Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran saat ini kurang memiliki daya tarik. Kurang
menariknya pembelajaran karena 2 hal. Pertama, pembelajaran yang dirancang
oleh guru tidak dapat memacu keingintahuan siswa untuk membedah masalah
seputar lingkungan sosialnya sekaligus dapat membentuk opini pribadi terhadap
masalah tersebut. Kedua, guru memposisikan diri sebagai pribadi yang
menggurui, belum memerankan diri sebagai fasilitator yang membelajarkan siswa.
Setiap keterampilan itu berhubungan erat pula dengan proses-proses
berfikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya.
Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan
pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan praktek dan
banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti berlatih pula keterampilan
berfikir. (Tarigan, 1980:1; Dawson {et al}, 1963: 27).
Pembelajaran peningkatan keterampilan berbahasa dikembalikan pada
peningkatan keterampilan berbahasa. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa,
biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: Mula-mula pada masa
kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar
membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari pada saat sebelum
memasuki sekolah.
Dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di lingkup sekolah
dibutuhkan berbagai variasi teknik yang harus dikuasai oleh seorang guru agar
proses belajar yang tercipta di kelas menjadi lebih dinamis dan bernuansa
interaktif. Selain itu, variasi teknik yang digunakan juga harus dapat membantu
siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dalam fase remaja
sesuai dengan pedoman psikologi individu. Beberapa diantara tugas
perkembangan tersebut menjadi landasan terciptanya metode pembelajaran
kooperatif yang mengedepankan kerja sama dari para peserta didik sehingga

1
tercipta nuansa kelas yang dinamis, interaktif, dan dapat menjadi faktor stimulan
agar peserta didik dapat mengembangkan pola pikir yang kritis.
Linguis berkata bahwa “speaking is language”. Berbicara adalah suatu
keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan seseorang, yang hanya
didahului dengan keterampilan menyimak. Berbicara sudah barang tentu
berhubungan erat dengan kosa kata yang diperoleh oleh seseorang; melalui
kegiatan menyimak dan membaca. Kekurang matangan dalam perkembangan
bahasa juga merupakan suatu keterlambatan dalam kegiatan-kegiatan berbahasa.
Perlu kita sadari pula bahwa keterampilan yang diperlukan bagi kegiatan
berbicara aktif yang efektif banyak persamaan dengan yang dibutuhkan bagi
komunikasi efektif.
Debat adalah sebuah tahapan yang harus dilalui oleh penyedia jasa
konstruksi untuk dapat mengerjakan sebuah proyek. Di dalam proses debat ini
penyedia jasa konstruksi atau calon kontraktor mengajukan penawaran agar dapat
pemahaman tentang debat dan penggunaan keterampilan bahasa memperoleh
proyek tersebut. Namun dalam proses debat sering terjadi kesalahan-kesalahan
yang dilakukan peserta debat. Hal ini diakibatkan karena pemahaman terhadap
bahasa yang kurang baik, sehingga kurang di perhatikan oleh para owner.
Hingga saat ini, terdapat berbagai macam model yang digunakan dari turunan
metode pembelajaran tipe kooperatif. Salah satu dari model yang berkembang dan
sering digunakan pada kegiatan belajar mengajar adalah debat. Debat digunakan
pendidik dalam upaya menumbuhkembangkan pola pikir kritis dan kemampuan
kerja sama antar peserta didik dalam bentuk kelompok. Perkembangan model
pembelajaran debat saat ini masih barlangsung, bahkan model ini diterapkan
hingga menjadi jenis kompetisi antar pelajar hingga tingkat dunia. Oleh karena
itu, penulis mencoba membahas metode pembelajaran debat.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah:
a. Apa yang dimaksud dengan debat?
b. Apa saja norma-norma debat?
c. Bagaimana mekanisme metode pembelajaran debat?

2
C. TUJUAN
Makalah ini disusun dan dipresentasikan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Berbicara
a. Untuk mengetahui mekanisme metode pembelajaran debat
b. Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran debat dalam meningkatkan
partisipasi siswa
c. Mengetahui perbedaan debat dan diskusi

3
BAB II
PEMBAHASAN

Debat merupakan salah satu forum yang dapat menjadi wadah seseorang
untuk mengungkapkan pendapat. Hal ini karena debat selalu membahas mengenai
topik permasalahan atau isu-isu berdasarkan pandangan para peserta debat. Dalam
debat, setiap peserta harus bisa mengungkapkan pendapatnya yang perlu
dipertahankan dengan berbagai argumen. Ketika peserta debat menyampaikan
argumen atau pendapat harus dengan cara yang benar dan sesuai aturan. Pada
pembelajaran ini akan membahas mengenai debat, termasuk hal-hal yang perlu
diperhatikan ketika berdebat.
Debat sering disamakan dengan diskusi. Padahal, kedua kegiatan tersebut
berbeda. Hal ini karena debat menuntut peserta atau seseorang yang mengikuti
debat dapat mempertahankan pendapatnya, sedangkan diskusi tidak. Diskusi lebih
pada saling bertukar pikiran untuk menyatukan pendapat atau persepsi para pihak
yang terlibat.

A. PENGERTIAN DEBAT
Secara etimologis, debat diambil dari kata debate. Debat memiliki arti
penyampaian pendapat dari dua orang yang disertai dengan alasan kuat sehingga
pendengar yakin akan memilih yang akan diikuti. Sernentara menurut Karnus
Bosar Bahasa Indonesia (KBBI), debat adalah pembahasan dan pertukaran
pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk
mempertahankan pendapat masing-masing. Dari beberapa pengertian tersebut,
dapat disimpulkan bahwa definisi debat adalah kegiatan adu argumentasi antara
dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dengan saling
memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Debat secara
formal banyak dilakukan dalam institusi. legislatif seperti parlemen, terutama di
negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan
dengan mengikuti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat diputuskan
melalui votting atau keputusan juri. Contoh lain debat yang diselenggarakan

4
secara formal adalah debat antara kandidat legislatif dan debat antara Galan
president wakil presiden yang umum dilakukan menjelang pemilihan umum.
Debat dalam dunia akademik dikenal sebagai debat kompetitif. Debat kompetitif
adalah debat dalam bentuk permainan yang bisa dilakukan sebagai pertandingan
dengan aturan atau format yang jelas di tingkat sekolah atau universitas. Adapun
ciri-ciri debat sebagai berikut :
1. Terdapat dua tim dengan dua sudut pandang yang berbeda, yaitu tim afirmasi
(pihak yang menyetujui mosi) dan tim oposisi (pihak yang tidak menyetujui
mosi).
2. Adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belch pihak.
3. Adanya adu argumentasi dengan tujuan memperoleh kemenangan.
4. Hasil debat diperoleh melalui votting atau keputusan juri.
5. Sesi tanya jawab bersifat terbatas.
6. Adanya pertanyaan yang bertujuan untuk menjatuhkan pihak lawan.
7. Adanya moderator sebagai pihak penengah.

B. UNSUR-UNSUR DEBAT SECARA UMUM


Unsur-unsur debat sebagai berikut. :
a. Mosi Mosi adalah hal atau topik yang diperdebatkan. Mosi harus mengandung
hal-hal yang bersifat kontroversial (mengandung pro dan kontra). Mosi
disampaikan dengan menggunakan kalimat opini. Mosi sangat penting dalam
debat. Peran mosi bisa menjadi kunci jalannya kegiatan debat.
b. Tim Afirmasi
Tim afirmasi adalah tim yang menyetujui atau mendukung (kelompok
yang pro) atas mosi yang disampaikan.
c. Tim Oposisi
Tim oposisi merupakan lawan dari tim afirmasi. Tim oposisi adalah tim
yang tidak setuju atau menentang mosi yang disampaikan.
d. Tim Netral
Tim netral adalah tim yang tidak mendukung tim afirmasi maupun tim
oposisi. Tim netral memberikan dua argumen dari dua sisi, balk mendukung
mosi ataupun menyanggah mosi. Dalam debat, tim netral adalah tim yang

5
menyampaikan jalan tengah atau solusi atas permasalahan yang disampaikan.
Anggota tim netral biasanya ahli dalam bidang yang diperdebatkan.

e. Moderator
Moderator merupakan orang yang memimpin dan membantu jalannya
debat. Moderator memiliki tugas untuk mengatur jalannya debat; membacakan
tata tertib debat; memperkenalkan pembicara, balk tim pro maupun tim kontra;
dan menyampaikan latar be!akang atas mosi yang dibicarakan. Moderator
harus bersikap netral atau tidak memihak pada satu pihak.
f. Notulis Dalam debat, setiap pendapat atau argumen yang penting harus dicatat.
Pencatatan itu dilakukan oleh seorang notulis.
g. Notulis adalah seseorang yang bertugas mencatat jalannya debat dan
menyampaikan hasil dari peiaksanaan debat. Notulis juga bertugas untuk
menulis kesimpulan debat.

Perhatikan contoh debat berikut!


Tema : Wacana Road Bike Boleh Memasuki Tol
Mosi : Adanya wacana dari Gubernur Jakarta mengenai diperbolehkannya road
bike memasuki tol yang dirasa sangat membahayakan.
Moderator Selamat pagi dan selamat datang untuk seluruh peserta debat
pada hari ini. Debat kali ini akan membahas sebuah topik
mengenai Wacana Road Bike Boleh Memasuki Tol. Pada
kesematan ini, kita akan membahas mengenai bahayanya bagi
para road bike apabila wacana tersebut direalisasikan karena
tidak ada yang menjamin keselamatan ketika terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Bagaimana Anda menanggapi hal
tersebut?
Tim Afirmasi Kami setuju dengan adanya wacana road bike boleh
memasuki tol. Hal ini dikarenakan animo masyarakat yang
menggunakan sepeda semakin tinggi. Tingginya animo
masyarakat tersebut menjadikan pemerintah perlu mewadahi

6
sekaligus memberikan kesempatan kepada para road bike
untuk dapat menggunakan ruas jalan tot. Selain itu,
pemerintah juga akan mengatur waktu dan jalur yang nantinya
dapat dilalui para road bike. Aturan yang disiapkan adalah
para road bike dapat memasuki tol hanya pada hari Minggu
pukul 06.00-09.00 WIB. Jalur yang rencananya akan
digunakan hanya jalan tot di sisi barat dari Kebon Nanas
sampai Plumpang, Tanjung Priok. Aturan-aturan tersebut
tentunya tidak akan mengganggu latu lintas lain. O!eh sebab
itu, wacana mengenai diperbolehkannya para road bike
memasuki tol perlu segera direalisasikan.
Tim Oposisi Kami tidak setuju apabila pemerintah memperbolehkan road
bike memasuki tol. Hal ini dikarenakan sejak awal jalan tol
dibuat khusus untuk kendaraan roda empat atau lebih. Apabila
wacana tersebut direalisasikan justru dapat memberikan
dampak negatif kepada para road bike. Dampak negatif yang
dapat dialami oleh road bike adalah mengenai keselamatan.
Selain itu, wacana ini sepertinya terlalu tergesa-gesa untuk
dibuat. Hal ini karena dasar dari pembuatannya hanya karena
animo masyarakat dalam bersepeda meningkat. Membuat
sebuah wacana mengenai hal semacam ini seharusnya perlu
dipertimbangkan dengan baik. Lebih dari itu, diperlukan
kajian terlebih dahulu mengenai manfaat dan dampaknya.
Apabila lebih banyak manfaatnya dari pada dampaknya maka
dapat dilakukan. Akan tetapi, apabila lebih banyak
dampaknya maka tidak perlu dibuat wacana apalagi
direalisasikan.
Menurut kami, direalisasikan atau tidaknya wacana tersebut
tidak mengurangi animo masyarakat dalam bersepeda.
Banyak para pesepeda yang nantinya ingin melewati road bike
tol yang diperbolehkan. Selain itu, tentu saja ada yang tidak
ingin melewati jalur tersebut. Pesepeda dapat menentukan

7
sendiri jalur yang akan dilewatinya selama jalur tersebut
diperbolehkan untuk dilewati. Dalam melewati jalurtersebut,
para pesepeda seharusnya telah paham mengenai kelebihan
dan kekurangan jalur yang dilewatinya. Hal tersebut kembali
kepada keputusan pengguna jalan itu sendiri.

C. MERUMUSKAN TATA CARA DEBAT


Debat yang baik harus dilaksanakan dengan aturan-aturan dan struktur
debat yang telah disepakati bersama. Berikut struktur debat yang balk dan benar.
a. Perkenalan
Perkenalan dilakukan oleh seorang moderator. Moderator hams
memperkenalkan semua tim, baik tim afirmasi, tim oposisi, maupun tim netral.
Setelah memperkenalkan semua tim, moderator akan membacakan mosi atau
topik yang akan diperdebatkan.
b. Penyampaian Pendapat
Dalam debat, masing-masing tim afirmasi maupun oposisi menyampaikan
argumentasi atau gagasan tentang mosi yang telah diberikan. Penyampaian
pendapat ini dimulai dari tim afirmasi, tim oposisi, kemudian diakhiri oleh tim
netral. Pendapat disampaikan dengan batasan waktu yang diberikan oleh
moderator.
c. Melakukan Debat
Pada sesi ini, masing-masing tim diharuskan menyampaikan argumentasi
ataupun sanggahan kepada lawan. Sanggahan yang disampaikan harus sesuai
dengan argumen yang disampaikan oleh tim lawan. Sanggahan harus disampaikan
dengan kalimat yang singkat dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sopan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memberikan pendapat ataupun
argumen, serta memberikan sanggahan pada saat melaksanakan debat sebagai
berikut.
1. Peserta debat harus menguasai pokok permasalahan dahulu sebelum
mengemukakan pendapat.
2. Saat menyampaikan pendapat hams menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3. Saat menyampaikan argumen harus didasarkan dengan fakta-fakta yang logis.

8
4. Bersikap sopan dan bijak dalam menanggapi pendapat orang lain dan
menghindari sikap emosional.
5. Tidak menyela pembicaraan tim lain sebelum dipersilakan oleh moderator
ketika akan menanggapi pendapat tim lain.
6. Saat menyanggah harus disertai rasa simpatik dan menghormati tim lawan serta
menggunakan bahasa yang sopan.

d. Memberikan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil akhir debat yang sebelumnya diawali dengan
penutup (closing statement) yang disampaikan oleh masing-masing tim.
e. Penentuan
Pemenang Jenis keputusan debat ada tiga, yaitu keputusan oleh para
pendengar atau decision by, the audience, keputusan oleh hakim atau decision by
judges, dan keputusan dengan :kritik atau decision by critique.

D. MENGONSTRUKSI BAGIAN-BAGIAN DALAM BERDEBAT


1. Merumuskan Mosi/Topik
Pernyataan positif yang akan menentukan arch dan isi dari suatu debat
disebut mosi atau topik debat. Tim afirmasi dalam sebuah debat harus
berargumentasi dalam rangka mendukung mosi, sedangkan tim oposisi -hams
menyampaikan argumen dalam rangka tidak mendukung atau menolak mosi.
Mosi dalam debatsama dengan topik dalam sebuah cerita. Peran mosi atau tema
perdebatan bisa menjadi kunci jalannya perdebatan. Mosi menjadi dasar bagi
pihak-pihak yang berdebat untuk menentukan sikap mendukung atau menolak
mosi tersebut. Semua pihak dapat menYiapkan argumen untuk mendukung
pendapatnya tentang mosi tersebut. Mosi disampaikan oleh moderator pada saat
membuka debat. Peran mosi atau tema perdebatan bisa menjadi kunci jalannya
perdebatan. Oleh karena perannya yang sangat vital, pemilihan mosi tlebat' harus
bijak.
2. Menyusun Pendapat
Setiap tim perlu mengambil sikap sebagai pihak yang mendukung mosi
(afirmasi) atau pihak yang menolak mosi (oposisi) ketika melakukan debat.

9
Contoh sikap dalam debat, baik mendukung, menolak, -maupun netral; seperti
contoh berikut.
Pendapat 1. Adanya Youtube tentu akan meMengaruhi para
pelajar dalam pro-ses belajamya. Banyak siswa,
terutama SMA lebih banyak menggunakan
swaktunya untuk menonton video di Youtube
daripada belajar.
2. Youtube menjadi penyebab-rendahnya hasil belajar
siswa SMA
Sudut Pandang 1. Terlalu banyak menonton Youtube akan
Sikap Mendukung menyebabkan siswa tersebut cenderung
(Tim Afirmasi) mengutamakan gawai daripada materi pernbelajaran
-yang ada di media cetak (buku, majalah, dan lain-
lain).
2. Malas membaca berpotensi menjadikan hasil. belajar
siswa turun dan menyebabkan kurangnya kecerdasan
otak dalam menentukan hal-hal yang realistis.
Sudut Pandang 1. Setiap siswa memiliki kriteria dalam penggunaan
Sikap Menolak (Tim gawainya dan siswa tersebut dapat menentukan mana
Oposisi) yang menguntungkan dan mana yang merugikan dari
penggunaan Youtube.
2. Youtube membantu dalam meningkatkan hasil
belajar dan prestasi yang baik. Apabila Youtube
menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa
SMA, tinggal siswa SMAtersebut bisa menggunakan
aplikasi tersebut dengan balk dan siswa tersebut bisa
membatasi dirinya dalam penggunaan aplikasi
tersebut supaya tidak terjerumus ke dalam hal
negatif.
Sudut Pandang 1. Youtube dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran
Sikap Netral (Tim siswa. Di Youtube juga terdapat video-video yang
Netral) dapat membantu siswa dalam belajar.
2. Penggunaan Youtube yang terlalu lama akan
membuat siswa menjadi malas. Oleh karena itu,
orang tua harus mengambil peran dalam masalah ini.
Orang tua harus mengawasi penggunaan gawai anak-
anaknya. Orang tua juga harus senantiasa
mengingatkan batas waktu anak untuk bermain
Youtube agar mereka tidak melupakan pelajaran di
sekolahnya.

3. Menyimpulkan Hasil Debat


Pendapat yang soling bertentangan dalam berdebat ada dua, yaitu pendapat
yang mendukung mosi dan pendapat yang menolak mosi. Kedua pendapat

10
tersebut dapat disimpulkan dalam akhir perdebatan. Kesimpulan dalam debat
disusun berdasarkan pendapat dan argumen yang telah disampaikan sebelumnya
sehingga penalaran yang digunakan dalam menyusun simpulan debat termasuk
penalaran induktif. Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-
fakta yang bersifat khusus. Menarik kesimpulan dapat dilakukan dengan tiga cara
berdasarkan penalaran induktif, yaitu generalisasi, analog', dan sebab-akibat.

a. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta
atau gejala khusus yang diamati, lalu ditarik kesimpulan umurn tentang sebagian
atau seluruh gejala yang diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan pernyataan
yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Di
dalam pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan
dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan
spesifikasi atau ciri sebagai penjelasan lebih lanjut.
b. Analogi
Arialogi adalah proses penalaran yang berdasarkan pada pembagian dan
sejumlah gejala khusus yang memiliki persamaan, kemudian ditarik kesimpulan.
Kesimpulan diambil doh pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang
lain dengan cara membandingkan kondisinya. Dalam analog', dua macam hal
dibandingkan dengan hanya memperhatikan persamaannya, tanpa memperhatikan
perbedaannya. Jadi, kesimpulan yang didapat berdasarkan pada persamaan antara
dua hal yang berbeda.
c. Sebab-Akibat
Sebab akibat adalah proses penalaran yang dimulai dengan
mengemukakan fakta yang berupa sebab dan sampai pada kesimpulan yang
merupakan akibat.

E. MENGANALISIS ISI DEBAT


Beradu argumen untuk mempertahankan pendapat adalah esensi dari
berdebat. Apabila argumen yang disampaikan satu pihak lebih kuat dan lebih

11
meyakinkan, bukan tidak rnungkin pada akhir debat pihak lain akan mengubah
pendapatnya tentang mosi. Oleh karena itu, dalam perdebatan, masing-masing
anggota harus menguasai dengan baik masalah yang diangkat dalam perdebatan
tersebut. Hal tersebut dimaksudkan agar tim dapat mempertahankan pendapatnya
dengan menyampaikan argumen yang kuat.

a. Menganalisis Pendapat Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral dalam
Debat Perhatikan contoh berikut!
Moderator Berita mengenai dihapusnya Ujian Nasional mulai tahun
ajaran 2020/2021 menimbulkan banyak kontroversi di
kalangan masyarakat. Banyak yang setuju dihapusnya Ujian
Nasional, namun tidak sedikit pula yang kecewa terhadap
kebijakan yang dikeluarkan Menteri Pendidikan tersebut.

Tim Afirmasi Kami sependapat dengan apa yang disampaikan Menteri


Pendidikan. Dalam kenyataannya, pelaksanaan Ujian
Nasional setiap tahun se!alu mengalami kecacatan dan hasil
nilai Ujian Nasional tidak menjamin keberhasilan suatu
pendidikan. Apakah adil menggunakan Ujian Nasional
sebagai standar kelulusan pada institusi pendidikan yang ada
di daerah-daerah terpencil dengan sumber daya minim? Masih
adilkah menggunakan Ujian Nasional sebagai standar
kelulusan padahal faktanya terjadi kesenjangan sumber daya
antara institusi pendidikan di kota dan di daerah?

Tim Oposisi Bagi kami, standar mutu pendidikan harus!ah tetap ada. Ujian
Nasional boleh tetap ada. Namun, ada pekerjaan rumah bagi
pemerintah, sekolah, orang tua, murid, dan lingkungan untuk
turut mendukung pendidikan bangsa kita.-Siswa harus lebih
meningkatkan belajarnya. Guru juga harus lebih baik dalam
mengajar. Mungkin metode yang digunakan selama ini belum
cukup balk. Oleh sebab itu, guru juga harus meningkatkan
metode mengajarnya. Pemerintah dan orang tua juga harus

12
memberikan dukungan yang lebih balk kepada siswa.
Tim Netral Kami menerima semua pendapat Anda. Namun pada
praktiknya, seideal apa pun jenis Ujian Nasional yang
diterapkan dengan nilai cut off point yang ditetapkan sebagai
standar pendidikan tetap memiliki kelemahan-kelemahan
yang sangat signifikan. Salah satu •contoh kelemahan Ujian
Nasional yang sangat berpengaruh adalah proses belajar-
mengajar di sekolah teredukasi menjadi sekadar teaching to
the test atau mengajar apa yang diteskan dalam Ujian
Nasional semata. Saran kami yang paling baik adalah
meniadakan Ujian Nasional dan menggantinya dengan standar
kelulusan yang baru. Standar kelulusan tersebut tidak
mungkin diterapkan secara nasional karena ketidakmerataan
sumber daya yang ada. Akan lebih baik standar kelulusan
yang baru tersebut tidak bersifat ujian sehingga tidak ada lagi
proses pembelajaran yang bersifat teaching to the test. Proses
pembelajaran akan bersifat lebih terbuka sehingga memotivasi
kreativitas siswa.

Berdasarkan contoh debat di atas, bisa dianalisis isi debat tersebut sebagai berikut.
1. Mosi Menteri Pendidikan memutuskan untuk menghapus Ujian Nasional
mulai tahun 2021.
2. Argumentasi Apakah keputusan.Menteri Pendidikan menghapus Ujian
Nasional dan menggantinya dengan sistem yang baru sudah tepat?
3. Simpulan Pemerintah harus lebih memperhatikan sistem pendidikan dan
fasilitas pendidikan di seluruh daerah. Tidak semua daerah memiliki fasilitas
yang memadai untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan. Sebaiknya
pemerintah mengganti Ujian Nasional dengan standar kelulusan yang baru.

b. Mengidentifikasi Ragam Bahasa Debat


Dalam debat, penggunaan bahasa harus disesuaikan dengan kondisi.
Penggunaan bahasa sesuai dengan kondisi dan situasi disebut dengan variasi atau

13
ragam bahasa. Dalam menyampaikan pendapat ataupun argumen scat berdebat,
peserta debat harus pintar dalam memilih kata. Pemilihan kata-kata yang hendak
diungkapkan disebut diksi. Diksi mencakup pengertian kata-kata yang harus
dipakai untuk mencapai suatu gagasan, membentuk pengelompokan kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan, dan gays yang paling balk digunakan dalam
suatu situasi.
Debat termasuk dalam kegiatan ilmiah. Suatu kegiatan ilmiah harus
menggunakan bahasa baku. Bahasa baku merupakan ragam bahasa yang diterima
untuk dipakai dalam situasi resmi. Bahasa baku adalah bahasa standar yang
kebenaran dan ketetapannya telah ditentukan oleh negara. Debat juga harus
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa ilmiah harus singkat, padat,
jelas, dan logis karena ragam ilmiah digunakan sebagai sarana untuk
mengungkapkan pola pikir atau gagasan secarailmiah sehingga dapat diterima
oleh orang lain dengan benar.

F. BERLATIH PRAKTIK DEBAT


Kegiatan praktik debat dapat dilaksanakan dengan teman sekelas Anda.
Berlatih praktik debat di kelas bermanfaat untuk meningkatkan daya pikir dan
emosi siswa. Sebelum melakukan praktik debat, ada beberapa hal yang perlu
Anda perhatikan sebagai berikut.
a. Menyusun Mosi
Mosi merupakan salah satu kunci kesuksesan kegiatan berdebat. Oleh
karena itu, Anda harus dapat menyusun mosi dengan balk agar debat dapat
berjalan dengan menarik. Ada beberapa cara untuk menentukan mosi dalam debat.
1. Seimbang Mosi harus dibuat seimbang, maksudnya antara pendapat pro dan
kontra memiliki kekuatan yang sama. Mosi yang seimbang akan membuat
jalannya debat menjadi sangat menarik. Apabila mosi tidak seimbang, maka
jalannya debat tidak akan menarik karena pihak yang mendapatkan bagian
yang mudah akan dapat unggul dengan mudah.
2. Menarik Mosi yang dibuat juga harus menarik. Mosi yang menarik memang
identik dengaro mosi yang kontroversial, misalnya "Pemerintah berencana
menaikkan iuran BPJS karena beban biaya yang ditanggung BPJS semakin

14
membengkak". Dengan mosi yang menarik, tentu peserta debat akan
memunculkan banyak fakta-fakta yang menarik ketika menyampaikan
argumennya. Hal tersebut membuat jalannya debat semakin menarik.
3. Fokus Mosi yang balk harus fokus pada suatu peristiwa atau kondisi. Fokus
artinya mosi tersebut hanya membahas satu persoalan saja dan tidak meluas ke
persaalan yang lain. Jika mosi terlalu luas, akan muncul banyak contoh yang
kondisinya berbeda sehingga masalah yang didebatkan menjadi melebar. Mosi
yang terlalu luas akan membuat debat menjadi tidak menarik lagi karena debat
hanya menjadi adu contoh belaka. Pihak afirmasi membuat contoh yang
mendukung, sedangkan pihak oposisi memberi contoh yang menolak.
4. Punya Solusi Tujuan debat adalah menghadirkan solusi dari permasalahan
yang diperdebatkan. Orang melakukan debat karena merasa mempunyai
kepentingan dan mau memberikan jalan keluar untuk masalah yang didebatkan.
Masi yang mempunyai solusi akan lebih menarik daripada mosi yang hanya
bertujuan untuk beradu pendapat. Mosi yang hanya bertujuan mengadu
pendapat tidak akan memberikan manfaat apa pun.
5. Mosi Debat Layak Mosi yang dipillh haruslah mosi yang layak untuk
diperdebatkan. Mosi yang layak diperdebatkan ialah mosi yang berisi
permasalahan di masyarakat serta menimbulkan pro dan kontra. Jangan
membuat mosi yang sebenarnya bukar hak atau kepentingan orang, seperti
membahas tentang hak asasi manusia itu sendiri, misalnya, mosi "Berobat ke
Luar Negeri" memang terlihat kontroversi, namun ini sangat tidak layak karena
berobat keluar negeri adaiah hak masing-masing orang.

b. Menyusun Pendapat
Dalam debat, setiap tim mengambil sikap sebagai pihak yang mendukung
mosi (afirmasi) atau pihak yang menolak mosi (oposisi). Tentukan masing-masing
peran dalam debat. Setiap tim harus menyusun pendapat yang singkat, jelas, don
logis sesuai sikapnya. Masing-masing tim juga harus mempersiapkan argumen-
argumen serta fakta-fakta yang dapat mendukung serta memperkuat pendapat
yang telah disampaikan.

15
c. Debat Sesuai dengan Peran
Setelah menyusun mosi dan menyusun pendapat sesuai dengan peran
masing-masing, laksanakan debat sesuai dengan peran yang telah ditetapkan serta
menanggapi pendapat dari kelompok lawan dan mempertahankan pendapat
disertai argumen yang rnendukung. Sebelum melaksanakan debat, Anda harus
membuat tata cara dan aturan disepakati sebagai tata tertib, antara lain lamanya
tiap tim dalam menyampaikan pendapat dan mendapatkan tanggapan, lamanya
debat akan dilangsungkan, slapa yang memimpin dan apa saja tugasnya, serta
bagaimana pembagian peran dalam debat. Setelah tata tertib dibuat dart disepakati
bersama, lakukan kegiatan debat sesuai dengan aturan den dalam menyampaikan
pendapat harus dengan sikap yang santun.

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa debat merupakan suatu
argumen untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh
satu pihak yang disebut pendukung/afirmatif, dan ditolak, disangkal, oleh pihak
lain yang disebut penyangkal atau negatif.
Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara pihak yang berpandangan
affirmatif (mendukung topik) dan negatif (tidak mendukung topik), baik secara
perorangan maupun kelompok, terhadap permasalahan yang dibahas, sehingga
salah satu pihak dapat memperoleh kemenangan. Sementara diskusi adalah
metode untuk memecahkan permasalahan dengan proses berpikir secara
berkelompok atau bersama-sama sehingga menghasilkan penyelesaian atau
penjelasan secara mufakat.

B. SARAN
Penulis mempunyai saran-saran yaitu:
 Sebaiknya dalam debat kita menggunakan bahasa yang baik dan benar.
 Jangan menggunakan emosi ketika berpendapat maupun menyanggah.
 Menerima kritikan dan saran.

17

Anda mungkin juga menyukai