Anda di halaman 1dari 30

Panduan

PEMAHAMAN ALKITAB
(PA)

30 Agustus 2022 – 27 September 2022


01 November 2022 – 13 Desember 2023

SINODE GEREJA KRISTEN SUMATRA BAGIAN SELATAN


Jl. Yos Sudarso 15 Polos Metro Pusat, Kota Metro. Lampung. 34111. Tlp. 0725-7855133
Website : https://gksbs.org ; Email : sinode@gksbs.org
Facebook Page : https://facebook.com/rumahbersama ; Twitter : @GKSBS
Daftar Isi

Daftar Isi ..............................................................................................................................................2

PENGANTAR .....................................................................................................................................3

Panduan PA Selasa, 30 Agustus 2022 .................................................................................................4

Panduan PA Selasa, 6 September 2022 ...............................................................................................5

Panduan PA Selasa, 13 September 2022 .............................................................................................9

Panduan PA Selasa, 20 September 2022 ...........................................................................................11

Panduan PA Selasa, 27 September 2022 ...........................................................................................13

Panduan PA Selasa, 1 November 2022 .............................................................................................16

Panduan PA Selasa, 8 November 2022 .............................................................................................18

Panduan PA Selasa, 15 November 2022 ..........................................................................................20

Panduan PA Selasa, 22 November 2022 ...........................................................................................22

Panduan PA Selasa, 29 November 2022 ...........................................................................................25

Panduan PA Selasa, 6 Desember 2022..............................................................................................27

Panduan PA Selasa, 13 Desember 2022............................................................................................28

2
PENGANTAR

Salam Dalam Kasih Kristus.

Kembali kita berjumpa dalam terbitan Pemahaman Alkitab (PA). Bahan PA ini berisi panduan untuk ber-PA.
Kembali kami mengingatkan bahwa sejak bulan Januari hingga saat ini, dalam ber-PA kita menerapkan model
Shared Christian Praxis. Model ini bersifat dialogis partisipatif artinya dalam pelaksanaannya terjadi dialog
yang melibatkan seluruh peserta. Dialog yang diadakan ialah dialog yang berkaitan dengan pengalaman
peserta akan imannya.

Sebagaimana yang telah kita alami selama tahun 2022 ini, materi-materi yang disampaikan dalam PA ini,
adalah hasil sebuah refleksi mendalam dari 3 loci, yaitu Teks Alkitab, Konteks dan wawasan kegerajaan.
Tentu bahan terbitan GKSBS menjadi spesifik membunyikan GKSBS karena ada wawasan ke-GKSBS yang
menjadi salah satu loci dalam berteologi. Selama tahun 2022 ini setiap penulis dibahani dengan bacaan
wawasan kegerajaan GKSBS, yang mana bahan tersebut adalah naskah ilmia dari PAGKSBS yang telah kita
sepakati dalam MMS. Jadi sadar atau tidak, selama tahun 2022 ini kita terus berupaya membicarakan GKSBS
baik itu dalam konteks masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang dalam kaitannya agar GKSBS mampu
ikut memberi andil dalam rangkan mewujudkan keadilan dan damai sejahtera di Sumbagsel, Indonesia dan
seluruh dunia.

Bahan PA ini berisi bahan untuk ber-PA dari 30 Agustus – 27 September 2022, kemudian dilanjutkan lagi
dari 01 November 2022 – 13 Desember 2023. Sedangkan untuk Bulan Oktober kita akan menggunakan bahan
MPHB yang akan kami terbitkan terpisah.

Akhirnya kami mengucapkan selamat menjadi GKSBS. Mari kita rayakan pemeliharan Tuhan yang selama
ini telah Ia berikan kepada GKSBS, dan keyakinan kita bahwa, KasihNya saat ini juga terjadi pada kita seluruh
jemaat GKSBS dan seterusnya KasihNya akan tetap ada pada kita. Dan keyakinan itu yang membuat kita
akan selalu semangat untuk menjadi penebar kasih Kristus dimanapun kita berada. Semoga Tuhan
memampukan kita.

Salam Kasih.
Metro, Agustus 2022

Majelis Pimpinan Sinode (MPS) GKSBS,


Sekretaris

Pdt. Erik Timoteus Purba, M.Si.

3
Panduan PA Selasa, 30 Agustus 2022

“PERSEKUTUAN YANG MEMBERDAYAKAN”

Bacaan : Roma 12 : 1-8

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ. 3:1, 2 “Kami Puji Dengan Riang”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca
Alkitab.
Pertanyaan pendahuluan:
 Apakah yang bapak/ibu/sdr/I ketahui tentang semboyan yang tertera pada lambang negara
kita, yaitu: BHINEKA TUNGGAL IKA? Jelaskan arti dan maknanya bagi kehidupan
bersama masyarakat bangsa kita!
5. Pembacaan Alkitab:
a. Doa Epiklesis
b. Bacaan Alkitab: Roma 12 : 1-8
c. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Pertanyaan panduan:

1. Dari Roma 12 : 1-8 apa yang saudara pahami tentang hubungan persembahan diri,
pembaharuan akal budi dan partisipasi pelayanan dengan talenta yang Tuhan berikan?
2. Apa pendapat saudara tentang perbedaan/keaneka-ragaman latar belakang keadaan
warga jemaat? Bagaimana saudara menyikapinya?
3. Bagaimanakah caranya agar terwujud partisipasi semua warga jemaat dalam persekutuan
yang saling memberdayakan?

4
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan oleh
peserta PA)
Keberagaman merupakan realitas yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam
kehidupan bersama bermasyarakat maupun kebersamaan kita sebagai gereja. Kebersamaan dalam
komunitas maupun persekutuan mempertemukan setiap orang dengan sesamanya dari latar belakang
perbedaan suku, warna kulit, keluarga, status sosial, pendidikan, budaya, kebiasaan, karakter,
pemahaman, dan lain-lain. Sebagai sebuah kenyataan/realitas, keberagaman ataupun perbedaan
tersebut kita sadari adalah berasal-muasal dan berawal ketika Tuhan menciptakan dunia dan semesta
ini beserta isinya, termasuk manusia. Dengan demikian kita patut mensyukuri keberagaman sebagai
kekayaan untuk saling menopang dan memperlengkapi dengan meningkatkan sensitifitas (kepekaan)
untuk saling memperhatikan seorang terhadap yang lain. (Roma 12: 3 – 6)
Banyak terjadi pada umumnya oleh karena cara pandang yang keliru terhadap perbedaan dan
keberagaman menimbulkan perselisihan, permusuhan serta pertikaian antara seorang terhadap orang
lain dalam komunitasnya (gereja) ataupun antar kelompok dalam bermasyarakat. Oleh karena itu
rasul Paulus memberikan nasihat (ayat 2) agar jemaat/orang Kristen mengubah cara pandangannya
dengan cara pandang yang baru bahwa perbedaan bukanlah kelemahan menjadi sebab untuk
berseteru, bermusuhan dan bertikai, tetapi justru sebagai kekuatan bersatu dan memberdayakan diri
dengan talenta yang telah Tuhan berikan kepada masing-masing pribadi dalam persekutuan. Melalui
akal budi dan pikiran serta cara pandang yang diperbaharui maka kita dapat membedakan manakah
kehendak Allah, apa yang baik, berkenan kepada Allah dan yang sempurna, Setiap diri kita sebagai
umat milik Kristus berproses terus untuk menjadi serupa dengan Kristus oleh pembaharuan akal
budi dan cara pandang kita.
Tidak kita pungkiri dalam proses menjadi serupa dengan Kristus untuk menjadi satu sebagai tubuh-
Nya memang bukan perkara yang mudah. Terbukti ada peristiwa perpecahan pada masa lalu yang
dialami beberapa jemaat di GKSBS perbedaan-perbedaan yang ada termasuk perbedaan cara/sudut
pandan dan sikap. Terlebih bahwa GKSBS menghidupi diri sebagai Gereja transmigran dimana
semua yang berjuang untuk Nglari dan mandiri dipertemukan dari berbagai suku berkumpul untuk
bersekutu dan saling melengkapi, Untuk itu perlu kita gali kembali semangat dan nilai “mencari”
dan “menemukan” sebagai saudara dalam persekutuan satu tubuh di dalam Kristus sebagaimana
nilai dan semangat itu telah digelorakan oleh para dahulu perintis adanya GKSBS.

7. Komitmen Bersama: KJ. 249: 1, 2 “Serikat Persaudaraan”


8. Persembahan
Lagu persembahan: PKJ. 149: 1, 2 “Ucap Syukur Pada Tuhan”
9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

Panduan PA Selasa, 6 September 2022


5
“KESETIAAN YANG MENGUATKAN”

Bacaan : Mazmur 114:1-8

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi PKJ 23 “Marilah Memuji”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca Alkitab
 Menurut saudara apa saja yang menguatkan kita untuk terus bertahan hidup dan setia
menjadi orang Kristen di GKSBS ini? Silahkan bagikan pengalaman saudara.
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra
paham)
5. Pembacaan Alkitab:
a. Doa Epiklesis
b. Bacaan Alkitab: Mazmur 114:1-8
c. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan:

1. Apa yang menarik didalam perikop kita saat ini? Tuhan yang seperti apa yang saudara
jumpai didalam perikop ini?
2. Apakah saudara juga mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang sama didalam
perjalanan iman Saudara seperti yang dialami bangsa Israel? ceritakan
3. Semangat seperti apa yang akan saudara wujudkan didalam persekutuan agar terus
bergairah membangun kebersamaan di GKSBS?
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan oleh
peserta PA)
Berada ditempat yang baru untuk mencari dan membentuk kehidupan yang baru, tentu tak semudah
seperti yang dibayangkan. Berbagai tantangan dihadapi untuk bisa mewujudkan mimpi dan

6
membutuhkan perjuangan yang sungguh-sungguh agar mimpi tersebut bisa terwujud. Baik berkaitan
dengan kehidupannya saat itu pun dengan keberadaan imannya.
Fenomena perpindahan atau transmigrasi disertai dengan perubahan-perubahan yang dalam
perjalanannya kemudian melahirkan sebuah lembaga keagamaan bernama GKSBS.

Sebagaimana yang sudah terjadi dibangsa Israel, Allah membebaskan mereka dari perbudakan
bangsa Mesir menuju tanah Kanaan sampai mereka mendirikan kerajaan. Pada masa pemerintahan
Raja Daud menjadikan Yerusalem di Yehuda sebagai ibu kota Israel.
Demikian pula dalam perjalanan gereja, dimana para pendahulu dirasa yakin bahwa ia dan keluarga
di sinilah mereka bisa mewujudkan mimpi itu, mulailah mencari saudara-saudara yang se-
agama(podo Kristene) sampai bertemu dengan beberapa keluarga mulailah membentuk persekutuan
doa, sampai terwujudnya kebaktian pada hari Minggu.
Dalam prosesnya pun bukan hal yang mudah, jarak, fasilitas mulai tempat ibadah yang belum ada,
kendaraan tidak ada sehingga harus berjalan kaki dan keamanan dari binatang buas. Dengan
memperhatikan hal tersebut maka dibuatlah kesepakatan sebagai tempay untuk ibadah adalah rumah
yang jaraknya berada ditengah-tengah. Allah menyertai benih kekristenan melalui nglari sehingga
tumbuh menjadi gereja yang mandiri.
Patut disyukuri ditengah kesetiaan dan kesungguhan dalam membentuk dan membangun
persekutuan banyak hal yang terduga terjadi. Allah turut bekerja ditengah perjuangan untuk
kehidupan ini juga iman sampai terbentuklah persekutuan dan bangunan gereja.
Untuk mewujudkan hal tersebut (membangun tempat ibadah), bukan tanpa tantangan karena
keadaan ekonomi yang sulit situasi yang serba terbatas. Namun situasi itu tidak menyurutkan
semangat untuk membangun dengan memberikan yang terbaik. Dengan bersama-sama memberikan
apa yang bisa diberikan. Ada yang mencari kayu, pasir, mencetak batu bata, yang memiliki keahlian
sebgai tukang baik tukang kayu maupun tukang bata dengan sukacita memberikan tenaganya.
Setelah melalui proses yang semula merupakan DPB (daerah Pertumbuhan Baru) sampai bisa
terwujud menjadi gereja dewasa. Ditengah tantangan jaman dan kepentingan, Allah ingin mengubah
GKSBS menjadi gereja yang mampu beradaptasi sehingga tidak mudah tergoyahkan. Jika Allah
mempunyai rencana, maka segala sesuatu tidak akan pernah gagal. Allah mampu mengubah segala
sesuatu, bahkan yang mustahil bagi manusia, itu mungkin bagi Allah.

7. Komitmen Bersama: PKJ 131:1-3 “Ku Yakin Tuhan Tuntun Langkahku”


8. Persembahan Lagu persembahan: PKJ 149:1- “Ucap Syukur Pada Tuhan”
9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup.

7
8
Panduan PA Selasa, 13 September 2022

“JADILAH SALURAN BERKAT BAGI ORANG LAIN”

Bacaan : 1 Petrus 3:8-12

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ 403:1-4 “HUJAN BERKAT ‘KAN
TERCURAH”.
3. Doa.
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca Alkitab
1. Menurut saudara-saudara apakah berkat itu?
2. Bagaimanakah menggunakan berkat Tuhan dalam kehidupan kita?
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)

5. Pembacaan Alkitab:
a. Doa Epiklesis
b. Bacaan Alkitab: 1 Petrus 3:8-12
c. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari bacaan Alkitab kita hari ini ?
2. Menurut saudara, cukupkah kita hanya memperoleh berkat saja? Apa makna berbagi
berkat (memberkati) kepada sesama bagi orang percaya?
3. Bagaimana cara kita mempraktikkan hidup memberkati di tengah kehidupan bergereja,
bermasyarakat dan berbangsa?

9
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan
oleh peserta PA)

Sebuah peristiwa yang menarik terjadi di sekitar tahun 1905-1970 ketika para pendahulu kita dari
jawa datang ke tanah Sumatera. Ada sebuah sistem yang diadopsi dari pemerintah Hindia Belanda
Sistem Bawon namanya. Di mana pada masa panen raya hasil bumi, warga pendatang baru akan
turut bekerja membantu warga transmigran yang telah datang mendahului mereka. Biasanya para
pendatang baru dari jawa ini akan didatangkan tak lama sebelum masa panen tiba. Upahnya adalah
sepersepuluh dari hasil panen, tetapi ada juga yang memberi sepertujuh bahkan seperlimanya,
sesuai kesepakatan bersama. Meskipun dalam kondisi penuh keterbatasan, kurang dan wirang,
mereka diajar untuk saling membantu satu sama lain. Mereka merasa sebagai satu keluarga
sepaduluran, mereka belajar memberkati lewat berkat Tuhan berupa hasil panen kepada
sesamanya.
Dalam perikop bacaan kita saat ini, rasul Petrus mengingatkan jemaat Tuhan yang ada di Asia kecil
dan sekitarnya, untuk melakukan segala perbuatan baik yang dicintai Tuhan dan menjauhi segala
perbuatan jahat yang ditentang-Nya. Seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara seiman,
penyayang dan rendah hati. Terlebih untuk mengingat panggilan Allah dalam setiap kehidupan
mereka yaitu menerima berkat dan menjadi saluran berkat bagi semua orang. Hal ini merupakan
sebuah hak dan kewajiban yang di dalamnya mengandung tugas dan tanggungjwab yang harus
seiring sejalan.
Bagaimana dengan hidup kita saat ini sebagai orang percaya. Sudahkah kita menjadi berkat bagi
sesama kita? Nampaknya nasihat dan contoh hidup di atas mampu untuk menjadi teladan iman
bagi kita. Bagaimanapun keadaan kita saat ini, dalam kurang maupun lebih, susah maupun senang,
bahkan sakit maupun sehat. Marilah kita terus belajar menghadirkan hidup yang memberkati orang
lain, sebagai saksi-saksi Kristus yang menjalankan tugas pekerjaan dan panggilanNya di tengah
dunia. Jangan berhenti melakukan perbuatan baik dan menjadi berkat, ingatlah panggilanmu.

7. Komitmen Bersama: PKJ 185:1-4 “ ’KU DIUBAHNYA ”


8. Persembahan
Lagu persembahan: KJ 235: 1-dst “KU DENGAR BERKATMU TURUN”
9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

10
Panduan PA Selasa, 20 September 2022

BERSYUKUR ATAS TANAH YANG TUHAN BERI

Bacaan : Mazmur 67 : 1-8

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah

2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ 337 :1,2,3 “Betapa Kita Tidak
Bersyukur”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca
Alkitab
 Apakah tanah Sumatera Bagian Selatan adalah tanah yang subur ?
(Pertanyaan yang diajukan disini adalah pertanyaan yang dapat membantu peserta
untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)
5. Pembacaan Alkitab :
a. Doa Epiklesis
b. Bacaan Alkitab: Mazmur 67 : 1-8
c. Lagu setelah pembacaan Alkitab: PKJ 193 : 1 “Dihatiku Ya Yesus”
Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan
akan menjadi pembahasan di dalam PA. Apabila tidak ada yang mengajukan
pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke bagian diskusi dan memakai
pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan bila tidak ada pertanyaan yang
diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan :
1. Ceritakanlah apa yang saudara dengar dari para pendahulu kita (Orangtua, warga
masyarakat) tentang perjuangan mereka menaklukkan tanah Sumatera Bagian Selatan
dimana saudara tinggal (Lampung, Palembang, Jambi, Bengkulu) yang semula hutan
diubah menjadi lahan pertanian yang menghasilkan ?
2. Apa yang membuat mereka bertahan (krasan) dan menetap di tanah Sumbagsel ini?
3. Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga kelestarian, kesuburan tanah yang telah
mereka wariskan kepada kita ?

11
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan oleh
peserta PA)
Ketika Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir tanah perbudakan yang telah mereka
diami beratus tahun, kondisi bangsa Israel di mata Tuhan sangat menyedihkan. Mereka tidak
memiliki kemerdekaan mengelola kehidupan mereka sendiri, tidak punya tanah air sendiri, miskin
dan menjadi orang suruhan (budak). Tetapi karena mereka telah bertahun-tahun menjalani keadaan
tersebut, maka kondisi ini tidak sepenuhnya orang Israel rasakan sebagai sebuah penderitaan bahkan
mereka bisa menikmatinya. Hal ini nampak saat mereka menemui kesulitan-kesulitan dalam
perjalanan menuju tanah perjanjian mereka bersungut-sungut kepada Musa sebab mereka
merindukan Mesir, rindu makanan kesukaan dan kehidupan mereka yang lebih mapan di Mesir.

Memang janji memperoleh tanah air sendiri, Tanah Kanaan, bukan serta merta Tuhan sediakan
sehingga mereka tinggal menikmati. Tapi mereka harus berjalan dalam waktu yang sangat panjang
40 tahun, sandal mereka, pakaian mereka, makanan mereka Tuhan sediakan dengan cara Tuhan.
Siang malam Tuhan menuntun mereka dan melindungi mereka, mujizat-mujizat dari Tuhan mereka
lihat, rasakan dan nikmati. Mereka juga harus berperang mengalahkan penduduk asli Kanaan,
akhirnya mereka memperoleh tanah itu dan mengelolanya sampai tanah itu menghasilkan. Mereka
sungguh bersukacita karena berkat Tuhan ini.

Perjuangan bangsa Israel menuju tanah Kanaan, mirip dengan perjuangan para leluhur GKSBS
menaklukkan tanah Sumbagsel. Ada air mata, ada peluh yang terkuras, ada kerja keras, sampai
akhirnya menuai kebahagiaan luar biasa saat tanah yang mereka miliki menghasilkan sesuatu yang
dapat menghidupi mereka.

Spirit perjuangan ini diharapkan tidak akan berakhir disini, kita dipanggil untuk melestarikannya,
mengembangkannya sehingga warisan ini memberkati kehidupan manusia dan semesta menjadi
lebih baik karenanya. Bahkan spirit perjuangan ini harus diteruskan sebagai perjuangan
menaklukkan Yerusalem baru.. rumah yg akan kita diami di sorga nanti. Spirit perjuangan iman,
bertekun, setia kepada Tuhan terus menjadi berkat Tuhan dalam kehidupan sampai Tuhan membawa
kita pulang ke tanah air kita yang sesungguhnya. Tuhan berkati.

7. Komitmen bersama : KJ 336 : 1-3 “Indonesia Negaraku”


8. Persembahan diiringi dengan Pujian KJ 392 : 1-2 “Ku Berbahagia”
9. Doa Persembahan, Syafaat, Penutup.

12
Panduan PA Selasa, 27 September 2022

BERSYUKUR ATAS RANCANGAN TUHAN


Bacaan : 1 Tawarikh 17 : 16-27

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ. 9 : 1, 2, “Puji, Hai Jiwaku, Puji Tuhan”.
3. Doa.
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca Alkitab
1) Bagaimanakah perasaan saudara saat memohon sesuatu kepada Tuhan dalam doa ternyata
tidak dikabulkan? Patah semangat kah? Hilang harapan kepada Tuhan kah? Menganggap
bahwa Tuhan itu tidak baik, tidak mau mendengar, tidak peduli terhadap doa kita?

2) Mungkinkah kita tetap bersyukur kepada Tuhan jika doa kita tidak dikabulkan oleh Tuhan?
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham).

5. Pembacaan Alkitab:
A. Doa Epiklesis
B. Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 17 : 16-27
C. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “Sabdamu Abadi”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.
Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke bagian
diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang telah
diajukan oleh peserta PA)

Contoh pertanyaan panduan:


1. Jelaskan bagaimana bisa terjadi, Tuhan menolak permohonan doa Daud, namun tidak
membuat Daud bersedih!
2. Apakah yang membuat Daud tetap bersyukur kepada Tuhan walaupun doanya tidak diterima?
3. Apakah saudara pernah berpikir, ternyata tidak ada yang menyangka kalau terbentuknya
GKSBS berawal dari upaya nglari sehingga bisa menjadi gereja yang dewasa dan mandiri
sekarang ini?

13
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan oleh
peserta PA)

Saat kita berdoa kepada Tuhan biasanya kemudian dilanjutkan dengan kesediaan melakukan apa yang
sudah kita doakan. Namun saat doa kita tidak diterima Tuhan, yang sering terjadi, kita malah menjadi
patah semangat, putus asa, hilang harapan, dan tidak mau berdoa lagi (Jw: mutung). Tetapi berbeda
dengan yang dilakukan Daud ketika Tuhan menolak permohonannya. Dia datang ke hadapan Tuhan
untuk berdoa dan bersyukur atas penolakan Tuhan terhadap permohonannya. Lebih tepatnya, Tuhan
bukan menolak permohonan doa Daud, tetapi Dia mau meluruskan dan menyempurnakan
permohonan doa Daud. Mengapa bisa demikian? Karena dibalik penolakan Tuhan atas permohonan
doa Daud, ada janji Tuhan yang jauh lebih besar dari apa yang Daud mohonkan. Ada rancangan Tuhan
yang jauh lebih besar yang tak terjangkau pikiran Daud. Itulah sebabnya Daud sangat bersyukur ketika
Tuhan menolak doanya.

Apa janji Tuhan yang lebih besar itu? Dalam ayat 16b-17 dikatakan: : “Siapakah aku ini, ya TUHAN
Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? Dan hal ini
masih kurang di mata-Mu, ya Allah; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-
Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang
akan datang, ya TUHAN Allah....” Bahwa kasih setia Tuhan tidak akan pernah berlalu dari hidup
Daud sampai selamanya. Bagaimana Tuhan memilih Daud menjadi raja, menyertainya dari
menghadapi musuh-musuhnya, maka kasih setia Tuhan juga akan tetap sampai pada keturunannya
sampai selamanya. Tuhan bukan menolak apa yang dimohonkan Daud kepada Tuhan, sebab apa yang
dimohonkannya untuk pendirian bait suci untuk Tuhan akan tetap terwujud walaupun tidak melalui
dia, namun melalui keturunannya.

Dalam keberadaan GKSBS, tidak pernah ada yang menyangka bahwa berawal dari sebuah kerinduan
nglari, GKSBS bisa bertumbuh dan berkembang di empat propinsi pulau Sumatera. Seperti sebuah
pepatah, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit”, yang berarti bahwa dari beberapa orang
yang memiliki kerinduan untuk ‘saling mencari dan menemukan saudara yang “terhilang”’, yang
tidak pernah terpikirkan ingin mendirikan gereja, muncullah persekutuan yang saling merindukan satu
sama lain di Sumatera bagian Selatan. Sejak mandiri pada tanggal 6 Agustus 1986 menjadi sinode
yang memiliki otoritas untuk mengelola dan menatalayani, saat ini GKSBS telah menjadi 14 Klasis
yang terdiri dari 98 jemaat dewasa. Tidak menutup kemungkinan ke depan untuk lebih ‘tapisnya’
pelayanan kepada anggota jemaatnya, GKSBS akan makin bertambah jumlah jemaat dewasanya. Ini
semua karena rancangan Tuhan yang indah bagi GKSBS.

14
Wajar jika sekarang GKSBS perlu mensyukuri kasih penyertaan Tuhan Allah supaya tetap hidup
dalam perlindunganNya.

Seperti halnya rancangan Tuhan pada kehidupan Daud dan keturunannya, tentu saja ini bukan sebuah
kebetulan jika GKSBS terus berkembang melalui keturunan orang-orang yang telah mengawali
kemandiriannya. Jika Allah sanggup mengangkat derajat Daud dari orang biasa menjadi raja besar,
kita meyakni juga bahwa Allah pun akan sanggup mengangkat derajat GKSBS menjadi Gereja yang
besar sejajar dengan sinode gereja gereja lain yang ada di Indonesia.
Menapaki perjalanan panjang yang masih akan dijalani GKSBS ke depan, percayalah bahwa Tuhan
akan tetap memberkati dan menyertai kita semua untuk menjadi berkat bagi sesama, bukan saja di
Sumatera bagian Selatan, tapi di seluruh pelosok negeri ini.

7. Komitmen Bersama: KJ. 402 : 1, 2 “Kuperlukan Jurus’lamat”


8. Persembahan
Lagu persembahan: PKJ. 7 : 1, 2, 3 “Bersyukurlah Pada Tuhan”
9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

15
Panduan PA Selasa, 1 November 2022

“KEBERSAMAAN SEBAGAI BUAH PERSEKUTUAN”

Bacaan : Kisah Para Rasul 4:32-35

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ 15 “Berhimpun Semua”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca Alkitab
1. Menurut saudara-saudara apa yang paling disukai saat ber PA?
2. selain merenungkan Firman Tuhan hal apa yang dibangun di dalam PA?
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)
5. Pembacaan Alkitab:
a. Doa Epiklesis
b. Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 4:32-35
c. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6.Diskusi

(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan:

1. Pada perikop diatas apa makna kata bersama?


2. Bisakah kita menghidupkan konteks kata bersama tersebut dalam kehidupan bergereja
kita?
3. Apa hal yang didapat dari sebuah kebersamaan? Hal apa yang bapak ibu ketahui dari
kebersamaan secara sinodal di GKSBS?

16
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan oleh
peserta PA)
Pada tahun 1930 sebuah kapal berlabuh di pelabuhan panjang, lampung, kapal tersebut membawa
transmigran dari pulau jawa. Mereka adalah Orang orang yang berpengharapan bahwa di tempat
yang baru akan ada harapan baru. Singkat cerita ketika sudah sampai ditempat tujuan transmigrasi
ada banyak hal baru yang muncul dan membutuhkan semangat untuk mulai mengarap lahan dan
mempersiapkan hunian juga kebutuhan makanan yang belum tentu didapat dari bantuan pemerintah.
Pada masa itu kesadaran akan adanya liyan yang senasib sepenanggungan dalam hubungan
kebersamaan sangatlah dihargai terlebih sangat dibutuhkan. Makna kata bersama muncul pada
banyak kebutuhan untuk dapat hidup melewati masa sulit di tanah transmigrasi.
Kehidupan bergerejapun dipenuhi dengan kesadaran kebersamaan dimana keluarga keluarga yang
hidup berkumpul bersama merayakan persekutuan dalam kegiatan beribadah. Apabila dalam surat
kisah para rasul merefleksikan aksi kebersamaan sebagai bentuk mula mula persekutuan Kristen
maka dalam kisah para transmigran kata kebersamaan pun memiliki aksi yang sungguh amat
bermakna. Kebersamaan memakan makanan yang ada, kebersamaan menggarap ladang secara
bersama-sama, kebersamaan saling menemukan saudara (nglari), kebersamaan dalam hidup segubug
atau dalam satu atap dan masih banyak lainnya yang ternyata hal ini dapat dipahami sebagai memori
tentang kebersamaan yang jangan sampai dilupakan oleh generasi selanjutnya. Maka jika kita
refleksikan bersama apakah kebersamaan ini dapat menjadi dasar bagi gereja gereja Kristen
Sumatera bagian Selatan sebagai buah persekutuan. Tantangan kebersamaan dimasa kini pun perlu
lebih jauh kita tilik jika dimasa lalu kebersamaan adalah buah persekutuan bagaimana kita memaknai
kebersamaan dalam era saat ini?

7.Komitmen Bersama: KJ 249:1-2 “ Serikat Persaudaraan ”


8. Persembahan
Lagu persembahan: KJ 235: 1-dst “KU DENGAR BERKATMU TURUN”
9.Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

17
Panduan PA Selasa, 8 November 2022

“LUKISAN PERDAMAIAN”

Bacaan : 1 Korintus 1:10-17

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi PKJ 106:1 “SATUKAN KAMI, YA
TUHAN” (2x)
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca
Alkitab
1. Apakah saudara-saudara pernah melihat seseorang melukis/menggambar?
2. Bagaimana cara membuat sebuah lukisan menjadi indah dan berwarna?
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)
5. Pembacaan Alkitab:
a. Doa Epiklesis
b. Bacaan Alkitab: 1 Korintus 1:10-17
c. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan:

1. Apa yang saudara pelajari dari bacaan Alkitab kita pada hari ini?
2. Apa yang dinasihatkan Penulis kepada mereka (golongan Paulus, Apolos, Kefas, Kristus)
yang sedang berselisih?
3. Apa yang menjadi nilai penting bagi kita sebagai gereja yang hidup di tengah bangsa yang
sarat akan berbagai perbedaan (SARA)?

18
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan
oleh peserta PA)
Disekitar tahun 1963 ada sebuah peristiwa di mana seorang tokoh adat membagikan 15.000 ha
tanah untuk 7.000 Kepala Keluarga yang berasal dari Bali di Lampung Selatan. Sebuah nilai
budaya yang baik yang berkembang di Bumi Sumbagsel, yaitu Nemui Nyimah. Sebuah prilaku
yang sopan dan santun, bermurah hati, serta ramah tamah terhadap semua pihak yang datang ke
Lampung, yang diikuti dan diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Kendati
ketegangan etnis juga terjadi antara suku pribumi dengan para transmigra. Namun, peristiwa
tersebut adalah sebuah gambaran tentang Indonesia yang majemuk dan penuh penerimaan di
tengah ketegangan antar etnis di sumbagsel. Penerimaan akan perbedaan budaya, suku, bahkan
agama, ibarat lukisan indah tentang perdamaian yang tercipta dari persatuan warna-warni yang
beragam.
Lewat perikop bacaan kita saat ini, rasul Paulus menasihatkan kepada jemaat di Korintus untuk
tidak berselisih tentang golongan siapa yang lebih baik. Setiap golongan yang ada, baik itu
golongan Paulus, golongan Apolos, golongan Kefas maupun golongan Kristus, semuanya harus
erat bersatu dan sehati sepikir supaya tidak terjadi perpecahan dalam jemaat Tuhan. Dalam setiap
perbedaan yang ada hendaknya mereka terus mengingat bahwa mereka berada dalam satu baptisan,
dan dipanggil untuk memberitakan Injil sampai Tuhan datang, bukan dengan hikmat perkataan
manusia melainkan dari Allah, supaya pemberitaan akan salib Kristus jangan menjadi sia-sia.
Sebagai gereja Tuhan yang dipanggil untuk memberitakan kabar baik kepada segala bangsa dan
mahluk, gereja harus belajar untuk merajut setiap perbedaan yang ada untuk menjadi sebuah
kekuatan bersama. Perbedaan bukanlah dijadikan sebagai sebuah kelemahan untuk saling
berselisih. Tetapi dijadikan sebuah kekuatan untuk saling menerima setiap perbedaan dengan kasih
Allah, untuk mencapai tujuan beriman bersama di dalam Kristus Yesus. Karena di dalam banyak
perbedaan terdapat pula banyak dukungan, pertolongan, dan kerjasama, agar pekerjaan pelayanan
di dalam Tuhan menjadi lebih efektif dan berdaya guna. Mari kita merajut setiap perbedaan
menjadi kedamaian. Amin

7. Komitmen Bersama: KJ 256:1-3 “KITA SATU DI DALAM TUHAN”


8. Persembahan
Lagu persembahan: KJ 257:1-dst “AKU GEREJA, KAU PUN GEREJA”
9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

19
Panduan PA Selasa, 15 November 2022

“SALING MEMBANTU DAN TETAPLAH BERBUAT BAIK”

Bacaan : Galatia 6:1-10

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi PKJ. 205: 1, 2 “Alangkah Indah Kasih
Setiamu”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca
Alkitab
 Pernahkah bapak/ibu/sdr/I dalam situasi seorang diri mengalami peristiwa/keadaan sulit
yang membutuhkan pertolongan atau bantuan orang lain? Ceritakan pengalaman saudara
ketika dalam situasi itu tidak ada yang menolong atau sebaliknya!
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)
5. Pembacaan Alkitab:
A. Doa Epiklesis
B. Bacaan Alkitab: Galatia 6:1-10
C. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Pertanyaan panduan:

1. Pilih-lah satu atau dua ayat dari Galatia 6:1-10 yang sangat berkesan sesuai pengalaman
iman saudara tentang saling membantu dan tidak jemu dalam berbuatm baik.
2. Dalam kebersamaan dan persekutuan kita mengalami perjumpaan satu dengan yang
lainnya; menurut saudara sudahkah kebersamaan, persekutuan dan perjumpaan kita
dilandasi dengan nilai keterbukaan dan persaudaraan yang tulus ikhlas?

20
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan
oleh peserta PA)
Permulaan terbentuknya persekutuan dan jemaat-jemaat di GKSBS adalah adanya upaya untuk
saling mencari dan menemukan saudara seiman. Upaya itu dilakukan dengan kesengajaan maupun
tidak dengan kesengajaan, namun yang jelas didasarkan pada rasa keinginan yang kuat serta
kesadaran akan kebubutuhan kerinduan untuk menemukan saudara di tanah transmigran
Sumbagsel. Motivasi dan Inisiatif untuk mencari dan menemukan saudara seiman ini merupakan
semangat untuk hidup bersama yang saling menguatkan dan tolong menolong
Terbentuk persekutuan melalui perjumpaan tidak akan pernah terjadi dan dialami jika tidak
terbuka/tidak membuka diri masih masing-masing dengan kerelaan hati (masih mengutamakan
kepentingan pribadi). Tidak jarang bahkan seorang guru injil-pendeta di GKSBS pada masa lalu
harus sedia berkorban waktu, tenaga, pikiran, bahkan keluarga demi untuk membantu dan melayani
jemaat mula-mula di GKSBS ini dalam pertumbuhannya. Jauhnya jangkauan pelayanan dan
terbatasnya sarana transportasi membuat para pemberita injil itu harus menginap di beberapa
tempat sehingga waktu kebersamaan dan perhatian terhadap keluarganya sendiri sangat berkurang.
Keterbukaan dan kerelaan memberi/berkorban itu pula yang menjadi nilai yang menhidupi
kebersamaan dan persekutuan hingga saat ini. Saling membatu dan menolong untuk bersama-sama
menanggung beban.
Melalui nasihat rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma dengan nilai-nilai luhur yang
telah ditanamkan oleh para pendahulu kita di GKSBS, kita juga selalu diajar bahwa selama masih
ada kesempatan maka teruslah tetap berbuat baik kepada semua orang, Semangat “nglari” menjadi
semangat dalam memperjumpakan diri kita dengan semua orang.
7. Komitmen Bersama: PKJ. 213: 1, 2 “Apakah Yang Kau Lakukan”
8. Persembahan
Lagu persembahan: PKJ 282: 1-3 “Tuhan Tolonglah Bangunkan Iman”

9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

21
Panduan PA Selasa, 22 November 2022

“DAMAI SEJAHTERA BAGI ENGKAU DAN AKU ”

Bacaan : Efesus 2: 11-22

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ 14:1-3 “Muliakan Tuhan Allah”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca
Alkitab
 Bagaimana rasanya saat berada ditempat yang baru, berjumpa dengan saudara yang
berasal dari daerah yang sama atau yang sama-sama beragama Kristen? Silahkan bagikan
pengalaman saudara.
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)
5. Pembacaan Alkitab:
A. Doa Epiklesis
B. Bacaan Alkitab: Efesus 2:11-22
C. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan:

1. Apa yang menarik didalam ayat 17-20 jika dikaitkan dengan pertanyaan pengantar?
2. Jika membaca pengalaman jemaat Efesus dalam perikop ini, Apa yang menguatkan
mereka untuk terus bertumbuh?
3. Pelajaran apa yang kita dapat untuk terus semangat membangun persekutuan pada saat
ini?

22
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan
oleh peserta PA)

Perjumpaan dengan saudara-saudara seiman ditanah sumbagsel tidak bisa dilepaskan dari karya
Allah yang menggerakkan setiap orang dan dipersatukan dalam sebuah persekutuan GKSBS.
Masa-masa sulit saat harus menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan yang baru,
mengalami rasa kesunyian dalam kesendirian juga dialami pada masa-masa awal berada ditanah
Sumbagsel. Tuhan turut berkarya dalam setiap perjuangan sehingga mereka diperjumpakan dengan
saudara itu semua tak lepas dari anugerah Tuhan Yesus.

Patut disyukuri menurut kesaksian beberapa orang karena anugerah Tuhan Yang luar biasa ketika
berada di Sumateralah mereka terpanggil dan mendapat kesempatan untuk menjadi pelayan bahkan
di Sumateralah mereka menjadi orang Kristen. Bukan hal yang mudah saat mereka menjadi orang
Kristen agar tidak dikucilkan. Untuk mengikuti ibadah mereka harus sembunyi-sembunyi agar
tidak ketahuan tetangga. Sampai akhirnya mereka berani bercerita bahkan mengajak tetangganya
untuk belajar kekristenan. Mengapa mereka mau menjadi orang Kristen? Karena orang Kristen
selalu bersukacita dalam setiap kesempatan memuji Tuhan (ngidung) dan guyup. Terlebih terkait
dengan ayeme jiwo (tenangnya jiwa). “Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu
yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", (ayat 17). Anugerah dari Yesus yang
membebaskan dari dosa dan menggerakkan mereka untuk hidup dalam firmanNya yang saling
membangun walaupun terkadang mengalami penolakan dari keluarga ataupun tetangga. Bahkan
karena tidak kuat dan takut ada beberapa yang kembali menganut agama sebelumnya.

“Koq iso yo” menjadi pertanyaan yang menyemangati untuk tetap menjadi orang Kristen sampai
sekarang. Rasa syukur karena anugerah Tuhan yang menumbuhkan penerimaan sebagai sesama
perantau untuk hidup saling memperhatikan dan membangun dengan sikap rendah hati dan
keterbukaan satu dengan yang lain. Bahkan perjuangan membangun iman dan persekutuan yang
tidak pernah dibayangkan sekarang bisa terwujud. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut
dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

7. Komitmen Bersama: KJ. 453:1-3 “ Yesus Kawan Yang sejati”


8. Persembahan
Lagu persembahan: KJ 337:1- “Betapa Kita tidak Bersyukur”

9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

23
24
Panduan PA Selasa, 29 November 2022

“MENJAGA SOPAN SANTUN”

Bacaan : Roma 13 : 10 - 14

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ 424 : 1-4 “Yesus Menginginkan
Daku”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca Alkitab
 Mengapa sopan santun masih diperlukan pada jaman ini?
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)
5. Pembacaan Alkitab:
D. Doa Epiklesis
E. Bacaan Alkitab: Roma 13 : 10 - 14
F. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.
6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan bila tidak ada pertanyaan yang
diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan :
a. Sopan santun seperti apa yang dimaksud dalam bacaan kita ?
b. Apa yang harus kita lakukan untuk melestarikan sikap sopan santun ini ?
c. Bagaimana cara kita mendidik generasi sekarang untuk mengerti dan melakukan sopan
santun ?

25
Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan
Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan
oleh peserta PA)

Dalam kehidupan bersama selalu ada aturan-aturan yang harus diikuti. Mulai dari kehidupan
keluarga di dalamnya ada aturan dimana meletakkan piring kotor, sepatu, baju kotor, dan
seterusnya supaya kehidupan berjalan dengan tertib dan lancar demi kebaikan bersama. Demikian
juga dalam kehidupan bersama di gereja, masyarakat, komunitas profesi, semua memiliki aturan
main yang harus ditaati sehingga kehidupan bersama itu semakin memberi manfaat bagi banyak
orang. Suatu contoh : Koperasi. Kalau semua anggota tertib aturan, yang pinjam rutin membayar
cicilan dan bunga yang disepakati maka koperasi itu akan menjadi cepat besar. Tapi kalau
anggotanya tidak tertib, setelah dapat pinjaman tidak pernah mengangsur maka koperasi itu jadi
sulit maju.

Orang yang tidak tertib hidupnya, yang tidak bisa mengikuti aturan yang ditetapkan biasa disebut
orang yang tidak tahu aturan/tidak tahu adat dan biasanya dikenakan sanksi sosial maupun
hukuman.

Maka ketaatan pada aturan ini tidak serta merta dimiliki setiap orang, tetapi harus ditanamkan
melalui didikan dari sejak dini. Sehingga tertanam rasa bersalah dengan sendirinya kalau tidak
mengikuti aturan main yang ditetapkan. Kaum transmigran boleh dikata latar belakang
pendidikannya sangat sederhana, tapi dalam hal menjaga tata tertib hidup bersama mereka ikuti
dengan setia..sehingga keselarasan dan keharmonisan dengan sesama transmigran yang lain
berjalan baik terlebih sebagai kaum pendatang terhadap penduduk asli mereka tidak mau konflik
dengan mereka.

Warisan hidup taat Firman Tuhan, taat aturan dan adat istiadat, taat aturan hukum yang berlaku
adalah sikap sopan santun yang harus kita lestarikan. Pendidikan tinggi, gelar yang banyak,
kecerdasan, kekayaan, tidak akan memberi dampak yang luar biasa tanpa hidup yang taat pada
aturan2 yang berlaku dan disepakati bersama. Jadi, kerendahan hati untuk tunduk aturan dan
kerelaan untuk dibentuk oleh Firman Tuhan ditambah kecerdasan, kepandaian, pendidikan dan
gelar yang banyak menjadi senjata keberhasilan hidup yang efektif memberkati sesama.

7. Komitmen bersama : KJ 467 : 1-3 “Tuhan Ku Bila Hati Kawanku”


8. Persembahan diiringi dengan Pujian KJ 393 : 1-2 “Betapa Indah Harinya”

9. Doa Persembahan, Syafaat, Penutup.

26
Panduan PA Selasa, 6 Desember 2022

“PERTOBATAN YANG MENGHIDUPKAN”

Bacaan : Matius 3:1-12

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk bernyanyi KJ 392 “Ku berbahagia”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca Alkitab
 apa itu bertobat dan mengapa perlu adanya pertobatan?
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham)
5. Pembacaan Alkitab:
A. Doa Epiklesis
B. Bacaan Alkitab: Matius 3 : 1-12
C. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”

Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.

Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke


bagian diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6.Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang
telah diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan:
1. Apa yang saudara/saudarai pahami pada ayat 8?
2. Hal hal apa saja yang disebut sebagai buah dari pertobatan?
3. Apa dampak dari pertobatan bagi diri kita di dalam persekutuan? Ceritakan kisahmu

Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan


Panduan Refleksi

27
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum
diungkapkan oleh peserta PA)
Pembaharuan hidup adalah upaya untuk memperbaharui kehidupan yang bersumber dari
dukungan dalam diri dan diluar diri. Faktor dari dalam diri tentu berpusat pada visi diri kita
yang mengarah pada proses pertumbuhan dengan semangat penempaan seperti yang terjadi
pada emas ataupun berlian yang semakin kuat dan murni dengan adanya tekanan. Faktor dari
Luar pun ada banyak, satu hal yang tak terlupa adalah faktor Allah yang berkarya dalam
hidup persekutuan dan diri kita. Ada karya rancang Allah untuk setiap hal yang boleh terjadi
dalam hidup kita. Seperti yang diserukan oleh Yohanes Pembabtis jika kita cermati adalah
upaya faktor dari luar yang mencoba mengarahkan cara hidup umat Allah untuk kembali
melihat bahwa keadaan pada masa itu penuh dengan hal hal yang dirasa “kurang baik” dan
umat membutuhkan pertolongan Allah dengan cara kembali diingatkan untuk mengadakan
Pertobatan. Pertobatan membawa kembali umat untuk hidup searah dengan Rancangan Allah
sehingga kehidupan kita setelah pertobatan dapat menghasilkan Damai Sejahtera.
Kehidupan GKSBS pun penuh dengan cerita cerita pertobatan dimana persekutuan
mengalami lawatan Allah. Dalam kacamata penulis ada cerita yang menarik diseputaran
pengorganisasian sinode setelah pasca 2005. pada saat itu terjadi kesalahan pengelolaan
keuangan yang berujung pada rasa ketidakpercayaan jemaat di GKSBS. Setelah itu disidang
sidang klasis hal yang di upayakan oleh MPS SInode GKSBS adalah penguatan dan
pengulangan kata kata “mari kita doakan agar orang tersebut diberi kekuatan dan berkat
sehingga dapat mengembalikan hutangnya kepada sinode GKSBS. Aksi yang diambil oleh
GKSBS ini tentunya aksi yang mengarah pada firman Tuhan yang membawa dampak baik
dan sikap mendidik bagi jemaat yang marah, kecewa dan geram karena isu keuangan adalah
isu yang sensitif. Kabar sukacita yang dipakai oleh MPS ini mengajak setiap jemaat baik
yang merasa benar dan berhak marah ataupun yang merasa merefleksikan kesalahannya dapat
mengerti karya Rancang Allah agar setiap jemaat dapat melakukan pertobatan. Dampak dari
pertobatan ini pun mengarahkan GKSBS untuk dapat lebih mawas diri dan bertumbuh secara
dewasa untuk terus dapat menjadi gereja di Sumbagsel ini. Pertobatan yang menumbuhkan
iman membawa kita semakin mantap melangkah dalam karya Rencana Allah bagi GKSBS
dan kita sekalian, mari kita wartakan karya pertobatan kita.

7.Komitmen Bersama: PKJ 185:1-2 “ Tuhan Mengutus Kita kedalam Dunia ”


8.Persembahan
Lagu persembahan: KJ 302: 1-dst “Ku bri persembahan”
9.Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

Panduan PA Selasa, 13 Desember 2022

28
SATU-SATUNYA YANG KU ANDALKAN
Bacaan : Mazmur 146 : 5-16

1. Pemandu PA menyapa peserta dan tuan rumah.


2. Pemandu PA mengajak peserta untuk menyanyikan: KJ. 66 : 1 & 4, “DI GUNUNG DAN DI
LURAH”
3. Doa
4. Pemandu PA mengajak peserta untuk menggali pengalaman sebelum membaca Alkitab.
1) Apakah saudara pernah merenungkan bahwa hidup manusia terbatas dan ada batasnya?
2) Apakah saudara percaya bahwa Allah adalah penolong yang setia dan sumber pengharapan
hidup?
(pertanyaan yang diajukan pada bagian ini adalah pertanyaan yang dapat membantu
peserta untuk “masuk” ke dalam teks Alkitab yang akan dibaca atau membuat pra paham).
5. Pembacaan Alkitab:
A. Doa Epiklesis
B. Bacaan Alkitab: Mazmur 146 : 5-16
C. Lagu setelah pembacaan Alkitab: KJ 50a: 1 “SABDAMU ABADI”
Pemandu PA mempersilakan peserta untuk mengajukan pertanyaan apabila ada dan akan
menjadi pembahasan di dalam PA.
Apabila tidak ada yang mengajukan pertanyaan, pemandu PA dapat melanjutkan ke bagian
diskusi dan memakai pertanyaan yang ada untuk memandu proses diskusi.

6. Diskusi
(Pertanyaan di bagian ini dapat diganti atau ditambahkan apabila ada pertanyaan yang telah
diajukan oleh peserta PA)
Contoh pertanyaan panduan:
1. Apakah saudara pernah bersyukur untuk berkat yang telah Tuhan berikan dalam hidup?
Jelaskan!
2. Dan seberapa sering saudara bersyukur untuk kebaikan Tuhan itu?

Bagian ini dibuat untuk membantu peserta dalam merefleksikan bacaan


Panduan Refleksi
(Hanya dibacakan apabila dalam proses diskusi poin-poin refleksi ini belum diungkapkan
oleh peserta PA)

29
Terdorong oleh rasa syukur akan pertolongan Allah yang besar, para transmigran di sumbagsel
pada tahun 1905-1942 menggunakan segala upaya untuk saling menolong sesama perantau yang
datang secara berkelanjutan di masa-masa itu. Dengan sistem Bawon mereka sangat dibantu
untuk menjadi berkat bagi saudara-saudaranya yang baru berpindah dari tanah Jawa ke
Sumatera. Dalam segala keterbatasannya sebagai manusia itu, mereka menyadari untuk saling
menerima satu sama lain dan menyandarkan hidupnya sepenuhnya kepada Tuhan. Hidup mereka
menjadi lebih bermakna karena Allah mempertemukan mereka di tempat yang baru sebagai
saudara sepaduluran, untuk saling berbagi kebaikanNya.
Menurut kitab Mazmur yang kita baca saat ini, sesungguhnya hidup manusia itu terbatas dan
bahkan ada batasnya. Berapa pun besar kekuasaan dan kekuatannya, berapa pun besar
kejayaannya, berapa pun besar hartanya, pada akhirnya ia akan sampai pada titik di mana semua
itu tidak dapat dipertahankan dan dibanggakan lagi. Karena, “Apabila nyawanya melayang, ia
kembali ke tanah; pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya”(ayat 4). Karena hidup
manusia itu terbatas, Firman Tuhan mengingatkan agar kita tidak boleh sombong dan berhenti
untuk mempercayakan diri kepada siapa saja dan apa saja. Tuhan menghendaki agar sebagai
ciptaanNya manusia hanya percaya kepadaNya sebagai satu-satunya penolong dalam hidup.
Karena Tuhan yang telah menciptakan manusia, tentu Ia juga sangat mengetahui apa dan
bagaimana manusia ciptaanNya. Karena hanya Tuhanlah yang dapat menyelamatkan kita.
KepadaNyalah kita harus mempertahankan kepercayaan kita. Dengan kata lain: kepada Tuhan saja
kita harus menyandarkan seluruh hidup kita. Orang yang memercayakan (menyandarkan)
hidupnya kepada Tuhan, oleh pemazmur disebut sebagai orang yang berbahagia. Kenapa? Karena
Tuhan akan membuat hidup mereka bermakna dan tidak berakhir dengan sia-sia. Jadi sebagai
umatNya kita harus selalu bersandar kepada Tuhan. Dialah Penguasa atas dunia ini dan segala
isinya, Dialah Penolong kita, Dialah Penopang dan Pelindung orang-orang lemah, Dialah Raja
(ayat 6-10). Karena itu, seperti pemazmur biarlah kita juga berkata: “Aku hendak memuliakan
TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada”(ayat 2).
Karya Tuhan sangat nyata dalam sejarah pertumbuhan GKSBS. Setiap orang yang dipilih dan
memercayakan hidupnya dipakai Tuhan untuk membangun GKSBS, hidupnya diberkati dan bisa
memberkati sesamanya.

7. Komitmen Bersama:KJ. 285 : 1 & 5, “TUHANKULAH GEMBALAKU”


8. Persembahan
Lagu persembahan: KJ. 364 : 1,2,3 “BERSERAH KEPADA YESUS”
9. Doa Persembahan, Syafaat dan Penutup

30

Anda mungkin juga menyukai