu
bisa berupa gagasan atau pokok permasalahan. Pelaksanaan diskusi panel
dimulai dengan pembahasan masalah oleh panelis. Para panelis
menyampaikan gagasannya secara bergiliran. Mereka mendiskusikan masalah
yang diajukan hingga menghasilkan kesimpulan. Ketua diskusi yang
memandu jalannya diskusi merangkum hasil diskusi, kemudian
mempersilahkan peserta dan pendengar untuk memberikan komentar.
9
2.2.2.2 BAGIAN BAGIAN PADA DISKUSI PANEL
1. Langkah Persiapan
1. Merumuskan tujuan
2. Menetapkan topik masalah
3. Menyusun Laporan Diskusi Panel
4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknis pelaksanaan diskusi,
2. Pelaksanaan Diskusi
10
4. Mengajukan Pertanyaan dalam Diskusi
5. Menyampaikan Gagasan dalam Diskusi
6. Mengemukakan Gagasan Secara Jelas dan Mudah Diikuti
7. Memberikan Kritikan dan Dukungan dalam Diskusi
8. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi
untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya
9. Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas.
3. Menutup Diskusi
11
terjadi perbedaan pendapat diantara para peserta maka moderator harus
mengambil kesimpulan.
4. Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk
menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah.
Jika terjadi perdebatan antara para peserta. Maka, moderator harus
turun tangan untuk mengambil kesimpulan tersebut.
5. Ada kemungkinan terjadinya pencemaran nama baik dalam diskusi
panel.
2.2.3 PRESENTASI
2.2.3.1 PENGERTIAN PRESENTASI
Salah satu cara untuk menyampaika ide, pikiran, gagasan kepada
para peserta, agar mereka memahami apa yang kita komunikasikan yakni
melalui presentasi. Presentasi adalah kegiatan memaparkan atau
menyajikan sesuatu kepada seseorang/ kelompok dengan tujuan untuk
memperoleh tanggapan dari peserta. Hanya dengan melakukan presentasi
yang benar, akan tercipta suatu komunikasi yang efektif; hanya dengan
komunikasi yang efektif, apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain
akan mudah diterima dan dimengerti.
12
2.2.3.2 HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN SEBELUM
PRESENTASI
Langkah-langakah yang harus diikuti sebelum melakukan presentasi
adalah sebagai berikut ini.
a. Tetapkan tujuan presentasi
Tujuan merupakan sasaran yang bersifat realistis yang harus dicapai
dalam presentasi. Tujuan resentasi yang baik berisi hal-hal berikut ini.
1) Menjawab pertanyaan Mengapa saya menyampaikan presentasi ini?
2) Mengatakan hasil yang diinginkan dari presentasi yang dilakukan.
3) Mengidentifikasi kandunagn materi yang harus dipresentasikan.
4) Lingkupnya harus realistis.
5) Realistis terhadap sasaran yang ingin dicapai.
d. Memilih materi
Dalam menyeleksi materi, harus diperhatikan pertanyaan berikut ini.
1) Apa tujuan presentasi yang kita akan lakukan?
2) Siapa pesertanya?
3) Berapa lama waktu yang tersedia atau yang diperlukan?
4) Apa yang harus tercakup, dan apa yang dapat dibuang?
13
5) Seberapa jauh peserta telah mengetahui?
6) Seberapa rinci waktu yang diperlukan?
7) Apa yang harus dikatakan jika tujuan harus dicapai?
8) Apa cara terbaik yang harus dipakai untuk mengatakan atau
menyampaikan?
9) Apa materi yang tidak perlu disampaikan, tetapi diperlukan untuk
menjawab pertanyaan pada saat sesi tanya jawab.
10) Periksalah semua materi dengan menggunakan tes pertanyaan
e. Menyusun presentasi
Dalam menyusun presentsi perlu dibuat susunan presentasi yang terdiri
atas:
1) Bagian pendahuluan.
2) Bagian isi utama.
3) Bagian kesimpulan/ringkasan
g. Melakukan latihan
Dalam berlatih anda disarankan ntuk memperhatikan hal-hal berikut.
1) Gunakan volume yang agak keras.
2) Gunakan tape recorder.
3) Berlatihlah dengan keras sebelum dikritik.
14
4) Gunakanlah alat bantu visual (visual aids).
Kelemahan:
informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan
waktu untuk berpikir dan mengolah kata,
tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena secara
mendadak untuk menyampaikan informasi,\
terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan apapun
mengenai apa yang harus disampaikan.
Kelemahan:
pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya,
bagi pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkannya,
tidak menarik dalam menyampaikan informasinya,
terlalu sibuk akan membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak
mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar.
15
naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan persiapannya
dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang akan
disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript.
Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata
dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
4. Presentasi Ekstempore
Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk
dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi dengan
garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara
mendetail.
Kelebihan:
pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada
persiapan sebelumnya,
dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan,
kemungkinan besar pembicara dalam menyampaikannya menarik
perhatian pendengar, karena tidak berpedoman kepada naskah ataupun
hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi,
lebih leluasa dalam penyampaiannya,
pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga
akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
Kelemahan:
perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan
dibicarakan,
membutuhkan waktu yang lama
16
b. Keterampilan menggunakan suara
1) Proyeksikan suara anda.
2) Variasikan tinggi rendah suara anda dan perhatikan nada
suara/infleksi.
3) Hindari suara monoton.
4) Hindari penggunaan bukan kata.
5) Hindari menggunakan ucapan-ucapan.
6) Pastikan suaara anda terdengar oleh semua.
7) Gunakan gaya percakapan.
8) Jangan menggunakan teks percakapan yang panjang.
9) Ulangi kata-kata dan frasa-frasa yang utama.
10) Hindari jargon-jargon atau terminologi teknikal yang berlebihan.
11) Minimalkan penggunaan suara rendah.
17
7) Mengakui denagn jujur jika ada pertanyaan yang tidak dapat
dijawab atau lemparkan pada orang lain yang dapat menjawab.
8) Sebelum menjawab pertanyaan, ulangi secara singkat pertanyaan
tersebut untuk menekankan hal-hal penting dan menunjukan bahwa
kita mengerti maksud pertanyaan tersebut.
9) Jawablah setiap pertanyaan secara serius.
2.2.4 SEMINAR
2.2.4.1 PENGERTIAN SEMINAR
a. Ruang Seminar
18
yang disusun dengan melingkar. Ruangan tentu saja harus cukup
tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang enak untuk
berseminar. Adanya sebuah papan tulis dapat membantu.
b. Peserta
c. Moderator
19
pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu memparafrasekan
sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang lebih jelas.
d. Notulen
Notulen adalah orang yang diberi tugas dalam seminar untuk
membuat catatan singkat tentang jalannya persidangan/ rapat/ seminar
juga merangkum isi secara tertulis dari persidangan/ rapat atau
seminar. Seorang notulen juga sangat berfungsi dalam kegiatan ilmiah
sebab moderator sebagai pengelola kegiatan butuh catatan penting
tentang jalannya kegiatan. Pada kebiasaannya tempat notulen
berdekatan dengan moderator sehingga ketika berjalan kegiatan tidak
terjadi miss communication ( kurang komunikasi ) antara notulen
dengan moderator, dalam hal ini notulen tidak saja menulis dari awal
kegiatan namun sampai dengan berakhirnya kegiatan notulen juga
berkewajiban menulis jalannya kegiatan.
e. Jalannya seminar
20
meminta penjelasan lebih lanjut atas pertanyaan sebelum ia menjawab.
Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan pernyataan. Moderator
juga harus memperhatikan ini.
6. Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda
oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan membuat
kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum melanjutkan
seminar.
a. Kelebihan Seminar
21
b. Kelemahan Seminar
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Memerlukan pimpinan yang terampil.
3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari
terlebih dahulu.
5. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
2.2.5 PIDATO
22
2.2.5.3 METODE-METODE DALAM BERPIDATO
b. Kerugian :
1) Menimbulkan kesimpulan yang mentah
2) Mengakibatkan penyampaian tidak lancar
3) Gagasan yang disampaikan tidak sesuai dengan topik
4) Demam panggung
2. Metode Ekstemporan
Yaitu teknik berpidato dengan menjabarkan materi pidato yang
terpola secara lengkap. Metode pidato ini didasarkan pada konsep
naskah tanpa harus menghapal kata-kata atau kalimat-kalimat pidato.
Pada metode ini, pembicara membuat catatan-catatan penting tentang
materi yang akan diutarakan dalam pidato. Pembicara bebas berbicara
dan bebas memilih kata-kata. Catatan-catatan tersebut hanya
digunakan untuk mengingat urutan-urutan materi atau ide-ide yang
dikemukakan dalam pidatonya.
a. Keuntungan :
1) komunikasi pembicara dengan pendengar lebih baik
2) pesan dapat fleksibel
23
2) kefasihan terhambat karena kesukaran memilih kata-kata
3. Metode Menghapal
Yaitu metode pidato dengan menghapal naskah atau teks
pidato. Sebelum melakukan pidato, pembicara terlebih dahulu
menyusun teks atau naskah pidato kemudian menghapalnya. Pidato
semacam ini mempunyai kelemahan yakni bila ada satu atau dua kata
yang terlewati atau lupa, hapalan lainnya akan berantakan. Meskipun
hapalan itu berhasil dengan baik dan tidak ada kata yang terlewati atau
lupa, pidato tersebut tetap mempunyai kelemahan, yakni akan terasa
monoton dan menjemukan sebab pembicara akan cenderung cepat-
cepat dengan mengeluarkan kata-kata tanpa menghayati maknanya.
4. Metode Naskah
Yaitu metode pidato dengan menggunakan naskah atau tulisan.
Dalam berpidato, pembicara membaca naskah.
a. kelebihan :
1) Kefasihan dalam berbicara dapat dicapai.
2) Pernyataan yang disampaikan dapat dihemat.
3) Kata-kata yang digunakan dapat dipilih dengan sebaik-
baiknya.
c. kelemahan :
1) Orang yang berpidato lebih tampak terpaku pada naskah
sehingga tidak ada reaksi antara orang yang berpidato dengan
para pendengarnya
2) Orang yang berpidato sering mengabaikan lafal, intonasi,
jeda, tempo, dinamika, ekspresi, gerak-gerik yang mendukung
penyampaian pidato sehingga pidato terasa monoton
3) Pembicara cenderung menciptakan tirai antara dia dan
pendengarnya,mata tak bebas menatap pendengarnya,dan
cenderung sulit untuk memberi tekanan yang tepat terhadap
kalimat tertentu yang penting. Kelemahan ini bisa diperkecil
dengan latihan latihan yang teratur.
24
3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan dengan gaya bahasa
yang menarik;
4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh
pendengar;
5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada
pendengar untuk melaksanakan isi pidato; dan
6. Menyampaikan salam penutup.
25
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan
masukan yang bersifat membangun guna untuk membuat makalah ini lebih baik lagi.
26
DAFTAR PUSTAKA
27