Anda di halaman 1dari 20

STEERING COMMITTEE

SINODE PARA USKUP 2021-2023


KEUSKUPAN PANGKALPINANG
Alamat: Jl. Batu Kadera, 545, Pangkalpinang, Bangka

Pangkalpinang, 1 Maret 2022

No : 007/SINODEPARAUSKUP/III/2022
Hal : Modul-modul Konsultasi Sinode
Lampiran : Tema 9-10 Konsultasi Sinode

Kepada Yth.:
1. Para Vikep Keuskupan Pangkalpinang
2. Para Pastor Paroki
3. Para Pastor Komisi
4. Para Pimpinan LHB
5. Para Ketua Kelompok Kategori
6. Para Ketua KBG dan umat KBG

Salam Damai Kristus,


Panitia SC Sinode Para Uskup Sedunia tingkat Keuskupan
Pangkalpinang, menyampaikan modul-modul pertemuan Umat di
KBG, Kelompok Kategorial, LHB, dll untuk dijalankan selama Bulan
Maret 2022.

Jadwal Pelaksanaan Modul Konsultasi Sinode Para Uskup sebagai


berikut:

1. Tema 9: “Memahami Dan 7 – 13 Maret 2022


Memutuskan”
2. Tema 10: “Membina Diri Dalam 21 – 27 Maret 2022
Sinodalitas” (Formation)

1
Mohon supaya perhatian untuk proses Konsultasi ini: tunjukan ada
notulen untuk mencatat hasil konsultasi dan serahkan ke sekretaris
PIPA Paroki untuk diinput dalam bentuk word kemudian dikirim ke
Panitia SC. Dikirim setiap bulan setelah selesai pendalaman tema.

Demikian informasi dari Panitia SC, atas kerjasama kita yang baik,
kami ucapkan terima kasih.

2
MODUL KONSULTASI SINODE PARA
USKUP SEDUNIA
TEMA 9-10

TINGKAT KEUSKUPAN PANGKALPINANG


1 MARET 2022

3
PERTEMUAN TEMA 9:
“MEMAHAMI DAN MEMUTUSKAN”

Tujuan
 Supaya umat memahami bahwa pengambilan keputusan dalam
Gereja didasari oleh menimbang-nimbang dan memutuskan
berdasarkan terang Roh Kudus
 Supaya umat dapat belajar mengambil keputusan seperti yang
dilakukan para rasul dalam sidang Yerusalem
 Supaya umat mampu menjawab pertanyaan dalam konsultasi
sinode para uskup.

A. PEMBUKA
(1). Pengantar
F: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus.
Tema pertemuan kita kali ini adalah “Memahami dan
Memutuskan”. Dalam pertemuan ini, kita akan
mendengarkan Roh Kudus melalui Sabda Tuhan tentang
Sidang Yerusalem. Teks ini mengajak kita untuk
memahami bagaimana para rasul mengambil keputusan
terhadap persoalan yang dihadapi oleh jemaat.

Cara pengambilan keputusan para rasul dalam sidang


Yerusalem menjadi contoh untuk membantu Gereja
dalam memahami dan memutuskan berbagai persoalan
yang mengedepankan partisipisasi, kebersamaan, dan
juga keberlangsungan karya misi.

(2). Lagu Pembuka


F: Saudara-saudari yang terkasih. Mari kita membuka
pertemuan ini dengan menyanyikan sebuah lagu.

4
(3). Doa Pembuka
F: Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus.
Mari kita berdoa bersama-sama: Sinode “Adsumus Sancte
Spiritus”

Kami berdiri di hadapan-Mu, ya Roh Kudus, pada saat kami


berkumpul di dalam nama-Mu. Bersama-Mu sendiri yang
membimbing kami, membuat Diri-Mu nyaman berdiam di hati
kami; Ajarilah kami jalan yang harus kami tempuh dan
bagaimana kami harus mengikuti jalan itu.

Kami lemah dan berdosa; jangan biarkan kami mendukung


kekacauan. Jangan biarkan kebodohan menuntun kami ke jalan
yang salah Jangan pula keberpihakan mempengaruhi tindakan-
tindakan kami. Kiranya kami menemukan di dalam Engkau
kesatuan kami agar kami boleh berjalan bersama menuju
kehidupan abadi dan tidak menyimpang dari jalan kebenaran
dan apa yang benar.

Semua ini kami mohon kepada-Mu, yang berkarya di setiap


tempat dan waktu, dalam persekutuan dengan Bapa dan Putra,
untuk selama-lamanya. Amin

B. MENDENGARKAN ROH KUDUS


(4). Membaca dan Mendengarkan Sabda Tuhan
F: Saudara-saudari yang terkasih, mari kita membacakan
dan merenungkan Firman Tuhan, yang diambil dari
Kisah Para Rasul 15 : 1-21, tentang Sidang Yerusalem.

Salah seorang di antara kita, yang sudah menemukan


teks Kisah para Rasul tadi silahkan membacakannya
untuk kita semua. Teks Kisah Para Rasul

5
(5). Pertanyaan Pendalaman Kitab Suci
F: Saudara-saudari yang terkasih, mari kita hening sejenak,
untuk merenungkan Firman Tuhan yang baru saja kita
dengar (hening beberapa menit, lalu F melanjutkan!)

F: Pertanyaan penting untuk kita dalami adalah:


1. Persoalan mendasar apakah yang diangkat dan dibahas
dalam sidang Yerusalem?
2. Mengapa persoalan itu sangat penting untuk diselesaikan?
3. Bagaimanakah upaya atau cara yang dilakukan untuk
mengatasi persoalan tersebut?

(6). Penegasan Bacaan Kitab Suci


 Persoalan penting dalam sidang Yerusalem adalah
apakah sunat serta ketaatan untuk hukum Taurat
diperlukan sebagai keselamatan.
 Persoalan tersebut diselesaikan dengan diskusi-
memberikan alasan bersama dalam sidang. Para
utusan dari Antiokhia dan Para Rasul di Yerusalem
yang hadir dalam sidang berkesimpulan bahwa orang-
orang bukan Yahudi diselamatkan karena kasih
karunia Tuhan Yesus yang mengampuni dosa mereka
serta menjadikan mereka manusia baru dalam Kristus.
 Pengalaman dalam sidang Yerusalem, menjadi contoh
bagaimana cara Gereja menyelesaikan perbedaan-
perbedaan dan bagaimana menyikapi prinsip-prinsip
penting di dalam perbedaan yang ada.
 Dalam siding Yerusalem, berbagai kalangan dilibatkan
dalam proses pengambilan keputusan. Sidang di
Yerusalem dipimpin dan mengandalkan Kristus yang
bangkit dalam rupa Roh Kudus. Seperti janji Yesus

6
bahwa Roh akan memimpin mereka ke dalam seluruh
kebenaran.

C. PROSES KONSULTASI
(7). Gagasan Pokok Konsultasi
F: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Sebelum
kita melakukan konsultasi, baiklah kita mendengarkan
gagasan dasar berikut ini:

1. Adanya prosedur dan metode discermen. Adanya


peningkatan prosedur dan metode dalam
berdiscermen.
2. Adanya upaya promosi partisipatif . Dalam komunitas
yang terstruktur secara hirarkis.
3. Ada cara kita mengartikulasikan tahap konsultatif
dengan musyawarah, dan proses pengambilan
keputusan dengan saat pengambilan keputusan.
4. Ada cara dan alat untuk mempromosikan transparansi
dan akuntabilitas.

(8). Pertanyaan Konsultasi


F: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Mari, kita
mulai konsultasi sinode kita dengan diskusi menjawab
pertanyaan berikut ini.
1. Kita bersama dapat membedakan dan memutuskan
dengan prosedur dan metode apa?
2. Bagaimana prosedur dan metode ini ditingkatkan?
3. Dalam komunitas yang terstruktur secara hirarkis,
bagaimana kita mempromosikan partisipasi
4. Bagaimana kita mengartikulasikan tahap konsultatif
dengan musyawarah dan proses pengambil
keputurusan dengan saat pengambilan keputusan?

7
5. Bagaimana dan dengan alat apa kita mempromosikan
transparansi dan akuntabilitas?

Semua jawaban dicatat oleh Notulis dari KBG dengan format


berikut:

Lembaran Jawaban Konsultasi Umat:


P-1: ___________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
P-2: ___________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
P-3: ___________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________

8
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
P-4: ___________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
P-5: ___________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________

9
(9). Penegasan Konsultasi Sinode:
F: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Mari, kita
mendengarkan penegasan konsultasi tema ini.
1. Keputusan-keputusan gereja tidak boleh dibuat oleh
manusia saja, tetapi harus melibatkan bimbingan Roh
melalui doa, puasa, dan penyerahan kepada Firman
Allah hingga kehendak-Nya itu diketahui dengan
jelas.
2. Gereja Sinodal adalah Gereja Kristus yang harus
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat.
3. Pengambilan keputusan yang tepat dimulai dengan
mendengarkan kehendak Allah (proses discermen)
Allah senang mengungkapkan kehendak-Nya kepada
mereka yang ingin menaati peraturan-Nya (Mzm.
33:18; 35:27; 147:11). Sikap kita dalam mengambil
keputusan, selayaknya sesuai hati Yesus ketika Ia
berkata, "Bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-
Mulah yang terjadi" (Luk. 22:42; Mat. 6:10).
4. Proses dicermen dalam pengambilan keputusan
mengedepankan aspek-aspek yang berkaitan dengan
prosedur, metode, partisipasi dan juga hasil yang
transparan dan akuntabilitas.

D. PENUTUP
(10). Pengumuman
 Hasil konsultasi untuk pertemuan ke-9 ini, mohon
supaya fasilitator bekerjasama dengan PIPA Paroki,
PIPA Paroki akan menginput dalam Word kemudian
dikirimkan ke Panitia SC Sinode Para Uskup Sedunia
Tingkat Keuskupan: (RD. Benny Balun: 0812-8774-
3379) dan Alfons Liwun: 0852-6406-3801)

10
 Pertemuan Konsultasi berikut tanggal ...........

(11). Doa Penutup


F: Saudara-saudari yang terkasih. Terima kasih untuk
partisipasi kita semua dalam Konsultasi Sinode ini.

Mari kita tutup pertemuan kita ini dengan doa penutup


secara spontan. Silahkan salah seorang dari kita
memimpin doa kita!

(12). Lagu Penutup


Kemudian kita lanjutkan dengan sebuah lagu penutup

=****=

11
PERTEMUAN TEMA X:
“MEMBINA DIRI DALAM SINODALITAS”
(FORMATION)

Tujuan:
 Supaya umat Allah dilatih untuk mendengarkan Roh Kudus
melalui Firman Tuhan yang dibacakan.
 Supaya umat Allah dibina dalam sinodalitas untuk mampu terus
menerus hidup dalam Yesus.
 Supaya umat Allah mampu menjawabi pertanyaan dalam proses
konsultasi Sinode dengan baik dan bijaksana.

A. PEMBUKAAN
(1). Pengantar
F: Saudara-saudari dalam Kristus.
Pertemuan kita kali ini dengan tema: Membina Diri Dalam
Sinodalitas, tema ke-10 dari 10 tema Sinode Para Uskup
Sedunia.

Dalam pertemuan kita ini, kita akan mendengarkan Roh


Kudus melalui Sabda Tuhan yang diambil dari Injil Yohanes
3: 1-9, tentang Nikodemus, seorang Farisi. Juga kita akan
menjawabi pertanyaan konsultasi sinode dan sekaligus ada
beberapa penegasan untuk kita membangun diri dalam
sinodalitas.

(2). Lagu Pembuka


F: Saudara-saudari yang terkasih, mari kita membuka
pertemuan kita ini dengan sebuah lagu pembuka….

12
(3). Doa Pembuka:
F: Dalam Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus…. (mari
kita doakan bersama Doa Adsumus Sancte Spiritus / “Kami
berdiri di hadapan-Mu, ya Roh Kudus,”)

Kami berdiri di hadapan-Mu, ya Roh Kudus, pada saat kami


berkumpul di dalam nama-Mu. Bersama-Mu sendiri yang
membimbing kami, membuat Diri-Mu nyaman berdiam di
hati kami; Ajarilah kami jalan yang harus kami tempuh dan
bagaimana kami harus mengikuti jalan itu.

Kami lemah dan berdosa; jangan biarkan kami mendukung


kekacauan. Jangan biarkan kebodohan menuntun kami ke
jalan yang salah Jangan pula keberpihakan mempengaruhi
tindakan-tindakan kami.

Kiranya kami menemukan di dalam Engkau kesatuan kami,


agar kami boleh berjalan bersama menuju kehidupan abadi,
dan tidak menyimpang dari jalan kebenaran, dan apa yang
benar.

Semua ini kami mohon kepada-Mu, yang berkarya di setiap


tempat dan waktu, dalam persekutuan dengan Bapa dan
Putra, untuk selama-lamanya. Amin

B. MENDENGARKAN ROH KUDUS


(4). Membaca dan Mendengarkan Sabda Tuhan
F: Saudara-saudari yang terkasih, mari kita membaca dan
mendengarkan Sabda Tuhan, yang diambil dari: Injil
Yohanes 3: 1-9.

13
Saya persilahkan, salah seorang dari antara kita
membacakan teks Injil Yohanes 3: 1-9 dengan suara jelas
dan lantang. Kita yang lain, mengikuti dan
mendengarkannya dengan saksama.

Teks Kitab Suci Injil Yohanes 3: 1-9 bisa dibacakan


sebanyak dua kali.

(5). Pertanyaan Pendalaman Sabda:


F: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Mari kita
diskusikan pertanyaan konsultasi sinode berikut ini.
a. Apa yang Nikodemus ketahui tentang Yesus sebelum
ia bertemu dengan Yesus?
b. Apakah pengetahuan Nikodemus tentang Yesus itu
sudah cukup baginya untuk memperoleh hidup
kekal? Berikan alasan atas jawabanmu jika berkenan.
c. Apa yang diperlukan Nikodemus agar ia dapat
melihat Kerajaan Allah?
d. Sebutkan cara-cara atau jalan-jalan mana saja yang
kita perlukan dalam rangka membaharui diri?

(6). Penegasan Sabda Tuhan:


1. Sesaat sebelum pertemuan Yesus dengan Nikodemus,
penginjil berbicara tentang ketidaksempurnaan iman
dari orang-orang tertentu yang hanya tertarik pada
mukjizat Yesus (Yoh. 2:23-25). Nikodemus adalah
salah satu dari orang-orang ini. Dia memiliki niat baik,
tetapi imannya masih belum sempurna. Percakapan
dengan Yesus membantunya untuk memahami bahwa
ia harus mengambil langkah ekstra untuk
memperdalam imannya kepada Yesus dan kepada
Allah.

14
2. Nikodemus adalah seorang Farisi, seorang terkemuka
di antara orang-orang Yahudi. Dia pergi menemui
Yesus di malam hari dan berkata kepadanya: « Rabi,
kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang
diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat
mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu,
jika Allah tidak menyertainya.». Nikodemus sudah
mengenal Yesus. Itu baik, tetapi tidak cukup untuk
mengenal Yesus. Mujizat-mujizat yang dibuat Yesus
bisa membangkitkan rasa ingin tahu, tetapi belum
melahirkan penyerahan diri dalam iman; belum
menujukkan Kerajaan Allah yang hadir di dalam
Yesus.
3. Kata Yesus kepada Nikodemus: «Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah». Agar dapat melihat Kerajaan Allah, seseorang
harus dilahirkan kembali, "dilahirkan dari air dan
Roh".
4. Melalui percakapan Yesus dengan Nikodemus, Tuhan
Yesus membahas salah satu ajaran dasar dari iman
Kristen: pembaharuan (Tit. 3:5) atau kelahiran rohani.
Tanpa kelahiran baru ini seseorang tidak mungkin
dapat melihat Kerajaan Allah, yaitu menerima hidup
kekal dan keselamatan melalui Yesus Kristus. Salah
satu saran untuk terus menerus membaharu diri
adalah “pembinaan diri terus menerus” baik melalui
Ekaristi, pertemuan doa dalam keluarga dan KBG
maupun bacaan-bacaan rohani, dll.

C. PROSES KONSULTASI
(7). Gagasan Dasar Konsultasi:

15
F: Saudara-saudari yang terkasih dalam kristus. Mari, kita
mendengarkan gagasan dasar tema ini:

1. Kita sudah melihat pentingnya pembinaan dalam


kehidupan kita para murid Yesus, sebagai upaya
pembaharuan diri. Seperti kita ketahui bahwa kita
sebagai Gereja dipanggilan untuk berjalan bersama
dalam persekutuan untuk melaksanakan misi melalui
partisipasi; sehingga kita benar-benar mengungkapkan
identitas kita sebagai sebuah Gereja Sinodal, Umat
Allah yang berjalan bersama.
2. Berikut ini kita mau merefleksikan dan berbagi
pengalaman bagaimana pembinaan mengenai “berjalan
bersama itu selama ini kita alami”. Intinya: Spiritualitas
“berjalan bersama” dijadikan sebagai prinsip
pendidikan bagi pembinaan pribadi manusiawi dan
kristiani, keluarga, dan komunitas (lih. Vademecum
Sinode Para Uskup).

(8). Pertanyaan Tuntunan Untuk Konsultasi


F: Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Mari, kita
diskusikan pertanyaan konsultasi berikut ini:
1. Bagaimana kita membina orang, terutama mereka yang
memegang peran tanggung jawab dalam komunitas
Kristen (Pembinaan Pengurus), untuk membuat mereka
lebih memiliki kemampuan dalam “berjalan bersama,”
saling mendengarkan satu sama lain dan terlibat dalam
dialog?
2. Pembinaan apa yang kita tawarkan untuk discermen
dan pelatihan atasperan dan tanggung jawab
(kewenangan)?

16
3. Alat apa yang dapat membantu kita membaca dinamika
budaya yang kita hayati dan dampaknya terhadap gaya
Gereja kita?

Semua jawaban dicatat oleh Notulis dari KBG, dengan


format berikut ini:
Lembaran Jawaban Konsultasi Umat:

P-1:___________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
______________________________________________________

P-2: __________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
______________________________________________________
P-3: __________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________

17
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
______________________________________________________

(9). Penegasan Konsultasi Sinode:


F: Saudara-saudari yang terkasih. Berikut ini beberapa
penegasan dari dokumen Gereja yang berbicara tentang
pembinaan kepada umat. Mari, kita dengar bersama-sama.

1. «persekutuan gerejawi adalah suatu karunia, karunia


Roh Kudus yang besar, yang dipanggil untuk disambut
dengan rasa syukur oleh umat awam dan, pada saat
yang sama, untuk hidup dengan rasa tanggung jawab
yang mendalam. Hal ini diwujudkan secara nyata
melalui partisipasi mereka dalam hidup dan perutusan
Gereja, yang dalam pelayanannya umat awam
menempatkan pelayanan dan karisma mereka yang
berbeda dan saling melengkapi» (Cristifidelis laici,
no.20).
2. «Paus Paulus VI mengajak kita memperdalam
panggilan untuk pembaruan dan memperjelas bahwa
pembaruan tidak hanya menjadi perhatian individual,
melainkan seluruh Gereja. Marilah kita kembali kepada
teks mengesankan yang terus menantang kita. “Gereja
harus melihat dengan mata yang menembus ke dalam dirinya
sendiri, merenungkan misteri keberadaannya sendiri...
(Evangelii Gaudium, no, 26)
3. «aspek mendasar dari kehidupan dan misi umat awam:
panggilan untuk bertumbuh, menjadi dewasa dalam

18
kesinambungan, untuk menghasilkan lebih banyak
buah» (Cristifidelis laici, no. 51).
4. «Pembinaan kaum awam serta evangelisasi kehidupan
profesional dan intelektual menggambarkan tantangan
pastoral yang signifikan» (Evangelii Gaudium 102).

D. PENUTUP
(10). Pengumuman:
 Hasil konsultasi untuk pertemuan ke-10 ini, mohon
supaya fasilitator bekerjasama dengan PIPA Paroki,
PIPA Paroki akan menginput dalam Word kemudian
dikirimkan ke Panitia SC Sinode Para Uskup Sedunia
Tingkat Keuskupan: (RD. Benny Balun: 0812-8774-
3379) dan Alfons Liwun: 0852-6406-3801)

 Pertemuan Konsultasi berikut tanggal ...........

(11). Doa Penutup


F: Saudara-saudari yang terkasih. Terima kasih atas
partisipasi kita semua dalam pertemuan doa ini.

Mari, kita tutup pertemuan kita ini dengan doa penutup


secara spontan. Saya persialkan salah seorang dari
antara kita untuk menutup pertemuan ini dengan doa
secara spontan.

(12). Lagu Penutup


Kemudian kita lanjutkan dengan sebuah lagu penutup.

=***=

19
Tim Penyusun Modul Sinode Para Uskup Sedunia Tingkat
Keuskupan Pangkalpinang:

1. RP. Nugrohon Krisusanto sscc


2. RD. Marcel Gabriel
3. RD. Benny Balun
4. RD. Ferdinandus M. Bupu
5. RP. Lukas Darsono msf
6. Ibu Shito Kadari
7. Alfons Liwun

Terima kasih, atas partisipasi kita semua.


Salam Komunio, salam sinodalitas….

20

Anda mungkin juga menyukai